Topik: Mudik

  • Persiapan Pertamina Hadapi Pemudik di Rest Area Tol Pandaan-Malang

    Persiapan Pertamina Hadapi Pemudik di Rest Area Tol Pandaan-Malang

    Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan BBM bagi pemudik terpenuhi selama periode Idulfitri. Khususnya di Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus yang telah menyediakan 645 unit SPBU 24 jam hingga 7 titik layanan BBM & kios Pertamina Siaga.

    Selain itu, pihaknya juga menyiapkan petugas ‘marshal’ sebagai petugas pemecah antrean jika terjadi penumpukan jalur pengisian BBM. Para pemudik yang terjebak kemacetan juga bisa menggunakan layanan Pertamina Delivery Service (PDS) yang bisa diakses dengan menghubungi 135 atau melalui aplikasi MyPertamina.

    Pertamina juga menyiapkan 17 unit mobil tangki yang beroperasi di dekat SPBU untuk mengantisipasi keterlambatan pasokan BBM. Sehingga, dipastikan pasokan BBM di SPBU aman.

    (/)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waskita Karya Kembali Gelar Mudik Bersama BUMN, Ratusan Pemudik Diberangkatkan dari Jakarta

    Waskita Karya Kembali Gelar Mudik Bersama BUMN, Ratusan Pemudik Diberangkatkan dari Jakarta

    Waskita Karya Kembali Gelar Mudik Bersama BUMN, Ratusan Pemudik Diberangkatkan dari Jakarta
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    — PT
    Waskita Karya
    (Persero) Tbk kembali menggelar program Mudik Bersama
    BUMN
    2025. 
    Dalam program
    mudik gratis
    itu, perseroan memberangkatkan 300 pemudik dengan tujuan Solo, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.
    Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, para pemudik terdiri dari pegawai perseroan, anak usaha, dan masyarakat umum. 
    Mereka diberangkatkan menggunakan enam moda transportasi berupa bus. Sebanyak lima bus dilepas dari Gedung Waskita Karya, Jakarta.
    Sementara itu, satu bus lainnya dilepas langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, bersama 77 BUMN lain di Gelora Bung Karno, Jakarta. 
    Perlu diketahui, Kementerian BUMN menargetkan sebanyak 100.000 pemudik mengikuti kegiatan bertajuk “Mudik Aman Sampai Tujuan Bersama BUMN 2025”.
    Ermy mengatakan, sebagai
    BUMN konstruksi
    , Waskita selalu mendukung program pemerintah, termasuk berpartisipasi dalam Mudik Bersama BUMN.
    “Kali ini, Waskita memberangkatkan lebih banyak pemudik dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 200 orang,” ujar Ermy dalam keterangan persnya, Kamis (27/3/2025).
    Melalui kegiatan tersebut, Waskita berharap dapat membantu sekaligus meringankan masyarakat yang ingin melaksanakan tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman, tetapi terkendala biaya atau kesulitan mendapatkan tiket. 
    Program Mudik Bersama BUMN juga bertujuan meminimalkan risiko perjalanan.
    “Agenda mudik bersama ini lahir dari tingginya angka pemudik yang menggunakan sepeda motor, yang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi dibandingkan kendaraan lain seperti bus,” jelasnya.
    Ermy berharap, program Mudik Bersama BUMN dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi guna mereduksi emisi karbon dari sektor transportasi.
    Tidak hanya menyediakan bus, Waskita juga membekali para pemudik dengan konsumsi selama perjalanan dan obat-obatan. 
    Perseroan memastikan masyarakat yang mengikuti mudik gratis tersebut dalam kondisi sehat, nyaman, dan selamat sampai tujuan.
    Ermy mengatakan, kegiatan itu merupakan wujud nyata komitmen perseroan dalam menerapkan prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan (
    TJSL
    )
    “Kegiatan ini sekaligus mendorong ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Waskita berharap, tahun depan dapat memberangkatkan lebih banyak pemudik lagi,” tutur Ermy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik Lebaran

    Ini Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik Lebaran

    Jakarta

    Bagi detikers yang mudik Lebaran menggunakan transportasi umum dan meninggalkan sepeda motor di rumah, sebaiknya cek kembali motor kesayangan sebelum berangkat. Selain menempatkannya dalam posisi yang aman, pastikan kabel aki juga sudah dicabut.

    Selama mudik, detikers mungkin akan meninggalkan sepeda motor selama beberapa hari. Agar aman, penting untuk mengunci ganda sepeda motor agar tidak dicuri. Tak lupa untuk memasang gembok cakram motor supaya lebih aman.

    Selain itu, penting juga untuk melepas kabel aki motor sebelum berangkat mudik. Lantas, apa alasannya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik

    Dalam keterangan resmi Astra Honda Motor (AHM), alasan mengapa kabel aki harus dilepas saat motor ditinggal mudik adalah untuk menghindari aki soak.

    Meski motor tidak digunakan selama berhari-hari, tapi bukan berarti aki jadi awet. Hal itu justru bisa membuat aki menjadi tekor karena dipicu prinsip charge dan discharge pada aki.

    Ketika motor dihidupkan, maka terjadi proses pengisian daya aki. Begitupun sebaliknya, jika motor tidak dipakai maka bisa menyebabkan voltase berkurang.

    Perlu diingat, aki yang kabelnya tidak dicabut dan dibiarkan dalam waktu berhari-hari bisa mengalami soak. Hal ini karena baterai masih mengeluarkan sedikit muatan listrik saat terhubung dengan motor.

    Maka dari itu, sebaiknya lepas kabel aki motor sebelum kamu berangkat mudik. Cara ini juga dilakukan agar aki motor tetap awet dan berfungsi secara optimal saat motor digunakan kembali.

    Bagaimana Jika Kabel Aki Motor Lupa Dicabut?

    Apabila detikers lupa mencabut kabel aki motor setelah berangkat mudik, jangan panik dan khawatir. Setibanya nanti di rumah, segera mengecek sepeda motor dan cobalah untuk dinyalakan.

    Apabila sepeda motor sulit dihidupkan, hal ini menandakan bahwa daya aki sudah menurun sehingga tidak sanggup untuk menghidupkan mesin. Selain itu, jika motor distarter dan tidak ada reaksi apa pun atau hanya terdengar bunyi “klik”, itu tandanya aki tidak mampu menyediakan daya listrik yang cukup untuk mengoperasikan starter motor.

    Jika masih ragu, cobalah untuk mengecek tegangan aki motor. Biasanya, aki normal memiliki tegangan sekitar 12,3 volt sampai 12,6 volt saat mesin dalam keadaan mati. Apabila mesin dalam kondisi menyala dan dikendarai, tegangan aki berada di angka 13,7 volt sampai 14,2 volt.

    Jika tegangan aki berada di bawah 12 volt saat motor dihidupkan, hal itu bisa menandakan jika aki sudah lemah dan sebaiknya diganti dengan yang baru.

    Demikian alasan mengapa kabel aki harus dicabut saat motor ditinggal mudik Lebaran. Semoga tips ini bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • Jaktim akan data pendatang baru usai Lebaran 2025

    Jaktim akan data pendatang baru usai Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Timur akan mendata pendatang baru yang masuk ke wilayah tersebut usai Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

    “Intinya Dukcapil sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) untuk melakukan pendataan setelah Hari libur Idul Fitri ini. Adminduk Namanya tertib adminduk,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Iin menyebutkan, biasanya sebulan setelah Lebaran banyak perpindahan masyarakat yang datang ke Jakarta karena membawa sanak saudara atau keluarganya.

    “Arus urbanisasi ini kan muncul setelah masa mudik, libur mudik, mereka pasti berdatangan itu, biasanya akan dilakukan pemetaan, pendataan oleh Dukcapil di lingkungan setempat,” ujar Iin.

    Iin mengimbau, masyarakat yang ingin datang ke Jakarta untuk mengadu nasib agar bisa memenuhi syarat yang ada, seperti jaminan tempat tinggal di Jakarta, jaminan pekerjaan dan memiliki keterampilan atau kemampuan.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan bahwa pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta usai Lebaran 2025 harus mempersiapkan diri karena persaingan di Jakarta tidak mudah.

    “Silakan kemudian mencari nafkah pekerjaan di Jakarta. Kita buka lebar tetapi persaingan di Jakarta juga tidak mudah,” kata Pramono di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat, Sabtu (22/3).

    Pramono mengatakan, Jakarta terbuka bagi siapapun yang ingin tinggal dan mencari kehidupan baru di Jakarta. Yang terpenting, kata Pram, warga tersebut harus menyiapkan kemampuan dan mengurus KTP ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Dukcapil DKI Jakarta menyebutkan jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan turun setelah Lebaran 2025.

    Pendatang baru usai Lebaran tahun 2023 tercatat 25.9318 orang, sedangkan tahun 2024 mencapai 16.207 orang. Tahun ini diprediksi pendatang baru yang akan datang usai Lebaran 2025 sekitar 10.000 hingga 15.000 jiwa.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terminal Pulo Gebang catat jumlah penumpang terus alami kenaikan

    Terminal Pulo Gebang catat jumlah penumpang terus alami kenaikan

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, mencatat jumlah penumpang terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran 2025 atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Sampai saat ini penumpang di Terminal Terpadu Pulo Gebang, jika kita bandingkan dengan rata-rata penumpang harian dari tanggal 1-25 Maret itu mengalami peningkatan kurang lebih 160 persen,” kata Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Emanuel Kristanto saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Emanuel mengatakan, biasanya jumlah penumpang harian sebanyak 1.500, namun pada arus mudik bisa kurang lebih 4.000 orang dengan armada sebanyak 300 bus.

    Dia mengatakan, angka ini diprediksi akan terus naik sampai dengan H-2 atau Sabtu (29/3) dan H-1 atau Minggu (30/3). “Diprediksi jumlah ini akan terus meningkat sampai dengan H-2 dan H-1,” ujarnya.

    Dari prediksi itu, pihaknya sudah siap mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang dengan terus berkoordinasi internal dan pihak terkait.

    Kemudian, pihaknya juga menyediakan fasilitas pelayanan bagi pemudik, mulai dari Posko Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) hingga posko kesehatan.

    “Jadi posko kesehatan ini untuk melakukan pengecekan kesehatan untuk sopir dan penumpang yang hendak berangkat untuk memastikan mereka sehat,” katanya.

    Dia mengimbau kepada penumpang agar tidak membawa barang tidak terlalu banyak, menjaga kesehatan serta tak membawa perhiasan terlalu mencolok.

    Berdasarkan data yang dihimpun, hingga pukul 12.55 WIB tercatat sebanyak 1.838 penumpang dan 174 bus yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang.

    Diprediksi puncak arus mudik di Terminal Terpadu Pulogebang akan terjadi pada tanggal 28, 29 dan 30 Maret 2025.

    Di Terminal Pulo Gebang, destinasi mudik yang ramai dengan tujuan Pulau Sumatera antara lain Padang, Bengkulu, Palembang dan Medan. Untuk tujuan Pulau Jawa, destinasi yang ramai adalah Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Madura.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perhatikan Tandanya, Ini Waktu yang Disarankan untuk Beristirahat Saat Mudik

    Perhatikan Tandanya, Ini Waktu yang Disarankan untuk Beristirahat Saat Mudik

    Jakarta

    Masih banyak masyarakat yang memilih mudik dengan mengendarai kendaraan pribadi. Meski begitu, rasa lelah kerap menghantui para pengendara setelah menempuh perjalanan yang jauh.

    Maka dari itu, pemudik dianjurkan untuk istirahat sejenak agar tubuh tidak kelelahan. Sayangnya, beberapa orang memaksakan diri untuk terus melanjutkan perjalanan agar bisa sampai di kampung halaman dengan cepat.

    Padahal, keputusan tersebut sangat berisiko karena pemudik tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Sedangkan mengemudi dalam waktu lama dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi dan kantuk, sehingga bisa memicu terjadinya kecelakaan.

    Lantas, kapan pengendara harus beristirahat saat perjalanan mudik? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Kapan Pengendara Harus Beristirahat saat Mudik?

    Sebenarnya, mudik merupakan kegiatan yang seru dan santai jika perjalanan lancar. Namun jika sudah bertemu dengan macet, maka pemudik bisa stres dan kelelahan karena waktu perjalanan bisa molor berjam-jam.

    Apabila tubuh sudah capek, pemudik disarankan melipir ke rest area untuk istirahat sejenak. Namun, beberapa pengendara tak tahu kapan harus beristirahat saat perjalanan mudik.

    Founder dan Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pemudik disarankan untuk segera beristirahat jika sudah lelah. Jika dipaksakan mengemudi, hal itu menyebabkan menurunnya refleks saat berkendara hingga berisiko terjadi microsleep.

    “Mengemudi dalam keadaan lelah sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan respons terhadap situasi di jalan,” kata Jusri dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Senin (24/3/2025).

    Jusri mengimbau untuk beristirahat setiap 2-3 jam sekali selama perjalanan mudik. Langkah ini dilakukan agar pengemudi bisa tidur sekitar 15-30 menit demi menghilangkan kantuk. Selain itu, lakukan peregangan ringan pada leher, bahu, tangan dan kaki agar tubuh tetap rileks.

    “Pengemudi yang lelah cenderung melakukan kesalahan, seperti salah memperhitungkan jarak atau kecepatan,” ujarnya.

    “Banyak kecelakaan di jalan tol juga terjadi akibat pengemudi yang mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraannya,” papar Jusri.

    Sebagai catatan, jangan istirahat terlalu lama di rest area saat periode mudik Lebaran. Sebab, ada banyak pemudik yang juga ingin menggunakan fasilitas di rest area. Disarankan tidur maksimal selama 30 menit, setelah itu detikers bisa melanjutkan perjalanan mudik ke tempat tujuan.

    Tips Mencegah Kelelahan saat Mudik

    Lebih lanjut, Jusri membagikan beberapa tips kepada pemudik untuk mencegah kelelahan saat perjalanan mudik Lebaran. Agar bisa sampai di kampung halaman dengan selamat, simak beberapa tips di bawah ini:

    Siapkan mental yang kuat sebelum berangkat mudik. Mudah terpancing emosi bisa menyebabkan tubuh cepat lelah.Istirahat setiap 2-3 jam sekali selama perjalanan.Jika pergi mudik bersama keluarga, ajak salah satu anggota untuk dijadikan sopir cadangan. Jika pengemudi utama lelah, sopir cadangan bisa menggantikan sementara.Minum air putih yang cukup. Tubuh yang terhidrasi akan mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.Dengarkan musik atau podcast yang kamu suka untuk membantu mengurangi rasa bosan dan stres.Lakukan teknik pernapasan relaksasi untuk mengurangi ketegangan.

    “Mudik Lebaran yang aman dan nyaman memerlukan persiapan yang matang. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, tubuh dalam keadaan fit, dan selalu patuhi aturan lalu lintas. Hindari mengemudi dalam keadaan lelah dan tetap tenang saat menghadapi kemacetan,” pungkas Jusri.

    (ilf/fds)

  • Berangkatkan Lebih dari 1.000 Pemudik pada Idul Fitri 1446 H, BSI Siapkan Sarana Khusus Pemudik Disabilitas

    Berangkatkan Lebih dari 1.000 Pemudik pada Idul Fitri 1446 H, BSI Siapkan Sarana Khusus Pemudik Disabilitas


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggelar mudik bersama untuk memfasilitasi masyarakat bersilaturahmi di kampung halaman pada momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Tahun ini BSI memberangkatkan 1.019 pemudik, dan sebanyak 379 di antaranya merupakan pemudik dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.

    Sebanyak 1.019 pemudik diberangkat oleh BSI dengan menggunakan 18 armada bus, 280 kursi kereta api, dan 9 kursi pesawat. Untuk para pemudik disabilitas, BSI juga telah menyediakan 3 bus khusus. Para pemudik tersebut memiliki tujuan mudik ke sejumlah kota antara lain Yogyakarta, Wonogiri, Surabaya, Madiun, Jombang, Malang, dan Palembang.

    Plt. Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta dalam sambutannya mengatakan program mudik bersama BSI ini merupakan salah satu rangkaian dari program Ramadan Jadi Mudah yang menjadi agenda BSI pada Ramadan kali ini. Program ini juga merupakan wujud implementasi semangat BSI untuk menjadi Sahabat Sosial yang tidak lepas dari peran nasabah yang melakukan donasi melalui BSI.

    “Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan [TJSL] BSI kepada masyarakat. Selain itu, langkah ini juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam memperlancar arus mudik dan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas bagi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Bob.

    Bob menambahkan, layanan mudik bagi penyandang disabilitas merupakan bentuk kepedulian BSI terhadap mereka yang mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan dengan pemudik lainnya.

    “BSI juga mendukung kelancaran dan kemudahan masyarakat yang akan merayakan Lebaran di kampung halaman, terutama bagi penyandang disabilitas, kami tergerak untuk membantu dalam bentuk menyediakan kendaraan yang khusus mengantarkan mereka untuk mudik,” katanya.

    BSI juga memberikan pelayanan kepada nasabah dengan menghadirkan Posko Layanan Mudik 2025 di titik-titik strategis di beberapa jalur mudik utama. Posko Layanan Mudik BSI 2025 tersedia di 12 titik jalur mudik strategis mulai 26 Maret hingga 1 April 2025, sebagai salah satu komitmen kuat perseroan dalam memberikan layanan prima menghadapi momen Lebaran.

    Adapun 8 titik penempatan posko mudik BSI yaitu Masjid BSI Cipali Rest Area KM 66 Tol Cipali, Masjid BSI Cipularang Rest Area KM 188 Tol Cipularang, Pelabuhan Merak, Stasiun Pulo Gebang, Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Gubeng, dan Stasiun Pasar Turi. Di lokasi rest area, tersedia masjid BSI yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik untuk beribadah sekaligus istirahat.

    Di posko tersebut, BSI juga akan menyuguhkan sejumlah layanan yang akan memanjakan para pemudik. Mulai dari pojok mainan anak, layanan konsultasi ZISWAF, kursi pijat, mobil kas keliling dan 8.000 paket makanan berbuka puasa yang tersebar di delapan titik posko. Berbeda dari tahun-tahun.

    Selain itu, BSI bersama Kementerian BUMN juga berkolaborasi menambah 4 titik posko mudik di Pelabuhan Tanjung Pinang, Stasiun Yogyakarta, Bandara Halim Perdana Kusuma, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.

    “BSI ingin menjadi bagian dari kisah pemudik yang memburu momen Lebaran di kampung halaman bersama keluarga tercinta. Kami berharap para pemudik dapat mudik dengan tenang, aman, nyaman, dan lancar untuk merayakan momen Hari Raya di tempat tujuan,” tutup Bob.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemudik Maksimal Istirahat 30 Menit di Rest Area, Ini Alasannya

    Pemudik Maksimal Istirahat 30 Menit di Rest Area, Ini Alasannya

    Jakarta

    Bagi pemudik yang mengendarai mobil bisa menggunakan fasilitas rest area di jalan tol untuk beristirahat sejenak. Namun, pemudik diimbau agar tetap mematuhi aturan selama di rest area, seperti tidak beristirahat terlalu lama.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan, demi menghindari terjadinya penumpukan pemudik di rest area, maka pemudik diharapkan tidak beristirahat berlama-lama. Sebab, kepadatan di rest area akan sangat mungkin mengganggu arus lalu lintas di ruas jalan tol.

    “Pengalaman-pengalaman masa lalu juga, ini imbauan kalau memang mau istirahat ya istirahat secukupnya. Jangan sampai istirahat kelamaan sehingga numpuk di tol jalur tadinya misalnya empat sampai lima lajur, jadi dua atau satu, itu yang menimbulkan kemacetan,” kata Karyoto mengutip detikNews, Senin (24/3/2025).

    Meski begitu, ia tidak melarang kepada pemudik untuk beristirahat di rest area. Apalagi jika pemudik telah melalui perjalanan yang jauh, tentu badan sudah terasa lelah.

    Lebih lanjut, Karyoto meminta kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran untuk mempersiapkan diri dengan baik. Selain memastikan kendaraan dalam kondisi prima, pastikan tubuh dalam kondisi fit untuk berkendara. Jika sudah lelah, disarankan untuk segera istirahat sejenak.

    “Ini imbauan kepada pemudik kalau memang mau istirahat, istirahat secukupnya kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Karena diprediksi cukup banyak yang menggunakan jalur tol,” ujarnya.

    Waktu Istirahat di Rest Area Dibatasi 30 Menit

    Demi mencegah kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan tol saat mudik, masyarakat diimbau untuk tidak istirahat terlalu lama di rest area. Waktu istirahat selama di rest area saat mudik Lebaran rencananya akan dibatasi maksimal 30 menit.

    “Selama di rest area, kami juga imbau untuk tidak berlama-lama, bijaksana menggunakan waktu maksimal 30 menit, supaya bisa bergantian dengan pengunjung rest area lainnya,” ujar Corporate Communications & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Oktaviana, dalam keterangan resminya.

    Selain waktu istirahat yang dibatasi, pemudik diharapkan juga mematuhi aturan yang berlaku di rest area, salah satunya menjaga kebersihan lingkungan. Apabila telah menghabiskan makan dan minum, disarankan untuk membuangnya ke tempat sampah.

    “Selain itu, kami juga mohon dukungan untuk menjaga kebersihan di rest area,” paparnya.

    Jadi, bagi pemudik yang mengendarai mobil dapat memanfaatkan rest area jalan tol untuk beristirahat sebentar sambil mengisi perut. Namun, patuhi aturan yang berlaku di rest area selama mudik demi memberikan kenyamanan kepada pengunjung lainnya.

    (ilf/fds)

  • Tren Konsumsi Masyarakat Turun Jelang Idulfitri 2025, Kenapa?

    Tren Konsumsi Masyarakat Turun Jelang Idulfitri 2025, Kenapa?

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Tren konsumsi masyarakat menjelang Idulfitri 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Perputaran uang selama Lebaran tahun ini juga diprediksi menurun seiring berkurangnya jumlah pemudik.

    Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini hanya mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari total penduduk Indonesia. Angka ini mengalami penurunan sebesar 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

    Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memproyeksikan perputaran uang selama Idulfitri 2025 akan mencapai Rp 137,97 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 157,3 triliun.

    Ekonom Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yudistira Hendra Permana menilai, penurunan konsumsi masyarakat disebabkan oleh melemahnya daya beli. Hal ini tercermin dari tren deflasi yang terus berlanjut.

    “Perbedaan tren konsumsi masyarakat ini berkaitan dengan tren deflasi yang berlangsung hingga sekarang, melemahnya nilai tukar, kenaikan harga emas yang tinggi, dan penurunan IHSG. Ini adalah hal-hal yang mengindikasikan kita tidak baik-baik saja,” jelas Yudistira kepada Beritasatu.com, Kamis (27/3/2025).

    Ia juga menyoroti kompleksitas permasalahan ekonomi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ketidakstabilan sosial, politik, dan ekonomi.

    “Kegagalan dalam mengkoordinasi hal-hal tersebut menjadi akumulatif dan menyebabkan apa yang kita alami hari ini,” tambahnya.

    Penurunan daya beli masyarakat turut berdampak pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Yudistira mengkhawatirkan sektor ini akan mengalami tekanan besar karena banyaknya pekerja yang bergantung pada usaha kecil.

    “Kalau merujuk pada UMKM, ini yang nantinya akan ada kekhawatiran. UMKM jumlahnya banyak, kuantitas orang yang bekerja di sektor tersebut juga besar. Ketika sektor perdagangan kecil terkena pukulan ekonomi, dampaknya akan sangat luas,” ujarnya.

    Menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu, Yudistira mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan.

    “Yang harus dilakukan masyarakat itu satu, kencangkan sabuk, siap-siap jika terjadi hantaman. Kalau bisa berhemat, ya ikut berhemat,” sarannya.

    Namun, ia juga mengingatkan agar tindakan berhemat tidak dilakukan secara ekstrem karena dapat memperlambat roda ekonomi.

    “Pelan-pelanlah. Kencangkan sabuk, tetapi jangan terlalu kencang, nanti malah sakit sendiri. Jadi, berhemat dan konsumsi seperlunya saja,” imbuhnya.

    Selain itu, Yudistira mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi kebutuhan lain di masa mendatang, seperti tahun ajaran baru dan keperluan lainnya.

    “Selain Lebaran, masih ada tahun ajaran baru dan kebutuhan lainnya. Bertahanlah dengan pekerjaan dan bisnis yang ada saat ini,” pungkasnya terkait tren penurunan konsumsi masyarakat.

  • One Way Arus Mudik 2025 Diterapkan, Jasa Marga: Dimulai dari Km 70 Cikampek hingga Km 188 Cipali – Halaman all

    One Way Arus Mudik 2025 Diterapkan, Jasa Marga: Dimulai dari Km 70 Cikampek hingga Km 188 Cipali – Halaman all

    Jasa Marga pun meminta para pemudik untuk selalu mengecek BBM, daya kendaraan listrik dan memastikan saldo e-toll cukup untuk bertransaksi.

    Tayang: Kamis, 27 Maret 2025 12:24 WIB

    Istimewa

    ONE WAY MUDIK – Jasa Marga bersama pihak Kepolisian mulai menerapkan one way dari Km 70 – Km 188, Kamis (27/3/2025). Penerapan one way untuk mengurangi peningkatan volume kendaraan menjelang lebaran 2025 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mengatasi peningkatan volume lalu lintas pada momen mudik Lebaran 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol mulai melakukan rekayasa lalu lintas one way.

    Atas diskresi dari pihak Kepolisian, one way dibuka dari Km 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada pukul 11.45 WIB.

    Menurut Jasa Marga, one way dilakukan saat volume lalu lintas menuju arah Timur Trans Jawa mulai meningkat pada Kamis (27/3/2025).

    Vice President Corporate Secretary and Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo, mengimbau pengguna jalan tol Trans Jawa untuk selalu berhati-hati.

    “Kami mengimbau pengguna jalan tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan, mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol,” kata Ria dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).

    Selain itu, Ria juga meminta para pemudik untuk selalu mengecek BBM, daya kendaraan listrik dan memastikan saldo e-toll cukup untuk bertransaksi.

    “Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” jelasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini