Topik: Mudik

  • 126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Maret 2025

    126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret Nasional 29 Maret 2025

    126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 126.518 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta menuju Tol Trans Jawa. Hal ini terlihat di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama pada Jumat (28/3/2025).
    Laporan ini disampaikan sebagai pembaruan data pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 oleh Polri.
    “Data perbandingan volume arus lalu lintas menunjukkan lonjakan kendaraan yang keluar dari Jakarta. Di GT Cikampek Utama, sebanyak 126.518 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Tol Trans Jawa, sementara tidak ada kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui jalur yang sama,” kata Juru Bicara Operasi Ketupat 2025, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan yang diterima Sabtu (29/3/2025).
    Untuk arus lalu lintas menuju Merak, lanjut Kamal, tercatat 52.285 kendaraan keluar Jakarta melalui GT Cikupa, sedangkan 49.898 kendaraan kembali ke Jakarta.
    Selain itu, volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Bogor melalui GT Ciawi tercatat sebanyak 40.297 kendaraan, sementara 29.493 kendaraan kembali ke Jakarta.
    “Di jalur arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama, tercatat 39.283 kendaraan meninggalkan Jakarta dan 24.847 kendaraan menuju Jakarta,” tambahnya.
    Kamal juga melaporkan adanya 150 kejadian kecelakaan lalu lintas pada Jumat. Dalam kecelakaan tersebut, 8 orang dilaporkan meninggal dunia, 28 orang mengalami luka berat, dan 204 orang luka ringan.
    Kerugian materiil akibat kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 179.000.000.
    Kamal juga menjelaskan beberapa langkah rekayasa lalu lintas yang diberlakukan untuk mengatasi kemacetan dan mengatur arus kendaraan.
    “Pada pukul 08.45 WIB, Wakapolri membuka sistem
    one way
    nasional dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung,” jelas Kamal.
    Rekayasa lalu lintas lainnya termasuk penambahan jalur
    contraflow
    dan penyempitan jalur
    contraflow
    yang sebelumnya telah dibuka.
    Selain itu, Kamal mengingatkan bahwa pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas diberlakukan sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk kendaraan logistik berupa pengiriman ternak, uang, dan kebutuhan pokok.
    Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025.
    “Pastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat, serta periksa kendaraan sebelum berangkat. Jaga jarak aman, berkonsentrasi saat berkendara, dan manfaatkan rest area untuk beristirahat,” tutur Kamal.
    Pemudik juga disarankan untuk menggunakan aplikasi Google Maps guna memperoleh informasi terbaru mengenai arus lalu lintas.
    Masyarakat juga dapat menghubungi
    Call Center
    1-500-669 atau SMS
    Center
    9119 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
    “Kami siap membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat agar dapat sampai tujuan dengan selamat,” ujar Kamal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jasa Marga Catat Lebih dari 1,43 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

    Jasa Marga Catat Lebih dari 1,43 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melaporkan, sebanyak 1.438.380 atau 1,4 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada 21-28 Maret 2025 atau H-10 sampai dengan H-3 libur Idulfitri 1446H/2025.

    Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Lisye Octaviana menyampaikan jumlah tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    “Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 26,3% jika dibandingkan dengan lalin normal sebanyak 1,13 juta kendaraan dan naik 0,7% dari lalin Lebaran 2024 sebanyak 1,42 juta kendaraan,” kata Lisye dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Menurutnya, kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah. Mayoritas menuju arah timur atau Trans Jawa dan Bandung yakni sebanyak 775.096 kendaraan atau meningkat 61,4% dari lalin normal.

    Secara terperinci, 511.628 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jumlah itu meningkat sebesar 130% dari lalin normal.

    Kemudian, sebanyak 263.468 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang. Jumlah tersebut meningkat 2,2% dari lalin normal.

    Jasa Marga juga mencatat sebanyak 384.205 kendaraan menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak. Jumlah tersebut lebih rendah 0,6% dari lalin normal.

    Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 279.079 kendaraan, meningkat 2,3% dari lalin normal.

    Lebih lanjut, Lisye menyebut bahwa total kendaraan yang meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 258.383 kendaraan atau meningkat 63,1% dari lalin normal 158.442 kendaraan pada Jumat (28/3/2025).

    Dia juga mengatakan, pada H-3 Lebaran 2025 atau 28 Maret 2025 merupakan puncak arus mudik Idulfitri 1446H/2025. Tercatat volume lalu lintas yang melewati empat gerbang tol utama mengalami kenaikan sebesar 1,1% dari lalu lintas puncak arus mudik Idulfitri tahun lalu sebanyak 255.634 kendaraan.

    Adapun, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol untuk mengantisipasi perjalanan momen libur Lebaran 2025. Lisye mengingatkan para pengguna jalan untuk memastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, mengunduh aplikasi Travoy untuk informasi jalan tol terkini, memastikan kecukupan BBM dan saldo kartu uang elektronik, mematuhi rambu-rambu, serta arahan petugas di lapangan.

    “Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rencana pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang dilakukan berdasarkan diskresi Kepolisian,” pungkasnya. 

  • Pemudik Bus dari Jakarta Meningkat Dibanding Tahun Lalu tapi 82 Persen Armada Tak Laik Jalan

    Pemudik Bus dari Jakarta Meningkat Dibanding Tahun Lalu tapi 82 Persen Armada Tak Laik Jalan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jumlah pemudik yang menggunakan bus dari Jakarta di momen Lebaran tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.

    Hal itu berdasarkan dari Dishub DKI Jakarta yang merangkum jumlah pemudik dari tujuh terminal di Jakarta.

    Adapun ketujuh terminal itu yakni empat terminal utama meliputi Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, Pulo Gebang dan Tanjung Priok.

    Serta tiga terminal bantuan yakni Terminal Grogol, Angke dan Lebak Bulus.

    Berdasarkan data, puncak arus mudik dari armada bus sudah terjadi pada Jumat (28/3/2025) kemarin.

    Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, total pemudik yang berangkat menggunakan bus pada puncak arus mudik kemarin sebanyak 17.047 penumpang dengan total armada bus yang berangkat 1.312 kendaraan.

    “Dari data itu maka dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 atau di H-3 Lebaran, terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 290,74 persen,” ujar Syafrin dalam datanya, Sabtu (29/3/2025).

    Namun tingginya pemudik yang menggunakan bus tak berbanding lurus dengan armada yang dinyatakan laik jalan.

    Sebab, berdasarkan hasil ramp check atau uji kelaikan terhadap 562 kendaraan, hanya 99 armada saja yang dinyatakan lulus.

    “Yang tidak lulus 463 kendaraan atau 82,38 persen,” ucap Syafrin.

    Indikator kendaraan tersebut dinyatakan tidak lulus karena terkait masalah perlengkapan kendaraan hingga masalah kapasitas tempat duduk.

    Sedangkan untuk tes kesehatan bagi para pengemudi, dari 641 awak bus yang diperiksa, hasilnya 446 dinyatakan sehat, 73 tidak sehat dan 122 sisanya sehat namun dengan catatan. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     
     
     
     
     

  • Ketum Muhammadiyah Ingatkan Mudik Jangan Jadi Ajang Pamer Harta dan Kesuksesan: Tidak Penting

    Ketum Muhammadiyah Ingatkan Mudik Jangan Jadi Ajang Pamer Harta dan Kesuksesan: Tidak Penting

    PIKIRAN RAKYAT – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi perantau untuk pulang ke kampung halaman, berkumpul dengan keluarga, serta mempererat tali silaturahmi.

    Namun, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan agar tradisi ini tidak disalahgunakan sebagai ajang pamer harta dan kesuksesan.

    “Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau,” katanya dalam acara Silaturahim Ramadhan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa 25 Maret 2025.

    Menurut Haedar Nashir, makna sejati dari mudik adalah membangun kebersamaan dan memperkuat hubungan antar anggota keluarga serta masyarakat. Jika hanya dijadikan sarana untuk menunjukkan gaya hidup mewah, maka esensi Lebaran akan hilang.

    “Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting,” ucapnya.

    Hidup Sederhana untuk Menghindari Kesenjangan Sosial

    Dalam pandangan Haedar Nashir, gaya hidup berlebihan tidak hanya berisiko menimbulkan kesenjangan sosial, tetapi juga dapat mendorong perilaku menyimpang di tengah masyarakat.

    “Sukses itu harus, tetapi kalau menjadi pamer nanti akan tumbuh kesenjangan dengan masyarakat yang pada umumnya hidup sederhana dan biasa. Bisakah kita sekarang untuk hidup secukupnya?” tuturnya.

    Pola hidup konsumtif yang berlebihan juga berpotensi merambah ke berbagai kalangan, termasuk elite politik, ekonomi, hingga tokoh keagamaan. Hal ini bisa menjadi akar munculnya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

    “Kekayaan tak pernah kenyang-kenyang ketika harta dan rezeki Tuhan dilimpahkan kepadanya. Kepuasan juga sama, sudah dikasih masa jabatan seharusnya setiap orang dengan senang hati turun dari tahta itu dengan senyuman,” ujar Haedar Nashir.

    Dia menekankan bahwa mereka yang hidup hanya mengejar kekuasaan, popularitas, dan kekayaan berlebih justru akan berakhir dalam kesepian. Oleh karena itu, menjalani hidup dengan sederhana dan wajar adalah pilihan terbaik.

    “Jadi jalani hidup dengan secukupnya, dengan sewajarnya,” kata Haedar Nashir.

    Dia juga menekankan pentingnya menanamkan kegembiraan beragama dalam kehidupan sosial dan bernegara. Dia mengajak masyarakat untuk menjalani ajaran agama dengan seimbang, mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan, serta mempersiapkan generasi emas untuk masa depan Indonesia.

    “Hal itu tentu penting dalam membangun ekosistem bangsa. Dalam kehidupan bernegara, kita bisa teladani tokoh-tokoh bangsa yang lahir pada perjuangan kemerdekaan,” ucap Haedar Nashir.

    Peringatan terhadap Sikap Riya’ dalam Kehidupan

    Pamer atau riya’ dalam Islam merupakan perbuatan tercela yang tergolong dalam syirik kecil. Riya’ berarti menampilkan amal, ibadah, atau prestasi dengan tujuan mendapat pujian dari manusia. Dalam Islam, perbuatan ini sangat dikecam karena mengurangi keikhlasan seseorang dalam beribadah.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits qudsi:

    “Aku Dzat yang paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya itu ia menyekutukan Aku dengan selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan ia bersama sekutunya itu.” (HR. Muslim)

    Peringatan ini menegaskan bahwa segala bentuk amal yang dilakukan dengan tujuan pamer tidak akan diterima oleh Allah. Bahkan, pada hari kiamat, orang yang beramal dengan niat riya’ akan diperintahkan untuk mencari pahala dari orang-orang yang mereka harapkan pujiannya di dunia, yang tentu saja mustahil terjadi.

    “Pergilah kepada mereka yang engkau riya untuk mereka di dunia, dan lihatlah apakah engkau mendapatkan balasan pada mereka.” (HR. Ahmad)

    Dalam menjalani kehidupan, Islam mengajarkan untuk selalu berpegang pada niat yang ikhlas. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Sesungguhnya semua perbuatan itu tergantung kepada niat, dan bagi seseorang itu apa yang diniatkan…” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam bishawab.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bus masih jadi andalan pemudik kelas menengah-bawah

    Bus masih jadi andalan pemudik kelas menengah-bawah

    Jakarta (ANTARA) – Penggunaan bus masih menjadi andalan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah sebagai pilihan transportasi angkutan mudik Lebaran karena harga tiket yang lebih ekonomis, meskipun harus memakan waktu tempuh perjalanan yang lebih lama.

    Salah satu pemudik, Najmi Nabila (30) memilih bus lintas Sumatera dengan tujuan kota Padang dan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan karena menggunakan bus lebih terjangkau di tengah tingginya harga tiket pesawat saat mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “(Harga) tiket pesawat naik dan kami telat pesan, seharusnya pesan sejak awal (jauh-jauh hari sebelum mendekati Lebaran sehingga lebih murah), sekarang sudah Rp3 jutaan. Ini (bus lintas Sumatera) hanya Rp800-an. Karena harga sih, harganya lebih terjangkau,” kata Najmi saat dijumpai di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu.

    Dengan menggunakan bus lintas Sumatera, waktu tempuh pada hari normal bisa sekitar 24 jam. Jika terjadi kemacetan, terutama antrean saat memasuki Pelabuhan Merak, maka waktu tempuh perjalanan bisa sampai satu setengah hari, bahkan hampir dua hari.

    Apalagi, jadwal keberangkatan bus yang ditumpangi Najmi ini mundur. Seharusnya, bus berangkat pukul 8.30 WIB dari Terminal Kampung Rambutan, namun rupanya diundur hingga sore hari.

    “Nggak tahu kami dapat Lebaran atau tidak, kayaknya nggak dapat juga (Shalat Id di kampung halaman),” ujar Najmi sambil tertawa.

    Maka untuk menghemat waktu dan anggaran, Najmi memutuskan untuk menggunakan pesawat untuk kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di Padang.

    Sementara itu, Yuliati (55 tahun) yang membawa serta tujuh anggota keluarganya juga mengalami hal serupa. Bus dengan tujuan kota Palembang seharusnya dijadwalkan berangkat pukul 13.00 WIB, namun rupanya juga diundur.

    “(Kami) bisanya (menggunakan) bus. Kalau pesawat, kami nggak sanggup, mahal. Ini (bus) juga mahal (menurut kami), ini saja sudah kena Rp600 ribu,” kata Yuliati.

    Bagi Yuliati dan keluarganya, ini menjadi momen pertama menggunakan bus lintas Sumatera dari Jakarta menuju Palembang. Biasanya, ia bersama keluarga menggunakan mobil pribadi dan kemudian menyeberang menggunakan kapal melalui Pelabuhan Merak.

    “Mudah-mudahan Lebarannya hari Senin, jangan besok (Minggu). Kalau besok, nggak keburu untuk masak-masak (di kampung halaman),” kelakar Yuliawati, sambil berharap keberangkatan bus lintas Sumatera tidak molor hingga berjam-jam.

    Pada kesempatan terpisah, Pengendali Terminal Kampung Rambutan Mulyono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan operator bus antarkota antar provinsi (AKAP) supaya penumpang dapat terlayani dengan cepat.

    “Untuk mengatasi delay, kami siapkan juga bus bantuan atau tambahan. Untuk tidak memberi rasa kecemasan pada penumpang, setiap beberapa menit sekali kami akan memberikan informasi bahwa kendaraan yang akan dinaiki penumpang misalnya mengalami keterlambatan,” kata Mulyono.

    Pada Sabtu atau H-2 Lebaran, Terminal Kampung Rambutan memberangkatkan sebanyak 1.188 pemudik dengan menggunakan 57 bus sejak pukul 06.00 hingga 14.00 WIB. Adapun pada Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran, jumlah pemudik yang berangkat total sebanyak 3.324 dengan menggunakan 165 bus.

    Sejak H-10 Lebaran atau 21 Maret 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan terus meningkat secara gradual dari semula 744 orang menjadi 1.250 orang pada H-9 Lebaran dan terakhir naik signifikan menjadi 3.324 pada H-3 Lebaran.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • SPKLU Berdaya Tinggi Jadi Pahlawan Mudik Pakai Mobil Listrik

    SPKLU Berdaya Tinggi Jadi Pahlawan Mudik Pakai Mobil Listrik

    Jakarta

    Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 sudah di depan mata, musim mudik pun tiba. Namun berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, musim mudik tahun ini bakal lebih beragam karena banyak dari pemudik yang memilih untuk mengendarai kendaraan listrik.

    Meski demikian, detikers dan para pemudik yang memilih mengendarai mobil listrik tidak perlu khawatir. Soalnya PT PLN (Persero) bersama Jasa Marga sudah mempersiapkan dan memperbanyak layanan SPKLU di seluruh Indonesia, terutama pada jalur mudik seperti Tol Trans Jawa.

    SPKLU PLN. Foto: Tim detikOto

    Tercatat dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Jasa Marga menyediakan 53 rest area yang dilengkapi SPKLU, dengan daya listrik yang berbeda-beda.

    Saat detikOto melakukan perjalanan ‘Ekspedisi Jalur Mudik’ 2025 bersama PT PLN (Persero), dengan mengendarai mobil listrik AION V, dengan tujuan Jakarta-Magelang-Kulon Progo-Yogyakarta-Jakarta, SPKLU DC benar-benar memiliki peran penting, terutama dengan kapasitas 100 kW/200 kW.

    Seperti SPKLU ultra fast charging yang berada di Rest Area 379A Batang-Semarang. SPKLU ini memiliki beberapa keistimewaan.

    SPKLU ini mampu mengisi penuh mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit saja dari posisi kosong.

    Faktanya, detikOto pun membuktikan dengan langsung melakukan pengisian baterai mobil listrik AION V berkapasitas baterai 75,3 kWh, setelah melalui rute perjalanan Jln. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta Selatan menuju Rest Area 379A Batang-Semarang. Saat hendak melakukan pengisian baterai, kapasitas baterai tersisa 6 persen.

    Jasa Marga Siapkan 22 SPKLU di Rest Area Tol saat Mudik, Ini Lokasinya Foto: Dok. Jasa Marga

    SPKLU yang berada di Rest Area 379 A salah satunya menyediakan pengisian dengan daya 200 kW. Ini sangat membantu kami dalam melakukan pengisian mobil listrik AION V. Hanya butuh waktu sekitar 77 menit, baterai tersi penuh dengan pengisian mencapai 76,61 kWh dengan total biaya Rp 207.865.

    Besarnya daya listrik yang disalurkan melalui SPKLU Ultra Fast Charging ini sangat membantu, serta menambah rasa aman saat menggunakan mobil listrik.

    Pemilik mobil listrik yang melakukan perjalanan mudik juga tak perlu khawatir kehabisan baterai di tengah jalan. Dengan perencanaan perjalanan yang matang, hal ini sangat bisa dihindari.

    Apalagi stasiun pengisian daya kendaraan listrik kini makin banyak tersebar. Selain yang dibangun oleh PLN, beberapa merek kendaraan juga menyediakan fasilitas untuk konsumennya.

    Selaku pengelola sebagian besar jalan tol, Jasa Marga menyediakan 53 rest area yang dilengkapi SPKLU. Berikut ini daftar lengkapnya berdasarkan informasi resmi dari Jasa Marga.

    Ruas Jabodetabek

    1. JagorawiRest Area KM 10A
    DC 60 KWRest Area KM 21B
    DC 50 KWRest Area KM 45A
    DC 60 KW2. Jakarta-TangerangRest Area KM 13A
    DC 60 KWRest Area KM 14B
    AC & DC 82.5 KW3. Jakarta-CikampekRest Area KM 6B
    AC 22 KW, DC 25 KW & DC 200 KWRest Area KM 19A
    DC 50 KW & DC 24 KWRest Area KM 19B
    DC 50 KW & DC 24 KWRest Area KM 39A
    DC 50 KWRest Area KM 42B
    DC 50 KWRest Area KM 57A
    AC 22 KW, DC 50 KW & DC 200 KWRest Area KM 62B
    AC 22 KW, DC 50 KW & DC 200 KW

    Ruas Cipularang & Padaleunyi

    1. CipularangRest Area KM 72A
    DC 50 KW, DC 24 KWRest Area KM 72B
    DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 88A
    AC 22 KW, DC 200 KW, DC 50 KW, DC 24 KW & DC 100 KWRest Area Travoy KM 88B
    AC 22 KW, DC 200 KW, DC 50 KW, DC 24 KW & DC 100 KWRest Area KM 97B
    DC 60 KWRest Area KM 125B
    DC 120 KW2. PadaleunyiRest Area KM 147A
    DC 50 KW, DC 200 KWRest Area KM 149B
    DC 50 KW, DC 24 KW

    Ruas Palikanci & Batang-Semarang

    1. PalikanciRest Area Travoy KM 207A
    DC 50 KW, DC 50 KW, DC 100 KW, AC 22 KW, DC 66 KWRest Area KM 208B
    DC 50 KW, DC 24 KW2. Batang-SemarangRest Area Travoy KM 360B
    DC 50 KWRest Area Travoy KM 379A
    AC 7.4 KW, DC 200 KW, DC 200 KW, DC 100 KW, AC 22 KW, DC 66 KWRest Area Travoy KM 389B
    AC 7.4 KW, DC 50 KW, DC 100 KW, AC 22 KWRest Area Travoy KM 391A
    DC 50 KW

    Ruas Semarang Seksi A, B, C & Semarang-Solo

    1. Semarang Seksi A, B, CRest Area KM 424B
    DC 50 KW2. Semarang-SoloRest Area KM 429A
    DC 50 KWRest Area KM 439A
    DC 50 KWRest Area KM 444B
    DC 50 KW, DC 200 KWRest Area KM 456B
    AC 7.4 KWRest Area KM 487A
    DC 50 KWRest Area KM 487B
    DC 50 KW

    Ruas Solo-Ngawi-Kertosono

    1. Solo-NgawiRest Area Travoy KM 519A
    DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 519B
    DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 538A
    DC 50 KW, DC 22 KWRest Area Travoy KM 538B
    DC 50 KW, DC 22 KWRest Area Travoy KM 575A
    DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area Travoy KM 575B
    DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KW2. Ngawi-KertosonoRest Area Travoy KM 597A
    DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area Travoy KM 597B
    DC 50 KW, DC 22 KWRest Area KM 626A
    AC 22 KW, DC 200 KWRest Area KM 626B
    AC 22 KW, DC 200 KW

    Ruas Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Gempol, Pandaan-Malang dan Gempol-Pasuruan

    1. Surabaya-MojokertoRest Area Travoy KM 725A
    DC 50 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area KM 726B
    DC 50 KW2. Surabaya-GempolRest Area KM 753B
    DC 50 KWRest Area KM 754A
    DC 50 KW3. Pandaan-MalangRest Area Travoy KM 66A
    DC 50 KWRest Area Travoy KM 66B
    DC 50 KWRest Area Travoy KM 84A
    DC 50 KWRest Area KM 84B
    DC 50 KW4. Gempol-PasuruanRest Area Travoy KM 792A
    DC 50 KWRest Area Travoy KM 792B
    DC 50 KW (lth/din)

  • 11 Aplikasi iOS Wajib untuk Lebaran! Perjalanan Mudik Aman, Mabar Seru, dan Kulineran Lezat! – Page 3

    11 Aplikasi iOS Wajib untuk Lebaran! Perjalanan Mudik Aman, Mabar Seru, dan Kulineran Lezat! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen spesial, di mana seluruh umat muslim di berbagai negara di dunia memanfaatkan perayaan ini dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman.

    Dari perjalanan mudik, menikmati hiburan bersama keluarga, hingga menyajikan hidangan khas Lebaran, semua dapat dilakukan dengan lebih mudah dan seru berkat teknologi.

    Berbekal deretan aplikasi yang tersedia di App Store, pengguna iPhone dan iPad bisa semakin mudah merencanakan perjalanan, menikmati hiburan berkualitas, hingga menikmati kelezaran kuliner khas Idul Fitri. 

    Tak hanya itu, Hari Raya Idul Fitri juga identik dengan kebersamaan dan berbagai kebahagiaan. Salah satunya bermain game bersama keluarga, atau mendengarkan kisah inspiratif selama perjalanan mudik ke kampung halaman menjadi aktivitas menyenangkan untuk mengisi waktu.

    Berikut adalah rekomendasi aplikasi iOS dan iPadOS di App Store yang dapat membantu Anda merayakan Idul Fitri di kampung halaman semakin seru.

    Seru Main Game Bareng Keluarga dan Kerabat

    Menghabiskan waktu bersama keluarga bisa menjadi lebih menyenangkan dengan memainkan game-game interaktif yang bisa dimainkan bersama.

    Selain menghibur, main bareng (mabar) bisa juga dipakai untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga. Ini tiga game multiplayer patut dicoba: 

    Dadoo – Game trivia menguji wawasan dengan berbagai kategori menarik

    Roblox – Platform game dengan berbagai pilihan dunia virtual ini sangat cocok dimainkan bersama, apalagi untuk kerabat, adik, atau sepupu yang umurnya masih muda.
    Mobile Legends: Bang Bang – Bagi pengguna iPhone dan iOS yang sudah lebih dewasa dan memiliki jiwa kompetitif, game MOBA buatan Moonton ini dapat menjadi pilihan.

     

     

  • Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak

    Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak

    perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman

    Jakarta (ANTARA) – Jumat (2i/3) pagi itu ratusan kendaraan roda empat memenuhi buffer zones di sejumlah Dermaga Reguler Pelabuhan Merak. Pemandangan mobil yang tidak biasa, pasalnya sebagian besar dari mobil-mobil itu membawa beban tambahan di bagian roof rack (atas mobil).

    Barang bawaan itu menjadikannya ibarat “jambul’ yang dibungkus terpal pelindung warna-warni. Jambul-jambul itu berisi pesan bahagia: hadiah para perantau bagi keluarga yang akan segera mereka jumpai di kampung halaman.

    Mobil para pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten yang berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Mobil-mobil itu berjejer rapi menunggu antrian masuk ke dalam kapal penyeberangan. Sebagian pemudik memilih diam di dalam mobil, sebagian lagi melipir ke bibir laut, berhadap-hadapan dengan Pulau Merak Besar.

    Anak-anak pemudik berlarian, bermain di area parkir sambil diawasi orang tua mereka. Beberapa lagi duduk pada pembatas dermaga sambil menikmati pemandangan laut dan berfoto-ria.

    Para pemudik yang lain, terutama bapak-bapak, hanya bersantai di dekat mobil. Sesekali mereka memeriksa ikatan pada roof rack dan mengecek ketegangan ban serta kondisi mesin.

    Mereka memastikan hadiah bagi keluarga di kampung halaman tetap dalam kondisi yang baik-baik saja dan perjalanan mudik keluarga mereka dapat berjalan lancar.

    Tak mau ketinggalan menyumbang keramaian, para pedagang asongan dengan penuh semangat menawarkan dagangan mereka kepada para pemudik. Mulai dari makanan dan minuman ringan, masker, alat cukur, mainan anak-anak serta berbagai jenis dagangan lainnya ditawarkan dari mobil ke mobil.

    Sedikit beranjak ke arah laut, sekitar 100 meter dari bibir Dermaga Reguler 3, dekat dengan Pulau Merak Besar, tiga mercusuar kecil nan tua masih berdiri. Yang paling dekat dengan dermaga sudah miring, menandakan usianya yang tak lagi muda. Sementara dua lainnya masih berdiri tegak, menunggu waktu hingga menjadi miring seperti mercusuar pertama.

    Kemudian dari kejauhan, beberapa kapal penumpang dari dermaga eksekutif yang pada mudik kali ini diregulerkan mulai berlabuh mengangkut para pemudik menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Ada juga kapal yang baru merapat ke arah dermaga reguler. Bunyi sirenenya memecah keramaian para pemudik yang sedang menunggu kebarangkatan. Kekuatan sirene mungkin setara dengan klakson-klakson ratusan mobil pemudik jika dibunyikan sekaligus.

    Meskipun tanpa suasana orens matahari terbit, pemandangan pagi dari Laut Pelabuhan Merak tetaplah kirana. Laut biru ditambah suasana pagi dan dibalut kerinduan hati para pemudik bertemu keluarga di kampung halaman menjadikan pagi itu semakin indah.

    Keindahan itu ditambah dengan kemacetan di Pelabuhan Merak yang pada mudik kali ini menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tidak ada lagi antrian mobil yang mengular hingga lebih dari satu kilometer di jalan luar gerbang Ferry Express.

    Selain jumlah pemudik yang berkurang, keputusan Kementerian Perhubungan untuk menjadikan dermaga eksekutif atau dermaga 6 sebagai dermaga reguler juga menjadikan kemacetan diatasi dengan efektif.

    Pemudik-pemudik itu ternyata membawa kisahnya masing-masing. Sebut saja Khoirul yang berangkat dari Malang menuju Pelabuhan Merak bersama istri dan kedua anaknya.

    Ini kali pertama Khoirul dan keluarganya mudik lewat jalur Merak. Sebelum-sebelumnya, Khoirul mengaku biasa mudik memakai pesawat atau langsung naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    Khoirul berkendara tanpa kendala berarti dari Malang menuju Banten, hanya sedikit kemacetan yang terjadi di Exit Tol Merak. Namun itu bukan apa-apa bagi Khoirul sekeluarga lantaran mereka akan segera bertemu keluarga di kampung halaman, Lampung.

    Khoirul sekeluarga yang berpose di pinggir dermaga membelakangi laut menjadi potret keluarga sederhana yang bahagia. Khoirul di ujung kanan, diikuti anak bungsunya, lalu diikuti oleh istrinya dan kemudian anak pertamanya di ujung kiri.

    Senyum bahagia keluarga kecil itu hanyalah sekian persen dari senyum bahagia mereka ketika nanti berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.

    Selain pemudik, keramaian di dermaga reguler pagi itu juga disumbang oleh para pengangkut barang lintas provinsi. Salah satunya adalah Kiki. Tak tanggung-tanggung, pria berusia 17 tahun ini mengangkut 12 unit sepeda motor bekas di mobil pick-upnya.

    Seorang kernet mobil angkutan barang antarprovinsi bernama sedang menunggu keberangkatan kapal dari Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Saat ditemui di lokasi, Kiki tengah mengencangkan tali pengikat sepeda motor berbagai merek itu. Beberapa hari lalu, Kiki mengantarkan pisang dan hasil bumi lainnya menuju Serang, Banten.

    Kemudian hari ini, Kiki yang berkendara bersama ayahnya kembali ke Lampung dengan mengangkut sejumlah sepeda motor bekas. Menurutnya, situasi saat ini jauh berbeda dengan situasi hari-hari biasa ia bekerja.

    Pasalnya kesemarakan mudik begitu terasa, bahkan ia hampir tak sadar bahwa ia bukan sedang mudik, tetapi sedang bekerja. “Bang, bakal masuk TV ya ini? Hehehe,” kata Kiki sambil tertawa ke arah kamera wartawan.

    Hingga pukul 08.00 WIB, mobil-mobil pemudik mulai beranjak dari dermaga reguler menuju kapal penyeberangan. Petugas gabungan, mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan setempat tak hentinya mengatur lalu lintas kendaraan.

    Tak lama setelah mobil-mobil itu beranjak, mobil-mobil dari pemudik lain yang baru saja memasuki Pelabuhan Merak Kembali mengisi buffer zones dermaga reguler.

    Sedikit demi sedikit suasana pagi Dermaga Reguler Pelabuhan Merak memudar diganti cahaya matahari yang menembak lurus ke arah dermaga, kian panas mendekati siang hari.

    Demikian pun hari yang ditunggu-tunggu pemudik, hari lebaran, sudah semakin dekat.
    Seperti kata pepatah kuno, perjalanan menuju opera tidak kalah menarik dari opera itu sendiri.

    Demikian pun perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman.

    Selalu ada yang dapat diceritakan dari perjalanan mudik. Macet, ngantuk, kehabisan bensin, berdesakan dengan pemudik lain. Cerita-cerita itu, sedih atau senang, akan segera menjadi cerita menarik ketika menjadi obrolan dengan keluarga tercinta di kampung halaman.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • H-2 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Terpantau Dipadati Pemudik

    H-2 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Terpantau Dipadati Pemudik

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua hari menjelang Lebaran Idulfitri 2025, Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat masih dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.

    Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Lebaran 2025 di lokasi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 13.30 WIB, stasiun Pasar Senen sudah penuh dengan calon penumpang. Mereka tampak sibuk melakukan check-in, menjaga barang bawaan seperti dus dan koper, serta menghabiskan waktu dengan berbincang bersama keluarga.

    Salah satu pemudik, Arum (34), berangkat dari Depok bersama anak-anak dan ibunya. Dari Stasiun Pasar Senen, ia akan melanjutkan perjalanan ke Blitar, Jawa Timur.

    Arum mengaku memilih keberangkatan pada 29 Maret 2025 karena menyesuaikan jadwal libur sekolah anak-anaknya.

    “Karena kan waktu awal-awal Libur, jadi mau tidak mau pesan tiketnya diatas tanggal 25. Ternyata saat mau akhir-akhir libur, dimundurin jadi tanggal 21. Karena sudah dipilih [tiket] tanggal 29, jadi mau tidak mau tanggal 29,” ujarnya kepada Tim Jelajah Lebaran 2025. 

    Menurut Arum, kepadatan di Stasiun Pasar Senen tahun ini masih lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, Dia berharap pihak stasiun menambah jumlah tempat duduk di area tunggu, mengingat jumlah pemudik semakin bertambah menjelang Lebaran.

    “Agar semuanya dapat tempat duduk, Jadi antrenya tidak pegal berdiri terus,” tambahnya.

    Sementara itu, pemudik lainnya, Yuri (25), sedang menunggu jadwal keberangkatan keretanya menuju Tegal. Ia berangkat sendiri dari Depok dan harus transit di Stasiun Pasar Senen.

    Yuri mengatakan bahwa kereta yang dinaikinya dari Stasiun Jatinegara sudah penuh dengan penumpang. Bahkan, hampir seluruh penumpang turun di Stasiun Pasar Senen.

    Dia berhasil mendapatkan tiket keberangkatan pada 29 Maret 2025 setelah melalui proses war tiket. Awalnya, Dia berharap bisa berangkat lebih awal.

    “Ekspektasi berangkat H-5 karena masih ada kegiatan. Yaudah deh tunggu dulu, eh H-2 dapat [tiketnya],” terangnya. 

    Menurut pengamatannya, kepadatan sempat terjadi di area check-in. Dia menilai hal ini disebabkan oleh kebijakan pencetakan dan verifikasi ulang tiket di stasiun.

  • Curhat ala Pemudik Motor Lewat Tulisan di Ransel: Gagal Bawa Calon Mantu

    Curhat ala Pemudik Motor Lewat Tulisan di Ransel: Gagal Bawa Calon Mantu

    Jakarta

    Seorang wanita bernama Lusi (24) membawa curhatan patah hati saat mudik ke kampung halamannya di wilayah Kuningan, Jawa Barat (Jabar). Lusi curhat dirinya baru putus dengan kekasihnya hingga gagal membawa calon menantu untuk orang tuanya di kampung.

    Dilansir detikJabar, Sabtu (29/3/2025) Lusi mengungkapkan curhatan tersebut melalui secarik kertas bertuliskan ‘Gajadi bawa calon mantu, keburu kandas 25 hari lalu’ yang ditempelkan di ranselnya. Lusi sendiri hendak mudik dari Karawang menuju Kuningan.

    “Sengaja dipasang kalimat itu, soalnya baru putus juga 25 hari yang lalu,” ungkap Lusi dilansir detikJabar, Sabtu (29/3/2025).

    Lusi bercerita awalnya dia berencana memperkenalkan kekasihnya kepada keluarga saat Lebaran. Namun, hubungan mereka kandas hingga rencana itu pun batal.

    “Tadinya sih udah direncanain mau diajak pas Lebaran, tapi udah putus duluan,” ujarnya dengan nada kecewa.

    Namun demikian, Lusi tetap semangat melanjutkan perjalanan untuk merayakan momen Lebaran bersama keluarga. Sepanjang perjalanan, Lusi bergantian mengendarai motor dengan keponakannya. Lusi berencana menghabiskan waktu cukup lama di kampung halamannya tersebut.

    baca selengkapnya di sini.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini