Topik: PDRB

  • Gebrakan Wagub Emil Dardak Majukan UMKM Jatim, Gelontorkan Kredit Murah Prokesra hingga MJC

    Gebrakan Wagub Emil Dardak Majukan UMKM Jatim, Gelontorkan Kredit Murah Prokesra hingga MJC

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, hadir memaparkan gebrakannya untuk mendongkrak pertumbuhkan ekonomi dari sektor UMKM dan juga sektor pariwisata saat hadir dalam Talkshow HUT ke-8 TribunJatim.com dengan tema “Gebrakan Sang Pemimpin” yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (12/3/2025). 

    Pertama, untuk sektor UKM, Wagub Emil menegaskan, kontribusi koperasi UMKM terhadap PDRB Jawa Timur setiap tahun meningkat.

    Pada tahun 2023 meningkat 0,83 persen dibanding tahun 2022. 

    “Pada tahun 2023, KUMKM berkontribusi sebesar 59,18 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Nilainya mencapai Rp 1.748 triliun,” tegas Wagub Emil.

    Pria yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini menyebutkan, di tahun 2021 kontribusi UMKM dalam PDRB Jatim Rp 1.418 trilliun. 

    Banyak orang selama ini mengira bahwa Jatim sebagai penyumbang ekonomi terbesar kedua di Indonesia digawangi oleh industri besar.

    Padahal lebih dari separuh penyumbang ekonomi Jatim adalah justru UMKM.

    “Jumlah UMKM non pertanian di Jatim mencapai 2,581 juta. Dari total jumlah tersebut yang skala mikro mencapai 99,74 persen,” ujarnya.

    “Jumlah itu tersebar di 38 kabupaten kota di Jatim,” imbuh Emil.

    Pun begitu dengan koperasi.

    Di Jatim total ada sebanyak 21.383 koperasi, yang mana volumenya tak tanggung-tanggung mencapai Rp 39,79 triliun. 

    Ditegaskan Emil Dardak, koperasi dan UKM memiliki peran dan kontribusi besar dalam ekonomi Jatim.

    Oleh sebab itu, pihaknya antusias ketika Presiden RI Prabowo Subianto memiliki program untuk mendirikan koperasi di setiap desa di Indonesia. 

    “Di Jatim kita rata-rata per desa lebih dari satu koperasi. Oleh sebab itu kita sambut gembira programnya supaya koperasi ini lebih terasa gaung dan manfaatnya di masyarakat melalui program yang dicanangkan dari pemerintah pusat,” ujarnya.

    Lebih lanjut di Jatim, pihaknya bersama Pemprov Jatim telah merumuskan gebrakan untuk memasukkan sektor UMKM agar naik kelas dan membawa dampak sebagai pendongkrak ekonomi.

    “Pertama yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM. Mulai dari pembinaan kelembagaan koperasi, memfasilitasi akta badan hukum koperasi, penilaian kesehatan, NIH, dan self declare,” ujarnya.

    Selain itu dari segi sumber daya manusia (SDM), Pemprov Jatim juga aktif melakukan peningkatan kualitas melalui pelatihan manajerial dan kompetensi berupa e-learning Si Jawara.

    Serta menyediakan e-Perpus sebagai pendukung bagi SDM pengelola koperasi dan UKM.

    “Kami juga aktif melakukan peningkatan kualitas produk koperasi dan UKM, standarisasi produk, pendaftaran merek, sertifikasi halal, communal branding dan juga memfasilitasi lewat Millenial Job Center (MJC) untuk pembuatan desain kemasan, desain logo produk,” ujarnya.

    MJC dikatakan Emil sangat penting.

    Terutama di era digital, di mana pemasaran melalui media digital sangat berpengaruh dari packaging, desain logo, hingga video dan foto promosi. Di MJC semua difasilitasi bagi koperasi dan UKM agar bisa naik kelas.

    “Pemprov Jatim memberi subsidi bunga 9,25 persen kepada pelaku kredit UKM melalui Program Prokesra. Sehingga pelaku UKM bisa melakukan pinjaman dengan plafon Rp 50 juta dan tenor 3 tahun dan bunga ringan 3 persen,” tegas Emil.

    “Sampai tahun 2024, Prokesra telah dimanfaatkan 17.895 pelaku UMKM , dengan total realisasi kredit Rp 475 miliar dan subsidi yang telah dibayarkan sebesar Rp 43 miliar,” pungkasnya.

  • BPS sebut ekonomi Kaltim terus menanjak sejak 2021

    BPS sebut ekonomi Kaltim terus menanjak sejak 2021

    Samarinda (ANTARA) – BPS Provinsi Kalimantan Timur menyebut pertumbuhan ekonomi Kaltim cenderung terus menanjak sejak 2021, diawali dari pandemi COVID-19 pada 2020 yang mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen dampak ekonomi global juga melemah.

    “Ekonomi Kaltim cenderung naik sejak 2021 hingga 2024, dari tumbuh 2,55 persen pada 2021, naik lagi menjadi 4,48 persen pada 2022, menjadi 6,22 persen pada 2023, dan tumbuh sebesar 6,17 persen pada 2024,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kamis.

    Dari tekanan ekonomi global dampak pandemi yang mulai dirasakan di Indonesia mulai 2020 dan Kaltim juga terkena imbas dari melemah ekonomi global.

    Kemudian provinsi ini tidak mau terlena sehingga secara perlahan mulai 2021 ekonomi Kaltim terus naik dengan pertumbuhan sebesar 2,55 persen.

    Khusus 2024, pertumbuhan ekonomi yang sebesar 6,17 persen tersebut jika dilihat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp858,43 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp570,82 triliun, serta PDRB per kapita sebesar Rp212,18 juta.

    Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 16,46 persen, sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 11,78 persen.

    Ekonomi Kaltim Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan IV- 2023 tumbuh sebesar 6,12 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,46 persen.

    Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit rumah tangga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,63 persen.

    Kemudian ekonomi Provinsi Kaltim Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan III di tahun yang sama mengalami pertumbuhan sebesar 2,89 persen (q-to-q).

    Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,85 persen.

    Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 66,14 persen.

    “Ekonomi pada semua provinsi di Pulau Kalimantan pada 2024 tumbuh positif. Sedangkan Provinsi Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada pembentukan nilai tambah regional Kalimantan sebesar 47,29 persen,” kata Yusniar.

    Pewarta: M.Ghofar
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI bersama Kementerian Ekraf perkuat ekonomi kreatif

    DKI bersama Kementerian Ekraf perkuat ekonomi kreatif

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menandatangani nota kesepakatan untuk memperkuat ekonomi kreatif.

    Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Menteri Ekraf RI Teuku Riefky Harsya di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Jumat.

    Kerja sama ini tak hanya untuk mendukung Jakarta menjadi kota global melainkan juga sebagai upaya mengembangkan ekonomi kreatif.

    “Kerja sama ini untuk mendukung Jakarta sebagai kota global, yang juga termasuk dalam ‘timeline executive action’ program 100 hari Gubernur dan Wagub DKI Jakarta,” kata Pramono.

    Kerja sama ini juga menjadi kolaborasi untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional, sebagai wujud implementasi Astacita, khususnya peningkatan lapangan kerja, kewirausahaan dan industri kreatif.

    Pramono berharap ekosistem ekonomi kreatif menguatkan peran baru Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global bisa terus berkembang sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

    Pramono menilai, Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif.

    Berdasarkan data BPS tahun 2024, sektor ekonomi kreatif berkontribusi hampir 11 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.

    Karena itu, kerja sama yang dilakukan menjadi langkah strategis dalam mengembangkan berbagai aspek ekonomi kreatif, seperti pengembangan kegiatan tematik yang dapat meningkatkan daya tarik wisata dan industri kreatif di Jakarta.

    Selanjutnya peningkatan dan optimalisasi koridor ekonomi kreatif di berbagai wilayah Jakarta dan penyediaan fasilitas dan pemasaran bagi pelaku ekonomi kreatif agar dapat menembus pasar global.

    Selain itu pertukaran data dan informasi sebagai dasar pengambilan kebijakan yang lebih efektif.

    Pramono menyatakan, kesepakatan ini bisa menjadi landasan untuk mengupayakan berbagai aksi nyata yang memberi manfaat langsung bagi para pelaku dan ekosistem ekonomi kreatif di Jakarta.

    Dengan demikian, perekonomian Kota Jakarta mampu bergerak lintas sektor makro dan mikro, sekaligus meningkatkan kualitas ekonomi kreatif yang mendongkrak kesejahteraan pelaku industrinya.

    Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal dan mendukung implementasi kesepakatan ini. “Peran aktif dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan inisiatif ini dapat berjalan dengan optimal,” katanya.

    Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa olaborasi dengan DKI Jakarta untuk penguatan ekonomi kreatif di berbagai bidang, mulai dari sektor kuliner, fesyen, pertunjukan seni, film animasi, hingga “games developer”.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenkeu: Pendapatan negara dari Jatim awal 2025 capai Rp19,49 triliun

    Kemenkeu: Pendapatan negara dari Jatim awal 2025 capai Rp19,49 triliun

    Surabaya (ANTARA) – Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur Dudung Rudi Hendratna mencatatkan realisasi pendapatan negara dari wilayah setempat pada awal 2025 mencapai Rp19,49 triliun atau 6,86 persen dari target tahunan sebesar Rp284,26 triliun.

    “Dari sisi fiskal realisasi pendapatan negara di Jawa Timur hingga Januari 2025 mencapai Rp19,49 triliun atau 6,86 persen,” katanya di Surabaya, Kamis.

    Dudung menyatakan realisasi pendapatan tersebut berasal dari penerimaan perpajakan yang tercatat sebesar Rp19,05 triliun atau 6,83 persen dari target serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp445,23 miliar atau 8,4 persen dari target Rp 5,3 triliun.

    Untuk penerimaan perpajakan sendiri berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp7,05 triliun serta bea cukai sebesar Rp11,99 triliun.

    Sementara itu untuk realisasi belanja negara di Jawa Timur mencapai Rp12,16 triliun atau 9,72 persen dari total pagu anggaran yakni meliputi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) menyerap Rp1,5 triliun sedangkan Transfer ke Daerah (TKD) Rp10,66 triliun.

    Dudung menuturkan dengan capaian ini berarti ekonomi Jawa Timur tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang positif terutama karena didukung oleh konsumsi masyarakat yang kuat, sektor industri yang produktif, dan kebijakan fiskal yang berjalan efektif.

    “Pemerintah optimistis tren pertumbuhan ini akan berlanjut pada 2025 dengan tetap menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kinerja ekspor,” katanya.

    Ia menjelaskan capaian fiskal itu semakin mendorong perekonomian Jawa Timur yang memang telah menunjukkan ketahanan sejak tahun lalu yaitu dibuktikan melalui adanya pertumbuhan mencapai 5,03 persen pada triwulan IV-2024.

    Peningkatan aktivitas produksi dan mobilitas masyarakat menjadi faktor utama pendorong ekonomi di wilayah ini.

    Dari sisi permintaan pertumbuhan masih didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sedangkan dari sisi penawaran sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

    “Jawa Timur juga tercatat sebagai kontributor terbesar kedua terhadap perekonomian Pulau Jawa dan nasional masing-masing sebesar 25,23 persen dan 14,39 persen,” katanya.

    Untuk aktivitas perdagangan internasional di Jawa Timur pada Desember 2024 mencatat ekspor senilai 2,10 miliar dolar AS dan impor sebesar 2,77 miliar dolar AS.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Pertama Kerja, Wabup Blitar Langsung Panen Raya Jagung

    Hari Pertama Kerja, Wabup Blitar Langsung Panen Raya Jagung

    Blitar (beritajatim.com) – Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah langsung berkunjung ke Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar di hari pertama kerjanya. Kunjungan pertama Beky ini adalah untuk meresmikan panen raya jagung di wilayah Blitar Selatan.

    Dengan mengenakan baju seragam khas Wakil Bupati Blitar, Beky bersama Forkopimda pun langsung memetik jagung sebagai penanda dimulainya panen raya. Kunjungan kerja ini merupakan yang pertama dilakukan Beky usai dilantik menjadi Wakil Bupati Blitar.

    “Kita nanti mungkin membuat program saat kemarau itu warga Blitar Selatan itu tetap bisa bercocok tanam tidak kesulitan air bersih pokoknya biar bisa merata,” ucap Beky, Wakil Bupati Blitar, Senin (24/2/2025).

    Data yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, tercatat luas lahan tanaman jagung di Bumi Penataran mencapai 51.740 hektar pada tahun 2025. Luasan lahan yang ditanami jagung ini tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Blitar.

    Namun khusus di wilayah Blitar selatan masyarakat dan petani dihadapkan dengan kendala air. Sehingga Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah akan mencoba mencari solusi atas permasalahan air itu.

    Sehingga diharapkan dengan begitu para petani di Blitar Selatan bisa bercocok tanam tanpa perlu khawatir kekeringan. Dengan begitu diharapkan tingkat produksi jagung pipil di Kabupaten Blitar bisa meningkat dari panen tahun lalu yang hanya mencapai 256.246 ton.

    “Kalau buat sumur bor di sini pasti bisa keluar air ya ? kalau bisa keluar air nanti insya allah lah kita akan carikan solusi mudah mudahan solusinya nanti bisa dinikmati oleh masyarakat Blitar,” tegasnya.

    Untuk diketahui bahwa, Kabupaten Blitar dengan luas wilayah 1.508 km persegi merupakan wilayah agraris, dimana sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB mencapai 46,7 persen dengan melibatkan 70 persen dari penduduk kita yang berjumlah 1,2 juta jiwa. Artinya ada sejumlah kurang lebih 840 ribu orang yang kehidupannya tergantung dari sektor pertanian.

    Dengan potensi tersebut, Beky ingin pertanian Kabupaten Blitar terus maju. Bukan hanya itu, Beky ingin semakin banyak anak muda yang tertarik terjun ke dunia pertanian sehingga sektor pertanian di Bumi Penataran bisa berkembang lebih baik lagi.

    “Keberhasilan di bidang pangan ini tidak saja menjadi tanggung jawab para petani, namun perlu dukungan semua pihak, termasuk generasi muda. Saya berharap generasi muda di wilayah kita ini tidak gengsi untuk menjadi petani. Istilah kerennya petani milenial,” tegasnya.

    Para petani di Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar sendiri berharap Beky bisa mencarikan solusi atas permasalahan air di sektor pertanian ini. Diharapkan Wakil Bupati Blitar itu bisa membangun puluhan sumur bor agar ketersediaan air di wilayah Blitar selatan semakin melimpah dan sektor pertanian bisa terus berjalan meski di musim kemarau.

    “Kami berharap kalau bisa setiap kelompok tani itu memiliki 1 sumur bor sehingga mereka tidak perlu lagi kesulitan cari air,” ucap Supran, Kepala Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. [owi/beq]

  • Pemkab Bantul proyeksikan penanaman jagung seluas 5.196 ha pada 2025

    Pemkab Bantul proyeksikan penanaman jagung seluas 5.196 ha pada 2025

    pada tahun 2025 ini kita proyeksikan bisa menanam jagung seluas 5.196 ha dengan produksi hingga 45 ribu ton

    Bantul (ANTARA) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan dapat melakukan penanaman jagung hingga mencapai seluas 5.196 hektare (ha) sepanjang tahun 2025.

    “Untuk jagung produksi kita pada tahun 2024 sekitar 30 sampai 40 ribu ton jagung, kemudian pada tahun 2025 ini kita proyeksikan bisa menanam jagung seluas 5.196 ha dengan produksi hingga 45 ribu ton,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Minggu.

    Menurut dia, lahan pertanian seluas 5.196 ha tersebar di seluruh wilayah Bantul yang akan dimanfaatkan untuk tanaman jagung tersebut terdiri atas lahan baku sawah seluas 3.878 ha, dan bukan lahan baku sawah seluas 1.318 ha.

    Dia mengatakan salah satu lahan bukan lahan baku sawah yang ditanami komoditas jagung di antaranya di wilayah Dusun Klaras, Kelurahan Canden, Jetis, seluas lima hektare, yang juga merupakan lokasi penanaman jagung bantuan sinergi Kementerian Pertanian dan Polri.

    “Lahan di Klaras itu sudah 10 tahun lebih tidak bisa dimanfaatkan, merupakan lahan mangkrak, lahan kas desa Kelurahan Canden yang kemarin di ‘land clearing’. Kemudian ditanami jagung jenis hibrida, semoga nanti ke depan tiga empat empat bulan bisa panen,” katanya.

    Dengan demikian, kata dia, harapannya nanti hasil panenan jagung di lahan bukan baku sawah tersebut bisa menambah produksi komoditas jagung Kabupaten Bantul pada tahun 2025.

    “Kami proyeksikan produksi jagung di tahun 2025 sebanyak 45 ribu ton, karena di Bantul ada populasi ayam petelur satu juta ekor, sehingga disamping untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak Bantul juga Bulog yang siap menyerap jagung pipil,” katanya.

    Lebih lanjut, Joko mengatakan, di Kabupaten Bantul salah satu sektor yang memberikan produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar adalah sektor pertanian, yang mencapai 13 persen untuk Bantul.

    “Di musim pandemi 2022-2021 sektor pertanian masih menyumbang pertumbuhan empat persen dibanding pertumbuhan sektor yang lain. Alhamdulillah untuk sektor pertanian di Bantul memberikan kontribusi yang besar dalam PDRB,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Makin Banyak Pengusaha Masuk Kawasan Industri, Ini Buktinya

    Makin Banyak Pengusaha Masuk Kawasan Industri, Ini Buktinya

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan selama periode 2019-2024, jumlah perusahaan kawasan industri yang memiliki Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) meningkat 63,73% atau setara 64 perusahaan.

    Sementara itu, hingga November 2024 ada 165 perusahaan kawasan industri yang sudah beroperasi di Indonesia.

    “Dari jumlah tersebut, total luas lahan kawasan industri yang mencapai 94.054 hektare, dengan tingkat okupansi mencapai 59,76 persen,” tulis keterangan di akun resmi Instagram milik Kemenperin, @kemenperin_ri dikutip, Sabtu (15/2/2025).

    Untuk daerah dengan peningkatan jumlah kawasan industri yang signifikan pada periode Tahun 2019-2024 diantaranya Kabupaten Subang dengan penambahan 8 kawasan, Kota Batam dengan penambahan hingga 4 kawasan industri, Kabupaten Morowali dengan penambahan 4 kawasan industri.

    Kemudian Kabupaten Halmahera Tengah dengan penambahan 1 kawasan industri dan terakhir Kabupaten Kendal bertamah 1 kawasan industri.

    Dengan adanya pembangunan dan pengembangan kawasan industri tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan efek berganda yang positif terhadap ekonomi daerah, seperti peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), menciptakan lapangan kerja, dan mendorong investasi.

    “Efek positif ini akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” tulis keterangan akun tersebut.

    (hns/hns)

  • Pertumbuhan Ekonomi Jabar Bisa Sentuh 5,5 Persen di Tahun 2025

    Pertumbuhan Ekonomi Jabar Bisa Sentuh 5,5 Persen di Tahun 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Jabar 2025 akan lebih baik dari 2024. Diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 4,7 hingga 5,5%.

    Tahun lalu, capaian pertumbuhan ekonomi Jabar seperti rilis BPS mencapai 4,95%. Besaran ini, masih dalam rentang target pemerintah antara 4,7 hingga 5,5%.

    “Tahun ini pun masih optimistis ada dalam target tersebut,” ujar Deputy Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat Muslimin Anwar, pekan lalu.

    Dia menegaskan kebijakan pemerintah terkait efisiensi pada APBN/APBD tentunya akan memberikan dampak perlambatan pertumbuhan pada beberapa sektor. Namun, sektor lainnya justru akan tumbuh sehingga mampu mendorong PDRB.

    Efisiensi tentu akan menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi mungkin akan ada koreksi atau perlambatan tapi sisi lain akan terdorong tumbuh.

    “Kami yakin pemerintah sudah menghitung itu untuk mencapai pertumbuhan 8% di tahun 2028 atau 2029,” katanya.

    BI sendiri akan memberikan penguatan pada nilai tukar rupiah untuk memaksimalkan devisa. Permintaan ekspor dan impor juga masih akan tinggi.

    Ekspor impor merupakan salah satu komponen pendukung pertumbuhan selain investasi dan konsumsi.

    “Konsumsi pemerintah akan terjadi normalisasi pascapemilu. Kami yakin akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Terlebih jika kepala daerah resmi dilantik dan mulai bekerja. Selanjutnya koordinasi dan sinergi pusat, provinsi dan kabupaten-kota harus semakin baik,” ujar Muslimin.

    Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi mengutarakan, prediksi tersebut bisa tercapai dengan syarat penghematan APBD Jabar dipergunakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.

    “Dari sisi fiskal ada dampak penghematan anggaran terhadap berbagai aktivitas sektor usaha, sehingga kita harus memastikan shifting anggaran atau efisiensi betul-betul memiliki daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

    Menurutnya, perlu ada diversifikasi sektoral agar bisa menopang pertumbuhan ekonomi. Antarra lain dengan mendorong sektor industri, sektor pertanian dan sektor perdagangan sebagai tiga sektor terbesar.

    Tentunya, perlu juga langkah-langkah mendorong sektor-sektor potensial, seperti sektor jasa akomodasi dan makan minum, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor properti.

    “Saya kira dari sisi sektoral itu langkah makronya. Langkah mikronya perlu diupayakan agar sektor-sektor potensial bisa didorong lebih kuat untuk mengimbangai peran tiga sektor terbesar itu,” katanya.

    Secara regional, peran pemerintah kabupaten-kota dalam mendorong pertumbuhan ekonomi juga diperkuat berbasis tematik, sehingga sektor-sektor utama di daerah harus didorong dengan kebijakan lokal yang lebih kuat.

    Dari sisi pengeluaran diharapkan inflasi bisa stabil sehingga konsumsi rumah tangga bisa optimal mendorong pertumbuhan ekonomi, begitu juga investasi.

    Dua komponen itu, kata Acuviarta, harus terus didorong sebagai lokomotif. Meski kinerja perdagangan luar negeri Jabar terlihat berjalan lamban meski tumbuh positif, tetapi minim diversifikasi komoditas dan jangkauan wilayah pasar nontradisional.

    “Akan ada lompatan besar kalau kita dapat mengembangkan hilirisasi industri komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan serta kehutanan,” tuturnya.

    Dia juga melihat potensi investasi Jabar sangat besar. Hanya saja masih perlu didorong antara sinergi pusat dan daerah, banyak investasi terkendala izin, ketersediaan air, lahan, bahan bakar gas, dan tenaga kerja yang cocok untuk kebutuhan investasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bukan Jawa, Ekonomi Papua Barat Tumbuh Paling Tinggi Capai Berkat Migas

    Bukan Jawa, Ekonomi Papua Barat Tumbuh Paling Tinggi Capai Berkat Migas

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS memaparkan pertumbuhan ekonomi tertinggi bukan berada di Jawa, melainkan di wilayah Maluku dan Papua sebesar 7,81%, khusunya Papua Barat yang menyumbang 2,58% untuk periode 2024.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa pertumbuhan Papua Barat terlihat didorong oleh pertumbuhan yang tinggi pada lapangan usaha industri pengolahan utamanya dari sektor minyak dan gas (migas).

    “Di mana peningkatan produksi migas ini disebabkan karena adanya peningkatan produksi LNG yang merupakan penambahan Tangguh Train 3,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/2/2025).

    Amalia menyebutkan bahwa sejalan dengan peningkatan produksi, ekspor komoditas utama berupa gas juga tumbuh hingga 17,53% pada 2024.

    Sementara menurut catatan dari BPS Papua Barat, ekonomi pada kuartal IV/2024 tumbuh 22,11% (year on year/YoY) dan tumbuh 20,8% secara kumulatif atau c-to-c pada 2024.

    Sementara membandingkan dengan kuartal III/2024, ekonomi Papua Barat kuartal IV/2024 justru terkontraksi sebesar 2,21%.

    Di mana pertumbuhan produk domestik bruto regional (PDRB) Papua Barat ditopang oleh industri pengolahan yang tumbuh mencapai 32,9% pada 2024, dibandingkan dengan 2023.

    Untuk diketahui, Tangguh Train 3 merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa pengembangan kilang LNG di lapangan gas Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, diresmikan oleh Joko Widodo pada 24 November 2023 lalu.

    Beroperasinya Tangguh Train 3 akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG jadi 11,4 juta ton per tahun dan berkontribusi signifikan mendukung target produksi gas 12 standard kaki kubik pada 2030.

    Pertumbuhan Papua Barat ini tercatat jauh lebih tinggi dari realiasasi pertumbuhan ekonomi nasional 2024 sebesar 5,03%, dibandingkan dengan 2023.

    Bukan hanya wilayah Maluku dan Papua, Kalimantan, Bali dan Nusra, serta Sulawesi juga tumbuh lebih tinggi dari ekonomi nasional yang masing-masing sebesar 5,52%, 5,04%, dan 6,18%. 

    Sementara pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa dan Sumatera justru lebih rendah, yakni 4,92% dan 4,45%. 

  • BPS mencatat perekonomian Papua Barat 2024 tumbuh 20,8 persen

    BPS mencatat perekonomian Papua Barat 2024 tumbuh 20,8 persen

    Capaian ini mencerminkan adanya penguatan kinerja perekonomian.

    Manokwari (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Papua Barat tahun 2024 mengalami pertumbuhan impresif sebesar 20,8 persen secara kumulatif bila dibandingkan periode 2023 yaitu 3,91 persen.

    Kepala BPS Papua Barat Merry, di Manokwari, Rabu, mengatakan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 Rp76,17 triliun, dan PDRB atas dasar harga konstan Rp49,48 triliun.

    “Capaian ini mencerminkan adanya penguatan kinerja perekonomian,” kata Merry.

    Ia menjelaskan bahwa seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali dua lapangan usaha yang terkontraksi, yaitu jasa konstruksi, kemudian jasa keuangan dan asuransi.

    Pertumbuhan tertinggi disumbang oleh industri pengolahan sebesar 32,9 persen (c-to-c), diikuti lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebanyak 29,7 persen (c-to-c).

    “Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB Papua Barat 2024 mencapai 38,9 persen, kalau pertambangan dan penggalian 25,3 persen,” ujar Merry.

    Dari sisi pengeluaran, kata dia lagi, perekonomian Papua Barat ditopang oleh ekspor barang jasa, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan konsumsi lembaga nonprofit (LNPRT).

    Ekspor barang jasa mengalami pertumbuhan 16,10 persen (c-to-c), konsumsi LNPRT 9,8 persen (c-to-c), konsumsi rumah tangga 3,9 persen (c-to-c), dan konsumsi pemerintah 0,06 persen (c-to-c).

    “Komponen pengeluaran yang terkontraksi hanya PMTB (pembentukan modal tetap bruto),” kata Merry.

    Secara tahunan, kata dia pula, ekonomi triwulan IV tahun 2024 tumbuh 22,11 persen (year on year/yoy) dibanding periode yang sama sebelumnya dengan PDRB atas dasar harga berlaku Rp19,88 triliun dan atas dasar harga konstan Rp12,86 triliun.

    Kinerja perekonomian Papua Barat tahun 2024 memiliki pertumbuhan tertinggi di wilayah Maluku dan Papua, dengan andil terhadap PDRB mencapai 12,36 persen.

    Pewarta: Fransiskus Salu Weking
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025