Topik: parasit

  • Waspada Ancaman Kesehatan pada Musim Hujan dan Banjir

    Waspada Ancaman Kesehatan pada Musim Hujan dan Banjir

    Jakarta, Beritasatu.com – Masyarakat diminta lebih waspada terhadap berbagai penyakit yang biasa muncul pada musim hujan dan banjir. Penyakit-penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, dan risikonya meningkat seiring dengan terganggunya kebersihan lingkungan.

    “Pada musim hujan, penyakit seperti selesma atau common cold, influenza, dan infeksi saluran pernapasan menjadi lebih sering terjadi,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2024).

    Selain itu, infeksi saluran pencernaan juga menjadi ancaman, terutama saat banjir, karena kebersihan makanan dan peralatan makan rentan tercemar mikroorganisme.

    Dokter Inggrid menambahkan, diare akibat infeksi virus atau bakteri seperti Escherichia coli sering terjadi pada musim hujan. Penyakit lain yang dapat menular melalui jalur fekal-oral, seperti demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri, juga perlu diwaspadai.

    “Penyakit seperti hepatitis A juga bisa menular lewat fekal-oral, misalnya karena makanan atau alat makan yang terkontaminasi,” jelasnya.

    Selain itu, penyakit leptospirosis yang ditularkan lewat urine tikus serta ancaman penyakit yang berhubungan dengan genangan air bersih, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), juga perlu diperhatikan.

    Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan dan waspada terhadap genangan air di sekitar rumah mereka.

    Menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan alat makan sangat penting, terutama selama musim hujan dan banjir, untuk menghindari penyebaran penyakit.

    Selain itu, mengonsumsi ramuan herbal dapat menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan atau mengatasi berbagai penyakit yang muncul saat musim hujan dan banjir.

    Salah satu ramuan herbal yang bermanfaat adalah sambiloto, yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan serta pencernaan.

    Selain itu, ramuan rempah berbasis Habbatussauda juga dapat membantu mencegah batuk, sementara ramuan rempah lainnya bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

  • Kipas Angin dan Mandi Malam Sebabkan Pneumonia? Ini Faktanya

    Kipas Angin dan Mandi Malam Sebabkan Pneumonia? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Dokter spesialis anak subspesialisasi respirologi dari Universitas Indonesia (UI), Wahyuni Indawati menyampaikan, penggunaan kipas angin atau kebiasaan mandi malam tidak secara langsung memicu terjadinya pneumonia atau radang paru-paru.

    Pneumonia merupakan peradangan akut pada alveoli paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit.

    “Kipas angin bukan penyebab langsung dari penyakit pneumonia, tetapi bisa jadi media untuk memperluas transmisi penularannya,” kata Wahyuni Indawati, dikutip dari Antara, Minggu (17/11/2024).

    Wahyuni menjelaskan, risiko penularan hanya ada apabila kipas angin digunakan di ruangan tertutup yang sebelumnya dihuni oleh individu yang membawa bakteri.

    Penyebaran bakteri terjadi melalui droplet atau percikan air liur saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Droplet yang menempel di kipas angin dapat bertahan di permukaan benda untuk waktu tertentu, sehingga meningkatkan potensi penularan.

    Terkait mandi malam, Wahyuni menegaskan aktivitas tersebut tidak memiliki hubungan langsung dengan pneumonia.

    Menurutnya, mandi malam hanya menyebabkan perubahan suhu tubuh, terutama apabila menggunakan air dingin. Apabila daya tahan tubuh sedang menurun, risiko terkena penyakit memang meningkat, tetapi menurutnya tidak ada penelitian yang menghubungkan mandi malam dengan pneumonia.

    Pemberian vaksin pneumokokus konjugat (PCV) terbukti efektif menekan angka kejadian pneumonia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga merekomendasikan vaksin PCV15 untuk memberikan perlindungan yang lebih luas terhadap bakteri pneumokokus pada anak-anak.

  • Biji Pepaya Ternyata Bisa Dimakan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

    Biji Pepaya Ternyata Bisa Dimakan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

    Jakarta

    Sudah bukan rahasia lagi bahwa buah pepaya kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun, manfaat pepaya tidak hanya ada pada daging buahnya saja loh.

    Biji pepaya mengandung beragam nutrisi esensial, seperti serat dan antioksidan. Seperti daging buahnya, biji pepaya juga mengandung enzim khusus bernama papain yang dapat menunjang kesehatan dengan beberapa cara.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut manfaat biji pepaya untuk kesehatan.

    1.⁠ ⁠Membantu Melawan Infeksi

    Salah satu manfaat biji pepaya untuk kesehatan adalah membantu melawan infeksi. Dikutip dari Healthline, biji pepaya dapat melawan infeksi yang disebabkan oleh jamur dan parasit.

    Sebuah studi menunjukkan ekstrak biji pepaya efektif terhadap tiga strain jamur, termasuk patogen spesifik yang menyebabkan infeksi jamur (yeast infection).

    Penelitian lain juga menunjukkan ramuan yang dibuat dari campuran biji pepaya kering dan madu efektif dalam membasmi parasit yang ada di usus.

    2.⁠ ⁠Melindungi Fungsi Ginjal

    Penelitian menunjukkan mengonsumsi biji pepaya dapat menjaga kesehatan serta fungsi ginjal. Dikutip dari Healthline, biji pepaya mengandung antioksidan tinggi yang dapat menghalangi kerusakan oksidatif pada sel dan melindungi kesehatan ginjal.

    3.⁠ ⁠Mengurangi Peradangan

    Dikutip dari NDTV, kandungan antioksidan pada biji pepaya juga dapat membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh. Biji pepaya juga dipercaya dapat meredakan gejala yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis.

    4.⁠ ⁠Meningkatkan Sistem Imun

    Biji pepaya juga memiliki khasiat mendongkrak sistem imun. Dikutip dari NDTV, biji pepaya mengandung vitamin C, senyawa antioksidan yang berperan penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh.

    5.⁠ ⁠Berpotensi Mencegah Kanker

    Berkat kandungan nutrisi dan antioksidannya yang tinggi, biji pepaya dipercaya dapat mencegah kanker tertentu.

    Dikutip dari Healthline, sebuah studi menunjukkan biji pepaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. Penelitian serupa juga menemukan ekstrak biji pepaya dapat mengurangi peradangan dan melindungi dari risiko kanker.

    6.⁠ ⁠Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Manfaat biji pepaya juga menunjang fungsi pencernaan. Dikutip dari Healthline, kandungan serat yang ada pada biji pepaya dapat meningkatkan volume tinja dan membantu mengatasi sembelit.

    Asupan serat yang baik juga melindungi tubuh dari sejumlah penyakit, seperti radang usus, wasir, dan tukak usus.

    Dikutip dari Pharm Easy, biji pepaya kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid), seperti asam oleat. Asam lemak ini dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dengan menurunkan jumlah kolesterol jahat/LDL.

    Kandungan serat yang ada pada biji pepaya juga berkontribusi dalam mengurangi jumlah kolesterol dalam darah.

    (ath/suc)

  • Peneliti Ungkap Bahaya Thrifting, Awas Kena Penyakit Kelamin!

    Peneliti Ungkap Bahaya Thrifting, Awas Kena Penyakit Kelamin!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tren pembelian baju bekas (secondhand) atau kerap diistilahkan ‘thrifting’ marak dilakukan kaum muda dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini mendunia dan memunculkan banyak toko-toko online yang menjajakan baju bekas.

    Di Indonesia, aktivitas thrifting juga cukup populer. Banyak netizen yang membagikan pengalaman mereka thrifting di beberapa tempat melalui platform TikTok.

    Thrifting dinilai sebagai alternatif belanja pakaian yang lebih murah dan ramah lingkungan, ketimbang membeli barang baru.

    Namun, ternyata ada bahaya besar yang mengintai dari aktivitas thrifting. ScienceAlert melaporkan, ada banyak penyakit menular yang bisa disalurkan melalui baju bekas.

    Pasalnya, kulit manusia secara natural memiliki lapisan jutaan bakteri, jamur, dan firus, yang secara kolektif disebut ‘skin microbiome’. Artinya, setiap baju yang dikenakan akan memiliki kontak langsung dengan microbiome tersebut.

    Beberapa mikroba yang menempel pada kulit antara lain bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi staph, Streptococcus yang merupakan bakteri di balik strep A, jamur semacam Candida yang secara umum menyebabkan thrush, serta virus seperti Human Papillomavirus yang menyebabkan HPV.

    Lebih perinci, infeksi staph dapat menyerang beberapa bagian tubuh seperti kulit, aliran darah, tulang, jantung, dan paru-paru. Lalu strep A dapat menyebabkan radang tenggerokan dengan amandel yang bengkak dan muncul bercak putih.

    Sementara thrush merupakan infeksi jamur yang menyerang mulut, kulit, atau vagina. Terakhir, HPV adalah virus yang menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir, seperti tenggerokan, alat kelamin, dan mulut.

    Setiap orang memiliki skin microbiome yang unik pada diri mereka. Apa yang merupakan hal normal pada seseorang, bisa menyebabkan bahaya penyakit bagi orang lain.

    Pakaian merupakan salah satu pembawa berbagai bakteri dari kulit manusia. Artinya, jika pakaian bekas tidak dibersihkan secara maksimal sebelum dijual kembali, makan skin microbiome dari pemilik sebelumnya bisa mendatangkan bahaya bagi pembeli.

    Sebuah survei pada pakaian bekas yang spesifik beredar di Pakistan telah mendeteksi adanya Bacillus Subtilus dan Staphylococcus Aureus pada banyak sampel yang dikumpulkan.

    Bakteri tersebut menyebabkan infeksi pada kulit dan darah. Parasitnya dapat menyebabkan dermatitis dan tungau kudis pada kulit.

    Untuk itu, bagi Anda yang menyenangi aktivitas thrifting perlu berhati-hati. Dianjurkan untuk membersihkan baju bekas secara menyeluruh sebelum menggunakannya.

    Cara Mencuci Pakaian Bekas yang Benar

    Perlu dicatat, mikroba membutuhkan air untuk tumbuh. Area kulit yang paling lembab, seperti ketiak, kaki, dan area kelamin, cenderung merupakan area paling rentan terdapat bakteri.

    Dianjutkan para pembeli pakaian bekas untuk mencuci kembali bajunya dengan deterjen anti bakteri dan temperatur sekitar 60 derajat Celcius. Jangan pakai air dingin, karena tak akan membunuh mikroba yang menempel pada pakaian.

    Anda juga bisa merendam pakaian bekas terlebih dahulu selama 2-3 jam untuk membunuh berbagai pathogen yang tertempel pada pakaian bekas. Setelahnya, baru bisa dimasukkan ke mesin cuci.

    Perlu dicatat, pakaian bekas juga harus dicuci terpisah dengan pakaian reguler yang sudah ada di lemari agar tak terjadi kontaminasi.

    Terakhir, pastikan untuk menyetrika atau gunakan steam di sekitar 60 derajat Celcius. Hal ini efektif untuk membunuh sisa-sisa bakteri, virus, dan telur parasit yang masih tersisa.

    Selamat mencoba!

    (fab/fab)

  • Kipas Angin dan Mandi Malam Sebabkan Pneumonia? Ini Faktanya

    Kenali Gejala Pneumonia pada Anak

    Jakarta, Beritasatu.com – Deteksi dini dan kenali gejala pneumonia bisa mencegah anak dari kematian. Untuk itu penting bagi orang tua mendapatkan edukasi yang baik agar anak tidak terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan ketika menderita pneumonia.

    Dokter spesialis anak yang juga anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wahyuni Indawati mengatakan jika orang tua tidak mendapatkan edukasi yang baik soal gejala pneumonia, maka bisa tidak menyadari bahwa anak sudah mengalami kesulitan bernapas.

    “Kita tahu sebagian besar pneumonia itu penyebabnya adalah infeksi sehingga tentu gejala-gejala infeksi akan muncul. Misalnya, demam, anak terlihat lemah, lesu, nafsu makannya turun,” katanya dalam konferensi pers daring peringatan Hari Pneumonia Sedunia bersama Kementerian Kesehatan, Senin (11/11/2024).

    “Jika napas cepat dan sudah ada tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas, segara bawa ke fasilitas kesehatan (dokter atau rumah sakit) untuk mendapatkan pemeriksaan,” kata Wahyuni.

    Pneumonia adalah peradangan akut (kurang dari dua minggu) pada parenkim paru yang disebabkan oleh mikoroorganisme patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. “Yang terbanyak memang karena bakteri dan virus,” kata Wahyuni.

    Pada saat bayi dan anak terkena pneumonia maka yang akan terdampak adalah paru sehingga bakal terjadi gangguan pada pernapasan dengan efek terberat adalah kematian.

    Pada anak yang berusia muda, seperti bayi, gejala yang muncul lebih tidak spesifik. Contohnya, anak terlihat lemah, lesu, dan rewel. Pasalnya, semakin muda usia anak gejala infeksi memang semakin tidak khas.

    Di samping itu, gejala spesifik pneumonia dapat terlihat dari gejala respiratori mengingat penyakit ini menyerang sistem pernapasan. Contohnya, batuk, pilek, anak bernapas cepat, dan anak berusaha bernapas dengan menarik dinding dada ke dalam.

    Wahyuni menjelaskan, orang tua harus mampu mendeteksi anak yang bernapas cepat dengan menghitung jumlah tarikan napas. Pada anak usia di bawah dua bulan, napas cepat mencapai 60 kali per menit, usia dua hingga sebelas bulan mencapai 50 kali napas per menit, usia satu hingga lima tahun mencapai 40 kali napas per menit, dan usia di atas lima tahun mencapai 30 kali napas per menit.

    Sementara itu, pada anak berusia lima tahun ke atas gejala yang dialami sama, tetapi dengan tingkat keparahan yang lebih ringan. Anak usia lima tahun ke atas juga biasanya merasakan nyeri saat bernapas, nyeri kepala, dan nyeri otot.

    “Kalau pada anak yang usianya lebih besar biasanya kita menganjurkan untuk dilakukan foto rontgen karena kita khawatir kondisinya lebih berat,” tambah Wahyuni.

    Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Yudhi Pramono menambahkan, data BPJS Kesehatan 2023 mencatat pneumonia menempati peringkat pertama penyakit pernapasan dengan beban pembiayaan tertinggi. Secara terperinci, pneumonia menelan biaya sekitar Rp 8,7 triliun, lebih tinggi dari beban pembiayaan tuberkulosis yaitu sekitar Rp 5,2 triliun.

    Melihat data itu, Yudhi menilai pencegahan pneumonia perlu menjadi perhatian masyarakat. Ini dapat dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, menghindari paparan asap rokok, cuci tangan secara teratur, memastikan rumah memiliki ventilasi yang cukup, hingga memberikan anak vaksin pneumococcal conjugate vaccine (PCV) sesuai jadwal.

    “Obati jika anak mengalami batuk atau kesulitan bernapas. Segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan medis,” ungkap Yudhi.

  • Biji Pepaya Ternyata Bisa Dimakan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

    5 Khasiat Biji Pepaya untuk Tubuh, Bisa Dijadikan Obat Infeksi

    Jakarta

    Pepaya merupakan salah satu buah yang mengandung banyak manfaat, salah satunya dapat menjaga kesehatan pencernaan. Selain mengkonsumsi dagingnya, ternyata biji pepaya juga bisa dimakan.

    Meski begitu, masih banyak masyarakat yang enggan mengkonsumsi biji pepaya. Padahal, biji buah ini mengandung sejumlah khasiat untuk tubuh, lho. Bahkan, biji pepaya diyakini bisa dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit.

    Lantas, apa manfaat biji pepaya? Lalu biji pepaya bisa dijadikan sebagai obat penyakit apa? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Apakah Biji Pepaya Aman Dikonsumsi?

    Mengutip laman Health, ternyata biji pepaya aman untuk dikonsumsi. Soalnya, di dalamnya terdapat banyak serat dan senyawa seperti antioksidan dan antiparasit.

    Menariknya, rasa biji pepaya cenderung pedas yang sekilas mirip seperti lada. Hal itu menjadi salah satu penyebab kenapa banyak orang tidak suka mengkonsumsi biji pepaya.

    Manfaat Biji Pepaya untuk Tubuh

    Karena kaya akan nutrisi dan senyawa, ada sejumlah manfaat yang didapat dari mengkonsumsi biji pepaya. Dikutip dari Healthline dan NDTV, berikut manfaat biji pepaya untuk tubuh:

    1. Melawan Infeksi

    Manfaat yang pertama adalah dapat melawan infeksi. Biji pepaya diyakini mampu menghancurkan berbagai jenis jamur dan parasit yang bisa memicu infeksi pada tubuh. Hal itu berkat biji pepaya yang mengandung senyawa antiparasit.

    Sejumlah penelitian mengungkapkan jika biji pepaya dapat mengatasi berbagai parasit di dalam usus. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

    2. Menjaga Pencernaan

    Sama seperti mengkonsumsi dagingnya, biji pepaya dapat menjaga kesehatan pencernaan. Sebab, biji buah ini mengandung enzim papain yang membantu pencernaan agar tetap normal.

    Selain itu, biji pepaya dipercaya dapat mencegah sejumlah masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit.

    3. Menjaga Kesehatan Ginjal

    Biji pepaya diyakini dapat menjaga kesehatan fungsi ginjal. Soalnya, biji pepaya mengandung antioksidan tinggi yang membantu mencegah kerusakan oksidatif pada sejumlah organ tubuh, salah satunya melindungi kesehatan ginjal.

    Meski begitu, beberapa penelitian baru dilakukan pada hewan. Jadi, masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut terhadap manusia untuk membuktikan khasiat biji pepaya yang dapat melindungi kesehatan ginjal.

    4. Memiliki Sifat Antikanker

    Kandungan antioksidan tinggi pada biji pepaya dipercaya dapat menjadi sifat antikanker. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak biji pepaya membantu mengurangi peradangan serta melindungi tubuh terhadap perkembangan kanker.

    Lalu, penelitian lain menunjukkan jika biji pepaya dapat menurunkan pertumbuhan sel kanker prostat. Namun sekali lagi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan khasiat ini.

    5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Satu lagi manfaat dari biji pepaya adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini berkat kandungan vitamin C tinggi pada biji pepaya yang dapat meningkatkan imun tubuh.

    Selain itu, biji pepaya juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen sehingga dapat menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku.

    Efek Samping Mengkonsumsi Biji Pepaya

    Meski mengandung banyak nutrisi dan dapat memberikan sejumlah manfaat, tetapi ada efek samping yang ditimbulkan dari mengkonsumsi biji pepaya, terutama dalam jumlah yang berlebihan.

    Kembali mengutip Health, Gina Keatley seorang ahli diet asal New York, mengatakan jika biji pepaya merupakan sumber serat larut. Sebagai informasi, serat larut dapat memperlambat pergerakan makanan melalui usus dengan menahan air dan merubahnya menjadi gel.

    Serat larut dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Namun, asupan serat larut yang terlalu banyak dapat mengganggu sistem pencernaan dan memicu sejumlah masalah, seperti:

    Kram perutKembungSembelitMual-mual.

    Beberapa studi menunjukkan bahwa biji pepaya dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kualitas sperma, sehingga berpotensi menurunkan kesuburan pria. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan hal tersebut.

    Demikian lima manfaat biji pepaya untuk tubuh serta efek sampingnya. Semoga dapat bermanfaat.

    (ilf/fds)

  • Infeksi Cacing Parasit Picu Pria India Buta, Ada Tumor Sebesar Jeruk di Matanya

    Infeksi Cacing Parasit Picu Pria India Buta, Ada Tumor Sebesar Jeruk di Matanya

    Jakarta

    Seorang pria di India mengalami kebutaan dan cacat karena parasit. Kondisi itu menyebabkan tumor sebesar jeruk muncul di kelopak matanya hingga merosot ke dadanya.

    Dikutip dari Daily Mail, pria yang tidak disebutkan namanya itu menceritakan awal mula kejadiannya. Sekitar lima tahun lalu, pria berusia 30 tahun tersebut mengalami pembengkakan di mata kirinya.

    Namun, selama bertahun-tahun bengkak di matanya itu terus membesar hingga meregangkan kulit di wajahnya, menarik jaringan yang seharusnya menutupi matanya. Alhasil, membuatnya tidak dapat melihat.

    Merasa semakin terganggu dengan kondisinya, pria tersebut baru mencari pertolongan medis. Dokter menemukan adanya parasit yang menyebabkan pertumbuhan di hidung dan struktur mata.

    Tim medis percaya tumor itu adalah cara tubuh bereaksi terhadap parasit, yang menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitarnya. Tim dokter tidak yakin berapa lama parasit itu ada di dalam tubuh pasiennya.

    Namun, orang yang tertular penyakit itu biasanya dari berenang atau mandi di daera pedesaan atau sungai dekat pertanian.

    Dokter memastikan pasien pria tersebut mengalami angiofibroma atau tumor yang disertai rhinosporidiosis, yakni infeksi parasit.

    “Keduanya jarang terjadi secara bersamaan,” tulis tim tersebut dalam laporan yang dipublikasikan dalam The British Medical Journal.

    Tumor yang berdiameter enam inci atau sekitar 15 cm itu menempel pada lipatan jaringan mata sepanjang tiga inci atau 3 cm. Meski tidak bersifat kanker, kondisi tersebut tetap menyebabkan efek samping yang melemahkan.

    Dokter bedah di All India Institute of Medical Sciences melakukan operasi untuk mengangkat massa dari matanya, memotong pembuluh darah ‘besar’ yang cacat yang telah tumbuh untuk menyokong benjolan tersebut. Ini bertujuan tujuan untuk menghindari pasien kehilangan banyak darah.

    “Operasi itu berhasil dan dalam waktu tiga bulan, mata pria itu telah kembali normal, dan ia mampu melihat sekali lagi,” tulis laporan tersebut.

    Para peneliti mengungkapkan pasien tidak memiliki kondisi genetik yang sering dikaitkan dengan jenis tumor angiofibroma. Setelah menguji sel-sel di dalam tumor, ditemukan ada sedikit parasit rhinosporidiosis di seluruh massa berdaging tersebut.

    Hal ini menunjukkan bahwa tumor mungkin merupakan cara tubuh bereaksi terhadap penyusup yang memicu peradangan jaringan, hingga mengelompok di sekitar parasit.

    Para dokter menulis bahwa kasus ini menyoroti kompleksitas diagnosis dan penanganan kombinasi patologi yang langka, yang menekankan perlunya perencanaan perawatan yang cermat.

    (sao/kna)

  • Spesies Tawon Horor Ditemukan di AS, Ilmuwan Terheran-heran

    Spesies Tawon Horor Ditemukan di AS, Ilmuwan Terheran-heran

    Jakarta

    Spesies tawon baru ditemukan di AS. Dijuluki tawon horor bikin ilmuwan Universitas Negeri Mississippi yang menemukannya terheran-heran.

    Pasalnya tawon ini memiliki cara reproduksi yang mengerikan. Tawon betinanya menyuntikkan telur ke dalam perut lalat buah menggunakan ovipositor seperti jarum suntik.

    Telur tersebut kemudian menetas menjadi larva berduri kecil yang berkembang di dalam tubuh lalat yang masih hidup selama sekitar 18 hari. Akhirnya meledak keluar dari perut inang, menyebabkan sakit perut parah yang bikin lalat buah binasa.

    Tawon tersebut diberi nama Syntretus Perlmani dan merupakan satu-satunya spesies tawon yang diketahui menginfeksi lalat buah. Penemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena tidak ada tawon parasitoid yang diketahui menginfeksi tahap dewasa dari lalat buah sebelumnya.

    “Pada saat itu kami tidak berpikir itu nyata,” kata Moore Logan Moore, ahli biologi di Universitas Negeri Mississippi,kepada Live Science.

    Moore mengungkap penemuan ini pertama kali terjadi di halaman belakang di Mississippi saat para ilmuwan sedang mengumpulkan lalat buah untuk memeriksa adanya cacing parasit. Setelah mengumpulkan beberapa larva tawon, tim peneliti mengonfirmasi identitas mereka dengan membesarkan mereka di laboratorium dan mempelajari DNA mereka.

    Setelah meninggalkan tubuh inang, bayi-bayi tawon menggali ke dalam substrat yang disediakan. Mereka tinggal selama 23 hari di sana sebelum muncul sebagai tawon dewasa yang sepenuhnya berkembang.

    Lebah Horor Foto: Logan Moore/ Universitas Negeri Mississippi

    Tawon ini kemudian dianggap sebagai parasitoid daripada parasit karena mereka selalu membunuh inang mereka ketimbang membuatnya tetap hidup.

    Pada penelitian selanjutnya terungkap kalau tawon horor juga menginfeksi spesies lalat buah lainnya. Meskipun kehamilan parasit ini mungkin tampak seperti cara yang mengerikan untuk mati, penemuan ini merupakan anugerah bagi sebagian kelompok.

    Sebab seperti namanya, lalat buah suka memangsa buah atau sayuran yang sudah matang. Mereka sering kali berkembang biak di saluran pembuangan hingga botol kosong yang membuatnya sulit untuk mengusir mereka.

    Meskipun secara teknis tidak berbahaya, mereka dianggap sebagai gangguan besar dan dapat menjadi tanda kondisi yang tidak bersih.

    (afr/afr)

  • Seram! Ini Penampakan Cacing Parasit di Hewan Peliharaan

    Seram! Ini Penampakan Cacing Parasit di Hewan Peliharaan

    FotoINET

    David Maitland – detikInet

    Senin, 01 Jul 2024 08:15 WIB

    Jakarta – Fotografer David Maitland mengambil foto mikroskopis yang memperlihatkan parasit di hewan peliharaan. Dengan perbesaran hingga 180x bikin seram penampakannya.

  • China Khawatir Korut Jadi Makin Agresif Usai Dikunjungi Putin

    China Khawatir Korut Jadi Makin Agresif Usai Dikunjungi Putin

    Washington DC

    Pemerintah China disebut mengkhawatirkan Korea Utara (Korut) akan semakin berani untuk memulai krisis regional setelah kunjungan langka Presiden Rusia Vladimir Putin. Kekhawatiran itu tetap dirasakan Beijing meskipun negara itu merupakan sekutu Pyongyang dan menjalin aliansi publik dengan Moskow.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (25/6/2024), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Amerika Serikat (AS) Kurt Campbell mengungkapkan bahwa China telah mengindikasikan dalam interaksinya dengan AS jika mereka “cemas” setelah Putin pekan lalu menandatangani pakta pertahanan dengan Pyongyang.

    “Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa China mungkin khawatir jika Korea Utara akan terdorong untuk mengambil langkah-langkah provokatif yang dapat menyebabkan krisis di Asia Timur Laut,” ucap Campbell saat berbicara dalam forum Dewan Hubungan Luar Negeri.

    Dia merujuk pada peningkatan insiden militer skala kecil yang dilakukan Korut di area perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel), serta “bahasa yang sangat provokatif” dan “tekad yang sangat jelas” dari Pyongyang untuk menghindari diplomasi dengan AS.

    Rusia, seperti diyakini oleh Washington, sedang mencari dukungan yang lebih besar untuk Korut, termasuk potensi dalam bidang nuklir.

    “Ini adalah serangkaian perkembangan yang berbahaya dan sedang kami pantau,” ujar Campbell dalam pernyataannya.

    Korut berada di bawah rentetan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas program nuklir dan rudalnya. Namun negara itu menemukan mitra yang bersemangat, yaitu Rusia, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan memiliki hak veto.

    Pyongyang dilaporkan telah mengirimkan peluru-peluru artileri kepada Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

    Saksikan juga ‘Korsel: Parasit Terdeteksi di Balon Sampah yang Dikirim Korut’:

    Dalam kunjungannya pekan lalu, Putin menandatangani perjanjian dengan pemimpin Korut Kim Jong Un yang mencakup pakta bagi kedua negara untuk saling membantu jika diserang — yang tampaknya merupakan kembalinya aliansi era Perang Dingin.

    Sementara China, yang sejak lama menjadi mitra utama Pyongyang namun baru-baru ini menjaga jarak dengan Kim Jong Un, tidak banyak berkomentar secara terbuka mengenai kunjungan Putin.

    AS juga menuduh Beijing telah memicu peningkatan kekuatan militer Rusia melalui ekspor industri, meskipun bukan pengiriman senjata secara langsung.

    Campbell, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa meskipun China dan Rusia bersatu dalam hal antagonisme terhadap Barat, kedua negara itu memiliki pandangan yang berbeda tidak hanya soal Korut tapi juga soal hubungan Beijing dan Moskow.

    “Saya pikir di masa depan, kemungkinan besar akan terjadi kembali ketegangan antara Moskow dan Beijing,” sebut Campbell.

    Namun dalam jangka waktu dekat, menurut Campbell, China akan lebih unggul dan mungkin bisa mendapatkan kapal selam atau teknologi lainnya dari Rusia yang masih lebih canggih dari Moskow.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)