Topik: Mudik

  • Menhub: Diskon Tarif Tol Khusus ke Pelabuhan Merak Berlaku Mulai H-7 Lebaran – Halaman all

    Menhub: Diskon Tarif Tol Khusus ke Pelabuhan Merak Berlaku Mulai H-7 Lebaran – Halaman all

    Pemberian diskon tarif tol, termasuk berbagai bentuk diskon lainnya, merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat.

    Tayang: Senin, 24 Maret 2025 19:34 WIB

    Tribunnews.com/Ibriza

    MUDIK LEBARAN 2025 – Antrean kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (21/3/2025). Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan ihwal diskon tarif tol akan mulai berlaku pada 24 Maret 2025 atau H-7 Lebaran. 

    TRIBUNNEWS.COM, CILEGON – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan ihwal diskon tarif tol akan mulai berlaku pada 24 Maret 2025 atau H-7 Lebaran.

    “Untuk Merak mulai tanggal 24. Diskon tarif tol itu ada tanggal-tanggalnya. Tapi semuanya berlaku mulai tanggal 24,” ujar Dudy di kawasan Pelabuhan Merak, Minggu (23/3/2025) malam. 

    Dudy menjelaskan kebijakan pemberian diskon tarif tol, termasuk berbagai bentuk diskon lainnya, merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. 

    Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam menjalani libur Lebaran dan melaksanakan mudik tahun ini, sehingga perjalanan menjadi lebih lancar dan terjangkau. 

    Pemerintah, kata Dudy, berkomitmen untuk terus menghadirkan kenyamanan dan kemudahan bagi seluruh masyarakat yang akan merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman.

    “Diskon tarif tol ataupun diskon-diskon yang lain itu untuk memberikan kemudahan, untuk masyarakat dalam menjalankan libur lebaran atau mudik lebaran kali ini,” pungkasnya. 

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 5 Aplikasi Maps, Cek Kemacetan dan Lalu Lintas

    5 Aplikasi Maps, Cek Kemacetan dan Lalu Lintas

    Bisnis.com, JAKARTA – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang membuat banyak pengendara menuju kampung halaman, yang sering kali menyebabkan kemacetan.

    Untuk menghadapinya, Anda bisa memanfaatkan teknologi melalui aplikasi untuk memantau kondisi lalu lintas.

    Dengan aplikasi-aplikasi ini, Anda dapat memperoleh informasi langsung mengenai keadaan jalan, perkiraan waktu perjalanan, serta pilihan rute alternatif. Berikut adalah 5 aplikasi untuk memeriksa kemacetan dan lalu lintas:

    1. Google Maps

    Aplikasi ini bisa diunduh melalui Playstore maupun App Store dan menawarkan berbagai fitur yang sangat berguna. Salah satunya adalah rute alternatif yang memberikan pilihan jalan lain untuk menghindari kemacetan.

    Selain itu, peta lalu lintas real-time menampilkan kondisi jalan secara langsung dengan indikator warna merah yang menandakan kemacetan. Google Maps juga menyediakan estimasi waktu perjalanan, yang memperkirakan waktu kedatangan Anda berdasarkan kondisi lalu lintas saat itu. Tak ketinggalan, aplikasi ini dilengkapi dengan panduan suara untuk membantu navigasi selama perjalanan.

    2. Waze

    Sama seperti Google Maps, Waze juga tersedia di Playstore dan App Store, dan menawarkan fitur-fitur yang sangat membantu pengendara. Salah satu fitur unggulannya adalah laporan pengguna, di mana Anda bisa langsung melaporkan kondisi jalan, seperti kemacetan atau kecelakaan, secara real-time.

    Waze juga memberikan peringatan polisi dan radar kecepatan, sehingga Anda dapat lebih berhati-hati. Selain itu, aplikasi ini menyediakan rute alternatif untuk menghindari kemacetan dan memberikan estimasi waktu perjalanan berdasarkan data lalu lintas terkini.

    3. HERE WeGo

    Aplikasi HERE WeGo, yang dikembangkan oleh HERE Europe B.V., menyediakan berbagai fitur yang mendukung navigasi tanpa gangguan. Salah satu fitur utama adalah peta offline, yang memungkinkan Anda untuk mengunduh peta dan menggunakannya tanpa koneksi internet.

    Aplikasi ini juga menawarkan navigasi kendaraan yang disesuaikan dengan berbagai jenis transportasi, baik mobil, sepeda, maupun transportasi umum. Selain itu, rute alternatif yang ditampilkan dapat membantu Anda mencari jalan yang lebih lancar, dan informasi lalu lintas real-time memberikan pembaruan langsung mengenai kondisi jalan.

    4. Travoy

    Aplikasi yang dikembangkan oleh Jasa Marga ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang sangat membantu perjalanan di jalan tol. Pantauan jalan tol secara real-time menjadi salah satu fitur utama, di mana Anda bisa melihat kondisi jalan tol melalui peta dan kamera pengawas secara langsung.

    Travoy juga menyediakan informasi SPBU terdekat, memudahkan Anda untuk mencari tempat pengisian bahan bakar. Untuk Anda yang mengalami masalah di jalan tol, aplikasi ini menawarkan layanan derek online. Selain itu, Travoy membantu Anda menemukan kuliner dan destinasi wisata di sekitar jalan tol serta memberikan akses ke Call Center Jasa Marga melalui nomor 14080 untuk mendapatkan bantuan.

    5. Tol Kita

    Aplikasi Tol Kita, yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR, menawarkan berbagai fitur yang sangat bermanfaat bagi pengguna jalan tol. Salah satunya adalah estimasi tarif tol, yang memberikan informasi mengenai biaya yang perlu dibayar saat melewati jalan tol.

    Fitur peta jalan tol menunjukkan rute jalan tol di seluruh Indonesia, memudahkan Anda merencanakan perjalanan. Aplikasi ini juga menampilkan lokasi rest area terdekat, yang sangat membantu bagi Anda yang membutuhkan tempat untuk beristirahat. Selain itu, pembaharuan kondisi lalu lintas memberikan informasi terkini mengenai situasi di jalan tol, memastikan perjalanan lebih lancar dan aman.

    Apa yang Dapat Dilakukan Saat Macet?

    Kemacetan sering kali menjadi tantangan bagi Anda sebagai pengendara, tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap aman dan nyaman di jalan. Berikut adalah tips yang dapat diterapkan saat terjebak macet:

    1. Jaga Jarak Aman

    Dilansir dari wuling.id, Senin (24/3/2025), Anda disarankan untuk menjaga jarak aman sekitar 2 meter dengan kendaraan di depan. Jarak ini memberikan cukup waktu untuk bereaksi jika terjadi perubahan mendadak di jalan, sehingga membantu menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.

    2. Kurangi Kecepatan

    Dilansir dari emudrivingschool.com.au, Senin (24/3/2025), mengurangi kecepatan sangat penting untuk menghindari kecelakaan. Kecepatan yang rendah memudahkan Anda untuk mengontrol kendaraan dan menghindari tabrakan mendadak.

    3. Gunakan Lampu Sein

    Selalu menyalakan lampu sein saat ingin berpindah jalur atau berbelok. Ini memberi tahu pengendara lain mengenai niat Anda dan membantu mencegah kecelakaan.

    4. Tetap Tenang

    Tetap tenang adalah kunci untuk menghindari stres dan perilaku agresif di jalan. Anda dapat mendengarkan musik atau podcast yang menenangkan untuk membantu menjaga fokus.

    5. Tetap di Satu Jalur

    Disarankan untuk tetap di satu jalur dan tidak berpindah-pindah jalur saat macet. Ini akan membantu mengurangi kemacetan lebih lanjut dan membuat perjalanan menjadi lebih lancar.

    Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan meskipun terjebak dalam kemacetan. (Siti Laela)

  • Selama Mudik Lebaran 2025, Bupati Ciamis Minta Mobil Dinas ‘Dikandangkan’!

    Selama Mudik Lebaran 2025, Bupati Ciamis Minta Mobil Dinas ‘Dikandangkan’!

    JABAR EKSPRES – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya secara tegas melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, termasuk mudik Lebaran.

    Bahkan, Bupati memerintahkan agar seluruh mobil dinas milik Pemkab Ciamis ‘dikandangkan’ selama periode mudik.

    Larangan ini sesuai dengan instruksi langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Herdiat menegaskan, sanksi akan diberikan kepada ASN yang melanggar aturan ini.

    “Mobil dinas tidak boleh dipakai mudik. Dikandangkan saja. Ini amanat Pak Gubernur, jangan sampai kendaraan dinas digunakan untuk keperluan mudik apalagi urusan pribadi di luar tugas dinas,” tegas Herdiat, Senin (24/3/2025).

    Herdiat juga menegaskan bahwa Pemkab Ciamis tidak memberlakukan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN selama masa mudik Lebaran. Menurutnya, hal ini tidak diperlukan karena mayoritas ASN di Ciamis merupakan warga lokal.

    “ASN di Ciamis yang mudik sangat sedikit. Saya sendiri mudiknya hanya dari Ciamis ke Kecamatan Kawali. Begitu juga dengan kebanyakan ASN lainnya,” ujarnya.

    Namun, bagi ASN yang ingin mudik ke luar Jawa Barat atau luar Pulau Jawa, Herdiat memperbolehkan WFA dengan syarat harus mendapatkan izin langsung dari pimpinan.

    “Boleh WFA, tapi khusus yang mudik ke luar Jawa Barat atau luar Jawa. Syaratnya, harus ada izin tertulis dari Bupati. Silakan mengajukan permohonan izin secara resmi,” tegasnya.

    Herdiat juga mengimbau masyarakat Ciamis untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai selama Ramadan dan Idulfitri. Ia menekankan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik yang sulit terurai.

    “Sampah plastik butuh puluhan tahun untuk terurai. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan bahan plastik, terutama yang sekali pakai. Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” pesannya. (CEP)

  • Cara Hitung Tarif Tol Pakai Google Maps untuk Mudik Lebaran 2025

    Cara Hitung Tarif Tol Pakai Google Maps untuk Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga yang akan mudik Lebaran 2025, khususnya yang membawa kendaraan pribadi, wajib tahu fitur Google Maps yang satu ini.

    Saat mudik bareng dengan kendaraan pribadi, ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah estimasi tarif tol yang akan dilalui.

    Nah, sekarang Anda tak perlu khawatir tentang berapa tarif tol yang harus dibayar. Anda bisa cek perkiraan biaya tol secara mudah menggunakan aplikasi Google Maps.

    Sebelum memulai rute, Google akan menampilkan tarif jalan tol berdasarkan informasi dari otoritas tol setempat.

    Lalu, Maps akan melihat biaya penggunaan kartu tol. Fitur ini juga mempertimbangkan harga berdasarkan hari dan berapa biaya tol pada waktu tertentu.

    Google masih akan memberi tahu pengemudi tentang jalan non-tol dan akan ada opsi “Hindari tol” di menu pengaturan.

    Lalu, bagaimana cara mengetahui estimasi tarif tol via Google Maps?

    Foto: Tangkapan layar
    Tol di Google Maps

    Berikut cara cek estimasi tarif tol saat mudik Lebaran 2025 menggunakan Google Maps.

    Pertama, buka aplikasi Google Maps di HP Anda
    Klik profil di pojok kanan atas
    Pilih menu “Settings”
    Gulir ke bawah hingga menemukan “Navigation” dan klik
    Lalu, pada bagian opsi “Route options” pilih “Avoid tolls”
    Geser toggle ke kanan untuk mengaktifkan fitur estimasi pembayaran tol
    Kemudian kembali ke halaman pertama navigasi
    Pilih rute keberangkatan dan tujuan
    Setelah itu Google Maps akan menampilkan estimasi harga tol yang harus Anda bayar, lengkap dengan estimasi jarak dan waktu tempuh.

    Demikian cara cek estimasi tarif tol via Google Maps. Kalau sudah tau berapa kira-kira tarif tol untuk mudik, pastikan kartu elektronik e-toll terisi sesuai dengan nominal tersebut demi kelancaran dalam perjalanan mudik Anda.

    (dem/dem)

  • 16.000 kendaraan lintasi GT Cikupa-Merak pada H-7 Lebaran

    16.000 kendaraan lintasi GT Cikupa-Merak pada H-7 Lebaran

    “Kalau itu kan di tanggal 20, kendaraan yang melintas sudah banyak, tapi untuk yang mudik mungkin di tol baru belasan ribu lah kurang lebih yang ke Merak dari Jakarta,”

    Kabupaten Tangerang (ANTARA) – Pergerakan lalu lintas (lalin) arus mudik Lebaran dari Jakarta menuju arah Pelabuhan Merak melalui Gerbang Tol (GT) Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada H-7 Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2024 Masehi mencapai 16.000 kendaraan.

    Wakasat Lantas Polresta Tangerang, Iptu Kusmanto di Tangerang, Senin mengatakan, kendaraan yang melintas di Tol Tangerang-Merak terhitung sejak tanggal 20 Maret 2025 hingga saat ini, tercatat sebanyak 16.000 kendaraan.

    “Kalau itu kan di tanggal 20, kendaraan yang melintas sudah banyak, tapi untuk yang mudik mungkin di tol baru belasan ribu lah kurang lebih yang ke Merak dari Jakarta,” katanya.

    Dari pergerakan lalu lintas kendaraan yang melewati GT Cikupa arah Merak masih didominasi kendaraan bus penumpang dan pribadi. Namun, kondisinya masih dalam kondisi terkendali.

    Adapun untuk kondisi jalan arteri, dikatakannya masih normal dan diprediksi terjadi lonjakan pada 27 sampai 28 Maret 2025 dengan didominasi kendaraan roda dua maupun roda empat.

    “Untuk yang arteri juga sama, untuk roda dia yang membawa-bawa barang atau bawa barang yang pulang kampung, ya kira-kira puluhan ribu sudah kelihatan untuk sampai sampai sekarang,” jelasnya.

    Kusmanto juga mengatakan terdapat beberapa titik rawan macet di Kabupaten Tangerang, seperti di Citra Raya, Pasar Cikupa, dan Pasar Gembong.

    Untuk mengantisipasi adanya kemacetan saat puncak arus mudik, Kusmanto mengatakan akan melakukan rekayasa lalu lintas, salah satunya alih arus.

    “Kami menempatkan personel di lokasi tersebut, di Citra Raya, Pasar Cikupa, Pasar Gembong, dan melakukan pengalihan arus untuk mengatasi kemacetan,” ujarnya.

    Adapun dalam pengamanan mudik lebaran, Kusmanto mengatakan Polresta Tangerang akan menerjunkan 208 personel kepolisian.

    “Untuk Tanggerang itu kurang lebih sekitar 208 personel yang dilibatkan untuk pengamanan lebaran,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Tarif Tol Trans Sumatera Terbaru saat Mudik Lebaran 2025

    Daftar Tarif Tol Trans Sumatera Terbaru saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta

    Menjelang Hari Raya Idulfitri, sudah banyak masyarakat yang mulai berangkat ke kampung halaman dengan mobil pribadi. Apabila kamu berencana mudik naik mobil dan melalui Tol Trans Sumatera, sebaiknya ketahui tarif tolnya terlebih dahulu.

    Jalan Tol Trans Sumatera merupakan salah satu proyek infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas di Pulau Sumatera. Ruas jalan tol yang panjangnya lebih dari 2.700 km ini dapat menghubungkan masyarakat ke sejumlah kota besar, mulai dari Lampung, Padang, hingga Medan.

    Apabila detikers mudik melalui jalan tol, maka harus menyiapkan saldo yang cukup untuk membayar tarif tol. Ingin tahu daftar tarif tol Trans Sumatera terbaru saat mudik Lebaran 2025? Simak dalam artikel ini.

    Daftar Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran 2025

    Hampir semua ruas di jaringan Tol Trans Sumatera sudah beroperasi penuh dan juga bertarif. Namun, ada beberapa ruas jalan tol yang masih dibuka fungsional dan juga operasi awal, sehingga jalur ini masih bisa dilalui secara gratis.

    Mengutip akun Instagram PT Hutama Karya @hutamakarya, berikut daftar tarif tol Trans Sumatera terbaru saat mudik Lebaran 2025 untuk kendaraan golongan I:

    Terbanggi Besar-Kayu Agung: Rp 255.500Indralaya-Prabumulih: Rp 85.000Palembang-Indralaya: Rp 27.000Palembang-Betung seksi 1 dan 2 (Ruas Fungsional Gratis)Bayung Lencir-Tempino (Ruas Operasi Gratis)Pekanbaru-Dumai: Rp 171.500Indrapura-Kisaran: Rp 64.000Taba Penanjung-Bengkulu: Rp 23.500Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Junction Indrapura-Sinaksak): Rp 149.000Padang-Sicincin (Ruas Fungsional Gratis)Pekanbaru-Bangkinang-Koto Kampar: Rp 78.000Binjai-Langsa seksi 1-2 (Binjai-Tanjung Pura): Rp 54.500Binjai-Langsa seksi 3 (Ruas Operasi Gratis)Sigli-Banda Aceh seksi 2-6 (Seulimeum-Baitussalam): Rp 65.000Sigli-Banda Aceh seksi 1 (Ruas Fungsional Gratis)Dua Ruas Tol Trans Sumatera Dapat Diskon 20%

    PT Jasa Marga (Persero) memberikan program diskon tarif tol 20% yang berlaku pada dua ruas tol Trans Sumatera. Kedua ruas jalan tol tersebut adalah Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

    Mengutip detikFinance, program potongan tarif ditetapkan selama delapan hari dalam dua periode, dengan rincian empat hari saat arus mudik dan empat hari saat arus balik. Untuk bisa menikmat diskon tarif tol 20%, pengguna jalan tol diwajibkan melakukan transaksi menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) yang sama untuk proses tap in dan tap out.

    “Pengguna jalan tol diharapkan dapat memastikan kecukupan saldo uang elektronik untuk dapat menikmati potongan tarif 20% saat arus mudik dan balik,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana.

    Berikut simulasi besaran potongan diskon tarif tol 20% yang diterapkan di dua ruas Tol Trans Sumatera:

    1. Untuk tarif perjalanan menerus dari GT Tanjungpura/GT Pangkalan Brandan menuju GT Sinaksak sebagai berikut:

    Kendaraan Golongan I: Semula Rp 193.500 menjadi Rp 170.900, potongan tarif sebesar Rp 22.600Kendaraan Golongan II dan III: Semula Rp 292.000 menjadi Rp 257.800, potongan tarif sebesar Rp 34.200Kendaraan Golongan IV dan V: Semula Rp 391.500 menjadi Rp 345.600, potongan tarif sebesar Rp 45.900.

    2. Untuk tarif perjalanan menerus dari GT TanjungPura/GT Pangkalan Brandan menuju GT Kisaran sebagai berikut:

    Kendaraan Golongan I: Semula Rp 236.000 menjadi Rp 209.800, potongan tarif sebesar Rp 26.200Kendaraan Golongan II dan III: Semula Rp 355.000 menjadi Rp 315.500, potongan tarif sebesar Rp 39.500Kendaraan Golongan IV dan V: Semula Rp 475.000 menjadi Rp 422.000, potongan tarif sebesar Rp 53.000.

    Sebagai catatan, diskon tarif tol Trans Sumatera akan berlangsung pada 24-28 Maret yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB

    (ilf/fds)

  • Pemudik Lebaran 2025 Diimbau Waspada Hujan Ekstrem pada 20-30 Maret

    Pemudik Lebaran 2025 Diimbau Waspada Hujan Ekstrem pada 20-30 Maret

    Pemudik Lebaran 2025 Diimbau Waspada Hujan Ekstrem pada 20-30 Maret
    Editor
    KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau para
    pemudik
    Lebaran Idul Fitri 2025 mewaspadai cuaca ekstrem pada 20-30 Maret.
    Pemudik
    diminta selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dalam 10 hari terakhir atau pada medio tanggal 20-30 Maret ini sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami
    hujan
    lebat hingga ekstrem.
    Potensi hujan dengan intensitas lebat-ekstrem tersebut masih dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer seperti gelombang regional mulai dari fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, dan masih terdeteksi keberadaan bibit siklon tropis di Samudera Hindia selatan Banten.
    “Kondisi tersebut belum banyak berubah sebagaimana yang terjadi pada pekan sebelumnya di bulan Maret yang lalu,” kata Abdul, dalam konferensi yang diikuti secara daring di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Senin (24/3/2025).
    Berdasarkan hasil prakiraan cuaca yang dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika diketahui Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya diprediksi akan dilanda hujan dengan intensitas tinggi dimulai pada 23-30 Maret.
    Sementara itu, pada 25 Maret, cuaca serupa diperkirakan terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Kemudian di Jawa Barat dan Jawa Timur diprakirakan mengalami hujan lebat pada 26 Maret, diikuti oleh Sumatera Barat pada 27 Maret.
    Bahkan, pada 26 Maret, diprakirakan akan terjadi
    hujan ekstrem
    yang berpotensi menimbulkan angin kencang serta puting beliung yang dapat merusak bangunan.
    Diketahui, data Kementerian Perhubungan memprakirakan jumlah pemudik
    Lebaran 2025
    ada sebanyak 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
    Puncak arus mudik diperkirakan jatuh pada H-3 Lebaran Idul Fitri atau tanggal 27-28 Maret 2025.
    Maka dari itu, dia mengingatkan para pemudik untuk terus memperbarui informasi cuaca sebelum dan selama perjalanan agar dapat menentukan rute yang lebih aman.
     
    Pemudik yang melintasi daerah rawan bencana, seperti jalur pegunungan atau kawasan dengan potensi longsor dan banjir, disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan.
    BNPB memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait guna mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrem terhadap arus mudik Lebaran.
    Masyarakat diharapkan tetap berhati-hati dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi perjalanan yang aman dan lancar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dolar AS Perkasa, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.502 – Page 3

    Dolar AS Perkasa, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.502 – Page 3

    Melihat sentimen dalam negeri, banyaknya perusahaan bangkrut dan berimbas terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran membuat Hari Lebaran pada tahun ini dibayangi sentimen daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih sejak akhir tahun lalu.

    “Di 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024, yang ternyata berlanjut di dua bulan pertama 2025 ini,” kata Ibrahim.

    Seperti diketahui, lanjut dia, Lebaran merupakan periode musiman yang selalu diharapkan oleh pelaku usaha untuk dapat meningkatkan bisnis sekaligus momentum mendorong konsumsi masyarakat.

    “Pasalnya, perputaran uang selama periode lebaran biasanya cenderung meningkat dibandingkan bulan-bulan biasa, seiring dengan naiknya aktivitas belanja masyarakat, perjalanan wisata, dan konsumsi barang serta jasa. Bagi dunia usaha, Lebaran selalu menjadi salah satu pendorong penting bagi sektor ritel, pariwisata, akomodasi, makanan dan minuman, serta transportasi. Aktivitas mudik yang melibatkan ratusan juta masyarakat dari berbagai daerah biasanya memberikan efek berantai terhadap sektor-sektor tersebut,” ungkapnya.

  • Video: Tips Mencegah Anak Sakit Saat Mudik

    Video: Tips Mencegah Anak Sakit Saat Mudik

    Video: Tips Mencegah Anak Sakit Saat Mudik

  • H-7 Lebaran 2025, Gerbang Exit Tol Cileunyi Mulai Ramai Dilintasi Pemudik

    H-7 Lebaran 2025, Gerbang Exit Tol Cileunyi Mulai Ramai Dilintasi Pemudik

    JABAR EKSPRES  – H-7 jelang lebaran, gerbang Exit Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung mulai ramai dilintasi  para pemudik pada Senin (24/3/2025). Meskipun ramai, namun belum terlihat adanya kepadatan antrean kendaraan.

    Pantauan di lapangan, saat ini kondisi arus lalu lintas di Gerbang Exit Tol Cileunyi masih ramai lancar. Terlihat beberapa kendaraan tampak mengantre namun tidak sampai menimbulkan kepadatan.

    Tak hanya itu, banyak juga kendaraan-kendaraan
    Yang membawa barang bawaan tambahan di atas mobilnya. Bahkan beberapa angkutan umum juga terlihat dipadati oleh para pemudik maupun barangnya yang akan dibawa.

    Supervisor Exit Tol Cileunyi, Agung Ginanjar mengatakan, jika arus lalu lintas di Gerbang Exit Tol Cileunyi ini mulai mengalami peningkatan.

    Menurut data terakhir Senin (24/3) pukul 00.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB kendaraan yang melintas mencapai 14.362 kendaraan.

    “Iya sudah mulai kelihatan pemudik melintas. Lumayan ada peningkatan yang signifikan tapi belum ada kepadatan,” ujarnya, Senin (24/3/2025).

    Agung menjelaskan, peningkatan ini terlihat dengan jumlah data kendaraan yang melintas dari Minggu (23/3) hingga hari ini.

    “Jadi kalau kemarin itu waktu periode yang sama ada sekitar 12.293 kendaraan yang melintas. Namun kalau untuk satu hari full itu mencapai sekitar 25.114 kendaraan. Itu data seharian full yah,” katanya.

    Agung menyebutkan jika peningkatan yang signifikan terjadi pada Sabtu (22/3) akibat melonjaknya masyarakat yang hilir mudik ke Kota Bandung.

    Menurut Data, ada sekitar 30.072 kendaraan yang pada saat itu melintas.

    “Tapi itu kayanya aktivitas masyarakat sekitar yang belanja ke Kota (Bandung),” jelasnya.

    Meski begitu, Agung mengatakan pihaknya akan siap mengantisipasi jika adanya lonjakan kendaraan dengan menambah gardu tambahan.

    “Untuk sekarang kita buka 11 gardu dulu, kalau nanti ada kepadatan baru dibuka gardu tambahan,” pungkasnya.