Buntut Gangguan Sistem Bank DKI, Pramono Panggil Direksi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur Jakarta Pramono Anung memanggil jajaran Direksi Bank DKI menyusul keluhan sejumlah nasabah terkait gangguan sistem yang berlangsung sejak akhir Maret 2025 hingga hari ini, Selasa (8/4/2025).
“Saya dan Wagub sudah memanggil Direksi Bank DKI. Kami telah mempelajari, memahami secara detail apa yang terjadi di Bank DKI. Hari ini secara khusus, rapat pertama kami adalah menyangkut Bank DKI,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Meski terjadi gangguan sistem, Pramono memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jakarta tengah mendalami permasalahan sistem, terutama terkait teknologi informasi (IT) di internal bank milik Pemprov Jakarta tersebut.
“Memang, kami sedang mendalami terutama hal yang berkaitan dengan IT. Hari ini maka kami rapatkan,” kata Pramono.
“Tentunya, kalau nanti direksi dan juga jajaran Bank DKI sudah memberikan peta laporan secara lengkap permasalahan yang ada, saya dan Pak Wagub segera akan mengambil keputusan,” lanjutnya.
Sebelumnya, gangguan sistem di Bank DKI menjadi sorotan publik setelah banyak nasabah mengeluhkan tidak bisa melakukan transaksi sejak 29 Maret 2025.
Keluhan tersebut ramai disampaikan melalui media sosial, khususnya di akun X (dulu Twitter) resmi Bank DKI.
Salah satu nasabah Bank DKI melaporkan ke akun X @bank_dki karena tidak dapat menemukan fitur transfer uang ke bank lain di aplikasi JakOne Mobile pada 29 Maret 2025.
“
Halo bank Dki, ini kenapa ya dari siang tidak ada fitur transfer external di aplikasi JakOne, Mohon segera diperbaiki ya karena saya mau transfer ke bank lain
,” tulis akun X @archive********.
Kemudian, pada 30 Maret 2025, pemilik akun @unknown***** mengunggah tangkapan layar dari pesan yang dia kirimkan ke akun Instagram Bank DKI.
Akun tersebut komplain karena tidak dapat menggunakan QRIS
M-banking
.
Pada aplikasi
mobile banking
Bank DKI hanya tertulis ”
Terjadi kesalahan, harap coba lagi nanti”
. Namun, setelah pemilik akun mencoba transaksi yang sama sebanyak lima kali, ternyata saldonya sudah terpotong, tetapi tidak masuk ke riwayat transaksi.
“
Gimana nih @bank_dki??
” tulis akun @unknown*****.
Masalah ini bahkan berlanjut saat Lebaran 2025 yang jatuh pada 31 Maret.
Nasabah dengan akun X @erza*******22 menyuarakan kekesalan karena tidak bisa melakukan transaksi antarbank, membayar dengan debit atau QRIS, serta gagal tarik tunai di ATM Bersama.
”
Hey @bank_dki sampe kapan maintenance sistemmu? Dari mudik tanggal 29 sampe sekarang gak bisa transaksi antar bank, gak bisa bayar debit, gak bisa bayar QRIS, gak bisa tarik tunai ATM bersama. Lu kira gerai ATM-mu udah nyebar ke daerah2?
,” tulisnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Mudik
-
/data/photo/2025/03/24/67e104c1ae30e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Buntut Gangguan Sistem Bank DKI, Pramono Panggil Direksi Megapolitan 8 April 2025
-

KA Siantar Ekspres jadi primadona KA lokal selama masa angkutan lebaran
Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.
KA Siantar Ekspres jadi primadona KA lokal selama masa angkutan lebaran
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 07 April 2025 – 21:11 WIBElshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatat KA Lokal yakni KA Siantar Ekspres relasi Medan – Siantar PP diminati pelanggan, khususnya pada masa Angkutan Lebaran 2025.
Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As’ad Habibuddin menyampaikan bahwa sepanjang periode 21 Maret hingga 4 April 2025, sebanyak 25.020 penumpang telah menggunakan KA Siantar Ekspres. Jumlah tersebut setara dengan 82% dari total tiket yang disediakan sebanyak 30.540 tiket.
KA Siantar Ekspres sendiri melayani perjalanan melalui sejumlah stasiun, yakni: Stasiun Medan, Bandar Khalipah, Batang Kuis, Araskabu, Lubuk Pakam, Perbaungan, Rampah, Tebing Tinggi, Baja Linggei, Dolok Merangir, dan Siantar.
Dan terdapat 4 jadwal perjalanan harian KA Siantar Ekspres, masing-masing 2 keberangkatan dari Medan dan 2 dari Siantar yakni
– KA (U102) Siantar Ekspres: Berangkat dari Stasiun Medan pukul 11.45 WIB, datang di Stasiun Siantar pukul 14.38 WIB.
– KA (U104) Siantar Ekspres: Berangkat dari Stasiun Medan pukul 20.30 WIB, datang di Stasiun Siantar pukul 23.18 WIB.
– KA (U101) Siantar Ekspres: Berangkat dari Stasiun Siantar pukul 07.10 WIB, datang di Stasiun Medan pukul 10.03 WIB.
– KA (U103) Siantar Ekspres: Berangkat dari Stasiun Siantar pukul 15.35 WIB, datang di Stasiun Medan pukul 18.30 WIB.Dan dalam 1 rangkaiannya, KA Siantar Ekspres terdiri dari 3 kereta ekonomi berkapasitas masing-masing 106 tempat duduk. Khusus masa Angkutan Lebaran dari 21 Maret s.d 11 April 2025, KAI Divre I Sumut menambahkan 1 kereta ekonomi di setiap rangkaiannya. Sehingga total menjadi 4 kereta ekonomi pada setiap rangkaiannya.
Karena termasuk KA Lokal, tiket KA Siantar Ekspres dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI mulai H-7 atau di loket stasiun mulai 3 jam sebelum keberangkatan, selama tiket tersedia.
Sementara itu untuk update Volume Penumpang KA Pada Masa Angkutan Lebaran di Sumut
Selama masa Angkutan Lebaran 2025, KAI Divre I Sumut mencatat volume penumpang yang tinggi di seluruh layanan kereta api wilayah Sumatera Utara. Pada tanggal 4 April 2025, sebanyak 11.606 penumpang tercatat menggunakan moda transportasi kereta api.
Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As’ad Habibuddin mengatakan, puncak arus mudik menggunakan kereta api di Sumatera Utara terjadi pada tanggal 29 Maret 2025, dengan jumlah pemudik mencapai 10.155 penumpang. Adapun puncak arus balik yakni tanggal 3 April 2025 dengan 12.358 penumpang.
”Dalam 15 hari masa Angkutan Lebaran 2025, yakni dari 21 Maret hingga 4 April 2025 pukul 24.00 WIB, KAI Sumut telah memberangkatkan sebanyak 141.143 penumpang,” kata As’ad.
As’ad merincikan untuk penumpang KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP sebanyak 61.756 penumpang, KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat PP sebanyak 48.456 penumpang, KA Siantar Ekspres relasi Medan – Siantar PP sebanyak 25.020 penumpang, KA Datuk Belambangan relasi Tebing Tinggi – Lalang PP sebanyak 3.959 penumpang, dan KA Cut Meutia relasi Krueng Mane – Krueng Geukeuh PP sebanyak 1.952 penumpang.
Selain itu As’ad juga mengatakan, selama periode 15 hari tersebut, 3 stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi adalah Stasiun Medan dengan 54.369 penumpang, disusul Stasiun Kisaran sebanyak 14.095 penumpang, dan Stasiun Rantau Prapat mencatat 13.435 penumpang.
Sementara 3 stasiun kedatangan dengan volume penumpang tertinggi yaitu Stasiun Medan sebanyak 45.832 penumpang, Stasiun Rantau Prapat sebanyak 16.782 penumpang, dan Stasiun Kisaran sebanyak 15.757 penumpang.
Sementara itu As’ad juga menyebut bahwa angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama dalam perjalanan mudik ataupun balik. KAI akan terus melakukan inovasi dalam menghadapi peak season berikutnya dengan berbagai strategi, termasuk optimalisasi jadwal perjalanan dan peningkatan kualitas layanan.
KAI sendiri menetapkan masa angkutan Lebaran yaitu pada 21 Maret s.d 11 April 2025. Pantauan KAI Sumut pada 5 April 2025 pukul 09.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual pada masa angkutan Lebaran mencapai 143.881 tiket atau 81% dari total kapasitas yang telah disediakan sebanyak 176.936 tiket. Rinciannya yaitu KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP sebanyak 85.404 tiket dan KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat PP sebanyak 58.477 tiket.
”Kami berharap agar calon penumpang menyediakan waktu yang cukup untuk perjalanan menuju stasiun keberangkatan, agar tidak terlambat,” kata As’ad seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Senin (7/4).
As’ad juga mengimbau kepada calon penumpang, khususnya keberangkatan Stasiun Medan untuk menggunakan layanan Face Recognition Boarding Gate. Keunggulannya, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket dan ID card. Sehingga proses boarding lebih cepat dan praktis.
Sumber : Radio Elshinta
-

Catatan Mudik 2025 yang Lancar
Jakarta – Mudik Lebaran 2025 dinilai banyak kalangan sebagai mudik terlancar semenjak tahun 2000-an. Pemerintah diapresiasi karena dipandang siap dalam menghadapi lonjakan pemudik. Mudik selalu terulang setiap tahun dan yang terjadi selama ini adalah keluhan kemacetan lalu lintas. Antisipasi pemerintah dengan menerapkan libur sekolah semenjak 21 Maret disusul dengan cuti bersama Hari Raya Nyepi lalu Lebaran dan cuti bersama Lebaran sejak tanggal 2 hingga 7 April terbukti mampu mengurai kepadatan lalu lintas.
Meskipun prediksi pemerintah yang akan pulang kampung sebanyak 148,48 juta tidak menjadi kenyataan, banyak orang baik di desa maupun di kota mengatakan mudik 2025 lebih sepi dibanding tahun sebelumnya. Jika di kota bisa jadi mereka membatalkan pulang kampung karena menjadi korban PHK, pengangguran atau kesulitan keuangan sehingga niatan mudik terpaksa mereka urungkan.
Sementara di desa Lebaran terasa sepi karena di desa sedang masa paceklik –tidak sedang panen bahkan beberapa daerah gagal panen karena banjir dan cuaca ekstrem. Langkah bijak tentu saja ditempuh sebagian warga kota yang membatalkan diri tidak jadi mudik karena kesulitan keuangan. Namun terlepas dari apapun situasi dan keadaannya mudik 2025 layak diapresiasi karena lancar.
Ada sejumlah faktor yang menjadikan mudik ini lebih lancar. Bagi pemudik kepulangan ke kampung halaman bisa dimajukan karena ada libur sebelumnya sehingga mampu diantisipasi. Begitu juga kepulangan kembali ke kota pasca Lebaran masih ada cuti bersama yang cukup panjang sehingga tidak perlu buru-buru kembali ke kota. Ini memberi keleluasaan pemudik untuk berlama-lama silaturahmi dan tidak perlu terburu-buru pulang. Tindakan buru-buru adalah tindakan ceroboh yang kerap berujung fatal kecelakaan lalu lintas.
Ada sejumlah aspek yang menyebabkan mudik 2025, kata Ketua Komisi III DPR Habiburrohman, paling lancar sepanjang sejarah. Pertama, meski volume kendaraan meningkat drastis mampu dikendalikan pemerintah. Terdapat antisipasi resiko terburuk dan ada pemberitahuan dari otoritas berwenang mengenai kondisi ini. Ini berkat koordinasi dari TNI, Polri, BPBD, Kementerian Perhubungan, relawan dan masyarakat.
Volume kendaraan yang bertambah ditunjang dengan pemberlakuan pembayaran tarif tol yang diberikan potongan harga memudahkan pemudik. Penerapan sistem one way dari Jakarta atau Cikampek ke Jawa Tengah terbukti sangat membantu mengurai kemacetan. Baru kali ini one way searah diterapkan sangat masif ke arah Jawa Tengah sehingga perjalanan lancar. Ketika informasi one way diberlakukan dan pemudik tinggal mengikuti pasti tidak terjebak kemacetan parah.
Kedua, antrean loket pembayaran tol elektronik mampu diantisipasi sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Penerapan pembayaran secara elektronik terbukti memudahkan. Karena pembayaran tol dengan cara manual membutuhkan waktu minimal tiga menit karena harus menghitung kembalian. Ini tentu memerlukan waktu relatif lama. Belum lagi ketika keluar dari tol kendaraan pemudik bertemu dengan arus dari jalan nasional pantai utara Jawa yang juga sama-sama macet.
Larangan kendaraan berat melintas selama Lebaran dan cuti bersama sangat membantu. Bagaimanapun mereka adalah penyebab utama kemacetan. Dengan adanya larangan terbukti di sepanjang ruas jalan tol, nasional dan provinsi lancar dan tanpa kendala berarti. Artinya sepanjang manajemen mudik diterapkan dengan benar kelancaran lalu lintas aman terjaga.
Ketiga, libur dan cuti bersama Lebaran 2025 yang cukup panjang justru mempermudah dalam pengaturan arus mudik. Hampir semua pemudik berpikiran pulang ke kampung halaman lebih awal agar tidak terjebak kemacetan dan bisa beristirahat di desa mempersiapkan Lebaran. Hal ini penting agar tidak di waktu yang sama membludak di jalanan. Puncak arus mudik dan arus balik yang selama ini menjadi mitos mengerikan terbukti tidak terjadi. Justru menurut media prediksi puncak arus mudik dan arus balik terus berubah menyesuaikan situasi di jalanan.
Saya sebenarnya berharap begitu macet panjang di ruas tol pemudik dibebaskan dari keharusan membayar tarif tol untuk menghindari risiko yang lebih buruk. Bagi pemudik macet di jalan tol jelas kesengsaraan bertubi-tubi. Di jalan tol baru tentu minim fasilitas karena berada di tengah-tengah sawah dan ladang penduduk. Tidak ada rumah makan, toilet, tempat beristirahat, stasiun pengisian bahan bakar. Meski bahan bakar sudah terisi penuh dari Jakarta sampai ke Jawa Tengah pasti sudah habis dengan harapan dapat mengisi bahan bakar di pantura.
Belajar dari mudik 2025 yang lancar ke depan pengaturan jadwal kepulangan pemudik agar tidak membeludak di jalan raya penting dilakukan. Misalnya dengan memperpanjang liburan dan cuti bersama. Pengendalian angkutan mudik juga perlu diperhatikan. Memaksa pemudik menggunakan angkutan umum tidak akan berhasil selama pemudik masih senang dengan kendaraan pribadi dan sepeda motor. Selama angkutan di perdesaan tidak beres jangan harap mereka pulang naik angkutan umum.
Pembatasan kendaraan juga sangat diperlukan. Pabrikan kendaraan terus berproduksi tanpa memperhitungkan panjang jalan raya. Usia kendaraan tidak pernah dibatasi. Lihat saja di jalur mudik kendaraan berusia lebih dari 20 tahun masih melintas di jalanan pemudik. Pemerintah menangguk untung besar dari pajak kendaraan bermotor namun tidak dipikirkan kemacetan terjadi dimana-mana.
Antisipasi perlu dilakukan terkait pengaturan arus balik pasca Lebaran. Kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jakarta menggunakan jalan tol secara one way. Sementara jalan nasional dari Jakarta ke Jawa tengah menggunakan jalan nasional. Informasi ini perlu diberitahukan semenjak dini agar pemudik yang akan kembali ke Jakarta dapat mengatur strategi dan melakukan mitigasi.
Bagaimanapun mudik 2025 layak diberikan apresiasi. Kita juga berterima kasih kepada mereka yang kena PHK dan punya persoalan keuangan lain akibat kesulitan ekonomi batal mudik sehingga memperlancar arus lalu lintas. Pemerintah dianggap serius dan lebih siap mengelola pemudik. Tinggal bagaimana sekarang mereka duduk bersama para pihak agar pengalaman bagus ini menjadi pelajaran berharga di masa depan.
Paulus Mujiran pemerhati sosial di Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata Semarang
(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Tren Naik Turun Pemudik Lebaran, Bagaimana Tahun Ini?
Bisnis.com, JAKARTA – Mudik Lebaran 2025 agaknya tampak berbeda jika dibandingkan dengan momen pada perayaan Idulfitri pada tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, setelah masa pandemi Covid-19 pada 2020, tren realisasi para pemudik terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, pada tahun ini trennya mulai mengalami penurunan.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat arus mudik Lebaran 2025 dimulai pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik pun terjadi pada 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi jatuh pada esok hari atau 6 April 2025.
Pada puncak arus mudik atau H-3 Idulfitri, pergerakan masyarakat harian di sejumlah moda transportasi sempat mencapai level tertingginya selama masa angkutan Lebaran 2025. Pergerakan tertinggi berada di moda angkutan udara atau pesawat yang mencapai 303.468 penumpang.
Kemudian, penumpang angkutan penyeberangan tercatat menyentuh level 297.342 penumpang dan kereta api sebanyak 247.611 penumpang. Adapun angkutan laut sekitar 115.993 penumpang.
Perbedaan hanya ada pada angkutan bus di mana pergerakan tertinggi jatuh pada H-4 Idulfitri atau 27 Maret 2025 sebesar 300.793 orang.
Adapun sampai dengan H+1 Idulfitri atau 1 April 2025, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi tercatat turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi sejak 21 Maret—1 April 2025 baik kereta api, udara, laut, penyeberangan dan bus sebesar 12,1 juta penumpang.
Jumlah itu turun dari akumulasi 2024 yakni 12,5 juta penumpang atau terjadi penurunan sebesar 3,57%. Penurunan utamanya terjadi pada moda angkutan laut, penyeberangan dan bus. Moda kereta api dan udara tercatat masih naik dari periode 2024.
Berbeda dengan moda angkutan umum, jumlah pemudik dengan moda angkutan pribadi pada 2025 masih tercatat naik dari 2024. Berdasarkan data yang dihimpun posko Angkutan Lebaran Kemenhub, jumlah penumpang angkutan pribadi dari 21 Maret hingga 1 April 2025 tercatat sebanyak 47,1 juta orang atau naik dari tahun sebelumnya 44,1 juta. Kenaikan itu sebesar 6,85%.
Adapun Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengamini penurunan jumlah pemudik tahun ini. Dia menilai penurunan utamanya terjadi pada angkutan bus, sebagaimana terlihat di empat terminal seperti Pulo Gebang, Tanjung Priok, Kalideres dan Poris.
Menurut Djoko, pemudik banyak yang masih memilih moda sepeda motor. Dia juga melihat tren yang berbeda tahun ini, di mana masyarakat mudik tanpa dibarengi dengan belanja.
“Bisa juga orang mudik yang penting kumpul tetapi tidak belanja. Buktinya di daerah juga kuliner-kuliner tidak seramai dulu, hotel-hotel juga enggak marak,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (5/4/2025).
Djoko memandang penurunan jumlah pemudik turut disebabkan oleh faktor ekonomi. Misalnya, kalangan aparatur sipil negara (ASN) menahan belanjanya saat mudik Lebaran karena penghasilannya yang tidak setinggi dulu lagi.
Hal itu diketahui lantaran efisiensi anggaran pemerintahan yang diberlakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 yang memerintahkan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran kementerian.
Konsekuensinya, kata Djoko, ASN yang biasanya mendapatkan tambahan penghasilan dari seminar, diskusi maupun dinas ke luar kota kini harus menahan belanja saat momen Lebaran.
“Hanya dapat gaji saja. Ya terus mau apa? Berat mereka itu. Kalau pejabatnya eselon 2 dan 3 dapat tunjangan. Apalagi eselon 1. Coba yang staf-stafnya, belum lagi [swasta, red] yang kena PHK atau yang honorer-honorer itu. Terasa mereka,” terang akademisi Universitas Unika Soegijapranata itu.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut bahwa penurunan pendapatan menjadi penyebab utama sepinya pergerakan mudik.
“Sekarang ini, pendapatan sedang turun, terutama di pedagang kaki lima, sektor informal, dan UMKM,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (6/4/2025).
Bagi kelompok ini, kata Bhima, omzet yang merosot berarti lebaran tanpa mudik adalah keputusan rasional. Namun, bukan hanya sektor informal. Kalangan pekerja formal pun kini lebih berhati-hati.
Meski masih menerima Tunjangan Hari Raya (THR), banyak yang memilih menyimpan dana tersebut sebagai cadangan darurat pasca-Lebaran.
“Kalau setelah lebaran kena PHK bagaimana? Banyak yang akhirnya menunda mudik,” lanjut Bhima.
Bhima menjelaskan bahwa transportasi menjadi sektor yang paling terdampak. Tiket pesawat, bus, kereta, hingga kapal laut biasanya melonjak karena permintaan tinggi saat mudik. Penurunan jumlah pemudik artinya lesunya pemasukan dari sektor ini.
“Begitu juga sektor perhotelan, makanan-minuman, hingga industri oleh-oleh yang omzetnya saat Lebaran bisa menutup biaya operasional sepanjang tahun,” imbuhnya.
Menurutnya, ketika mudik sepi, banyak pengusaha di daerah yang “gigit jari”. Tenaga kerja di sektor ini pun ikut menanggung dampak. Bagi banyak daerah yang mengandalkan momentum Lebaran untuk mendorong pendapatan asli daerah, kondisi ini jelas memprihatinkan.
Oleh sebab itu, Bhima menilai bahwa solusinya ada pada kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada perlindungan daya beli masyarakat.
Bhima menambahkan bahwa Ramadan dan Lebaran merupakan periode konsumsi rumah tangga tertinggi dalam setahun. Jika momentum ini hilang, maka pertumbuhan ekonomi nasional pun terancam stagnan.
“Jangan ada kebijakan yang mendistorsi konsumsi. Diskon tarif listrik harus diperpanjang hingga akhir tahun. Bantuan sosial harus tepat sasaran dan diperkuat,” tegas Bhima.
-

One Way Nasional Tol Transjawa Ditutup, Hari Ini Arus Lalu Lintas Kembali Normal
loading…
Rekayasa lalu lintas Sistem One Way atau satu arah pada arus balik libur Idulfitri di Tol Transjawa hingga Cikampek ditutup Selasa (8/4/2025) pukul 08.00 WIB. Foto/Jasamarga
JAKARTA – Rekayasa lalu lintas (Lalin) berupa Sistem One Way atau satu arah pada arus balik libur Idulfitri di Tol Transjawa hingga Cikampek ditutup pada Selasa (8/4/2025) pukul 08.00 WIB.
Sebelum ditutup, Sistem One Way Nasional diberlakukan mulai dari KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-SemaranghinggaKM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Minggu, 6 April 2025 yang sebelumnya juga telah dilakukan rekayasa Sistem One Way Lokal.
“Sebelumnya telah dilakukan pembersihan jalur selama dua jam sejak pukul 06.00 WIB sehingga dapat dilakukan open traffic (lalu lintas normal) di kedua arah dari KM 414 GT Kalikangkung sampai dengan KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek),” kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasamarga, Lisye Octaviana dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).
Dia mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan pengguna jalan dalam mewujudkan perjalanan mudik dan balik pada libur Idulfitri 1446H yang aman, lancar dan nyaman hingga selamat sampai tujuan.
Jasamarga mengimbau pengguna jalan agar selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.
Dia meminta pengguna jalan memastikan kecukupan perbekalan, saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman.
(shf)
-

Perajin tahu di Kampoeng Tahu Kediri keluhkan turunnya daya beli pemudik lebaran tahun ini
Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.
Perajin tahu di Kampoeng Tahu Kediri keluhkan turunnya daya beli pemudik lebaran tahun ini
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 07 April 2025 – 22:22 WIBElshinta.com – Sejumlah perajin tahu di Kampoeng Tahu Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur mengeluhkan turunnya daya beli pemudik pada momentum lebaran tahun ini.
Keluhan ini disampaikan oleh Purborini selaku pemilik outlet makanan oleh-oleh khas Kediri tahu taqwa dan stik tahu di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren. Menurut perempuan berusia 33 tahun tersebut turunnya beli masyarakat dikarenakan faktor ekonomi sehingga membawa dampak berkurangnya jumlah pemudik yang datang berkunjung.
“Mungkin karena faktor ekonomi ya mas, sehingga jumlah pemudik yang datang berkunjung ke Kampoeng Tahu berkurang,” ungkapnya, Senin 7 April 2025.
Purborini menjelaskan turunnya daya beli pemudik jika dibandingkan lebaran tahun lalu, dengan lebaran sekarang mencapai kisaran 20 persen.
“Kondisi sekarang dikeluhkan semua pengrajin tahu disini. Biasanya kalau liburan terakhir lebaran seperti hari ini masih ada pembeli. Tapi saat ini sudah sepi sekali. Berbeda kayak lebaran tahun lalu kita sampai nolak pembeli karena kekurangan stok. Kalau sekarang kita masih ada stok,” jelas dia.
Puncak jumlah pengunjung di Kampoeng Tahu terjadi pada H plus 3 dan 4 lebaran. Komoditas kuliner ole oleh yang paling banyak digandrungi pemudik adalah tahu takwa atau tahu kuning. Kemudian krupuk olahan tahu semacam stik tahu dan getuk pisang.
“Kalau kemarin mampu menjual sampai 6 ribu potong tahu per hari. Kalau sekarang kita hanya 3 sampai 4 ribuan. Stik tahu bisa sampai 75 pics, kalau sekarang 50 pics sudah maksimal. Kalau sekarang getuk gedang 250 bungkus , sekarang hanya 175 bungkus,” kata Purborini seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana.
Tahu takwa perbesek isi 10 dijual Rp 25 ribu, stik tahun perbungkus Rp 15 ribu dan getuk pisang 7 ribu .
Sumber : Radio Elshinta
-

Puncak Arus Balik di Pelabuhan Kalianget Terjadi Hari Ini, Lima Kapal Dikerahkan
Sumenep (beritajatim.com) – Puncak arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura, diperkirakan terjadi hari ini, Selasa (8/4/2025). Sebanyak lima kapal dikerahkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang datang dari berbagai wilayah kepulauan.
“Hari ini menjadi puncak arus balik, karena para pemudik kemarin masih menunggu lebaran ketupat. Nah, setelah lebaran ketupat, hari ini para pemudik akan kembali ke tempat mereka bekerja,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Azwar Anas.
Azwar menjelaskan, peningkatan arus balik sebenarnya sudah mulai terasa sejak 3 April 2025. Saat itu, jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Kalianget dari berbagai kepulauan mencapai 977 orang. Lonjakan penumpang terus terjadi hingga Sabtu, Minggu, dan Senin. Pada Senin kemarin, tercatat ada tiga kapal dari Pulau Kangean dan satu kapal dari Pulau Sapudi yang merapat ke pelabuhan.
“Nah hari ini diperkirakan ada 5 kapal yang tiba di Pelabuhan Kalianget. Dua kapal berasal dari Kangean, kemudian 1 kapal masing-masing datang dari Jangkar Situbondo, Masalembu, dan Sapudi,” terang Azwar.
Menurut data KSOP, lonjakan terbesar penumpang hari ini diperkirakan berasal dari Pulau Kangean, Raas, dan Sepudi. Untuk memastikan kelancaran arus keluar-masuk penumpang, pihak pelabuhan telah menyiapkan skema khusus pengaturan lalu lintas kendaraan.
Jalur masuk kendaraan ke pelabuhan diarahkan melalui pintu gerbang Pelindo, sementara akses keluar akan dialihkan melalui dermaga milik PT Garam.
“Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan dan memastikan arus balik para penumpang di Pelabuhan Kalianget berjalan lancar dan aman,” ujarnya. [tem/beq]
-

Pemkot Jaktim tetap awasi WFA ASN usai libur Lebaran
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) tetap mengawasi kinerja bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) Aparatur Sipil Negara (ASN) usai libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Nanti kita tetap pantau, kita lihat dari absensi bisa terlihat langsung efektivitas dan persentase berapa yang WFA, izin sakit dan lain sebagainya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah usai Halalbihalal di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa.
Iin menyebut, mulai Selasa ini ASN di lingkungan Pemkot Jakarta Timur langsung mulai masuk dan bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat usai libur Lebaran.
Pemkot Jaktim juga merencanakan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengetahui tingkat kehadiran pegawai di hari pertama masuk kerja pada Selasa ini.
Menurut Iin, selama sebelas hari libur sejak Jumat (28/3) hingga Selasa ini seluruh ASN sudah seharusnya bisa mengatur waktu mudik bersama keluarga sehingga tidak ada perpanjangan untuk libur Lebaran.
“Alhamdulillah hari ini, hari pertama kita kerja. Alhamdulillah kita disiplin pegawai yang tentu menjadi perhatian kita. Semua hadir pada pagi hari ini dan kita pastikan absensi 100 persen terpenuhi,” ujar Iin.
Lebih lanjut, Iin menegaskan akan ada saksi tegas bagi ASN yang tidak masuk kerja tanpa keterangan.
Penegakan disiplin itu terhadap pelanggaran yang dilakukan ASN terkait ketaatan terhadap hari dan jam kerja ASN sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS.
“Kalau melanggar pasti ada saksi karena hari masuk ini sudah ada ketentuannya, ketika tidak mengajukan WFA, mereka akan mendapatkan sanksi kalo tidak hadir di hari ini,” tegas Iin.
ASN yang melanggar juga akan dimintai keterangan jika terbukti tidak masuk kerja melalui absensi secara daring.
Adapun jumlah ASN di lingkungan Pemkot Jakarta Timur berdasarkan data yang dihimpun terakhir di Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Timur pada 2022 sekitar 13 ribu lebih.
“Makanya hari ini kita melaksanakan halalbihalal dulu, silaturahmi, saling maaf-maafan usai kemarin cuti bersama di Hari Raya Idul Fitri sekaligus menambah motivasi kerja lagi,” ucap Iin.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan kebijakan WFA sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 3 Tahun 2025.
Merujuk surat edaran tersebut, WFA bagi ASN diperpanjang hingga 8 April 2025 dari semula 3–5 April 2025.
Kebijakan itu untuk menjamin produktivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, serta memperhatikan kelancaran, keamanan, dan keselamatan mobilitas masyarakat selama arus balik pada masa hari libur nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Adapun libur Lebaran jatuh pada 31 Maret 2025 dan 1 April 2025, serta cuti bersama Lebaran jatuh pada 2 hingga 7 April 2025.
Pemerintah menilai penerapan kebijakan WFA di kalangan ASN pada masa mudik Lebaran 2025 pada 24–27 Maret 2025 cukup efektif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat mudik.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025 -

Angka Kecelakaan Turun selama Mudik Lebaran, Adies Kadir Apresiasi Polri hingga Kemenhub
loading…
Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengapresiasi kerja Polri hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait minimnya angka kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran 2025. Foto/dpr.go.id
JAKARTA – Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengapresiasi kerja Polri hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait minimnya angka kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran 2025. Menurut dia, pelaksanaan arus mudik Lebaran tahun ini merupakan yang terbaik dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
“Arus mudik Lebaran 2025 dapat dikatakan arus mudik terbaik dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Tingkat kecelakaan sangat minim,” tegas Adies, Selasa (8/5/2025).
Dalam laporan terbarunya, kepolisian mencatat terjadi penurunan signifikan sebesar 30 persen selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data resmi dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, tercatat hanya 2.637 insiden kecelakaan lalu lintas selama masa mudik Lebaran 2025.
Angka tersebut, jauh menurun dari 3.728 kejadian pada periode yang sama pada 2024. Penurunan ini dianggap sebagai hasil nyata dari strategi pengamanan dan pengaturan lalu lintas yang lebih efektif di lapangan.
Adies pun memuji kerja tanggap yang cepat, cerdas, dan cermat dari Polri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta stakeholder terkait dalam pelaksanaan arus mudik Lebaran 2025 ini. “Salut untuk kerja-kerja tanggap yang cepat, cerdas dan cermat dari Polri dan Kemenhub serta seluruh stakeholder terkait,” kata Adies.
Adies juga menilai keberhasilan pelaksanaan arus mudik Lebaran 2025 tak bisa dilepaskan karena adanya sinergitas antara stakeholder terkait. Adies pun mengatakan, kelancaran pelaksanaan mudik Lebaran 2025 yang minim kecelakaan membuktikan kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
“Negara hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat selama mudik Lebaran 2025,” pungkasnya.
(rca)
/data/photo/2025/04/08/67f48d79d042b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)