Topik: OTT KPK

  • Polisi Segel Gudang yang Diduga Tempat Penimbunan BBM Subsidi di Lumajang, Ada 9 Tandon Air
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2025

    Polisi Segel Gudang yang Diduga Tempat Penimbunan BBM Subsidi di Lumajang, Ada 9 Tandon Air Surabaya 4 November 2025

    Polisi Segel Gudang yang Diduga Tempat Penimbunan BBM Subsidi di Lumajang, Ada 9 Tandon Air
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor (Polres) Lumajang menyegel sebuah gudang di Jalur Lintas Timur (JLT) Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
    Gudang yang disegel itu diduga jadi tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.
    Sebelumnya, Bupati
    Lumajang
    Indah Amperawati melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku penimbunan solar subsidi pada Senin (3/11/2025).
    Operasi tangkap tangan dilakukan 200 meter sisi selatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
    Pantauan
    Kompas.com
    , gudang tersebut hanya terbuat dari seng dan terletak di dekat kawasan persawahan.
    Gudang saat ini dalam kondisi terkunci dengan garis polisi berwarna kuning terpasang di depan gerbang.
    Di dalamnya, tampak ada sekitar 9 tandon air yang diduga jadi tempat penyimpanan solar bersubsidi.
    Tandon air tersebut bentuknya mirip dengan yang berada di dalam truk yang ditangkap Bupati Indah Senin malam.
    Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Pras Ardinata mengatakan, saat didatangi polisi, gudang tersebut sudah dalam kondisi kosong dan tidak ada aktivitas apa pun. Termasuk, tidak ditemukan solar subsidi dalam gudang tersebut.
    “Tempat penyimpanan saja tapi solarnya kosong,” kata Pras melalui pesan WhatsApp, Selasa (4/11/2025).
    Menurut Pras, tempat tersebut sepertinya sudah kosong sejak lama. Sebab, saat dilakukan pemeriksaan, kondisinya sudah kering dan tidak ditemukan bekas solar sama sekali.
    “Sudah lama itu kayak enggak keisi, sudah kering soalnya, baru mau ngisi kemarin (tertangkap),” jelasnya.
    Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir truk yang ditangkap membawa solar subsidi sebanyak 1.000 liter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Segel Gudang yang Diduga Tempat Penimbunan BBM Subsidi di Lumajang, Ada 9 Tandon Air
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2025

    Sopir Truk Penimbun Solar Subsidi yang Ditangkap Saat OTT di Lumajang Belum Jadi Tersangka Surabaya 4 November 2025

    Sopir Truk Penimbun Solar Subsidi yang Ditangkap Saat OTT di Lumajang Belum Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Jawa Timur, belum menetapkan UP sebagai tersangka dugaan penimbunan solar subsidi.
    Sebelumnya,
    Bupati Lumajang
    Indah Amperawati melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku penimbunan
    solar subsidi
    , Senin (3/11/2025) malam.
    Operasi tangkap tangan dilakukan 200 meter sisi selatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
    Saat itu, satu orang sopir dengan inisial UP (54) warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang, diamankan polisi.
    Namun, sampai berita ini ditulis pukul 14.30 WIB, polisi belum menetapkan UP sebagai tersangka.
    Kasat Reskrim
    Polres Lumajang
    AKP Pras Ardinata mengatakan, polisi belum menetapkan tersangka terhadap UP lantaran belum menerima laporan dari Satpol PP.
    Alasannya, saat itu penangkapan dilakukan oleh petugas Satpol PP Lumajang.
    Padahal, Pantauan
    Kompas.com
    , selain petugas Satpol PP, terdapat anggota kepolisian yang berada di lokasi penangkapan dan meminta sopir membuka penutup terpal pada bak belakang.
    “Nunggu dari Satpol PP buat laporan, mereka yang nangkap soale,” kata Pras melalui pesan WhatsApp, Selasa (4/11/2025).
    Terpisah, Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu membenarkan, UP belum ditetapkan sebagai tersangka.
    Menurutnya, saat ini UP masih diperiksa polisi sebagai saksi.
    Untoro menyebut, pihaknya baru saja menerima laporan dari Satpol PP Lumajang dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap UP.
    “Orang yang diamankan dengan inisial UP sopir truk, saat ini statusnya masih saksi,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Segel Gudang yang Diduga Tempat Penimbunan BBM Subsidi di Lumajang, Ada 9 Tandon Air
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2025

    OTT Solar Subsidi, Bupati Lumajang Temukan Lebih dari 10 "Barcode" Dikuasai Sopir Truk Surabaya 4 November 2025

    OTT Solar Subsidi, Bupati Lumajang Temukan Lebih dari 10 “Barcode” Dikuasai Sopir Truk
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Bupati Lumajang Indah Amperawati mendapati sopir truk pengangkut solar subsidi yang ditangkapnya memiliki lebih dari 10
    barcode.
    Padahal, setiap kendaraan seharusnya hanya memiliki satu 
    barcode
    untuk mengisi BBM subsidi.
    Sebelumnya,
    Bupati Lumajang

    Indah Amperawati
    melakukan
    operasi tangkap tangan
    (OTT) terhadap terduga pelaku penimbunan
    solar subsidi
    , Senin (3/11/2025).
    Operasi tangkap tangan dilakukan 200 meter di sisi selatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
    Di sana, Indah mendapati ada lebih dari 10
    barcode
    yang dikuasai oleh sopir truk tersebut.
    Adapun,
    barcode
    merupakan persyaratan wajib yang harus ditunjukkan konsumen kepada petugas SPBU saat membeli BBM subsidi.
    Tujuannya, penyaluran subsidi bisa tepat sasaran.
    “Bapak sopirnya itu pegang lebih dari 10
    barcode,
    ” kata Indah di Lumajang, Selasa (4/11/2025).
    Indah mengatakan, modus yang digunakan oleh para pelaku penimbun
    solar subsidi
    yakni berpindah-pindah SPBU.
    Di setiap SPBU, para pelaku akan melakukan pembelian secara normal dengan menunjukkan
    barcode
    seperti pembeli biasa.
    Setiap
    barcode
    untuk kendaraan truk dibatasi kuota pengisian sebanyak 200 liter per hari.
    Namun, kapasitas BBM yang bisa dimuat oleh tangki truk rata-rata hanya mampu menampung 100 liter.
    “Jadi mereka ini modusnya ngisi di banyak SPBU, jadi kalau pembelian di SPBU-nya sah, mereka beli sesuai aturan, tapi kemudian pindah ke SPBU lain untuk mengisi lagi,” kata Indah.
    Truk yang diamankan Indah pada Senin (3/11/2025) malam membawa tandon air di bak belakang.
    Di sana juga terdapat selang yang menghubungkan tangki BBM dengan tandon air untuk tempat penampungan.
    Terdapat juga sebuah boks yang diduga merupakan alat penyedot bensin dari tangki truk menuju tempat penyimpanan berupa tandon air.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Abdul Wahid Jadi Gubernur Riau Keempat yang Ditangkap KPK, Ini Daftarnya

    Abdul Wahid Jadi Gubernur Riau Keempat yang Ditangkap KPK, Ini Daftarnya

    Liputan6.com, Jakarta- Gubernur Riau, Abdul Wahid terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025. Dia ditangkap bersama sembilan orang lainnya.

    Setelah ditangkap, Abdul Wahid digelandang ke Gedung Merah Putih KPK hari ini sekitar pukul 09.35 WIB. Dia datang mengenakan baju kaos putih, celana training hitam, masker, dan sendal jepit.

    Tampak tas berwarna hijau tosca dijinjing Abdul Wahid. Namun belum diketahui apa isi dari tas tersebut.

    Abdul Wahid enggan menjawab pertanyaan awak media. Dia memilih diam dan langsung masuk ke ruang penyidik KPK untuk pemeriksaan lanjutan.

    Saat OTT Abdul Wahid, KPK mengamankan sejumlah uang. Namun belum terungkap berapa jumlah uang yang disita KPK saat OTT tersebut.

    “Tentunya ada sejumlah uang juga,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/11/2025).

    Abdul Wahid bukan satu-satunya Gubernur Riau yang ditangkap KPK. Sebelumnya, sudah ada tiga Gubernur Riau yang dicokok KPK karena terlibat kasus korupsi. Mereka adalah Saleh Jasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun.

    Dengan begitu, Abdul Wahid merupakan Gubernur Riau keempat yang ditangkap KPK. Berikut sederet Gubernur Riau yang ditanagkap KPK dihimpun Tim News Liputan6.com:

  • Bupati Lumajang Sebut Ada Dugaan Keterlibatan Oknum ASN yang Selewengkan Solar Subsidi

    Bupati Lumajang Sebut Ada Dugaan Keterlibatan Oknum ASN yang Selewengkan Solar Subsidi

    Lumajang (beritajatim.com) – Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebut ada oknum aparatur sipil negara (ASN) yang diduga terlibat dalam penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.

    Hal ini disampaikan Indah saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku yang diduga melakukan penimbunan solar bersubsidi di kawasan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Desa Labruk Lor, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Senin (3/11/2025) malam.

    Sebagai informasi, dalam operasi ini, satu kendaraan truk dengan Nopol N 9407 UN kedapatan sedang melakukan pengangkutan solar bersubsidi.

    Terdapat satu pelaku sekaligus pengemudi truk dengan inisial UP, warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang yang diamankan dalam operasi ini.

    Indah mengaku, informasi terhadap dugaan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang yang terlibat penyelewengan solar subsidi ini sudah dikantongi sejak satu bulan lalu.

    “Jadi ada informasi yang saya terima, sebenarnya informasi dan modus, dugaan nama-nama sudah saya terima kira-kira sebulan yang lalu,” terang Indah.

    Menurutnya, meski sudah mengantongi nama oknum yang diduga melakukan penyelewengan solar subsidi, pihaknya masih perlu berhati-hati untuk mendapat bukti tepat.

    Sebab, Indah juga menduga ada banyak pihak yang bermain dalam bisnis ilegal tersebut. Termasuk kalangan ASN Pemkab Lumajang.

    “Saya kemudian perlu berhati-hati dalam hal ini supaya membuktikannya itu tepat karena seperti yang saya sampaikan, ada banyak yang diduga bermain di area ini. Salah satunya merupakan aparatur sipil negara yang menjadi kewenangan pembinaan saya tentu nya,” tambah Indah.

    Selain itu, Indah mendorong agar pihak Kepolisian Resort (Polres) Lumajang dapat memperlebar proses penyelidikan terhadap kasus tersebut.

    “Saya pikir bisa jadi tidak hanya satu orang aparatur sipil negara. Nanti kalau kapolres bisa memperlebar penyelidikan ini bisa jadi di luar ASN juga,” ungkap Indah. (has/ted)

  • Selain Gubernur Riau, Ada 9 Orang yang Ditangkap KPK Terkait OTT

    Selain Gubernur Riau, Ada 9 Orang yang Ditangkap KPK Terkait OTT

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Riau berlangsung, pada Senin (3/11/2025) kemarin.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan bahwa pihaknya membawa sembilan orang dari total 10 orang yang diamankan dalam OTT itu.

    Kesembilan orang itu saat ini tengah dalam perjalanan ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

    “Pasca kegiatan tangkap tangan di wilayah Provinsi Riau, penyidik kemudian melakukan pemeriksaan secara intensif kepada pihak-pihak yang diamankan, dan hari ini kepada pihak-pihak yang diamankan tersebut akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    “Ada sembilan orang, dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” lanjut Budi.

    Dia mengatakan, sembilan orang yang diamankan itu dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, setelah menjalani pemeriksaan intensif di wilayah Provinsi Riau.

    “Yang dibawa pada hari ini ada 9 orang. Nanti ada dua kloter pagi dan siang,” ungkapnya.

    Operasi senyap kali ini, KPK turut mengamankan barang bukti uang. Namun, Budi masih enggan menjelaskan secara rinci total uang yang diamankan dalam giat operasi senyap tersebut.

    “Nanti termasuk itu ya (nominal) uang, ini sedang kami hitung juga,” tandasnya. (jpg)

  • KPK Sita Uang saat OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Berapa Jumlahnya?

    KPK Sita Uang saat OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Berapa Jumlahnya?

    GELORA.CO  – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang saat operasi tangkap tangan (OTT) di Riau pada Senin (3/11/2025). Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi salah satu dari 10 orang yang ditangkap dalam OTT tersebut.

    Hanya saja, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo belum bisa menyebutkan jumlah uang yang disita itu. 

    “Nanti, termasuk itu ya, ini sedang kami hitung juga,” kata Budi, Selasa (4/11/2025).

    Diketahui, KPK menangkap 10 orang dalam operasi senyap tersebut. Namun, hanya sembilan orang yang diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa intensif. 

    “Ada sejumlah 9 orang dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” ujarnya.

    Abdul Wahid pun sudah tiba di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). Dia tiba sekitar pukul 09.35 WIB.

    Dia terlihat mengenakan kaus putih, celana hitam, dan menenteng tas berwarna biru.

    Abdul Wahid bungkam saat ditanya terkait OTT KPK tersebut. Dia bersama dua orang lainnya langsung dibawa ke lantai dua Kantor KPK

  • Rombongan Pertama Terperiksa Tiba di KPK, Gubernur Riau Lewat Pintu Depan

    Rombongan Pertama Terperiksa Tiba di KPK, Gubernur Riau Lewat Pintu Depan

    GELORA.CO -Perkembangan terbaru dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sebanyak tujuh orang yang terjaring OTT sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan,  pada Selasa, 4 November 2025. Mereka menyusul Gubernur Riau Abdul Wahid sudah tiba lebih dulu.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa dari total 10 orang yang ditangkap dalam operasi tersebut, sembilan di antaranya dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan intensif.

    Budi menjelaskan bahwa rombongan pertama yang tiba pagi hari berjumlah delapan orang. Namun, ada detail menarik mengenai kedatangan mereka.

    “Kloter pagi 8 orang,” kata Budi. Ia menjelaskan, dari delapan orang tersebut, hanya tiga orang yang masuk ke Gedung Merah Putih KPK melalui pintu depan. Sementara lima orang lainnya memilih masuk melalui pintu belakang, dengan alasan disebut lebih kooperatif.

    Tiga sosok yang terekam masuk melalui pintu depan adalah Abdul Wahid (Gubernur Riau), Muhammad Arif Setiawan (Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau), dan Ferry Yunanda (Sekretaris Dinas PUPR Provinsi Riau)

    Sementara, satu orang lagi yang terjaring OTT dikabarkan akan menyusul dan diperkirakan tiba di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 15.00 WIB.

    Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Budi belum merinci identitas enam orang lain yang diamankan tersebut. Ia hanya memastikan bahwa KPK akan segera memberikan penjelasan lengkap kepada publik.

    “Terkait dengan perkaranya apa, konstruksi perkaranya bagaimana, nanti kami akan update ya dalam konpers,” tutup Budi. 

  • Kader Terjaring OTT KPK, Elite DPP PKB Kompak Bungkam

    Kader Terjaring OTT KPK, Elite DPP PKB Kompak Bungkam

    GELORA.CO -Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025. 

    Abdul Wahid ditangkap bersama sembilan orang lainnya yang diduga masih berstatus penyelenggara negara.

    Menanggapi penangkapan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, para elite DPP PKB kompak bungkam. Mereka hingga kini tak menjawab pertanyaan yang dilayangkan Kantor Berita Politik RMOL melalui pesan singkat sejak pukul 21.00 WIB Senin malam, perihal OTT tersebut. 

    Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid atau Cak Udin maupun Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Wahid tidak berkomentar. Mereka tak memberikan respons perihal sikap DPP PKB atas penangkapan kadernya tersebut.

    Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK turut mengamankan sejumlah uang dari Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya yang turut diamankan. 

    Lembaga antirasuah tersebut masih memiliki waktu 1×24 jam untuk melakukan gelar perkara dan menaikkan status para tersangka yang terjaring dalam operasi senyap.

    “Terkait dengan perkaranya, terkait dengan apa begitu ya, di bidang apa, kemudian konstruksinya seperti apa, itu nanti kami akan jelaskan karena ini memang sedang berjalan di lapangan sehingga memang tim masih terus bergerak,”  kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin malam, 3 November 2025. 

    “Jadi kami juga belum bisa menyampaikan secara detail terkait dengan konstruksi perkaranya,” tambahnya.

  • Begini Kronologi OTT Penyelundupan Solar Subsidi Bermodus Truk Modifikasi di Lumajang

    Begini Kronologi OTT Penyelundupan Solar Subsidi Bermodus Truk Modifikasi di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Bupati Lumajang Indah Amperawati melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pengemudi kendaraan modifikasi yang mengangkut solar bersubsidi di sekitar SPBU Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur, Senin (3/11/2025) malam. Penangkapan dilakukan setelah muncul laporan adanya dugaan penimbunan BBM bersubsidi di wilayah tersebut.

    Indah memimpin langsung operasi setelah menerima informasi masyarakat tentang aktivitas mencurigakan sejumlah kendaraan yang kerap mengisi solar dalam jumlah besar di beberapa SPBU.

    “Jadi, awalnya kita menerima informasi ada dugaan penimbunan solar subsidi, setelah diikuti ternyata memang benar saat digeledah terdapat tandon berkapasitas besar di dalam kendaraan,” terang Indah.

    Operasi dilakukan di sekitar SPBU Labruk Lor terhadap sebuah truk berpelat N 9407 UN yang tampak mencurigakan karena ditutupi terpal. Indah bersama pihak kepolisian mengikuti kendaraan itu hingga selesai mengisi solar bersubsidi. Saat kendaraan keluar dari pom bensin, pemeriksaan langsung dilakukan di tempat.

    Dari hasil pengecekan, ditemukan satu tandon berkapasitas sekitar 1.000 liter yang hampir penuh berisi solar subsidi. Tangki tersebut sudah dimodifikasi dengan selang yang tersambung langsung ke tangki utama kendaraan, memungkinkan pengisian dalam jumlah besar tanpa terlihat mencolok.

    Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar membenarkan temuan tersebut. Ia menyebut, dalam operasi itu diamankan satu pengemudi truk berinisial UP, warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang.

    “Informasi ini berkaitan dengan adanya dugaan penyelewengan penggunaan BBM jenis solar bersubsidi. Kemudian petugas melakukan penyelidikan di lapangan dan mendapatkan satu buah truk yang diduga saat ini melakukan penimbunan,” kata Alex.

    Menurutnya, modus yang digunakan pelaku adalah memodifikasi kendaraan dengan tandon besar yang disembunyikan di bawah terpal agar tidak terlihat dari luar. “Nah modusnya masih kita pelajari yang saat ini masih dalam penyelidikan, nah darimana sumber awal, kemudian bergeraknya kemana saja, ditimbunnya ke mana saja nanti akan kita dalami lagi,” ungkap Alex.

    Saat ini, Polres Lumajang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri kemungkinan adanya jaringan atau pihak lain yang terlibat dalam penyelundupan solar subsidi tersebut. UP yang sudah diamankan masih berstatus sebagai saksi untuk mengungkap lebih dalam rantai distribusi BBM bersubsidi yang disalahgunakan. [has/beq]