Topik: Mudik

  • 17 Juta Lebih Penumpang Mudik Naik Kereta

    17 Juta Lebih Penumpang Mudik Naik Kereta

    Jakarta: Setiap musim mudik, kereta api selalu jadi primadona. Nyaman, aman, dan bebas macet. Tahun ini, jumlah penumpang naik kereta saat Lebaran 2025 melonjak. Lebih dari 17 juta orang memilih kereta api sebagai moda transportasi pulang kampung mereka.
     
    Apa saja fakta menarik di balik angka fantastis ini? Yuk simak ulasan lengkapnya!
    KAI layani 17,6 juta pelanggan selama mudik lebaran 2025
    Selama periode Angkutan Lebaran 2025, yakni dari 21 Maret hingga 3 April 2025, KAI Group sukses melayani 17.687.778 pelanggan di seluruh Indonesia.
     
    Angka ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api, baik untuk perjalanan jarak jauh, lokal, maupun kereta bandara dan LRT.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menegaskan bahwa KAI Group berkomitmen untuk menghadirkan layanan transportasi yang andal dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. 
     
    “Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan mudah diakses,” jelas Anne dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 April 2025.
     
    Dalam periode tersebut, KAI menyediakan total 59 juta kursi untuk seluruh layanan. Menariknya, 98 persen di antaranya dialokasikan untuk kelas ekonomi, termasuk KA Ekonomi Jarak Jauh: 2,16 juta kursi dan KA Ekonomi Lokal: 55,6 juta kursi
     
    Ini jadi bukti bahwa KAI tetap fokus menghadirkan transportasi yang terjangkau dan inklusif, terutama saat masyarakat membutuhkan moda transportasi massal saat mudik.
     

    Tak hanya di Jawa dan Sumatera, layanan di Sulawesi Selatan juga curi perhatian
    Salah satu bintang baru di Angkutan Lebaran 2025 adalah KA Makassar-Parepare. Meski tergolong layanan baru, jumlah penggunanya terus meningkat selama musim libur Lebaran.
    Total selama periode 21 Maret-3 April 2025, KA Makassar–Parepare telah melayani 8.279 pelanggan.
     
    “Tingginya antusiasme masyarakat terhadap KA Makassar–Parepare menegaskan bahwa layanan ini menjadi pilihan utama dalam menunjang mobilitas selama musim liburan,” ungkap Anne.
    Siapa saja yang menyumbang angka penumpang KAI?
    Berdasarkan data KAI, berikut rincian pelanggan dari berbagai layanan KAI Group:

    KA Jarak Jauh & Lokal: 2,82 juta
    Commuter Line & KA Lokal (KAI Commuter): 13,44 juta
    LRT Jabodebek: 709 ribu
    LRT Sumsel: 197 ribu
    KAI Bandara: 283 ribu
    KAI Wisata: 11 ribu
    Kereta Cepat Whoosh (KCIC): 206 ribu
    KA Makassar–Parepare: 8 ribu

    Dari data ini, terlihat bahwa kereta tetap jadi pilihan utama masyarakat perkotaan hingga antarprovinsi, bahkan untuk perjalanan wisata.
     
    “KAI Group terus berupaya memperkuat perannya sebagai penyedia transportasi yang tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata,” ujar Anne.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pengakuan Penjaga Palang soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo – Halaman all

    Pengakuan Penjaga Palang soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah update kasus kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Batara Kresna dan mobil Daihatsu Sigra putih di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025).

    Terkini, penjaga palang pintu KA Batara Kresna di perlintasan PJL 19, Surya Hendra Kusuma mengatakan, insiden kecelakaan itu terjadi karena alat komunikasi tidak berfungsi. 

    Sebagaimana diketahui, peristiwa kecelakaan ini menewaskan empat orang pemudik dari Jakarta yang menuju Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri.

    “Alat komunikasi radio (Rig) yang kami gunakan di pos saat itu tidak bisa dipakai seperti biasanya. Saya tidak mendapatkan kabar keberangkatan kereta dari stasiun Nguter,” jelas Surya, dilansir Tribun Solo, Sabtu (5/4/2025).

    Surya menyebut, sistem informasi antar-penjaga lintasan selama ini masih mengandalkan WhatsApp lantaran keterbatasan sarana komunikasi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo.

    “Kami hanya difasilitasi Rig dan HT (Handy Talky), tapi HT jangkauannya terbatas, dan Rig tidak mencakup semua lintasan. Akhirnya kami komunikasi pakai WhatsApp,” ujarnya.

    Surya menyatakan, dirinya baru memperoleh informasi keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter pada pukul 08.18 WIB yang disampaikan oleh PJL Songgorunggi.

    Sebelum di PJL 19 pos yang dijaga oleh Surya, masih ada satu pos lintasan lain, yaitu PJL 21 di Begajah.

    “Dari PJL 21 tidak ada informasi yang masuk ke saya. Jadi memang informasi yang saya terima sudah sangat mepet,” terangnya.

    Akibat keterlambatan informasi dan kendala teknis pada palang pintu, Surya mengaku sempat mencoba menutup palang secara manual.

    Namun, usaha itu tak membuahkan hasil karena palang tak tertutup sempurna sedangkan mobil sudah berada di atas rel.

    “Saya sudah coba tutup manual, tapi gagal tertutup sempurna. Mobil sudah terlanjur masuk ke jalur rel saat itu, jadi kecelakaan tidak bisa dihindari,” ujarnya.

    Korban Jiwa

    Diberitakan sebelumnya, mobil Daihatsu Sigra putih dengan nomor polisi B 2883 BYJ itu diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Saat kecelakaan terjadi, sebanyak tujuh orang berada di dalam mobil di mana empat korban meninggal dunia.

    Para korban jiwa ialah Agus (41), Linda (45) dan Nabila (15) serta sepupu, Purwanto.

    Sementara itu, korban yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah Purwanto, Sri Lestari (43) dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15).

    Sepupu dari Purwanto, Suparjo (58) mengatakan, dirinya tak mengetahui kabar bahwa Purwanto dan keluarga hendak mudik ke kampung halaman di wilayah Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Ia menyebut, Purwanto jarang pulang kampung ke kediaman mertuanya pada momen Lebaran karena sakit. 

    Menurutnya, sudah empat kali Idulfitri suami dari Sri Lestari itu tak mudik.

    “Yang perempuan (Sri Lestari), karena asli Celep, setiap tahun (mudik). Bapaknya (Purwanto) jarang karena sakit,” ujar Suparjo, Rabu (26/3/2025).

    Rombongan pemudik itu berangkat dari Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Akan tetapi, sebelum tiba di kampung halaman, mereka mengalami kecelakaan saat melintasi rel kereta api.

    Suparjo tak mengetahui bahwa Purwanto dan keluarga tengah dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Ia mendapati sepupunya itu pulang kampung justru karena adanya informasi kecelakaan di perjalanan. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengakuan Penjaga Palang Pintu saat Batara Kresna Tabrak Sigra di Sukoharjo: Alat Komunikasi Rusak.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Anang Maruf)

  • Kapolri Pastikan Kelengkapan Fasilitas Rest Area Km 456 Saat Arus Balik Lebaran

    Kapolri Pastikan Kelengkapan Fasilitas Rest Area Km 456 Saat Arus Balik Lebaran

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau rest area Km 456 Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Dia memastikan kelengkapan semua fasilitas untuk masyarakat di rest area tersebut.

    “Tentunya kita melihat bahwa pelayanan yang ada di rest area ini juga cukup lengkap, fasilitasnya mulai tempat parkir, kemudian tempat istirahat, di mana di dalamnya ada fasilitas-fasilitas yang melengkapi area-area untuk rest, antara lain ada kursi pijat, kemudian ada tempat tidur juga,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan di lokasi, Sabtu (5/4/2025).

    Jenderal Sigit menuturkan, rest area Km 456 ini termasuk rest area favorit bagi masyarakat yang akan melaksanakan mudik, baik ke arah timur maupun melanjutkan dari wilayah Salatiga menuju Jogja. Selain itu, rest area ini juga sering didatangi oleh pemudik yang bertujuan kota-kota di Jawa Tengah lainnya.

    Untuk itu, kata Jenderal Sigit, kesiapan fasilitas di rest area Km 456 harus diperhatikan. Dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan tempat tersebut untuk singgah di tengah perjalanan mudik atau balik.

    “Pemeriksaan kesehatan juga ada, kemudian juga tenant-tenant yang bisa digunakan untuk melayani masyarakat yang mungkin memerlukan makan, minum, dan juga toilet, semuanya ada,” ungkapnya.

    Rest area Km 456 berdiri di dua sisi ruas tol baik yang mengarah ke Jakarta maupun sebaliknya. Ruas sisi A dan B rest area ini terhubung oleh jembatan penyambung atau connecting bridge.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gampang Lupa ‘Ini Hari Apa’ Saat Libur Panjang? Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

    Gampang Lupa ‘Ini Hari Apa’ Saat Libur Panjang? Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Libur panjang seperti saat Lebaran bisa mengubah persepsi waktu. Coba diingat-ingat, siapa yang baru sadar hari ini adalah akhir pekan terakhir sebelum masuk kerja lagi?

    Terkadang bahkan tak mudah untuk membedakan hari selama libur panjang. Pertanyaan seperti ‘ini hari apa ya?’ jadi lebih sering terucap setelah beberapa hari tidak masuk kerja.

    “Pikiran tidak bisa memahami waktu secara langsung. Kita tidak punya arloji, jam pasir, ataupun kalender di dalam kepala,” jelas Adam Osth, pakar psikologi kognitif dari University og Melbourne, dalam tulisannya di The Conversation.

    “Untungnya, pikiran sangat baik dalam memperkirakan sesuatu yang tidak bisa diukur secara langsung,” lanjutnya.

    Penglihatan, menurutnya melakukan hal itu secara rutin. Mata memang tidak bisa mengukur, tapi bisa memperkirakan sejauh mana objek menggunakan berbagai petunjuk di lingkungan. Demikian juga pikiran, disebutnya memakai petunjuk dari lingkungan dan ingatan untuk mengindikasikan sejauh mana waktu telah berjalan.

    Beberapa petunjuk waktu di lingkungan memberi isyarat pada pikiran. Perjalanan ke dan dari tempat kerja misalnya, umumnya hanya terjadi pada hari kerja. Main tennis di siang hari, hanya terjadi pada akhir pekan.

    “Pikiran kita mengkombinasikan masing-masing petunjuk untuk memberi rasa tentang hari ini hari apa,” jelas Adam.

    Sebenarnya, ada kondisi ketika petunjuk eksternal untuk memperkirakan waktu tidak muncul sebanyak biasanya. Pada kondisi ini, pikiran akan menggunakan memori untuk mengisi gap sehingga tetap bisa mengingat hari ini hari apa.

    Senada, Sarah Cowie, profesor psikologi dari Auckland University, menyebut ‘timekeeping’ semacam ini melekat pada kehidupan sehari-hari manusia. Dikutip dari RNZ, mekanisme ini berjalan bahkan tanpa harus disadari.

    Pada situasi tertentu, seseorang tidak memiliki kebutuhan untuk memperhatikan waktu. Misalnya saat liburan. Pada saat itulah, otak merespons dengan cara yang menarik.

    “Kebanyakan orang mengalami perasaan lepas dan bebas dari ikatan waktu,” katanya.

    NEXT: Berapa lama seseorang bisa kehilangan kepekaan terhadap waktu?

    Berapa lama seseorang bisa kehilangan kepekaan terhadap waktu? Menurut Sarah, hal itu tergantung durasi dan terutama keadaan.

    “Tergantung seberapa banyak Anda bisa melepaskan petunjuk-petunjuk yang mengingatkan Anda pada kehidupan normal ‘9 to 5’,” kata Sarah.

    Jika saat ini sedang mengalami kekacauan persepsi waktu selama libur, Adam mengatakan untuk tidak perlu khawatir. Begitu kembali ke rutinitas sehari-hari, kepekaan terhadap waktu dan ingatan akan kembali normal.

    Simak Video “Video: Tips Mencegah Anak Sakit Saat Mudik”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Arus Balik di Terminal Seloaji Ponorogo Tak Sebanyak H+3, Surabaya Jadi Tujuan Favorit

    Arus Balik di Terminal Seloaji Ponorogo Tak Sebanyak H+3, Surabaya Jadi Tujuan Favorit

    Ponorogo (beritajatim.com) — Arus balik Lebaran 2025 di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo masih terpantau ramai dan lancar hingga H+5 Lebaran. Meski tak seramai dua hari sebelumnya, terminal yang menjadi pusat pergerakan penumpang dari wilayah barat Jawa Timur ini, tetap dipadati oleh ribuan pemudik yang hendak kembali ke kota perantauan.

    Menurut data yang dihimpun dari pihak terminal, jumlah penumpang yang berangkat pada Sabtu (5/4) ini diperkirakan mencapai 4.000 hingga 5.000 orang. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan lonjakan tertinggi yang terjadi pada H+3 Lebaran, yakni mencapai 5.332 penumpang dalam satu hari.

    “Pantauan arus balik hari ini di terminal ramai lancar,” kata Kepala Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo, Purwanto, saat ditemui wartawan Beritajatim di peron keberangkatan, Sabtu siang.

    Purwanto menyebut, pergerakan arus balik sudah mulai tampak sejak H+1 Lebaran dan terus meningkat secara bertahap. Tercatat, pada H+1 atau Selasa (1/4), jumlah keberangkatan penumpang mencapai 3.206 orang.

    Sehari berselang meningkat menjadi 3.922 orang, dan kemudian melonjak drastis pada Kamis (3/4) atau H+3 Lebaran dengan 5.332 penumpang. Meski sempat menurun menjadi 4.816 orang di H+4, terminal tetap dipenuhi hiruk pikuk pemudik yang mulai kembali ke kota tujuan masing-masing.

    “Lonjakan signifikan yang tidak disangka-sangka terjadi di H+3 Lebaran, sebanyak 5.332 orang. Sementara hari ini diperkirakan masih di bawah itu, kisaran 4.000-an penumpang,” jelas Purwanto.

    Menariknya, dari data pergerakan arus balik, mayoritas penumpang memilih bus dengan rute antar kota dalam provinsi (AKDP). Jurusan Surabaya menjadi tujuan paling dominan, mengalahkan rute antar kota antar provinsi (AKAP) yang hanya mencatatkan ratusan penumpang per harinya.

    “Paling banyak masih arus balik untuk jurusan antar kota dalam provinsi dengan tujuan mayoritas Surabaya,” ungkapnya.

    Meski arus balik terpantau ramai, pihak terminal memastikan seluruh layanan tetap berjalan optimal. Petugas lapangan disiagakan penuh untuk membantu kelancaran penumpang, termasuk dalam proses pengaturan jadwal keberangkatan, hingga pengawasan protokol keamanan.

    “Selama arus balik ini, kami pastikan operasional terminal tetap maksimal. Koordinasi dengan pihak PO (perusahaan otobus) juga terus kami lakukan agar tidak terjadi penumpukan penumpang,” pungkas Purwanto. (end/ian)

  • 41% Pemudik Kembali ke Jakarta – Tiket Whoosh Mulai Rp 125 Ribu

    41% Pemudik Kembali ke Jakarta – Tiket Whoosh Mulai Rp 125 Ribu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korlantas Polri mencatat sekitar 41% pemudik telah kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Dari total proyeksi arus balik 2,2 juta orang, mayoritas mulai mengalir sejak awal pekan ini. Sementara itu, momen Ramadan dan Lebaran tak hanya jadi ajang mudik, tapi juga jadi waktu favorit untuk berwisata singkat.

    Kereta cepat Whoosh mencatat lonjakan penumpang terutama pada rute-rute pendek seperti Halim-Karawang dan Karawang-Padalarang-Tegalluar.

    Selengkapnya saksikan di Program Exploring Mudik CNBC Indonesia, Sabtu (05/04/2025).

  • Jakarta Diserbu Kendaraan, Kualitas Udara Balik ke ‘Setelan Pabrik’

    Jakarta Diserbu Kendaraan, Kualitas Udara Balik ke ‘Setelan Pabrik’

    Jakarta

    Libur Lebaran telah berakhir, Jakarta kembali ‘diserbu’ kendaraan bermotor. Bahkan, sejak satu-dua hari terakhir, kemacetan lalu lintas mulai terlihat di sejumlah titik. Lantas, seberapa besar pengaruhnya ke kualitas udara setempat?

    Menurut pantauan detikOto saat Jumat pagi dan malam (4/4), beberapa titik di kawasan Jakarta Pusat dan Selatan mulai dipenuhi kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua. Kemacetan terlihat di area Kuningan, Tebet, Kebayoran, TB Simatupang dan sepanjang jalan Kalimalang menuju arah Cawang, Jakarta Timur.

    Macet Jakarta tahun ini terbentuk lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karuan saja, jumlah pemudik 2025 mengalami penurunan hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu. Itulah mengapa, lalu lintas tak pernah benar-benar sepi semenjak Lebaran.

    Kualitas udara Jakarta. Foto: Doc. Air Visual

    Meski demikian, menurut pantauan kami dari aplikasi AirVisual, kualitas udara di hampir seluruh titik di Jakarta menunjukkan warna hijau atau sehat saat hari pertama dan kedua Lebaran. Bahkan, hanya sedikit yang menunjukkan warna kuning atau normal.

    Kondisi tersebut bisa terlihat melalui warna langit yang biru dan jernih. Selain itu, saking bersihnya, gedung-gedung yang posisinya jauh bisa terpantau dengan jelas. Ketika itu, kualitas udara Jakarta mirip-mirip di Singapura.

    Namun, Sabtu pagi ini (5/4), kualitas udara di Jakarta tembus angka 152 dengan keterangan ‘tidak sehat’ dan warna merah. Sampel tersebut diambil pukul 09.00 WIB dan menempatkan Jakarta sebagai kota terkotor ke-10 di dunia.

    Jalan raya di Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Andhika Prasetia

    Di beberapa titik, seperti Semanggi dan Kebon Jeruk, angkanya bahkan sampai 180. Sehingga, ada peringatan untuk menghindari aktivitas outdoor, tutup jendela untuk mencegah udara kotor masuk, mengenakan masker saat di luar ruangan dan menyalakan penyaring udara saat di rumah.

    Sebagai catatan, menurut hasil studi komprehensif source apportionment yang dikerjakan Kemenko Marves bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sejumlah pakar terkait, kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta.

    Emisi kendaraan bermotor menyumbang 32-41 persen terhadap polusi udara Jakarta saat musim hujan. Bahkan, angkanya meroket menjadi 42-57 persen ketika musim kemarau.

    Sementara pembakaran batu bara untuk industri dan pembangkit listrik hanya menyumbang 14 persen. Data tersebut merupakan hasil pengumpulan sampel di tiga titik kota Jakarta.

    (sfn/lth)

  • Arus Balik Lebaran, Tol di Kuala Lumpur Macet hingga Antrean 20 Km

    Arus Balik Lebaran, Tol di Kuala Lumpur Macet hingga Antrean 20 Km

    Kuala Lumpur

    Lalu lintas di Jalan Tol Kuala Lumpur-Karak (KLK) sangat padat karena orang-orang kembali ke Kuala Lumpur usai merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Antrean kendaraan bahkan mencapai 20 Km.

    Dilansir Bernama, Sabtu (5/4/2025), seorang juru bicara Otoritas Jalan Raya Malaysia (LLM) mengonfirmasi lonjakan kendaraan telah menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang lebih dari 20 kilometer membentang dari Karak hingga Lentang hingga pukul 10.40 pagi tadi.

    “Ini sudah diperkirakan. Kemacetan diperkirakan akan berlanjut hingga besok (Minggu) karena orang-orang kembali ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan pekerjaan setelah Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

    Juru bicara itu juga melaporkan kemacetan kecil di Jalan Tol Utara-Selatan (PLUS) untuk rute E1 dan E2 menuju ibu kota. Kemacetan di tol tersebut mencapai 3,8 Km.

    “Lalu lintas lambat di E1 dari Permatang Pauh ke Perai, dari Juru Autocity ke Juru Toll Plaza, dan dari Taiping ke Changkat Jering, dengan penumpukan lebih dari 3,8 km di dekat Terowongan Menora menuju Kuala Lumpur. Di jalur PLUS Selatan E2, lalu lintas lambat dari Kulai ke Sedenak, sementara East Coast Expressway (LPT) 1 dan 2 sejauh ini lancar,” ujarnya.

    Hari Raya Idul Fitri telah dirayakan di Malaysia pada Senin (31/3) atau sama dengan Indonesia dan negara lain di kawasan ASEAN. Umat muslim di Malaysia pun telah melakukan perjalan pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Pemerintah Malaysia memberikan diskon tarif tol 50 persen untuk perjalanan mudik.

    Lihat juga Video: Arus Balik, 2.879 Orang Tiba di Terminal Pulo Gebang H+5 Lebaran

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Puncak Arus Balik 2025, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Jalur Padat

    Puncak Arus Balik 2025, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Jalur Padat

    JABAR EKSPRES – Menyambut puncak arus balik 2025, Polda Jawa Barat (Jabar) dan Polrestabes Bandung telah merancang sejumlah rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.

    Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Dodi Darjanto, sejumlah titik yang biasa dilalui pemudik, seperti jalur Gadog dan Nagreg, akan diberlakukan pengaturan khusus, termasuk sistem one way dan buka tutup.

    “Seperti di Gadog (Puncak) dan Nagreg, akan ada buka tutup dan one way lokal,” ujar Dodi, Sabtu (5/4).

    BACA JUGA: Weekend Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat masih Padati Jalur menuju Lembang 

    Dodi menambahkan, arus balik pemudik sudah mulai terlihat sejak H+2 Idul Fitri, yaitu pada 2 April 2025. Diperkirakan, sekitar 300 ribu kendaraan telah melakukan perjalanan arus balik, terutama melalui jalur Nagreg.

    Peningkatan volume kendaraan umumnya terjadi pada malam hari, yakni sekitar pukul 21:00 WIB, menurun sekitar pukul 11:00 WIB, dan kembali meningkat pada pukul 02:00 WIB.

    Sementara itu, untuk Kota Bandung, Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung telah menyiapkan sekitar 1.256 personel gabungan untuk mengawasi kelancaran arus balik.

    BACA JUGA: Kepala Dishub Bogor Klarifikasi Soal Pemotongan Uang Kompensasi Sopir Angkot: Sudah Selesai

    Kepala Satlantas Polrestabes Bandung, AKBP Wahyu Pristha Utama, menjelaskan bahwa pengawasan akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti Google Maps, satelit, dan CCTV yang terpasang di seluruh kota.

    “Kami akan terus memantau secara visual dan berkoordinasi dengan PJR Polda Jabar, khususnya di pintu masuk tol menuju Kota Bandung,” jelas Wahyu.

    Dengan pengaturan dan koordinasi yang matang, diharapkan arus balik tahun ini dapat berjalan lancar, meski volume kendaraan meningkat.(San)

     

  • InJourney Airports Layani 17 Penerbangan Baru di Lebaran 2025 – Page 3

    InJourney Airports Layani 17 Penerbangan Baru di Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Periode arus mudik dan arus balik Lebaran selalu menjadi periode tersibuk bagi sektor penerbangan di Indonesia. Permintaan penerbangan reguler selalu tinggi bahkan maskapai selalu menambah jadwal penerbangan.  

    Pada peak season ini, permintaan perjalanan udara di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa.

    Salah satu strategi InJourney Airports dalam memenuhi permintaan yang meningkat ini adalah berkolaborasi dengan maskapai untuk memperkuat konektivitas penerbangan.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, konektivitas penerbangan diperkuat antara lain dengan pembukaan penerbangan-penerbangan baru oleh maskapai baik di rute domestik maupun internasional.

    “InJourney Airports berkolaborasi dengan maskapai, serta didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, berupaya untuk selalu memastikan permintaan perjalanan udara masyarakat dapat terpenuhi.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    “Sejalan dengan ini, bandara-bandara InJourney Airports bersama maskapai membuka penerbangan-penerbangan baru pada angkutan lebaran tahun ini.” kata dia. 

    Faik Fahmi menambahkan bahwa InJourney Airports memastikan ketersediaan slot time penerbangan di bandara, di mana seluruh 37 bandara stand by beroperasi 24 jam setiap hari menyesuaikan operasional maskapai.

    Rincian Penerbangan Baru 

    Berikut adalah maskapai yang membuka penerbangan baru di bandara-bandara InJourney Airports di tengah periode angkutan lebaran 2025:

    Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

    Maskapai membuka penerbangan baru di rute internasional dan domestik di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

    Di rute internasional, maskapai Transnusa membuka penerbangan Denpasar – Perth (Australia) pada 20 Maret 2025 dengan frekuensi penerbangan 3 kali per minggu.

    Kemudian, Indonesia AirAsia membuka penerbangan Denpasar – Darwin (Australia) pada 22 Maret 2025 (3 kali per minggu).

    Lalu ada maskapai Saudia yang membuka penerbangan Denpasar – Singapura mulai 30 Maret 2025 (3 kali per minggu). Setelah itu, Thai Lion Air membuka Denpasar – Bangkok mulai 3 April 2025 (4 kali per minggu).

    Sementara itu di rute domestik, maskapai Garuda Indonesia membuka penerbangan Denpasar – Labuan Bajo pada 30 Maret 2025 (3 kali per minggu) dan Lion Air membuka Denpasar – Palangkaraya mulai 21 Maret 2025 (4 kali per minggu)