Topik: Mudik

  • Peserta Gelombang I Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta Lakukan Verifikasi

    Peserta Gelombang I Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta Lakukan Verifikasi

    Foto Bisnis

    Grandyos Zafna – detikFinance

    Jumat, 14 Mar 2025 16:00 WIB

    Jakarta – Peserta gelombang satu Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi berkas. Setelah proses ini selesai, pemprov akan membuka gelombang dua.

  • Jaga Pasokan Listrik Jelang Lebaran 2025, Ini Saran Komisi XII DPR ke PLN – Halaman all

    Jaga Pasokan Listrik Jelang Lebaran 2025, Ini Saran Komisi XII DPR ke PLN – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasokan listrik selama Ramadan dan Idulfitri 2025 diharapkan tetap terjaga secara aman di tengah tantangan yang ada.

    Anggota Komisi XII DPR Alfons Manibui mengatakan, hingga dua minggu bulan puasa, ketersediaan listrik di masyarakat saat ini tercukupi, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat berjalan normal tanpa kendala yang terkait dengan pasokan listrik.

    Meski demikian, Alfons menyarankan tiga hal penting agar pasokan listrik tetap aman terutama selama masa Lebaran 2025.

    Pertama, PLN harus tetap siaga terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa mengganggu pasokan listrik.

    “Seperti kita tahu, cuaca sekarang ini makin sulit diprediksi. Diperlukan kesiagaan penuh agar potensi gangguan dapat teratasi,” ujarnya dikutip Jumat (14/3/2025).

    Kedua, PLN harus fokus memperhatikan pasokan listrik di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3 T). Daerah itu paling banyak di kawasan Indonesia timur.

    “Ini selalu jadi PR kita bersama untuk melakukan pemerataan akses listrik oleh semua daerah. Harapan kita masyarakat di daerah 3 T terkhusus di kawasan Indonesia timur dapat juga kita penuhi kebutuhan listriknya,” katanya.

    Ketiga, PLN harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai pada masa mudik Lebaran 2025 seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terutama di kawasan Jawa.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, di Kota Cilegon, Banten, memastikan pasokan listrik saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 aman dan andal untuk kenyamanan masyarakat.

    “Jadi, secara umum untuk listrik, InyaAllah, enggak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, enggak ada masalah,” kata Bahlil.

    Sementara itu, beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang. Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt, sementara beban puncaknya hanya sampai 46 ribu megawatt.

    “Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30 persen sampai 40 persen,” katanya.

     

  • Tinjau Pelabuhan Merak, DPR Minta ASDP Perbaiki Layanan Arus Mudik Lebaran – Page 3

    Tinjau Pelabuhan Merak, DPR Minta ASDP Perbaiki Layanan Arus Mudik Lebaran – Page 3

    Lebih lanjut, dia berharap kesiapsiagaan juga dilakukan oleh pengelola jalan Tol Jakarta-Merak dan jalan Tol Lintas Sumatera dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik Lebaran 2025. Salah satunya dengan memastikan kondisi mantap jalan tol dan kesiapan rest area menjadi buffer zone arus deras pemudik.

    Hal ini agar tidak ada kemacetan menjelang pelabuhan dan penumpukan penumpang di ruang tunggu pelabuhan.

    “Kami ingin memastikan, seluruh pemudik dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman. Oleh karena itu, semua pemangku kebijakan harus terus berkordinasi baik ASDP, Korlantas Polri, pengelola jalan tol maupun pemerintah daerah, semua ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, yang sering kali meyebabkan kemacetan di jalan tol dan penumpukan penumpang di sekitar areal pelabuhan,”  ujar Fauzi memungkasi.

  • Jelang Lebaran, Intip Perbandingan Harga Tiket Mudik dan Transportasi yang Paling Efisien

    Jelang Lebaran, Intip Perbandingan Harga Tiket Mudik dan Transportasi yang Paling Efisien

    3. Bus Umum

    Bus umum adalah pilihan populer ketiga bagi pemudik yang ingin menghemat biaya ketika perjalanan mudik. Harga tiket bus biasanya lebih murah dibandingkan kereta api dan pesawat terbang.

    Namun, efisiensi waktu perjalanan dengan bus dapat terpengaruh oleh kondisi lalu lintas terutama saat puncak arus mudik. Meskipun demikian, dengan perkembangan infrastruktur jalan tol perjalanan dengan bus saat ini bisa menjadi lebih nyaman dan efisien.

    4. Mobil Pribadi

    Bagi yang memiliki mobil pribadi, moda transportasi ini menawarkan fleksibilitas dalam menentukan waktu dan rute perjalanan. Namun, biaya yang dikeluarkan cukup banyak karena meliputi bahan bakar, tol, dan perawatan kendaraan.

    Selain itu, pengemudi juga harus siap menghadapi kemacetan dan kelelahan selama perjalanan. Untuk perjalanan jarak menengah, mobil pribadi bisa menjadi pilihan efisien jika biaya dibagi dengan penumpang lain.

    5. Kapal Laut

    Kapal laut adalah alternatif transportasi bagi pemudik yang ingin menikmati perjalanan sambil menghemat biaya. Meskipun waktu tempuhnya lebih lama, harga tiket kapal laut biasanya lebih terjangkau.

    Moda ini cocok bagi mereka yang tidak terburu-buru dan ingin menikmati pemandangan laut selama perjalanan terutama untuk pemudik yang kampung halamannya berada di luar pulau tempat mereka merantau.

  • Kadin soal Pemerintah Imbau WFA Jelang Lebaran: Tak Bisa Semua Sektor Jalankan

    Kadin soal Pemerintah Imbau WFA Jelang Lebaran: Tak Bisa Semua Sektor Jalankan

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyebut tak semua sektor industri dapat menjalankan arahan pemerintah untuk dapat menerapkan sistem work from anywhere (WFA) jelang Lebaran 2025.

    Pasalnya, implementasi WFA itu perlu dijalankan dengan tetap mempertimbangkan produktivitas industri.

    “Tidak bisa semua sektor. Kalau seperti pabrik-pabrik kan mesti tenggang rasa ya. Karena ada kliennya, tanggung jawabnya dan kapasitasnya sudah terpenuhi. Tapi yang berbasis service mungkin bisa lebih memadai,” jelasnya saat ditemui di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat (14/3/2025).

    Namun demikian, Anindya juga mengaku telah bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk membahas keputusan WFA tersebut. 

    Di sisi lain, Anindya juga mengungkap telah mendapat mandat dari Menhub untuk dapat segera mengguyurkan tunjangan hari raya (THR) maksimal pada H-7 Lebaran. 

    Selain itu, Anindya menjelaskan bahwa Menhub Dudy juga meminta kepada pengusaha agar membuka opsi THR dapat dicairkan saat WFA diimplementasikan.

    “Kita secara umum akan diskusi dengan konstituen kami. Tapi kalau produktivitas tetap dijaga karena kami kan dunia usaha ya. Kita sih open saja untuk membantu supaya tidak terlalu macet, kecelakaan dan itulah alasannya,” tambahnya.

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengusulkan agar pemerintah dapat merencanakan penerapan kerja dari mana saja atau WFA jelang libur Hari Raya Nyepi dan Idulfitri. 

    Dudy menjelaskan, usulan tersebut disampaikan guna mengurai kepadatan pergerakan masyarakat. Kedua hari raya itu akan jatuh pada waktu yang berdekatan yakni pada 28 Maret 2025 (Nyepi) dan 30 Maret 2025 (Idulfitri). 

    “Dengan adanya momen dua hari besar yang berdekatan dan mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat mudik yang cukup banyak, maka akan kami rekomendasikan agar pemerintah dan perusahaan menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V, Kamis (23/1/2025).

    Adapun, Dudy menjelaskan bahwa pihaknya bakal mengusulkan wacana WFA itu untuk dapat diterapkan selama 4 hari mulai dari 24 – 27 Maret 2025.

  • Benyamin Tinjau Ramp Check di Terminal Pondok Cabe, Pastikan Keselamatan Pemudik Jelang Idulfitri

    Benyamin Tinjau Ramp Check di Terminal Pondok Cabe, Pastikan Keselamatan Pemudik Jelang Idulfitri

    Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama instansi terkait menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check terhadap bus antarkota di Terminal Pondok Cabe, Rabu 12 Maret 2025. Langkah ini bertujuan untuk menjamin kelayakan kendaraan dan keamanan para pemudik.

    Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, turun langsung memantau kesiapan armada yang akan mengangkut pemudik ke berbagai daerah.

    “Kebetulan hari ini kita lakukan ramp check kepada bus-bus yang memang akan melakukan perjalanan jarak jauh, dan sudah dilakukan penelitian, pengecekan, kemudian ditempel stiker bahwa dia sudah lolos uji ramp checknya itu sendiri,” ujarnya.

    Baca: Dorong UMKM dan Ekonomi Masyarakat Lewat Ramadan Street Carnival Bintaro

    Sebagai terminal tipe A yang berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan, Terminal Pondok Cabe menjadi titik penting bagi perjalanan antarprovinsi, terutama menuju Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

    Dalam inspeksi tersebut, sejumlah bus menjalani pemeriksaan teknis menyeluruh, mencakup sistem rem, lampu, wiper, kondisi ban, hingga kelengkapan dokumen kendaraan.

    Selain kendaraan, kesehatan para pengemudi dan awak bus juga diperiksa secara ketat. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, kolesterol, hingga tes urine guna memastikan mereka bebas dari pengaruh narkotika.

    “Kemudian juga dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi awak kendaraannya, dua supir dan satu kernet, sampai saat ini masih dilakukan, tadi ada beberapa awak bus yang sudah lolos pemeriksaan, dan nanti akan diberikan keterangan (lulus) yang siap untuk perjalanan jauh masyarakat saat arus mudik nanti,” jelasnya.

    Selain inspeksi kendaraan dan kesehatan awak bus, pemerintah juga mendukung program mudik gratis yang digagas Kementerian Perhubungan. Program ini menyediakan sekitar 400 bus yang siap mengangkut hingga 1.200 pemudik. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring maupun langsung di terminal.

    Tak lupa, Benyamin mengingatkan masyarakat untuk memastikan keamanan rumah sebelum berangkat mudik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain mengunci pintu, mengamankan kendaraan, serta memeriksa instalasi listrik dan gas.

    “Mudik harus nyaman, aman, dan selamat sampai tujuan,” pungkasnya.

    Dengan koordinasi yang melibatkan kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, serta Jasa Raharja, Benyamin optimis arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti.

    Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama instansi terkait menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check terhadap bus antarkota di Terminal Pondok Cabe, Rabu 12 Maret 2025. Langkah ini bertujuan untuk menjamin kelayakan kendaraan dan keamanan para pemudik.

    Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, turun langsung memantau kesiapan armada yang akan mengangkut pemudik ke berbagai daerah.

    “Kebetulan hari ini kita lakukan ramp check kepada bus-bus yang memang akan melakukan perjalanan jarak jauh, dan sudah dilakukan penelitian, pengecekan, kemudian ditempel stiker bahwa dia sudah lolos uji ramp checknya itu sendiri,” ujarnya.
     
    Baca: Dorong UMKM dan Ekonomi Masyarakat Lewat Ramadan Street Carnival Bintaro

    Sebagai terminal tipe A yang berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan, Terminal Pondok Cabe menjadi titik penting bagi perjalanan antarprovinsi, terutama menuju Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

    Dalam inspeksi tersebut, sejumlah bus menjalani pemeriksaan teknis menyeluruh, mencakup sistem rem, lampu, wiper, kondisi ban, hingga kelengkapan dokumen kendaraan.

    Selain kendaraan, kesehatan para pengemudi dan awak bus juga diperiksa secara ketat. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, kolesterol, hingga tes urine guna memastikan mereka bebas dari pengaruh narkotika.

    “Kemudian juga dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi awak kendaraannya, dua supir dan satu kernet, sampai saat ini masih dilakukan, tadi ada beberapa awak bus yang sudah lolos pemeriksaan, dan nanti akan diberikan keterangan (lulus) yang siap untuk perjalanan jauh masyarakat saat arus mudik nanti,” jelasnya.

    Selain inspeksi kendaraan dan kesehatan awak bus, pemerintah juga mendukung program mudik gratis yang digagas Kementerian Perhubungan. Program ini menyediakan sekitar 400 bus yang siap mengangkut hingga 1.200 pemudik. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring maupun langsung di terminal.

    Tak lupa, Benyamin mengingatkan masyarakat untuk memastikan keamanan rumah sebelum berangkat mudik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain mengunci pintu, mengamankan kendaraan, serta memeriksa instalasi listrik dan gas.

    “Mudik harus nyaman, aman, dan selamat sampai tujuan,” pungkasnya.

    Dengan koordinasi yang melibatkan kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, serta Jasa Raharja, Benyamin optimis arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Protes SKB Angkutan Lebaran, Truk Ancam Stop Operasi, Ini Kata Pelaku Usaha – Halaman all

    Protes SKB Angkutan Lebaran, Truk Ancam Stop Operasi, Ini Kata Pelaku Usaha – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFi) Jakarta, mengusulkan agar Pemerintah bisa meninjau ulang atau ada diskresi terhadap aturan pembatasan angkutan barang pada musim Lebaran/Idul Fitri tahun ini.

    Aturan itu dinilai berpotensi merugikan bisnis logistik dan melemahkan pertumbuhan perekonomian nasional yang telah ditargetkan 7-8 persen oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.

    “Menurut hemat kami, waktu pembatasan angkutan barang selama 2 minggu itu terlalu lama. Idealnya cukup selama H-4 s/d H+4 saja supaya kegiatan logistik dan perekonomian bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya dan diharmonisasikan dengan arus mudik maupun arus balik (angkutan penumpang) Lebaran,” ujar Ketua ALFI Jakarta, Adil Karim, beberapa waktu lalu.

    Dia menegaskan, kebijakan yang telah disampaikan Pemerintah agar menjalankan Work From Anywhere (WFA) sebelum dan dan sesudah Lebaran adalah kebijakan kerja yang memungkinkan pekerja untuk bekerja dari mana saja. WFA merupakan pengaturan kerja fleksibel yang memberikan kebebasan kepada pekerja untuk memilih tempat bekerja.

    “Idealnya WFA bisa dimanfaatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN), maupun pegawai BUMN untuk melakukan mudik Lebaran lebih awal. Sehingga mobilisasi penumpang arus mudik bisa lebih terkondisikan,” ucap Adil.

    ALFI berharap sebelum pengambilan keputusan pengaturan Angkutan Lebaran, bisa akomodatif dan memperhatikan keduanya yakni terhadap pergerakan barang atau logistik maupun pergerakan (mobilisasi) orang/penumpang.

    “Pergerakan angkutan barang dan angkutan penumpang selama Lebaran mesti berjalan harmonis demi menopang pertumbuhan ekonomi nasional, dan jangan sampai ada salah satunya yang dikorbankan,” ucap Adil.

    Khawatirkan Closing Time

    Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) juga menyoroti aturan pembatasan/larangan operasional angkutan barang dan logistik terutama terhadap ekspor menjelang dan pasca Lebaran tahun ini.

    Sebab, selain kontraproduktif dengan semangat dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo-Gibran sebesar 7-8 persen, aturan yang dituangkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) itu juga berpotensi melemahkan kinerja ekspor nasional dan menimbulkan high cost logistik.

    Ketua Umum Depalindo yang juga Sekjen DPP GPEI Toto Dirgantoro, menyayangkan adanya SKB itu sekaligus mendesak instansi terkait untuk merevisinya atau meninjau ulang lantaran aktivitas logistik lainnya seperti pelabuhan, hinterland (industri)-nya tetap berkegiatan.

    “SKB itu kami sayangkan karena kontraproduktif dengan target pertumbuhan ekonomi nasional yang telah dicanangkan Presiden Prabowo yakni 7-8 persen. Sebelumnya, Depalindo dan GPEI juga sudah secara resmi memberikan masukan agar jangan sampai ada hambatan pada aktivitas logistik terutama ekspor yang notabene menghasilkan devisa negara,” ujar Toto.

    Dia menegaskan jika aturan pembatasan operasional sesuai SKB itu tetap dipaksakan justru akan memunculkan praktik permohonan pengajuan dispensasi dilapangan yang pada akhirnya pengangkutan muatan ekspor dari dan ke pelabuhan mesti memenuhi berbagai persyaratan tertentu, seperti memakai jasa kawalan yang ujung-ujungnya bisa mendongkrak biaya logistik ekspor.

    “Mumpung masih ada waktu, karenanya Depalindo meminta SKB itu ditinjau ulang demi kelancaran arus barang dan logistik saat libur Lebaran. Walaupun ada pembatasan/larangan angkutan barang cukup bisa dilakukan pada H-1 hingga H+2 Lebaran,” tegas Toto.

    Dia mengungkapkan, disisi lain pada periode pembatasan dalam SKB itu kegiatan pelabuhan atau sisi laut-nya seperti aktivitas layanan kapal dan bongkar muat tetap berjalan.

    Maka dari itu, imbuhnya, kegiatan sisi daratnya (angkutan) juga idealnya tetap beroperasi untuk menghindari eksportir terkena batas akhir waktu pengapalan atau closing time, juga mengingat kondisi industri nasional yang sedang berat, serta mengingat target peningkatan ekspor sesuai harapan Pemerintah.

    Toto mengatakan, mestinya, diberikan solusi agar kegiatan ekspor tetap berjalan serta tidak dibatasi dan tetap diizinkan, dan hanya diatur rute jalan-nya saja serta jam operasionalnya meskipun tidak melalui akses tol tetapi tetap bisa lewat akses arteri atau alternatif.

    Apalagi, kata dia, area hinterland (industri) dari suatu pelabuhan umumnya tidak terlalu jauh jaraknya. Seperti halnya Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini didominasi hinterland  Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), maupun Jawa Barat dan sekitarnya.

    “Jadi mari sama-sama kita peduli terhadap kelangsungan dan pertumbuhan bisnis untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional tidak bertambah kritis, namun tetap memperhatikan (lewat harmonisasi regulasi) demi kenyamanan angkutan penumpang Lebaran atau Idul Fitri,” harap Toto.

    Antisipasi

    Otoritas dan Manajemen Terminal Peti Kemas Pelabuhan (TPK) di Pelabuhan Tanjung Priok perlu mengantisipasi agar terhindar dari kepadatan arus barang atau potensi kongesti menyusul adanya rencana stop operasi angkutan barang dan logistik secara nasional pada 20 Maret 2025, imbas penolakan SKB Angkutan Barang saat Lebaran (Angleb) 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Dalam SKB tersebut, ditegaskan Pembatasan Angkutan Barang mulai sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, atau sekitar 16 hari.

    Kegiatan layanan kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan tetap berjalan, namun jika truk pengangkut barang melakukan stop operasi, otomatis memengaruhi kegiatan receiving dan delivery kargo/peti kemas dari dan ke pelabuhan. Dampaknya terjadi penumpukan barang maupun peti kemas yang berlebihan di pelabuhan.

    “Jadi mesti disiapkan sedini mungkin antisipasinya, dan bagaimana contigensi plan-nya yang tidak menimbulkan high cost logistik jika aksi stop operasi armada truk pengangkut barang itu betul-betul terjadi pada pekan depan,” ujar Wawan salah satu pegiat pengurusan barang ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia mengingat lebih dari 65 persen aktivitas ekspor impor nasional maupun domestik melalui pelabuhan yang terletak di Jakarta Utara itu.

    Saat ini, terdapat lima fasilitas terminal peti kemas yang melayani ekspor impor melalui pelabuhan itu yakni: Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, New Priok Container Terminal-One (NPCT-1), Terminal 3-IPC TPK, dan Terminal Mustika Alam Lestari (MAL/NPH).

    Sebagaimana diberitakan, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) akan melakukan stop operasi mulai 20 Maret 2025 hingga 8 April 2025, sebagai bentuk protes atau penolakan terhadap adanya aturan pelarangan operasional truk pengangkut barang termasuk ekspor impor menjelang dan sesudah Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 H.

    “Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan semua pengurus Aptrindo di daerah-daerah pada hari ini (Senin, 10 Maret 2025), kami perusahaan truk yang tergabung dalam Aptrindo memutuskan untuk melakukan stop operasi mulai pekan depan, 20 Maret 2025 hingga 8 April 2025,” ujar Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan.

    Aptrindo menilai aturan pembatasan operasional angkutan barang cukup dilakukan maksimal 6 hari saja yakni 3 hari sebelum hari H (Lebaran) dan 3 hari setelah Lebaran.

    “Kalau sesuai SKB itu pelarangan angkutan barang dilakukan selama dua minggu. Makanya, kalau Pemerintah tidak mau mendengarkan masukan dan keluhan pelaku usaha logistik, maka sekalian saja kita putuskan untuk Stop Operasi pada 20 Maret 2025,” tegas Gemilang.

    Gemilang juga menegaskan bahwa SKB pembatasan Angkutan Lebaran 2025 itu, justru dinilai paradoks lantaran tidak sejalan dengan upaya dan target Pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

     

  • Bos Mal Blak-blakan Kelas Menengah RI Belum Pulih, Sorot Fenomena Ini

    Bos Mal Blak-blakan Kelas Menengah RI Belum Pulih, Sorot Fenomena Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan, kondisi kelas menengah RI saat ini belum pulih. Karena itu, dibutuhkan pendorong agar belanja warga RI, khususnya kelas menengah, tidak terkuras.

    “Kami dorong lagi agar jangan sampai turun. Ini penting karena daya beli masyarakat masih dalam tahap pemulihan,” kata Alphonzus dalam acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Apalagi, imbuh dia saat ini pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran secara besar-besaran. Hal ini, kata dia, memicu efek domino dan berdampak tak langsung ke industri ritel Indonesia. 

    Di sisi lain, Alphonzus mengungkapkan adanya fenomena yang belakangan terjadi ketika Jakarta sepi ditinggal warganya mudik ke kampung atau berlibur saat Lebaran. Banyak kendaraan berpelat nomor bukan Jakarta yang masuk ke Jakarta di saat Lebaran. 

    “Biasanya Jakarta sepi saat Lebaran, tetapi beberapa tahun terakhir tidak demikian. Banyak kendaraan dengan nomor polisi non-B masuk ke Jakarta,” kata Alphonzus.

    “Perubahan ini didorong oleh infrastruktur jalan tol yang semakin baik, sehingga memungkinkan mobilitas yang lebih mudah dari dan ke Jakarta. Hal ini berdampak langsung pada pusat perbelanjaan di ibu kota, yang tetap ramai saat libur Lebaran,” sambungnya. 

    Produk Ini Paling Banyak Dibeli Saat Ramadan

    Alphonzus menjelaskan, produk non-makanan, seperti fesyen, aksesori, dan perlengkapan ibadah adalah produk-produk yang paling banyak diburu konsumen saat belanja di Ramadan.

    Lalu akan terjadi perubahan saat mendekat momen Lebaran. 

    “Saat Ramadan, belanja lebih ke non-makanan dan minuman. Tapi menjelang libur Idulfitri, fokusnya bergeser ke makanan, minuman, dan hiburan,” jelas Alphonzus.

    Lebih lanjut, dia menyebut momentum puncak penjualan diperkirakan terjadi mulai pekan ini, seiring dengan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan.

    “Kami prediksi puncaknya terjadi mulai besok hingga minggu depan, sebelum masyarakat mulai sibuk dengan mudik,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, program BINA Diskon Lebaran 2025 yang berlangsung pada 14-30 Maret 2025 diselenggarakan di 402 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia, yang bertujuan untuk mengerek daya beli masyarakat.

    Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja dalam acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja dalam acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    (dce)

  • Kabar Baik! Polres Jakpus Buka Fasilitas Penitipan Kendaraan Saat Mudik

    Kabar Baik! Polres Jakpus Buka Fasilitas Penitipan Kendaraan Saat Mudik

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang perayaan lebaran Idul Fitri, tidak sedikit masyarakat yang akan memutuskan untuk mudik ke kampung halaman dan meninggalkan perantauan sementara waktu.

    Namun sayangnya, hal ini bakal menjadi kekhawatiran tersendiri karena harus meninggalkan rumah dalam kondisi kosong hingga rawan kemalingan yang dapat menimbulkan kerugian besar, salah satunya adalah kendaraan.

    Menyikapi hal ini, dikabarkan bahwa pihak Polres Jakarta Pusat telah menghadirkan fasilitas penitipan kendaraan bagi masyarakat yang ingin berangkat mudik dengan lebih tenang.

    Dilansir dari laman Antara, masyarakat dapat menitipkan kendaraan di Mako Polres ataupun Polsek terdekat dengan tempat tinggal nantinya.

    Hal ini juga telah disampaikan oleh Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat terkait program yang telah dihadirkan demi menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik.

    Terkait hal ini, Susatyo menerangkan bahwa pelayanan penitipan kendaraan ini sebenarnya sudah menjadi program tahunan bagi Polri.

    Akan tetapi, ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh setiap masyarakat jika ingin melakukan penitipan kendaraan ini di Polres.

    Perlu untuk diketahui juga bahwa pelaksanaan penitipan kendaraan ini akan dimulai saat masa arus mudik, dengan ketentuan akan diumumkan dalam waktu dekat.

    Sehingga bagi masyarakat yang berminat, dapat melakukan update informasi setiap waktu agar tidak ketinggalan info penitipan kendaraan ini.

    Di sisi lain terkait mudik, Susatyo juga mengingatkan untuk masyarakat agar lebih teliti dan bijak sebelum meninggalkan rumah dalam waktu yang lama.

    Selain kemalingan, kejadian cukup sering terjadi saat rumah ditinggal mudik adalah kebakaran akibat listrik ataupun tabung gas yang dibiarkan begitu saja.

    “Kami mengimbau agar ketika nanti mudik cek semuanya, karena dikhawatirkan sering terjadi kebakaran, jadi kami juga titip pesan kepada masyarakat untuk waspada,” jelasnya.

    Ini tentunya menjadi salah satu hal yang tidak boleh disepelekan, selain mewaspadai masuknya maling ke rumah yang akhirnya menimbulkan berbagai macam kerugian.

    Kebakaran bisa saja disebabkan oleh berbagai hal, terutama arus listrik sehingga pastikan dengan baik sebelum meninggalkan rumah.

    Tidak hanya merugikan diri sendiri, tentunya kebakaran juga bisa menimbulkan bencana bagi orang sekitar apalagi jika terjadi saat musim panas.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, arus mudik menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kelancaran perjalanan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun dan mengoperasikan ruas tol baru.

    Pada mudik Lebaran 2025, sejumlah ruas tol baru akan difungsionalkan, baik secara penuh maupun sementara, guna memberikan alternatif rute bagi pemudik.

    Beberapa di antaranya bahkan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Berikut ini daftar ruas tol baru yang dapat digunakan untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025.

    Ruas Tol Baru untuk Mudik Lebaran 2025

    1. Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (seksi Prambanan-Purwomartani, 6,78 km)

    Ruas tol ini akan dioperasikan secara fungsional dan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Kehadiran ruas tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan nasional yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta, serta mempercepat akses menuju Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA) di Kulonprogo.

    2. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (seksi Bojongmangu-Sadang, 31,25 km)

    Sebagai alternatif bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek utama, tol ini akan difungsionalkan secara gratis. Ruas ini menghubungkan Bojongmangu di Kabupaten Bekasi dengan Sadang di Purwakarta, memberikan jalur tambahan menuju jalur pantura dan jalur tengah Pulau Jawa.

    3. Tol Probolinggo-Banyuwangi (seksi Gending-Paiton, 25 km)

    Tol ini akan berfungsi sebagai jalur alternatif bagi pemudik yang melintasi Jawa Timur, terutama bagi mereka yang menuju Banyuwangi dan Bali. Dengan difungsionalkannya ruas ini, waktu tempuh dari Probolinggo ke Paiton akan lebih efisien dibandingkan jalur nontol yang ada saat ini.

    4. Tol Palembang-Betung (seksi Rengas-Pangkalan Balai, 30,8 km)

    Ruas tol ini menjadi bagian penting dari jaringan Trans-Sumatera yang membantu memperlancar arus kendaraan dari Palembang menuju Jambi dan sekitarnya. Dengan pengoperasian ruas ini selama periode mudik, diharapkan antrean panjang di jalan nasional dapat berkurang secara signifikan.

    5. Tol Binjai-Langsa (seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, 19 km)

    Tol ini memberikan akses yang lebih cepat dan nyaman bagi pemudik yang melakukan perjalanan dari Sumatera Utara menuju Aceh. Dengan difungsionalkannya ruas ini, pemudik yang biasanya menggunakan jalan nasional yang rawan kemacetan dapat memiliki alternatif jalur yang lebih lancar.

    6. Tol Pekanbaru-Padang (seksi Padang-Sicincin, 36,6 km)

    Sebagai bagian dari proyek tol yang menghubungkan dua ibu kota provinsi di Sumatera, ruas ini akan membantu memangkas waktu perjalanan dari Pekanbaru ke Padang secara signifikan. Dengan jalur tol ini, pemudik dapat menghindari jalur pegunungan yang kerap menjadi titik kemacetan.

    7. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (seksi Kuala Tanjung-Indrapura, 10,15 km)

    Ruas ini berfungsi untuk mempercepat akses dari kawasan industri Kuala Tanjung ke Tebing Tinggi, sekaligus mengurangi kepadatan di jalan lintas Sumatera. Kehadirannya sangat penting bagi pemudik yang ingin menuju kawasan wisata Danau Toba dan sekitarnya.

    8. Tol Sigli-Banda Aceh (seksi Padang Tiji-Seulimeum, 24,67 km)

    Tol tersebut menjadi bagian penting dari proyek jalan tol pertama di Aceh, yang bertujuan meningkatkan konektivitas antara Banda Aceh dan daerah sekitarnya. Dengan operasional tol ini, perjalanan antara Banda Aceh dan Sigli akan menjadi lebih singkat dan nyaman.

    Manfaat Dibukanya Ruas Tol Baru

    Dibukanya ruas-ruas tol baru ini memiliki berbagai manfaat, antara lain:

    Mengurangi kemacetan di jalan nasional

    Dengan adanya jalur alternatif, beban kendaraan di jalur utama dapat dikurangi.

    Ruas tol yang lebih lancar memungkinkan pemudik mencapai tujuan lebih cepat.

    Meningkatkan kenyamanan berkendara

    Dibandingkan jalan konvensional, tol menawarkan jalan yang lebih mulus dan minim hambatan.

    Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah

    Dengan kemudahan akses, potensi ekonomi di daerah sekitar ruas tol meningkat.

    Dengan dibukanya ruas tol baru pada periode mudik Lebaran 2025, diharapkan perjalanan pemudik akan menjadi lebih lancar dan nyaman. Pemudik diimbau untuk memanfaatkan jalur-jalur ini dengan tetap mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.