Topik: Mudik

  • Harga cabai rawit di Bali tembus Rp130 ribu jelang Nyepi dan Lebaran

    Harga cabai rawit di Bali tembus Rp130 ribu jelang Nyepi dan Lebaran

    Sejumlah konsumen membeli kebutuhan pokok di Pasar Bendul, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (24/3/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

    Harga cabai rawit di Bali tembus Rp130 ribu jelang Nyepi dan Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 24 Maret 2025 – 10:23 WIB

    Elshinta.com – Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Provinsi Bali menembus kisaran Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.

    “Harganya masih belum stabil,” kata pedagang bahan pokok Pasar Bendul Nyoman Murni di Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.

    Ia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit itu terjadi sejak sekitar tiga minggu lalu dari harga rata-rata sebelumnya mencapai Rp60 ribu per kilogram. Pedagang lainnya, Nyoman Febri juga mengungkapkan harga cabai rawit yang tergolong tinggi diperkirakan karena faktor cuaca dan permintaan yang meningkat menjelang hari besar keagamaan itu.

    “Konsumen biasanya mengurangi pembelian misalnya cuma setengah kilogram atau seperempat saja karena harganya naik,” ucapnya.

    Sedangkan, pedagang Wayan Rusmini juga mengungkapkan kenaikan harga cabai rawit selain karena permintaan tinggi juga sebagian pasokan disuplai dari Pulau Jawa. Pada pekan ini sudah memasuki musim mudik Lebaran.

    Hingga saat ini belum ada penurunan harga ke situasi normal sebelumnya. Sementara itu, berdasarkan pantauan harga melalui Sistem Informasi Pangan Strategis (Sigapura) Bali di 60 pasar di Pulau Dewata, harga cabai rawit merah juga tidak jauh berbeda.

    Di Kabupaten Gianyar yakni di Pasar Tegallalang harganya mencapai Rp130 ribu per kilogram, meningkat dibandingkan Senin (17/3/2025) yang sudah tergolong tinggi mencapai Rp110 ribu. Sedangkan, di Pasar Payangan dan Pasar Ubud mencapai Rp120 ribu per kilogram.

    Di Kabupaten Tabanan harga cabai rawit merah per kilogram mencapai kisaran Rp120 ribu di Pasar Tabanan, Pasar Marga dan Pasar Kerambitan. Begitu juga di Pasar Amlapura Timur dan Pasar Ulakan di Kabupaten Karangasem mencapai Rp120 ribu per kilogram.

    Selain cabai rawit merah, harga bawang merah juga naik mencapai kisaran Rp45 ribu per kilogram di Pasar Kuta II, dan Pasar Petang di Kabupaten Badung. Sedangkan, di Kota Denpasar harga bawang merah mencapai kisaran Rp40 ribu di Pasar Kreneng, Pasar Ketapian dan Pasar Agung Peninjoan.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali mengadakan pasar murah salah satunya di Kantor Desa Patas, Gerokgak, Kabupaten Buleleng pada Senin ini. Ketua Tim Pengendalian Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Sri Udayani menjelaskan menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada April 2025, pihaknya juga mengadakan pasar murah rencananya di Kabupaten Bangli dan Karangasem.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Denpasar juga menebar pasar murah di sejumlah titik pada 10-20 Maret 2025 menjelang Nyepi dan Lebaran.

    Sumber : Antara

  • Uniknya Ragam Tradisi Menyambut Idulfitri di Indonesia

    Uniknya Ragam Tradisi Menyambut Idulfitri di Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebagai negara yang kaya budaya, Indonesia selalu memiliki perayaan tradisi yang khusus dilaksanakan untuk menyambut berbagai perayaan penting, termasuk Idulfitri. Menjelang Lebaran, setiap wilayah di Indonesia akan menggelar ragam tradisi dengan keunikannya masing-masing.

    Perayaan Idulfitri tak hanya diisi dengan tradisi mudik dan sungkeman. Di beberapa wilayah, akan digelar tradisi Lebaran yang sudah rutin dilaksanakan secara turun-temurun. Mengutip dari laman kemenparekraf, berikut ragam tradisi Idulfitri di Indonesia:

    1. Binarundak (Sulawesi Utara)

    Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara memiliki tradisi menyambut Lebaran bernama binarundak. Tradisi ini telah menjadi warisan leluhur yang terus dilestarikan hingga sekarang.

    Binarundak adalah tradisi membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama selama tiga hari berturut-turut. Tradisi ini dilaksanakan setelah Idulfitri.

    Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara berupa beras yang dimasak dalam batang bambu. Sajian ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan dengan aroma jahe yang cukup kuat.

    2. Festival Meriam Karbit (Kalimantan Barat)

    Tradisi Lebaran di Kalimantan Barat dilaksanakan melalui Festival Meriam Karbit. Festival ini digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai sebelum, sesaat, dan sesudah Lebaran.

    Selain menjadi tradisi Lebaran, Festival Meriam Karbit juga menjadi warisan budaya yang kental dengan nilai historis. Konon, festival ini berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.

    3. Grebeg Syawal (Yogyakarta)

    Grebeg Syawal adalah salah satu ritual rutin tahunan yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Tradisi ini digelar setiap 1 Syawal sebagai wujud syukur setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

    Grebeg Syawal sudah dilaksanakan sejak abad ke-16. Salah satu yang menjadi daya tarik tradisi ini adalah keberadaan tujuh gunungan yang terdiri dari gunungan lanang (kakung) sebanyak tiga buah, gunungan wadon (estri), gunungan darat, gunungan gepak, dan gunungan pawuhan masing-masing satu buah.

    Seluruh gunungan dibawa oleh abdi dalem dengan dikawal prajurit Bregodo dari Alun-Alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gedhe Kauman, Pura Pakualaman, dan Kantor Kepatihan. Gunungan tersebut akan didoakan, kemudian diperebutkan masyarakat yang hadir.

    4. Perang Topat (Nusa Tenggara Barat)

    Masyarakat Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut Hari Raya dengan menggelar tradisi perang topat atau perang ketupat. Tradisi saling melempar ketupat ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.

    Tradisi ini diawali dengan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro. Makam Loang Baloq berada di kawasan Pantai Tanjung Karang, sedangkan Makam Bintaro berlokasi di kawasan Pantai Bintaro.

    Setelahnya, para warga akan memulai ‘perang’. Uniknya, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang nantinya akan kembali diperebutkan karena dipercaya membawa kesuburan yang membuat panen melimpah.

    5. Ronjok Sayak (Bengkulu)

    Ronjok sayak adalah tradisi Lebaran yang berkembang di Bengkulu. Secara umum, kata sayak berarti batok kelapa.

    Tradisi yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu ini adalah tradisi membakar batok kelapa kering yang ditumpuk setinggi satu meter. Ronjok sayak umumnya dilaksanakan setelah salat Isya pada 1 Syawal.

    Masyarakat Bengkulu percaya, api merupakan penghubung antara manusia dan leluhur. Tradisi ini juga dibarengi dengan doa selama proses pembakaran.

    Penulis: Resla

  • Ramp check di Terminal Kampung Rambutan hampir semua tak lolos uji

    Ramp check di Terminal Kampung Rambutan hampir semua tak lolos uji

    Bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025) atau H-7 Lebaran 2025. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

    Ramp check di Terminal Kampung Rambutan hampir semua tak lolos uji
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 24 Maret 2025 – 17:51 WIB

    Elshinta.com – Unit Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (UPPKB) Dinas Perhubungan (DIshub) Jakarta mendapatkan hasil pemeriksaan sejumlah bus (ramp check) yang dijadikan armada mudik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin, hampir semuanya tidak lolos uji.

    Suparman selaku Penguji UPPKB di Terminal Kampung Rambutan mengatakan hal ini karena ada beberapa bus yang menggunakan ban vulkanisir atau ban bekas yang direkondisi. Penggunaan ban ini berisiko meningkatkan ketidakamanan berkendara karena kinerja tidak stabil, ban cepat aus, dan berpotensi pecah.

    Selain itu ada juga bus yang ditemukan bangku tidak miliki sabuk pengaman, pecah kaca (retak), palu pemecah kaca, pintu darurat terhalang, hingga surat-surat yang kedaluwarsa.

    “Temuannya kebanyakan catatan-catatan yang kita lihat itu sabuk, terus sit yang tidak sesuai, terus pintu darurat yang terhalang, bel vulkanisir, kaca pecah, rata-rata itu,” kata Suparman di Terminal Kampung Rambutan, Senin.

    Petugas UPPKB melakukan pemeriksaan hingga 16 bus dalam setiap harinya. Dari bus-bus yang diperiksa, banyak ditemukan kendaraan yang tidak lain jalan dan membahayakan penumpang jika tetap beroperasi di arus mudik ini. Menurut Suparman. ada 24 elemen pemeriksaan yang harus ada serta dalam kondisi baik dan sesuai karena vital saat bus beroperasi.

    Hasil pemeriksaan ini kemudian diserahkan kepada pihak Terminal Kampung Rambutan untuk ditindak lanjuti. Dalam hal ini, UPPKB hanya memberikan rekomendasi, tetapi keputusan tetap di pihak pengelola terminal Kampung Rambutan.

    “Rekomendasinya untuk diperbaiki, untuk diperbaiki ini kekurangan-kekurangan ini kita catat, kita konsultasikan ke kepala terminal atau anggota terminal, kita serahkan ke beliau, apa mau dikasih jalan atau tidak, yang penting kita sudah kasih catatan seperti itu,” jelas Suparman.

    Sementara itu Pengendali Terminal Kampung Rambutan Mulyono mengatakan jika ada bus yang gagal melewati ramp check, maka pihaknya dengan tegas tidak memberangkatkan bus tersebut.

    “Ya, setelah dari pulau masing-masing tetap kita cek kembali. Kalau tidak melengkapi y,a terpaksa kita tidak berangkatkan,” kata Mulyono.

    Sejak kemarin ada 15 bus dari berbagai PO yang saat diuji banyak ditemukan ketidaklayakan. Suparman mengatakan kebanyakan PO yang tidak layak adalah bus tujuan daerah Sumatera dan Jawa.

    “Kebanyakan Jawa Barat, Jawa Tengah. Sumatera terutama itu,” jelas Suparman.

    Adapun uji ramp check ini dilakukan sejak H-10 atau sejak Jumat (21/3). Hingga Minggu (23/3), sudah ditemukan 42 bus yang dilakukan pengujian namun tidak ada satupun bus-bus itu lulus uji kelayakan jalan.

    Sumber : Antara

  • Jaga Keselamatan Petugas Transportasi di Tengah Lonjakan Arus Mudik

    Jaga Keselamatan Petugas Transportasi di Tengah Lonjakan Arus Mudik

    PIKIRAN RAKYAT – Keselamatan dan kesejahteraan petugas transportasi sering kali terabaikan dalam hiruk-pikuk persiapan mudik lebaran. Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kondisi fisik dan mental para pekerja transportasi, terutama masinis, operator IT, dan petugas keamanan yang bertugas selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Pernyataan ini disampaikan oleh dirinya dalam agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, PT KAI (Persero), KCIC, dan Perum Damri di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/3/2025). Selama agenda berlangsung, ia menekankan bahwa di balik kelancaran transportasi mudik, ada ribuan petugas yang harus bekerja tanpa libur, bahkan meninggalkan keluarga mereka di hari raya. 

    Oleh karena itu, ia meminta jaminan kesejahteraan bagi mereka agar dapat bekerja dengan optimal. Berdasarkan laporan yang ia terima, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan 235.870 penumpang per hari, sementara puncak arus balik diprediksi pada 6 April 2025, dengan 267.613 penumpang.

    Guna mengantisipasi lonjakan ini, KAI mengerahkan 9.690 petugas keamanan, terdiri dari 8.649 petugas internal dan 1.041 petugas eksternal. Selain itu, sebanyak 2.021 petugas dikerahkan untuk pemeriksaan jalur, 327 petugas untuk penjagaan lintasan, serta 735 personel untuk pengamanan di stasiun dan perjalanan kereta api.

    Dengan jumlah tenaga kerja yang besar ini, tegas Rieke, harus diimbangi dengan perhatian terhadap kesejahteraan mereka. Ia pun menekankan mereka yang bertugas selama Lebaran—termasuk masinis dan operator teknologi di pusat pengendali IT di Bandung—harus mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai.

    “Jangan sampai mereka yang menjaga keselamatan jutaan pemudik justru kelelahan atau mengalami gangguan kesehatan akibat beban kerja yang berat,” ujarnya.

    Selain beban kerja yang tinggi, petugas transportasi juga menghadapi tantangan keamanan. Ia mencatat ada 342 titik rawan gangguan keamanan, dengan kasus pencurian aset, perusakan jalur, dan pelemparan batu ke kereta yang masih marak terjadi.

    Di antara tantangan ini, kasus pelemparan batu ke kereta api menjadi perhatian utama, dengan 179 insiden atau 52 persen dari total gangguan keamanan. “Kasus pelemparan batu ini bukan hanya membahayakan penumpang, tapi juga mengancam keselamatan masinis dan kru di dalam kereta. Kita harus memastikan ada langkah konkret untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

    Tidak henti, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mendorong pemerintah daerah dan PT KAI bekerja sama dalam meningkatkan keamanan di jalur-jalur rawan serta menambah personel keamanan di titik-titik kritis. Di sisi lain, dirinya mengusulkan agar pemerintah dan operator transportasi memberikan insentif tambahan bagi pekerja yang bertugas selama Lebaran, termasuk tunjangan kesehatan dan dukungan mental.

    Selain itu, ia mengusulkan pemberian pemeriksaan kesehatan berkala, vitamin, serta sistem rotasi kerja yang lebih manusiawi agar pekerja tidak mengalami kelelahan ekstrem selama masa puncak mudik dan arus balik. “Kita tidak boleh menganggap mereka sekadar petugas di lapangan. Mereka adalah pahlawan transportasi yang memastikan masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman,” kata Rieke.

    Sebagai penutup, dengan meningkatnya jumlah pemudik setiap tahun, Rieke mengingatkan soal kesejahteraan dan keselamatan petugas transportasi menjadi semakin penting. Tanpa mereka, menurutnya, kelancaran mudik yang dinikmati jutaan orang tidak akan mungkin terjadi.

    “Bagi yang tidak bisa berlebaran bersama keluarga karena harus bertugas, saya ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdian kalian. Semoga ke depan ada kebijakan yang lebih baik untuk memastikan kalian mendapatkan hak yang seimbang dengan pengorbanan kalian,” pungkas legistor daerah pemilihan Jawa Barat VII itu.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Suasana Jalan Tol Klaten-Prambanan yang Mulai Dibuka Fungsional untuk Mudik

    Suasana Jalan Tol Klaten-Prambanan yang Mulai Dibuka Fungsional untuk Mudik

    Foto Bisnis

    ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho – detikFinance

    Senin, 24 Mar 2025 23:00 WIB

    Klaten – Jalan tol Klaten-Prambanan dibuka secara fungsional dari tanggal 24 Maret hingga 7 April 2025. Hal ini guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran.

  • Pemudik Padati Pelabuhan Yos Soedarso Ambon Jelang Lebaran 2025

    Pemudik Padati Pelabuhan Yos Soedarso Ambon Jelang Lebaran 2025

    Ambon, Beritasatu.com – Menjelang H-6 Lebaran atau Idulfitri 2025, Pelabuhan Nusantara Yos Soedarso di Kota Ambon dipadati pemudik yang hendak menuju wilayah barat Indonesia. Sekitar 1.900 pemudik memadati pelabuhan ini untuk naik ke kapal Pelni KM Labobar.

    Begitu pintu gerbang pelabuhan dibuka, ribuan pemudik yang telah menunggu sejak sore langsung berebut melewati pintu utama. Mereka rela berdesakan sambil membawa barang bawaan, demi mendapatkan tempat tidur di kapal KM Labobar yang akan membawa mereka ke berbagai tujuan.

    Sebagian besar pemudik ini hendak menuju wilayah Indonesia bagian tengah hingga barat, dengan tujuan seperti Baubau, Makassar, Surabaya, dan Jakarta.

    Sementara itu, di sisi lainnya, sekitar 1.800 pemudik turun di Pelabuhan Nusantara Yos Soedarso di Kota Ambon, umumnya berasal dari Tual dan wilayah Irian.

    Suasana arus mudik H-6 Lebaran 2025 di Pelabuhan yang berada di Kota Ambon. – (Beritasatu.com/Fitriansa Sima sima Sohilauw)

    Kepala Seksi Lalu Lintas Laut KSOP Ambon Ruswan menjelaskan, pergerakan penumpang di pelabuhan ini terus meningkat setiap harinya hingga diperkirakan akan terjadi pada puncak arus mudik 27 Maret 2025.

    “Pergerakan penumpang terus naik dan puncaknya diperkirakan terjadi pada 27 Maret nanti,” ungkap Kepala Seksi Lalu Lintas Laut KSOP Ambon Ruswan kepada wartawan, Senin (24/3/2025).

    Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, pihak pelabuhan telah menyiapkan tiga armada kapal laut yang akan melayani rute menuju wilayah tengah dan barat.

    “Kami berharap seluruh pemudik dapat terangkut dengan lancar,” lanjutnya.

    Hingga H-6 Lebaran, lebih dari 6.000 pemudik sudah berangkat dari Pelabuhan Nusantara Yos Soedarso di Kota Ambon. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat menjelang puncak arus mudik pada 27 Maret 2025.

    Oleh karena itu, pihak pelabuhan mengimbau para pemudik Lebaran 2025 untuk segera membeli tiket secara online atau melalui loket penjualan tiket di Pelabuhan Nusantara Yos Soedarso di Kota Ambon.

  • Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Paiton Dibuka Gratis

    Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Paiton Dibuka Gratis

    Jakarta

    Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB) membuka jalur fungsional Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi segmen Gending-Paiton sepanjang 23,47 km.

    Pembukaan Jalur tol fungsional alias gratis ini bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas di ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi serta mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional.

    Selain itu, mendistribusikan kendaraan untuk mengurangi kepadatan di titik-titik favorit serta mempercepat waktu tempuh bagi pemudik yang melakukan perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi atau sebaliknya selama libur Lebaran 2025.

    Jalur fungsional sepanjang kurang lebih 23,47 km ini mulai dioperasikan satu arah, waktu pelaksanaannya mulai dari pukul 06.00 WIB sampai 16.00 WIB mulai dari 24 Maret hingga 8 April 2025.

    Pembukaan pada periode arus mudik mulai dari tanggal 24 sampai 31 Maret, dibuka satu arah dari Gending Menuju Gerbang Tol (GT) Kraksaan dan GT Paiton.

    Pada periode arus balik mulai dari tanggal 1 April 2025 sampai 8 April 2025, dibuka satu arah dari GT Kraksaan dan GT Paiton menuju arah Surabaya.

    Meski statusnya masih fungsional, jalur ini dapat digunakan untuk membantu memperlancar perjalanan para pemudik dan wisatawan yang menuju berbagai destinasi di Jawa Timur, khususnya yang melintasi wilayah Probolinggo dan sekitarnya.

    “Kami berharap dengan pembukaan jalur fungsional ini, masyarakat dapat merasakan manfaatnya, khususnya dalam mempercepat perjalanan menuju Bagian Timur Jawa, melalui Segmen Gending-Paiton ini. Kami berkomitmen untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan dengan menyediakan fasilitas terbaik selama Lebaran 2025,” ujar Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, Adi Prasetyanto dalam keterangan tertulis, Senin (24/3/2025)

    Saat periode arus mudik dari tanggal 24 sampai 31 Maret 2025, apabila pemudik datang dari arah Tol Trans Jawa dapat langsung melanjutkan perjalanan dari ruas Pasuruan-Probolinggo ke Ruas Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Paiton menuju akses keluar GT Paiton.

    Sementara saat periode arus balik, dari tanggal 1 sampai 8 April 2025, pemudik dapat masuk ke jalur fungsional dari akses Kraksaan/GT Kraksaan dan GT Paiton menuju Ruas Pasuruan-Probolinggo atau GT Gending.

    Meskipun jalur ini masih berstatus fungsional, para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati, mematuhi aturan yang berlaku, serta memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Petugas di lapangan akan memberikan arahan untuk memastikan perjalanan tetap aman dan lancar.

    Sebagai informasi Tol Probolinggo Segmen Gending-Paiton sepanjang 23,47 km yang difungsionalkan ini merupakan bagian dari Seksi 1 Ruas Gending-Besuki sepanjang 49,68 km, yang akan memiliki tiga Gerbang Tol, yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Situbondo Barat serta 3 buah Simpang Susun (SS), yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki, dan dua Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).

    Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap 1 ini secara keseluruhan ditargetkan akan selesai dan beroperasi pada TW 4 tahun 2025.

    Diharapkan dengan tersambungnya ruas ini dengan Jalan Tol Trans Jawa, waktu perjalanan antar kota di wilayah Tapal Kuda (termasuk Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Jember, dan sekitarnya) akan semakin singkat. Hal ini memungkinkan lebih banyak mobilitas bagi masyarakat, bisnis dan wisatawan.

    (hns/hns)

  • Polri Minta Warga Perhatikan Waktu Mudik yang Tepat

    Polri Minta Warga Perhatikan Waktu Mudik yang Tepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepolisian mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menentukan waktu pergi dan pulang saat mudik nanti sehingga tidak ada penumpukan di ruas jalan tol.

    Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut bahwa Polri dan pemangku kepentingan terkait juga sudah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk masyarakat selama mudik, di antaranya diskon tol, maupun akomodasi transportasi.

    “Ini menjadi bagian penting supaya warga juga bijak memanfaatkan fasilitas lainnya,” ujarnya, Senin (24/3).

    Polri berkomitmen membuat perjalanan mudik masyarakat bisa berlangsung nyaman dan aman ke kampung halaman dan kembali lagi ke Jakarta.

    “Ada beberapa kegiatan operasi terpusat ini operasi dengan Sandi Ketupat 2025 yaitu mengangkat satu tagline di mana mudik aman ulangi keluarga nyaman,” katanya.

    Menurut Trunoyudo, Operasi Ketupat 2025 bakal digelar mulai tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025 untuk 8 Polda prioritas seperti Polda di Pulau Jawa, Bali dan Lampung.

    “Total personil yang dikerahkan ada 164.298 personil,” ucapnya.

  • Video: Pemerintah Utamakan Keselamatan Saat Arus Mudik

    Video: Pemerintah Utamakan Keselamatan Saat Arus Mudik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyebut pemerintah sudah memaksimalkan upaya dalam mengutamakan keselamatan para pemudik. Dia menegaskan semua stakeholder dipastikan siap mengawal mudik lebaran 2025.

    Selengkapnya saksikan di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (24/03/2025).

  • Ingin Mudik Lebaran 2025 Pakai Motor? Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Berangkat!

    Ingin Mudik Lebaran 2025 Pakai Motor? Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Berangkat!

    PIKIRAN RAKYAT – Selain menggunakan mobil, tidak sedikit masyarakat yang biasanya akan memilih untuk menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik lebaran kali ini.

    Hal ini biasa saja terjadi, tetapi perlu untuk dipahami bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dilewatkan jika ingin menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik kali ini.

    Dilansir dari laman Antara, biasanya masyarakat akan memilih untuk menggunakan kendaraan roda dua karena lebih praktis dan tidak membutuhkan persiapan yang banyak.

    Akan tetapi, hal ini tentunya tetap harus diwaspadai, karena bakal ada risiko yang cukup besar saat menggunakan kendaraan roda dua ini.

    Untuk itu, berikut ada beberapa hal yang harus dipastikan jika ingin menggunakan kendaraan roda dua, untuk mudik Lebaran 2025 kali ini:

    1. Melakukan perawatan motor

    Perawatan motor sebelum melakukan perjalanan jauh seperti mudik ini, sebenarnya memang wajib dilakukan guna menghindari berbagai risiko yang nantinya bisa datang.

    Seperti memeriksa oli mesin, rem depan maupun belakang, lampu, ban, dan lain sebagainya.

    Jika hal seperti ini dibiarkan, tentunya juga akan membuat Sobat PR yang mudik bisa saja mengalami kesulitan dalam perjalanan, seperti tiba-tiba kendaraan mogok, terpeleset karena ban yang tidak sesuai, dan lain sebagainya.

    2. Siapkan perlengkapan

    Jangan lupa untuk memastikan semua kebutuhan saat perjalanan telah tercukupi, seperti jaket tebal, helm yang berstandar SNI, celana panjang, sepatu, sarung tangan, dan lain sebagainya.

    Kondisi tubuh juga sangat penting untuk diperhatikan, agar saat dalam perjalanan tetap terasa bugar dan juga sehat.

    3. Hanya terdiri dari satu penumpang

    Kendaraan roda dua tidak bisa mengangkut beban yang berlebih jika tetap memiliki tenaga yang optimal, sehingga untuk satu kendaraan hanya boleh diisi oleh satu pengendara dan satu penumpang saja.

    Selain melanggar aturan lalu lintas yang telah ditetapkan, kendaraan dengan muatan berlebih memang dapat menimbulkan risiko yang buruk nantinya.

    4. Jangan menggunakan ponsel

    Usahakan untuk tetap fokus selama perjalanan dengan menghindari berbagai hal yang dapat mengganggunya, seperti menggunakan ponsel.

    Ponsel dapat memicu titik fokus seseorang menjadi terbagi, dan jika memang butuh sebaiknya putuskan untuk berhenti sejenak.

    5. Hindari membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi

    Saat membawa kendaraan, pastikan untuk tetap berada dalam kecepatan yang stabil, apalagi saat berada di jalan yang licin, bebatuan, atau bahkan tengah ramai.

    Selain itu, pastikan untuk tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan lainnya guna menghindari kecelakaan.

    Itulah beberapa hal yang perlu dipahami jika ingin melakukan mudik dengan menggunakan kendaraan roda dua, yang memang dapat menjadi salah satu solusi agar terhindar dari macet panjang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News