Topik: Mudik

  • Polisi Karawang buka putaran balik yang ditutup selama Lebaran

    Polisi Karawang buka putaran balik yang ditutup selama Lebaran

    Petugas membuka barier beton yang dipasang untuk menutup u-turn di jalan arteri Karawang selama musim mudik-balik lebaran. (ANTARA/HO-Polres Karawang)

    Polisi Karawang buka putaran balik yang ditutup selama Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Satlantas Polres Karawang membuka kembali puluhan titik akses putaran balik arah (u-turn) di sepanjang jalan arteri Karawang yang ditutup selama sekitar dua pekan sepanjang musim mudik-balik Lebaran 2025.  Kasatlantas Polres Karawang, AKP Abdurrohman Hidayat, di Karawang, Minggu menyampaikan bahwa pengamanan arus mudik dan balik lebaran sudah tuntas. 

    Atas hal tersebut, puluhan titik putaran arah yang ditutup kini dibuka kembali, untuk memudahkan mobilitas masyarakat setempat.  Kegiatan pembukaan titik putaran arah di sepanjang jalan arteri Karawang di antaranya dilakukan dengan menggunakan kendaraan truk crane untuk mengangkat barrier beton yang terpasang di sejumlah titik putaran arah. 

    Sementara itu, sebelumnya saat memasuki musim mudik lebaran, petugas Dinas Perhubungan Karawang bersama pihak kepolisian menutup puluhan titik akses putar arah di sepanjang jalan arteri Karawang. Penutupan puluhan u-turn dilakukan sebagai upaya mengatasi kemacetan di jalan arteri Karawang. Titik putaran arah atau u-turn itu seringkali menjadi penyebab terjadinya kemacetan di jalur mudik wilayah Karawang.

    Di sepanjang jalan arteri Karawang, mulai dari wilayah Tanjungpura (perbatasan Karawang-Bekasi) hingga jalur Pantura Cikalong arah Gamon (perbatasan Karawang-Subang), terdapat 70 U-turn yang ditutup pada musim mudik-balik lebaran.

    Tidak semua titik putaran arah yang ditutup. Petugas menyisakan delapan titik putaran arah yang dibuka selama musim mudik-balik lebaran di sepanjang jalan arteri Karawang. Di antaranya Bundaran Kepuh, Bundaran Charles, Bundaran Masari, Bundaran Pancawati, Bundaran Depo Pertamina, u-turn RM Niki, u-turn Casandra, dan u-turn Cikalong. 

    Sumber : Antara

  • Mahasiswa UGM yang Sempat Dikabarkan Hilang saat Mudik Ditemukan Meninggal di Selokan

    Mahasiswa UGM yang Sempat Dikabarkan Hilang saat Mudik Ditemukan Meninggal di Selokan

     

     

    Liputan6.com, Jakarta – Sheila Amelia, mahasiswa UGM yang sempat dikabarkan hilang sejak 25 Maret 2025 dalam perjalanan mudik menggunakan sepeda motor, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuh korban ditemukan pada Sabtu (12/4/2025), di sebuah parit di Lawu Green Forest, tepatnya di Jalan Raya Sarangan-Cemoroseu, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim.

    Menurut penuturan warga, penemuan jasad Sheila tidak disengaja saat warga hendak menolong seseorang korban kecelakaan di lokasi yang hampir berdekatan. Awalnya warga melihat ada sepeda motor dalam keadaan terbalik, dan setelah ditelisik ternyata ada tubuh tertimpa di baliknya dalam kondisi meninggal dunia. 

    Sheila Amelia yang merupakan warga Kebonsari Madiun tercatat sebagai mahasiswa Faperta UGM. Dirinya dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 saat hendak mudik ke kampung halamannya. 

    Kapolsek Ploasan AKP Jokon Yuhono menurut keterangan resminya, Minggu (13/4/2025) menjelaskan kronologi kejadian penemuan jasad tersebut. Awalnya warga mendapat telepon dari temannya yang saat itu sedang menolong orang kecelakaan di jalur Lawu Greent Forest, Sabtu, 12 April 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Saat itu juga (dia) melihat ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di parit. Selanjutnya warga tersebut segera mendatangi lokasi dan setelah dilakukan pengecekan ternyata benar ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di sebuah parit dan setelah dicek mendetail ada seorang di bawah sepeda motor tersebut dengan kondisi kemungkinan sudah meninggal,” katanya.

    Dijelaskannya, jasad ditemukan di dalam parit sedalam 77 cm dengan lebar sekitar 60 cm, dan dalam kondisi tubuh tertimpa sepeda motor berwarna hitam bernomor polisi AE 3413 CA.

    Usai penemuan itu, warga langsung melapor ke Polsek Plaosan. Petugas yang datang kemudian langsung memeriksa dan mengevakuasi jasad tersebut. Saat diperiksa tim medis Puskesmas sudah dinyatakan meninggal dunia. Saat ditemukan, korban mengenakan celana panjang jins warna biru gelap.

    Joko juga menambahkan, saat ditemukan, barang-barang pribadi milik korban termasuk helm, masih melekat di tubuhnya. 

    “Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan bekas pengereman di aspal yang mengarah ke titik jatuhnya motor dan korban. Dugaan sementara, korban mengendarai sepeda motornya dari arah Jawa Tengah dan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan di jalur menurun,” jelasnya.

    Hasil pemeriksaan tim medis menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan di tubuh korban. Sehingga terindikasi penyebab kematian korban adalah karena kecelakaan tunggal dengan menabrak rambu jalan dan masuk ke parit. Keluarga korban pun menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan dan tidak memberikan izin kepada tim medis untuk melakukan autopsi.

    Sementara itu, pihak Fakultas Pertanian UGM juga membenarkan Sheila Amelia merupakan salah satu mahasiswa di kampus tersebut. Melalui unggahan Instagram @fapertaugm menyampaikan duka cita atas meninggalnya Sheila yang kemudian dibanjiri komentar duka cita. 

    “Segenap keluarga besar Fakultas Pernanian Universitas Gadjah Mada mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Sheila Amelia Cristanti, mahasiswa program studi S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (2023). Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” tulis akun @fapertaugm.

     

     

  • Resmi Turun! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Senin 14 April 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    Resmi Turun! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Senin 14 April 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    Resmi Turun! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Senin 14 April 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi mengalami penurunan harga.

    Melalui Subholding Comercial and Trading PT Pertamina (Persero) beberapa jenis BBM yang mengalami penurunan diantaranya BBM non subsidi Pertamax Series dan Dex Series.

    Penurunan harga tersebut berlaku per 29 Maret 2025, guna menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan merupakan upaya untuk mendukung kelancaran arus mudik.

    Dilansir dari Kompas.com, melalui Mars Ega Legowo Putra selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa penurunan harga ini merupakan kado dari Pemerintah maupun Pertamina untuk masyarakat.

    “Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau,” ujar Ega dalam siaran persnya, Sabtu (29/3/2025).

    Berikut Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pada April 2025:

    Provinsi Aceh 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200. 
    Pertalite: Rp 10.000

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang 
    Pertamax: Rp 11.800 
    Dexlite: Rp 12.750
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sumatera Utara 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sumatera Barat 
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.100 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Riau 
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.100 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Kepulauan Riau 
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.100 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500
    Pertalite: Rp 10.000

    Free Trade Zone (FTZ) Batam 
    Pertamax: Rp 11.900 
    Pertamax Turbo: Rp 12.850 
    Dexlite: Rp 12.900 
    Pertamina Dex: Rp 13.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Jambi 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Bengkulu 
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.100 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sumatera Selatan 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Bangka Belitung 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Lampung 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi DKI Jakarta 
    Pertamax: Rp 12.500
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Banten 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Jawa Barat 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Jawa Tengah 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi DI Yogyakarta 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Jawa Timur 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Bali 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Nusa Tenggara Barat
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Nusa Tenggara Timur 
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.500 
    Pertamax Green 95: Rp 13.250 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 
    Solar non subsidi: Rp 13.500
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Kalimantan Barat 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Kalimantan Tengah 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Kalimantan Selatan 
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.100 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Kalimantan Timur 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Kalimantan Utara 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sulawesi Utara 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Gorontalo 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sulawesi Tengah 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sulawesi Tenggara 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sulawesi Selatan 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Sulawesi Barat 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Maluku 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Maluku Utara 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 13.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua Barat 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua Selatan 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua Pegunungan 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua Tengah 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua Tengah 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900
    Pertalite: Rp 10.000

    Provinsi Papua Barat Daya 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200.
    Pertalite: Rp 10.000.

    (*)

  • Dukcapil Jaksel awasi data pendatang baru lewat daring

    Dukcapil Jaksel awasi data pendatang baru lewat daring

    Penumpang berjalan keluar saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (3/1/2024). PT Kereta Api Indonesia mencatat telah melayani sebanyak 18.217.744 juta penumpang di Pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi pada periode libur Nataru. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

    Dukcapil Jaksel awasi data pendatang baru lewat daring
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan mengawasi data pendatang baru melalui laman daring agar tepat dan akurat.

    “Untuk cek pendatang bisa melalui ‘website’. Jadi, bisa cek langsung,” kata Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Nurrahman mengatakan melalui laman https://kependudukancapil.jakarta.go.id/amuba/, maka masyarakat bisa memantau berapa banyak pendatang baru ke Jakarta pasca mudik Lebaran. Dari laman tersebut, sudah tersimpan identitas para pendatang mulai dari penghasilan, jenis kelamin, kelompok umur hingga wilayah Jakarta yang akan dituju.

    “Makanya kita kan mensyaratkan penjamin tempat tinggal, untuk cek kondisi kartu keluarga (KK) di alamat tersebut,” ujarnya.

    Nantinya, data ini diperbaharui secara berkala setiap H+1 selama periode pemantauan, yakni dari Selasa (8/4) hingga Minggu (8/6). Kemudian, diingatkan pula kepada pendatang baru untuk mempunyai Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI) atau surat pindah dari daerah asal jika ingin tinggal di Jakarta.

    Terlebih, pemerintah sudah tidak lagi melaksanakan Operasi Yustisi sejak 2018 sehingga pendatang baru penting untuk memiliki dokumen kependudukan. Dia juga mengimbau kepada mereka yang tidak berkeinginan pindah untuk tetap melapor kepada RT/RW setempat.

    Berdasarkan data dari Dinas Dukcapil DKI, sebanyak 1.084 pendatang baru masuk ke Jakarta pada periode Selasa (8/4) – Jumat (11/4). Dari jumlah tersebut, 572 di antaranya adalah perempuan dan 512 laki-laki. Wilayah yang menjadi tujuan terbanyak yakni Jakarta Timur. Disusul Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.

    Sumber : Antara

  • Mudik dan Arus Balik Lebaran, ASDP Layani 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan di 15 Lintasan – Halaman all

    Mudik dan Arus Balik Lebaran, ASDP Layani 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan di 15 Lintasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja positif dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) 2025, dengan layanan penyeberangan yang berlangsung lancar, terkendali, dan minim gangguan operasional.

    Hal ini ditandai dengan pengoperasian 245 unit kapal, meningkat 3,81 persen dibanding tahun sebelumnya, dan pelayanan terhadap 5,82 juta penumpang serta 1,30 juta unit kendaraan pada periode angkutan Lebaran tahun ini.

    Selama periode arus mudik 21—31 Maret 2025 dan arus balik 2—11 April 2025, ASDP mengoperasikan layanan di 15 lintasan utama yang masuk dalam pemantauan nasional. Adapun jumlah kapal terdiri atas 65 unit kapal milik ASDP Group dan 180 unit kapal milik swasta, dengan total produksi trip mencapai 21.973 trip, naik 4,2 persen dibanding 2024 yang tercatat sebanyak 21.092 trip.

    Volume penumpang yang dilayani meningkat signifikan sebesar 10,5 persen dibandingkan Angkutan Lebaran 2024 yang mencatatkan 5,27 juta penumpang. Sementara itu, jumlah kendaraan yang dilayani menurun tipis sebesar 2 persen dari realisasi tahun lalu, mencerminkan adanya distribusi moda transportasi yang lebih merata dan efisiensi pengaturan lalu lintas di pelabuhan.

    Lintasan dengan volume pergerakan tertinggi antara lain Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Di lintasan Merak–Bakauheni dan lintasan alternatif seperti Ciwandan–Wika Beton dan BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, tercatat sebanyak 225.400 unit kendaraan melintas saat arus mudik dan 238.566 unit saat arus balik, termasuk kendaraan non-mudik sebanyak 13.168 unit.

    Jumlah penumpang yang melintas dari Jawa ke Sumatera melalui lintasan tersebut mencapai 885.828 orang saat arus mudik dan 945.484 orang saat arus balik, dengan 59.656 orang tercatat bukan pemudik. Hal ini menunjukkan arus balik melebihi arus mudik, yang mengindikasikan adanya perjalanan tambahan di luar kebutuhan mudik.

    Untuk lintasan sebaliknya, yakni dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak dan lainnya, tercatat 81.652 unit kendaraan menyeberang saat arus mudik dan 112.491 unit pada arus balik, di mana terdapat 30.839 unit kendaraan yang menyeberang bukan untuk tujuan mudik.

    Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa saat arus mudik sebanyak 413.808 orang, dan kembali ke Sumatera saat arus balik sebanyak 529.575 orang. Perbedaan ini memperlihatkan potensi pertumbuhan arus wisata dan mobilitas antarpulau yang lebih dinamis pasca-Lebaran.

    Pada lintasan Bali–Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, tercatat 156.861 unit kendaraan pada arus mudik, dan 154.020 unit kendaraan kembali saat arus balik, dengan selisih 1,8 persen atau sekitar 2.841 kendaraan yang belum kembali. Penumpang yang melintas tercatat sebanyak 494.645 orang saat mudik dan 509.126 saat arus balik.

    Adapun arus kendaraan dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 44.246 unit saat arus mudik dan meningkat menjadi 71.968 unit saat arus balik. Artinya, sebanyak 27.722 unit kendaraan merupakan perjalanan non-mudik. Jumlah penumpang di lintasan ini juga meningkat dari 221.374 saat mudik menjadi 300.887 orang pada arus balik.

    Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyampaikan apresiasi atas kolaborasi intensif antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk regulator, operator, aparat keamanan, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa seluruh aktivitas layanan penyeberangan selama masa Lebaran dikendalikan secara penuh oleh manajemen ASDP, baik dari sisi pelabuhan maupun kapal.

    “ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam. Kami berkomitmen memastikan layanan di lintasan utama Sumatera–Jawa–Bali berjalan optimal dan bebas dari hambatan signifikan,” ujar Heru.

    Heru juga menyoroti keberhasilan sinergi antara kesiapan armada, infrastruktur pelabuhan, serta digitalisasi sistem pemesanan tiket melalui Ferizy. “Sistem tiket daring terbukti sangat membantu pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah antrean di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai waktu di tiket,” jelasnya.

    Penyeberangan Naik 10,5 Persen

    Menurut data Kementerian Perhubungan, pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 secara keseluruhan tercatat sebanyak 27.505.543 penumpang, tumbuh 8,5 persen dibanding 2024. Moda penyeberangan memberikan kontribusi signifikan, dengan capaian 5.823.967 penumpang, naik 10,5 persen secara tahunan.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat menutup Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 menyampaikan bahwa aspek keselamatan juga mengalami perbaikan. Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah kecelakaan lalu lintas turun signifikan sebesar 34,31 persen, dari 7.064 kejadian pada 2024 menjadi 4.640 pada 2025.

    Menhub juga mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam kelancaran Angkutan Lebaran 2025, termasuk Kementerian/Lembaga, TNI/Polri, operator transportasi, hingga masyarakat luas. Pemerintah turut menerapkan berbagai kebijakan seperti Flexible Working Arrangement untuk ASN/BUMN, diskon tarif tol, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga mudik gratis lintas moda. 

  • ASDP Angkut 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan Selama Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    ASDP Angkut 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan Selama Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja positif dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) 2025, dengan layanan penyeberangan yang berlangsung lancar, terkendali, dan minim gangguan operasional. Hal ini ditandai dengan pengoperasian 245 unit kapal, meningkat 3,81% dibanding tahun sebelumnya, dan pelayanan terhadap 5,82 juta penumpang serta 1,30 juta unit kendaraan pada periode angkutan Lebaran tahun ini.

    Selama periode arus mudik 21—31 Maret 2025 dan arus balik 2—11 April 2025, ASDP mengoperasikan layanan di 15 lintasan utama yang masuk dalam pemantauan nasional. Adapun jumlah kapal terdiri atas 65 unit kapal milik ASDP Group dan 180 unit kapal milik swasta, dengan total produksi trip mencapai 21.973 trip, naik 4,2% dibanding 2024 yang tercatat sebanyak 21.092 trip.

    Volume penumpang yang dilayani meningkat signifikan sebesar 10,5% dibandingkan Angkutan Lebaran 2024 yang mencatatkan 5,27 juta penumpang. Sementara itu, jumlah kendaraan yang dilayani menurun tipis sebesar 2% dari realisasi tahun lalu, mencerminkan adanya distribusi moda transportasi yang lebih merata dan efisiensi pengaturan lalu lintas di pelabuhan.

    Lintasan dengan volume pergerakan tertinggi antara lain Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Di lintasan Merak–Bakauheni dan lintasan alternatif seperti Ciwandan–Wika Beton dan BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, tercatat sebanyak 225.400 unit kendaraan melintas saat arus mudik dan 238.566 unit saat arus balik, termasuk kendaraan non-mudik sebanyak 13.168 unit.

    Jumlah penumpang yang melintas dari Jawa ke Sumatera melalui lintasan tersebut mencapai 885.828 orang saat arus mudik dan 945.484 orang saat arus balik, dengan 59.656 orang tercatat bukan pemudik. Hal ini menunjukkan arus balik melebihi arus mudik, yang mengindikasikan adanya perjalanan tambahan di luar kebutuhan mudik.

    Untuk lintasan sebaliknya, yakni dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak dan lainnya, tercatat 81.652 unit kendaraan menyeberang saat arus mudik dan 112.491 unit pada arus balik, di mana terdapat 30.839 unit kendaraan yang menyeberang bukan untuk tujuan mudik.

    Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa saat arus mudik sebanyak 413.808 orang, dan kembali ke Sumatera saat arus balik sebanyak 529.575 orang. Perbedaan ini memperlihatkan potensi pertumbuhan arus wisata dan mobilitas antarpulau yang lebih dinamis pasca-Lebaran.

    Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyampaikan apresiasi atas kolaborasi intensif antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk regulator, operator, aparat keamanan, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa seluruh aktivitas layanan penyeberangan selama masa Lebaran dikendalikan secara penuh oleh manajemen ASDP, baik dari sisi pelabuhan maupun kapal.

    “ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam. Kami berkomitmen memastikan layanan di lintasan utama Sumatera–Jawa–Bali berjalan optimal dan bebas dari hambatan signifikan,” ujar Heru dalam keterangan tertulis, Minggu (13/4/2025).

     

  • Produk hasil laut dongkrak pengiriman kargo dari Bandara Manokwari

    Produk hasil laut dongkrak pengiriman kargo dari Bandara Manokwari

    Kepala UPBU Kelas II Rendani Herman Sujito (ANTARA/Ali Nur Ichsan)

    Produk hasil laut dongkrak pengiriman kargo dari Bandara Manokwari
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Produk hasil laut atau marine product mampu mendongkrak pengiriman kargo ke luar daerah dari Bandara Rendani Manokwari Papua Barat saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Herman Sujito di Manokwari, Minggu mengatakan bahwa potensi produk hasil laut di Provinsi Papua Barat cukup tinggi terbukti berdampak positif bagi pengiriman kargo.

    “Sebagian besar atau 90 persen barang yang dikirimkan dari Bandara Rendani Manokwari ke luar daerah merupakan produk hasil laut seperti ikan, kepiting, udang dan cumi-cumi. Hampir semua pengiriman produk hasil laut ke Jakarta,” katanya.

    Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya pada masa mudik Lebaran, 21 Maret hingga 11 April 2025, pengiriman kargo barang dari Bandara Rendani ke luar daerah mencapai 75.864 kg. Jumlah tersebut mengalami peningkatan ketimbang masa mudik Lebaran 2024 yang berjumlah 59.747 kg.

    Pada 2025 pengiriman kargo keluar mengalami peningkatan 16.117 kg atau 27 persen. Setidaknya 90 persen dari kargo tersebut atau lebih dari 68.000 kg merupakan produk hasil laut. Pengiriman kargo keluar masih menggunakan pesawat penumpang komersial yang beroperasi di Manokwari dan tidak menggunakan pesawat khusus kargo.

    Pesawat khusus kargo salah satu perusahaan penerbangan swasta sempat beroperasi di Manokwari sejak Mei 2024 namun menghentikan operasi pada Oktober 2024.

    “Maskapai tersebut tidak melayani lagi rute Manokwari karena kekurangan armada. Pesawat kargo yang biasa melayani penerbangan ke sini informasinya masuk hanggar untuk perbaikan,” katanya.

    Dengan tidak tersedianya pesawat kargo juga menimbulkan permasalahan lain, dimana Manokwari kesulitan mendapatkan pengiriman anak ayam baru menetas atau day 0 chick (DOC). DOC merupakan bibit ayam yang dibudidayakan oleh peternak untuk menghasilkan ayam broiler atau ayam petelur. 

    Pesawat yang beroperasi di Manokwari saat ini semuanya adalah jenis Airbrus, yaitu kargo pesawat tidak didesain untuk menampung atau mengangkut makhluk hidup yang membuat resiko kematian DOC cukup tinggi.

    “DOC sebagian besar dikirim dari Jayapura menggunakan pesawat jenis boeing, namun saat ini maskapai tidak lagi mengoperasikan pesawat jenis boeing ke Manokwari,” terangnya.

    Selain kargo keluar, kargo yang datang ke Manokwari juga mengalami peningkatan siginifikan. Total kargo datang pada masa angkutan lebaran 2025 mencapai 63.223 Kg, sedangkan total kargo datang pada lebaran 2024 sebanyak 25.000 Kg. Terjadin peningkatan sebanyak 38.223 kg atau 153 persen.

    Puncak kargo datang terjadi pada  26 Maret 2025 dengan total berat mencapai 7.699 Kg, sedangkan puncak kargo berangkat terjadi pada 21 Maret 2025 dengan total 10.120 Kg. 

    Sumber : Antara

  • ASDP Operasikan 245 Unit Kapal Lebaran 2025, Naik 3,81%

    ASDP Operasikan 245 Unit Kapal Lebaran 2025, Naik 3,81%

    Bisnis.com, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan 245 unit kapal selama angkutan Lebaran 2025 atau mengalami peningkatan 3,81% dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.

    Perusahaan BUMN di bidang jasa penyeberangan itu juga melayani sebanyak 5,82 juta penumpang. 

    Dalam catatan ASDP, volume penumpang yang dilayani meningkat signifikan sebesar 10,5% dibandingkan Angkutan Lebaran 2024 yang mencatatkan 5,27 juta penumpang. Namun, jumlah kendaraan turun tipis -2% dari realisasi tahun lalu. 

    Penurunan jumlah kendaraan mencerminkan adanya distribusi moda transportasi yang lebih merata dan efisiensi pengaturan lalu lintas di pelabuhan.

    Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo mengatakan pihaknya berkomitmen memastikan layanan di lintasan utama Sumatra-Jawa-Bali berjalan optimal dan bebas dari hambatan signifikan. 

    “ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring realtime, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam,” kata Heru dalam keterangan resmi, Sabtu (13/4/2025). 

    Pada periode 21-31 Maret 2025 dan arus balik 2—11 April 2025, ASDP mengoperasikan layanan di 15 lintasan utama yang masuk dalam pemantauan nasional. 

    Jumlah kapal milik ASDP Group sebanyak 65 unit dan 180 unit milik swasta dengan total produksi trip mencapai 21.973 trip, naik 4,2% dibanding 2024 yang tercatat sebanyak 21.092 trip.

    Secara rinci, lintasan dengan volume pergerakan tertinggi antara lain Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Di lintasan Merak–Bakauheni dan lintasan alternatif seperti Ciwandan–Wika Beton dan BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, tercatat sebanyak 225.400 unit kendaraan melintas saat arus mudik dan 238.566 unit saat arus balik, termasuk kendaraan non-mudik sebanyak 13.168 unit.

    Jumlah penumpang yang melintas dari Jawa ke Sumatera melalui lintasan tersebut mencapai 885.828 orang saat arus mudik dan 945.484 orang saat arus balik, dengan 59.656 orang tercatat bukan pemudik. Hal ini menunjukkan arus balik melebihi arus mudik, yang mengindikasikan adanya perjalanan tambahan di luar kebutuhan mudik. 

    Untuk lintasan sebaliknya, yakni dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak dan lainnya, tercatat 81.652 unit kendaraan menyeberang saat arus mudik dan 112.491 unit pada arus balik, di mana terdapat 30.839 unit kendaraan yang menyeberang bukan untuk tujuan mudik.

    Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa saat arus mudik sebanyak 413.808 orang, dan kembali ke Sumatera saat arus balik sebanyak 529.575 orang. Perbedaan ini memperlihatkan potensi pertumbuhan arus wisata dan mobilitas antarpulau yang lebih dinamis pasca-Lebaran.

    Pada lintasan Bali–Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, tercatat 156.861 unit kendaraan pada arus mudik, dan 154.020 unit kendaraan kembali saat arus balik, dengan selisih 1,8% atau sekitar 2.841 kendaraan yang belum kembali. Penumpang yang melintas tercatat sebanyak 494.645 orang saat mudik dan 509.126 saat arus balik.

    Arus kendaraan dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 44.246 unit saat arus mudik dan meningkat menjadi 71.968 unit saat arus balik. 

    Artinya, sebanyak 27.722 unit kendaraan merupakan perjalanan non-mudik. Jumlah penumpang di lintasan ini juga meningkat dari 221.374 saat mudik menjadi 300.887 orang pada arus balik.

    Di sisi lain, menurut data Kementerian Perhubungan, pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 secara keseluruhan tercatat sebanyak 27.505.543 penumpang, tumbuh 8,5% dibanding 2024. Moda penyeberangan memberikan kontribusi signifikan, dengan capaian 5.823.967 penumpang, naik 10,5% secara tahunan.

    Berdasarkan data Korlantas POLRI, jumlah kecelakaan lalu lintas turun signifikan sebesar 34,31%, dari 7.064 kejadian pada 2024 menjadi 4.640 pada 2025.

  • Mudik Lebaran 2025 Lancar, GP Ansor Puji Sinergi Polri dan Kemenhub

    Mudik Lebaran 2025 Lancar, GP Ansor Puji Sinergi Polri dan Kemenhub

    Jakarta, Beritasatu.com – Kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025 mendapat apresiasi dari Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Polri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan para pemangku kepentingan.

    “Penanganannya bagus. Tahun ini lebih bagus karena terlihat koordinasinya sangat baik sehingga lalu lintas mudik berjalan lancar,” ujar Addin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/4/2025).

    Addin juga menyoroti peran kebijakan sistem satu arah atau one way yang diterapkan oleh pihak kepolisian sebagai salah satu kunci kelancaran lalu lintas selama arus balik. “Dengan adanya kebijakan one way jalur arah balik, luar biasa bisa membantu kelancaran lalu lintas,” tambahnya.

    Tak hanya itu, GP Ansor melalui Barisan Ansor Serbaguna (Banser) juga aktif turun ke lapangan dengan mendirikan posko-posko bantuan bagi pemudik di berbagai lokasi jalur mudik Lebaran 2025.

    Operasi Ketupat 2025 yang digelar Polri bersama TNI, Basarnas, BMKG, dan Kementerian Perhubungan sejak 26 Maret hingga 8 April juga dinilai sukses. Sebanyak 164.298 personel dikerahkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama mudik.

    Menurut data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas selama masa Lebaran 2025 tercatat sebanyak 4.640 kasus. Angka ini mengalami penurunan sebesar 34,31% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

    Selain itu, Kementerian Perhubungan melaporkan adanya kenaikan pergerakan kendaraan pribadi di jalan tol. Total sebanyak 7.095.675 penumpang tercatat keluar masuk Jakarta selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, meningkat 8,48% dibanding tahun sebelumnya.

    Sinergi apik antara Polri, Kemenhub, dan organisasi masyarakat seperti GP Ansor dinilai menjadi kunci sukses kelancaran mudik Lebaran 2025.

  • Jumlah Pemudik Turun, Menhub: Bukan Ekonomi Melemah

    Jumlah Pemudik Turun, Menhub: Bukan Ekonomi Melemah

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan, penurunan jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah yang tercatat sebesar 4,6 persen tidak serta-merta mencerminkan tanda pelemahan ekonomi masyarakat secara nasional.

    “Kalau saya ingin menyampaikan, mohon maaf kalau saya sedikit agak berbeda bahwa karena kami melihat penurunannya hanya sebesar 4,6 persen, saya rasa akan terlalu too early (terlalu awal), to jump conclusion (menyimpul) bahwa itu adalah indikasi ke ekonomi melemah,” kata Menhub saat Halal Bihalal dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu, 12 April 2025.

    Menurut Dudy, penurunan dalam jumlah pemudik yang hanya menyentuh angka satu digit tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar menyimpulkan bahwa daya beli masyarakat sedang mengalami penurunan signifikan.

    Dikatakan, masih diperlukan kajian lebih mendalam guna mengetahui apakah penurunan tersebut benar karena faktor ekonomi atau hanya disebabkan oleh preferensi masyarakat merayakan Lebaran di kota domisili.

    “Kami belum melihat apakah memang itu indikasinya (penurunan daya beli masyarakat) atau memang masyarakat hanya ingin berlebaran di Jakarta saja,” ucapnya.

    Kementerian Perhubungan akan tetap mencermati seluruh indikator pendukung sebelum menarik kesimpulan terkait penyebab menurunnya angka pemudik Lebaran tahun ini. 

    Diketahui, realisasi jumlah orang yang melakukan perjalanan dalam dan antarprovinsi se-Indonesia pada masa Lebaran 2025 mencapai sekitar 154,6 juta orang, turun 4,69 persen dibandingkan dengan realisasi 2024 yang sebanyak 162,2 juta orang.

    Sebelumnya, saat Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025, Menhub mengatakan tidak akan mengevaluasi penyebab penurunan realisasi jumlah pemudik tahun ini. Dudy meyakini penurunan yang tidak signifikan tersebut tidak terkait dengan penurunan daya beli.

    “Saya harapkan bahwa mungkin itu adalah pilihan-pilihan masyarakat yang mungkin ingin berlebaran di tempat masing-masing seperti di Jakarta. Tapi saya rasa dengan hanya penurunan 4,69 persen itu bukan sebuah angka yang signifikan apabila dibandingkan tahun kemarin,” kata Dudy.

    Meski begitu, jika dibandingkan hasil survei atau proyeksi, realisasi jumlah orang yang bepergian pada periode Lebaran 2025 lebih tinggi 5,6 persen. Sebelumnya, Kemenhub memperkirakan sebanyak 146,67 juta orang akan melakukan perjalanan pada Lebaran 2025.

    Adapun jumlah total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret 2025 sampai dengan 11 April 2025 adalah sekitar 358.211.415 pergerakan. Data ini merujuk pada mobile positioning data (MPD) operator seluler. 

    Menhub mengatakan, pengguna angkutan umum mengalami tren kenaikan 8,5 persen. Berdasarkan data Strategi Hub Kementerian Perhubungan, total pengguna angkutan umum pada masa angkutan lebaran 2025 mencapai 27.505.543 penumpang dibanding masa angkutan lebaran 2024 sebanyak 25.349.916 penumpang.

    Adapun rinciannya yakni moda angkutan jalan sebanyak 5.531.198 penumpang, naik 19,88 persen dari 2024 yaitu 4.614.068 penumpang; moda kereta api sebanyak 8.293.362 penumpang, naik 3,24 persen dari 2024 yaitu 8.033.040 penumpang; moda angkutan laut 2.248.646 penumpang, naik 21,19 persen dari 2024 yaitu 1.855.544 penumpang.

    Selanjutnya, moda angkutan udara sebanyak 5.608.370 penumpang, naik 0,56 persen dari 2024 yaitu 5.576.737 penumpang; dan moda penyeberangan sebanyak 5.823.967 penumpang, naik 10,5 persen dari 2024 yaitu 5.270.527 penumpang.

    Dari sisi keselamatan, berdasarkan data Integrated Road Safety Management System Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas pada Angleb 2025 tercatat turun 34,31 persen yoy menjadi sebanyak 4.640 kecelakaan dibandingkan dengan Angleb 2024 sebanyak 7.064 kecelakaan.

    “Alhamdulillah, secara umum penyelenggaraan transportasi pada masa Angkutan Lebaran 2025 berjalan dengan lancar dan aman,” ucap Menhub.

    Dia mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News