Topik: Mudik

  • Kemenhub: Angkutan Logistik Tetap Beroperasi Tanpa Kena Pembatasan Operasional saat Lebaran – Halaman all

    Kemenhub: Angkutan Logistik Tetap Beroperasi Tanpa Kena Pembatasan Operasional saat Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memastikan operasional angkutan barang logistik tidak terkena pembatasan, selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Angkutan barang yang dimaksud adalah kendaraan yang mengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, sepeda motor mudik dan balik gratis, serta barang pokok.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan, kendaraan logistik tetap bisa beroperasi tanpa terkena pembatasan tersebut, dengan catatan harus dilengkapi surat muatan jenis barang.

    “Logistik adalah prioritas, tidak ada larangan atau pembatasan sehingga pasokannya tetap aman,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

    Selain pengaturan operasional angkutan barang, SKB tersebut juga berisi pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan melalui sistem satu arah (one way), sistem contra flow, serta sistem ganjil genap. 

    Kemudian, mencakup juga pengaturan Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Jangkar, Pelabuhan Lembar, dan Dermaga Bulusan, serta pengaturan Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan BBJ Bojonegara (Serang-Banten), Pelabuhan BBJ Muara Pilu (Lampung Selatan), serta Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton. 

    Sebelumnya pemerintah membatasi operasional angkutan barang selama periode mudik dan arus balik Lebaran 1446H/2025.

    Hal ini diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor: 05/PKS/Db/2025 tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Libur Arus Mudik dan Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446 H.

    Dalam SKB tersebut, operasional angkutan barang yang terkena pembatasan meliputi kendaraan angkutan barang pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, tambang, juga bahan bangunan. 

    Pembatasan ini diberlakukan di ruas jalan tol dan non-tol mulai Senin (24/3/2025) pukul 00.00 waktu setempat hingga Selasa (8/4/2025) pukul 24.00 waktu setempat.

  • Dishub NTB prediksi lonjakan pemudik Lebaran 2025 capai 10 persen

    Dishub NTB prediksi lonjakan pemudik Lebaran 2025 capai 10 persen

    ANTARA – Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, memprediksi akan terjadi peningkatan pergerakan pemudik pada momen libur Lebaran 2025 mencapai 10 persen dibandingkan tahun lalu. Puncaknya diperkirakan terjadi pada 28 Maret, karena momen mudik Lebaran juga dimanfaatkan umat Hindu yang ingin merayakan Hari Raya Nyepi. (Kusnandar/Chairul Fajri/Roy Rosa Bachtiar)

  • Dishub Bali prediksi puncak arus mudik tepat sebelum Nyepi

    Dishub Bali prediksi puncak arus mudik tepat sebelum Nyepi

    Puncak perkiraan tentu sebelum Nyepi, prediksi puncak arus mudik 28 Maret karena 29 sudah Nyepi

    Denpasar (ANTARA) – Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memprediksi puncak arus mudik atau arus keberangkatan dari Bali di momen Lebaran 2025 akan berlangsung sehari sebelum Hari Suci Nyepi Caka 1947.

    “Puncak perkiraan tentu sebelum Nyepi, prediksi puncak arus mudik 28 Maret karena 29 sudah Nyepi,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana.

    Ia di Denpasar, Selasa, menyampaikan untuk tahun ini lalu lintas arus mudik akan dimulai sejak Senin, 24 Maret 2025, sehingga Dishub Bali berharap pemudik dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

    “Tapi harapan kami sebelum tanggal 28 itu pemudik sudah tidak padat lagi karena tanggal 28 Pengrupukan tentu Umat Hindu persiapan melaksanakan upacara Nyepi,” ujarnya.

    Pada momentum libur Lebaran 2025 ini Sutaryana juga telah memprediksi lalu lintas orang dan kendaraan yang keluar masuk Bali, dimana perhitungannya menunjukkan ada kenaikan jumlah dibanding tahun lalu.

    Pemprov Bali menghitung jika tahun 2023 sebanyak 1.069.825 orang masuk Bali, tahun 2024 1.100.645, maka tahun jnj diperkirakan kedatangan orang ke Bali naik 2,88 persen menjadi 1.131.465 orang.

    Untuk arus keluar, tahun 2023 sebanyak 1.135.603 orang keluar dari Bali, tahun 2024 1.235.355 orang, dan tahun ini diprediksi 8,78 orang meninggalkan Bali atau sebanyak 1.335.107 orang.

    Berdasarkan tren data 3 tahun terakhir, setiap tahun meningkat, jadi kami prediksi (tahun ini) meningkat, di samping itu juga bertepatan dengan Hari Suci Nyepi pada 29 Maret ini, perkiraan penumpang dan kendaraan yang akan keluar meningkat,” kata Sutaryana.

    Untuk kendaraan, mereka menghitung turut terjadi lonjakan, yaitu untuk kendaraan masuk pada Lebaran 2023 sebanyak 141.654 kendaraan, pada Lebaran 2024 143.827 kendaraan, dan tahun ini naik 1,53 persen menjadi 146.000 unit.

    Kendaraan yang meninggalkan Bali diprediksi akan lebih banyak lagi, yaitu dati tahun 2023 sebanyak 179.442 kendaraan, 2024 202.017 kendaraan, dan tahun ini meningkat 12,58 persen menjadi 224.592 kendaraan akan keluar Bali.

    Oleh sebab itu tak hanya di puncak arus mudik, Sutaryana menjamin personel Dishub Bali bertugas secara bergilir dibantu kabupaten/kota dan kepolisian dalam mengantisipasi kemacetan sepanjang momen angkutan lebaran tahun ini.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • THR Ojol 2025: 2 Alasan Mengapa Driver dan Kurir Online Layak Menerimanya – Halaman all

    THR Ojol 2025: 2 Alasan Mengapa Driver dan Kurir Online Layak Menerimanya – Halaman all

    2 Alasan Pentingnya Pencairan THR Ojol 2025 untuk Driver dan Kurir Online

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekonom dari Binus University Doddy Ariefianto mengungkap dua alasan pentingnya pencairan THR Ojol 2025 untuk Driver dan Kurir Online.

    Alasan pertama kebijakan ini bermanfaat bagi masyarakat. 

    Alasan kedua mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia

    “Kebijakan ini perlu diapresiasi karena akan mem-boost konsumsi masyarakat,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (11/3/2025).

    Menurut dia, sejumlah stimulus ekonomi yang dikeluarkan Presiden RI Prabowo Subianto juga berdampak positif ke perekonomian.

    Tujuh kebijakan stimulus ekonomi di bulan Ramadan menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2025 yaitu optimalisasi penyaluran bantuan sosial

    diskon harga tiket pesawat

    diskon tarif jalan tol

    diskon belanja

    program pariwisata mudik Lebaran stabilisasi harga pangan

    pencairan THR bagi ASN dan pekerja swasta.

    Dia menilai kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang besar di masyarakat. 

    Pasalnya, pada libur Lebaran masyarakat akan mudik ke berbagai daerah sehingga daya beli tersebut tersebar ke daerah-daerah.

    “Kebijakan ini memiliki manfaat multiplier yang besar mengingat masyarakat akan menggunakan daya beli tersebut di daerah-daerah (mudik). Memberikan dampak pemerataan,” ungkapnya.

    Di samping itu, Doddy memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I dapat mencapai 5,2 persen. 

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia Semester 1 2025 diperkirakan 5,2 persen, sedangkan full year 2025 5,5 persen,” jelas Doddy.

    Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2024 yang sebesar 5%.

    “Tahun lalu (2024) pertumbuhan ekonomi 5,0%. Jadi ya ada sedikit kenaikan,” tutur Doddy.

  • Korlantas Polri Kolaborasi dengan Google, Hadirkan Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    Korlantas Polri Kolaborasi dengan Google, Hadirkan Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    Jakarta: Korlantas Polri kembali berkolaborasi dengan Google menjelang mudik Lebaran 2025. Kolaborasi ini hadir untuk memastikan masyarakat bisa mudik dengan aman dan lancar.

    Kasubagdalops Bagops Korlantas Polri, AKBP Renaldi Oktavian, menyampaikan dengan adanya kolaborasi ini pemudik diharapkan lebih mudah memanfaatkan dan menggunakan data jalan di Google Maps sebagai panduan perjalanan yang lebih akurat. Termasuk informasi terkait rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. 

    “Sehingga nanti kegiatan rekayasa contra flow one way yg dilakukan secara nasional itu masyarakat dapat terbantu untuk mendapat informasi kegiatan itu dilakukan,” kata Renaldi di Kantor Google, Selasa, 11 Maret 2025.

    Renaldi menambahkan kolaborasi ini juga diharapkan bisa membantu dalam pengamanan mudik Lebaran 2025. Terlebih mudik tahun ini berbarengan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025.

    “Sehingga kami harapkan pengaman mudik tahun ini khususnya mudik lebaran 2025 yg bertepatan dengan hari raya nyepi dapat dikelola kemudian masyarakat terbantu sehingga pelaksanaanya nanti tidak ada kendala mudik aman lancar, masyarakat juga mudik dengan riang gembira. Inti dari itu semua adalah berkeselamatan,” tambahnya. 
     

    Sementara itu, Strategic Partnerships Development Manager Google Maps di
    Indonesia, Galuh Rohmah, menjelaskan fitur yang ada di Google Maps yang bisa dimanfaatkan pemudik saat perjalanan mudik. Salah satunya rekomendasi kepolisian terkait rekayasa lalu lintas. 

    “Kami juga berusaha meningkatkan layanan dengan memasukan rekomendasi kepolisian pada saat mudik untuk bisa diakses juga di Google Maps,” jelasnya. 

    Selain bagi pengguna kendaraan pribadi, Google juga menghadirkan fitur untuk pengguna kereta api. Nanti masyarakat yang mudik menggunakan kereta api bisa mengecek jam keberangkatan dan nama kereta di Google Maps.

    “Pemudik bisa melihat jadwal keretanya, bisa melihat nama keretanya lewat maps, harapanya kami tidak menyediakan layanan untuk pengguna kendaraan pribadi,” tambahnya.

    Jakarta: Korlantas Polri kembali berkolaborasi dengan Google menjelang mudik Lebaran 2025. Kolaborasi ini hadir untuk memastikan masyarakat bisa mudik dengan aman dan lancar.
     
    Kasubagdalops Bagops Korlantas Polri, AKBP Renaldi Oktavian, menyampaikan dengan adanya kolaborasi ini pemudik diharapkan lebih mudah memanfaatkan dan menggunakan data jalan di Google Maps sebagai panduan perjalanan yang lebih akurat. Termasuk informasi terkait rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. 
     
    “Sehingga nanti kegiatan rekayasa contra flow one way yg dilakukan secara nasional itu masyarakat dapat terbantu untuk mendapat informasi kegiatan itu dilakukan,” kata Renaldi di Kantor Google, Selasa, 11 Maret 2025.

    Renaldi menambahkan kolaborasi ini juga diharapkan bisa membantu dalam pengamanan mudik Lebaran 2025. Terlebih mudik tahun ini berbarengan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025.
     
    “Sehingga kami harapkan pengaman mudik tahun ini khususnya mudik lebaran 2025 yg bertepatan dengan hari raya nyepi dapat dikelola kemudian masyarakat terbantu sehingga pelaksanaanya nanti tidak ada kendala mudik aman lancar, masyarakat juga mudik dengan riang gembira. Inti dari itu semua adalah berkeselamatan,” tambahnya. 
     

     
    Sementara itu, Strategic Partnerships Development Manager Google Maps di
    Indonesia, Galuh Rohmah, menjelaskan fitur yang ada di Google Maps yang bisa dimanfaatkan pemudik saat perjalanan mudik. Salah satunya rekomendasi kepolisian terkait rekayasa lalu lintas. 
     
    “Kami juga berusaha meningkatkan layanan dengan memasukan rekomendasi kepolisian pada saat mudik untuk bisa diakses juga di Google Maps,” jelasnya. 
     
    Selain bagi pengguna kendaraan pribadi, Google juga menghadirkan fitur untuk pengguna kereta api. Nanti masyarakat yang mudik menggunakan kereta api bisa mengecek jam keberangkatan dan nama kereta di Google Maps.
     
    “Pemudik bisa melihat jadwal keretanya, bisa melihat nama keretanya lewat maps, harapanya kami tidak menyediakan layanan untuk pengguna kendaraan pribadi,” tambahnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • PLN Pekalongan siapkan 10 SPKLU di jalur tol dan pantura 

    PLN Pekalongan siapkan 10 SPKLU di jalur tol dan pantura 

    Prediksi saya pemanfaatan SPKLU ini akan meningkat menjelang Lebaran 2025…

    Pekalongan (ANTARA) – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan 10 lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di jalur Tol Batang-Semarang dan jalur pantura.

    Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Pekalongan Nurhidayanto Nugroho, di Pekalongan, Selasa, mengatakan,” Prediksi saya pemanfaatan SPKLU ini akan meningkat menjelang Lebaran 2025. Berdasar catatan saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terjadi kenaikan hingga empat kali lipat pemilik mobil listrik yang mengisi di SPKLU.”

    PLN UP3 Pekalongan mengestimasi pemanfaatan SPKLU bagi pemilik mobil listrik akan meningkat lagi hingga tujuh hingga delapan kali lipat dibanding Lebaran tahun sebelumnya.

    Adapun delapan SPKLU tersebut antara lain berada di Rest Area KM. 379 A Tol Batang-Semarang, Rest Area KM.360 B Tol Batang-Semarang, Rest Area KM. 338 A Tol Pekalongan, SPKLU PLN UP3 Pekalongan, SPKLU Trans Mart Pekalongan, PLN ULP Kedungwuni, SPKLU Hotel Sendangsari Batang, dan SPKLU Bento Kopi Warungasem Kabupaten Batang.

    Nurhidayanto Nugroho mengatakan, pihaknya merencanakan sebelum arus mudik Lebaran akan menambah tujuh unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum baik di rest area tol maupun pantura.

    “Kesiapan penambahan 17 SPKLU tersebut sebagai upaya mengantisipasi dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2025,” katanya.

    Ia mengatakan dengan ketersediaan daya listrik sekitar 300 megawatt (MW) dengan beban puncak pemakaian sebesar 185 MW, maka pihaknya memiliki cadangan daya.

    “Kami pastikan tidak ada pemadaman terencana, kecuali jika terjadi gangguan alam atau bencana. Sesuai standar operasional prosedur (SOP) akan menyala selama 24 jam,” katanya.

    Pewarta: Kutnadi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemudik Naik Mobil Listrik Naik 5 Kali Lipat, SPKLU Siap?

    Pemudik Naik Mobil Listrik Naik 5 Kali Lipat, SPKLU Siap?

    Jakarta

    Jumlah pemudik yang menggunakan mobil listrik tahun ini diprediksi meningkat tajam dibanding tahun lalu. Apakah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sudah siap menampungnya?

    PT PLN (Persero) mengatakan, pengguna kendaraan listrik pada lebaran 2025 diprediksi naik 5 kali lipat. Tahun ini, pengguna mobil listrik diproyeksikan mencapai 21.570 kendaraan, hal itu naik dari 4.314 kendaraan pada tahun lalu.

    “Sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional, PLN siap mendukung penuh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menggunakan EV,” kata Direktur Ritel dan Niaga PLN Edi Srimulyanti dikutip Antara.

    Untuk mendukung penggunaan mobil listrik, PLN sudah menyiapkan 1.000 unit SPKLU di sepanjang jalur mudik Trans Jawa-Sumatera. Menurut Edi, juga terdapat total 3.529 unit SPKLU yang dioperasikan PLN bersama mitra, tersebar di 2.400 titik seluruh Indonesia.

    Lebih rinci, jumlah SPKLU di Sumatera sebanyak 431 unit, Jawa 2.448 unit, Bali 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit dan Papua 26 unit.

    “Guna memastikan para pemudik nyaman dalam melakukan pengisian daya, PLN juga menyiagakan sebanyak 12 unit SPKLU mobile yang tersebar di jalur Trans Jawa-Sumatera. Keberadaan unit ini juga penting khususnya dalam membantu pemudik EV jika sewaktu-waktu kehabisan daya di perjalanan,” kata Edi.

    Bagi Anda para pengguna mobil listrik yang ingin melakukan perjalanan mudik lebaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus melakukan perencanaan perjalanan, siapkan beberapa skema untuk beristirahat sekaligus mengisi ulang daya baterai. Anda juga harus memetakan lokasi SPKLU yang tersebar di sepanjang rute perjalanan yang telah direncanakan. Catat nomor darurat yang penting.

    Perhatikan juga gaya berkendara, jangan terlalu agresif yang membuat baterai mobil cepat habis. Soalnya, berbeda dengan mobil konvensional yang lebih boros energi saat melaju dengan kecepatan rendah di jalanan macet, mobil listrik justru lebih boros energi saat digunakan di kecepatan tinggi seperti di jalan tol.

    (rgr/dry)

  • Korlantas dan Jasa Marga Gunakan Google Maps Urai Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Korlantas dan Jasa Marga Gunakan Google Maps Urai Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aplikasi navigasi Google Maps berkolaborasi dengan PT Jasa Marga (Persero) dan Korlantas Polri untuk mengurai titik-titik kepadatan lalu lintas selama periode Lebaran 2025.

    Strategic Partnerships Development Manager Google Maps Indonesia Galuh Rohmah menyatakan, kolaborasi yang dibangun ini bertujuan untuk memberikan layanan bagi pemudik agar mudiknya tahun ini menjadi lebih berkah, lebih aman, nyaman dan juga lebih efektif. 

    “Kami menyediakan layanan tidak hanya untuk pemudik menggunakan kendaraan pribadi tapi juga dengan kereta. Jadi pemudik bisa mengakses jadwal-jadwal kereta jarak jauh dari KAI di Google Maps,” kata Galuh saat Konferensi Pers di Kantor Google, Selasa (11/3/2025).

    “Kita bisa melihat, pemudik bisa melihat jadwal keretanya, kemudian pemudik juga bisa melihat nama keretanya lewat Google Maps,” sambungnya.

    Galuh mengatakan, Google Maps selama ini sudah berkolaborasi dengan Jasa Marga dan Korlantas Polri utamanya pada momen hari besar keagamaan dalam setiap tahunnya.

    Namun untuk tahun ini, Galuh mengaku ada perbedaan. Sebab pemerintah memberlakukan Work From Anywhere (WFA) yang diprediksi kepadatan lalu lintas bisa terurai utamanya di jalan tol.

    “Kami selalu setiap tahun berkolaborasi dengan sangat dekat dengan Jasa Marga dan juga Korlantas untuk memastikan bahwa informasi-informasi seperti informasi SKB 3 Menteri itu bisa masyarakat akses lewat Google Maps,” ujar Galuh.

    “Tahun ini pemerintah memberikan waktu untuk WFA sebelum puncak mudik, jadi kita akan melihat arus mudiknya harapannya tidak menumpuk di 1 atau 2 hari. Tapi harapannya masyarakat punya lebih banyak waktu untuk mudik di hari-hari sebelum puncak mudik tersebut,” imbuhnya menegaskan.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, kolaborasi ini akan mengoptimalkan pelayanan saat arus mudik maupun balik Lebaran 2025.

    Jasa Marga sendiri memiliki aplikasi Travoy yang merupakan aplikasi digital perjalanan dengan sejumlah fitur yang terintegrasi dari Jasa Marga Tollroad Command Center, serta dapat diakses oleh masyarakat. 

    “Jasa Marga berkolaborasi dengan Google tidak hanya pada saat peak mobilisasi tinggi, karena kami juga kerjasamanya bisa dibilang sepanjang tahun. Terkait kami punya aplikasi Travoy itu peta jalannya memang kita menggunakan peta yang ada di Google Maps,” terang Lisye.

    Jasa Marga juga memiliki aplikasi yang disebut Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) atau sistem yang digunakan Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) untuk menghitung jumlah kendaraan berdasarkan CCTV dan Traffic Counting. Aplikasi ini juga melibatkan Google Maps dalam pelaksanaannya.

    “Kami olah melalui aplikasi JID tersebut lalu itu menjadi rekomendasi untuk tadi memutuskan seperti apa rekayasa lalu lintasnya.”

    “Itu semua memang kami juga menggunakan data-data yang ada dari Google Maps, dan itu juga peta jalannya kami menggunakan Google Maps di aplikasi Travoy dan di JID kami,” tutur dia.

    Kasubagdalops Bagops Korlantas Polri, AKBP Renaldi Oktavian menyampaikan bahwa kolaborasi ini bisa memberikan informasi atau layanan bagi masyarakat, khususnya yang menggunakan jalan tol, arteri maupun penyeberangan pada saat mudik Lebaran 2025.

    “Sehingga nanti pada saat kapan dilaksanakan kegiatan rekayasa baik itu contra flow kemudian one way yang akan dilaksanakan secara nasional, masyarakat juga akan terbantu dalam arti kata untuk mendapatkan informasi kapan pelaksanaan kegiatan itu dilakukan,” jelas dia.

    Renaldi berharap pengamanan mudik tahun ini khususnya Lebaran tahun 2025 yang mana bertepatan dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi dapat dikelola, kemudian masyarakat pun akan terbantu sehingga pelaksanaannya.

    “Tidak ada kendala, mudik aman lancar dan masyarakat juga melaksanakan kegiatan mudik dengan riang, gembira dan inti dari semua itu adalah berkeselamatan. Nah ini harapan kita semua, semoga ini dapat terlaksana karena sejauh-jauh hari juga sudah proses untuk perencanaan kemudian nanti tinggal pelaksanaan saja yang akan kita kelola,” jelas dia.

  • Awal Mula THR dan Bagaimana Bisa Menjadi Kewajiban untuk Pekerja

    Awal Mula THR dan Bagaimana Bisa Menjadi Kewajiban untuk Pekerja

    Jakarta, Beritasatu.com – Tunjangan hari raya (THR) Idulfitri menjadi momen yang dinantikan oleh pekerja setiap tahunnya. Sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan, THR menjadi tambahan penghasilan yang membantu memenuhi kebutuhan hari raya, seperti belanja kebutuhan pokok dan persiapan mudik.

    Namun, bagaimana awal mula THR menjadi kewajiban bagi pekerja? Berikut ini sejarahnya.

    Awal Mula THR

    Pada 1951, Presiden Soekarno meresmikan Kabinet Sukiman di bawah Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo yang berasal dari Partai Masyumi, partai Islam terbesar pada masa itu. Dalam kabinet ini, muncul kebijakan pegawai negeri sipil (PNS) yang saat itu disebut Pamong Praja berhak menerima tunjangan menjelang Idulfitri.

    Saat itu, THR dikenal dengan istilah “Persekot Lebaran” yang berarti uang yang dibayarkan di muka. Namun, kebijakan ini hanya berlaku bagi PNS, sehingga buruh swasta merasa tidak mendapatkan keadilan.

    Perjuangan Buruh Swasta Mendapatkan THR

    Pada 13 Februari 1952, buruh swasta menggelar aksi mogok kerja untuk menuntut hak yang sama dalam menerima Persekot Lebaran. Setelah dua tahun memperjuangkan hak mereka, akhirnya tuntutan ini mulai mendapat perhatian pemerintah.

    Pada 1954, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri SM Abidin, pemerintah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau perusahaan untuk memberikan hadiah lebaran kepada buruh dengan nilai 1/12 dari upah mereka.

    Namun, karena sifatnya hanya imbauan, buruh masih merasa kebijakan ini belum cukup dan kembali melakukan protes agar pemberian THR menjadi kewajiban perusahaan.

    THR Menjadi Kewajiban

    Tuntutan para buruh akhirnya dikabulkan pada era Demokrasi Terpimpin. Menteri ketenagakerjaan saat itu, Ahem Erningpraja, mengeluarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 1961 yang menetapkan hadiah lebaran wajib diberikan kepada buruh yang telah bekerja minimal tiga bulan.

    Kebijakan ini terus diterapkan hingga masa Orde Baru. Pada 1994, saat Menteri tenaga kerja dijabat oleh Abdul Latief, istilah “tunjangan hari raya” atau THR mulai diperkenalkan secara resmi melalui peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja.

    Inisiatif Pemerintah sebelum THR

    Sebenarnya, upaya pemerintah untuk memberikan kesejahteraan menjelang Idulfitri telah dimulai sejak 1950, setahun sebelum Kabinet Sukiman memperkenalkan kebijakan THR.

    Berdasarkan laporan koran Kedaulatan Rakyat edisi 18 Juli 1950 yang berjudul “Idul Fitri Lebih Menggembirakan dari yang Sudah-sudah”, Pemerintah Indonesia melalui kantor Perwakilan Republik Indonesia Serikat (RIS) di New York mengumumkan mereka membagikan tekstil kepada sekitar 80 juta penduduk.

    Penerima bantuan ini tidak hanya umat muslim, tetapi juga pemeluk agama lain. Kebijakan tersebut menunjukkan sejak awal, pemerintah telah berusaha memberikan kebahagiaan kepada masyarakat menjelang perayaan Idulfitri yang mana THR tidak hanya berupa uang.

  • Pemerintah Terapkan Pembatasan Truk ODOL pada 24 Maret-8 April 2025

    Pemerintah Terapkan Pembatasan Truk ODOL pada 24 Maret-8 April 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) menyatakan, pembatasan angkutan truk over dimension over loading (pembatasan truk ODOL) atau angkutan sumbu tiga berpotensi dilaksanakan mulai 24 Maret-8 April 2025 guna melancarkan periode Angkutan Lebaran 2025/1446 Hijriah.

    “Kemarin, kami (Korlantas Polri) masih mengajukan pada tanggal 26 (Maret 2025). Dan ternyata kami mendapat informasi atas persetujuan pak menteri, pembatasan angkutan sumbu tiga ini (truk ODOL) bisa diajukan mulai 24 Maret sampai dengan 8 April (2025),” kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, pembatasan truk over dimension over load (ODOL) di periode libur Lebaran 2025 merupakan hal yang harus dilakukan guna meminimalkan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

    “Kita ingin tegas untuk menertibkan ODOL, atau over dimension over loading. Truk-truk ODOL ini juga seringkali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita ingin memastikan bahwa bukan hanya pengemudi tetapi juga para owner (pelaku usaha) bertanggung jawab,” tegasnya tentang pembatasan truk ODOL.

    Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan pembatasan angkutan barang pada periode angkutan Lebaran 2025. “Kalau ODOL, di masa mudik (Lebaran) nanti ada pembatasan mobilitas angkutan-angkutan besar,” tambahnya.

    Menhub Dudy menekankan kembali kebijakan tersebut seiring dengan komitmen implementasi zero ODOL yang sebelumnya disepakati bersama dengan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

    “Ya, itu yang akan kita terapkan. Semula kan zero ODOL itu mestinya sejak 2023 sudah dilaksanakan, nah (pada 2025) ini akan kita terapkan,” tandasnya tentang pembatasan truk ODOL.

    Sebelumnya diberitakan, Menhub Dudy bersama Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) telah menyepakati penerapan kebijakan zero over dimension over load (ODOL).

    “Kami dari Kementerian Perhubungan mengucapkan banyak terima kasih dan mengapresiasi Kementerian Perindustrian. Setelah sekian lama kami melakukan rapat intensif, akhirnya kami sepakati bahwa penerapan zero ODOL harus segera dilaksanakan di lapangan,” kata Dudy terkait pembatasan truk ODOL.