Topik: Mudik

  • 27.934 pemudik berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada H-2 Lebaran

    27.934 pemudik berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada H-2 Lebaran

    Para pemudik sedang menunggu keberangkatan kereta di ruang tunggu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu (29/3/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.

    27.934 pemudik berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada H-2 Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 29 Maret 2025 – 12:45 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sebanyak 27.934 penumpang berangkat mudik dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada H-2 Lebaran, Sabtu.  

    “Per hari ini, Sabtu (29/3), penumpang yang berangkat tercatat sebanyak 27.934 dengan okupansi sebesar 103 persen,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu.  

    Ia menyebutkan terdapat 42 perjalanan dari Stasiun Pasar Senen dengan 27.156 tempat duduk yang tersedia. Sedangkan dari Stasiun Gambir, tercatat sebanyak 21.762 penumpang berangkat dengan okupansi mencapai 102 persen.  

    Untuk itu, PT KAI Daop 1 mencatat total keberangkatan pemudik hari ini dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen sebanyak 49.696 penumpang dengan total 87 perjalanan dan okupansi mencapai 103 persen.  

    Ixfan juga menyampaikan total perjalanan kereta api di Daop 1 Jakarta pada 21 Maret hingga 11 April 2025 sebanyak 1.876 perjalanan yang sudah termasuk kereta api tambahan.

    “Rata-rata perjalanan per hari sebanyak 85 kereta api, dengan kapasitas tempat duduk tersedia sebanyak 1.047.341 tempat duduk, dan rata-rata tempat duduk per hari 47.606 dengan tempat duduk terjual sebanyak 738.591, dan okupansi sebesar 70 persen,” ujar dia.

    Ixfan juga mengimbau masyarakat agar selalu mengecek informasi terbaru melalui media sosial resmi KAI, contact center 121/021-121 atau menghubungi WhatsApp di 0811-1211-1121 maupun e-mail cs@kai.id apabila membutuhkan bantuan.  

    KAI juga menambah 362 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) dengan rata-rata 16 perjalanan tambahan per hari untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang pada arus mudik Lebaran 2025.

    “Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik, Daop 1 Jakarta mengoperasikan 362 perjalanan KA tambahan, dengan total kapasitas 182.620 tempat duduk. Dari jumlah ini, Stasiun Gambir melayani 242 perjalanan KA tambahan, sedangkan Stasiun Pasar Senen sebanyak 120 perjalanan KA tambahan,” ucapnya.

    Dia menyebutkan tambahan perjalanan ini juga diikuti dengan peningkatan kapasitas tempat duduk (TD) sebanyak 182.620 tempat duduk, atau sekitar 8.301 tempat duduk per hari.

    Penambahan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi masyarakat, terutama yang berangkat dari dua stasiun utama, yaitu Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

    Sumber : Antara

  • Pemudik Pejalan Kaki Jatuh di Garbarata Pelabuhan Merak

    Pemudik Pejalan Kaki Jatuh di Garbarata Pelabuhan Merak

    Setelah diselamatkan, dua korban itu dibawa ke posko kesehatan untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut. 

    Perusahaan BUMN itu mengaku terus meningkatkan standar operasional dan fasilitas, untuk pelayanan yang lebih baik bagi para pengguna jasa penyebrangan di Selat Sunda. Pihaknya juga berjanji akan melakukan evaluasi terkait jatuhnya dua pemudik pejalan kaki di Dermaga 1 Pelabuhan Merak.

    “Sebagai operator penyeberangan nasional, ASDP senantiasa memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa,” jelasnya.

  • Garuda Indonesia Group Angkut 81 Ribu Penumpang saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Garuda Indonesia Group Angkut 81 Ribu Penumpang saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Maskapai Garuda Indonesia bersama anak usahanya Citilink mengangkut sebanyak 81.030 penumpang, saat puncak arus mudik Angkutan Lebaran 2025 pada Jumat (28/3/2025).

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan, angka tersebut tercatat menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 65,89 persen dibandingkan dengan awal periode peak season pada pekan lalu (21/3) yaitu sebanyak 48.844 penumpang.

    “Guna memastikan seluruh mobilitas selama puncak arus keberangkatan libur Lebaran ini, Garuda Indonesia Group telah menyiapkan berbagai langkah optimalisasi aspek operasional, mulai dari peningkatan frekuensi penerbangan pada rute-rute favorit, ketersediaan armada, hingga penguatan layanan di seluruh titik operasional untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lancar bagi penumpang,” kata Wamildan dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Wamildan mengatakan, pada puncak arus keberangkatan ini Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 45.257 penumpang, sementara Citilink sedikitnya 35.773 penumpang dari total 478 penerbangan yakni 244 penerbangan Garuda Indonesia dan 234 penerbangan Citilink. 

    Angka penerbangan tersebut telah mencakup 20 penerbangan tambahan (extra flight) Garuda Indonesia dan 7 penerbangan tambahan (extra flight) Citilink. 

    Adapun khusus untuk keberangkatan dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, pada hari ini Garuda Indonesia Group mengangkut 31.843 penumpang.

    Dari total tersebut terdiri dari 17.224 penumpang Garuda Indonesia dan 14.619 penumpang Citilink, melalui 191 penerbangan di mana 108 penerbangan dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 83 penerbangan dengan Citilink.

    Sejalan dengan berbagai kesiapan yang terus diperkuat di seluruh lini layanan dan operasional, Garuda Indonesia Group pada puncak arus keberangkatan dari Jakarta hingga pernyataan dikeluarkan turut mencatatkan rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan mencapai 90 persen. 

    “Capaian tingkat ketepatan waktu ini tentunya menjadi komitmen yang akan terus ditingkatkan melalui sinergi berkelanjutan dengan seluruh para pihak pemangku kepentingan guna mempersiapkan seluruh operasional penerbangan dapat berlangsung secara optimal,” tegas Wamildan.

    Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga memproyeksikan bahwa puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada hari Minggu (6/4), hal ini sesuai dengan prediksi Pemerintah RI untuk kesiapan arus balik di mana puncaknya akan terjadi pada tanggal 6 sampai 7 April 2025.

     

  • Pilih Mudik Naik Motor Ketimbang Transportasi Umum, Warga: Lebih Seru dan Tak Membosankan

    Pilih Mudik Naik Motor Ketimbang Transportasi Umum, Warga: Lebih Seru dan Tak Membosankan

    Pilih Mudik Naik Motor Ketimbang Transportasi Umum, Warga: Lebih Seru dan Tak Membosankan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Seorang warga bernama Isomudin (38) mengaku memilih
    mudik
    dengan sepeda motor dari Condet, Jakarta Timur, menuju Pemalang, Jawa Tengah, karena merasa lebih seru dibandingkan menggunakan transportasi umum.
    “Kalau naik kereta, bus, atau pesawat itu datar, biasa saja, kami hanya diam dan duduk jadi bosan. Namun, dengan motor, suasananya lebih seru, beda sama kendaraan lain,” kata Isomudin kepada
    Kompas.com 
    di SPBU Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (29/3/2025).
    Isomudin yang mudik bersama istrinya mengaku bahwa perjalanan mudik dengan sepeda motor terasa lebih seru.
    Meski begitu, ia memastikan bahwa motor yang digunakan untuk mudik sudah diservis dengan baik.
    “Sebagai persiapan, selain kami harus sehat, motor juga harus
    safety
    . Sebelum berangkat, motor sudah diservis dan sekarang ke SPBU mau nambah angin untuk bannya,” lanjut dia.
    Menurut Isomudin, persiapan pemeriksaan kendaraan menjadi hal utama yang harus diperhatikan
    pemudik motor
    .
    Sementara itu, pemudik lainnya, Sevi (29) yang akan menuju ke Banyumas, Jawa Tengah, dari Tangerang, Banten, juga mengaku lebih memilih naik motor.
    “Kami (saya dan 4 orang ini) menggunakan motor karena di sana butuh motor buat jalan-jalan,” kata Sevi, kepada
    Kompas.com
    .
    Sebelum berangkat mudik, Sevi dan rombongannya juga sudah memastikan motornya dalam kondisi yang baik.
    “Kami sudah servis dan ganti oli,” ucap dia.
    Namun, satu motor dari rombongan itu mogok tiba-tiba di Kalimalang usai mengisi bensin. Akibatnya, rombongan Sevi terpaksa harus bermalam di SPBU.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik Lebaran

    Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik Lebaran

    Jakarta

    Banyak masyarakat yang memilih mudik menggunakan mobil pribadi. Namun, ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum berangkat mudik naik mobil, salah satunya konsumsi bahan bakar.

    Bagi detikers yang menggunakan kendaraan konvensional, disarankan untuk menghitung konsumsi BBM saat perjalanan mudik. Hal ini dapat membantu menghitung berapa rata-rata konsumsi BBM dan uang yang dikeluarkan untuk membeli bensin.

    Nah, ada dua cara mudah untuk menghitung konsumsi BBM selama perjalanan mudik. Bagaimana caranya? Simak dalam artikel ini.

    Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik

    Mengutip laman Wuling Indonesia, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung konsumsi BBM, yakni dengan metode full to full dan pengukuran lewat Multi-Information Display (MID). Berikut penjelasannya:

    1. Menghitung Konsumsi BBM Melalui MID

    Mobil keluaran terbaru kini telah mengusung fitur Multi-Information Display (MID). Layar digital di dekat odometer ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pengemudi, salah satunya mengecek konsumsi bahan bakar.

    Pengemudi dapat mengetahui konsumsi BBM secara otomatis berkat bantuan Electronic Control Unit (ECU) sesuai bensin yang disuplai oleh injektor. Untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar, detikers bisa mengeceknya pada kolom average fuel consumption atau umumnya disingkat menjadi ‘AVG’.

    2. Menghitung Konsumsi BBM Melalui Metode Full to Full

    Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan MID, ada cara lain untuk menghitung konsumsi bahan bakar, yakni lewat metode full to full. Cara ini dilakukan dengan menghitung total jarak tempuh yang sudah dilalui, kemudian membaginya dengan jumlah bahan bakar yang telah diisi ulang.

    Agar tidak bingung, simak rumus mengecek konsumsi bahan bakar lewat metode full to full berikut ini:

    (Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir.

    Misalnya, Ahmad mengisi BBM untuk mobilnya sampai full tank. Saat mengisi bensin yang pertama, angka odometer yang tercatat di mobil adalah 2.000 kilometer. Setelah mengisi bensin, Ahmad kembali menggunakan mobil untuk perjalanan mudik.

    Setelah melaju hingga kecepatan 60-100 Km/jam, Ahmad kembali mengisi BBM sampai penuh. Di tahap ini, Ahmad menghitung berapa liter bahan bakar yang diisi ke dalam tangki mobilnya, ternyata mencapai 20 liter.

    Selain itu, Ahmad juga mencatat berapa kilometer jarak yang telah ditempuh setelah terakhir kali mengisi bensin. Ternyata, dia sudah menempuh jarak sejauh 200 Km, sehingga di odometer tercatat 2.200 km.

    Kini, Ahmad tinggal menghitung konsumsi BBM berdasarkan rumus di atas. Perhitungannya sebagai berikut:

    (Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir
    (2.200 – 2.000) / 20 = 10 Km/liter.

    Jadi, konsumsi BBM mobil Ahmad setelah dihitung menggunakan metode full to full adalah 10 Km/liter.

    Perhitungan Konsumsi BBM dapat Berbeda

    Sebagai catatan, hasil perhitungan konsumsi BBM dapat berbeda-beda tergantung oleh berbagai faktor. Dilansir situs Daihatsu, berikut sejumlah penyebabnya:

    1. Kapasitas Mesin

    Perhitungan konsumsi BBM dapat berbeda-beda tergantung dari kapasitas mesin. Saat ini, ada banyak mobil yang memiliki kapasitas mesin yang beragam, mulai dari 1.5 L, 2.0 L, hingga 2.5 L. Kapasitas mesin yang berbeda juga menyebabkan jumlah konsumsi BBM yang tak sama.

    2. Kompresi

    Tak hanya kapasitas mesin, rasio kompresi juga berpengaruh terhadap perhitungan konsumsi BBM. Soalnya, efisiensi BBM selaras dengan rasio kompresi yang dimilikinya. Rasio bahan bakar yang tinggi dapat mengubah energi kimia ke energi mekanis yang jauh lebih besar.

    3. Jenis BBM yang Digunakan

    Menggunakan jenis BBM dengan oktan tinggi dinilai lebih irit bensin ketimbang BBM beroktan rendah. Namun, kamu juga harus menyesuaikan kembali dengan kompresi kendaraan masing-masing, apakah bisa menenggak bensin dengan oktan tinggi atau tidak.

    4. Gaya Berkendara

    Konsumsi BBM juga dipengaruhi oleh gaya berkendara. Misalnya saat menyetir mobil di perkotaan, maka gaya berkendara cenderung santai sehingga lebih irit bahan bakar.

    Lain halnya jika mengendarai mobil ke luar kota dengan kecepatan tinggi atau melintasi banyak tanjakan. Hal ini membuat mesin mobil harus bekerja ekstra sehingga lebih boros bensin.

    Demikian cara menghitung konsumsi BBM dengan mudah untuk perjalanan mudik. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Maret 2025

    Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar Surabaya 29 Maret 2025

    Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Situasi
    arus mudik
    di exit
    Tol Gending-Kraksaan-Paiton
    di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ramai lancar. Hal itu terlihat dari situasi kendaraan di
    exit Tol Paiton
    pada Sabtu (29/3/2025).
    Kendaraan roda empat dari berbagai daerah keluar beramai-ramai dari exit Tol Paiton.
    Meski terpantau ramai, tidak sampai terjadi kemacetan di area
    traffic light
    pintu gerbang Tol Paiton.
    Kendaraan tersebut berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka sebagian besar menuju arah Banyuwangi.
    Exit Tol Paiton
    saat ini menjadi ujung timur Tol Trans Jawa. Sebab, tol ke arah Banyuwangi masih belum rampung.
    Exit Tol Paiton sudah bisa difungsikan menyambut momen
    Lebaran 2025
    meski hanya khusus untuk mobil. Truk dan bus masih dilarang melewati jalan tol itu.
    Tol Gending-Kraksaan-Paiton dibuka fungsional gratis satu arah pada arus
    mudik 2025
    , mulai 24-31 Maret 2025, yakni dibuka dari arah Gending ke arah Paiton.
    Pintu tol Paiton dan Kraksaan saat ini hanya menjadi pintu keluar.
    Karena dibuka satu arah, banyak pemudik yang kecewa karena ingin masuk Tol Paiton dan Kraksaan menuju Gending.
    Terlihat, sejumlah petugas memberikan penjelasan kepada pengemudi bahwa pintu Tol Kraksaan dan Paiton hanya menjadi pintu keluar.
    “Memang di exit Tol Paiton yang ramai. Kalau exit Tol Kraksaan dan Gending cukup sepi,” jelas anggota Satuan Lalu Lintas Polres Probolinggo.
    Sementara itu, Humas PT
    Jasamarga
    Probolinggo-Banyuwangi Hima Jaya menerangkan, exit Tol Paiton mengalami peningkatan.
    “Per tanggal 27 Maret 2025, total ada 1.809 kendaraan keluar dari exit Tol Paiton. Sedangkan 437 mobil keluar dari exit Tol Kraksaan,” jelas Hima Jaya saat dihubungi.
    Jumlah kendaraan per tanggal 28 dan 29 Maret 2025 masih dalam proses pendataan oleh
    Jasa Marga
    .
    Di pintu tol Kraksaan, petugas polisi, TNI, Dishub, BPBD, tenaga kesehatan, dan Pramuka bersiaga di posko mudik untuk melayani pemudik pada momen
    Lebaran 2025
    tahun ini.
    Pembukaan
    tol Gending-Kraksaan-Paiton
    membuat jalur Pantura cukup sepi.
    Terlihat hanya beberapa kendaraan mobil dan motor yang melintas.
    Keramaian hanya terlihat di pertigaan Dringu, perempatan Gending, Klaseman, Pajarakan, dan Kraksaan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puncak Arus Mudik 2025, 170.000 Orang Masuk Sumatera via Bakauheni
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Puncak Arus Mudik 2025, 170.000 Orang Masuk Sumatera via Bakauheni Regional 29 Maret 2025

    Puncak Arus Mudik 2025, 170.000 Orang Masuk Sumatera via Bakauheni
    Tim Redaksi

    LAMPUNG, KOMPAS.com

    Puncak arus mudik
    di perairan
    Selat Sunda
    diperkirakan terjadi pada Jumat (28/3/2025) malam.
    Berdasarkan data dari
    ASDP Pelabuhan Bakauheni
    , total penumpang yang masuk ke Sumatera mencapai 170.994 orang dalam periode 24 jam.
    Dari total tersebut, penumpang yang menggunakan kendaraan mendominasi dengan jumlah 158.923 orang, sedangkan pejalan kaki tercatat sebanyak 12.071 orang.
    General Manager ASDP Pelabuhan Bakauheni, Syamsudin, menyatakan bahwa jumlah penumpang pada Jumat ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hari sebelumnya.
    “Pada Kamis, 27 Maret 2025, jumlah penumpang tercatat hanya sebanyak 124.212 orang,” ujarnya di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (29/3/2025).
    Syamsudin juga menambahkan bahwa prediksi
    puncak arus mudik
    memang diperkirakan akan terjadi pada 28 hingga 29 Maret 2025.
    Selain penumpang, jumlah kendaraan yang telah diseberangkan ke Sumatera juga menunjukkan angka signifikan, dengan total mencapai 42.330 unit.
    Dari jumlah tersebut, sepeda motor mendominasi dengan 21.863 unit, diikuti oleh mobil pribadi sebanyak 17.988 unit dan bus sebanyak 945 unit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang, Kapolri Naik ke Bus dan Tanyakan Kesiapan Armada

    Cek Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang, Kapolri Naik ke Bus dan Tanyakan Kesiapan Armada

    Cek Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang, Kapolri Naik ke Bus dan Tanyakan Kesiapan Armada
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kapolri
    Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengecek arus mudik di
    Terminal Pulo Gebang
    , Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (29/3/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB dengan didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
    Dalam kunjungan ini, rombongan pejabat sempat menerima laporan mengenai data jumlah bus dan penumpang dari seluruh terminal di Jakarta pada arus
    mudik Lebaran
    2025.
    Selanjutnya, Kapolri sempat mengecek layanan tes kesehatan yang dikhususkan untuk kru bus sebelum membawa penumpang menuju kota tujuan.
    Kemudian, Listyo Sigit juga sempat berinteraksi dengan sejumlah penumpang di Pintu 3 Terminal Pulo Gebang.
    Tak lupa, Kapolri dan lainnya juga sempat menaiki salah satu bus untuk menanyakan kesiapan armada, sekaligus berinteraksi dengan para penumpang.
    Usai mengecek kesiapan, Listyo Sigit menyampaikan bahwa jumlah pemudik yang menggunakan armada bus naik 145 persen dibanding tahun 2024.
    “Dari hasil pengecekan tadi, dilaporkan bahwa masyarakat yang menggunakan bus, tahun ini meningkat hampir 145 persen,” kata Listyo Sigit kepada wartawan di lokasi, Sabtu.
    Secara keseluruhan, menurut Kapolri, seluruh armada bus yang diberangkatkan dari Terminal Pulo Gebang sudah sesuai prosedur, begitu pula dengan para pengemudinya.
    “Jadi kendaraannya tadi kita lihat bahwa prosedur pengecekan mulai dari
    ramp

    check
    itu dilaksanakan dengan baik, dan apabila ada temuan tadi langsung dilakukan langkah-langkah,” ujar Kapolri.
    Sebagaimana diketahui, Kapolri sebelumnya meninjau arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta dan Stasiun Gambir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Sebut Kebijakan Work From Anywhere Berhasil Urai Kepadatan Pemudik – Page 3

    Pemerintah Sebut Kebijakan Work From Anywhere Berhasil Urai Kepadatan Pemudik – Page 3

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Stasiun Tugu Yogyakarta dalam rangka pengamanan mudik Lebaran 2025, pada Jumat, 28 Maret 2025. Menurutnya, terjadi peningkatan arus lalu lintas kereta api dibanding hari biasanya.

    “Terjadi peningkatan dibanding hari biasanya dari 9 menjadi 13 kereta dan juga dicadangkan apabila nanti ada kekurangan di Yogyakarta,” kata Sigit, Sabtu (29/3/2025).

    Sigit menjelaskan, berdasarkan laporan di Stasiun Tugu Yogyakarta terjadi puncak pergerakan penumpang pada saat arus balik, dimana pada 3 hingga 9 April tiket kereta sudah habis terjual.

    Meskipun begitu pihak KAI telah menyiapkan kereta tambahan untuk mengantisipasi apabila ada kekurangan. Lebih lanjut, eks Kabareskrim Polri ini sempat menyapa penumpang dan rata-rata memilih mudik menggunakan kereta api karena tepat waktu, aman dan nyaman.

    “Bagi yang masih ingin menentukan pilihan apakah akan menggunakan jalur darat, udara, kapal maka jalur kereta menjadi pilihan alternatif yang menurut saya cukup baik karena dari beberapa informasi pelayanan, ketepatan dan keamanan semuanya mengatakan puas,” jelasnya.

    Sebelum meninjau Stasiun Tugu, Sigit melakukan pengecekan arus lalu lintas mudik di KM 70 dan KM 414 Kalikangkung. Dari pantauannya, ia pun memprediksi puncak arus mudik di jalur tol dan arteri terjadi pada malam ini hingga besok subuh.

    “Khusus di Jawa karena tujuan mudik mungkin jam 9, 10 akan mencapai puncaknya. Kita sudah cek melakukan upaya rekayasa mulai dari membuat one way lokal, mengatur buka tutup untuk jalur yang mengarah ke wilayah-wilayah yang memang padat,” ungkapnya.

    “Ini menjadi bagian kita evaluasi untuk menghadapi puncak arus mudik semuanya bisa terkelola dengan baik,” sambungnya.

  • Tinjau Arus Mudik Bandara Soetta, Kapolri: Penumpang Naik 4,9 Persen

    Tinjau Arus Mudik Bandara Soetta, Kapolri: Penumpang Naik 4,9 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Jumlah pemudik menggunakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta(Soetta), Cengkareng, Tangerang meningkat 4,9 persen selama arus mudik Lebaran 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau arus mudik di Bandara Soetta bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Sabtu (29/3/2025).

    “Terjadi kenaikan penumpang sekitar 4,9 persen dibandingkan tahun 2024 pada saat arus mudik. Ini menunjukkan di satu sisi minat terhadap penerbangan masih tinggi,” kata Listyo.

    Meski terjadi peningkatan jumlah penumpang pesawat, kualitas pelayanan tetap terjaga selama arus mudik 2025. 

    Menurut Menko Pratikno, aspek pelayanan dan keamanan selama puncak arus mudik 2025 berjalan dengan baik. Terutama dengan dibuka kembali terminal 1B untuk penerbangan domestik seusai direvitalisasi. 

    “Kita tadi juga sudah melihat bahwa pelayanannya sangat bagus, longgar, jadi sudah merasa bahwa arus mudik sudah mulai sedikit turun ya. Tetapi kan ini belum selesai. Jadi kita tetap mengantisipasi adanya kenaikan penumpang yang cukup tinggi,” ujar Pratiko.

    Pratikno berharap dengan adanya inovasi baru, Bandara Soetta dapat menjadi world class airport atau bandara kelas dunia dan memberikan pelayanan optimal bagi seluruh penumpang. 

    Selama arus mudik Lebaran 2025 di Bandara Soetta, kota tujuan favorit pemudik, adalah Medan, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, dan Pontianak.