Topik: Mudik

  • Kenapa Gampang Mengantuk di Jalan Tol? Praktisi Tidur Ungkap Penyebabnya

    Kenapa Gampang Mengantuk di Jalan Tol? Praktisi Tidur Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Salah satu kondisi yang ditakuti para pengemudi saat melakukan perjalanan jauh seperti mudik atau arus balik adalah mengantuk yang bisa berujung pada microsleep. Rasa kantuk ini bisa muncul kapan saja, termasuk saat menyetir melewati jalan tol.

    Menurut praktisi kesehatan tidur, dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT, rasa kantuk ini memang dapat memicu microsleep, yakni ‘kondisi tidur’ atau hilangnya kesadaran seseorang secara tiba-tiba. Ini diakibatkan oleh rasa bosan karena jalan tol yang panjang dan monoton.

    Saat mengalami microsleep, seseorang bisa tertidur dalam waktu sangat singkat bahkan tanpa disadari. Kondisi ini kerap menjadi biang kerok dalam berbagai kasus kecelakaan di jalan tol.

    “Biasanya kan kalau jalan tol kondisinya stabil tuh, nggak ada rangsangan yang monoton kan dia jadi kewaspadaan mudah terpengaruh, jadi karena monoton itu dia terpengaruh dan bisa microsleep juga tadi,” kata dr Daniel kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    dr Daniel mengimbau kepada para pengemudi yang melakukan arus balik ke tempat perantauan hendaknya benar-benar memerhatikan kualitas tidurnya. Jika ada sopir cadangan, maka bisa bergantian dalam mengemudi.

    Namun, jika tidak ada, sebaiknya menepi sebentar untuk melakukan power nap. Yakni tidur siang singkat biasanya 15-30 menit untuk membuat tubuh kembali bugar.

    “Sebenarnya yang dibutuhkan waktu untuk tidur itu 7-8 jam ya. Tapi ada yang namanya teknik power nap, jadi dia beristirahat jangan terlalu lama cukup 30 menit saja. Jadi itu bukan untuk tidur panjang,” kata dr Daniel.

    “Bisa 10 sampai 20 menit dan biasanya itu cukup untuk bikin bugar. Untuk mengistirahatkan otak juga biar nggak stres,” sambungnya.

    Untuk melakukan power nap, lanjut dr Daniel, seseorang harus mendapatkan tempat yang nyaman.

    “Kadang-kadang power nap itu asal dia ada tempat untuk berbaring cukup lama, dan bisa meluruskan badan,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Pemerintah Siapkan 2 Pelabuhan Tambahan untuk Arus Balik Lebaran 2025

    Pemerintah Siapkan 2 Pelabuhan Tambahan untuk Arus Balik Lebaran 2025

    loading…

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat meninjau Pelabuhan Bakauheni, Senin (31/3/2025) malam. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Pemerintah menyiapkan 2 pelabuhan tambahan untuk mendukung kelancaran arus balik Lebaran 2025 di ruas penyeberangan Sumatera – Jawa. Kedua pelabuhan itu adalah Pelabuhan PT WIKA Beton dan Pelabuhan Sumur Makmur Abadi.

    Kedua pelabuhan itu akan dioperasikan secara darurat saja. Ketika pelabuhan eksisting seperti Bakauheni dinilai sudah cukup padat melayani pada puncak arus balik Lebaran yang akan jatuh pada 6 April mendatang.

    “Kita menyiapkan semua tahapan, dari mulai kita clustering, ada delaying sistem, dan buffer zone, pelabuhan tambahan, itu adalah bagian dari kita mengantisipasi segala sesuatunya supaya bisa berjalan dengan baik,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat meninjau Pelabuhan Bakauheni, Senin (31/3/2025) malam.

    Dia menuturkan, selama arus mudik Lebaran 2025 di sektor angkutan penyeberangan Bakauheni – Merak akan dilakukan clustering kendaraan yang akan menyeberang dari Bakauheni menuju Merak.

    Selama arus balik, penumpang pejalan kaki, kendaraan bermotor golongan I, golongan II, golongan III, golongan IVa, golongan IVb, golongan Va, golongan Vb, golongan Via dan golongan Vlb tujuan Jawa mulai Jumat, 4 April 2025 pukul 00.00 WIB sampai dengan Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 WIB melalui Pelabuhan Bakauheni (Lintasan Bakauheni- Merak).

    Sedangkan kendaraan bermotor golongan VII, golongan VIII dan golongan IX tujuan Jawa mulai Jumat, 4 April 2025 pukul 00.00 WIB sampai dengan hari Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 WIB dialihkan melalui Pelabuhan BBJ Muara Pilu (Lintasan Muara Pilu – Bojonegara).

    “Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton dan Pelabuhan Sumur Makmur Abadi disiapkan sebagai kontingensi,” tulis ketentuan dalam SKB (Surat Keputusan Bersama) Pemerintah selama penyelenggaraan arus mudik dan balik 2025.

    Adapun pembagian jenis golongan kendaraan, yaitu Golongan I sepeda; Golongan II: sepeda motor kurang dari 500 cc dan gerobak dorong; Golongan III sepeda motor di atas 500 cc; Golongan IVa: kendaraan bermotor untuk penumpang berupa mobil jeep, sedan, minibus, dengan ukuran panjang sampai dengan 5 meter; Golongan IVb: mobil barang berupa mobil bak terbuka atau tertutup, dan mobil barang kabin ganda dengan panjang sampai dengan 5 meter.

    Kemudian untuk golongan Va: kendaraan penumpang berupa bus dengan panjang lebih dari 5 – 7 meter; Golongan Vb mobil barang truk/tangki ukuran sedang dengan panjang lebih dari 5 – 7 meter; Golongan VIa: bus dengan ukuran panjang lebih dari 7 meter sampai 10 meter; Golongan VIb: mobil barang/tangki dengan panjang lebih dari 7 meter sampai 10 meter, dan mobil penarik tanpa gandengan.

    Golongan VII: mobil truk tronton, mobil tangki, mobil penarik berikut penggandeng, kendaraan alat berat, dengan ukuran panjang lebih dari 12 meter sampai 16 meter; Golongan IX: mobil barang truk tronton, mobil tangki, kendaraan alat berat dan mobil penarik berikut gandengan ukuran panjang lebih dari 16 meter.

    (rca)

  • H+1 Lebaran, Pemudik Kendaraan Roda Dua Masih Padati Kota Cimahi

    H+1 Lebaran, Pemudik Kendaraan Roda Dua Masih Padati Kota Cimahi

    JABAR EKSPRES –  H+1 Idul Fitri 1446 H, arus pemudik yang melintasi Kota Cimahi masih terpantau padat. Sejumlah pemudik dari arah Padalarang menuju Kota Bandung tampak ramai melewati jalur utama Cimahi.

    Sebagai jalur perlintasan, Pemerintah Kota Cimahi menyiapkan sejumlah posko pelayanan dan pengamanan di kawasan Alun-alun Cimahi.

    Posko ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, serta Polres Cimahi dengan personel yang disiagakan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, mayoritas pemudik menggunakan kendaraan roda dua. Mereka memanfaatkan posko yang tersedia untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

    Salah seorang pemudik asal Jakarta, Rendy (36), mengaku mulai perjalanan dari kediamannya pukul 06.00 WIB. Sebelum tiba di Bandung, ia memilih beristirahat terlebih dahulu di posko mudik.

    “Dari Jakarta mudik ke Bandung, mau ke rumah orang tua. Soalnya saya merantau ke Jakarta sudah lima tahun ini. Jadi setiap Lebaran pasti pulang ke rumah orang tua di Buahbatu,” ujarnya saat ditemui di Alun-alun Cimahi, Selasa (1/4/2025).

    BACA JUGA: Pemkot Cimahi Pastikan Alun-Alun Bersih dari Premanisme, Oknum Nakal Akan Diberi Pembinaan

    Rendy mengatakan bahwa menggunakan motor saat mudik lebih efesien dibanding pakai transportasi umum.

    “Lebih simpel aja sih. Kalau naik angkutan umum ongkosnya lumayan, kalau pakai motor kan cuma bayar bensin, sisanya bisa buat makan,” tambahnya.

    Hal serupa diungkapkan oleh Suratno (42), pemudik asal Cikarang yang hendak menuju Kota Bandung bersama istrinya yang sedang hamil lima bulan dan anaknya yang berusia enam tahun.

    “Lebih simpel dan lebih irit kalau pakai motor,” katanya.

    Saat ditanya mengenai kondisi istrinya yang tengah mengandung, Suratno memastikan telah mempersiapkan segala hal untuk perjalanan mudik mereka.

    “Udah siap lah, udah prepare. Bawa obat-obatan juga. Kalau capek, istirahat dulu. Memang sudah direncanakan juga kalau terjadi sesuatu di perjalanan,” jelasnya.

    Ratnasari (37), istri Suratno, mengungkapkan bahwa dirinya justru lebih nyaman mudik menggunakan motor.

    “Kalau naik bus atau travel, kalau di jalan mau ke toilet atau istirahat tuh susah. Kan kalau lagi hamil cepat pegal ya, jadi kalau pakai motor bisa berhenti di mana aja, tinggal cari masjid atau posko mudik,” katanya.

  • Lelah Perjalanan saat Mudik Lebaran? Yuk Istirahat di Rest Area Grup MIND ID – Page 3

    Lelah Perjalanan saat Mudik Lebaran? Yuk Istirahat di Rest Area Grup MIND ID – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Istirahat sejenak di tengah perjalanan mudik, nyatanya sangat membantu untuk menjamin keselamatan. Betapa tidak, terkadang pemudik kerap lupa diri dan memaksa tubuh untuk bekerja di atas batas kemampuan.

    Alhasil, bukan kampung halaman yang menjadi tujuan, melainkan tempat lain yang justru membawa kesedihan.

    Hal tersebut yang dirasakan langsung oleh Indra saat berkunjung di Rest Area Grup MIND ID di KM 42 Tol Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

    Saat berkunjung, Indra mengaku dirinya dalam kondisi baik-baik saja kepada tim medis yang bertugas. Namun, angka di tensi digital menunjukkan 145 per 100, yang mulai mendekati risiko hipertensi, dan tentunya berbahaya untuk melanjutkan perjalanan.

    Dirinya awalnya tak menyangka. Setelah melihat angka tersebut, dirinya baru mengaku baru melakukan perjalanan non-stop selama 5 jam.

    Petugas Medis Siaga

    Petugas medis yang berjaga segera menasihatinya untuk beristirahat lebih lama sebelum melanjutkan perjalanan agar konsentrasinya tetap terjaga.

    “Untung ada fasilitas cek kesehatan di sini. Dengan adanya fasilitas periksa kesehatan, saya sangat terbantu untuk perjalanan jauh menuju Sumatra,” ujar Indra.

    Sementara itu, di sudut lain rest area, Hesti dan anak-anaknya tengah asyik menikmati berbagai fasilitas taman bermain anak yang disediakan.

    Dengan perjalanan yang masih jauh, dia amat merasa lega karena fasilitas hiburan di rest area MIND ID bisa membantu mengusir kebosanan anak-anaknya.

    “Karena perjalanan kami jauh, anak-anak tidak nyaman. Tapi di sini mereka bisa bermain dan bersenang-senang, dan bahkan bertemu teman-teman baru dari berbagai kota. Ini sangat membantu kami sebagai orang tua,” kata Hesti.

     

  • Komisi V DPR Optimistis Mudik Lebaran Bisa Dongkrak Ekonomi

    Komisi V DPR Optimistis Mudik Lebaran Bisa Dongkrak Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua Komisi V DPR Ridwan Bae mengatakan pihaknya optimistis Mudik Lebaran 2025 bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah. Menurut Ridwan, para pemudik akan membelanjakan uang yang dibawa sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian di daerah.

    “Ya dengan sendirinya. Karena pemudik itu kan pasti membawa uang, dan kembali ke sana pasti belanja di sana. Oleh karena itu, pasti akan terjadi perputaran uang di daerah. Berapa yang hidup masyarakat kita di sana, pemilik bus di sana yang dipakai, masyarakat penjual warung di sana, semua akan terjadi pertumbuhan yang baik di situ,” ujar Ridwan Bae dikutip Selasa (1/4/2025).

    Ridwan Bae memastikan perputaran uang pasti terjadi di daerah tujuan mudik. Meskipun, kata dia, besaran tergantung jumlah pemudik dan banyaknya uang yang mereka keluarkan.

    “Yang enaknya itu, uang itu akan tinggal di daerah di situ sendiri. Jadi aspek pertumbuhan ekonomi pasti akan terjadi. Soal besar-kecilnya, tergantung,” tandas politisi Golkar tersebut mengungkapkan optimismenya mudik Lebaran akan mendongkrak ekonomi daerah.

    Lebih lanjut, Ridwan mengatakan mudik kali lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu indikatornya angka kecelakaan mengalami penurunan. Meski, kata dia, pihaknya sempat cemas dengan adanya efisiensi anggaran khususnya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) soal anggaran perbaikan jalan.

    “Namun, kalau kita lihat, warnanya, suasananya tenang-tenang saja. Maka berarti insyaallah tidak terjadi apa-apa,” pungkas Ridwan Bae saat berkomentar soal mudik Lebaran akan mendongkrak ekonomi.

  • Kapolri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran pada 5-7 April

    Kapolri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran pada 5-7 April

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memprediksi arus balik Lebaran 2025 akan berlangsung pada 5-7 April 2025. 

    Prediksi tersebut dikatakan pada saat konferensi pers di Lobi Gedung Promotor Polda Metro Jaya.

    Menghadapi prediksi tersebut, kapolri mengatakan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk antisipasi puncak arus mudik Lebaran 2025.

    “Pada saat arus balik Lebaran apabila memang jalur sangat padat, mungkin juga akan dilakukan pembebasan tarif di wilayah-wilayah tol tertentu, seperti misalnya Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan),” kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

    Namun, skema pembebasan tarif ini masih akan dibahas dengan sejumlah lembaga dan pihak terkait guna menghadapi puncak arus balik Lebaran 2025.

  • Pertamina Berikan Diskon BBM hingga Rp300 per Liter untuk Arus Balik Lebaran 2025, Begini Ketentuannya

    Pertamina Berikan Diskon BBM hingga Rp300 per Liter untuk Arus Balik Lebaran 2025, Begini Ketentuannya

    PIKIRAN RAKYAT – Sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen pada arus balik Lebaran 2025, PT Pertamina Patra Niaga menawarkan diskon Rp300 per liter untuk pembelian BBM nonsubsidi.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bahwa pihaknya memberikan promo spesial untuk konsumen setia produk BBM jenis Pertamax Turbo, Pertamax, dan Pertamina Dex, yang bertujuan untuk membuat perjalanan arus balik Lebaran menjadi lebih hemat dan nyaman.

    “Melalui aplikasi MyPertamina, masyarakat dapat menikmati potongan harga hingga Rp300 per liter untuk pembelian Pertamax Turbo, Pertamax, atau Pertamina Dex pada periode 1-7 April 2025 setiap pukul 06.00–20.00 WIB,” ucapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 1 April 2025.

    Lebih lanjut, Heppy menyatakan bahwa masyarakat dapat memperoleh promo tersebut dengan melakukan pembelian BBM di SPBU melalui aplikasi MyPertamina. Diskon akan langsung diterapkan secara otomatis pada saat transaksi dengan ketentuan minimal pembelian 1 liter dan maksimal 50 liter per transaksi.

    Promo ini hanya berlaku satu kali untuk setiap akun MyPertamina selama periode promosi. Daftar SPBU yang berpartisipasi dapat diakses melalui tautan https://mypertamina.id/spbu.

    Heppy menjelaskan lebih lanjut bahwa program ini merupakan wujud apresiasi kepada pelanggan setia yang memilih bahan bakar berkualitas dari Pertamina, khususnya dalam mendukung kelancaran perjalanan arus balik Lebaran.

    “Kami memahami bahwa periode arus balik menjadi momen penting bagi masyarakat yang kembali ke kota asal setelah mudik. Dengan promo ini, kami ingin memberikan manfaat lebih bagi konsumen dalam mendapatkan bahan bakar berkualitas dengan harga lebih hemat,” kata dia.

    Pertamina juga memiliki promo menarik lainnya selain promo BBM, yaitu gratis ongkir Pertamina Delivery Service untuk pembelian tabung perdana dengan isi atau isi ulang Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg melalui menu PDS di aplikasi MyPertamina. Promo ini berlaku hingga 7 April 2025.

    Pertamina juga menawarkan promo weekend double points bagi pengguna MyPertamina, di mana pelanggan dapat mengumpulkan poin ganda untuk setiap transaksi pembelian Pertamax Series dan Dex Series setiap Sabtu selama tahun 2025 tanpa minimum transaksi.

    Selain itu, pelanggan yang melakukan transaksi minimal Rp300.000 pada hari Minggu antara pukul 12.00-16.00 WIB akan mendapatkan bonus berupa e-voucher MyPertamina senilai Rp10.000.

    Masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang promo-promo Pertamina selama libur Lebaran dapat mengunjungi situs web resmi MyPertamina di https://mypertamina.id, mengunduh aplikasi MyPertamina, atau menghubungi layanan pelanggan 24 jam di Pertamina Call Center 135.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Upaya Pemkot Bandung Hadapi Fenomena Urbanisasi Selapas Lebaran 2025

    Upaya Pemkot Bandung Hadapi Fenomena Urbanisasi Selapas Lebaran 2025

    JABAR EKSPRES – Urbanisasi, fenomena kultural yang bangkit lagi selepas perayaan momen Lebaran 2025 diprediksi menghampiri Kota Bandung. Sebab, berpredikat sebagai Ibu Kota Jawa Barat, kota kembang dianggap seksi bagi para pendatang guna mengadu nasib di tanah perantauan.

    Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, pihaknya bakal mulai melakukan pengecekan di pintu-pintu masuk kota kembang mulai dari terminal, pintu tol, hingga stasiun.

    Nantinya, bagi masyarakat yang terjaring dan tak memiliki KTP Kota Bandung, bakal langsung di data oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil guna pelaporan dan permohonan justisia.

    “Kalau urbanisasi kan gini berangkat dua balik lima, memang kita juga di setiap pintu masuk kendaraan umum kita lakukan pemeriksaan dan pelaporan khusus untuk justisianya terutama untuk Dukcapilnya,” kata Farhan, Selasa (1/4).

    BACA JUGA: Bandung Diprediksi Diserbu Wisatawan pada Libur Lebaran 2025, Wali Kota Siapkan Langkah Antisipasi

    Kendati demikian, Farhan tak menampik bahwa pihaknya tidak mungkin 100 persen mampu menangani fenomena urbanisasi selama arus balik lebaran 2025.

    Maka dari itu, lanjut Farhan, kedepan pihaknya bakal melakukan penyisiran pada wilayah-wilayah yang menjadi tempat penampungan para pendatang ke Kota Bandung.

    “Tapi rembesan memang pasti masih ada saja. Jadi nanti kita juga akan melakukan penyisiran ke wilayah-wilayah yang biasanya menjadi tempat penampungan para pendatang,” ungkapnya.

    Untuk posko-posko pemantauan para pendatang sendiri, diakui Farhan, bakal terlangsung berlangsung hingga H+7 lebaran 2025.

    BACA JUGA: Hampir 50 Persen Warga Cimahi Mudik, Pemkot Perketat Keamanan Lingkungan

    “Oh ya, kalau di tempat itu (stasiun, terminal, pintu tol) sudah ada. sampai H+7 bakal tetap ada,” pungkasnya (Dam).

  • Jangan Sampai Sakit di Jalan! Begini Cara Tetap Fit saat Mudik Lebaran

    Jangan Sampai Sakit di Jalan! Begini Cara Tetap Fit saat Mudik Lebaran

    Jakarta: Mudik Lebaran adalah momen yang dinantikan banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, perjalanan jauh bisa membuat tubuh kelelahan dan rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, demam, sakit kepala, atau bahkan dehidrasi. 
     
    Untuk memastikan perjalanan tetap nyaman dan sehat, ada beberapa tips dari Allianz yang bisa diterapkan oleh para pemudik.
    1. Pastikan tubuh tetap terhidrasi
    Saat perjalanan jauh, tubuh mudah kehilangan cairan, terutama jika cuaca panas atau perjalanan ditempuh dalam waktu yang lama. 
     
    Dehidrasi bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas dan daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, penting untuk memperbanyak konsumsi air putih. 

    Jika mengalami diare, rehidrasi dengan larutan oralit bisa membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh. Tetap terhidrasi juga dapat menjaga fokus dan mengurangi rasa lelah selama perjalanan.

    2. Makan dengan pola yang teratur
    Perubahan pola makan yang mendadak selama perjalanan bisa memicu gangguan pencernaan seperti maag atau diare. 
     
    Oleh karena itu, pemudik harus tetap menjaga pola makan secara teratur dengan memilih makanan yang bersih dan mudah dicerna. 
    Hindari makanan pedas atau berminyak yang dapat memicu gangguan lambung. Selain itu, pastikan porsi makan tidak berlebihan agar tubuh tetap nyaman selama perjalanan.
     

    3. Istirahat secara berkala
    Jangan paksakan diri untuk terus melaju jika tubuh mulai terasa lelah atau tidak fit. Beristirahat secara berkala sangat penting, terutama bagi pemudik yang mengendarai kendaraan sendiri. 
    Berhenti setiap beberapa jam untuk meregangkan tubuh dan beristirahat sejenak dapat membantu mengurangi kelelahan dan menjaga konsentrasi selama perjalanan.
    4. Siapkan obat-obatan yang diperlukan
    Gangguan kesehatan seperti sakit kepala, demam, flu, mual, atau gangguan pencernaan bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, bawalah obat-obatan dasar seperti parasetamol, antasida, atau obat pereda mual untuk berjaga-jaga. 
     
    Jika mengonsumsi obat secara rutin, pastikan membawa persediaan yang cukup hingga perjalanan kembali.
    5. Manfaatkan layanan telemedicine jika dibutuhkan
    Jika kondisi kesehatan memburuk selama perjalanan dan sulit menemukan fasilitas kesehatan terdekat, manfaatkan layanan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter secara online. 
    Layanan ini dapat membantu mengenali gejala, memberikan anjuran pengobatan yang sesuai, serta menentukan apakah kondisi tersebut membutuhkan perawatan lebih lanjut.
     
    “Sebelum melakukan perjalanan mudik, kondisi kesehatan menjadi faktor penting yang tidak boleh terlupakan. Beberapa penyakit yang dianggap sederhana, apabila dibiarkan dan tidak ditangani bisa menganggu kesehatan dan kenyamanan saat mudik.” kata Head of Claim Cashless, Credentialing, Payment, and Data Analytics, Tubagus Argie Sunartadirdja.
     
    Mudik memang momen yang membahagiakan, tetapi jangan sampai kesehatan dikorbankan. Pastikan tubuh tetap terhidrasi, makan dengan baik, beristirahat cukup, serta membawa obat-obatan yang diperlukan. 
     
    Jika merasa tidak enak badan, jangan ragu untuk mengambil tindakan pencegahan agar kondisi tidak memburuk.
     
    Dengan persiapan yang matang dan perhatian pada kesehatan, perjalanan mudik bisa menjadi lebih nyaman dan menyenangkan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pemkot Cimahi Pastikan Alun-Alun Bersih dari Premanisme, Oknum Nakal Akan Diberi Pembinaan

    Pemkot Cimahi Pastikan Alun-Alun Bersih dari Premanisme, Oknum Nakal Akan Diberi Pembinaan

    JABAR EKSPRES – Momen Idul Fitri 1446 H di Kota Cimahi berlangsung lebih kondusif setelah pemerintah menertibkan sejumlah bazar ilegal yang berdiri di pelataran depan Gedung DPRD.

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketertiban dan mengantisipasi potensi aksi premanisme selama perayaan Lebaran.

    Kawasan Alun-Alun Cimahi kini tampak lebih tertata dan bersih setelah Wali Kota Ngatiyana menertibkan PKL liar, sementara Wakil Wali Kota Adhitia Yudhistira turut memastikan area tersebut tetap nyaman.

    Banyak pemudik memanfaatkan posko mudik untuk beristirahat, sementara sebagian lainnya memilih bersantai di pelataran Alun-Alun Cimahi, tak jauh dari Masjid Agung Cimahi.

    BACA JUGA: Bandung Diprediksi Diserbu Wisatawan pada Libur Lebaran 2025, Wali Kota Siapkan Langkah Antisipasi

    Ngatiyana, menegaskan langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menindak premanisme di wilayahnya.

    Menurutnya, tindakan tersebut juga mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    “Ini berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat No. 900 Tahun 2025. Secara serentak, di seluruh Jawa Barat, pada jam yang sama, setiap kepala daerah melaksanakan apel yang sama,” ujar Ngatiyana saat ditemui awak media, Selasa (1/4/2025).

    Ia menekankan, kebijakan ini bukan semata-mata keputusan kepala daerah, melainkan berdasarkan arahan yang lebih tinggi sebagai dasar dalam menjalankan tugas.

    “Ini bukan kebijakan sepihak dari kepala daerah, tetapi mengikuti petunjuk dan perintah dari provinsi, apalagi sudah ada surat keputusan dari gubernur,” tegasnya.

    Senada dengan Ngatiyana, Adhitia Yudhistira, menyatakan bahwa bagi oknum-oknum yang masih melanggar aturan akan diberikan pembinaan sesuai dengan arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    BACA JUGA: Hampir 50 Persen Warga Cimahi Mudik, Pemkot Perketat Keamanan Lingkungan

    “Sudah ada MoU antara Pak Gubernur dengan Kapolda, termasuk poin-poin pembinaan bagi teman-teman yang masih melanggar aturan,” ujar Adhitia.

    Ia menambahkan bahwa program pembinaan tersebut mencakup pendidikan bela negara dan berbagai pelatihan lainnya.

    “Kita ikut kebijakan gubernur saja, mumpung instrumen dan mekanismenya sudah tersedia,” katanya.

    Upaya pemberantasan premanisme di Cimahi semakin diperkuat setelah Wali Kota berhasil menertibkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Cimahi.