Topik: Mudik

  • PTPP selesaikan sejumlah infrastruktur jelang libur Natal-tahun baru

    PTPP selesaikan sejumlah infrastruktur jelang libur Natal-tahun baru

    Kualitas penyelesaian proyek jalan tol kami prioritaskan, selain itu fasilitas dan layanan beberapa rest area, mal dan hotel

    Jakarta (ANTARA) – PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi (PTPP), mengupayakan penyelesaian sejumlah infrastruktur menjelang libur akhir tahun perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Perseroan mengupayakan kemantapan pengguna jalan tol serta fasilitas pendukung lainnya untuk para pemudik, di antaranya penyelesaian Proyek Pelebaran Lajur ke-3 Tol Cikopo – Palimanan ruas Cikopo – Subang, serta peningkatan fasilitas layanan pada rest area, mal, dan hotel melalui anak usaha PTPP yaitu PT PP Sinergi Banjaratma (PPSB) dan PT Indonesia Ferry Properti (PT IFPRO).

    “Kualitas penyelesaian proyek jalan tol akan kami prioritaskan, selain itu fasilitas dan layanan pada beberapa rest area, mal dan hotel di bawah naungan anak usaha PTPP kami optimalkan,” kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Proyek Pelebaran Lajur ke-3 Tol Cikopo – Palimanan ruas Cikopo Subang memiliki nilai kontrak sebesar Rp314,39 miliar dengan pekerjaan paket meliputi pelebaran lajur ke-3 pada KM 87+350 sampai dengan KM 98 +275 pada Jalur A & B, rekonstruksi rigid eksisting sejumlah 470 panel, dan overlay jalur eksisting pada jalur A dengan panjang 10.925 KM.

    Sesuai dengan kontrak awal, masa pengerjaan proyek selama 210 Hari dengan target 31 Desember 2024, namun dalam rangka mendukung persiapan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 penyelesaian akan diupayakan untuk dapat selesai 2 minggu lebih cepat yaitu pada tanggal 17 Desember 2024. Sampai dengan saat ini, realisasi progres proyek sudah mencapai 84,33 persen lebih cepat 0,40 persen dari target.

    Rest area ini memiliki luas lahan 10,6 ha, dapat menampung 2.700 kendaraan, serta memiliki 188 tenant UMKM dan 20 non UMKM yang terdiri atas kuliner nusantara, oleh-oleh, kerajinan tangan, gerabah, lukisan dan baju batik.

    Fasilitas dan layanan yang ditingkatkan oleh pihak manajemen yaitu posko istirahat, penambahan CCTV, personel keamanan dan kebersihan, serta optimalisasi ruangan laktasi, tempat ibadah, area bermain anak, dan penambahan jumlah toilet.

    “Selain percepatan penyelesaian penambahan lajur pada Tol Cikopo – Palimanan ruas Cikopo Subang, melalui anak usaha yang bergerak dalam bidang rest area di Banjaratma, dan perusahaan afiliasi PTPP yang bergerak dalam bidang Hotel dan Mall yang terintegrasi dengan Pelabuhan di Merak dan Bakauheni, Perseroan bersinergi untuk dapat menyukseskan persiapan peringatan hari raya Natal dan Tahun Baru 2024/2025,” ucap Novel.

    Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam menyukseskan hari besar keagamaan dan libur akhir tahun, perseroan terus memastikan infrastruktur, serta fasilitas dan layanan untuk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

    Pewarta: Ahmad Wijaya
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kata Kemenkeu soal Diskon PPnBM Mobil Dihidupkan Lagi di Indonesia

    Kata Kemenkeu soal Diskon PPnBM Mobil Dihidupkan Lagi di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara soal kemungkinan mengadakan lagi diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk mobil penumpang. Kemenkeu masih melihat sejauh mana urgensinya untuk pasar kendaraan di dalam negeri.

    Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan, pemerintah tak menutup kemungkinan memberikan lagi diskon PPnBM untuk mobil penumpang. Lebih lagi, penjualan roda empat di Indonesia sedang turun-turunnya.

    “Soal insentif PPnBM diulang seperti era pandemi kemarin, kalau dari sisi kemungkinan, kan semua mungkin. Kita lihat pertama dampaknya seberapa jauh sih mendistorsi kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong EV,” ujar Rustam dalam forum diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

    Diskon PPnBM DTP. Foto: Pradita Utama

    Rustam menegaskan, pemerintah sebenarnya mau-mau saja memberikan diskon PPnBM untuk mobil penumpang di tengah lesunya pasar. Namun, kata dia, fokus pemerintah saat ini mendorong transisi masyarakat ke mobil listrik.

    “Jadi, pemerintah sebenarnya sudah siap berkorban dalam hal penerimaan. Namun, fungsi mengaturnya, karena kita konsisten mendorong mobil listrik,” ungkapnya.

    “Jangan sampai program EV yang sudah kita berikan dalam satu rangkaian, yaitu investasi di dalam negeri, jadi terganggu,” tambahnya.

    Sejumlah pengunjung memilih mobil di pameran Gaikindo Jakarta Auto week, JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2023). Pameran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 diyakini menjadi momen tepat untuk masyarakat membeli mobil baru buat mudik Lebaran tahun ini. Foto: Pradita Utama

    Prinsipnya, kata Rustam, semua kebijakan yang terkait otomotif harus dilihat dampaknya ke pasar mobil listrik. Menurutnya, jangan sampai, kebijakan tersebut justru memperlambat transisi ke energi ramah lingkungan.

    “Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Prinsipnya, selagi tidak mengganggu rencana pemerintah untuk mengembangkan mobil listrik. Dalam rangka menyelesaikan defisit impor BBM, subsidi, kemudian terkait nikel, kalau tidak terganggu, saya pikir oke oke saja,” kata dia.

    Sebagai catatan, insentif PPnBM DTP pernah diterapkan saat Indonesia ditimpa pandemi tiga tahun lalu. Ketika itu, permintaan kendaraan mengalami kenaikan saat daya beli konsumen sedang lemah-lemahnya.

    (sfn/sfn)

  • Wamen PU tinjau Tol Jakarta-Cikampek jelang Natal-Tahun Baru 2025

    Wamen PU tinjau Tol Jakarta-Cikampek jelang Natal-Tahun Baru 2025

    Bekasi (ANTARA) – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti meninjau Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk memastikan kesiapan operasional jalur Natal dan Tahun Baru 2024-2025 didampingi Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Wilan Oktavian.

    Dalam kesempatan itu Direktur Operasional PT Jasamarga Transjawa Tol Pratomo Bimawan Putra menyampaikan kesiapan layanan operasional dalam menghadapi arus mudik dan balik periode Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami telah melakukan persiapan dari sisi layanan lalu lintas, layanan preservasi, layanan rest area dan layanan transaksi. Kami di periode tahun ini melakukan peningkatan layanan transaksi dengan menambah kapasitas Gerbang Tol Cikampek Utama di KM 71 B arah Jakarta secara situasional,” katanya di Bekasi, Kamis.

    Bima mengaku keberadaan gerbang tol ini berkaca dari pengalaman peningkatan puncak arus balik operasional Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 sebesar 15,7 persen di Gerbang Tol Cikampek Utama apabila dibandingkan dengan tahun 2023.

    Sebagai upaya antisipasi tinggi arus kedatangan kendaraan dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan, keberadaan Gerbang Tol Cikatama 8 ini diharapkan mampu menambah kapasitas lajur sehingga volume lalu lintas menuju Jakarta dapat mengalir lebih lancar.

    Ia menjelaskan upaya penambahan kapasitas Gerbang Tol Cikatama 8 yang direncanakan dapat berfungsi secara situasional pada pelayanan operasional Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini diharapkan dapat memberikan layanan optimal bagi pengguna jalan.

    Wamen Diana pun merespon positif agenda pengoperasian secara situasional pada Gerbang Tol Cikatama 8 Km 71 B arah Jakarta Jalan Tol Jakarta-Cikampek,

    “Perlu disiapkan secara matang keberadaan infrastruktur agar pada saat pengoperasian dapat berfungsi dengan baik,” katanya.

    Wamen juga mengharapkan agar pelayanan saat arus mudik dan balik libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan dengan lancar.

    PT Jasamarga Transjawa Tol berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam menghadapi periode arus mudik dan balik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    PT Jasamarga Transjawa Tol mengimbau pengguna jalan mengantisipasi perjalanan dengan memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, serta mengisi daya dan bahan bakar sebelum memulai perjalanan.

    Kemudian selalu berhati-hati dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Pengguna jalan juga dapat mengakses bantuan maupun informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy 4.4 untuk pengguna iOS dan Android.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • ASDP Ajukan Tambahan 3 Kapal untuk Penyeberangan Jawa – Bali Jelang Nataru 2024

    ASDP Ajukan Tambahan 3 Kapal untuk Penyeberangan Jawa – Bali Jelang Nataru 2024

    Bisnis.com, DENPASAR – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana menambahkan kapal penyeberangan untuk Jawa- Bali jelang puncak musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 

    Langkah tersebut dilakukan guna  memastikan layanan dan fasilitas prima di lintasan Ketapang-Gilimanuk. 

    Sebagai penghubung utama antara Jawa dan Bali, ASDP mengoptimalkan berbagai aspek operasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pengguna jasa. 

    Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa langkah strategis telah diambil guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode ini. 

    Di lintasan Ketapang-Gilimanuk, terdapat sekitar 57 kapal dan 16 dermaga yang siap beroperasi. Salah satu kapal andalan, KMP Jatra II, yang dioperasikan ASDP mampu mengangkut hingga 100 kendaraan dalam satu kali perjalanan. 

    Selain itu, ASDP juga mengajukan tiga kapal tambahan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mendukung operasional.

    Shelvy menyebut pengaturan jadwal kapal merupakan kewenangan BPTD sebagai regulator. ASDP bertugas memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan serta memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa. 

    “Kolaborasi erat dengan BPTD memungkinkan pengaturan operasional armada yang lebih fleksibel, terutama saat puncak arus mudik pada 20-21 dan 24 Desember 2024, serta arus balik pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025,” jelas Shelvy dikutip dari siaran pers, Kamis (21/11/2024)

    Fasilitas pelabuhan juga ditingkatkan. Di Pelabuhan Ketapang, kapasitas parkir mencapai 1.670 kendaraan kecil dengan dukungan 26 loket, 110 CCTV, dan posko kesehatan. Sementara di Gilimanuk, kapasitas parkir ditambah menjadi 1.335 kendaraan kecil, dilengkapi 19 loket, 87 CCTV, serta fasilitas tambahan lainnya. 

    Dermaga LCM baru di kedua pelabuhan juga memungkinkan penambahan kapasitas hingga ribuan kendaraan kecil.

    Penerapan delaying system dan buffer zone menjadi kunci utama kelancaran lalu lintas menuju pelabuhan. Di Ketapang, buffer zone berada di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan, sementara di Gilimanuk, lokasi buffer mencakup UPPKB Cekik dan Terminal Kargo. Langkah ini dirancang untuk meminimalkan antrian panjang di akses utama pelabuhan.

    Selain itu, ASDP terus menyempurnakan layanan Ferizy dengan peningkatan kapasitas server dan fitur user experience yang lebih ramah pengguna. Penertiban agen tiket juga dilakukan melalui fitur geofencing, memastikan pengguna jasa memperoleh pengalaman pembelian tiket yang efisien dan aman.

    “Kami juga telah memperluas sistem pembelian tiket online Ferizy, menyiapkan kapal berkapasitas besar, meningkatkan fasilitas pelabuhan, serta bekerjasama dengan stakeholder terkait dalam penerapan delaying system untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan,” ujar Shelvy

    ASDP mengimbau pelanggan untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, dengan memperhatikan radius pembelian minimum: 2,65 km dari Pelabuhan Ketapang dan 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk.

  • Makan Saja Sulit, Rindu Penjual Jasa Gali Mudik Tak Punya Biaya, Niat Tewujud Usai Bertemu Sosok Ini

    Makan Saja Sulit, Rindu Penjual Jasa Gali Mudik Tak Punya Biaya, Niat Tewujud Usai Bertemu Sosok Ini

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIMAHI – Momen Kakek Usman (70) penjual jasa gali bertemu Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto viral di media sosial.

    Akhirnya, Kakek Usman bisa mewujudkan mimpinya setelah bertemu perwira menengah itu.

    Usman sehari-hari bekerja menawarkan jasa gali selama 40 tahun.

    “Kita belajar tentang pengorbanan seorang ayah banting tulang tanpa lelah mencari nafkah untuk keluarga harus mengorbankan diri jarang pulang terkadang tidak makan semata mata untuk menghidupi keluarga,” tulis Bripka Rizki Hikmat Setiawan, Anggota Patwal Satlantas Polres Cimahi dikutip dari akun instagram @bangrizky_goww pada Rabu (20/11/2024).

    Awalnya, Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto sedang berpatroli bertemu dengan Usman yang duduk menunggu pelanggan.

    Tri lalu mengajak Usman untuk sarapan bersama.

    “Yuk pak makan dulu pak, sana pak,” kata AKBP Tri.

    Tak hanya Usman, AKBP Tri juga mengajak penjual jasa gali lainnya untuk sarapan pagi.

    Saat itu, Usman nampak memakai pakaian hitam.  Kemudian, Usman bersama teman-temannya berkeluh kesah kepada Kapolres Cimahi.

    Usman mengaku merantau jauh dari keluarganya.

    Istri dan anaknya berada di Majalengka. Sedangkan, Usman sudah tinggal di Cimahi dari tahun 1991.

    KLIK SELENGKAPNYA: Kakek Budiman (73) Rela Berbasah-basahan Nyebur ke Kali untuk Mencari Cacing Demi Bisa Makan. Terpaksa Utang Bensin Imbas Banjir. Gubuknya Bikin Trenyuh.

    “Pak Usman bercerita sudah rindu keluarga karena sudah lama tidak pulang ke kampung halaman karena terkendala biaya,” tulis narasi video tersebut.

    Kakek Usman mengaku untuk makan sehari-hari sangat sulit saat ini. Sehingga, Usman tidak bisa pulang kampung ke Majalengka.

    Kemudian, AKBP Tri Suhartanto mengajak mereka makan bersama. 

    Usai makan, AKBP Tri Suhartanto memberikan bantuan untuk Kakek Usman dan teman-temannya pulang kampung.

    Raut wajah Usman dan rekan-rekannya terlihat bahagia akhirnya bisa pulang kampung untuk bertemu keluarga.

    “Masha allah tabarakallah, Pak Usman akhirnya bertemu Pak Kapolres dan dibantu untuk pulang kampung,” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, Kakek Usman berjalan kaki menawarkan jasa gali di kawasan Cimahi, Jawa Barat.

    Terkuak, kakek berusia 70 tahun itu sudah seminggu tidak ada kerjaan.

    Ia pun tinggal seorang diri di bangunan yang tidak terpakai bekas proyek di belakang Taman Mutiara.

    Akhirnya, Kakek Usman bertemu Bripka Rizki Hikmat Setiawan, Anggota Patwal Satlantas Polres Cimahi yang sedang berpatroli.

    Pertemuan itu menjadi viral di media sosial setelah diunggah akun instagram @bangrizky_goww dikutip TribunJakarta.com.

    Video itu memperlihatkan Kakek Usman sedang berjalan kaki membawa serokan dan cangkul.

    Kemudian, mobil patroli yang dikendarai Bripka Rizki melintasi jalan yang dilewati Kakek Usman.

    Cuaca saat itu tengah hujan. Kakek Usman mengenakan kemeja hitam lusuh dan kaos hitam.

    “Pak Usman seorang penjual jasa gali, yang sudah berusia 70 tahunan, ditengah hujan masih tetap semangat manjajakan jasa nya untuk menggali,” tulis video tersebut.

    “Pak hujan sok masuk sini pak kita makan dulu pak ayo, udah makan dulu,” kata Bripka Rizki.

    Awalnya, Kakek Usman menolak ajakan Bripka Rizki. Ia merasa tak enak menumpang mobil patroli.

    Namun, Bripka Rizki tetap membujuknya.

    Momen Kakek Usman (70) penjual jasa gali bertemu Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto viral. Mimpi Usman akhirnya tewujud. (Kolase Foto TribunJakarta/Akun Instagram @bangrizky_goww)

    Akhirnya, Kakek Usman menerima tawaran Bripka Rizki dan makan di sebuah warung makan Padang.

    Kakek Usman lalu bercerita mengenai kehidupannya.

    Ia berasal dari Majalengka. Ia tinggal di Cimahi dari tahun 1991.

    Sementara, istri dan anaknya tinggal di Majalengka.

    Kakek Usman tinggal sendirian di Cimahi setelah rekannya bernama Ali Hasan meninggal.

    Kakek Usman sehari-hari menawarkan jasa gali antara lain menggali pondasi dan septictank.

    Ia menuturkan belum ada orang yang meminta jasanya selama seminggu.

    Bripka Rizki lalu bertanya bagaimana Kakek Usman sehari-hari makan.

    “Dari teman-teman pinjam dulu,” katanya.

    “Sedih mau makan tidak bisa. Ini makan malam dan sembako,” kata Bripka Rizki.

    Selain itu, Bripka Rizki memberikan sejumlah uang kepada Kakek Usman.

    “Semoga sehat,” kata Kakek Usman.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Geber Infrastruktur Air Minum, Wamen PU Mau Tarik Pinjaman ke Bank Dunia

    Geber Infrastruktur Air Minum, Wamen PU Mau Tarik Pinjaman ke Bank Dunia

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengejar target pemenuhan akses air bersih dan air perpipaan mencapai 100% pada tahun 2030. Untuk merealisasikannya, pihaknya mendorong kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan membuka opsi penarikan pinjaman (loan) dari Bank Dunia (World Bank).

    Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan World Bank untuk memperoleh dukungan pembiayaan proyek air minum melalui National Urban Water Supply Project (NUWSP) mulai tahun 2018 s.d November 2024.

    Kerja sama yang telah berjalan selama 6 tahun ini mencatatkan jumlah pinjaman mencapai US$ 100 juta atau setara Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.800) yang bersumber dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD). Diana membuka opsi untuk kembali melanjutkan program serupa.

    “Saya juga berharap nggak ada salahnya ya kalau misalnya World Bank melanjutkan program NUWSP ini. Entah nanti skemanya lebih baik, entah skemanya seperti apa, tapi kalau dilanjutkan mungkin akan lebih baik,” kata Diana, dalam acara Closing Loan NUWSP di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024).

    Meski demikian, ia memastikan bahwa evaluasi akan terlebih dulu dilakukan terhadap pinjaman-pinjaman yang telah dilakukan oleh Pemda dan BUMD air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pihaknya juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

    Untuk menggenjot pembangunan infrastruktur air minum ini, lanjut Diana, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga akan tetap terus berjalan.

    Tak Bisa Andalkan APBN

    Di sisi lain, Kementerian PU akan mendorong skema B2B dalam realisasi proyek-proyek air minum dan sanitasi. Sebab, menurutnya pemerintah tidak bisa serta-merta hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    “Tidak harus semuanya dengan APBN. Kalau APBN yang diharapkan, saya khawatir nanti tidak tercapai-tercapai. Karena APBN ini banyak yang harus diurusin. Tapi kalau bisa B2B, silahkan dengan B2B,” ujar Diana.

    Diana mengatakan, saat ini tercatat ada sebanyak 21 pemerintah daerah (pemda) yang sudah memanfaatkan pembiayaan non public untuk pengembangan infrastruktur air minum di daerahnya.

    Selain peran pemda sendiri, pihaknya juga mendorong untuk dilakukannya penyehatan bagi PDAM yang juga punya peran penting dalam hal penyaluran. Salah satu upaya penyehatan ini terlihat dari keberhasilan 78 BUMD minum itu dalam mencapai full cost recovery.

    “Bagaimana supaya daerah tidak dibebankan dengan adanya kenaikan-kenaikan tarif, ini kita upaya bersama. Karena kalau tidak ada tarif, nggak ada upaya. Air itu kan tidak bisa pindah dengan sendirinya. Kalau dipindahkan, mesti butuh pompa, listrik, orang, operator dan sebagainya. Berarti ada tarif yang harus digunakan untuk melakukan pengelolaan, tapi semuanya harus kita atur dengan baik,” katanya.

    Lihat juga video: Menteri PU Cek Kesiapan Ruas Tol Solo-Jogja untuk Mudik Nataru

    (shc/rrd)

  • Jelang Nataru, Tol Klaten-Prambanan Dibuka Gratis Mulai Desember 2024

    Jelang Nataru, Tol Klaten-Prambanan Dibuka Gratis Mulai Desember 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan Ruas Tol Seksi Kartosuro-Purwomartani untuk Segmen Klaten-Prambanan akan difungsionalkan alias gratis sepanjang 8,6 km mulai Desember 2024. 

    Upaya ini demi mendukung kelancaran arus mudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Hal itu disampaikan Dody tatkala meninjau progres pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo di Klaten, Jawa Tengah. Sabtu (16/11/2024).

    Donny menjelaskan, difungsikannya segmen Klaten-Prambanan akan melengkapi Seksi Kartasura-Klaten yang telah beroperasi sejak Oktober 2024 sepanjang 20,1 km. Hal ini juga diyakini dapat mengurai kemacetan saat arus mudik dan arus balik, serta mempersingkat waktu tempuh.

    “Klaten-Prambanan konstruksinya sudah selesai, tinggal kelengkapan saja dan insya Allah awal-awal Desember 2024 sudah bisa difungsikan. Memang masih butuh kelengkapan-kelengkapan, tetapi terus kita kejar untuk menghadapi traffic saat Nataru,” kata Dody seperti dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian PU, @kementerianpu.

    Doddy berharap nantinya Segmen Klaten-Prambanan dapat difungsionalkan selama 24 jam. Dengan begitu, tol tersebut dapat mengurangi beban jalan nasional dan angka kecelakaan.

    “Tadi saya minta agar penerangan diprioritaskan sehingga bisa digunakan malam hari, karena kalau orang mudik dari Jakarta, biasanya sampai sini (Klaten/Prambanan) sudah dini hari. Kondisi capek dan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan nasionalnya,” kata Dody.

    Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo sepanjang 96,57 km terdiri dari 3 tahap pembangunan. Tahap 1 Kartasura-Purwomartani telah beroperasi sebagian dan akan beroperasi penuh pada akhir 2025. Sementara itu, tahap 2 dan 3 ditargetkan selesai pada 2027.

    Usai beroperasi fungsional pada September 2024 lalu, Jalan Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo Segmen Kartasura – Klaten kini mulai bertarif.

    Mengutip informasi yang dibagikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), penetapan tarif tersebut sebagaimana telah tertuang dalam keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 2816/KPTS/M/2024.

    Dalam perinciannya, tarif paling murah dari GT Kartasura menuju GT Banyudono untuk golongan I dipatok seharga Rp3.500. Kemudian, tarif paling mahal yakni Rp84.500 untuk kendaraan golongan IV dan V yang melintas dari GT Kartasura hingga Klaten.

  • Mudik Saat Pilkada? KAI Daop 9 Jember Beri Diskon 10 Persen Tiket KA

    Mudik Saat Pilkada? KAI Daop 9 Jember Beri Diskon 10 Persen Tiket KA

    Liputan6.com, Jember – Pesta demokrasi akan kembali dilaksanakan di Indonesia, pada 27 November 2024 akan diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota secara serentak. Sebagai wujud dukungan kepada masyarakat yang ingin memberikan hak suaranya di kampung halaman untuk mensukseskan Pilkada 2024, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember menghadirkan promo tiket untuk periode keberangkatan kereta api tanggal 26-28 November.

    “KAI menghadirkan program tiket promo sebesar 10 persen untuk kereta api kelas komersial keberangkatan KA tanggal 26-28 November. Tiket Promo tersebut dapat dibeli mulai tanggal 15 – 25 November,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Jumat (15/11/2024)

    Lebih lanjut Cahyo mengatakan, pembelian tiket dengan potongan harga tersebut hanya dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI. Kereta api yang terdapat promo diskon tiket tersebut diantaranya KA Pandalungan relasi Jember – Gambir Jakarta, KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang – Pasar Senen Jakarta, KA Wijayakusuma relasi Ketapang – Cilacap, KA Ranggajati relasi Jember – Cirebon, KA Mutiara Timur relasi Ketapang – Surabaya Pasar Turi dan KA Logawa relasi Jember – Purwokerto. “Tidak ada kuota khusus, diskon berlaku selama alokasi tiket masih tersedia. Para pelanggan dapat mengecek ketersediaan tiketnya dan melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI,” terangnya.

    Beberapa ketentuan tentang diskon tiket ini diantaranya tidak dapat digabungkan dengan tarif reduksi (kecuali reduksi infant), tarif khusus, atau diskon lainnya. Tarif diskon tidak berlaku untuk kereta compartement, luxury, priority, imperial, panoramic, dan/atau kereta wisata lainnya. Tiket dengan tarif diskon ini dapat dibatalkan atau diubah jadwal sesuai aturan yang berlaku. “KAI Daop 9 Jember mengimbau kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan promo ini sebaik-baiknya karena jumlahnya terbatas tetapi peminatnya cukup tinggi,” terang Cahyo.

     “KAI Daop 9 Jember berharap masyarakat dapat merencanakan perjalanan jauh-jauh hari menggunakan kereta api, untuk memberikan suaranya sebagai dukungan ikut mensukseskan Pilkada 2024. KAI Daop 9 Jember berkomitmen untuk terus menghadirkan angkutan kereta api yang nyaman, aman dan selamat sampai tujuan,” pungkasnya.

  • Sering Bikin Celaka, Pemerintah Diimbau Bikin Sekolah Mengemudi Buat Calon Sopir Truk

    Sering Bikin Celaka, Pemerintah Diimbau Bikin Sekolah Mengemudi Buat Calon Sopir Truk

    Jakarta

    Pemerintah disarankan membuat sekolah khusus buat para calon sopir truk. Sebabnya, kini semakin banyak kasus kecelakaan di jalan raya yang dipicu oleh kelalaian mereka.

    “Setiap hari terjadi kecelakaan truk di Indonesia, kecuali di masa mudik truk dilarang beroperasi. Kecelakaan truk menduduki peringkat kedua setelah sepeda motor, meskipun jumlah truk lebih kecil ketimbang mobil. Tata kelola angkutan logistik di Indonesia masih buruk,” ungkap pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam keterangan resminya.

    Djoko menilai aspek keselamatan di dunia angkutan logistik cenderung diabaikan. Pengemudi pun jadi korban dari liberalisasi angkutan barang yang sepenuhnya diserahkan ke mekanisme pasar.

    “Di negara maju mekanisme pasar berjalan, tapi masih ada norma-norma batasan, seperti aturan teknis terkait keselamatan kendaraan, regulasi pengemudi, dan lain-lain yang dijalankan secara ketat. Liberalisasi hanya pada pengenaan tarif dengan tetap memenuhi standar. Di Indonesia, liberalisasi di sisi tarif, sementara standar keselamatan dan norma-norma lainnya diabaikan demi efisiensi biaya,” sambung Djoko.

    Kecelakaan beruntun di tol Cipularang gara-gara truk. Foto: dok. detikcom

    Djoko mengimbau kepada pemerintah agar membuat sekolah khusus pengemudi truk, seperti di moda-moda transportasi lainnya, misalnya pesawat terbang dan kereta api. Itu bisa menjadi salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan sopir truk di Indonesia.

    “Pemerintah wajib menyelenggarakan sekolah mengemudi untuk semua jenis kendaraan. Pilot, nahkoda, dan masinis ada sekolahnya dan wajib bersekolah dulu. Akan tetapi sopir angkutan darat (mobil, bus, dan truk) tidak ada sekolahnya dan tidak melewati pendidikan dan latihan (Diklat),” ungkap Djoko.

    “Saat ini, untuk dapat mengendarai bus dan truk cukup melalui pemagangan menjadi kernet, dimulai dari markir kendaraan dan cuci kendaraan. Setelah bisa memarkir truk, kemudian mencoba menjalankan kendaraan dalam jarak terbatas, dan seterusnya. Cara ini harus segera diakhiri. Kementerian Perhubungan bersama Polri bisa saling berkoordinasi memulai membuat Sekolah Mengemudi untuk calon pengemudi angkutan umum dan logistik,” terang Djoko lagi.

    Kata Djoko, hal ini sesuai amanah Pasal 77 (ayat 4) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menyebutkan untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor Umum, calon Pengemudi wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan Pengemudi angkutan umum.

    “Setelah ada sekolah mengemudi untuk calon pengemudi truk dan bus, maka semua calon pengemudi wajib ikut sekolah mengemudi dulu sebelum memperoleh SIM (Surat Izin Mengemudi). SIM hanya dapat diberikan kepada mereka yang sudah lulus mengikuti sekolah mengemudi. Sedangkan bagi mereka yang sudah punya SIM dan selama ini sudah menjalankan truk, wajib mengikuti Diklat minimal satu minggu untuk memahami aspek keselamatan dan perilaku berlalu lintas yang beradab. Tentu semua biaya dari negara, karena pengemudi angkutan umum tentu tidak punya uang,” kata Djoko.

    “Selain itu, karena melewati sekolah mengemudi secara formal, maka batas pendidikan minimum dan usia calon pengemudi angkutan umum (bus/truk) juga harus ada. Perda DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, telah menetapkan calon pengemudi angkutan umum minimal berusia 22 tahun dan berpendidikan minimal SMTA,” bilang Djoko.

    (lua/dry)

  • 7 Perbedaan Dasar Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi

    7 Perbedaan Dasar Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi

    Jakarta: Tidak sedikit netizen kebingungan membedakan ruas tol Cipularang dan Purbaleunyi saat menyebarkan informasi terkait kecelakaan beruntun di KM 92 yang terjadi pada Senin 11 November 2024. Di media sosial, beberapa pengguna terlihat keliru menyebutkan lokasi kecelakaan, memicu perdebatan mengenai jalur tol yang sebenarnya.

    Peristiwa kecelakaan beruntun tersebut terjadi di ruas tol Cipularang, namun sebagian besar warganet justru menyebutnya sebagai Purbaleunyi. Meskipun kedua jalan tol ini menghubungkan wilayah yang sama, yaitu Bandung dan Jakarta, nama ruasnya sering kali menjadi sumber kebingungan, terutama saat informasi harus disampaikan dengan cepat di tengah insiden besar.

    Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi merupakan dua jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Meskipun kedua tol ini memiliki tujuan yang serupa, yaitu mempercepat perjalanan antara kedua kota, ada banyak perbedaan mendasar antara Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) dan Tol Purbaleunyi (Purwakarta–Bandung–Cileunyi). 

    Berikut adalah tujuh aspek utama yang membedakan kedua ruas tol tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber:
    1. Lokasi dan Rute
    Tol Cipularang adalah jalur tol sepanjang sekitar 58,5 kilometer yang menghubungkan Cikampek di bagian timur Jawa Barat dengan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat. Cipularang diresmikan pada tahun 2005 dan telah menjadi jalur utama bagi kendaraan yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini menghubungkan daerah Cikampek melalui Purwakarta dan berakhir di Padalarang, yang kemudian terhubung dengan jalur tol menuju Bandung.

    Baca juga: 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol saat Musim Hujan

    Sebaliknya, Tol Purbaleunyi merupakan jalur sepanjang sekitar 88 atau 90 kilometer yang melintasi Purwakarta hingga Cileunyi di Bandung Timur. Tol Purbaleunyi bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari Cipularang, memperluas koneksi jalan tol hingga ke bagian timur Bandung. Bagi kendaraan yang ingin menuju Cileunyi atau daerah di sekitar Bandung Timur, Tol Purbaleunyi menjadi pilihan utama, sekaligus memberikan jalur alternatif dari Jakarta menuju wilayah tersebut.

    Meskipun kedua jalur tol ini berada di provinsi yang sama dan melayani rute yang sebagian besar searah, masing-masing memiliki perbedaan signifikan dalam hal jarak tempuh serta daerah yang dilalui. Hal ini membuat Cipularang menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pengendara dari Jakarta ke Bandung, sementara Purbaleunyi lebih sering dipilih oleh pengendara yang ingin menghindari titik-titik padat di Cipularang atau yang menuju ke daerah timur Bandung.
    2. Kondisi Jalan dan Topografi
    Tol Cipularang memiliki kondisi jalan yang dikenal cukup menantang karena topografinya yang berbukit-bukit. Tol ini melewati beberapa bukit dan pegunungan, termasuk area Jatiluhur yang berada di ketinggian cukup signifikan. 

    Akibatnya, Cipularang memiliki beberapa tanjakan dan turunan yang curam, terutama di sekitar KM 92, yang sering menjadi titik rawan kecelakaan. Pengemudi disarankan berhati-hati karena jalur ini sering kali licin saat hujan dan dapat berbahaya ketika jarak pandang terbatas pada malam hari.

    Sementara itu, Tol Purbaleunyi memiliki kontur yang lebih landai dan stabil dibandingkan Cipularang. Meski ada beberapa tanjakan, jalur ini tidak memiliki tikungan tajam yang membahayakan, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara. Pemandangan di sepanjang Purbaleunyi juga lebih terbuka dan datar, memungkinkan kendaraan melaju lebih stabil dan relatif aman tanpa banyak hambatan topografis.

    Perbedaan topografi ini berdampak pada karakteristik masing-masing tol. Cipularang sering kali menarik minat wisatawan yang ingin menikmati pemandangan perbukitan Jawa Barat, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri bagi pengemudi yang kurang terbiasa dengan medan terjal. Purbaleunyi, sebaliknya, menjadi jalur yang lebih aman dan nyaman bagi pengendara yang mengutamakan kestabilan jalan.
    3. Fasilitas dan Infrastruktur
    Tol Cipularang memiliki fasilitas yang cukup lengkap, terutama di area rest area yang lebih besar dan luas. Rest area di sepanjang Cipularang menyediakan berbagai fasilitas mulai dari tempat makan, pom bensin, hingga masjid dan toilet yang nyaman. Beberapa rest area di Cipularang, seperti yang berada di KM 72 dan KM 97, sangat populer dan kerap dipenuhi pengunjung pada hari-hari libur panjang. Jalur ini juga dilengkapi dengan pengawasan lalu lintas yang ketat untuk meningkatkan keamanan pengemudi.

    Di sisi lain, Tol Purbaleunyi memiliki rest area yang lebih sederhana dan umumnya lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Cipularang. Fasilitas yang disediakan mencukupi kebutuhan dasar pengendara seperti pom bensin dan toilet. Namun, kelebihan dari Purbaleunyi adalah lalu lintasnya yang cenderung lebih lancar dan tidak terlalu padat, sehingga pengemudi sering kali bisa melintasinya tanpa banyak hambatan.

    Pengemudi yang melintasi Tol Cipularang sering mengandalkan fasilitas lengkap di rest area untuk beristirahat, terutama saat perjalanan panjang atau kemacetan. Sementara itu, pengendara di Tol Purbaleunyi cenderung menggunakan rest area sebagai tempat perhentian singkat tanpa perlu menghabiskan waktu lama.
    4. Kecepatan dan Kemacetan
    Tol Cipularang sering kali mengalami kemacetan, terutama pada titik-titik rawan seperti di KM 92, serta di area Purwakarta saat arus balik liburan atau musim mudik tiba. Kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan yang menggunakan jalur ini, ditambah dengan kondisi jalan yang menanjak dan berkelok. Pada hari-hari biasa, arus kendaraan di Cipularang relatif lancar, namun ketika volume kendaraan meningkat, risiko kecelakaan juga meningkat akibat kontur jalan yang cukup ekstrem.

    Tol Purbaleunyi memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Meskipun juga bisa mengalami kemacetan pada waktu-waktu tertentu, terutama saat arus mudik atau libur panjang, kondisi lalu lintasnya relatif lebih lancar dibandingkan Cipularang. Dengan kontur yang lebih stabil, pengemudi di Tol Purbaleunyi cenderung mengalami perjalanan yang lebih nyaman dan cepat karena risiko kecelakaan lebih rendah.

    Karakteristik kemacetan di kedua tol ini menunjukkan bahwa Cipularang lebih padat dan menantang, sementara Purbaleunyi menawarkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan stabil meskipun juga bisa macet pada waktu tertentu.
    5. Pemeliharaan dan Keamanan
    Tol Cipularang memerlukan pemeliharaan rutin yang lebih intensif karena kondisi jalannya yang rawan bergelombang dan rawan longsor di beberapa titik. Pihak pengelola secara berkala melakukan perbaikan untuk menjaga keamanan jalan, terutama pada daerah yang sering mengalami penurunan tanah atau kerusakan akibat hujan deras. Cipularang juga dikenal dengan pengawasan ketat dari pihak pengelola dan kepolisian untuk meminimalisir risiko kecelakaan.

    Tol Purbaleunyi juga mendapatkan perhatian pemeliharaan yang baik dari pihak pengelola, namun umumnya lebih terfokus pada peningkatan kapasitas dan pemeliharaan rutin saja. Karena jalurnya lebih stabil dan tidak berada di area pegunungan yang berisiko tinggi, perawatan yang diperlukan tidak sebanyak Cipularang. Hal ini menjadikan Purbaleunyi lebih hemat dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan, namun tetap terjaga keamanannya.

    Secara keseluruhan, Cipularang lebih memerlukan pengawasan ketat dan perbaikan berkala akibat kondisi topografi yang ekstrem, sedangkan Purbaleunyi cenderung lebih stabil dan memerlukan perbaikan yang lebih ringan.
    6. Sejarah Pembangunan 
    Pembangunan Cipularang mulai direncanakan pada tahun 1991 dan selesai tahun 2005. Awalnya, proyek ini dinamakan Plan Tol Cigolarang yang akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung melalui Jonggol. 

    Namun, rencana ini berubah dan akhirnya tol dibangun melintasi pegunungan timur Jatiluhur. Sedangkan, Purbaleunyi lebih lama ada karena merupakan bagian dari pengembangan tol di Jawa Barat yang menghubungkan wilayah sekitar Bandung.

    7. Keunikan Pemandangan 
    Cipularang menawarkan pemandangan alam berupa bukit dan perbukitan yang indah, yang terlihat jelas sepanjang perjalanan, terutama di Jembatan Cikubang. Di sisi lain, Tol Purbaleunyi tidak memiliki pemandangan yang sekompleks Cipularang, namun tetap menyediakan jalur yang nyaman bagi pengendara.

    Jakarta: Tidak sedikit netizen kebingungan membedakan ruas tol Cipularang dan Purbaleunyi saat menyebarkan informasi terkait kecelakaan beruntun di KM 92 yang terjadi pada Senin 11 November 2024. Di media sosial, beberapa pengguna terlihat keliru menyebutkan lokasi kecelakaan, memicu perdebatan mengenai jalur tol yang sebenarnya.
     
    Peristiwa kecelakaan beruntun tersebut terjadi di ruas tol Cipularang, namun sebagian besar warganet justru menyebutnya sebagai Purbaleunyi. Meskipun kedua jalan tol ini menghubungkan wilayah yang sama, yaitu Bandung dan Jakarta, nama ruasnya sering kali menjadi sumber kebingungan, terutama saat informasi harus disampaikan dengan cepat di tengah insiden besar.
     
    Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi merupakan dua jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Meskipun kedua tol ini memiliki tujuan yang serupa, yaitu mempercepat perjalanan antara kedua kota, ada banyak perbedaan mendasar antara Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) dan Tol Purbaleunyi (Purwakarta–Bandung–Cileunyi). 
    Berikut adalah tujuh aspek utama yang membedakan kedua ruas tol tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber:

    1. Lokasi dan Rute

    Tol Cipularang adalah jalur tol sepanjang sekitar 58,5 kilometer yang menghubungkan Cikampek di bagian timur Jawa Barat dengan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat. Cipularang diresmikan pada tahun 2005 dan telah menjadi jalur utama bagi kendaraan yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini menghubungkan daerah Cikampek melalui Purwakarta dan berakhir di Padalarang, yang kemudian terhubung dengan jalur tol menuju Bandung.
     
    Baca juga: 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol saat Musim Hujan
     
    Sebaliknya, Tol Purbaleunyi merupakan jalur sepanjang sekitar 88 atau 90 kilometer yang melintasi Purwakarta hingga Cileunyi di Bandung Timur. Tol Purbaleunyi bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari Cipularang, memperluas koneksi jalan tol hingga ke bagian timur Bandung. Bagi kendaraan yang ingin menuju Cileunyi atau daerah di sekitar Bandung Timur, Tol Purbaleunyi menjadi pilihan utama, sekaligus memberikan jalur alternatif dari Jakarta menuju wilayah tersebut.
     
    Meskipun kedua jalur tol ini berada di provinsi yang sama dan melayani rute yang sebagian besar searah, masing-masing memiliki perbedaan signifikan dalam hal jarak tempuh serta daerah yang dilalui. Hal ini membuat Cipularang menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pengendara dari Jakarta ke Bandung, sementara Purbaleunyi lebih sering dipilih oleh pengendara yang ingin menghindari titik-titik padat di Cipularang atau yang menuju ke daerah timur Bandung.

    2. Kondisi Jalan dan Topografi

    Tol Cipularang memiliki kondisi jalan yang dikenal cukup menantang karena topografinya yang berbukit-bukit. Tol ini melewati beberapa bukit dan pegunungan, termasuk area Jatiluhur yang berada di ketinggian cukup signifikan. 
     
    Akibatnya, Cipularang memiliki beberapa tanjakan dan turunan yang curam, terutama di sekitar KM 92, yang sering menjadi titik rawan kecelakaan. Pengemudi disarankan berhati-hati karena jalur ini sering kali licin saat hujan dan dapat berbahaya ketika jarak pandang terbatas pada malam hari.
     
    Sementara itu, Tol Purbaleunyi memiliki kontur yang lebih landai dan stabil dibandingkan Cipularang. Meski ada beberapa tanjakan, jalur ini tidak memiliki tikungan tajam yang membahayakan, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara. Pemandangan di sepanjang Purbaleunyi juga lebih terbuka dan datar, memungkinkan kendaraan melaju lebih stabil dan relatif aman tanpa banyak hambatan topografis.
     
    Perbedaan topografi ini berdampak pada karakteristik masing-masing tol. Cipularang sering kali menarik minat wisatawan yang ingin menikmati pemandangan perbukitan Jawa Barat, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri bagi pengemudi yang kurang terbiasa dengan medan terjal. Purbaleunyi, sebaliknya, menjadi jalur yang lebih aman dan nyaman bagi pengendara yang mengutamakan kestabilan jalan.

    3. Fasilitas dan Infrastruktur

    Tol Cipularang memiliki fasilitas yang cukup lengkap, terutama di area rest area yang lebih besar dan luas. Rest area di sepanjang Cipularang menyediakan berbagai fasilitas mulai dari tempat makan, pom bensin, hingga masjid dan toilet yang nyaman. Beberapa rest area di Cipularang, seperti yang berada di KM 72 dan KM 97, sangat populer dan kerap dipenuhi pengunjung pada hari-hari libur panjang. Jalur ini juga dilengkapi dengan pengawasan lalu lintas yang ketat untuk meningkatkan keamanan pengemudi.
     
    Di sisi lain, Tol Purbaleunyi memiliki rest area yang lebih sederhana dan umumnya lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Cipularang. Fasilitas yang disediakan mencukupi kebutuhan dasar pengendara seperti pom bensin dan toilet. Namun, kelebihan dari Purbaleunyi adalah lalu lintasnya yang cenderung lebih lancar dan tidak terlalu padat, sehingga pengemudi sering kali bisa melintasinya tanpa banyak hambatan.
     
    Pengemudi yang melintasi Tol Cipularang sering mengandalkan fasilitas lengkap di rest area untuk beristirahat, terutama saat perjalanan panjang atau kemacetan. Sementara itu, pengendara di Tol Purbaleunyi cenderung menggunakan rest area sebagai tempat perhentian singkat tanpa perlu menghabiskan waktu lama.

    4. Kecepatan dan Kemacetan

    Tol Cipularang sering kali mengalami kemacetan, terutama pada titik-titik rawan seperti di KM 92, serta di area Purwakarta saat arus balik liburan atau musim mudik tiba. Kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan yang menggunakan jalur ini, ditambah dengan kondisi jalan yang menanjak dan berkelok. Pada hari-hari biasa, arus kendaraan di Cipularang relatif lancar, namun ketika volume kendaraan meningkat, risiko kecelakaan juga meningkat akibat kontur jalan yang cukup ekstrem.
     
    Tol Purbaleunyi memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Meskipun juga bisa mengalami kemacetan pada waktu-waktu tertentu, terutama saat arus mudik atau libur panjang, kondisi lalu lintasnya relatif lebih lancar dibandingkan Cipularang. Dengan kontur yang lebih stabil, pengemudi di Tol Purbaleunyi cenderung mengalami perjalanan yang lebih nyaman dan cepat karena risiko kecelakaan lebih rendah.
     
    Karakteristik kemacetan di kedua tol ini menunjukkan bahwa Cipularang lebih padat dan menantang, sementara Purbaleunyi menawarkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan stabil meskipun juga bisa macet pada waktu tertentu.

    5. Pemeliharaan dan Keamanan

    Tol Cipularang memerlukan pemeliharaan rutin yang lebih intensif karena kondisi jalannya yang rawan bergelombang dan rawan longsor di beberapa titik. Pihak pengelola secara berkala melakukan perbaikan untuk menjaga keamanan jalan, terutama pada daerah yang sering mengalami penurunan tanah atau kerusakan akibat hujan deras. Cipularang juga dikenal dengan pengawasan ketat dari pihak pengelola dan kepolisian untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
     
    Tol Purbaleunyi juga mendapatkan perhatian pemeliharaan yang baik dari pihak pengelola, namun umumnya lebih terfokus pada peningkatan kapasitas dan pemeliharaan rutin saja. Karena jalurnya lebih stabil dan tidak berada di area pegunungan yang berisiko tinggi, perawatan yang diperlukan tidak sebanyak Cipularang. Hal ini menjadikan Purbaleunyi lebih hemat dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan, namun tetap terjaga keamanannya.
     
    Secara keseluruhan, Cipularang lebih memerlukan pengawasan ketat dan perbaikan berkala akibat kondisi topografi yang ekstrem, sedangkan Purbaleunyi cenderung lebih stabil dan memerlukan perbaikan yang lebih ringan.

    6. Sejarah Pembangunan 

    Pembangunan Cipularang mulai direncanakan pada tahun 1991 dan selesai tahun 2005. Awalnya, proyek ini dinamakan Plan Tol Cigolarang yang akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung melalui Jonggol. 
     
    Namun, rencana ini berubah dan akhirnya tol dibangun melintasi pegunungan timur Jatiluhur. Sedangkan, Purbaleunyi lebih lama ada karena merupakan bagian dari pengembangan tol di Jawa Barat yang menghubungkan wilayah sekitar Bandung.

    7. Keunikan Pemandangan 

    Cipularang menawarkan pemandangan alam berupa bukit dan perbukitan yang indah, yang terlihat jelas sepanjang perjalanan, terutama di Jembatan Cikubang. Di sisi lain, Tol Purbaleunyi tidak memiliki pemandangan yang sekompleks Cipularang, namun tetap menyediakan jalur yang nyaman bagi pengendara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)