Topik: parasit

  • Bayi di India Ini Lahir dengan Kondisi Langka, Ada 2 Janin Lain di Perutnya

    Bayi di India Ini Lahir dengan Kondisi Langka, Ada 2 Janin Lain di Perutnya

    Jakarta

    Seorang bayi di India terlahir dengan kondisi langka. Di dalam perutnya, ditemukan adanya dua janin yang tak berkembang dengan baik.

    Kejadian ini dialami oleh seorang ibu berusia 32 tahun di India. Ia pun melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit setempat saat usia kandungannya mencapai 35 minggu,

    Awalnya, dokter mengatakan kondisi kandungan ibu tersebut sehat dan normal. Tetapi, dokter menemukan seperti ada struktur tambahan semacam tulang pada bayi yang saat itu masih dikandungnya.

    Pemeriksaan lanjutan pun dilakukan, dan hasilnya ditemukan adanya dua janin cacat di dalam bayi tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai fetus in fetu atau (FIF), yakni kelainan bawaan langka yang terjadi ketika salah satu bayi kembar tumbuh di dalam tubuh bayi kembar lainnya. Bayi yang tumbuh di dalam tubuh bayi lainnya disebut fetus parasit.

    Lebih lanjut, bayi itu akhirnya lahir ke dunia pada 1 Februari. Dokter langsung mengeluarkan dua janin lainnya yang berhenti tumbuh dari bayi yang baru lahir itu.

    Menurut laporan media lokal, ibu dan bayi laki-laki itu dalam keadaan sehat. Tetapi, tidak dengan dua janin yang ada di dalam tubuh bayi.

    “Saya cukup beruntung dan melihat sesuatu yang tidak biasa dengan bayi ini. Ada janin yang tumbuh sangat normal dengan beberapa tulang dan struktur seperti janin di perutnya,” jelas Dr Prasad Agarwal, yang saat itu melakukan pemeriksaan.

    “Saya langsung menyadari bahwa ini tidak normal. Itu adalah fetus in fetu, salah satu kasus paling langka di dunia,” sambungnya, dikutip dari Daily Mail.

    Masih belum jelas apa yang menyebabkan kondisi fetus in fetu itu. Sejauh ini, dokter menyadari kondisi ini umumnya terjadi pada kehamilan kembar identik yang mengalami masalah perkembangan di dalam rahim.

    Kembar identik terjadi saat sperma membuahi satu sel telur, yang kemudian terbagi menjadi dua embrio terpisah. Dokter percaya bahwa dalam kasus fetus in fetu, sel telur tidak terpisah sepenuhnya.

    Salah satu kembar dapat menempel di dalam janin yang lain dan dapat terus mengembangkan beberapa organ, seperti kuku, rambut, dan anggota tubuh.

    Dalam kasus ini, sel telur wanita tersebut kemungkinan mencoba membelah menjadi tiga, tetapi tidak dapat terpisah sepenuhnya. Hal ini menyebabkan hanya satu janin yang dapat hidup dan dua janin lainnya yang tidak berkembang.

    Dari hasil pemeriksaan, kedua janin itu terlihat sudah membentuk organ seperti kaki dan tangan.

    Namun, janin tersebut dianggap parasit karena mereka bergantung pada inangnya untuk bertahan hidup dan tidak memiliki organ vital yang berkembang sepenuhnya. Ini berarti mereka tidak dapat hidup dan harus diangkat.

    (sao/suc)

  • Anabul Rentan Diare dan Obesitas, Ini yang Harus Diperhatikan Pemilik Hewan Peliharaan – Halaman all

    Anabul Rentan Diare dan Obesitas, Ini yang Harus Diperhatikan Pemilik Hewan Peliharaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak sedikit orang memiliki hewan peliharaan. Umumnya mereka memelihara anjing dan kucing.

    Tingkah anabul, istilah untuk menyebut hewan peliharaan berbulu, banyak dipelihara karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan.

    Namun, di balik itu ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan agar anabul tetap sehat.

    Sebab, tak dipungkiri, pada dasarnya anabul merupakan makhluk yang rentan terhadap masalah kesehatan, yakni diare dan obesitas. 

    Iklim tropis Indonesia juga meningkatkan risiko infeksi bakteri, virus, dan parasit yang dapat mengganggu pencernaan anabul. 

    Memang anabul yang gemuk terlihat menggemaskan. Namun, obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, antara lain masalah persendian dan diabetes.

    Menurut data global tahun 2022, sekitar 20 sampai 30 persen hewan yang diperiksakan ke dokter hewan mengalami gejala muntah dan diare.

    Banyak pemilik anabul mencari solusi yang terjangkau untuk mengatasi masalah diare dan obesitas pada hewan peliharaan mereka.

    Untuk mengatasi masalah masalah pencernaan dan obesitas, pemilik anabul harus memperhatikan asupan mereka.

    drh. Ernita Widyasari mengimbau kepada pemilik anabul sebaiknya memberi makan anjing dan kucing dengan makanan yang mudah dicerna, rendah lemak, dan tinggi serat.

    Selain itu, mendukung pertumbuhan bakteri baik pada usus, sehingga meminimalisir antigen yang dapat memicu respons imun dan mentrigger reaksi alergi serta membantu mengatasi diare sekaligus meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.

    “Seperti pada varian SmartHeart Gold Veterinary Diet: Gastrointestinal dan Weight Management,” ucap Ernita salah satu pembicara dalam acara edukasi berkait kesehatan hewan di Santika Premiere Hotel Surabaya, Kamis (20/2/2025).

    Berdasarkan hasil uji klinis, peningkatan kualitas feses pada kucing dan anjing yang sedang diare membaik di minggu pertama penggunaan.

    “Teksturnya stabil empat hingga 12 minggu selanjutnya setelah pemberian SmartHeart Gold Veterinary Diet Gastrointestinal,” lanjut dia.

    Dua makanan anabul tersebut memang diformulasikan membantu anabul mencapai berat badan ideal.

    Ditambah lagi kandungan L-Carnitine yang membantu mengubah lemak menjadi energi, kalori yang terkontrol dan nutrisi seimbang, sehingga memastikan penurunan berat badan secara bertahap tanpa membuat anabul merasa kelaparan.

    Acara ini juga berisi edukasi terkait Nutritional Management in Gastroinstestinal Case for Cats and Dogs yang dibawakan oleh Pembicara Dr.drh. Nusdianto Triakoso,M.P.

    Nusdianto dikenal juga sebagai Wakil Direktur Rumah Sakit Hewan Pendidikan Univeristas Airlangga dan Ketua AKIVI atau Asosiasi Kedokteran Interna Veteriner Indonesia. 

    Hadir pula ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur 1 drh. Anang Murjito, drh. Ernita dan drh. Taufiq.

  • Kondisi Paus Fransiskus Berangsur Stabil, Bisa Bangun dari Tempat Tidur Lalu Sarapan Sambil Duduk – Halaman all

    Kondisi Paus Fransiskus Berangsur Stabil, Bisa Bangun dari Tempat Tidur Lalu Sarapan Sambil Duduk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kondisi Paus Fransiskus berangsur stabil.

    Saat ini pemimpin gereja Katolik itu dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma, setelah mengalami bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda, VOA melaporkan.

    Pada Kamis (20/2/2025) pagi, Vatikan mengonfirmasi Paus Fransiskus bisa “menghabiskan malam dengan tenang” dan setelah bangun dari tempat tidurnya, ia sarapan di kursi berlengan.

    Kondisi klinisnya dinyatakan stabil oleh juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, yang juga menyatakan bahwa Paus bernapas sendiri dan jantungnya stabil.

    Pada hari yang sama, Bruni menginformasikan Paus menderita pneumonia fokal, yang berarti infeksi terbatas pada area tertentu di paru-parunya.

    Dikutip dari Sky News, tes darah menunjukkan sedikit perbaikan, terutama pada indeks peradangan, meskipun para dokter masih memantau efek dari terapi yang diberikan.

    Paus Fransiskus saat ini mengonsumsi kombinasi antibiotik dan kortison untuk mengobati infeksi tersebut.

    Perawatan Paus mendapat perhatian dari banyak tokoh penting, termasuk Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, yang mengunjungi Paus pada Rabu (19/2/2025) malam.

    Meloni melaporkan selama kunjungan, mereka bercanda seperti biasa, menandakan bahwa Paus masih memiliki selera humor meski dalam kondisi kesehatan yang cukup serius.

    Uskup Agung Giuseppe Satriano dari Bari, Italia, mengaku yakin Paus Fransiskus akan pulih karena “karakter kuatnya sebagai seorang pejuang”.

    Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun, memiliki riwayat penyakit pernapasan dan pernah kehilangan sebagian paru-parunya akibat radang selaput dada saat muda.

    Meskipun pernah mengalami pneumonia akut pada 2023, Paus Fransiskus selalu menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi masalah kesehatan.

    Dalam memoarnya, ia bahkan mengungkapkan menulis surat pengunduran diri jika suatu saat nanti kondisinya tidak memungkinkan untuk menjalankan tugasnya sebagai Paus.

    Meski dalam perawatan, ia tetap melanjutkan tugas kepausannya.

    Kardinal Jean-Marc Aveline dari Marseille menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus.

    Ia mengatakan bahwa “semuanya mungkin,” mengingat kondisi kesehatannya.

    Infeksi Polimikroba

    Dikutip dari NBC, Paus Fransiskus mengalami infeksi polimikroba, yang merupakan gabungan dari beberapa virus, bakteri, jamur, dan parasit yang menyerang saluran pernapasan

    Penyakit ini menyebabkan pneumonia di kedua paru-parunya, yang memperburuk kondisi Paus Fransiskus.

    Selain itu, Paus juga didiagnosis dengan bronkitis asma, yang membutuhkan pengobatan dengan kortikosteroid dan antibiotik.

    Meskipun penyakit ini cukup kompleks, hasil tes darah menunjukkan sedikit perbaikan pada penanda inflamasi, yang menjadi tanda bahwa pengobatan Paus mulai memberikan hasil positif.

    Paus juga sudah bisa bernapas tanpa bantuan ventilator dan dapat duduk di kursi berlengan di kamar rumah sakit.

    Kondisi Kesehatan Paus yang Rentan

    Paus Fransiskus berusia 88 tahun, memiliki riwayat masalah kesehatan, terutama terkait dengan saluran pernapasan.

    Di masa mudanya, ia pernah menderita radang selaput dada yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

    Kondisi ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti yang sedang ia alami saat ini.

    Paus juga sering menggunakan kursi roda akibat nyeri punggung dan lutut.

    Baru-baru ini sempat menjalani operasi untuk masalah hernia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Jangan Anggap Remeh! Ini 10 Gejala Penyakit Usus Buntu

    Jangan Anggap Remeh! Ini 10 Gejala Penyakit Usus Buntu

    Jakarta, Beritasatu.com – Usus merupakan salah satu organ vital dalam sistem pencernaan manusia. Namun, jika tidak dijaga dengan baik, usus dapat rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit usus buntu. Lantas, apa saja gejala penyakit usus buntu?

    Penyakit ini terjadi ketika usus buntu mengalami peradangan yang menyebabkan pembengkakan. Kondisi tersebut dikenal sebagai apendisitis dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyumbatan pada rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau infeksi.

    Gejala penyakit usus buntu sering kali tidak disadari sejak dini, sehingga penting untuk mengenali tanda-tandanya agar dapat segera mendapatkan penanganan medis.

    Apa Itu Usus Buntu?

    Usus buntu adalah organ kecil berbentuk kantong dengan panjang sekitar 5-10 cm. Organ ini terletak di bagian kanan bawah perut, tepatnya di awal usus besar. Meskipun fungsinya belum sepenuhnya dipahami, usus buntu diyakini berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Namun, ketika terjadi peradangan, organ ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

    Gejala Penyakit Usus Buntu yang Perlu Diwaspadai

    1. Nyeri perut

    Nyeri biasanya dimulai di sekitar pusar dan kemudian berpindah ke perut kanan bawah. Rasa sakit ini dapat semakin parah saat batuk atau bergerak.

    2. Demam

    Penderita sering mengalami demam ringan, berkisar antara 37,2-38 derajat celsius. Jika kondisi memburuk, demam dapat meningkat.

    3. Mual dan muntah

    Rasa mual dan muntah sering terjadi setelah nyeri perut muncul. Hal ini adalah respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi.

    4. Kehilangan nafsu makan

    Penderita biasanya kehilangan selera makan, yang bisa menjadi tanda awal dari penyakit ini.

    5. Perut kembung

    Kembung di perut sering disertai dengan rasa tidak nyaman dan dapat menjadi indikasi adanya masalah pada usus buntu.

    6. Sembelit atau diare

    Perubahan pola buang air besar, seperti sembelit atau diare, dapat menjadi gejala radang usus buntu.

    7. Kesulitan buang gas

    Kesulitan buang gas sering kali menunjukkan adanya gangguan pada usus, termasuk usus buntu.

    8. Nyeri saat menekan perut

    Nyeri akan terasa lebih intens saat area perut kanan bawah ditekan, menandakan peradangan yang terjadi.

    9. Kelelahan dan lemah

    Rasa lelah yang tidak biasa dapat muncul sebagai respons tubuh terhadap infeksi.

    10. Nyeri menyebar

    Jika usus buntu pecah, nyeri dapat menyebar ke seluruh perut dan disertai dengan gejala infeksi serius seperti demam tinggi dan menggigil.

    Penyebab Penyakit Usus Buntu

    Penyakit usus buntu umumnya menyerang individu berusia 10-30 tahun. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain seperti berikut ini.

    – Sumbatan pada rongga usus buntu

    Penyumbatan ini dapat terjadi akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras. Hal ini menyebabkan tekanan di dalam usus buntu meningkat, memicu peradangan.

    – Infeksi saluran pencernaan

    Infeksi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu, yang akhirnya memicu radang.

    – Pertumbuhan parasit

    Parasit di organ pencernaan dapat menyumbat rongga usus buntu, menyebabkan peradangan dan infeksi.

    – Tumor pada perut

    Pertumbuhan tumor di area perut dapat menekan usus buntu, menyebabkan penyumbatan dan peradangan.

    – Cedera di perut

    Trauma atau cedera pada perut juga dapat memicu radang usus buntu.

    Untuk menghindari penyakit usus buntu, penting untuk menjaga pola hidup sehat. Konsumsi makanan kaya serat, minum air putih yang cukup, dan hindari menahan buang air besar.

    Jika Anda mengalami gejala penyakit usus buntu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini dapat mencegah komplikasi serius seperti pecahnya usus buntu, yang dapat mengancam nyawa.

  • Update Kondisi Paus Fransiskus, Hasil Tes Darah Ungkap Kabar Baik – Halaman all

    Update Kondisi Paus Fransiskus, Hasil Tes Darah Ungkap Kabar Baik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kondisi Paus Fransiskus dilaporkan semakin stabil.

    Paus Fransiskus saat ini dirawat di Rumah Sakit Policlinico Agostino Gemelli, Roma, Italia akibat pneumonia dan infeksi saluran pernapasan.

    Pada Rabu (19/2/2025) malam, Kantor Pers Tahta Suci melaporkan hasil tes darah Paus Fransiskus terbaru menunjukkan sedikit perbaikan, terutama pada tingkat peradangan.

    Pemimpin umat Katolik itu dirawat sejak 14 Februari karena kesulitan bernapas, kini mulai kembali melanjutkan beberapa aktivitas rutin.

    Meskipun masih dalam pemulihan, ia tampak cukup bugar.

    Dikutip dari Vatican News, setelah sarapan, Paus Fransiskus meluangkan waktu untuk membaca surat kabar.

    Ia kemudian melanjutkan bekerja dengan rekan-rekannya.

    Sebelum makan siang, Paus juga menerima sakramen Ekaristi.

    Pada sore harinya, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengunjungi Paus Fransiskus.

    Mereka bertemu secara pribadi selama 20 menit.

    Meloni mengungkapkan Paus Fransiskus tetap ceria dan tidak kehilangan selera humornya meski sedang dalam perawatan.

    Infeksi Polimikroba

    Dikutip dari NBC, Paus Fransiskus mengalami infeksi polimikroba, yang merupakan gabungan dari beberapa virus, bakteri, jamur, dan parasit yang menyerang saluran pernapasan

    Penyakit ini menyebabkan pneumonia di kedua paru-parunya, yang memperburuk kondisi Paus Fransiskus.

    Selain itu, Paus juga didiagnosis dengan bronkitis asma, yang membutuhkan pengobatan dengan kortikosteroid dan antibiotik.

    Meskipun penyakit ini cukup kompleks, hasil tes darah menunjukkan sedikit perbaikan pada penanda inflamasi, yang menjadi tanda bahwa pengobatan Paus mulai memberikan hasil positif.

    Paus juga sudah bisa bernapas tanpa bantuan ventilator dan dapat duduk di kursi berlengan di kamar rumah sakit.

    Doa dan Dukungan Moral

    Kunjungan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, memberikan dukungan moral kepada Paus Fransiskus.

    Meloni mengungkapkan kebahagiaannya melihat Paus tetap waspada dan bercanda meskipun tengah berjuang dengan kondisi kesehatannya.

    Ia berharap Paus segera pulih.

    Meloni juga mendoakan agar Paus dapat segera sembuh, mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Italia.

    Dikutip dari Al Jazeera, umat Katolik yang datang ke Vatikan pada Rabu (19/2/2025) mendoakan kesembuhan Paus.

    Beberapa turis, termasuk Victoria Darmody dari Inggris, mengungkapkan keinginan mereka untuk mendekatkan diri kepada Paus dengan datang ke Rumah Sakit Gemelli.

    Mereka berharap Paus segera pulih agar dapat kembali melaksanakan tugasnya.

    Kondisi Kesehatan Paus yang Rentan

    Paus Fransiskus berusia 88 tahun, memiliki riwayat masalah kesehatan, terutama terkait dengan saluran pernapasan.

    Di masa mudanya, ia pernah menderita radang selaput dada yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

    Kondisi ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti yang sedang ia alami saat ini.

    Paus juga sering menggunakan kursi roda akibat nyeri punggung dan lutut.

    Baru-baru ini sempat menjalani operasi untuk masalah hernia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat Intensif karena Gejala ‘Kompleks’

    Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat Intensif karena Gejala ‘Kompleks’

    Jakarta

    Paus Fransiskus masih perlu dirawat intensif di rumah sakit karena mengalami gejala klinis yang kompleks. Kabar terbaru ini disampaikan pihak Vatikan pada Senin (17/2/2025), dikutip dari AFP.

    Ada kekhawatiran kesehatan Paus yang kini berusia 88 tahun terus melemah. Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengungkap hasil tes yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir.

    Paus disebut terkena infeksi saluran pernapasan polimikroba, ia menjalani perubahan kedua dalam terapi obatnya, sejak dirawat di RS Jumat kemarin.

    Para ilmuwan mengatakan penyakit polimikroba disebabkan campuran virus, bakteri, jamur, dan parasit.

    Tidak ada waktu pasti berapa lama Paus akan dirawat inap, sudah lebih dari empat hari Paus Fransiskus absen, terlama bila dibandingkan riwayat sakitnya pada 2023 karena pneumonia.

    Menurut Bruni, kompleksitas gejalanya memerlukan perawatan di rumah sakit yang tepat.

    Bruni mengatakan kondisi Fransiskus stabil dan ia telah melanjutkan beberapa aktivitas, termasuk membaca.

    Fransiskus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru setelah terkena infeksi saat masih muda. Kondisi tersebut membuat ia rentan terhadap serangan bronkitis di musim dingin.

    Ia dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma pada hari Jumat setelah bronkitis yang diidapnya selama sepekan semakin parah. Dokter mengonfirmasi adanya infeksi saluran pernapasan dan menyarankan istirahat total, di samping terapi obat yang tidak disebutkan.

    Bruni mengatakan Fransiskus sarapan, membaca koran, dan menerima Ekaristi pada hari Senin setelah malam ketiga yang damai. Dan sebagai tanda Fransiskus masih menjalankan beberapa hal penting dalam rutinitasnya, pendeta paroki Gereja Katolik di Gaza, Pendeta Gabriel Romanelli, melaporkan Fransiskus telah melakukan video call ke gereja pada hari Jumat dan Sabtu malam. Ia juga mengirim pesan teks pada hari Minggu.

    “Kami mendengar suaranya. Memang benar, suaranya lebih lelah,” kata Romanelli kepada Vatican News.

    “Tetapi kami mendengar suaranya dengan jelas dan ia mendengarkan kami,” kata pendeta Argentina, yang ditelepon Fransiskus setiap hari.

    Menyoal Bronkitis

    Bronkitis, atau peradangan pada gelombang udara, bisa jadi relatif ringan pada orang sehat, tetapi menjadi jauh lebih parah pada mereka yang sudah berusia lanjut atau memiliki riwayat masalah paru-paru, terutama saat mereka tidak mampu batuk dan mengeluarkan lendir yang terkumpul.

    Bakteri dan organisme lain bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut yang mungkin lebih sulit diobati.

    dr Maor Sauler, yang mengkhususkan diri dalam pengobatan paru-paru orang dewasa dan perawatan kritis di sekolah kedokteran Yale, mengatakan bukan hal yang aneh bagi orang pengidap bronkitis, mengalami infeksi dengan lebih dari satu organisme di paru-paru mereka.

    Namun, yang menjadi perhatian adalah antibiotik dan terapi obat lain tidak bekerja sendiri, serta mengharuskan tubuh untuk merespons, mengingat riwayat kesehatan Paus Fransiskus yang lain bisa jadi membuat pemulihan lebih berat.

    “Menjadi lebih tua, menggunakan kursi roda, semua itu merupakan faktor risiko untuk situasi di mana kita tidak dapat mengobatinya meskipun kita telah berupaya sebaik mungkin,” kata Sauler, yang tidak terlibat dalam perawatan Paus.

    (naf/kna)

  • Prabowo Terbitkan Aturan Buruh PHK Dapat Upah 60 Persen Selama 6 Bulan, KSPSI: Alhamdulillah – Halaman all

    Prabowo Terbitkan Aturan Buruh PHK Dapat Upah 60 Persen Selama 6 Bulan, KSPSI: Alhamdulillah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja, memang terjadi potongan yang luar biasa bagi penerima pesangon.

    Bila UU No. 13 Tentang Ketenagakerjaan bisa memberi maksimum 32 kali upah saat sudah puluhan tahun bekerja, namun dalam UU Cipta Kerja maksimum hanya 19 kali upah dengan sedikit tambahan berupa Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan.

    Dalam PP No. 37 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), mereka yang di PHK berhak mendapat 45 persen dari upah dalam 3 bulan pertama dan 25 persen  dari upah untuk 3 bulan berikutnya, di samping ada manfaat lagi seperti pelatihan-pelatihan untuk beralih pada bidang pekerjaan yang lain.

    Menurut Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Moh Jumhur Hidayat, penerbitan PP No. 6 tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang mulai berlaku 7 Februari 2025 ini jauh lebih baik dari PP sebelumnya.

    Setidaknya ada kepastian menerima uang tunai sebesar 60 persen dari upah terakhir selama 6 bulan.

    “Ya alhamdulillah karena pastinya lebih menguntungkan buruh bila dibandingkan PP sebelumnya. Artinya kan selama 6 bulan sejak di PHK para pekerja bisa menerima uang tunai 60 persen dari upah selama 6 bulan.”

    “Ini jelas pro buruh dan akan bermanfaat juga untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai penyumbang utama dalam pertumbuhan ekonomi,” kata Jumhur, Minggu (16/2/2025).

    Selanjutnya Jumhur juga menjelaskan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto, sejauh ini menunjukkan keberpihakan kepada orang-orang lemah termasuk kaum buruh. Untuk itu momentum seperti ini harus dijaga.

    “Membela kaum yang lemah itu bukan berarti menafikkan dunia usaha. Justru sebaliknya bersama-sama dunia usaha membangun kegiatan ekonomi yang menguntungkan dan memberi manfaat untuk banyak orang.”

    “Yang harus disingkirkan itu ya parasit-parasit ekonomi yang membuat dunia usaha sulit berkembang seperti korupsi, importir ilegal dan sifat serakah,” pungkas Jumhur. (*)

  • 10 Manfaat Teh Bunga Telang untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan

    10 Manfaat Teh Bunga Telang untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Bunga telang atau Clitoria ternatea memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Bunga ini biasa diseduh menjadi minuman teh herbal. Dalam penyajiannya, teh bunga telah juga kerap dicampur dengan bahan-bahan lain, seperti serai, madu, dan lemon.

    Dikutip dari NetMeds, teh bunga telang mengandung senyawa katekin EGCG atau epigallocatechin gallate, serta sejumlah komponen antiradang. Selain itu, teh ini juga berfungsi sebagai peningkat kekebalan tubuh, karena adanya kandungan flavonoid, tanin, dan polifenol.

    Teh bunga telang dapat dikonsumsi secara rutin. Namun, air rebusan bunga telang tidak boleh dikonsumsi berlebihan, cukup sebanyak 2-3 gelas per hari.

    Manfaat Bunga Telang

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut khasiat teh bunga telang untuk kesehatan.

    1. Meningkatkan kesehatan otak

    Di beberapa studi yang melibatkan hewan uji menunjukkan bahwa konsumsi teh bunga telah dapat meningkatkan kadar senyawa neurotransmitter otak, yang disebut dengan asetilkolin.

    Dikutip dari Medicinenet, peningkatan kadar asetilkolin di dalam otak dapat mengurangi pikun karena usia. Selain itu, teh bunga telang juga dapat meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir, dan kesehatan otak secara umum.

    Diketahui, teh bunga telang tidak mengandung karbohidrat, lemak, dan kolesterol. Maka dari itu, minuman ini ideal bagi orang yang sedang menjalani diet penurunan berat badan.

    Minuman ini dapat membersihkan usus dari sisa makanan dan kotoran, serta mengatur nafsu makan. Dengan begitu, teh bunga telang dapat membantu menjaga berat badan yang optimal.

    3. Meredakan nyeri

    Rutin minum teh bunga telang setiap hari dikaitkan dengan berkurangnya inflamasi di dalam tubuh. Selain itu, teh ini dapat mengurangi rasa nyeri, migrain, dan pembengkakan yang disebabkan oleh luka serta sakit kepala.

    Teh bunga telang juga memiliki senyawa antikanker. Ini berpotensi untuk melawan kanker yang ada di dalam tubuh.

    Kandungan teh bunga telang akan memasuki sel kanker dan memperlambat perkembangannya.

    5. Melancarkan sistem pencernaan

    Teh bunga telang mengandung antioksidan yang tinggi. Hal ini dapat membuat otot perut lebih rileks, sehingga mendukung proses pencernaan.

    Selain itu, teh bunga telang juga mengandung senyawa anthelmintik yang bisa mencegah pertumbuhan parasit cacing di dalam perut.

    6. Mengelola kadar gula darah

    Minuman ini juga dapat mengontrol penyerapan glukosa ke dalam pembuluh darah, sehingga mampu menyeimbangkan kadar gula darah. Teh bunga telang sangat baik, termasuk bagi orang dengan penyakit diabetes.

    Konsumsi bunga telang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Sehingga, orang dengan penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat mengkonsumsi teh ini.

    8. Mencegah penuaan

    Antioksidan dalam teh bunga telang dipercaya dapat membantu melawan radikal bebas, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Teh ini terkadang digunakan karena efek anti penuaannya yang potensial pada kulit dan vitalitas secara keseluruhan.

    9. Meningkatkan kekebalan tubuh

    Kandungan antioksidan dan antiinflamasi pada bunga telang dapat bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Dengan minum teh bunga telang, dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga melindungi dari infeksi.

    10. Mendukung kesehatan kulit dan rambut

    Teh bunga telang mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga dapat memperlambat proses penuaan, mencegah penuaan dini, dan meningkatkan tekstur serta warna kulit.

    Selain itu, teh ini sangat bermanfaat untuk memelihara folikel rambut, mendukung pertumbuhan rambut, mengurangi rontok, dan memperlambat proses ubanan.

    (sao/suc)

  • 7 Cara Mengatasi Gatal Akibat Terkena Banjir dengan Bahan yang Mudah Ditemukan

    7 Cara Mengatasi Gatal Akibat Terkena Banjir dengan Bahan yang Mudah Ditemukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Banjir sering kali membawa dampak kesehatan serius, terutama gatal pada kulit. Mengetahui cara mengatasi gatal akibat banjir sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, terutama bagi mereka yang sering terpapar air banjir.

    Air banjir biasanya mengandung berbagai kuman dan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi serta peradangan pada kulit. Paparan air kotor dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko infeksi atau reaksi alergi, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.

    Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk segera mengambil langkah pencegahan dan pengobatan guna mengatasi gatal akibat banjir.

    Berikut ini tujuh cara mengatasi gatal akibat banjir, yang dikutip dari Medical News Today, Kamis (30/1/2025).

    1. Kompres air dingin
    Salah satu cara cepat untuk meredakan gatal adalah dengan mengompres area yang terkena menggunakan kain dingin atau air dingin. Suhu dingin membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke area yang meradang, dan memberikan efek anestesi ringan. Metode ini sangat efektif untuk meredakan rasa gatal tanpa memerlukan obat-obatan.

    2. Gunakan oatmeal
    Oatmeal koloidal telah lama digunakan untuk merawat kulit sensitif. Mandi dengan oatmeal dapat membantu menyerap partikel asing dari kulit dan mengurangi iritasi. Komponen aktif seperti avenanthramides dalam oatmeal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan, yang sangat efektif untuk mengatasi gatal akibat banjir.

    3. Lidah buaya
    Gel lidah buaya dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Kandungan seperti brasilin dan aloenin di dalamnya membantu mengurangi peradangan serta mempercepat regenerasi kulit. Mengoleskan gel lidah buaya dapat membantu mengurangi rasa gatal dan bintik-bintik pada kulit setelah terpapar air banjir.

    4. Minyak kelapa
    Minyak kelapa kaya akan asam laurat, vitamin E, dan asam lemak yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Minyak ini dapat membantu membunuh bakteri, jamur, atau parasit yang menyebabkan iritasi. Penggunaan minyak kelapa secara rutin juga dapat membantu meredakan peradangan dan menjaga kelembapan kulit.

    5. Tea tree oil
    Minyak esensial tea tree oil memiliki kemampuan antimikroba yang kuat, sehingga efektif membunuh jamur dan bakteri pada kulit. Namun, karena sifatnya yang cukup keras, tea tree oil sebaiknya dicampur dengan minyak lain, seperti minyak kelapa atau minyak jojoba, sebelum digunakan.

    6. Menthol
    Produk topikal yang mengandung menthol dapat memberikan sensasi dingin sekaligus meredakan rasa gatal. Menthol bekerja dengan memengaruhi reseptor sensorik pada kulit, sehingga mengurangi gejala gatal secara langsung.

    7. Cuka sari apel
    Cuka sari apel memiliki sifat antiseptik yang membantu membunuh mikroba penyebab iritasi. Senyawa seperti asam malik dan sitrat di dalamnya efektif untuk mengatasi infeksi ringan. Namun, penggunaannya harus diencerkan agar tidak terlalu keras pada kulit.

    Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara rutin, Anda dapat mengatasi gatal akibat banjir sekaligus menjaga kesehatan kulit. Pastikan untuk memilih metode yang sesuai dengan kondisi kulit Anda agar hasilnya maksimal.

    Cara mengatasi gatal akibat banjir ini juga dapat membantu mencegah infeksi dan iritasi lebih lanjut, sehingga kulit tetap sehat meski terpapar kondisi lingkungan yang kurang bersih.

  • DBD, Gatal-gatal hingga ISPA, Penyakit yang Muncul Pasca-banjir, Ini Cara Mencegahnya – Halaman all

    DBD, Gatal-gatal hingga ISPA, Penyakit yang Muncul Pasca-banjir, Ini Cara Mencegahnya – Halaman all

    Genangan air kotor yang ada di sekitar saat banjir bisa berdampak pada kesehatan. Berikut penyakit yang sering dialami pasca-banjir dan cara cegah.

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 10:28 WIB

    TribunJakarta.com/Bima Putra

    BANJIR JAKARTA – Permukiman warga RT 04/RW 06, Kelurahan Cakung Barat yang terendam banjir luapan Kali Cakung Drain, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025). Intensitas hujan pada Selasa malam disebut berlangsung di luar prediksi. 

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Genangan air kotor yang ada di sekitar saat banjir bisa berdampak pada kesehatan, apalagi bagi masyarakat yang langsung berdampak dengan banjir.

    Berbagai penyakit pasca-banjir bisa mengganggu kesehatan.

    Dikutip dari Kementerian Kesehatan, berikut penyakit yang sering dialami pasca-banjir dan cara mencegahnya.

    Pertama, Diare diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi atau mengandung bakteri, virus atau parasit.

    Kedua, Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berasal dari nyamuk dengue dan banyak berkembang biak pada genangan-genangan air.

    Ketiga, Leptospirosis, penyakit ini dapat terjadi akibat bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian tubuh.

    Perawat memeriksa pasien demam berdarah dengue (DBD) pada ruang perawatan pasien di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2024). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada pekan ke-15 tahun 2024 ada di angka 62.001 kasus. Angka itu sudah lebih dari setengah dari total kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023, yang mencapai angka 114.720 kasus. Pada tahun ini angka kematian akibat DBD di Indonesia capai 475 kasus. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

    Keempat, penyakit kulit, seperti infeksi jamur hingga kurap yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gatal hebat pada kulit.

    Kelima, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akibat dari adanya infeksi pada saluran napas oleh virus atau bakteri yang muncul pada lingkungan tidak sehat.

    Cara mencegah penyakit pasca-banjir

    Beberapa langkah teknis yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dalam upaya menghindari potensi penyakit pasca banjir, di antaranya adalah:

    Bersihkan rumah dari sampah dan kotoran yang terbawa banjir. Bersihkan semua area rumah termasuk dinding dan lantai dengan desinfektan.
    Hindari dalam menggunakan sumber air seperti air sumur dan keran, karena dikhawatirkan telah terjadi adanya kontaminasi zat yang tidak sehat bagi tubuh.
    Pakai alat pelindung seperti sepatu boot apabila berjalan di genangan air, serta menutup berbagai akses yang berpotensi menjadi sarang hewan, seperti tikus.
    Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, serta beristirahat yang cukup

    Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, jika mengalami luka saat melakukan pembersihan maupun evakuasi.
     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini