126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebanyak 126.518 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta menuju Tol Trans Jawa. Hal ini terlihat di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama pada Jumat (28/3/2025).
Laporan ini disampaikan sebagai pembaruan data pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 oleh Polri.
“Data perbandingan volume arus lalu lintas menunjukkan lonjakan kendaraan yang keluar dari Jakarta. Di GT Cikampek Utama, sebanyak 126.518 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Tol Trans Jawa, sementara tidak ada kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui jalur yang sama,” kata Juru Bicara Operasi Ketupat 2025, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan yang diterima Sabtu (29/3/2025).
Untuk arus lalu lintas menuju Merak, lanjut Kamal, tercatat 52.285 kendaraan keluar Jakarta melalui GT Cikupa, sedangkan 49.898 kendaraan kembali ke Jakarta.
Selain itu, volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Bogor melalui GT Ciawi tercatat sebanyak 40.297 kendaraan, sementara 29.493 kendaraan kembali ke Jakarta.
“Di jalur arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama, tercatat 39.283 kendaraan meninggalkan Jakarta dan 24.847 kendaraan menuju Jakarta,” tambahnya.
Kamal juga melaporkan adanya 150 kejadian kecelakaan lalu lintas pada Jumat. Dalam kecelakaan tersebut, 8 orang dilaporkan meninggal dunia, 28 orang mengalami luka berat, dan 204 orang luka ringan.
Kerugian materiil akibat kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 179.000.000.
Kamal juga menjelaskan beberapa langkah rekayasa lalu lintas yang diberlakukan untuk mengatasi kemacetan dan mengatur arus kendaraan.
“Pada pukul 08.45 WIB, Wakapolri membuka sistem
one way
nasional dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung,” jelas Kamal.
Rekayasa lalu lintas lainnya termasuk penambahan jalur
contraflow
dan penyempitan jalur
contraflow
yang sebelumnya telah dibuka.
Selain itu, Kamal mengingatkan bahwa pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas diberlakukan sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk kendaraan logistik berupa pengiriman ternak, uang, dan kebutuhan pokok.
Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025.
“Pastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat, serta periksa kendaraan sebelum berangkat. Jaga jarak aman, berkonsentrasi saat berkendara, dan manfaatkan rest area untuk beristirahat,” tutur Kamal.
Pemudik juga disarankan untuk menggunakan aplikasi Google Maps guna memperoleh informasi terbaru mengenai arus lalu lintas.
Masyarakat juga dapat menghubungi
Call Center
1-500-669 atau SMS
Center
9119 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Kami siap membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat agar dapat sampai tujuan dengan selamat,” ujar Kamal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Mudik
-

Pemudik Bus dari Jakarta Meningkat Dibanding Tahun Lalu tapi 82 Persen Armada Tak Laik Jalan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM – Jumlah pemudik yang menggunakan bus dari Jakarta di momen Lebaran tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.
Hal itu berdasarkan dari Dishub DKI Jakarta yang merangkum jumlah pemudik dari tujuh terminal di Jakarta.
Adapun ketujuh terminal itu yakni empat terminal utama meliputi Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, Pulo Gebang dan Tanjung Priok.
Serta tiga terminal bantuan yakni Terminal Grogol, Angke dan Lebak Bulus.
Berdasarkan data, puncak arus mudik dari armada bus sudah terjadi pada Jumat (28/3/2025) kemarin.
Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, total pemudik yang berangkat menggunakan bus pada puncak arus mudik kemarin sebanyak 17.047 penumpang dengan total armada bus yang berangkat 1.312 kendaraan.
“Dari data itu maka dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 atau di H-3 Lebaran, terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 290,74 persen,” ujar Syafrin dalam datanya, Sabtu (29/3/2025).
Namun tingginya pemudik yang menggunakan bus tak berbanding lurus dengan armada yang dinyatakan laik jalan.
Sebab, berdasarkan hasil ramp check atau uji kelaikan terhadap 562 kendaraan, hanya 99 armada saja yang dinyatakan lulus.
“Yang tidak lulus 463 kendaraan atau 82,38 persen,” ucap Syafrin.
Indikator kendaraan tersebut dinyatakan tidak lulus karena terkait masalah perlengkapan kendaraan hingga masalah kapasitas tempat duduk.
Sedangkan untuk tes kesehatan bagi para pengemudi, dari 641 awak bus yang diperiksa, hasilnya 446 dinyatakan sehat, 73 tidak sehat dan 122 sisanya sehat namun dengan catatan.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Ketum Muhammadiyah Ingatkan Mudik Jangan Jadi Ajang Pamer Harta dan Kesuksesan: Tidak Penting
PIKIRAN RAKYAT – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi perantau untuk pulang ke kampung halaman, berkumpul dengan keluarga, serta mempererat tali silaturahmi.
Namun, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan agar tradisi ini tidak disalahgunakan sebagai ajang pamer harta dan kesuksesan.
“Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau,” katanya dalam acara Silaturahim Ramadhan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa 25 Maret 2025.
Menurut Haedar Nashir, makna sejati dari mudik adalah membangun kebersamaan dan memperkuat hubungan antar anggota keluarga serta masyarakat. Jika hanya dijadikan sarana untuk menunjukkan gaya hidup mewah, maka esensi Lebaran akan hilang.
“Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting,” ucapnya.
Hidup Sederhana untuk Menghindari Kesenjangan Sosial
Dalam pandangan Haedar Nashir, gaya hidup berlebihan tidak hanya berisiko menimbulkan kesenjangan sosial, tetapi juga dapat mendorong perilaku menyimpang di tengah masyarakat.
“Sukses itu harus, tetapi kalau menjadi pamer nanti akan tumbuh kesenjangan dengan masyarakat yang pada umumnya hidup sederhana dan biasa. Bisakah kita sekarang untuk hidup secukupnya?” tuturnya.
Pola hidup konsumtif yang berlebihan juga berpotensi merambah ke berbagai kalangan, termasuk elite politik, ekonomi, hingga tokoh keagamaan. Hal ini bisa menjadi akar munculnya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Kekayaan tak pernah kenyang-kenyang ketika harta dan rezeki Tuhan dilimpahkan kepadanya. Kepuasan juga sama, sudah dikasih masa jabatan seharusnya setiap orang dengan senang hati turun dari tahta itu dengan senyuman,” ujar Haedar Nashir.
Dia menekankan bahwa mereka yang hidup hanya mengejar kekuasaan, popularitas, dan kekayaan berlebih justru akan berakhir dalam kesepian. Oleh karena itu, menjalani hidup dengan sederhana dan wajar adalah pilihan terbaik.
“Jadi jalani hidup dengan secukupnya, dengan sewajarnya,” kata Haedar Nashir.
Dia juga menekankan pentingnya menanamkan kegembiraan beragama dalam kehidupan sosial dan bernegara. Dia mengajak masyarakat untuk menjalani ajaran agama dengan seimbang, mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan, serta mempersiapkan generasi emas untuk masa depan Indonesia.
“Hal itu tentu penting dalam membangun ekosistem bangsa. Dalam kehidupan bernegara, kita bisa teladani tokoh-tokoh bangsa yang lahir pada perjuangan kemerdekaan,” ucap Haedar Nashir.
Peringatan terhadap Sikap Riya’ dalam Kehidupan
Pamer atau riya’ dalam Islam merupakan perbuatan tercela yang tergolong dalam syirik kecil. Riya’ berarti menampilkan amal, ibadah, atau prestasi dengan tujuan mendapat pujian dari manusia. Dalam Islam, perbuatan ini sangat dikecam karena mengurangi keikhlasan seseorang dalam beribadah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits qudsi:
“Aku Dzat yang paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya itu ia menyekutukan Aku dengan selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan ia bersama sekutunya itu.” (HR. Muslim)
Peringatan ini menegaskan bahwa segala bentuk amal yang dilakukan dengan tujuan pamer tidak akan diterima oleh Allah. Bahkan, pada hari kiamat, orang yang beramal dengan niat riya’ akan diperintahkan untuk mencari pahala dari orang-orang yang mereka harapkan pujiannya di dunia, yang tentu saja mustahil terjadi.
“Pergilah kepada mereka yang engkau riya untuk mereka di dunia, dan lihatlah apakah engkau mendapatkan balasan pada mereka.” (HR. Ahmad)
Dalam menjalani kehidupan, Islam mengajarkan untuk selalu berpegang pada niat yang ikhlas. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya semua perbuatan itu tergantung kepada niat, dan bagi seseorang itu apa yang diniatkan…” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam bishawab.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

SPKLU Berdaya Tinggi Jadi Pahlawan Mudik Pakai Mobil Listrik
Jakarta –
Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 sudah di depan mata, musim mudik pun tiba. Namun berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, musim mudik tahun ini bakal lebih beragam karena banyak dari pemudik yang memilih untuk mengendarai kendaraan listrik.
Meski demikian, detikers dan para pemudik yang memilih mengendarai mobil listrik tidak perlu khawatir. Soalnya PT PLN (Persero) bersama Jasa Marga sudah mempersiapkan dan memperbanyak layanan SPKLU di seluruh Indonesia, terutama pada jalur mudik seperti Tol Trans Jawa.
SPKLU PLN. Foto: Tim detikOto
Tercatat dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Jasa Marga menyediakan 53 rest area yang dilengkapi SPKLU, dengan daya listrik yang berbeda-beda.
Saat detikOto melakukan perjalanan ‘Ekspedisi Jalur Mudik’ 2025 bersama PT PLN (Persero), dengan mengendarai mobil listrik AION V, dengan tujuan Jakarta-Magelang-Kulon Progo-Yogyakarta-Jakarta, SPKLU DC benar-benar memiliki peran penting, terutama dengan kapasitas 100 kW/200 kW.
Seperti SPKLU ultra fast charging yang berada di Rest Area 379A Batang-Semarang. SPKLU ini memiliki beberapa keistimewaan.
SPKLU ini mampu mengisi penuh mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit saja dari posisi kosong.
Faktanya, detikOto pun membuktikan dengan langsung melakukan pengisian baterai mobil listrik AION V berkapasitas baterai 75,3 kWh, setelah melalui rute perjalanan Jln. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta Selatan menuju Rest Area 379A Batang-Semarang. Saat hendak melakukan pengisian baterai, kapasitas baterai tersisa 6 persen.
Jasa Marga Siapkan 22 SPKLU di Rest Area Tol saat Mudik, Ini Lokasinya Foto: Dok. Jasa Marga
SPKLU yang berada di Rest Area 379 A salah satunya menyediakan pengisian dengan daya 200 kW. Ini sangat membantu kami dalam melakukan pengisian mobil listrik AION V. Hanya butuh waktu sekitar 77 menit, baterai tersi penuh dengan pengisian mencapai 76,61 kWh dengan total biaya Rp 207.865.
Besarnya daya listrik yang disalurkan melalui SPKLU Ultra Fast Charging ini sangat membantu, serta menambah rasa aman saat menggunakan mobil listrik.
Pemilik mobil listrik yang melakukan perjalanan mudik juga tak perlu khawatir kehabisan baterai di tengah jalan. Dengan perencanaan perjalanan yang matang, hal ini sangat bisa dihindari.
Apalagi stasiun pengisian daya kendaraan listrik kini makin banyak tersebar. Selain yang dibangun oleh PLN, beberapa merek kendaraan juga menyediakan fasilitas untuk konsumennya.
Selaku pengelola sebagian besar jalan tol, Jasa Marga menyediakan 53 rest area yang dilengkapi SPKLU. Berikut ini daftar lengkapnya berdasarkan informasi resmi dari Jasa Marga.
Ruas Jabodetabek
1. JagorawiRest Area KM 10A
DC 60 KWRest Area KM 21B
DC 50 KWRest Area KM 45A
DC 60 KW2. Jakarta-TangerangRest Area KM 13A
DC 60 KWRest Area KM 14B
AC & DC 82.5 KW3. Jakarta-CikampekRest Area KM 6B
AC 22 KW, DC 25 KW & DC 200 KWRest Area KM 19A
DC 50 KW & DC 24 KWRest Area KM 19B
DC 50 KW & DC 24 KWRest Area KM 39A
DC 50 KWRest Area KM 42B
DC 50 KWRest Area KM 57A
AC 22 KW, DC 50 KW & DC 200 KWRest Area KM 62B
AC 22 KW, DC 50 KW & DC 200 KWRuas Cipularang & Padaleunyi
1. CipularangRest Area KM 72A
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area KM 72B
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 88A
AC 22 KW, DC 200 KW, DC 50 KW, DC 24 KW & DC 100 KWRest Area Travoy KM 88B
AC 22 KW, DC 200 KW, DC 50 KW, DC 24 KW & DC 100 KWRest Area KM 97B
DC 60 KWRest Area KM 125B
DC 120 KW2. PadaleunyiRest Area KM 147A
DC 50 KW, DC 200 KWRest Area KM 149B
DC 50 KW, DC 24 KWRuas Palikanci & Batang-Semarang
1. PalikanciRest Area Travoy KM 207A
DC 50 KW, DC 50 KW, DC 100 KW, AC 22 KW, DC 66 KWRest Area KM 208B
DC 50 KW, DC 24 KW2. Batang-SemarangRest Area Travoy KM 360B
DC 50 KWRest Area Travoy KM 379A
AC 7.4 KW, DC 200 KW, DC 200 KW, DC 100 KW, AC 22 KW, DC 66 KWRest Area Travoy KM 389B
AC 7.4 KW, DC 50 KW, DC 100 KW, AC 22 KWRest Area Travoy KM 391A
DC 50 KWRuas Semarang Seksi A, B, C & Semarang-Solo
1. Semarang Seksi A, B, CRest Area KM 424B
DC 50 KW2. Semarang-SoloRest Area KM 429A
DC 50 KWRest Area KM 439A
DC 50 KWRest Area KM 444B
DC 50 KW, DC 200 KWRest Area KM 456B
AC 7.4 KWRest Area KM 487A
DC 50 KWRest Area KM 487B
DC 50 KWRuas Solo-Ngawi-Kertosono
1. Solo-NgawiRest Area Travoy KM 519A
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 519B
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 538A
DC 50 KW, DC 22 KWRest Area Travoy KM 538B
DC 50 KW, DC 22 KWRest Area Travoy KM 575A
DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area Travoy KM 575B
DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KW2. Ngawi-KertosonoRest Area Travoy KM 597A
DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area Travoy KM 597B
DC 50 KW, DC 22 KWRest Area KM 626A
AC 22 KW, DC 200 KWRest Area KM 626B
AC 22 KW, DC 200 KWRuas Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Gempol, Pandaan-Malang dan Gempol-Pasuruan
1. Surabaya-MojokertoRest Area Travoy KM 725A
DC 50 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area KM 726B
DC 50 KW2. Surabaya-GempolRest Area KM 753B
DC 50 KWRest Area KM 754A
DC 50 KW3. Pandaan-MalangRest Area Travoy KM 66A
DC 50 KWRest Area Travoy KM 66B
DC 50 KWRest Area Travoy KM 84A
DC 50 KWRest Area KM 84B
DC 50 KW4. Gempol-PasuruanRest Area Travoy KM 792A
DC 50 KWRest Area Travoy KM 792B
DC 50 KW (lth/din) -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5177514/original/003672000_1743201081-20250329-Merak-HER_6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
11 Aplikasi iOS Wajib untuk Lebaran! Perjalanan Mudik Aman, Mabar Seru, dan Kulineran Lezat! – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen spesial, di mana seluruh umat muslim di berbagai negara di dunia memanfaatkan perayaan ini dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman.
Dari perjalanan mudik, menikmati hiburan bersama keluarga, hingga menyajikan hidangan khas Lebaran, semua dapat dilakukan dengan lebih mudah dan seru berkat teknologi.
Berbekal deretan aplikasi yang tersedia di App Store, pengguna iPhone dan iPad bisa semakin mudah merencanakan perjalanan, menikmati hiburan berkualitas, hingga menikmati kelezaran kuliner khas Idul Fitri.
Tak hanya itu, Hari Raya Idul Fitri juga identik dengan kebersamaan dan berbagai kebahagiaan. Salah satunya bermain game bersama keluarga, atau mendengarkan kisah inspiratif selama perjalanan mudik ke kampung halaman menjadi aktivitas menyenangkan untuk mengisi waktu.
Berikut adalah rekomendasi aplikasi iOS dan iPadOS di App Store yang dapat membantu Anda merayakan Idul Fitri di kampung halaman semakin seru.
Seru Main Game Bareng Keluarga dan Kerabat
Menghabiskan waktu bersama keluarga bisa menjadi lebih menyenangkan dengan memainkan game-game interaktif yang bisa dimainkan bersama.
Selain menghibur, main bareng (mabar) bisa juga dipakai untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga. Ini tiga game multiplayer patut dicoba:
Dadoo – Game trivia menguji wawasan dengan berbagai kategori menarik
Roblox – Platform game dengan berbagai pilihan dunia virtual ini sangat cocok dimainkan bersama, apalagi untuk kerabat, adik, atau sepupu yang umurnya masih muda.
Mobile Legends: Bang Bang – Bagi pengguna iPhone dan iOS yang sudah lebih dewasa dan memiliki jiwa kompetitif, game MOBA buatan Moonton ini dapat menjadi pilihan. -

Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak
perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman
Jakarta (ANTARA) – Jumat (2i/3) pagi itu ratusan kendaraan roda empat memenuhi buffer zones di sejumlah Dermaga Reguler Pelabuhan Merak. Pemandangan mobil yang tidak biasa, pasalnya sebagian besar dari mobil-mobil itu membawa beban tambahan di bagian roof rack (atas mobil).
Barang bawaan itu menjadikannya ibarat “jambul’ yang dibungkus terpal pelindung warna-warni. Jambul-jambul itu berisi pesan bahagia: hadiah para perantau bagi keluarga yang akan segera mereka jumpai di kampung halaman.
Mobil para pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten yang berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.
Mobil-mobil itu berjejer rapi menunggu antrian masuk ke dalam kapal penyeberangan. Sebagian pemudik memilih diam di dalam mobil, sebagian lagi melipir ke bibir laut, berhadap-hadapan dengan Pulau Merak Besar.
Anak-anak pemudik berlarian, bermain di area parkir sambil diawasi orang tua mereka. Beberapa lagi duduk pada pembatas dermaga sambil menikmati pemandangan laut dan berfoto-ria.
Para pemudik yang lain, terutama bapak-bapak, hanya bersantai di dekat mobil. Sesekali mereka memeriksa ikatan pada roof rack dan mengecek ketegangan ban serta kondisi mesin.
Mereka memastikan hadiah bagi keluarga di kampung halaman tetap dalam kondisi yang baik-baik saja dan perjalanan mudik keluarga mereka dapat berjalan lancar.
Tak mau ketinggalan menyumbang keramaian, para pedagang asongan dengan penuh semangat menawarkan dagangan mereka kepada para pemudik. Mulai dari makanan dan minuman ringan, masker, alat cukur, mainan anak-anak serta berbagai jenis dagangan lainnya ditawarkan dari mobil ke mobil.
Sedikit beranjak ke arah laut, sekitar 100 meter dari bibir Dermaga Reguler 3, dekat dengan Pulau Merak Besar, tiga mercusuar kecil nan tua masih berdiri. Yang paling dekat dengan dermaga sudah miring, menandakan usianya yang tak lagi muda. Sementara dua lainnya masih berdiri tegak, menunggu waktu hingga menjadi miring seperti mercusuar pertama.
Kemudian dari kejauhan, beberapa kapal penumpang dari dermaga eksekutif yang pada mudik kali ini diregulerkan mulai berlabuh mengangkut para pemudik menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Ada juga kapal yang baru merapat ke arah dermaga reguler. Bunyi sirenenya memecah keramaian para pemudik yang sedang menunggu kebarangkatan. Kekuatan sirene mungkin setara dengan klakson-klakson ratusan mobil pemudik jika dibunyikan sekaligus.
Meskipun tanpa suasana orens matahari terbit, pemandangan pagi dari Laut Pelabuhan Merak tetaplah kirana. Laut biru ditambah suasana pagi dan dibalut kerinduan hati para pemudik bertemu keluarga di kampung halaman menjadikan pagi itu semakin indah.
Keindahan itu ditambah dengan kemacetan di Pelabuhan Merak yang pada mudik kali ini menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tidak ada lagi antrian mobil yang mengular hingga lebih dari satu kilometer di jalan luar gerbang Ferry Express.
Selain jumlah pemudik yang berkurang, keputusan Kementerian Perhubungan untuk menjadikan dermaga eksekutif atau dermaga 6 sebagai dermaga reguler juga menjadikan kemacetan diatasi dengan efektif.
Pemudik-pemudik itu ternyata membawa kisahnya masing-masing. Sebut saja Khoirul yang berangkat dari Malang menuju Pelabuhan Merak bersama istri dan kedua anaknya.
Ini kali pertama Khoirul dan keluarganya mudik lewat jalur Merak. Sebelum-sebelumnya, Khoirul mengaku biasa mudik memakai pesawat atau langsung naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Khoirul berkendara tanpa kendala berarti dari Malang menuju Banten, hanya sedikit kemacetan yang terjadi di Exit Tol Merak. Namun itu bukan apa-apa bagi Khoirul sekeluarga lantaran mereka akan segera bertemu keluarga di kampung halaman, Lampung.
Khoirul sekeluarga yang berpose di pinggir dermaga membelakangi laut menjadi potret keluarga sederhana yang bahagia. Khoirul di ujung kanan, diikuti anak bungsunya, lalu diikuti oleh istrinya dan kemudian anak pertamanya di ujung kiri.
Senyum bahagia keluarga kecil itu hanyalah sekian persen dari senyum bahagia mereka ketika nanti berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.
Selain pemudik, keramaian di dermaga reguler pagi itu juga disumbang oleh para pengangkut barang lintas provinsi. Salah satunya adalah Kiki. Tak tanggung-tanggung, pria berusia 17 tahun ini mengangkut 12 unit sepeda motor bekas di mobil pick-upnya.
Seorang kernet mobil angkutan barang antarprovinsi bernama sedang menunggu keberangkatan kapal dari Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.
Saat ditemui di lokasi, Kiki tengah mengencangkan tali pengikat sepeda motor berbagai merek itu. Beberapa hari lalu, Kiki mengantarkan pisang dan hasil bumi lainnya menuju Serang, Banten.
Kemudian hari ini, Kiki yang berkendara bersama ayahnya kembali ke Lampung dengan mengangkut sejumlah sepeda motor bekas. Menurutnya, situasi saat ini jauh berbeda dengan situasi hari-hari biasa ia bekerja.
Pasalnya kesemarakan mudik begitu terasa, bahkan ia hampir tak sadar bahwa ia bukan sedang mudik, tetapi sedang bekerja. “Bang, bakal masuk TV ya ini? Hehehe,” kata Kiki sambil tertawa ke arah kamera wartawan.
Hingga pukul 08.00 WIB, mobil-mobil pemudik mulai beranjak dari dermaga reguler menuju kapal penyeberangan. Petugas gabungan, mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan setempat tak hentinya mengatur lalu lintas kendaraan.
Tak lama setelah mobil-mobil itu beranjak, mobil-mobil dari pemudik lain yang baru saja memasuki Pelabuhan Merak Kembali mengisi buffer zones dermaga reguler.
Sedikit demi sedikit suasana pagi Dermaga Reguler Pelabuhan Merak memudar diganti cahaya matahari yang menembak lurus ke arah dermaga, kian panas mendekati siang hari.
Demikian pun hari yang ditunggu-tunggu pemudik, hari lebaran, sudah semakin dekat.
Seperti kata pepatah kuno, perjalanan menuju opera tidak kalah menarik dari opera itu sendiri.Demikian pun perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman.
Selalu ada yang dapat diceritakan dari perjalanan mudik. Macet, ngantuk, kehabisan bensin, berdesakan dengan pemudik lain. Cerita-cerita itu, sedih atau senang, akan segera menjadi cerita menarik ketika menjadi obrolan dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025 -

H-2 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Terpantau Dipadati Pemudik
Bisnis.com, JAKARTA – Dua hari menjelang Lebaran Idulfitri 2025, Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat masih dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.
Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Lebaran 2025 di lokasi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 13.30 WIB, stasiun Pasar Senen sudah penuh dengan calon penumpang. Mereka tampak sibuk melakukan check-in, menjaga barang bawaan seperti dus dan koper, serta menghabiskan waktu dengan berbincang bersama keluarga.
Salah satu pemudik, Arum (34), berangkat dari Depok bersama anak-anak dan ibunya. Dari Stasiun Pasar Senen, ia akan melanjutkan perjalanan ke Blitar, Jawa Timur.
Arum mengaku memilih keberangkatan pada 29 Maret 2025 karena menyesuaikan jadwal libur sekolah anak-anaknya.
“Karena kan waktu awal-awal Libur, jadi mau tidak mau pesan tiketnya diatas tanggal 25. Ternyata saat mau akhir-akhir libur, dimundurin jadi tanggal 21. Karena sudah dipilih [tiket] tanggal 29, jadi mau tidak mau tanggal 29,” ujarnya kepada Tim Jelajah Lebaran 2025.
Menurut Arum, kepadatan di Stasiun Pasar Senen tahun ini masih lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, Dia berharap pihak stasiun menambah jumlah tempat duduk di area tunggu, mengingat jumlah pemudik semakin bertambah menjelang Lebaran.
“Agar semuanya dapat tempat duduk, Jadi antrenya tidak pegal berdiri terus,” tambahnya.
Sementara itu, pemudik lainnya, Yuri (25), sedang menunggu jadwal keberangkatan keretanya menuju Tegal. Ia berangkat sendiri dari Depok dan harus transit di Stasiun Pasar Senen.
Yuri mengatakan bahwa kereta yang dinaikinya dari Stasiun Jatinegara sudah penuh dengan penumpang. Bahkan, hampir seluruh penumpang turun di Stasiun Pasar Senen.
Dia berhasil mendapatkan tiket keberangkatan pada 29 Maret 2025 setelah melalui proses war tiket. Awalnya, Dia berharap bisa berangkat lebih awal.
“Ekspektasi berangkat H-5 karena masih ada kegiatan. Yaudah deh tunggu dulu, eh H-2 dapat [tiketnya],” terangnya.
Menurut pengamatannya, kepadatan sempat terjadi di area check-in. Dia menilai hal ini disebabkan oleh kebijakan pencetakan dan verifikasi ulang tiket di stasiun.
/data/photo/2023/04/17/643d2a075749f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


