Foto Bisnis
Grandyos Zafna – detikFinance
Jumat, 14 Mar 2025 16:00 WIB
Jakarta – Peserta gelombang satu Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi berkas. Setelah proses ini selesai, pemprov akan membuka gelombang dua.

Foto Bisnis
Grandyos Zafna – detikFinance
Jumat, 14 Mar 2025 16:00 WIB
Jakarta – Peserta gelombang satu Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi berkas. Setelah proses ini selesai, pemprov akan membuka gelombang dua.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasokan listrik selama Ramadan dan Idulfitri 2025 diharapkan tetap terjaga secara aman di tengah tantangan yang ada.
Anggota Komisi XII DPR Alfons Manibui mengatakan, hingga dua minggu bulan puasa, ketersediaan listrik di masyarakat saat ini tercukupi, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat berjalan normal tanpa kendala yang terkait dengan pasokan listrik.
Meski demikian, Alfons menyarankan tiga hal penting agar pasokan listrik tetap aman terutama selama masa Lebaran 2025.
Pertama, PLN harus tetap siaga terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa mengganggu pasokan listrik.
“Seperti kita tahu, cuaca sekarang ini makin sulit diprediksi. Diperlukan kesiagaan penuh agar potensi gangguan dapat teratasi,” ujarnya dikutip Jumat (14/3/2025).
Kedua, PLN harus fokus memperhatikan pasokan listrik di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3 T). Daerah itu paling banyak di kawasan Indonesia timur.
“Ini selalu jadi PR kita bersama untuk melakukan pemerataan akses listrik oleh semua daerah. Harapan kita masyarakat di daerah 3 T terkhusus di kawasan Indonesia timur dapat juga kita penuhi kebutuhan listriknya,” katanya.
Ketiga, PLN harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai pada masa mudik Lebaran 2025 seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terutama di kawasan Jawa.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, di Kota Cilegon, Banten, memastikan pasokan listrik saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 aman dan andal untuk kenyamanan masyarakat.
“Jadi, secara umum untuk listrik, InyaAllah, enggak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, enggak ada masalah,” kata Bahlil.
Sementara itu, beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang. Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt, sementara beban puncaknya hanya sampai 46 ribu megawatt.
“Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30 persen sampai 40 persen,” katanya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4796610/original/088174400_1712420515-20240406-Puncak_Arus_Mudik_di_Pelabuhan_Merak-ANG_3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lebih lanjut, dia berharap kesiapsiagaan juga dilakukan oleh pengelola jalan Tol Jakarta-Merak dan jalan Tol Lintas Sumatera dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik Lebaran 2025. Salah satunya dengan memastikan kondisi mantap jalan tol dan kesiapan rest area menjadi buffer zone arus deras pemudik.
Hal ini agar tidak ada kemacetan menjelang pelabuhan dan penumpukan penumpang di ruang tunggu pelabuhan.
“Kami ingin memastikan, seluruh pemudik dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman. Oleh karena itu, semua pemangku kebijakan harus terus berkordinasi baik ASDP, Korlantas Polri, pengelola jalan tol maupun pemerintah daerah, semua ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, yang sering kali meyebabkan kemacetan di jalan tol dan penumpukan penumpang di sekitar areal pelabuhan,” ujar Fauzi memungkasi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4395236/original/006641800_1681461583-27846474_2205_w023_n001_2320b_p1_2320_1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3. Bus Umum
Bus umum adalah pilihan populer ketiga bagi pemudik yang ingin menghemat biaya ketika perjalanan mudik. Harga tiket bus biasanya lebih murah dibandingkan kereta api dan pesawat terbang.
Namun, efisiensi waktu perjalanan dengan bus dapat terpengaruh oleh kondisi lalu lintas terutama saat puncak arus mudik. Meskipun demikian, dengan perkembangan infrastruktur jalan tol perjalanan dengan bus saat ini bisa menjadi lebih nyaman dan efisien.
4. Mobil Pribadi
Bagi yang memiliki mobil pribadi, moda transportasi ini menawarkan fleksibilitas dalam menentukan waktu dan rute perjalanan. Namun, biaya yang dikeluarkan cukup banyak karena meliputi bahan bakar, tol, dan perawatan kendaraan.
Selain itu, pengemudi juga harus siap menghadapi kemacetan dan kelelahan selama perjalanan. Untuk perjalanan jarak menengah, mobil pribadi bisa menjadi pilihan efisien jika biaya dibagi dengan penumpang lain.
5. Kapal Laut
Kapal laut adalah alternatif transportasi bagi pemudik yang ingin menikmati perjalanan sambil menghemat biaya. Meskipun waktu tempuhnya lebih lama, harga tiket kapal laut biasanya lebih terjangkau.
Moda ini cocok bagi mereka yang tidak terburu-buru dan ingin menikmati pemandangan laut selama perjalanan terutama untuk pemudik yang kampung halamannya berada di luar pulau tempat mereka merantau.

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyebut tak semua sektor industri dapat menjalankan arahan pemerintah untuk dapat menerapkan sistem work from anywhere (WFA) jelang Lebaran 2025.
Pasalnya, implementasi WFA itu perlu dijalankan dengan tetap mempertimbangkan produktivitas industri.
“Tidak bisa semua sektor. Kalau seperti pabrik-pabrik kan mesti tenggang rasa ya. Karena ada kliennya, tanggung jawabnya dan kapasitasnya sudah terpenuhi. Tapi yang berbasis service mungkin bisa lebih memadai,” jelasnya saat ditemui di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat (14/3/2025).
Namun demikian, Anindya juga mengaku telah bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk membahas keputusan WFA tersebut.
Di sisi lain, Anindya juga mengungkap telah mendapat mandat dari Menhub untuk dapat segera mengguyurkan tunjangan hari raya (THR) maksimal pada H-7 Lebaran.
Selain itu, Anindya menjelaskan bahwa Menhub Dudy juga meminta kepada pengusaha agar membuka opsi THR dapat dicairkan saat WFA diimplementasikan.
“Kita secara umum akan diskusi dengan konstituen kami. Tapi kalau produktivitas tetap dijaga karena kami kan dunia usaha ya. Kita sih open saja untuk membantu supaya tidak terlalu macet, kecelakaan dan itulah alasannya,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengusulkan agar pemerintah dapat merencanakan penerapan kerja dari mana saja atau WFA jelang libur Hari Raya Nyepi dan Idulfitri.
Dudy menjelaskan, usulan tersebut disampaikan guna mengurai kepadatan pergerakan masyarakat. Kedua hari raya itu akan jatuh pada waktu yang berdekatan yakni pada 28 Maret 2025 (Nyepi) dan 30 Maret 2025 (Idulfitri).
“Dengan adanya momen dua hari besar yang berdekatan dan mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat mudik yang cukup banyak, maka akan kami rekomendasikan agar pemerintah dan perusahaan menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V, Kamis (23/1/2025).
Adapun, Dudy menjelaskan bahwa pihaknya bakal mengusulkan wacana WFA itu untuk dapat diterapkan selama 4 hari mulai dari 24 – 27 Maret 2025.

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan, kondisi kelas menengah RI saat ini belum pulih. Karena itu, dibutuhkan pendorong agar belanja warga RI, khususnya kelas menengah, tidak terkuras.
“Kami dorong lagi agar jangan sampai turun. Ini penting karena daya beli masyarakat masih dalam tahap pemulihan,” kata Alphonzus dalam acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Apalagi, imbuh dia saat ini pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran secara besar-besaran. Hal ini, kata dia, memicu efek domino dan berdampak tak langsung ke industri ritel Indonesia.
Di sisi lain, Alphonzus mengungkapkan adanya fenomena yang belakangan terjadi ketika Jakarta sepi ditinggal warganya mudik ke kampung atau berlibur saat Lebaran. Banyak kendaraan berpelat nomor bukan Jakarta yang masuk ke Jakarta di saat Lebaran.
“Biasanya Jakarta sepi saat Lebaran, tetapi beberapa tahun terakhir tidak demikian. Banyak kendaraan dengan nomor polisi non-B masuk ke Jakarta,” kata Alphonzus.
“Perubahan ini didorong oleh infrastruktur jalan tol yang semakin baik, sehingga memungkinkan mobilitas yang lebih mudah dari dan ke Jakarta. Hal ini berdampak langsung pada pusat perbelanjaan di ibu kota, yang tetap ramai saat libur Lebaran,” sambungnya.
Alphonzus menjelaskan, produk non-makanan, seperti fesyen, aksesori, dan perlengkapan ibadah adalah produk-produk yang paling banyak diburu konsumen saat belanja di Ramadan.
Lalu akan terjadi perubahan saat mendekat momen Lebaran.
“Saat Ramadan, belanja lebih ke non-makanan dan minuman. Tapi menjelang libur Idulfitri, fokusnya bergeser ke makanan, minuman, dan hiburan,” jelas Alphonzus.
Lebih lanjut, dia menyebut momentum puncak penjualan diperkirakan terjadi mulai pekan ini, seiring dengan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan.
“Kami prediksi puncaknya terjadi mulai besok hingga minggu depan, sebelum masyarakat mulai sibuk dengan mudik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, program BINA Diskon Lebaran 2025 yang berlangsung pada 14-30 Maret 2025 diselenggarakan di 402 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia, yang bertujuan untuk mengerek daya beli masyarakat.
Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja dalam acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja dalam acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
(dce)

PIKIRAN RAKYAT – Menjelang perayaan lebaran Idul Fitri, tidak sedikit masyarakat yang akan memutuskan untuk mudik ke kampung halaman dan meninggalkan perantauan sementara waktu.
Namun sayangnya, hal ini bakal menjadi kekhawatiran tersendiri karena harus meninggalkan rumah dalam kondisi kosong hingga rawan kemalingan yang dapat menimbulkan kerugian besar, salah satunya adalah kendaraan.
Menyikapi hal ini, dikabarkan bahwa pihak Polres Jakarta Pusat telah menghadirkan fasilitas penitipan kendaraan bagi masyarakat yang ingin berangkat mudik dengan lebih tenang.
Dilansir dari laman Antara, masyarakat dapat menitipkan kendaraan di Mako Polres ataupun Polsek terdekat dengan tempat tinggal nantinya.
Hal ini juga telah disampaikan oleh Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat terkait program yang telah dihadirkan demi menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik.
Terkait hal ini, Susatyo menerangkan bahwa pelayanan penitipan kendaraan ini sebenarnya sudah menjadi program tahunan bagi Polri.
Akan tetapi, ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh setiap masyarakat jika ingin melakukan penitipan kendaraan ini di Polres.
Perlu untuk diketahui juga bahwa pelaksanaan penitipan kendaraan ini akan dimulai saat masa arus mudik, dengan ketentuan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Sehingga bagi masyarakat yang berminat, dapat melakukan update informasi setiap waktu agar tidak ketinggalan info penitipan kendaraan ini.
Di sisi lain terkait mudik, Susatyo juga mengingatkan untuk masyarakat agar lebih teliti dan bijak sebelum meninggalkan rumah dalam waktu yang lama.
Selain kemalingan, kejadian cukup sering terjadi saat rumah ditinggal mudik adalah kebakaran akibat listrik ataupun tabung gas yang dibiarkan begitu saja.
“Kami mengimbau agar ketika nanti mudik cek semuanya, karena dikhawatirkan sering terjadi kebakaran, jadi kami juga titip pesan kepada masyarakat untuk waspada,” jelasnya.
Ini tentunya menjadi salah satu hal yang tidak boleh disepelekan, selain mewaspadai masuknya maling ke rumah yang akhirnya menimbulkan berbagai macam kerugian.
Kebakaran bisa saja disebabkan oleh berbagai hal, terutama arus listrik sehingga pastikan dengan baik sebelum meninggalkan rumah.
Tidak hanya merugikan diri sendiri, tentunya kebakaran juga bisa menimbulkan bencana bagi orang sekitar apalagi jika terjadi saat musim panas.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News