Topik: Pemilu 2024

  • Donald Trump Kemungkinan Akan Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok Lagi

    Donald Trump Kemungkinan Akan Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok Lagi

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Selasa 17 Juni, menyatakan bahwa ia kemungkinan akan kembali memberikan perpanjangan waktu kepada ByteDance, perusahaan asal China, untuk menjual operasi TikTok di Amerika Serikat.

    Trump sebelumnya telah menyatakan pada bulan Mei bahwa ia terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu yang sebelumnya ditetapkan pada 19 Juni 2025, terutama setelah TikTok membantu meningkatkan dukungannya dari pemilih muda selama Pemilu 2024.

    Berbicara kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan perpanjangan waktu tersebut, dan mengisyaratkan bahwa kesepakatan tersebut kemungkinan memerlukan persetujuan dari pemerintah China. Namun, ia yakin Presiden China, Xi Jinping, pada akhirnya akan menyetujui penjualan tersebut.

    “Kemungkinan besar, ya,” ujar Trump ketika ditanya apakah ia akan memperpanjang tenggat waktu. “Kemungkinan perlu mendapat persetujuan dari China, tapi saya rasa kita akan mendapatkannya. Saya pikir Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya,” tambahnya.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump sempat berupaya untuk melarang TikTok di AS. Namun, sikapnya berubah pada pemilu 2024, dengan alasan bahwa platform tersebut membantu menyeimbangkan dominasi Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram).

    Trump diketahui memiliki hubungan yang tegang dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang pernah menangguhkan akun Trump setelah insiden penyerbuan Capitol pada 6 Januari 2021. Trump bahkan sempat menyatakan akan memenjarakan Zuckerberg. Pada Januari lalu, Meta sepakat untuk membayar  25 juta dolar AS (sekitar Rp408 miliar) untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Trump terkait penangguhan tersebut.

    Tenggat waktu penjualan TikTok ini muncul di tengah negosiasi perdagangan baru antara Amerika Serikat dan China. Sebelumnya, Trump sempat menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China, namun kemudian menundanya. Laporan menyebut bahwa pemerintah China awalnya bersedia menyetujui kesepakatan TikTok, namun berubah pikiran setelah Trump mengumumkan tarif baru pada April lalu.

    Trump mengatakan bahwa penjualan TikTok kemungkinan besar hanya akan terjadi setelah AS dan China mencapai kesepakatan dagang.

    Sebelumnya, pada era Presiden Joe Biden, ByteDance menegaskan bahwa mereka tidak berniat menjual TikTok. Namun, pada April 2025, perusahaan itu mengonfirmasi bahwa mereka telah mulai berdialog dengan pemerintahan Trump untuk mencari solusi atas operasi bisnisnya di AS. ByteDance juga menekankan bahwa setiap kesepakatan akan memerlukan persetujuan resmi dari pemerintah China.

  • Donald Trump Kemungkinan Akan Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok Lagi

    Donald Trump Kemungkinan Akan Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok Lagi

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Selasa 17 Juni, menyatakan bahwa ia kemungkinan akan kembali memberikan perpanjangan waktu kepada ByteDance, perusahaan asal China, untuk menjual operasi TikTok di Amerika Serikat.

    Trump sebelumnya telah menyatakan pada bulan Mei bahwa ia terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu yang sebelumnya ditetapkan pada 19 Juni 2025, terutama setelah TikTok membantu meningkatkan dukungannya dari pemilih muda selama Pemilu 2024.

    Berbicara kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan perpanjangan waktu tersebut, dan mengisyaratkan bahwa kesepakatan tersebut kemungkinan memerlukan persetujuan dari pemerintah China. Namun, ia yakin Presiden China, Xi Jinping, pada akhirnya akan menyetujui penjualan tersebut.

    “Kemungkinan besar, ya,” ujar Trump ketika ditanya apakah ia akan memperpanjang tenggat waktu. “Kemungkinan perlu mendapat persetujuan dari China, tapi saya rasa kita akan mendapatkannya. Saya pikir Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya,” tambahnya.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump sempat berupaya untuk melarang TikTok di AS. Namun, sikapnya berubah pada pemilu 2024, dengan alasan bahwa platform tersebut membantu menyeimbangkan dominasi Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram).

    Trump diketahui memiliki hubungan yang tegang dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang pernah menangguhkan akun Trump setelah insiden penyerbuan Capitol pada 6 Januari 2021. Trump bahkan sempat menyatakan akan memenjarakan Zuckerberg. Pada Januari lalu, Meta sepakat untuk membayar  25 juta dolar AS (sekitar Rp408 miliar) untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Trump terkait penangguhan tersebut.

    Tenggat waktu penjualan TikTok ini muncul di tengah negosiasi perdagangan baru antara Amerika Serikat dan China. Sebelumnya, Trump sempat menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China, namun kemudian menundanya. Laporan menyebut bahwa pemerintah China awalnya bersedia menyetujui kesepakatan TikTok, namun berubah pikiran setelah Trump mengumumkan tarif baru pada April lalu.

    Trump mengatakan bahwa penjualan TikTok kemungkinan besar hanya akan terjadi setelah AS dan China mencapai kesepakatan dagang.

    Sebelumnya, pada era Presiden Joe Biden, ByteDance menegaskan bahwa mereka tidak berniat menjual TikTok. Namun, pada April 2025, perusahaan itu mengonfirmasi bahwa mereka telah mulai berdialog dengan pemerintahan Trump untuk mencari solusi atas operasi bisnisnya di AS. ByteDance juga menekankan bahwa setiap kesepakatan akan memerlukan persetujuan resmi dari pemerintah China.

  • Profil Ahmad Dhani, Pendiri Dewa 19 yang Kini Berkiprah di DPR RI

    Profil Ahmad Dhani, Pendiri Dewa 19 yang Kini Berkiprah di DPR RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi legendaris yang dikenal sebagai pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, kini resmi menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Timur I dari Fraksi Partai Gerindra.

    Sosok yang sebelumnya dikenal luas di dunia musik ini kini mengemban tugas legislatif di Komisi X DPR RI, yang membidangi pendidikan, kebudayaan, dan riset. Pilihan ini bukan tanpa alasan, mengingat rekam jejak panjang Ahmad Dhani dalam industri kreatif Tanah Air.

    Profil Ahmad Dhani

    Lahir di Surabaya pada 26 Mei 1972, Ahmad Dhani Prasetyo menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Surabaya dan melanjutkan kuliah di Universitas Pancasila.

    Namanya melesat sejak mendirikan grup musik Dewa 19 pada akhir 1980-an, yang kemudian menjadi salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.

    Tak hanya sebagai musisi, Dhani juga sukses sebagai produser dan pendiri Republik Cinta Management, yang menaungi banyak artis dan band ternama. Ia juga membentuk beberapa grup musik lainnya seperti Ahmad Band, The Rock, dan TRIAD.

    Awal Kiprah Politik

    Perjalanan Ahmad Dhani menuju Senayan tidaklah instan. Ia mulai menapaki dunia politik sejak lebih dari satu dekade lalu. Dukungan terbukanya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 menjadi titik awal keterlibatannya secara langsung dalam panggung politik nasional.

    Meski sempat gagal dalam beberapa pencalonan sebelumnya, akhirnya pada Pemilu 2024 Ahmad Dhani berhasil mengamankan kursi legislatif.

    Berbekal pengalamannya di industri musik dan manajemen hiburan, Dhani datang ke DPR RI dengan misi khusus. Ia menyuarakan perlunya pembaruan regulasi yang selama ini dianggap merugikan pelaku seni, termasuk isu penting seputar hak cipta dan tata kelola industri musik.

    Kiprah di Komisi X DPR RI

    Sebagai anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani berfokus pada isu-isu strategis seperti pendidikan, kebudayaan, dan riset. Ia aktif dalam berbagai rapat kerja yang membahas rencana pendidikan nasional serta program pembinaan pemuda dan olahraga.

    Dhani juga menyoroti pentingnya memperkuat posisi pelaku seni dalam kebijakan pemerintah. Ia menyatakan akan memperjuangkan hak-hak seniman dan menjamin keberlangsungan industri kreatif yang sehat di Indonesia. Salah satu isu yang ia angkat adalah perlunya revisi undang-undang hak cipta agar lebih berpihak pada para kreator.

    Isu dan Dinamika di Parlemen

    Selama masa tugasnya, Ahmad Dhani sempat menjadi sorotan akibat pernyataannya dalam sebuah rapat kerja yang dianggap menyinggung kelompok tertentu.

    Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pun memberikan sanksi teguran serta meminta klarifikasi dan permintaan maaf. Dhani telah menyampaikan klarifikasi dan menyatakan komitmennya untuk menjaga etika parlemen.

    Menariknya, keterlibatannya di Komisi X juga menjadi perbincangan publik karena ia berada satu komisi dengan Once Mekel, rekan sesama musisi yang pernah terlibat konflik soal hak cipta lagu Dewa 19.

    Namun kini keduanya menjalani peran sebagai legislator dalam forum yang sama, sebuah gambaran menarik tentang dinamika politik di tengah latar belakang industri kreatif.

    Keterlibatan Ahmad Dhani di DPR RI menandai babak baru dalam kariernya sekaligus membawa warna berbeda dalam komposisi anggota legislatif. Sebagai figur dari dunia seni yang kini berada di parlemen, ia membawa harapan baru bagi pelaku industri kreatif Indonesia.

  • Profil Denny Cagur, Komedian yang Kini Duduk di Kursi Komisi X DPR RI

    Profil Denny Cagur, Komedian yang Kini Duduk di Kursi Komisi X DPR RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Denny Cagur adalah sosok yang tak asing di dunia hiburan Tanah Air. Namun kini, namanya sempat menjadi perbincangan setelah berhasil meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

    Siapa sangka, komedian yang dikenal dengan goyangan khasnya ini kini mengemban amanah sebagai anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP. Lantas, bagaimana perjalanan kariernya hingga sukses menuju Senayan?

    Profil Denny Cagur

    Lahir di Bandung pada 29 Agustus 1977 dengan nama lengkap Denny Wahyudi yang kemudian akrab dipanggil Denny Cagur ini tumbuh dan menempuh pendidikan di Jakarta.

    Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Pekayon (1984-1990), lalu melanjutkan ke SMP Negeri 184 (1990-1993) dan SMA Negeri 98 Jakarta (1993-1996).

    Kecintaannya pada dunia pendidikan membawanya kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengambil jurusan pendidikan tata niaga. Saat kuliah, Denny tak ragu bekerja sampingan sebagai guru les untuk membantu ekonomi keluarga. Inilah yang membentuk karakter tangguh dan pekerja keras dari seorang Denny Cagur.

    Awal Karier di Dunia Hiburan

    Nama Denny mulai mencuat ketika ia tergabung dalam grup lawak Cagur, bersama Narji dan Bedu (kemudian digantikan oleh Wendy). Nama ‘Cagur’ sendiri merupakan singkatan dari ‘calon guru’, mencerminkan latar belakang pendidikan mereka yang berasal dari UNJ.

    Karier Denny Cagur di layar kaca semakin moncer ketika ia tampil sebagai presenter acara-acara populer seperti Mamamia Show, Dahsyat, Comedy Project, dan berbagai program hiburan lainnya. Ia juga dikenal lewat gaya khasnya, termasuk Goyang Bang Jali yang sempat viral dan digemari masyarakat luas.

    Langkah ke Dunia Politik

    Denny Cagur mulai menunjukkan ketertarikannya di dunia politik pada tahun 2020 dengan bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). Namun kemudian ia memutuskan pindah ke PDIP dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024.

    Bersama PDIP, Denny mencalonkan diri dari daerah pemilihan Jawa Barat II dan berhasil meraih 58.043 suara. Hasil ini mengantarkannya menjadi anggota DPR RI untuk periode 2024-2029, dan saat ini duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, olahraga, sains, dan teknologi.

    Langkah Denny Cagur dari panggung hiburan ke kursi parlemen bukan sekadar perubahan karier, tapi juga cerminan dari semangat pengabdian. Dengan latar belakang sebagai pendidik dan seniman, Denny berharap bisa membawa perspektif segar ke dalam dunia politik, khususnya dalam isu-isu pendidikan dan kebudayaan.

  • Profil Muzakir Manaf, Mantan Kombatan GAM yang Menolak 4 Pulau Masuk Sumut

    Profil Muzakir Manaf, Mantan Kombatan GAM yang Menolak 4 Pulau Masuk Sumut

     

    Liputan6.com, Jakarta – Nama Gubernur Aceh Muzakir Manaf belakangan sering disebut-sebut dalam pemberitaan nasional usai muncul polemik 4 pulau Aceh yang ‘masuk’ ke wilayah Sumatera Utara. Saat ditemui wartawan di JCC, Kamis (12/5/2025), Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan keempat pulau tersebut sebenarnya punya kewenangan Aceh.

    “Jadi kami punya alasan kuat, punya bukti kuat, punya data kuat, sejak dulu kala itu memang hak Aceh,” katanya.

    Saat ditanya mengapa Aceh tidak mendaftarkan pulaunya pada 2008 ke Kemendagri, Muzakir Manaf lalu mengatakan, dari segi apa saja, termasuk dari segi geografi, segi sejarah, dan perbatasan, empat pulau tersebut benar-benar milik Aceh. 

    “Jadi saya rasa itu memang betul-betul hak Aceh, dari segi apa saja, dari segi geografi, dari segi sejarah, dari segi perbatasan. Jadi tidak perlu diminta apalagi, itu saja,” katanya.

    Muzakir Manaf juga mengaku tidak membahas soal polemik empat pulau dengan Sumut tersebut saat bertemu dengan Presiden Prabowo di Jakarta.

    Adapun empat pulau tersebut yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek. Pulau itu disebut-sebut punya cadangan minyak dan gas bumi.

    Lalu siapa sebenarnya Muzakir Manaf? Pria yang dikenal dengan panggilan Mualem itu lahir pada 3 April 1964, dan pernah menjadi panglima tertinggi militer Gerakan Aceh Merdeka (GAM) setelag gugurnya Abdullah Syafi’i. Ia diangkat menjadi panglima komando pusat GAM pada 2002 dan kemudian pada tahun 2007 mendirikan Partai Aceh, serta menjadi ketua umum pertama partai tersebut.

    Setelah Kesepakatan Helsinki, GAM membubarkan Tentara Negara Aceh pada 27 Desember 2005 dan Muzakir tidak lagi menjadi panglima. Kemudian, pada 28 Desember 2005, Muzakir Manaf kemudian menjabat sebagai ketua Komite Peralihan Aceh. Lalu menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Aceh Mandiri dan berganti nama menjadi Partai Aceh karena keluhan dari pemerintah pusat sekaligus ketua umum pertama.

    Pada Pilgub 2012, Muzakir Manaf mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur bersama Zaini Abdullah. Pasangan ini memenangkan pemilihan tersebut dan dilantik sebagai Wakil Gubernur pada 4 Juni 2012. Dirinya kemudian mencalonkan diri lagi pada Pemilihan umum Gubernur Aceh 2017 sebagai calon gubernur. Namun kalah dari Irwandi Yusuf.

    Pada Pemilu 2024, dirinya lantas terpilih sebagai Gubernur Aceh yang berpasangan dengan Fadhlullah, untuk periode 2025-2030.

     

  • Profil Felly Runtuwene, dahulu Pimpin Kadin Kini Ketua Komisi IX DPR

    Profil Felly Runtuwene, dahulu Pimpin Kadin Kini Ketua Komisi IX DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Felly Estelita Runtuwene merupakan salah satu politisi perempuan dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang aktif menyuarakan berbagai isu di parlemen.

    Ia saat ini menjabat sebagai ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial.

    Bagaimana sosok Felly Runtuwene? Berikut ini profil dan perjalanan kariernya.

    Profil Felly Estelita Runtuwene

    Felly Estelita Runtuwene lahir pada 11 Februari 1971 di Sulawesi Utara. Pendidikan dasar hingga menengah dia tempuh di daerah asalnya.

    Felly mengawali pendidikan di SD Inpres Rumoong Bawah pada 1977 hingga 1983, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Amurang dari 1983 hingga 1986, dan SMA Negeri 2 Amurang dari 1986 hingga 1989.

    Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Felly melanjutkan kuliah di STIE-IBEK Jakarta pada 1994 dan lulus pada 1998 dengan gelar sarjana manajemen. Latar belakang pendidikannya menjadi pondasi untuk berkarier di dunia usaha sebelum akhirnya terjun ke politik.

    Sebelum dikenal sebagai politisi, Felly Runtuwene telah berpengalaman di sektor bisnis. Ia pernah menjabat sebagai direktur PT Bina Usaha Langgeng Jaya dari 2000 hingga 2008, serta sebagai komisaris Bina Prima Jaya dari 2001 hingga 2008.

    Di samping itu, Felly juga aktif dalam organisasi pengusaha. Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia, serta menjadi ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Minahasa Selatan. Pengalaman ini memberikan wawasan tambahan dalam pengambilan keputusan di bidang pembangunan dan infrastruktur.

    Karier politik Felly Runtuwene dimulai sejak terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara pada 2009. Pada periode awal keterlibatannya di dunia politik, Felly tercatat sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Damai Sejahtera pada 2010 hingga 2013.

    Kemudian, Felly bergabung dengan Partai Nasdem, dan dipercaya menjabat sebagai ketua bidang pembangunan dan infrastruktur DPP Partai Nasdem untuk periode 2019–2024.

    Pada Pemilu 2019, Felly berhasil melenggang ke Senayan dan dilantik sebagai ketua Komisi IX DPR. Komisi ini memiliki ruang lingkup kerja dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial.

    Ia kembali dipercaya menduduki posisi tersebut setelah berhasil terpilih kembali pada Pemilu 2024, dengan memperoleh 52.889 suara dari dapil Sulawesi Utara.

    Selama masa tugasnya di parlemen, Felly Runtuwene menerima sejumlah penghargaan atas kinerjanya. Pada Desember 2018, dia mendapatkan penghargaan sebagai “Legislator Terkritis” periode 2014–2019. Pengakuan ini menunjukkan keterlibatannya dalam berbagai diskusi dan kebijakan penting di DPR.

    Selain itu, pada 2022, Felly Runtuwene juga menerima penghargaan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, yakni MKD Award, sebagai bentuk apresiasi atas integritas dan kontribusinya selama menjabat sebagai anggota legislatif.

  • Profil Pasha Ungu, Vokalis Ngetop yang Kini di Komisi VIII DPR

    Profil Pasha Ungu, Vokalis Ngetop yang Kini di Komisi VIII DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Sigit Purnomo Syamsuddin Said, yang lebih dikenal publik dengan nama Pasha Ungu, kini lebih aktif berkiprah di dunia politik. Saat ini, dia menjabat sebagai anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Komisi tersebut memiliki fokus pada bidang keagamaan, sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.

    Lantas, bagaimana sosok Pasha Ungu? Berikut ini profil dan perjalanan kariernya dari industri hiburan hingga dunia politik.

    Profil Pasha Ungu

    Pasha Ungu lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 27 November 1979. Ia menghabiskan masa kecil dan pendidikannya di Kota Palu. Pendidikan dasarnya dimulai di SD Inpres Tanamodindi II Palu, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Palu, dan SMA Negeri 2 Palu.

    Meskipun kesibukannya di dunia musik dan politik sempat menyulitkan dirinya untuk menyelesaikan pendidikan tinggi, Pasha akhirnya berhasil meraih gelar sarjana administrasi negara dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu pada 2019.

    Bakat menyanyi Pasha Ungu mulai terlihat sejak usia dini. Salah satu pencapaiannya adalah saat dia menjuarai lomba azan tingkat Sulawesi Tengah, yang menjadi titik awal ketertarikannya pada dunia musik. Perjalanan kariernya semakin serius ketika pada 1999, Pasha resmi bergabung dengan grup musik Ungu.

    Bersama Ungu, Pasha mencetak berbagai karya yang cukup dikenal luas. Hingga 2015, grup ini telah merilis tujuh album studio, lima album religi, dan satu album kompilasi. Selain bermusik, Pasha juga terlibat dalam dunia seni peran, di antaranya tampil dalam film drama berjudul “Purple Love”, bersama personel Ungu lainnya.

    Tahun 2015 menjadi titik balik bagi Pasha Ungu untuk fokus kembali ke daerah asalnya. Ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Palu, mendampingi calon wali kota Hidayat dalam ajang Pilkada 2015. Pasangan ini berhasil memenangkan pemilihan dan Pasha resmi menjabat sebagai wakil wali kota Palu periode 2016–2021.

    Setelah menyelesaikan masa jabatannya di pemerintahan Kota Palu, Pasha terus melanjutkan langkah politiknya ke tingkat nasional. Pada Pemilu 2024, dia maju sebagai calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN).

    Ia mencalonkan diri di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III dan berhasil meraih 50.222 suara, yang mengantarkannya menjadi anggota DPR periode 2024–2029.

    Dari vokalis band Ungu yang populer di awal 2000-an hingga kini menjadi anggota DPR, Pasha telah melewati berbagai fase penting dalam hidupnya. Saat ini, dia aktif menjalankan tugas di Komisi VIII DPR, yang berkaitan langsung dengan isu-isu sosial dan keagamaan di Indonesia.

  • Elon Musk Menyesal Sudah Kritik Trump: Itu Keterlaluan!

    Elon Musk Menyesal Sudah Kritik Trump: Itu Keterlaluan!

    Jakarta

    Elon Musk, mantan penasihat Presiden Donald Trump, mengaku menyesal atas beberapa kritikan pedasnya baru-baru ini terhadap presiden Amerika Serikat tersebut. Hal ini disampaikan orang terkaya di dunia itu pada Rabu (11/6), setelah keduanya cekcok minggu lalu.

    “Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Itu keterlaluan,” tulis Musk di platform media sosialnya X, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/6/2025).

    Ungkapan penyesalan Musk muncul beberapa hari setelah Trump mengancam miliarder teknologi itu dengan “konsekuensi serius”, jika ia berusaha menghukum politisi Partai Republik yang memberikan suara untuk RUU anggaran federal yang kontroversial.

    Hubungan Musk dan Trump yang semula dekat, berubah menjadi seteru setelah kritik tajam Musk terhadap RUU anggaran Trump, One Big Beautiful Bill Act. RUU tersebut diperkirakan akan menambah defisit anggaran AS hingga sekitar US$3 triliun dalam satu dekade mendatang, angka yang disebut Musk sebagai “kekejian”.

    Puncak ketegangan terjadi pada Kamis (5/6) lalu, saat Musk menanggapi unggahan komentator konservatif Ian Miles Cheong di media sosial.

    Cheong menulis, “Presiden vs Elon. Siapa yang menang? Menurut saya, Elon. Trump seharusnya dimakzulkan lalu digantikan JD Vance,” dikutip dari New York Post. Musk membalas singkat unggahan itu dengan “Ya,” sebuah respons yang mengisyaratkan dukungannya terhadap pemakzulan Trump.

    Sikap Musk tersebut sangat bertolak belakang dengan beberapa bulan sebelumnya. Pada Februari 2025, Musk mengatakan, “Saya sangat menyukai Donald Trump.”

    Musk tadinya merupakan salah satu donatur besar Trump. Dia menyerahkan dana hampir US$ 300 juta untuk kampanye Trump pada pemilu 2024, dan mengklaim berperan dalam kemenangan Partai Republik di DPR dan Senat.

    Trump bahkan sempat menunjuk Musk memimpin tim efisiensi pemerintahan AS dengan target pemangkasan anggaran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil Chusnunia Chalim, Mantan Wagub Lampung Kini di Komisi VII DPR

    Profil Chusnunia Chalim, Mantan Wagub Lampung Kini di Komisi VII DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Nama Chusnunia Chalim kembali mencuat di kancah politik nasional setelah berhasil melenggang ke Senayan sebagai wakil ketua Komisi VII DPR RI hasil Pemilu 2024.

    Ia mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari daerah pemilihan (dapil) Lampung II, dengan raihan suara mencapai 143.422. Meski bukan peraih suara terbanyak di dapil tersebut, jumlah tersebut cukup untuk mengantarkannya duduk di kursi parlemen.

    Kini, ia dipercaya sebagai salah satu wakil ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi isu energi, riset, teknologi, dan lingkungan hidup.

    Profil Chusnunia Chalim

    Chusnunia Chalim lahir di Lampung Timur, pada 12 Juli 1982. Ia menempuh pendidikan tinggi di berbagai institusi ternama, mulai dari IAIN Walisongo Semarang dari fakultas syariah, Universitas Saburai dari fakultas hukum.

    Kemudian, ia meraih gelar magister di Universitas Nasional dengan jurusan ilmu politik dan Universitas Indonesia dengan kenotariatan. Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Malaya, Malaysia, dengan fokus pada sastra dan ilmu sosial.

    Pendidikan nonformalnya ditempuh di dua pesantren di Jawa Tengah pada akhir 1990-an, memperkuat dasar keagamaannya. Sejak masa kuliah, Chusnunia aktif di berbagai organisasi mahasiswa, termasuk PB PMII dan forum-forum mahasiswa daerah, yang membentuk karakter kepemimpinannya sejak dini.

    Kiprah Politik dari Daerah Hingga Nasional

    Karier politik Chusnunia dimulai sejak awal 2000-an bersama PKB. Ia pernah menjabat sebagai kepala administrasi Fraksi PKB di DPRD Jawa Tengah dan menjadi staf pengurus DPP PKB di Jakarta. Bahkan, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia dipercaya menjadi staf khusus menteri.

    Pengalaman eksekutifnya sangat mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai bupati Lampung Timur periode 2016-2021 dan melanjutkan pengabdian sebagai wakil gubernur Lampung untuk periode 2019-2024. Setelah menyelesaikan masa tugasnya di pemerintahan daerah, Chusnunia kembali ke legislatif dan kini mengemban amanah di Komisi VII DPR RI.

    Sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim mengemban tanggung jawab penting dalam fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran, khususnya di sektor energi, riset, teknologi, serta lingkungan hidup.

  • Profil Dina Lorenza, dari Aktris hingga Jadi Anggota Komisi VII DPR

    Profil Dina Lorenza, dari Aktris hingga Jadi Anggota Komisi VII DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Dina Lorenza Audria, aktris dan presenter berbakat, kini menorehkan prestasi baru sebagai anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2024–2029.

    Terpilih mewakili Partai Demokrat dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III, yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, Dina Lorenza membawa semangat pengabdian untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

    Berikut ini profil lengkap dan perjalanan karier Dina Lorenza.

    Profil Dina Lorenza

    Dina Lorenza Audria lahir di Jakarta pada 22 Mei 1975. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi, melanjutkan ke SMPN 115, dan SMA Negeri 3 Jakarta. Pendidikan tingginya di Universitas Terbuka difokuskan pada ilmu pemerintahan dan komunikasi, khususnya bidang hubungan masyarakat (Humas).

    Karier gemilang Dina di dunia hiburan dimulai pada awal 1990-an melalui ajang Cover Girl. Namanya melejit berkat peran dalam sinetron populer, seperti “Gerhana”, “Si Yoyo”, dan “Tukang Bubur Naik Haji”.

    Selain berakting, Dina juga dikenal sebagai pembawa acara infotainment ternama, seperti “Hot Shot” di SCTV. Pesona dan bakatnya menjadikan Dina Lorenza salah satu figur publik yang dicintai masyarakat Indonesia.

    Pada Pemilu 2024, Dina Lorenza mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Jawa Timur III. Dengan perolehan suara mencapai 52.983, dia berhasil mengamankan kursi di legislatif.

    Pada 1 Oktober 2024, Dina resmi dilantik sebagai anggota DPR dan ditugaskan di Komisi VII, yang membidangi sektor energi, inovasi dan teknologi, lingkungan hidup, serta industri strategis.

    Sebagai anggota Komisi VII DPR, Dina Lorenza aktif terlibat dalam pembahasan isu-isu strategis nasional, seperti transisi energi, pengawasan sektor pertambangan, dan pengembangan industri hilirisasi.

    Meski berlatar belakang dunia hiburan, Dina menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memahami dan memperjuangkan isu-isu krusial di tingkat nasional. Komitmennya terhadap keberlanjutan dan kemajuan industri mencerminkan visinya untuk Indonesia yang lebih baik.

    Selain karier politiknya, Dina Lorenza dikenal sebagai ibu tunggal yang inspiratif. Ia kerap menyuarakan pentingnya pendidikan, kemandirian perempuan, dan peran aktif wanita dalam politik. Dalam berbagai wawancara, Dina menegaskan keputusannya terjun ke dunia politik bukanlah sekadar perpanjangan ketenaran, melainkan wujud pengabdian tulus kepada masyarakat.

    Transformasi Dina Lorenza dari bintang hiburan menjadi anggota DPR menunjukkan semangatnya yang luar biasa dalam berkontribusi untuk bangsa. Sebagai anggota Komisi VII, dia kini memikul tanggung jawab besar untuk mengawasi kebijakan strategis yang berdampak pada kemajuan Indonesia.