Topik: Mudik

  • Video:Berlaku Mulai 27 Maret, Ini Jadwal Contraflow saat Mudik Lebaran

    Video:Berlaku Mulai 27 Maret, Ini Jadwal Contraflow saat Mudik Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana mengungkapkan sejumlah ruas tol yang biasanya mengalami kepadatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, akan dilakukan kontraflow yang dimulai pada 27 Maret, mulai dari KM 47-70.

    Selengkapnya saksikan dialog Andi Shalini bersama Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana di Program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (25/03/2025).

  • Ada Sinyal Daya Beli Lemah, Ekonomi Kuartal I/2025 Diramal Sekitar 5%

    Ada Sinyal Daya Beli Lemah, Ekonomi Kuartal I/2025 Diramal Sekitar 5%

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelemahan daya beli berkali-kali pemerintah bantah meskipun sejumlah kondisi ekonomi telah menunjukkan sinyal adanya penurunan.

    Sebut saja deflasi beruntun dan terdalam dalam 25 tahun terakhir, keyakinan konsumen yang turun pada Februari 2025, hingga Indeks Penjualan Riil (IPR) yang kontraksi pada Januari 2025 sebesar 4,7% month to month (MtM). 

    Bahkan tradisi pulang kampung yang menjadi penggerak ekonomi tahunan, diprediksi terjadi penurunan jumlah pemudik pada Idulfitri/Lebaran tahun ini—yang jatuh di penghujung Maret 2025 atau akhir kuartal I/2025. 

    Di tengah munculnya sinyal-sinyal tersebut, peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan di LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan turunnya jumlah pemudik akan semakin berdampak terhadap koreksi ekonomi kuartal I/2025. 

    Riefky melihat pelemahan efek Ramadan maupun Idulfitri/Lebaran kemungkinan besar sudah muncul sejak periode yang sama tahun lalu, tetapi pada 2024 terdapat buffer berupa kegiatan Pemilu sehingga ekonomi mampu tumbuh 5,11%. 

    “Dampaknya terhadap perekonomian kuartal I/2025 masih mungkin 5%, tetapi sangat tipis, mungkin 5,0% sekian,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (25/3/2025). 

    Pelemahan maupun penurunan daya beli yang terjadi pasalnya terjadi pada kelompok menengah bawah, sementara kebijakan pemerintah yang dikeluarkan menjelang Lebaran lagi-lagi berpihak kepada kelompok menengah atas. 

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mencontohkan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk sektor swasta seringkali terlambat, bahkan kerap menjadi polemik tahunan. 

    Keterlambatan ini memangkas daya beli masyarakat karena dana baru tersedia menjelang hari-H, saat harga kebutuhan pokok dan transportasi sudah melambung.

    Sementara diskon tarif tol hanya membantu pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, sementara 60% pemudik mengandalkan transportasi umum seperti bus, kereta ekonomi, atau kapal laut—yang justru tidak mendapat subsidi serupa. 

    “Padahal, kenaikan harga tiket bus atau kapal mencapai 30%—50% saat puncak mudik, jauh melampaui kemampuan finansial buruh atau pekerja informal,” tuturnya. 

    Pada kesempatan berbeda, Ekonom Center on Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet mengamini bahwa prediksi jumlah pemudik yang lebih rendah menjadi salah satu indikator terkait kemampuan konsumsi masyarakat di Ramadan dan Lebaran.

    Apalagi jika indikator dari jumlah pemudik ini nantinya dikombinasikan dengan indikator lain seperti misalnya indikator penjualan riil, kemudian indikator pengunjung pusat perbelanjaan yang di beberapa kesempatan disampaikan mengalami perlambatan dibandingkan tahun lalu. 

    Yusuf berpandangan, beberapa kondisi tersebut dapat menjadi merupakan indikasi kuat terkait lebih lambatnya konsumsi rumah tangga di Ramadan dan jelang Lebaran tahun ini dibandingkan tahun lalu.

    “Saya kira ini juga akan ikut mempengaruhi bagaimana capaian pertumbuhan ekonomi terutama di kuartal pertama tahun ini,” ungkapnya. 

    Adapun Core masih menghitung estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025, tetapi untuk sementara pihaknya memprediksi akan berada di rentang 4,9%—5%. 

    Untuk tahun ini, pemerintah menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,2%—tak berbeda dengan target 2024.

  • DKI imbau warga yang mudik agar tak berangkat dari terminal bayangan

    DKI imbau warga yang mudik agar tak berangkat dari terminal bayangan

    Kami juga telah menyiapkan tiga terminal bantuan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengimbau warga yang ingin mudik ke kampung halaman dalam rangka libur Idul Fitri 1446 Hijriah agar tidak menggunakan terminal bayangan.

    Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo mengatakan imbauan tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan dan kenyamanan perjalanan.

    “Kami terus melakukan penertiban terhadap terminal bayangan dan mengimbau masyarakat untuk berangkat dari terminal resmi agar perjalanan lebih aman dan nyaman,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Syafrin mengajak masyarakat memilih terminal resmi yang dikelola pemerintah, seperti Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Tanjung Priok, dan Pulogebang.

    “Kami juga telah menyiapkan tiga terminal bantuan di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan untuk menekan keberadaan terminal bayangan,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain menjelaskan sejak Minggu (23/3) sebanyak 1.500 pemudik telah diberangkatkan dari Terminal Kalideres menuju berbagai kota di Pulau Sumatera dan Jawa.

    Pada Lebaran sekarang ini jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Kalideres terus mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa.

    “Jumlah pemudik sudah meningkat sejak kemarin hingga H-7 ini. Saat ini, lonjakannya mencapai 100 persen dibanding hari-hari biasa,” ujar Revi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penumpang Wajib Patuhi Hal Ini Agar Mudik Menggunakan Kereta Api Aman dan Lancar

    Penumpang Wajib Patuhi Hal Ini Agar Mudik Menggunakan Kereta Api Aman dan Lancar

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang musim mudik Lebaran 2025, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengimbau kepada seluruh calon penumpang yang akan mudik menggunakan moda transportasi kereta api untuk memperhatikan beberapa hal penting demi kelancaran perjalanan, di antaranya memperhatikan jadwal keberangkatan kereta yang tertera pada tiket.

    “Bagi para pelanggan, pada saat akan berpergian menggunakan kereta api, cek kembali tiket yang telah dimiliki, kesesuaian tanggal, jam berangkat, kemudian hari dan nama kereta api. Jangan sampai salah naik atau tertinggal,” ujar Ixfan saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Maret 2025.

    Ixfan juga mengingatkan agar calon penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen untuk datang lebih awal lantaran sering terjadi kemacetan di jalan raya sekitar stasiun dan diharapkan tidak membawa barang yang berlebihan. Jika barang melebihi batas, akan dikenakan biaya tambahan.

    “Kemudian tidak menggunakan perhiasan yang mencolok, karena untuk keselamatan diri. Kemudian tidak membawa barang bawaan yang dilarang sepanjang perjalanan,” ucapnya.

    Khususnya bagi calon penumpang yang membawa putra-putri di bawah usia lima tahun supaya ekstra hati-hati. Jangan sampai orang tua melepaskan pantauan terhadap anak-anak meskipun pihak Stasiun Pasar Senen menyediakan arena bermain.

    “Jadi kami imbau kepada para penumpang yang memiliki putra dan putri di usia di bawah 5 tahun, agar selalu tetap waspada dan putra-putrinya dalam pantauannya,” ujar Ixfan.

    Antisipasi Penumpukan Penumpang

    KAI juga menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk kelancaran arus mudik. Di Stasiun Pasar Senen, petugas gabungan dari Kepolisian, TNI, dan relawan Pramuka akan membantu mengurai penumpukan penumpang.

    “Jadi jika para pelanggan ini terjadi penumpukan di sana, nanti akan diurai oleh petugas yang membantu kelancaran, jadwal, jam berapa harus bisa masuk,” tutur Ixfan.

    Hingga hari ini, jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen mencapai 25.747 orang, sedangkan di Stasiun Gambir ada 19.371 penumpang. Menurut Ixfan angka ini terus meningkat seiring kebijakan pemerintah terkait libur sekolah dan penerapan work from anywhere (WFA) yang memengaruhi jumlah pemudik kereta api.

    “Dari Gambir maupun dari stasiun Pasar Senen sudah penjualan di atas 100. Ada yang 103, hari ini stasiun Pasar Senen sudah mencapai 103 persen. Kenapa 103 persen? Karena kami menggunakan okupansi dinamis. Ada keberangkatan dari sini terus turun di Cirebon, dari Cirebon turun di Purwokerto,” ucap Ixfan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kakorlantas apresiasi kebijakan WFA pada masa mudik Lebaran 2025

    Kakorlantas apresiasi kebijakan WFA pada masa mudik Lebaran 2025

    “Hari ini hari ketiga Operasi Ketupat 2025. Jadi, kebijakan pemerintah yang WFA ini sangat membantu sekali kaitannya dengan arus mudik,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengapresiasi kebijakan work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada masa mudik Lebaran 2025.

    Saat menerima kedatangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini di Gedung NTMC Polri, Jakarta, Irjen Pol. Agus mengatakan bahwa kebijakan WFA tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian arus lalu lintas.

    “Hari ini hari ketiga Operasi Ketupat 2025. Jadi, kebijakan pemerintah yang WFA ini sangat membantu sekali kaitannya dengan arus mudik,” katanya dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Hal itu, kata dia, terlihat pada situasi arus lalu lintas H-10 yang sudah cukup terurai. Berdasarkan data yang dihimpun, terjadi kenaikan sebesar 30 persen arus lalu lintas menuju Trans Jawa dan Sumatera selama tiga hari pelaksanaan Operasi Ketupat yang terhitung sejak tanggal 23 Maret lalu, apabila dibandingkan dengan tahun lalu.

    “Ada kenaikan 35 persen di H-10 dibandingkan dari tahun lalu. Ini cukup bagus. Artinya lalu lintas betul terurai. Hari kedua itu (kenaikan, red.) 22 persen, tetapi keseluruhannya, saya ambil tiga hari ini dulu, menuju ke Jawa dan Sumatera itu sudah 30 persen. Artinya ini sangat terurai sekali,” ucapnya.

    Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mengatakan bahwa kebijakan WFA bagi ASN ini merupakan dukungan pemerintah dalam memastikan kelancaran perjalanan mudik Lebaran.

    “Untuk para ASN ini, kami sudah memberikan kebijakan bekerja secara di luar. Jadi, para ASN bisa bekerja di tempat dimana mereka tinggal. Kami juga memastikan tata kelola yang layak dalam koordinasi pelaksanaan kelancaran arus mudik ini,” ucapnya.

    Dalam kunjungan tersebut, Menteri PANRB Rini turut mengecek kesiapan Korlantas Polri dalam memonitoring pergerakan masyarakat pada saat libur lebaran melalui Posko Operasi Ketupat 2025.

    “Saya berkunjung ke Korlantas karena Kakorlantas menjadi salah satu leading sector dalam bagaimana mengamankan arus mudik selama masa libur Lebaran. Kami memang ditugaskan untuk memastikan instansi pemerintah melayani masyarakat dan kami sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memberikan layanan publik untuk masyarakat,” ucapnya.

    Dirinya pun mengapresiasi peralatan dan alutsista yang dimiliki oleh Korlantas dalam mengawal pemantauan arus mudik-balik libur Lebaran 2025.

    “Jadi Kakorlantas memanfaatkan integrasi data. Di dalam memastikan layanan terkait, mereka saling terkoneksi. Tentunya sudah sejalan dengan reformasi birokrasi yang sedang selalu kita dengungkan yakni transformasi digital,” ujarnya.

    Diketahui, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat mudik, Pemerintah telah menerapkan kebijakan Flexible Working Arrangement (FWA) bagi ASN. FWA ini berlaku pada 24–27 Maret 2025 sesuai dengan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Periksa instalasi listrik cegah rumah kebakaran saat ditinggal mudik

    Periksa instalasi listrik cegah rumah kebakaran saat ditinggal mudik

    Petugas saat memadamkan api yang membakar puluhan kios di Pasar Poncol, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). ANTARA/HO-Gulkarmat Jakpus.

    Periksa instalasi listrik cegah rumah kebakaran saat ditinggal mudik
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 10:29 WIB

    Elshinta.com – Memeriksa semua instalasi listrik dan memastikannya dalam kondisi baik dapat menjadi salah satu upaya mencegah risiko rumah mengalami kebakaran akibat arus pendek listrik (korsleting) saat ditinggal mudik Lebaran 2025.

    “Cek panel listrik dan pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau komponen yang berisiko menyebabkan korsleting,” ujar President Director Indonesia&Timor-Leste Schneider Electric, Martin Setiawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta memperlihatkan pada tahun 2024, sekitar 61,12 persen dari total kasus kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik.

    Fakta ini menunjukkan pentingnya memastikan keamanan listrik di rumah, terutama saat ditinggalkan dalam waktu lama. Karena itu, Martin menyarankan masyarakat termasuk di Jakarta memastikan semua instalasi listrik dalam kondisi baik.

    Dia mengatakan “Miniature Circuit Breaker” (MCB) dan “Residual Current Circuit Breaker” (RCCB), yakni alat listrik sebagai pembatas dan pengaman arus listrik yang sudah memenuhi standar Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat menjadi solusi untuk melindungi sirkuit listrik.

    Menurut Martin, MCB (anti korsleting) akan langsung memutus listrik saat ada korsleting atau kelebihan daya, sementara RCCB (anti setrum) menyelamatkan dari sengatan listrik dengan memutus aliran listrik saat terjadi kebocoran arus.

    “Dengan demikian, risiko kebakaran dan sengatan listrik dapat diminimalkan,” ujar dia.

    Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran akibat korsleting yakni mencabut peralatan elektronik yang tidak digunakan.

    Perangkat seperti televisi, komputer, pengisi ulang baterai dan “microwave” sebaiknya dicabut dari stop kontak untuk mencegah arus pendek listrik dan menghemat daya.

    Di sisi lain, penting juga memastikan kompor dalam keadaan mati dan regulator gas dalam kondisi baik. Ini karena kompor gas adalah salah satu sumber utama kebakaran di rumah.

    Kemudian, periksa juga ada atau tidaknya kebocoran gas dengan mencium bau atau menggunakan sabun cair untuk mendeteksi gelembung udara pada selang gas.

    “Jika memungkinkan, matikan pasokan gas utama sebelum pergi dan pastikan alat pemadam api ringan (APAR) tersedia di dapur,” kata Martin.

    Martin juga mengingatkan untuk sistem alarm dan kamera pengawas berfungsi dengan baik. Periksa baterai alarm, koneksi kamera, dan pastikan kamera memiliki sudut pandang yang optimal untuk memantau area penting seperti pintu masuk, garasi, dan jendela.

    Gunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk memastikan sistem keamanan tetap aktif meskipun terjadi pemadaman listrik.

    “Momen mudik Lebaran merupakan momen penting yang dinanti banyak keluarga di Indonesia, jangan sampai keistimewaan momen ini terganggu karena potensi kebakaran,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Arus Mudik Terlihat H-7 Sebelum Lebaran, Jalur Darat-Udara Mulai Penuh

    Arus Mudik Terlihat H-7 Sebelum Lebaran, Jalur Darat-Udara Mulai Penuh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan arus mudik mulai terlihat seminggu sebelum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP mencatat pergerakan penumpang dan kendaraan terpantau ramai mengalir cenderung landai di lintasan Merak-Bakauheni.

    Data ASDP pada Senin (24/3/2025) pukul 00.00-23.59 WIB mencatat sebanyak 46.785 penumpang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera, meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sementara kendaraan roda empat sebanyak 5.963 unit atau naik 10% sementara jumlah bus meningkat 28% menjadi 529 unit. Adapun kendaraan roda dua mengalami penurunan 61% dengan 504 unit, begitu pula angkutan truk yang turun 69% menjadi 971 unit.

    Secara total, jumlah kendaraan yang menyeberang pada H-7 mencapai 7.967 unit, turun 23% dibandingkan tahun lalu.

    Secara kumulatif sejak H-10 hingga H-7, tercatat sebanyak 205.715 orang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera atau naik 48% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan kendaraan yang telah menyeberang mencapai 45.377 unit, atau meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengimbau masyarakat agar merencanakan perjalanan lebih awal dan melakukan reservasi tiket melalui Ferizy minimal H-1 sebelum keberangkatan.

    “Kami mengingatkan pengguna jasa untuk membeli tiket online sebelum tiba di pelabuhan dan datang sesuai jadwal keberangkatan. Dengan perpanjangan diskon tarif ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan ekonomis,” ujar Shelvy dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia.

    Sementara untuk penerbangan di 60 bandar udara (bandara) di Indonesia, tercatat total 4.516 penerbangan harian baik domestik dan internasional pada Senin (24/3/2025). Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.253 merupakan penerbangan kepergian, sementara 2.263 penerbangan kedatangan.

    Berikut 10 bandara di Indonesia memiliki trafik tertinggi seminggu sebelum Lebaran 2025. Berikut daftar bandara tersebut:

    Bandara Internasional Kualanamu (KNO) dengan 160 penerbangan
    Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (PKU) 104 penerbangan
    Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) 1.054 penerbangan
    Bandara Internasional Halim Perdanakusuma (HLP) 152 penerbangan
    Bandara Internasional Juanda (SUB) 296 penerbangan
    Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS) 258 penerbangan
    Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN) 172 penerbangan
    Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (UPG) 235 penerbangan
    Bandara Internasional Dortheys Hiyo Eluay (DJJ) 123 penerbangan
    Bandara Mozes Kilangin (TIM) 176 penerbangan

    (hsy/hsy)

  • 4 Rekomendasi Kuliner Buka 24 Jam di Jalur Bakauheni-Merak

    4 Rekomendasi Kuliner Buka 24 Jam di Jalur Bakauheni-Merak

    PIKIRAN RAKYAT – Mudik ke Pulau Sumatera saat Idul Fitri menjadi tradisi tahunan di Indonesia. Selain persiapan perjalanan, menemukan tempat makan yang nyaman dan menyajikan hidangan lezat juga penting bagi para pemudik. Berikut beberapa rekomendasi kuliner di jalur mudik Bakauheni-Merak yang buka 24 jam dan menyajikan makanan hangat serta segar.

    1. Restoran Simpang Raya Merak

    Restoran ini menjadi pilihan tepat untuk sahur atau berbuka saat mudik. Menyediakan berbagai menu khas Padang, seperti ayam, rendang, kikil, gulai otak, dan sayur daun singkong. Sambalnya pedas dan menggugah selera.

    Tempatnya luas dan nyaman untuk makan bersama keluarga. Meskipun buka sepanjang hari, kebersihan tetap terjaga dan makanan selalu fresh. Harga makanan masih wajar untuk ukuran restoran 24 jam.

    Lokasi: Jalan R.E. Martadinata No. 5, Mekarsari, Kec. Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

    2. Rumah Makan Siang Malam

    Rumah makan ini cocok untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Tersedia ruang VIP ber-AC serta tempat makan biasa, dengan fasilitas toilet yang memadai dan mushola untuk beribadah.

    Menu andalannya antara lain soto, gado-gado, rendang, ayam gulai, tunjang kalio, serta sambal hijau yang khas. Halaman parkirnya luas, cukup untuk bus dan truk yang singgah.

    Lokasi: Jalan Lintas Sumatera No. Km. 6, Kekiling, Kec. Penengahan, Kab. Lampung Selatan, Lampung.

    3. Rumah Makan Ibu Wawan

    Rumah makan ini bisa menjadi tempat istirahat sebelum masuk Pelabuhan Bakauheni. Menyajikan berbagai pilihan menu seperti ayam kampung, bebek, udang, cumi, ikan bakar, dan goreng. Tersedia juga hidangan berkuah seperti pindang kepala ikan.

    Rasa masakannya enak dengan bumbu meresap. Sambalnya pedas, cocok untuk pecinta makanan pedas. Harga masih terjangkau, parkir luas, dan tersedia air putih gratis.

    Lokasi: Jalan Lintas Sumatera No. 72, Bakauheni, Kec. Bakauheni, Kab. Lampung Selatan, Lampung.

    4. Rumah Makan Berkah Bhayangkara

    Bagi yang mencari tempat makan sahur di jalur mudik, rumah makan ini bisa menjadi pilihan. Buka 24 jam, makanan tetap hangat dan segar meskipun ramai pengunjung.

    Menu beragam dengan harga sesuai pilihan lauk. Pelayanannya cepat dan lokasi cukup luas untuk menampung banyak pemudik.

    Lokasi: Jalan Raya Alternatif Tol Merak Km. 3, Cilegon, Mekarsari, Kec. Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

    Menikmati perjalanan mudik akan semakin menyenangkan dengan pengalaman kuliner yang memuaskan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemudik yang Melintas di Gresik Bisa Manfaatkan Pospam dan Posyan

    Pemudik yang Melintas di Gresik Bisa Manfaatkan Pospam dan Posyan

    Gresik (beritajatim.com) – Pemudik yang melintas di Gresik bisa memanfaatkan pos pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan). Keberadaan dua pos tersebut, sangat berarti bagi pemudik untuk mengetahui situasi serta tempat istirahat bila kelelahan.

    Semua pospam dan posyan itu, tersebar di sejumlah titik. Diantaranya Legundi Driyorejo, rest area KM 726B, Manyar, Alun-Alun Kota Gresik (Pospam), hingga Bunder, dan Kecamatan Cerme (Posyan).

    Sebelum digunakan pemudik, pospam dan posyan tersebut terlebih dulu dilakukan pengecekan oleh Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu dan sejumlah perwira lainnya.

    Selain melakukan pengecekan kesiapan personel. Bhayangkari Cabang Gresik juga memberikan bantuan logistik berupa 12 kontainer makanan, 48 dus minuman, serta 6 kotak P3K untuk mendukung operasional di pos-pos itu.

    Tak hanya itu, sebanyak 60 paket takjil juga dibagikan kepada pengguna jalan sebagai bentuk kepedulian di bulan Ramadan.

    “Kami sangat mengapresiasi dedikasi dan kerja keras rekan-rekan dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas selama Operasi Ketupat Semeru 2025. Tetap semangat, jaga kesehatan, dan selalu utamakan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata AKBP Rovan, Selasa (25/3/2025).

    Sementara itu, Firman (34) pemudik asal Bojonegoro yang melintas di Jalan Raya Bunder Gresik mengaku senang ada posyan yang bisa digunakan untuk melepas lelah. “Posyannya sangat mewah, pemudik bisa memanfaatkan pijat gratis lumayan bisa fresh lagi,” ungkapnya.

    Hal senada juga dituturkan oleh Irfan pemudik asal Babat Lamongan. Dirinya sengaja mudik naik motor bersama istrinya dari Pasuruan. “Mudik duluan mas menghindari macet, mampir di Posyan Bunder ternyata ada takjil gratis,” pungkasnya sambil tersenyum. [dny/kun]

  • Hukum Puasa untuk Musafir, Ini Ketentuannya yang Wajib Diketahui!

    Hukum Puasa untuk Musafir, Ini Ketentuannya yang Wajib Diketahui!

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam Islam, terdapat berbagai kemudahan yang diberikan kepada umatnya dalam menjalankan ibadah, termasuk dalam hukum puasa bagi musafir.

    Islam tidak membebani pemeluknya dengan aturan yang terlalu berat, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan jauh. Oleh karena itu, ada keringanan yang diberikan bagi seorang musafir terkait kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.

    Sering kali, menjelang Idulfitri, Anda melihat banyak orang yang melakukan perjalanan jauh atau safar, baik untuk mudik maupun keperluan lainnya.

    Namun, apakah benar musafir boleh meninggalkan puasa? Apa saja syarat yang membolehkannya? Berikut ini penjelasan lengkap mengenai ketentuan berpuasa bagi musafir.

    Hukum Berpuasa bagi Musafir

    Dalam Islam, seorang musafir diberikan keringanan untuk tidak berpuasa selama Ramadan dan menggantinya di lain waktu. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt:

    “Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain”. (QS Al-Baqarah: 185)

    Berdasarkan ayat tersebut, seorang musafir diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan syarat menggantinya setelah bulan Ramadan berakhir, sebelum Ramadan tahun berikutnya tiba.

    Selain itu, musafir juga mendapatkan keringanan untuk mengqasar salat, yaitu menyingkat jumlah rakaat dalam salat wajib. Namun, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan sebelum seorang musafir memutuskan untuk tidak berpuasa.

    Syarat Musafir yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa

    Tidak semua orang yang bepergian dapat langsung meninggalkan puasa. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar musafir boleh tidak berpuasa, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab fikih, termasuk dalam pandangan Nahdlatul Ulama (NU). Berikut ini syarat-syaratnya.

    1. Perjalanan yang ditempuh harus mencapai jarak minimal tertentu

    Menurut pendapat Bani Umayyah, seseorang disebut musafir jika menempuh perjalanan empat burud atau sekitar 40-48 mil. Dalam kitab “Al-Fiqh Al-Manhaji”, Musthofa Al-Khin menyebutkan jarak minimal safar adalah 81 kilometer.

    2. Perjalanan yang dilakukan harus bersifat mubah (diperbolehkan dalam Islam)

    Safar yang bertujuan baik, seperti perjalanan kerja, pendidikan, atau mudik, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Jika perjalanan dilakukan untuk tujuan maksiat, maka tidak diperbolehkan mengambil rukhsah (keringanan) dalam ibadah.

    3. Memulai perjalanan sebelum fajar

    Jika seseorang telah keluar dari batas wilayah tempat tinggalnya sebelum fajar, maka dia boleh tidak berpuasa. Namun, jika dia baru berangkat setelah fajar, maka ia harus tetap berpuasa kecuali dalam kondisi darurat.

    4. Sudah berada di luar batas tempat tinggalnya

    Seseorang baru dianggap musafir jika telah keluar dari wilayah tempat tinggalnya. Jika masih berada dalam kota asal, maka tetap wajib berpuasa.

    Lebih Utama Berpuasa atau Tidak?

    Dalam Islam, ada perbedaan pendapat mengenai apakah lebih utama bagi musafir untuk tetap berpuasa atau memilih tidak berpuasa. Para ulama mengklasifikasikan kondisi musafir menjadi tiga kategori:

    Jika berpuasa terasa berat dan menyulitkan

    Jika perjalanan jauh menyebabkan kelelahan atau kesulitan yang berarti, maka lebih utama untuk tidak berpuasa.

    Jika tidak merasa kesulitan

    Jika seseorang merasa mampu berpuasa tanpa mengalami kesulitan, maka lebih utama tetap berpuasa, karena akan lebih mudah daripada harus menggantinya di lain waktu.

    Jika puasa dapat membahayakan diri

    Jika berpuasa dalam perjalanan bisa menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan, maka berpuasa menjadi haram dan lebih baik ditinggalkan. Pendapat ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW:

    “Bukan termasuk kebajikan berpuasa dalam perjalanan”. (HR Bukhari dan Muslim)

    Hadis ini menunjukkan Islam selalu mengutamakan kemudahan dan tidak ingin membebani umatnya dengan hal-hal yang sulit.

    Kapan Musafir Diperbolehkan Tidak Berpuasa?

    Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa situasi di mana musafir boleh meninggalkan puasa.

    Jika safar dimulai sebelum fajar dan sudah diniatkan untuk tidak berpuasa

    Dalam kondisi ini, seseorang sudah dianggap musafir sejak sebelum waktu Subuh, sehingga dia diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

    Jika perjalanan dilakukan setelah fajar

    Jika seseorang baru memulai perjalanan setelah fajar, maka dia tetap boleh membatalkan puasanya jika mengalami kesulitan dalam perjalanan.

    Jika sudah berniat puasa tetapi kemudian mengalami kesulitan dalam perjalanan

    Jika seseorang telah berniat puasa tetapi kemudian merasa tidak mampu melanjutkannya, maka ia diperbolehkan membatalkan puasanya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, hukum puasa bagi musafir memiliki beberapa ketentuan yang harus dipahami. Oleh karena itu, bagi musafir yang mengalami kesulitan dalam berpuasa, Allah telah memberikan keringanan sebagai bentuk kasih sayang-Nya.