Topik: Mudik

  • Program Pulang Basamo: 150 Bus Bawa 7.500 Pemudik Gratis ke Sumbar

    Program Pulang Basamo: 150 Bus Bawa 7.500 Pemudik Gratis ke Sumbar

    Jakarta, Beritasatu.com – Rombongan pemudik program Pulang Basamo gelombang kedua resmi diberangkatkan dari gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3/2025). Sebanyak 150 bus membawa 7.500 pemudik gratis menuju Sumatera Barat (Sumbar).

    “Hari ini diberangkatkan 7.500 pemudik dengan 150 bus. Di gelombang pertama 5.000 pemudik, sekitar 100 bus,” ujar Koordinator Pulang Basamo 2025, Muhammad Reza di gedung DPR.

    Reza mengungkapkan total bus mudik gratis yang digagas anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade untuk tahun 2025 sebanyak 250. Jumlah bus itu meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, di mana pada 2023, program Pulang Basamo hanya menyiapkan 70 bus. Sedangkan 2024 bertambah menjadi 200 bus.

    “Alhamdulilah di tahun 2025 ini ada 250 bus yang diberangkatkan oleh panitia Pulang Basamo, itu ekuivalen dengan 12.500 kursi, pemudik,” jelas Reza.

    Reza juga mengatakan 250 bus yang diberangkatkan itu menuju dua kota besar di Sumbar, yakni Padang dan Kota Bukit Tinggi. Dari dua kota itu, para pemudik menyebar ke beberapa kabupaten atau kota yang ada di Sumbar.

    Di sisi lain, Reza mengatakan apabila pendaftaran peserta Pulang Basamo 2025 ini sepenuhnya menggunakan platform online. Dia mengamini kegiatan Pulang Basamo 2025 ini disambut positif oleh warga Sumbar. Bahkan, masyarakat antusias ingin mendaftar program mudik gratis tersebut.

    “Kegiatan Pulang Basamo Nasional mengalami banyak improvement. Begitu besarnya antusiasme masyarakat untuk mengikuti agenda Program Pulang Basamo ini,” tutur dia.

  • Cukup Pakai HP, Ini Cara Cari Jalan Alternatif Bila Terjebak Macet saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Cukup Pakai HP, Ini Cara Cari Jalan Alternatif Bila Terjebak Macet saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi arus mudik lebaran Idulfitri 2025 sudah dimulai pada Jumat (21/3/2025).

    Bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik lebih awal, baiknya menyiapkan dengan matang sejumlah hal.

    Salah satunya yakni melakukan pengecekan arus mudik untuk menghindari kemacaten. Berikut cara cek kepadatan jalan untuk hindari macet saat arus mudik Lebaran 2025.

    Cara cek kemacetan di jalan saat arus mudik Lebaran yakni bisa dilakukan menggunakan Google Maps.

    Cara mengetahui jalan macet di Google Maps

    Buka aplikasi Google Maps di ponsel anda
    Buat rute perjalanan dari satu lokasi ke lokasi Setelah itu klik ikon persegi kecil yang muncul di bagian tampilan peta
    Pilih opsi jenis peta “Lalu Lintas” dan Google Maps bakal menampilkan peta dengan informasi khusus tentang kondisi lalu lintas di jalan
    Pada peta tersebut akan terlihat ada tiga warna jalan yang menunjukkan kondisi lalu lintas. Yakni jalan warna merah, kuning, dan hijau

    Jalan warna merah artinya jalan tersebut sudah macet total, di mana kondisi macet kemungkinan merambat.

    Kemudian ada jalan warna kuning untuk menunjukkan kondisi lalu lintas cukup macet, namun jarak antar kendaraan masih longgar.

    Yang terakhir adalah jalan warna hijau yang artinya kondisi lalu lintas lancar dan potensi kemacetan nihil.

    Cara cari jalan alternatif

    Menggunakan Google Maps juga bisa membuat anda menentukan jalan pintas atau alternatif, caranya pengguna cukup memasukkan lokasi tujuan dalam kolom yang tersedia.

    Nantinya akan muncul beberapa pilihan jalan yang ada. Apabila salah satu jalan terlihat ada kemacetan, pengguna bisa memilih rute lain dengan meng-klik kalan yang berwarna abu-abu.

    Setelah itu, rute akan otomatis berubah ke jalan lain.

  • Cara Cek Kemacetan di Jalan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Cara Cek Kemacetan di Jalan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi arus mudik lebaran Idulfitri 2025 sudah dimulai pada Jumat (21/3/2025).

    Pihaknya kemudian mulai mempersiap sejumlah hal, termasuk meresmikan Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran 2025.

    “Hari ini, kita berkumpul untuk menandai dimulainya operasional Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 yang akan berlangsung selama 22 Hari, mulai dari 21 Maret sampai dengan 11 April 2025,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Jumat.

    Pembukaan Posko Lebaran 2025 dilaksanakan pada tiga hari sebelum masa work from anywhere (WFA) yang dijadwalkan berlaku pada Senin (24/3/2025).

    Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari total penduduk Indonesia.

    Bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik lebih awal, baiknya menyiapkan dengan matang sejumlah hal.

    Salah satunya yakni melakukan pengecekan arus mudik untuk menghindari kemacaten. Berikut cara cek kepadatan jalan untuk hindari macet saat arus mudik Lebaran 2025.

    Cara Cek Kemacetan Jalan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    1. Google Maps

    Cara yang pertama untuk mengecek kondisi jalan agar terhindar dari macet yakni melalui aplikasi Google Maps.

    Cara mengetahui jalan macet di Google Maps
    Buka aplikasi Google Maps di ponsel anda
    Buat rute perjalanan dari satu lokasi ke lokasi Setelah itu klik ikon persegi kecil yang muncul di bagian tampilan peta
    Pilih opsi jenis peta “Lalu Lintas” dan Google Maps bakal menampilkan peta dengan informasi khusus tentang kondisi lalu lintas di jalan
    Pada peta tersebut akan terlihat ada tiga warna jalan yang menunjukkan kondisi lalu lintas. Yakni jalan warna merah, kuning, dan hijau.

    Jalan warna merah artinya jalan tersebut sudah macet total, di mana kondisi macet kemungkinan merambat.

    Kemudian ada jalan warna kuning untuk menunjukkan kondisi lalu lintas cukup macet, namun jarak antar kendaraan masih longgar.

    Yang terakhir adalah jalan warna hijau yang artinya kondisi lalu lintas lancar dan potensi kemacetan nihil.

    Menggunakan Google Maps juga bisa membuat anda menentukan jalan pintas atau alternatif, caranya pengguna cukup memasukkan lokasi tujuan dalam kolom yang tersedia.

    Nantinya akan muncul beberapa pilihan jalan yang ada. Apabila salah satu jalan terlihat ada kemacetan, pengguna bisa memilih rute lain dengan meng-klik kalan yang berwarna abu-abu.

    Setelah itu, rute akan otomatis berubah ke jalan lain.

    2. CCTV

    Cara kedua untuk melihat kemacetan di jalan saat arus mudik Lebaran 2025 adalah dengan memantau CCTV Kementerian PUPR.

    CCTV menampilkan keadaan real-time kondisi jalan saat arus mudik. Biasanya, pemantauan CCTV ini juga bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi jalan tol.

    Cara cek macet menggunakan CCTV Kementerian PUPR:

    Masuk ke situs https://mudik.pu.go.id/ 
    Klik CCTV yang ingin dilihat pada menu informasi yang ada di bagian bawah
    Cari jalan yang akan dilalui saat arus mudik
    Kemudian klik “Melihat CCTV” untuk memantau kondisi lalu lintas

  • Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai mengintensifkan pemeriksaan kelaikan jalan ( ramp check) bus Antarkota Antaraprovinsi (AKAP) untuk mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Pemeriksaan dilakukan setiap hari dan dilakukan sehari sebelum bus berangkat melayani pemudik,” kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen di Jakarta, Minggu

    Ia menjelaskan ramp check yang dilakukan terhadap bus AKAP di Terminal Kalideres menyangkut aspek utama dan aspek penunjang.

    “Untuk aspek utama itu seperti sistem rem, kemudi, kemudian lampu, roda. Sementara, aspek penunjang terkait ketersediaan alat dongkrak, palu pemecah kaca hingga alat pemadam api ringan (APAR),” kata dia.

    Ia menjelaskan apabila dalam pemeriksaan selama 20-25 menit ditemukan pada aspek utama tidak memenuhi syarat, maka bus tersebut tidak diperbolehkan melakukan perjalanan.

    “Kita arahkan untuk dilakukan evaluasi, seperti servis dan sebagainya, jika tidak dalam kondisi baik ya tidak diperbolehkan berangkat. Ini menyangkut keselamatan, tidak bisa ditawar,” tegasnya.

    Selain kesehatan bus, petugas juga melakukan pengecekan kelengkapan administrasi kendaraan termasuk, bukti KIR atau uji berkala kendaraan angkutan

    “Kalau ada kendaraan izin surat KIR-nya habis masa berlaku, kita stop operasi, tidak diperbolehkan berangkat,” kata dia.

    Ia menambahkan bus AKAP juga dilarang membunyikan klakson modifikasi atau telolet di kawasan Terminal Kalideres.

    Kebijakannya ini mengacu pada imbauan dari Kementerian Perhubungan RI.

    Dirinya berharap pengecekan kelaikan bus atau ramp chek di Terminal Kalideres akan berlangsung secara rutin hingga awal April 2025 dengan target setidaknya sebanyak 35 bus setiap harinya.

    “Mudah-mudahan dengan upaya kita ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Saya minta PO bus dan awaknya dapat mematuhi seluruh aturan dan tertib berlalu lintas,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mudik Pakai Motor Tidak Bisa Dilarang, Ini Tips Amannya

    Mudik Pakai Motor Tidak Bisa Dilarang, Ini Tips Amannya

    Jakarta

    Sepeda motor masih menjadi salah satu alat transportasi favorit masyarakat Indonesia untuk menjalankan ritual mudik pada musim libur lebaran. Pemerintah mengimbau agar tidak mudik menggunakan sepeda motor lantaran banyak risikonya. Meski begitu, sulit melarangnya. Maka itu, buat para pemudik yang berencana menggunakan roda dua, simak tips amannya berikut ini.

    “Kalau dari kebijakan pemerintah kan sebenarnya tidak disarankan ya mudik pakai motor, demi keamanan. Tapi, kita juga tahu bahwa konsumen motor di Indonesia itu banyak populasinya, jadi kalau memang konsumen yang memilih untuk mudik menggunakan sepeda motor kita nggak bisa melarang,” kata Rifki Maulana selaku Public Relations, YRA& Community Manager PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. (YIMM) di sela-sela acara buka bersama Yamaha Indonesia di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Karena tidak bisa dilarang, Rifki mengimbau kepada para pemudik bermotor supaya berkendara secara safety dan siap, baik dari segi kesiapan motor maupun kendaraannya itu sendiri.

    “Sebaiknya dipikirkan baik-baik dan juga dipersiapkan secara baik-baik, beberapa faktor yang paling utama. Yang pasti, pertama adalah fisik atau kesehatan pemudik tersebut, memastikan bahwa tidak dalam keadaan kurang sehat, kemudian juga sepeda motornya harus dalam kondisi prima sudah dilakukan servis, dari komponen rem, ban, oli dan lain-lain,” sambung Rifki.

    “Dan yang juga kami sarankan, kalau memang terpaksa mudik menggunakan sepeda motor, bisa menilai aspek fisik diri sendiri. Jadi kalau letih jangan sampai dipaksa. Contoh 2 jam adalah titik fatigue (lelah) pengendara ya, jadi setiap 2 jam kalau bisa istirahat,” ungkap Rifki.

    Selain itu perlu diperhatikan juga dari sisi kemampuan angkut. Pemerintah sebelumnya mengimbau kepada pemudik yang menggunakan motor, supaya membawa penumpang boncengan hanya satu orang saja, ini demi keamanan dan kenyamanan.

    (lua/riar)

  • H-7 Lebaran, Situasi Terkini di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Dipadati Pemudik Berbagai Tujuan – Halaman all

    H-7 Lebaran, Situasi Terkini di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Dipadati Pemudik Berbagai Tujuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – H-7 Lebaran, Stasiun Kereta Api Pasar Senen terlihat padat dengan arus pemudik yang mulai meningkat. 

    Ribuan penumpang dari berbagai daerah memadati area stasiun, antre panjang terlihat di loket tiket dan pintu keberangkatan. 

    Banyak di antara mereka yang sudah tidak sabar untuk pulang ke kampung halaman, meskipun masih ada beberapa hari menjelang Hari Raya. 

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, para calon pemudik mulai berdatangan ke area stasiun Pasar Senen, sekitar pukul 12.45 WIB.

    Terlihat sebagian besar dari mereka membawa barang bawaan dengan tas cukup besar dan juga beberapa di antaranya menenteng kardus.

    Dalam pantauan, dua akses pintu keberangkatan di Stasiun KA Pasar Senen juga sudah mulai dipadati calon penumpang.

    Terlihat keberangkatan hari ini tersedia untuk tujuan Kutoarjo, Blitar, Malang, Semarang Tawang, Solo Balapan, Surabaya Pasar Turi hingga Lempuyangan Yogyakarta.

    Saat ditemui di lokasi, calon pemudik bernama Citra Dewi (45) mengungkap soal alasan dirinya melakukan perjalanan mudik di h-7 lebaran.

    Kata dia, momen ini merupakan pilihan yang tepat, lantaran sudah memasuki masa libur anak sekolah dan memiliki banyak waktu untuk bisa berlibur di kampung halaman.

    “Itu karena pertama anak-anak libur sekolah, jadi kita gak mau terlalu crowded lah, nyampe di sananya, jadi kita ada waktu untuk nanti misalnya anak-anak mau main wisata masih ada waktu gitu,” kata Dewi saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

    Dengan begitu maka kata pemudik dengan tujuan Yogyakarta itu, dirinya bisa leluasa untuk menyambangi banyak saudara di kampung halaman.

    Terlebih kata dia, dalam setiap momen lebaran kondisi keramaian di Yogyakarta hampir serupa dengan Jakarta di hari-hari biasa.

    “Libur lebaran persis itu kan di Jogja sudah kayak Jakarta sudah pindah ke sana macetnya,” tandas dia.

    Penumpang lainnya, yakni Siti Nurlina (36) juga menyatakan demikian, dirinya mengaku memang sengaja ingin mudik awal-awal.

    Menurut dia, dengan melakukan perjalan mudik lebih awal, maka dirinya beserta keluarga bisa lebih memiliki banyak waktu di kampung halaman.

    “Biar bisa istirahat dulu, jadi di sana nanti bisa ketemu keluarga yang lain juga, sekalian jalan-jalan,” tukas pemudik dengan tujuan Solo tersebut.

  • Jadwal One Way dan Ganjil Genap di Tol saat Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Jadwal One Way dan Ganjil Genap di Tol saat Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Mudik Lebaran 2025 semakin dekat! Pemerintah telah mengumumkan jadwal resmi penerapan sistem one way atau jalur satu arah di jalan tol Trans Jawa untuk memastikan kelancaran arus mudik lebaran 2025.

    Sistem ini akan diberlakukan mulai Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, dan akan berlangsung hingga Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB. Jalur yang akan diberlakukan one way adalah dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Semarang-Batang (Kalikangkung).

    Sebelum penerapan one way, akan ada penutupan jalur masuk selama dua jam, tepatnya mulai pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB pada tanggal 27 Maret 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan jalur dalam kondisi steril dan siap dilalui oleh kendaraan pemudik.

    Setelah sistem one way berakhir, normalisasi lalu lintas dan pembukaan jalur masuk kembali akan dilakukan pada 30 Maret 2025 pukul 00.00-02.00 WIB. Kepolisian dan pihak terkait akan bekerja keras untuk memastikan proses transisi berjalan lancar dan aman.

    “Bila terjadi puncak arus mudik, biasanya H-3 Lebaran, itu akan kami lakukan one way. Namanya one way nasional,” ujar Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, dalam rapat koordinasi Operasi Ketupat 2025, ditulis Minggu (23/3/2025).

    Pernyataan ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan pada puncak arus mudik Lebaran 2025.

    Jadwal One Way

    Berikut detail jadwal one way yang telah ditetapkan:

    Arus Mudik: 27 Maret 2025 (14.00 WIB) – 29 Maret 2025 (24.00 WIB)

    Jalur Arus Mudik: KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Semarang-Batang (Kalikangkung)

    Penutupan Jalur Masuk: 27 Maret 2025 (12.00 WIB – 14.00 WIB)

    Pembukaan Jalur Masuk Kembali: 30 Maret 2025 (00.00 WIB – 02.00 WIB)

    Sedangkan untuk arus balik, jadwal pastinya belum diumumkan secara resmi. Namun, berdasarkan keterangan Kakorlantas Polri, one way arus balik kemungkinan besar akan diberlakukan pada H-3 atau H-2 Lebaran, atau sekitar tanggal 3 April 2025 hingga 7 April 2025, dengan jalur sebaliknya dari arus mudik (KM 414 Semarang-Batang hingga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek). Penutupan dan pembukaan jalur juga akan dilakukan dua jam sebelum dan sesudah penerapan one way.

  • Bersiap Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025, Ini Persiapan Jasamarga Transjawa Tol – Page 3

    Bersiap Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025, Ini Persiapan Jasamarga Transjawa Tol – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) memastikan kesiapan penuh untuk mendukung kelancaran perjalanan pemudik, terutama di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Langkah-langkah strategis telah disiapkan guna memastikan perjalanan lancar dan aman bagi masyarakat selama musim mudik Lebaran tahun ini.

    Direktur Operasional JTT Pratomo Bimawan Putra menegaskan Wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu titik krusial dalam arus mudik Lebaran 2025, mengingat wilayah tersebut menjadi jalur utama perjalanan masuk Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

    Dia membeberkan, untuk Jawa Tengah mempunyai 27 gerbang tol dengan total 187 gardu tol transaksi siap melayani volume kendaraan pada periode libur Lebaran 2025.

    “Kami telah melakukan berbagai langkah optimalisasi, termasuk peningkatan kapasitas layanan transaksi dengan tambahan mobile reader dan optimalisasi gardu transaksi, serta kesiapan personel. Kami juga menyiagakan 20 unit mobil MCS, 10 unit ambulans, serta 7 unit kendaraan rescue, 34 kendaraan derek serta 16 Patroli Jalan Raya untuk memastikan respons cepat terhadap kondisi darurat di jalur tol,” ungkap Pratomo dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

    Di sisi lain, Vice President Corporate Secretary and Legal JTT Ria Marlinda Paallo menambahkan,, prediksi puncak arus mudik terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan pada Minggu, 6 April 2025.

    “Kami telah menyiapkan rekayasa lalu lintas secara situasional di ruas-ruas tol utama atas diskresi Kepolisian, termasuk one way dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga Gerbang Tol Salatiga serta pembatasan angkutan barang sumbu 3 atau lebih sesuai regulasi,” paparnya.

     

     

     

     

  • Jelang Sepekan Lebaran, Stasiun KA Pasar Senen Mulai Dipadati Pemudik – Halaman all

    Jelang Sepekan Lebaran, Stasiun KA Pasar Senen Mulai Dipadati Pemudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Kereta Api Daop I Pasar Senen terpantau mulai dipadati pemudik tepat sepekan sebelum lebaran Idulfitri 1446 H.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, para calon pemudik mulai berdatangan ke area stasiun Pasar Senen, sekitar pukul 12.45 WIB.

    Terlihat sebagian besar dari mereka membawa barang bawaan dengan tas cukup besar dan juga beberapa di antaranya menenteng kardus.

    Dalam pantauan, dua akses pintu keberangkatan di Stasiun KA Pasar Senen juga sudah mulai dipadati calon penumpang.

    Terlihat keberangkatan hari ini tersedia untuk tujuan Kutoarjo, Blitar, Malang, Semarang Tawang, Solo Balapan, Surabaya Pasar Turi hingga Lempuyangan Yogyakarta.

    Saat ditemui di lokasi, calon pemudik bernama Citra Dewi (45) mengungkap soal alasan dirinya melakukan perjalanan mudik di h-7 lebaran.

    Kata dia, momen ini merupakan pilihan yang tepat, lantaran sudah memasuki masa libur anak sekolah dan memiliki banyak waktu untuk bisa berlibur di kampung halaman.

    “Itu karena pertama anak-anak libur sekolah, jadi kami gak mau terlalu crowded lah, nyampe di sananya, jadi kami ada waktu untuk nanti misalnya anak-anak mau main wisata masih ada waktu gitu,” kata Dewi saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

    Dengan begitu kata pemudik tujuan Yogyakarta itu, dirinya bisa leluasa menyambangi banyak saudara di kampung halaman.

    Terlebih kata dia, dalam setiap momen lebaran kondisi keramaian di Yogyakarta hampir serupa dengan Jakarta di hari-hari biasa.

    “Libur lebaran persis itu kan di Jogja udah kayak Jakarta udah pindah ke sana macetnya,” tandas dia.

    Penumpang lainnya, yakni Siti Nurlina (36) juga menyatakan demikian, dirinya mengaku memang sengaja ingin mudik awal-awal.

    Menurut dia, dengan melakukan perjalan mudik lebih awal, maka dirinya beserta keluarga bisa lebih memiliki banyak waktu di kampung halaman.

    “Biar bisa istirahat dulu, jadi di sana nanti bisa ketemu keluarga yang lain juga, sekalian jalan-jalan,” tukas pemudik dengan tujuan Solo tersebut.

    ARUS MUDIK LEBARAN – Kondisi terkini di Stasiun Kereta Api Daop I Pasar Senen, Jakarta Pusat, tepat sepekan lebaran Idulfitri, Minggu (23/3/2025). Terpantau pemudik mulai memadati stasiun. [Rizki Sandi Saputra] (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

  • Tips Mudik Hemat Lebaran 2025 untuk Pekerja, Cerdas Berangkat Lebih Awal dengan Kebijakan WFA – Halaman all

    Tips Mudik Hemat Lebaran 2025 untuk Pekerja, Cerdas Berangkat Lebih Awal dengan Kebijakan WFA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini tips mudik hemat Lebaran 2025 untuk pekerja. 

    Cerdas berangkat lebih awal dengan memanfaatkan kebijakan Work From Anywhere (WFA).

    Tips mudik ini disampaikan Asep (47), perantau asal Tegal, Jawa Tengah, yang bekerja di Sorong, Papua.

    Menurut dia, pekerja dapat pulang lebih awal ke kampung halaman dengan memanfaatkan kebijakan WFA.

    “Ya, karena ada (WFA,-red)” kata dia saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2025).

    Keputusan Asep berangkat lebih cepat bukan tanpa alasan.

    Ia mengaku ingin berkumpul bersama keluarganya saat Lebaran. 

    Namun, tiket kereta api menjelang hari H sudah sulit didapat, bahkan harganya melambung tinggi.

    “Kemarin saya nembak mau mendekati hari H, cuman giliran dapatnya ini hari Minggu, ya sudah saya ambilnya tiket kereta yang hari Minggu. Kalau yang tanggal 24 itu sudah habis. Kalaupun masih ada harganya mahal,” ucapnya.

    Dalam data yang diterima Tribunnews.com per pukul 08.30 WIB, okupansi kereta api jarak jauh pada hari ini mencapai 52 persen. 

    Dari total 467.176 tempat duduk yang disediakan, sebanyak 242.898 tiket telah terjual.

    Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (KAI), terdapat 990 perjalanan kereta api, termasuk kereta tambahan.

    Rata-rata setiap hari terdapat 45 perjalanan kereta dengan kapasitas 21.235 tempat duduk per hari. Hingga saat ini, jumlah tiket yang terjual rata-rata 11.041 tiket per hari.

    Untuk diketahui, para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS tahun ini dapat memulai mudik lebih awal, berkat kebijakan pemerintah yang mengizinkan mereka untuk bekerja dari mana saja (Work From Anywhere/WFA). 

    Kebijakan ini berlaku mulai Senin (24/3) hingga Kamis (27/3).

    Pada Jumat (28/3), ASN akan mendapatkan cuti bersama untuk Hari Suci Nyepi. Kemudian, cuti bersama Idul Fitri diberikan pada Senin (31/3) hingga Selasa (1/4). 

    Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan cuti bersama selama empat hari pada 2, 3, 4, dan 7 April 2025.

    Kebijakan WFA ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025, yang ditandatangani oleh MenPANRB pada 5 Maret 2025.