Topik: Pemilu 2024

  • KPU Cianjur: Partisipasi menurun karena jumlah TPS berkurang

    KPU Cianjur: Partisipasi menurun karena jumlah TPS berkurang

    Cianjur (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat angka partisipasi menurun pada Pilkada Cianjur 2024 karena berbagai faktor termasuk jarak yang jauh dari rumah pemilih ke TPS yang jumlahnya berkurang dibandingkan pada Pemilu 2024.

    Ketua KPU Cianjur Muchamad Ridwan di Cianjur Jumat, mengatakan pada Pilkada 2020 angka partisipasi mencapai 67 persen, sehingga pihaknya menargetkan kenaikan pada Pilkada 2024 sebesar 2 persen dengan waktu sosialisasi yang sangat terbatas.

    “Namun kenyataannya menurun dibandingkan lima tahun sebelumnya, karena faktor dominan TPS yang awalnya dekat dengan rumah calon pemilih menjadi jauh karena jumlah TPS pada pilkada dikurangi sesuai aturan KPU pusat,” katanya.

    Dia menjelaskan pada Pemilu 2024 lalu daftar pemilih tetap (DPT) di setiap TPS hanya 300 orang, sedangkan pada pilkada jumlah DPT dalam satu TPS sekitar 600 orang, sehingga TPS yang biasanya dekat dengan rumah warga digabung dengan TPS di wilayah lain.

    Masih rendahnya tingkat kepedulian warga untuk menyalurkan aspirasinya menjadi faktor lain, sehingga KPU Cianjur akan melakukan evaluasi terkait sosialisasi yang diakui masih minim dan belum tepat sasaran karena keterbatasan waktu dan tenaga.

    “Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, untuk lebih menggencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan sampai ke pelosok agar angka partisipasi pada pemilu dan pilkada ke depan lebih meningkat,” katanya.

    Dia menambahkan, waktu yang singkat dengan letak geografis Cianjur yang sangat luas termasuk medan yang ditempuh cukup sulit membuat sosialisasi belum maksimal dilakukan, sehingga tahun selanjutnya berbagai cara akan dilakukan guna meningkatkan partisipasi.

    “Berbagai cara akan dilakukan agar angka partisipasi pada pemilu dan pilkada dapat meningkat, terlebih waktu yang tersedia cukup panjang,” katanya.

    Sedangkan berdasarkan data C1 yang masuk dalam situs resmi KPU angka partisipasi pada Pilkada Cianjur 2024 dari total pemilih yang menggunakan hak suaranya mencapai 1.085.821 dari DPT sebanyak 1.816.668 pemilih atau angka partisipasi sekitar 59,76 persen.

    Bahkan ditemukan partisipasi di TPS 003 Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikadu sangat rendah dari jumlah DPT sebanyak 446 orang, yang datang ke TPS menggunakan hak pilihnya hanya 91 orang atau partisipasi pemilih hanya 20,4 persen.

    Pewarta: Ahmad Fikri
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • 16 Artis di Pilkada 2024, Ada Krisdayanti hingga Vicky Prasetyo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 November 2024

    16 Artis di Pilkada 2024, Ada Krisdayanti hingga Vicky Prasetyo Regional 29 November 2024

    16 Artis di Pilkada 2024, Ada Krisdayanti hingga Vicky Prasetyo
    Editor
    KOMPAS.com

    Pilkada 2024
    diikuti oleh sederet publik figur dari
    penyanyi
    sampai
    artis
    pemain peran. Ada yang mencalonkan diri sebagai bupati, wakil bupati, wali kota, wakil wali kota hingga wakil gubernur.
    Berikut 16 artis yang mengikuti pildaka serentak 2024:
    Penyanyi
    Krisdayanti maju menjadi calon wlaik Kota Batu, Jawa Timur berpasangan dengan Kresna Dewanata Phrosakh sebagai calon wakil.
    Pasangan calon (paslon) ini dikenal dengan singkatan KriDa dan mendapat nomor urut tiga. Krisdayanti maju dengan rekomendasi dari PDI Perjuangan
    Musisi Ritchie Ismail atau dikenal dengan nama Jeje Govinda maju dalam Pilkada Bandung Barat berdampingan dengan wakilnya, Asep Ismail.
    Jeje-Asep Ismail diusung PAN dan Partai Gerindra. Serta enam partai non parlemen yakni Partai Gelora, PSI, PBB, Partai Garuda, Partai Ummat, dan PKN.
    Artis
    lawas Rano Karno mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Calon Gubernur Pramono Anung dalam Pilgub DKI Jakarta 2024.
    Pasangan tersebut diusung PDI Perjuangan.
    Presenter kondang, Muhammad Farhan maju berpasangan dengan Erwin di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024..
    Sebelumnya, ia terpilih menjadi angggota DPR RI dalam Pileg 2019. Saat Pleg 2024, ia gagal melenggang ke DPR dan ditugaskan Nasdem untuk maju ke Pilwalkot Bandung berpadangan dengan polisisi PKB, Erwin.
    Artis Lucky Hakim maju sebagai calon bupati di Pilkada Indramyu 2024 berpasangan dengan Syaefudin. Keduanya diusung Partai Nasdem, PKS dan partai non parkemen seperti PBB, PPP, Gelora, Hanura, Buruh dan PKN.
    Sebelumnya, ia sempat mundur dari kurwi wakil bupati Indramayu periode 2021-2026.
    Artis Ali Syakieb maju sebagai calon wakil Bupati Bandung berpasangan dengan petahana Bupati Bandung, Dadang Supriatna yang diusung oleh PKB, NasDem, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PDI-P.
    Penyanyi Vicky Veranita Yudhasoka atau Vicky Shu maju menjadi calon wakil Bupati Cilacap berpasangan dengan calon bupati Awaluddin Muuri.
    Awaluddin Muuri-Vicky Shu ini diusung oleh koalisi Partai Gerindra, Partai Nasdem dan PPP.
    Penyanyi dandgut Alam yang terkenal dengan lagu Mbah Dukun, menjadi calon wakil Wali Kota Banjar bersama dengan calon Wali Kota Banjar Akhmad Dimyati.
    Keduanya maju dari jalur independen.
    Artis peran Sahrul Gunawan maju menjadi calon Bupati Bandung berpasangan dengan Gun Gun Gunawan. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bandung.
    Di Pilkada 2024, Sahrul Gunawan didukung oleh Partai Golkar, PKS, PPP, Partai Ummat, dan Hanura
    Penyanyi dangdut Gitalis Dwi Natarina yang dikenal dengan nama Gita KDI maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Calon Gubernur Jawa Barat Acep Adang Ruhiat di Pilgub Jabar 2024.
    Keduanya adalah kader Partai Kebangkitan Bangda
    Komedian, presenter, dan penyiar radio Ronal Surapradja maju enjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, mendampingi Jeje Wiradinata sebagai Calon Gubernur.
    Ronal adala kader PDI Perjuangan dan maju menjadi caleg DPR dari Jawa Barat dalam Pemilu 2024.
    Pesohor Gilang Dirga untuk maju di Pilkada Bandung Barat 2024 sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan bakal calon bupati Didik Agus Triwiyono yang merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
    Keduanya juga diusung oleh Partai Demokrat
    Nama aktris Virnie Ismail muncul dalam kontestasi Pilkada Lebak 2024. Virnie ditunjuk Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Dede Supriyadi.
    Dede Supriyadi dan Virnie Ismail merupakan kader PAN yang pernah menjadi calon legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan Banten 1 dan Banten 3. Namun, keduanya tidak lolos ke Senayan.
    Presenter Ramzi yang maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi calon Bupati Cianjur Muhammad Wahyu Ferdian.
    Keduanya diusung Gerindra dan NasDem.
    Vicky Prasetyo maju sebagai calon Bupati Pemalang didampingi Mochamad Suwend diusung PKB.
    Hengky Kurniawan maju sebagai calon Bupati Bandung Barat dengan pasangan Ade Sudrajat. Keduanya Diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai NasDem.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pj Bupati Langkat pantau TPS Pilkada di tengah hujan

    Pj Bupati Langkat pantau TPS Pilkada di tengah hujan

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Pj Bupati Langkat pantau TPS Pilkada di tengah hujan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 16:56 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara melaksanakan monitoring ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Stabat pada hari pemungutan suara Pilkada 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan proses pemilu berjalan lancar, aman, dan kondusif. Hal itu disampikan Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy, Rabu (27/11).

    PJ Bupati Langkat menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan Pemilu 2024. “Kami ingin memastikan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan nyaman, tanpa adanya gangguan atau kendala teknis. Semua tahapan harus berjalan sesuai aturan,” ujar Faisal Hasrimy saat meninjau TPS di Kelurahan Stabat Baru.

    Selama monitoring, Faisal Hasrimy turut mengevaluasi kesiapan logistik pemilu dan mengidentifikasi potensi permasalahan, seperti keterlambatan distribusi atau kendala teknis lainnya. Ia juga mengapresiasi kerja keras petugas pemilu yang telah mempersiapkan proses ini dengan maksimal.

    “Semoga pemilu kali ini berjalan dengan baik dan kita dapat menjaga semangat demokrasi,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (28/11). 

    Selain memantau pelaksanaan pemungutan suara, Pj Bupati juga berdialog dengan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan masyarakat. Beberapa pemilih menyampaikan apresiasi atas kehadiran pemerintah daerah dan aparat kepolisian yang memberikan rasa aman selama proses pemilu.

    Adapun TPS yang dikunjungi di Kecamatan Stabat meliputi TPS 01 Lingkungan I, Kelurahan Stabat Baru dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 563 orang. TPS 05 Lingkungan II, Kelurahan Perdamaian, jumlah DPT 462 orang. TPS 09 Lingkungan IV, Kelurahan Dendang, jumlah DPT 564 orang. TPS 11 Lingkungan VIII, Kelurahan Kwala Bingai, jumlah DPT 569 orang.

    Hingga pukul 11.00 WIB, Rabu (27/11/2024), rata-rata tingkat kehadiran pemilih masih sekitar 50 persen karena kondisi cuaca hujan. Meski demikian, suasana tetap kondusif, dan diharapkan partisipasi masyarakat dapat mencapai target yang ditetapkan sebagai wujud keberhasilan demokrasi di Kabupaten Langkat.

    Dalam kegiatan ini, Pj Bupati Langkat didampingi oleh Sekdakab Langkat Amril, Kepala Bappeda Rina Wahyuni Marpaung, Kadis Kominfo Wahyudiharto, Kabag Pemerintahan  Nawawi, Kabag Prokopim Winanda Akbar, Camat Stabat Bambang Eko Winarno, serta sejumlah lurah di Kecamatan Stabat. Ketua KPU Langkat Dian Taufik Ramadhan turut serta untuk memastikan pelaksanaan pemilu berjalan sesuai prosedur.

    Dengan komitmen bersama, Pilkada 2024 diharapkan dapat menjadi tonggak keberhasilan demokrasi di Kabupaten Langkat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ketua KPU Sumut: Bencana banjir pengaruhi partisipasi pemilih pilkada

    Ketua KPU Sumut: Bencana banjir pengaruhi partisipasi pemilih pilkada

    Medan (ANTARA) – Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara Agus Arifin menyebut bencana banjir yang melanda di sejumlah kabupaten/kota pada hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 memengaruhi partisipasi pemilih.

    “Sepertinya, ada penurunan partisipasi pemilih akibat bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah,” ujar Agus Arifin, di Medan, Kamis.

    Pada Pilkada 2024, kata dia, KPU Sumut menargetkan jumlah partisipasi pemilih di wilayah ini di angka 80 persen atau naik 5 persen jika dibandingkan Pemilu 2024.

    Agus menjelaskan bahwa KPU Sumut selama tahapan pilkada telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih sehingga target yang telah ditentukan dapat tercapai.

    Akan tetapi, lanjut dia, bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah pada hari pemungutan Pilkada 2024 mempengaruhi partisipasi pemilih sehingga target yang sebelumnya telah ditetapkan sulit dapat terwujud.

    “Kita belum tahu ya, berapa penurunan partisipasi pemilihnya. Nanti disampaikan,” kata dia.

    Sejumlah wilayah di Kota Medan dan sekitarnya terendam banjir dampak meluap air sejumlah sungai akibat curah hujan tinggi sejak Selasa (26/11) malam hingga hari pemungutan suara Pilkada 2024.

    Agus Arifin sebelumnya mengatakan sebanyak 110 tempat pemungutan suara (TPS) akan melaksanakan pemungutan suara susulan dan akibat bencana alam tersebut itu.

    “Selain 110 TPS yang melaksanakan pemungutan susulan, ada 6 TPS yang melakukan pemungutan suara lanjutan,” kata dia.

    Agus menjelaskan bahwa Kota Medan merupakan wilayah paling banyak yang melaksanakan pemungutan suara susulan dengan total 56 TPS, disusul oleh Kabupaten Deli Serdang sebanyak 30 TPS, Kota Binjai sebanyak 20 TPS serta Kabupaten Asahan dan Nias masing-masing dua TPS.

    “Untuk pemungutan lanjutan, KPU Kota Medan akan melaksanakan di lima TPS dan KPU Kabupaten Deli Serdang hanya 1 TPS,” ujarnya.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Anggota DPR: Keterwakilan perempuan juga perlu partisipasi masyarakat

    Anggota DPR: Keterwakilan perempuan juga perlu partisipasi masyarakat

    Partai sudah melakukan apa yang sebisa partai, tetapi kalau masyarakatnya memilih bukan kader perempuan, bisa apa?

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPR Rahayu Saraswati mengatakan bahwa untuk memenuhi keterwakilan perempuan minimal 30 persen juga membutuhkan partisipasi masyarakat, bukan hanya peran dari partai politik.

    “Partai sudah melakukan apa yang sebisa partai, tetapi kalau masyarakatnya memilih bukan kader perempuan, bisa apa?” ujar Rahayu dalam webinar bertajuk “Polemik Keterwakilan Perempuan di Parlemen dalam Pemilu 2024” yang dipantau dari Jakarta, Kamis.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR ini lantas merujuk pada pencalonan Diah Pitaloka, politikus perempuan yang tidak terpilih untuk menjadi anggota DPR pada periode 2024–2029.

    Ia menjelaskan bahwa Diah Pitaloka sebelumnya sudah menjadi anggota DPR selama dua periode, yakni 2014–2019, kemudian 2019–2024. Selain itu, Diah Pitaloka juga menempati nomor urut satu di surat suara pemilihan legislatif.

    “Sudah incumbent, nomor urut satu pula. Partainya sudah menempatkan dia (Diah Pitaloka) di posisi tertinggi,” kata Rahayu.

    Akan tetapi, Diah Pitaloka tetap tidak terpilih sebagai anggota DPR periode 2024–2029. Menurut Rahayu, hal tersebut menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat untuk memenuhi keterwakilan perempuan, khususnya di lembaga legislatif.

    Rahayu menjelaskan bahwa situasi tersebut akan berbeda apabila pemilihan anggota legislatif di Indonesia menggunakan sistem proporsional tertutup, di mana partai politik memiliki kuasa untuk menentukan nomor urut calon dan memastikan keterwakilan perempuan.

    Apabila keterwakilan perempuan tetap tidak terpenuhi setelah menerapkan sistem proporsional tertutup, lanjut dia, maka baru bisa sepenuhnya menyalahkan partai politik. “Karena partai yang menaruh,” ucap Rahayu.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • JagaSuara 2024 jadi instrumen pengawasan pilkada oleh publik

    JagaSuara 2024 jadi instrumen pengawasan pilkada oleh publik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pakar: JagaSuara 2024 jadi instrumen pengawasan pilkada oleh publik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 20:12 WIB

    Elshinta.com – ​​​Pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia Titi Anggraini menilai JagaSuara 2024 menjadi instrumen bagi publik untuk turut mengawasi pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

    “Dengan punya instrumen ini (JagaSuara 2024), selain menjaga kemurnian dan otentisitas suara kita, kita juga sebagai publik menjadi benteng dari kecurangan,” ujar Titi dalam acara bertajuk “Menjaga Kemurnian Suara Pemilih dengan JagaSuara 2024”, yang dipantau dari Jakarta, Selasa (26/11).

    JagaSuara 2024 adalah gerakan partisipasi publik untuk bergotong-royong memantau proses penghitungan suara pada Pemilu 2024. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan foto dan data perolehan suara dari setiap TPS menggunakan aplikasi mobile dan web.

    Titi mengatakan bahwa JagaSuara 2024 menjadi bagian dari kontrol publik untuk memastikan integritas dan kredibilitas penyelenggara dalam melakukan kerja-kerja kepemiluan, utamanya pemungutan dan penghitungan suara.

    Lebih lanjut, dengan publik yang secara aktif untuk melibatkan diri dalam mengawasi proses Pilkada 2024, maka Titi berkeyakinan gerakan tersebut akan mengokohkan peran para individu sebagai warga.

    “Dan menempatkan pemilu ini punya kita, memang punya kita,” ucap dia.

    Oleh karena itu, Titi menekankan bahwa penting bagi publik untuk turut mengambil peran di dalamnya sebagai auditor atas kerja-kerja para penyelenggara pemilihan umum (pemilu) di lapangan.

    Pengawasan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan atau distorsi penghitungan suara, utamanya ketika melakukan perekapan jumlah suara, sebab jumlah suara yang memengaruhi kemenangan tidak harus mencapai ratusan suara.

    Titi merujuk pada perselisihan hasil pilkada di Kota Palembang yang lantas dimenangkan oleh Romi Herton-Harnojoyo dengan selisih sebanyak delapan suara.

    Dengan demikian, ia berulang kali menegaskan bahwa tiap suara berpengaruh terhadap hasil Pilkada 2024.

    “Supaya suara kita betul-betul tidak terdistorsi, dijaga kemurniannya, otentisitasnya betul-betul tidak terganggu,” ujar Titi.

    Sumber : Antara

  • Bawaslu Kota Bekasi patroli masa tenang, bersihkan APK dan awasi `money politic`

    Bawaslu Kota Bekasi patroli masa tenang, bersihkan APK dan awasi `money politic`

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Bawaslu Kota Bekasi patroli masa tenang, bersihkan APK dan awasi `money politic`
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 20:46 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi gencar melakukan patroli di masa tenang Pemilu 2024.

    Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Jhony Sitorus mengatakan patroli menyasar 12 kecamatan ini bertujuan membersihkan alat peraga kampanye (APK) dan mengawasi potensi pelanggaran money politik.  

    “Sejak masa tenang dimulai, kami melakukan patroli pengawasan, khususnya pencabutan APK di seluruh ruas jalan dan pemukiman di 12 kecamatan,” kata Jhony, Selasa (26/11).

    Ia menyebut, patroli dilakukan oleh Panwascam, PKD, dan pengawas kelurahan/desa.

    “Memantau apakah masih ada APK yang terpasang, termasuk yang narasinya di luar tahapan kampanye atau berpotensi ujaran kebencian dan fitnah,” ungkapnya.

    Selain itu, Jhony juga menjelaskan, patroli yang dilakukan hingga dini hari bertujuan memastikan seluruh wilayah bersih dari transaksi money politik.

    “Sampai hari kedua, kami belum menemukan laporan atau temuan politik uang. Namun, kami sedang memproses laporan dugaan politik uang berupa pembagian minyak goreng dan sabun di daerah Rawalumbu,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto. 

    Bawaslu Kota Bekasi berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan masyarakat terkait APK yang masih terpasang, bekerja sama dengan Satpol PP.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kenapa Harus Celupkan Jari dengan Tinta Pada Pemilu? Ini Asal-Usulnya

    Kenapa Harus Celupkan Jari dengan Tinta Pada Pemilu? Ini Asal-Usulnya

    Jakarta: Hari ini, 27 November 2024, adalah hari pelaksanaan Pilkada Serentak. Momen mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bagian khas dari Pemilu di Indonesia.

    Namun, tahukah Anda mengapa mencelupkan jari ke tinta menjadi langkah wajib setelah pemilihan? Yuk, kita simak asal-usulnya dan alasan di balik penggunaan tinta ini.
     
    Fungsi Tinta dalam Pemilu
    Tinta merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam pemungutan suara, diatur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023.

    Fungsinya cukup jelas, yakni untuk memberi tanda khusus bagi pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, sehingga orang yang sudah memilih tidak bisa memberikan suara lagi.

    Tanda ini membantu mencegah praktik pemungutan suara ganda yang dapat merusak integritas Pemilu.

    Tinta yang digunakan pun bukan sembarang tinta. Tinta ini memiliki warna yang khas, biasanya biru tua atau ungu, dan dibuat dari bahan yang tahan lama dan aman bagi pemakai, sesuai ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
    Asal-Usul Penggunaan Tinta Pemilu
    Penggunaan tinta dalam Pemilu bermula dari pelaksanaan Pemilu di India pada tahun 1950. Kala itu, pemerintah India menghadapi masalah besar dengan pencurian identitas dan pemilih yang mencoblos lebih dari sekali.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pemilu tahun 1962, pemerintah India mulai menggunakan tinta khusus yang dicelupkan ke jari sebagai tanda bahwa seseorang telah memberikan suaranya.

    Tinta ini dibuat oleh perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd dan sejak itu menjadi standar untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan.

    Di Indonesia, penggunaan tinta pertama kali dimulai pada Pemilu 1999, pasca-reformasi. Pada waktu itu, tinta menjadi alat penting untuk memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.

    Tradisi ini terus berlanjut hingga Pemilu 2024, dan menjadi simbol partisipasi aktif dalam proses demokrasi kita.
     
    Mengapa Warna Tinta Ungu?
    Mungkin Sobat Medcom pernah bertanya-tanya, mengapa warna tinta yang digunakan cenderung ungu, bukan warna lain seperti merah atau kuning? Warna ungu dipilih karena memiliki keunikan dan memberikan kesan yang mudah dikenali.

    Warna ini juga sulit untuk dipalsukan dan tahan lama, sehingga efektif untuk digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah memilih.

    Selain itu, warna ungu juga dianggap sebagai simbol keamanan dan transparansi dalam proses Pemilu.

    Penggunaan tinta ungu ini juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.

    Saat masyarakat melihat jari yang berwarna ungu, mereka tahu bahwa sistem ini bekerja untuk mencegah adanya kecurangan.

    Warna ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Pemilu di Indonesia sejak tahun 2004, menggantikan tinta hijau yang sebelumnya digunakan namun mudah luntur.

    Mencelupkan jari ke dalam tinta bukan hanya soal memberikan tanda, tetapi juga sebuah simbol bahwa kita telah berpartisipasi dalam demokrasi.

    Selain itu, tinta ini juga menjadi kebanggaan bagi banyak orang—bahkan di beberapa tempat, jari yang sudah dicelupkan tinta bisa mendapatkan diskon khusus di pusat perbelanjaan sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi warga dalam Pemilu.

    Jadi, saat Sobat mencelupkan jari ke dalam tinta pada Pemilu, ingatlah bahwa ini tak sekadar prosedur, tetapi bagian dari perjuangan menjaga integritas demokrasi kita.

    Baca Juga:
    Cara Hilangkan Tinta pada Jari usai Nyoblos di Pilkada 2024

    Jakarta: Hari ini, 27 November 2024, adalah hari pelaksanaan Pilkada Serentak. Momen mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bagian khas dari Pemilu di Indonesia.
     
    Namun, tahukah Anda mengapa mencelupkan jari ke tinta menjadi langkah wajib setelah pemilihan? Yuk, kita simak asal-usulnya dan alasan di balik penggunaan tinta ini.
     
    Fungsi Tinta dalam Pemilu
    Tinta merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam pemungutan suara, diatur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023.
     
    Fungsinya cukup jelas, yakni untuk memberi tanda khusus bagi pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, sehingga orang yang sudah memilih tidak bisa memberikan suara lagi.
    Tanda ini membantu mencegah praktik pemungutan suara ganda yang dapat merusak integritas Pemilu.
     
    Tinta yang digunakan pun bukan sembarang tinta. Tinta ini memiliki warna yang khas, biasanya biru tua atau ungu, dan dibuat dari bahan yang tahan lama dan aman bagi pemakai, sesuai ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
    Asal-Usul Penggunaan Tinta Pemilu
    Penggunaan tinta dalam Pemilu bermula dari pelaksanaan Pemilu di India pada tahun 1950. Kala itu, pemerintah India menghadapi masalah besar dengan pencurian identitas dan pemilih yang mencoblos lebih dari sekali.
     
    Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pemilu tahun 1962, pemerintah India mulai menggunakan tinta khusus yang dicelupkan ke jari sebagai tanda bahwa seseorang telah memberikan suaranya.
     
    Tinta ini dibuat oleh perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd dan sejak itu menjadi standar untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan.
     
    Di Indonesia, penggunaan tinta pertama kali dimulai pada Pemilu 1999, pasca-reformasi. Pada waktu itu, tinta menjadi alat penting untuk memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.
     
    Tradisi ini terus berlanjut hingga Pemilu 2024, dan menjadi simbol partisipasi aktif dalam proses demokrasi kita.
     
    Mengapa Warna Tinta Ungu?
    Mungkin Sobat Medcom pernah bertanya-tanya, mengapa warna tinta yang digunakan cenderung ungu, bukan warna lain seperti merah atau kuning? Warna ungu dipilih karena memiliki keunikan dan memberikan kesan yang mudah dikenali.
     
    Warna ini juga sulit untuk dipalsukan dan tahan lama, sehingga efektif untuk digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah memilih.
     
    Selain itu, warna ungu juga dianggap sebagai simbol keamanan dan transparansi dalam proses Pemilu.
     
    Penggunaan tinta ungu ini juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.
     
    Saat masyarakat melihat jari yang berwarna ungu, mereka tahu bahwa sistem ini bekerja untuk mencegah adanya kecurangan.
     
    Warna ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Pemilu di Indonesia sejak tahun 2004, menggantikan tinta hijau yang sebelumnya digunakan namun mudah luntur.
     
    Mencelupkan jari ke dalam tinta bukan hanya soal memberikan tanda, tetapi juga sebuah simbol bahwa kita telah berpartisipasi dalam demokrasi.
     
    Selain itu, tinta ini juga menjadi kebanggaan bagi banyak orang—bahkan di beberapa tempat, jari yang sudah dicelupkan tinta bisa mendapatkan diskon khusus di pusat perbelanjaan sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi warga dalam Pemilu.
     
    Jadi, saat Sobat mencelupkan jari ke dalam tinta pada Pemilu, ingatlah bahwa ini tak sekadar prosedur, tetapi bagian dari perjuangan menjaga integritas demokrasi kita.
     
    Baca Juga:
    Cara Hilangkan Tinta pada Jari usai Nyoblos di Pilkada 2024
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • 491 warga binaan Lapas Cikarang telah salurkan hak suara

    491 warga binaan Lapas Cikarang telah salurkan hak suara

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Sebanyak 491 warga binaan Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyalurkan hak suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 di dua tempat pemungutan suara (TPS) khusus yakni TPS 901 dan 902.

    Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang Imam Sapto Riadi mengatakan total pemilih pada dua TPS Khusus yang bertempat di pendopo dan ruang layanan kunjungan itu mencapai 503 jiwa.

    “Jadi total pemilih ada 503 orang, terdiri dari 491 warga binaan berstatus DPT (daftar pemilih tetap) ditambah 12 petugas lapas dengan status DPTb (daftar pemilih tambahan),” kata Imam Sapto di Cikarang, Rabu.Warga binaan Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi usai menggunakan hak suara Pilkada Serentak 2024, Rabu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Dia mengatakan proses pemungutan hingga penghitungan suara di TPS Khusus tersebut berlangsung kondusif, aman, dan lancar.

    “Seluruh pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan pemilu ini menjalankan tugas secara profesional sehingga berlangsung sukses sampai akhir penghitungan suara barusan,” ujarnya.

    Penyelenggaraan Pilkada 2024 di lingkungan Lapas Cikarang ini juga turut diawasi ahli utama dan tim Dit. Pamintel Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kepolisian Sektor Cikarang Pusat, Danramil Serang Baru, Camat Cikarang Pusat, serta anggota KPU dan Bawaslu Kabupaten Bekasi.

    Kemudian dihadiri oleh saksi-saksi mandat dari masing-masing pasangan calon, satu pengawas di setiap TPS didampingi anggota panitia pemilihan kecamatan, serta pengamanan khusus dari petugas lapas dibantu unsur TNI/Polri.

    Imam Sapto menjelaskan berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan sejak pukul 13.00 WIB menggunakan cara manual melalui formulir model C hasil dan aplikasi Sirekap, pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1 memperoleh 72 suara sah.

    Paslon nomor urut 2 dengan 47 suara, nomor urut 3 sebanyak 31 suara, nomor urut 4 dengan 336 suara serta nomor urut 5 yakni 16 suara dengan total 502 suara sah.

    Sedangkan perolehan suara untuk kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi mencakup 123 suara untuk pasangan nomor urut 1, nomor urut 2 dengan 232 suara serta 96 suara bagi pasangan nomor urut 3. Total suara sah 493 sisanya tidak sah.

    “Setelah penghitungan selesai, surat suara dan logistik pemilu 2024 lain dibawa oleh PPS untuk dilakukan pengecekan oleh PPK Cikarang Pusat di kantor kecamatan,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pramono-Rano Menang di TPS Khusus 914 Rusunawa Cibesut, Simak Perolehan Suaranya

    Pramono-Rano Menang di TPS Khusus 914 Rusunawa Cibesut, Simak Perolehan Suaranya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Paslon nomor urut 3 Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno menang pada TPS 914 di Rusunawa Cibesut, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Berdasar hasil penghitungan dari total 284 surat suara sah di TPS 914, pasangan Pramono-Rano menang dengan meraup suara sebanyak 130 suara dari penghuni Rusunawa Cibesut.

    Sementara pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono mendapat 108 suara, dan pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengantongi sebanyak 46 suara.

    TPS 914 merupakan lokasi khusus yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur untuk memfasilitasi penghuni Rusunawa Cibesut menggunakan hak pilihnya.

    TPS khusus ini baru pertama kalinya didirikan di Rusunawa Cibesut, karena pada Pemilu 2024 lalu KPU Jakarta Timur tidak mendirikan TPS di lokasi untuk warga menggunakan hak pilihnya.

    Pada Pemilu 2024, warga penghuni Rusunawa Cibesut harus mencoblos pada TPS di lokasi sesuai domisili kependudukan mereka sebelum menjadi penghuni Rusunawa Cibesut.

    Rusunawa Cibesut sendiri merupakan Rusunawa yang baru diresmikan pada tahun 2022 lalu, atau saat Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

    Mayoritas atau 85 persen penghuni Rusunawa Cibesut warga umum yang mendaftar mendapat hunian melalui aplikasi Sirukim Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta.

    Sedangkan 15 persen penghuni Rusunawa Cibesut lain merupakan warga yang tempat tinggalnya terdampak proyek Sodetan Kali Ciliwung, sehingga mereka harus direlokasi ke Rusun.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya