Topik: Mudik

  • Ada Apa dengan Ekonomi Indonesia?

    Ada Apa dengan Ekonomi Indonesia?

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkap penurunan mudik Lebaran 2025 sekira 4,69% dibandingkan dengan realisasi pada 2024 yang mencapai 162,2 juta orang, tahun ini tercatat 154,6 juta jiwa.

    Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga memprediksi tren pergerakan wisatawan periode libur Lebaran 2025 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

    “Kita sedang melakukan survei juga untuk ini, tapi secara ringkas kalau kita dengarkan dari beberapa katakan para PHRI dari daerah, trennya itu menurun yang pasti, jika dibandingkan tahun 2024,” ucap Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran pada Jumat, 11 April 2025 seperti dikutip dari Antara.

    Penurunan Daya Beli Masyarakat

    Menurut Yusran, tren penurunan ini bisa dilihat dari persentase penggunaan semua moda transportasi yang telah diakui pemerintah turun menjadi 30 persen.

    “Kemudian lama daripada peningkatan okupansi, jumlah hari peningkatan okupansi itu pendek, cuma tiga atau empat hari habis itu okupansinya langsung di-drop drastis, misalnya dari angka 80 persen atau 90 persen itu bisa di-drop drastis ke 20 persen sekarang rata-rata bahkan ada yang di bawah itu,” katanya.

    Tren penurunan juga terjadi pada sisi akomodasi seperti hotel dan restoran, disebabkan penurunan daya beli masyarakat. Fenomena ini sangat disayangkan karena biasanya masyarakat berupaya sebisa mungkin agar bisa mudik ke kampung halaman.

    “Kalau kita bicara daya beli terganggu kita perhatikan memang situasi ekonominya tidak bagus. Banyak kayak PHK, terus masalah dinamika, kebijakan dalam negeri yang juga masih belum kondusif,” ujar Yusran.

    Penyebab lain yang ia soroti yakni adanya permasalahan pinjaman online (pinjol) yang kasusnya semakin meningkat, membuktikan situasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja dan memicu sebagian masyarakat tak mudik.

    Tingkat okupansi sejumlah daerah melonjak, tapi tren ini tak akan bertahan lama meski periode libur Lebaran 2025 cukup panjang.

    “Permasalahan kita bahwa tingkat okupansi yang diharapkan itu memang bisa berlangsung lama, tapi karena kita mengalami low season yang parah sekali waktu bulan puasa, ternyata targetnya juga enggak tercapai dan yang paling penting lagi setelah lonjakan tersebut turunnya juga langsung drastis ke bawah,” ujarnya.

    Efisiensi Anggaran

    PHRI telah beberapa kali mengadakan pertemuan dan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dalam mengatasi hal ini selain tengah melakukan survei.

    Namun, efisiensi anggaran membuat kementerian dan lembaga mengalami kesulitan menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan hotel dan restoran seperti biasanya.

    Menurutnya, kegiatan pemerintah bisa menjadi pemasukan yang cukup besar untuk sejumlah daerah yang tak memiliki banyak destinasi wisata.

    PHRI telah bersurat pada Menteri Keuangan hingga Presiden Prabowo Subianto guna mendiskusikan masalah ini. Ia berharap pemerintah mendorong investor membangun sarana akomodasi di sekitar destinasi wisata.

    Sektor akomodasi juga akan tumbuh jika pemerintah banyak menyelenggarakan acara seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.

    “Kita sepakat dengan efisiensi tapi efisiensinya harus juga dilakukan hati-hati agar tidak terdampak terhadap keberlangsungan dari akomodasi itu sendiri. Bukan kita berarti tidak mau inovatif untuk mencari pasar baru, tapi untuk jangka pendek tentu harus ada hal yang mesti, yang bisa menyelesaikan itu adalah pemerintah itu sendiri,” ujarnya.

    Ia menilai saat ini momentum yang tepat membenahi sektor pariwisata Indonesia dari sisi regulasi, investasi dan penguatan peran pariwisata untuk perekonomian nasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 148 pendatang pindah ke Jakarta Selatan pasca libur Lebaran

    148 pendatang pindah ke Jakarta Selatan pasca libur Lebaran

    Sejumlah pemudik tiba di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Senin (15/4/2024). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.

    148 pendatang pindah ke Jakarta Selatan pasca libur Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 13:19 WIB

    Elshinta.com –  Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan mencatat sebanyak 148 pendatang pindah ke wilayahnya pasca libur Lebaran 2025.

    “Sudah ada 148 penduduk yang pindah sejak Selasa (8/4),” kata Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Nurrahman merinci 148 tersebut dalam sejumlah kategori yakni terkait jenis kelamin terdiri dari 78 orang laki-laki dan 70 jiwa perempuan. Kemudian, tingkat pendidikan sebanyak 20,95 persen lebih tinggi dari SMA sederajat dan 79,05 persen dengan pendidikan SMA ke bawah.

    Terkait asumsi penghasilan dari jenis pekerjaan yakni 63,51 persen berpenghasilan rendah dan 36,49 berpenghasilan tidak rendah.

    “Terkait usia, 31 jiwa usia anak (0-17 tahun), 119 jiwa usia produktif (15-64 tahun), dan 4 jiwa usia lanjut usia (60 tahun ke atas),” jelasnya.

    Untuk tujuan kedatangan, paling tinggi ke Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Cipete Utara. Untuk pekerjaan pendatang paling banyak yakni pelajar/mahasiswa. Berdasarkan data dari Dinas Dukcapil DKI, sebanyak 1.084 pendatang baru masuk ke Jakarta pada periode Selasa (8/4) – Jumat (11/4).

    Dari jumlah tersebut, 572 di antaranya adalah perempuan dan 512 laki-laki. Wilayah yang menjadi tujuan terbanyak yakni Jakarta Timur. Disusul Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berpendapat rencana kepindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu penyebab menurunnya angka pendatang ke Jakarta. Tercatat pada 2023, tercatat ada 395.298 pendatang.

    Angka itu turun drastis pada 2024 menjadi 84.783 jiwa. Sementara, untuk 2025, jumlah pendatang diprediksi hanya berkisar antara 10.000 hingga 15.000 jiwa.

    Sumber : Antara

  • Ketua Komisi III DPR Apresiasi Polri Maksimal Kawal Arus Mudik-Balik Lebaran 2025

    Ketua Komisi III DPR Apresiasi Polri Maksimal Kawal Arus Mudik-Balik Lebaran 2025

    Jakarta

    Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengapresiasi usaha Polri beserta jajaran stakeholder lainnya dalam mengawal arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Keberhasilan mudik ini merupakan hasil sinergi antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan serta stakeholders lainnya.

    “Kami apresiasi Kemenhub, Polri dan ASDP yang maksimal banget melancatkan mudik dan arus mudik, meskipun jumlah pemudik menurun 4,69% dari tahun 2024, tapi peningjatan kelancaran sangat signifikan sekali,” kata Habiburokhman saat dihubungi, Sabtu (13/4/2025).

    Dia menilai hampir tidak ada antrean berjam-jam di sejumlah titik yang rawan macet. Menurutnya, ini arena upaya Polri dan pemerintah dalam melakukan pengaturan.

    “Nyaris tidak ada anteran berjam-jam di titik-titik rawan macat, ini terjadi karena pengaturan yang maksimal oleh Pemerintah,” ucapnya.

    Habiburokhman merinci kebijakan yang membantu kelancaran arus mudik yakni WFA, cuti bersama, hingga rekayasa lalin

    “Mulai dari kebijakan WFA dan cuti bersama, rekayasa lalin yang sangat baik, sampai pengaturan kapal laut oleh ASDP. Dalam konteks penanganan mudik tahun ini pemerintah benar-benar hadir menjalankan tugasnya dengan sangat baik,” ujar dia.

    Dari sisi petugas kepolisian, keberhasilan penanganan mudik ini terkait erat dengan skema rekayasa lalu lintas yang dikendalikan secara terpusat. Rekayasa itu antara lain dengan penggunaan sistem ganjil genap, contraflow, one way lokal hingga one way nasional. Operasi ini didukung peralatan mutakhir seperti monitoring CCTV, body worn camera, algoritma road safety, e-Turjawali, GPS ranmor Korlantas, Jasamarga integrated digital map hingga integrated road safety management system.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan, bahwa selain arus mudik, jajaran juga mengamankan dan mengelola kepadatan di lokasi-lokasi wisata. Hal itu disampaikan Jenderal Sigit saat mengecek jalur mudik Trans Jawa.

    Tak hanya urusan mudik, Jenderal Sigit juga sebelumnya meminta jajaran untuk menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) sesuai dengan aturan. Jenderal Sigit menegaskan Polri akan mengambil tindakan jika ada pihak yang memainkan harga bahan pokok memanfaatkan momentum Ramadan.

    “Terkait harga sembilan bahan pokok selama bulan Ramadan di pengecer atau di pasar tradisional, harga harus sesuai HET (harga eceran tertinggi). Besok saya akan turunkan anggota di lapangan untuk mengontrol, kalau ada yang harganya melebihi HET akan kita telusuri penyebabnya ada di mana,” ujar Sigit seusai rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

    Untuk pengendalian harga pangan, jajaran Polri melakukan sejumlah langkah yakni:

    1. Melakukan monitoring harga melalui aplikasi Satgas Pangan Polri, PIHPS, SP2KP Kemendag, Panel Harga BAPANAS secara realtime.

    2. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan stok

    3. Melakukan pengecekan ke produsen barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting), dan tempat penyimpanan (cold storage)

    4. Melakukan pengecekan langsung ke pasar tradisional dan retail modern untuk mengetahui stok, harga dan ketersediaan bahan pokok

    5. Melakukan operasi pasar dengan menggelar Gerakan Pasar Murah

    6. Memastikan kelancaran distribusi bapokting.

    Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan stok bapokting, Satgas Pangan Polri menemukan menonjol yakni MinyaKita yang isinya tak sesuai ukuran kemasan. Temuan ini telah diproses secara hukum.

    (maa/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KAI Angkut 4,7 Juta Penumpang selama Angkutan Lebaran 2025

    KAI Angkut 4,7 Juta Penumpang selama Angkutan Lebaran 2025

    loading…

    PT KAI (Persero) mencatat jumlah penumpang kereta api selama masa angkutan Lebaran 2025 sebanyak 4.707.628 orang. FOTO/IST

    JAKARTA PT KAI (Persero) mencatat jumlah penumpang kereta api selama masa angkutan Lebaran 2025 sebanyak 4.707.628 orang. Angka ini merupakan akumulasi penumpang kereta jarak jauh dan lokal di wilayah operasional Jawa dan Sumatera.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba merinci, volume penumpang kereta api jarak jauh 3.915.546 dan penumpang kereta lokal 792.082 orang.

    Selama angkutan Lebaran, penumpang kereta tertinggi terjadi pada masa arus balik, yakni 2 April 2025. Pada hari itu KAI melayani 274.313 orang, terdiri dari 223.348 penumpang kereta jarak jauh dan 50.965 orang kereta lokal.

    “Volume arus balik tetap tinggi dari tanggal 1 hingga 7 April, dengan rata-rata harian di atas 250.000 pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena kebijakan pemerintah yang menetapkan Work From Anywhere (WFA) hingga 8 April,” ujar Anne, Minggu (13/4/2025).

    Di lain sisi, lebih dari 90% pemudik mengungkapkan apresiasinya kepada petugas KAI yang bertugas baik di stasiun maupun di dalam kereta selama angkutan Lebaran 2025.

    Hal tersebut terungkap lewat survei kepuasan pelanggan, yang dilakukan Perum LKBN Antara, melalui unit bisnis NEXT, dan berlangsung dalam rentang waktu 5-8 April 2025 dengan melibatkan 557 responden.

    Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis, dan Teknologi Informasi (TI) Perum LKBN Antara Jaka Sugiyanta mengatakan, petugas KAI dinilai tanggap dan proaktif, terutama memastikan kenyamanan penumpang.

    “Ini menunjukkan upaya nyata KAI dalam menjaga keamanan dan ketertiban baik di stasiun maupun di dalam kereta,” ucap Jaka.

    Survei mengulas kategori layanan dan fasilitas di stasiun, layanan dan fasilitas di kereta, pembelian tiket, dan dampak sosial penggunaan kereta api. Lebih dari 80% responden menyatakan kebersihan ruang tunggu dan ketersediaan ruang tunggu di stasiun sudah sangat baik. Tak kalah penting, hampir 80% responden sepakat KAI telah menghadirkan kesediaan dan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas.

    Jaka melanjutkan walaupun boarding manual masih mendominasi (54,7 persen), namun fitur boarding face recognition sudah cukup banyak digunakan (45,3%). “Ini menjadi PR bagi KAI untuk lebih meningkatkan awareness fitur face recognition kepada masyarakat agar proses boarding jadi lebih cepat lagi,” tuturnya.

  • 8
                    
                        Jenazah Mahasiswi UGM di Jalur Tawangmangu-Sarangan Diduga Kecelakaan Saat Mudik
                        Surabaya

    8 Jenazah Mahasiswi UGM di Jalur Tawangmangu-Sarangan Diduga Kecelakaan Saat Mudik Surabaya

    Jenazah Mahasiswi UGM di Jalur Tawangmangu-Sarangan Diduga Kecelakaan Saat Mudik
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Kepolisian Sektor Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memastikan bahwa jenazah yang tewas di selokan jalur
    Tawangmangu-Sarangan
    adalah
    mahasiswa UGM
    asal Madiun yang diduga mengalami
    kecelakaan
    .
    Kapolsek Plaosan AKP Jok Yuhono melalui sambungan telepon mengatakan, keluarga korban mendatangi Polsek Plaosan pada hari Minggu (13/4/2025) dini hari.
    “Kita oleh TKP sampai jam 12 malam, keluarga korban memang mendatangi Polsek tadi malam untuk memastikan bahwa jenazah adalah keluarga mereka. Kalau dari pakaian, sepeda motor yang digunakan dipastikan itu milik korban, namun pihak keluarga memastikan bahwa jenazah adalah keluarga mereka tadi malam sekitar pukul 12.00 WIB,” ujarnya, Minggu.
    Joko Yuhono menyampaikan, korban ditemukan oleh salah satu warga pada hari Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB yang mencium bau busuk menyengat.
    “Salah satu warga curiga mencium bau menyengat, karena tidak berani mendekat, dia memanggil temannya dan menemukan ada sepeda motor di parit, ternyata ada mayat di bawah sepeda motor tersebut. Kita terima laporan pukul 15.00 WIB,” katanya.
    Setelah memastikan korban adalah mahasiswa UGM, keluarga kemudian membawa pulang jenazah korban untuk dimakamkan.
    Dari hasil penyelidikan, korban diduga mengalami kecelakaan saat
    mudik
    ke Madiun.
    “Dari oleh TKP ada rambu-rambu yang ditabrak, kemudian ada bekas pengereman di lokasi kejadian. Korban diduga mengalami kecelakaan,” ucap Joko Yuhono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Astra Infra Catat 6,6 Juta Kendaraan Melintas di 3 Ruas Tol Ini Selama Periode Lebaran 2025 – Halaman all

    Astra Infra Catat 6,6 Juta Kendaraan Melintas di 3 Ruas Tol Ini Selama Periode Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelola jalan tol, Astra Infra, selama periode arus mudik dan balik lebaran, tepatnya pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025 mencatat 6,6 juta kendaraan telah melewati ruas tol yang dikelola.

    Di ruas tol Tangerang-Merak tercatat sekitar 3,3 juta kendaraan melintas selama momen lebaran, baik pada arus mudik maupun balik.

    Selanjutnya, di ruas tol Cikopo-Palimanan sekitar 2,2 juta kendaraan melintas dan di ruas tol Jombang-Mojokerto sebanyak 1,1 juta kendaraan melintas selama periode mudik dan balik lebaran 2025.

    Group Chief Executive Officer Astra Infra Firman Yosafat Siregar, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama Astra infra bersama seluruh stakeholders terkait pada periode lebaran 2025.

    “Kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders atas sinergi dan kolaborasi yang baik, sehingga arus lebaran dapat terlaksana dengan lancar. Astra Infra juga berkomitmen untuk senantiasa mendukung pemerintah dalam meningkatkan layanan infrastruktur yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ucap Yosafat dalam keterangan resmi, Sabtu (12/4/2025).

    Dalam memastikan kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Astra Infra senantiasa memastikan kesiapan kondisi jalan, penyiagaan petugas, kesiapan rest area, serta kesiapan pengaturan lalu lintas.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, mengapresiasi penyelenggaraan angkutan lebaran 2025 yang aman dan lancar.

    “Saya mengapresiasi dan kita patut bersyukur, bahwa secara umum penyelenggaraan arus mudik dan arus balik dijalankan dengan baik,” ungkap Menteri AHY.

  • Hari Ini, Car Free Day di Jakarta Kembali Digelar

    Hari Ini, Car Free Day di Jakarta Kembali Digelar

    Jakarta

    Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta kembali digelar hari ini. CFD sempat ditiadakan dua pekan selama libur Lebaran.

    Informasi digelarnya CFD lagi di Jakarta disampaikan oleh Dinas Perhubungan Pemprov Jakarta melalui akun resmi Instagramnya seperti dilihat, Minggu (13/4/2025). Kegiatan CFD yang digelar tiap pekan sekali mulai kembali diadakan pada 13 April 2025.

    Dinas Perhubungan Pemprov Jakarta juga menjelaskan sejumlah aturan dalam pelaksanaan CFD. Ada beberapa hal dan barang yang dibolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan dan/atau dibawa.

    “Ada beberapa hal dan barang yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan dan dibawa. Dengan begitu, kita dapat menciptakan suasana HBKB yang nyaman bagi semua,” tulis Dishub Jakarta dalam keterangan, dilansir akun resminya.

    Sebagai informasi, sebelumnya CFD Jakarta sempat ditiadakan selama dua pekan pada tanggal 30 Maret dan 6 April 2025. Hal ini sehubungan adanya libur panjang Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Sehubungan dengan akan dioptimalkannya petugas Dishub DKI Jakarta untuk pengaturan dan pengendalian lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025, pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta DITIADAKAN,” tulis Dishub Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 1,1 Juta Penumpang Padati Daop 6 Yogyakarta pada Periode Lebaran 2025

    1,1 Juta Penumpang Padati Daop 6 Yogyakarta pada Periode Lebaran 2025

    Yogyakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat prestasi membanggakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Selama 22 hari operasional yang berlangsung mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, total sebanyak 1.100.196 penumpang tercatat menggunakan layanan kereta api Daop 6, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.

    Manajer Humas KAI Daop 6 Feni Novida Saragih mengatakan, angka ini mencerminkan lonjakan pemudik yang signifikan, naik 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan 946.658 penumpang.

    “Lonjakan ini menjadi bukti semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi selama momen mudik Lebaran,” ungkapnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (12/4/2025).

    Data dari KAI Daop 6 mencatat, Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun terfavorit dengan volume keberangkatan mencapai 193.943 penumpang, diikuti Stasiun Solo Balapan (118.287 penumpang) dan Lempuyangan (92.764 penumpang).

    Sementara itu, untuk kedatangan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, Stasiun Yogyakarta juga mencatat angka tertinggi yakni 204.773 penumpang, disusul Solo Balapan (133.122 penumpang) dan Lempuyangan (95.406 penumpang).

    Selama masa arus balik Lebaran, KAI Daop 6 mengoperasikan 37 perjalanan KA jarak jauh per hari, termasuk 12 KA tambahan yang disiapkan khusus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Salah satu yang menjadi sorotan adalah KA tambahan Yogyakarta-Gambir yang masih akan beroperasi hingga 13 April 2025.

    Tidak hanya menambah perjalanan, KAI Daop 6 juga memastikan tingkat ketepatan waktu tetap terjaga dengan catatan 99,74% untuk keberangkatan dan 97,76% untuk kedatangan. Hal itu sekaligus mencerminkan layanan prima yang diberikan selama musim mudik.

    Selain itu, berbagai fasilitas baru seperti ornamen khas Lebaran di stasiun, drinking water station, pembersih sepatu elektrik, hingga kursi tunggu lebih nyaman turut disiapkan guna memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik kepada para pelanggan.

    Feni juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung kelancaran Angkutan Lebaran 2025, termasuk TNI, Polri, Dishub, media, komunitas pecinta kereta api, serta seluruh masyarakat.

    “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik demi mendukung transportasi publik yang aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan,” pungkasnya terkait arus mudik dan balik Lebaran 2025 di Daop 6 Yogyakarta.

  • Beban Puncak Listrik Nasional Selama Idulfitri Capai 44.639

    Beban Puncak Listrik Nasional Selama Idulfitri Capai 44.639

    JAKARTA – Posko Nasional Sektor ESDM untuk periode Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025 mencatat beban puncak ketenagalistrikan nasional mencapai 44.639 MW.

    Kepala BPH Migas, Erika Retnowati yang juga ditunjuk sebagai Ketua Posko mengatakan, angka ini naik 3,6 persen dibanding tahun sebelumnya.

    “Sedangkan daya mampu pasok mencapai 56.119 MW, meningkat 6,6 persen dari tahun 2024,” ujar Erika yang dikutip Sabtu, 12 April.

    Erika bilang, hal ini menghasilkan cadangan daya sebesar 11.480 MW atau 25,72 persen.

    Erika juga menyoroti peningkatan signifikan dalam penggunaan kendaraan listrik (EV) selama musim mudik tahun ini.

    “Tercatat 19.852 unit mobil listrik digunakan secara nasional, meningkat tajam sebesar 460 persen dibanding tahun lalu yang hanya 4.314 unit. Penggunaan tertinggi terjadi di DKI Jakarta, sementara terendah tercatat di Bengkulu, Gorontalo, dan Maluku Utara,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi menambahkan, perbandingan konsumsi beberapa jenis BBM antara tahun lalu 2024 dengan tahun ini.

    Konsumsi untuk gasoil, solar dan turunannya, realisasi tahun 2024 lalu sebesar 40.155 liter, di tahun ini turun menjadi 38.757 liter.

    Kemudian untuk kerosin, untuk wilayah Indonesia Timur, realisasi tahun 2024 sebesar 1.389 kiloliter (KL), dan tahun ini menurun sedikit menjadi 1.366 KL per hari.

    Untuk LPG mengalami kenaikan berbeda dengan yang BBM. Tahun ini konsumsi LPG meningkat 4,2 persen yang teridiri jenis BBM Public Service Obligation (PSO) dan non PSO.

    Sementara untuk Avtur, secara nasional turun, tahun 2024 sebesar 12.501 KL per hari, di tahun 2025 menurun menjadi 12.160 KL per hari.

  • Dukcapil Jaksel ingatkan pendatang baru harus punya surat pindah

    Dukcapil Jaksel ingatkan pendatang baru harus punya surat pindah

    Sejumlah pemudik berjalan keluar dari KRI Banjarmasin-592 pada Program Arus Balik Gratis TNI AL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Senin (7/4/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU.

    Dukcapil Jaksel ingatkan pendatang baru harus punya surat pindah
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 12 April 2025 – 19:53 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan mengingatkan pendatang baru harus mempunyai surat pindah atau Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI)  dari daerah asal jika ingin tinggal di Jakarta.

    “Jika ingin pindah harus memiliki SKPWNI atau surat pindah dari daerah asal,” kata Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Nurrahman mengatakan pihaknya memberikan persyaratan kepada penduduk yang akan ke DKI Jakarta untuk mempersiapkan dokumen kependudukan untuk memudahkan pelayanan.

    Terlebih, pemerintah sudah tidak lagi melaksanakan operasi yustisi sejak 2018 lalu. Maka itu, pentingnya pendatang baru memiliki dokumen kependudukan.

    Dia juga mengimbau kepada mereka yang tidak berkeinginan pindah untuk tetap melapor kepada RT/RW setempat.

    “Sedangkan, bagi mereka yang tidak berkeinginan pindah akan disebut sebagai penduduk non permanen dengan tetap  melapor  ke RT/RW maupun Dukcapil setempat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Sudin Dukcapil Jakarta Selatan juga menggencarkan jemput bola kepada pendatang baru dalam upaya melaksanakan tertib administrasi kependudukan (adminduk).

    Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak Rabu (9/4) dan akan dilakukan evaluasi usai dua minggu berjalan.

    “Dalam dua minggu ini kita upayakan sosialisasi ke RT/RW, termasuk melalui media sosial sehingga warga diharap sudah bisa langsung ke loket-loket Dukcapil di kelurahan,” ucapnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengimbau pendatang baru untuk memiliki pekerjaan dan penjamin tempat tinggal jika ingin datang ke Jakarta.

    Salah satu fokus utama sosialisasi kependudukan adalah penataan data penduduk sesuai dengan domisili agar tercipta basis data yang valid dan akurat dalam mendukung berbagai kebijakan publik.

    Sumber : Antara