Topik: Mudik

  • Ada Diskon BBM dari Pertamina di Momen Arus Balik Lebaran

    Ada Diskon BBM dari Pertamina di Momen Arus Balik Lebaran

    Jakarta

    Upaya apresiasi kepada konsumen pada Lebaran terus dilakukan Pertamina Patra Niaga, kali ini berupa promo spesial bagi konsumen setia produk Pertamax Turbo, Pertamax, dan Pertamina Dex yang bikin perjalanan makin hemat dan nyaman.

    Melalui aplikasi MyPertamina, masyarakat dapat menikmati potongan harga hingga Rp300 per liter untuk pembelian Pertamax Turbo, Pertamax, atau Pertamina Dex pada 1-7 April 2025, setiap pukul 06.00-20.00 WIB.

    Untuk mendapatkan promo ini, masyarakat cukup melakukan transaksi pembelian BBM menggunakan aplikasi MyPertamina di SPBU. Diskon langsung diberikan secara otomatis saat transaksi dilakukan, dengan syarat minimal pembelian 1 liter dan maksimal 50 liter per transaksi. Setiap akun MyPertamina berhak mendapatkan promo ini satu kali selama periode berlangsung. Adapun daftar SPBU yang berpartisipasi dapat diakses melalui tautan https://mypertamina.id/spbu.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelanggan yang setia memilih bahan bakar berkualitas dari Pertamina, terutama dalam mendukung kelancaran perjalanan arus balik Lebaran.

    “Kami memahami bahwa periode arus balik menjadi momen penting bagi masyarakat yang kembali ke kota asal setelah mudik. Dengan promo ini, kami ingin memberikan manfaat lebih bagi konsumen dalam mendapatkan bahan bakar berkualitas dengan harga lebih hemat,” ujar Heppy dalam siaran pers, Rabu (2/4/2025).

    Tak hanya promo BBM, Pertamina juga menghadirkan promo menarik lainnya selama periode ini, seperti :

    Gratis ongkir Pertamina Delivery Service Bright Gas untuk pembelian tabung perdana dengan isi atau isi ulang Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg melalui menu PDS di aplikasi MyPertamina. Promo ini berlangsung hingga 7 April 2025, memudahkan masyarakat mendapatkan Bright Gas dengan lebih praktis dan ekonomis melalui layanan Pertamina Delivery Service 135 selama bulan Ramadan dan menyambut Idul Fitri.

    Promo weekend double points untuk pengguna MyPertamina memungkinkan pelanggan mendapatkan poin ganda untuk transaksi Pertamax Series dan Dex Series setiap hari Sabtu sepanjang tahun 2025 tanpa minimal transaksi. Selain itu, setiap hari Minggu, pelanggan yang bertransaksi minimal Rp300.000 antara pukul 12.00 – 16.00 WIB akan mendapatkan bonus E-Voucher MyPertamina senilai Rp10.000. Poin dan e-voucher ini dapat ditukarkan dengan berbagai keuntungan menarik di aplikasi MyPertamina.

    “Dengan adanya berbagai promo ini, Pertamina berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan arus balik yang lebih nyaman dan tentunya ramah di kantong, serta mendapatkan berbagai manfaat tambahan,” jelas Heppy.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai promo Pertamina selama masa libur lebaran ini, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi MyPertamina di https://mypertamina.id, mengunduh aplikasi MyPertamina atau menghubungi layanan pelanggan 24 jam Pertamina Call Center 135.

    (kil/kil)

  • Mudik Bareng Suami, Paniknya Dede Bawa Bayi Kebingungan Ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi

    Mudik Bareng Suami, Paniknya Dede Bawa Bayi Kebingungan Ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Wanita bernama Dede yang bersama bayinya berusia empat bulan kebingungan ditinggalkan suaminya di Masjid Kaum, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (1/4/2025) pagi.

    Padahal, keluarga ini berangkat dari Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung menuju Ciamis.

    Saat melewati kawasan Gentong, mereka sempat beristirahat dan menginap di Masjid Kaum, Ciawi.

    Namun, pada pukul 06.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati suaminya sudah tidak ada.

    Ia pun panik. Apalagi, tujuan mereka pulang ke kampung halaman suami.

    Akhirnya, Dede dan bayinya ditemukan oleh petugas kepolisian yang tengah berpatroli.

    Beruntung, anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten menemukan Dede bersama bayinya.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan laporan.

    “Kami menerima informasi bahwa ada seorang ibu bersama bayinya yang ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi. Setelah itu, kami segera mendatangi lokasi dan menemui ibu tersebut yang tengah kebingungan mencari suaminya,” ujar AKP Asep kepada wartawan.

    AKP Asep menjelaskan bahwa Dede awalnya bertanya kepada anggota kepolisian mengenai lokasi polsek terdekat.

    Kebetulan, anggota yang sedang patroli kemudian membawanya ke Pos Terpadu Ampera untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

    “Ibu ini berangkat dari Pangalengan dengan tujuan mudik ke Ciamis. Karena situasinya cukup memprihatinkan, kami segera mengambil inisiatif untuk membantunya,” jelasnya.

    Polres Tasikmalaya Kota pun memberikan bantuan kemanusiaan dengan menyediakan makanan untuk Dede yang belum sempat makan, serta susu bagi bayinya.

    Tak hanya itu, pihak kepolisian juga membantu memfasilitasi kepulangannya ke rumah di Pangalengan dengan menggunakan jasa travel.

    “Kami memutuskan untuk membawanya kembali ke Pangalengan karena ibu ini tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis,” lanjut AKP Asep.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga sebelum kejadian.

    “Saat kami tanyakan, ibu ini mengatakan tidak ada percekcokan dengan suaminya sebelum berangkat dari Pangalengan. Mereka berangkat dalam keadaan baik-baik saja,” tambahnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik kejadian tersebut serta berusaha mencari keberadaan suami Dede untuk memastikan penyebab pasti peristiwa yang menimpanya.

    Antar Keluarga Tak Dapat Angkutan Umum

    Peristiwa lainnya yakni keluarga yang berasal Rajapolah diantar menggunakan kendaraan provos Polres Tasikmalaya Kota, karena tak kunjung mendapat angkutan umum setelah menunggu dua jam di simpang Pamoyanan, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (1/4/2025).

    Pasangan suami istri dan anaknya itu pulang usai melakukan silaturahmi ke rumah saudaranya di daerah Pagerageung. 

    Namun, saat hendak pulang mereka sampai menunggu selama dua jam untuk mendapatkan angkutan umum.

    Alhasil mereka diantarkan menggunakan kendaraan Provos Polres Tasikmalaya Kota menuju kediamannya di Kecamatan Rajapolah, karena situasi lalu lintas jalur selatan sedang padat hingga ada pemberlakuan one way.

    “Ini mau pulang ke Rajapolah habis dari Pagerageung silaturahmi ke keluarga. Dan barusan lagi nunggu bis dan elf tapi udah dua jam lebih gak ada terus,” ungkap Mimin (52) ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com.

    Mimin pun merasa lega karena dirinya bersama suami dan anaknya bisa pulang ke rumahnya usai diantarkan pihak Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota.

    “Alhamdulillah ada bapak polisi yang baik hati, mau mengantarkan saya dan suami serta anak saya pulang ke rumah,” ucap Mimin.

    Sementara Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi menjelaskan bahwa keluarga yang memang hendak pulang ke Rajapolah tersebut kesulitan mendapatkan angkutan umum.

    Informasinya sudah tidak ada kendaraan yang beroperasional, pihaknya langsung mengarahkan anggota polisi untuk mengantarkan warga tersebut ke alamat tujuan.

    “Memang sesuai arahan pimpinan dari tingkat mabes, Polda, untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan di jalan,” kata AKBP Faruk.

    Ia pun mengaku, untuk operasi ketupat Lodaya 2025 ini merupakan operasi keselamatan, dan ini perlunya kesigapan anggota memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Makanya dari itu saya arahkan ke anggota bantu sebanyak-banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan, baik yang terlantar, maupun yang mengalami kebingungan atau tersesat,” tutupnya. (Wartakotalive/Tribunjabar)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hindari Macet, Dishub Jatim Sarankan Pemudik Lewat Jalur Alternatif

    Hindari Macet, Dishub Jatim Sarankan Pemudik Lewat Jalur Alternatif

    Surabaya (beritajatim.com) – Dishub Jatim menyarankan kepada para pemudik agar menggunakan jalur alternatif. Ini karena saat masa angkutan lebaran terjadi volume peningkatan sangat tinggi.

    “Ini karena bercampurnya arus pemudik luar kota yang juga masuk ke Jatim. Ini untuk menghindari titik-titik kemacetan, pasar tumpah dan pusat perbelanjaan,” kata Kabid Lalu Lintas Jalan Dishub Provinsi Jatim, Farid Susanto kepada beritajatim.com.

    Dia menjelaskan, ada beberapa ruas jalan yang mengalami kemacetan untuk arus mudik lebaran tahun ini. Yakni, Surabaya-Lamongan (ruas Jaksa Agung Suprapto-Panglima Sudirman Lamongan), Surabaya-Madura lewat selatan, Surabaya-Jember, Surabaya-Banyuwangi (Pelabuhan Ketapang), Surabaya-Malang (Pasar Singosari dan Pasar Lawang), Surabaya-Madiun (Nganjuk), Probolinggo-Paiton, Karanglo-Batas Kota Batu (Pasar Karangploso), Jampirogo-Mlirip Mojokerto, ruas Kertosono-Batas Kota Kediri, Widang Tuban-Babat Lamongan, ruas Batas Kota Nganjuk-Kertosono.

    Farid juga mengungkapkan, ada beberapa gerbang ruas tol yang mengalami kemacetan. Yakni, pintu tol Gate Sidoarjo II, Jembatan Gunungsari (Tol Surabaya-Gempol), Gate Tol Kejapanan Utama, KM 763 Tol Porong-Sidoarjo, exit Tol Pandaan, exit Tol Singosari dan exit Tol Bandarkedungmulyo Jombang. [tok/beq]

  • Dilema Minum Kopi Saat Berkendara Jarak Jauh, Pilih Beser atau Ngantuk?

    Dilema Minum Kopi Saat Berkendara Jarak Jauh, Pilih Beser atau Ngantuk?

    Jakarta

    Kopi seringkali menjadi salah satu andalan untuk menangkal kantuk saat berkendara jarak jauh, termasuk saat mudik dan perjalanan balik dari kampung halaman. Minuman ini mengandung kafein, yang efeknya memang mendongkrak energi.

    Meski demikian, kandungan kafein juga kerap memicu beser di perjalanan. Bagi pemudik yang menggunakan jalan tol, ini jadi persoalana tersendiri mengingat rest area seringkali penuh saat musim mudik.

    “Ya betul (membuat beser), karena dengan minum berkafein produksi urinenya menjadi lebih banyak,” ucap spesialis urologi Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU(K), ketika dihubungi detikcom, Senin (17/3/2025).

    Meski begitu, Prof Rasyid menuturkan bahwa konsumsi kopi selama perjalanan mudik boleh-boleh saja. Ini selama tidak dilakukan secara berlebihan atau pada orang yang memang memiliki masalah ginjal.

    Hal terpenting adalah masyarakat bisa menyeimbangkan cairan yang masuk agar tidak berlebih atau kekurangan, sehingga kebutuhan cairan terpenuhi tapi tidak membuat mudah beser selama perjalanan.

    “Aman (minum kopi) dan memang orang itu harus dalam keadaan sehat, jangan orang yang ginjalnya sudah terganggu, atau punya masalah gula jangan nanti minum-minuman berkafein yang malah manis. Manisnya nggak boleh,” sambungnya.

    Prof Rasyid mengingatkan masyarakat sebaiknya tidak terus-terusan menahan kencing selama perjalanan mudik. Urine yang terlalu banyak di kandung kemih dapat memicu masalah infeksi saluran kemih.

    Ini diakibatkan bakteri yang terus berkembang dalam kandung kemih apabila masih ada sisa urine di dalamnya.

    “Kapasitas (kandung kemih) itu misalnya 400, karena perjalanan kita tahan kencing sampai 600 gitu. Pada saat kencing, kandung kencingnya jadi nggak kuat memompanya. Karena nggak kuat, waktu keluar akhirnya ada sisa kencing di kandung kencing. Sisa kencing ini yang bisa membuat infeksi,” jelasnya.

    “Kalau selalu ada sisa kencing, itu kan kayak tempat mengeram yang subur jadinya. Tapi kalau dia kencing terus habis semua, kan kumannya keluar semua,” tandas Prof Rasyid.

    (avk/up)

  • Jasa Penitipan Kucing Panen Pelanggan di Libur Lebaran – Halaman all

    Jasa Penitipan Kucing Panen Pelanggan di Libur Lebaran – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO – Jasa penitipan kucing piaraan di Kota Probolinggo, Jawa Timur, panen pelanggan menjelang dan selama libur Idul Fitri 1446 Hijriah ini.

    Hal itu sangat dirasakan usaha jasa penitipan kucing yang dikelola Nonik Ismail (50), warga Jalan Mawar Hijau, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

    Dia menerima ratusan kucing yang dititipkan pemiliknya untuk mudik Lebaran. Selain jasa penitipan kucing, Nonik juga melayani rawat inap bagi kucing yang sakit serta perawatan bagi kucing. 

    Hal itu membuat Nonik bisa mendapatkan penghasilan lebih. Lonjakan permintaan penitipan kucing dia rasakan sejak 7 hari sebelum Lebaran.

    Nonik menyiapkan rumah kucing sebanyak 2 lantai untuk tempat menginap kucing-kucing titipan pelanggan. 

    Lantai 2 sudah terisi oleh 40 ekor kucing pelanggan yang dititipkan karena mudik dalam waktu lama.

    “Sedangkan di lantai pertama ada kurang lebih 70 kucing yang saya terima dan semuanya juga sudah terisi,” ujarnya, Selasa (1/4/2024).

    Nonik mengaku tidak pilah-pilih untuk kucing yang dititipkan ke tempatnya. “Ada kampung atau kucing lokal, persia, anggora, ragdoll dan maine coon juga ada,” kata dia.

    Untuk layanan perawatan dan rawat inap kucing yang dititipkan ke tempatnya, Nonik sudah bekerjasama dengan dokter hewan di Kota Probolinggo.

    “Setiap libur Lebaran pasti banyak yang menitipkan kucing ke sini. Biasanya kucing yang paling lama dititipkan itu sekitar semingguan karena ditinggal mudik oleh pemiliknya. Alhamdulillah jadi sumber penghasilan juga,” ujarnya.

    Laporan Reporter: Ahsan Faradisi | Sumber: Tribun Jatim

  • Hari Kedua Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik

    Hari Kedua Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik

    JAKARTA – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman pada hari kedua Idulfitri 1446 H. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat bahwa per 1 April 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun tersebut mencapai 26.531 orang dengan tingkat okupansi mencapai 102 persen.

    “Jumlah kereta api (KA) yang berangkat hari ini sebanyak 39 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ),” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, Selasa (1/4).

    Tingginya angka keberangkatan di Stasiun Pasar Senen telah diprediksi sebelumnya. Pasar Senen memang menjadi salah satu titik utama keberangkatan pemudik menuju berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI telah menyediakan KA tambahan selama periode Lebaran guna memastikan pemudik tetap mendapatkan tiket dan layanan yang optimal.

    Berdasarkan data yang dihimpun KAI Daop 1 Jakarta selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, tiga kota tujuan favorit dari Stasiun Pasar Senen adalah:

    – Stasiun Pasarturi, Surabaya – 24.427 penumpang

    – Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta – 23.485 penumpang

    – Stasiun Kutoarjo – 20.923 penumpang

    Sementara itu, di Stasiun Gambir, kota-kota tujuan utama pemudik adalah:

    – Yogyakarta – 34.866 penumpang

    – Semarang Tawang – 30.644 penumpang

    – Bandung – 23.781 penumpang

    Tiket Terjual Hampir 100 Persen

    Secara keseluruhan, KAI Daop 1 Jakarta mencatat bahwa total kursi yang tersedia pada periode Lebaran 1446 H/2025 (31 Maret-1 April) sebanyak 95.398 kursi dengan tiket terjual mencapai 95.544 kursi, menghasilkan okupansi 100 persen.

    Stasiun Pasar Senen mencatat jumlah keberangkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Stasiun Gambir. Dari total kapasitas 573.690 kursi, sebanyak 466.625 kursi telah terjual, dengan tingkat okupansi mencapai 81 persen.

    Setelah Lebaran, KAI mencatat bahwa total perjalanan KAJJ pascalebaran mencapai 858 perjalanan dengan rata-rata per hari 86 KA. Kapasitas tempat duduk yang tersedia pascalebaran mencapai 480.168 kursi dengan rata-rata harian 48.017 kursi. Dari jumlah tersebut, tiket yang sudah terjual mencapai 200.991 kursi.

    Di tengah kepadatan arus mudik, Andri (31), seorang karyawan swasta, mengungkapkan kebahagiaannya karena masih sempat pulang ke kampung halaman meskipun hanya sebentar.

    “Saya baru sempat mudik hari ini karena masih ada urusan pekerjaan yang harus diselesaikan sebelumnya. Tapi yang penting tetap bisa bertemu keluarga,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

    Dengan arus mudik yang masih tinggi, PT KAI mengimbau para penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun guna menghindari antrean dan memastikan perjalanan mudik berjalan lancar.

  • Mudik Lebaran 2025 Dorong Ekonomi, UMKM dan Pariwisata Meningkat

    Mudik Lebaran 2025 Dorong Ekonomi, UMKM dan Pariwisata Meningkat

    Jakarta, Beritasatu.com – Mudik Lebaran 2025 diprediksi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Arus mudik meningkatkan konsumsi masyarakat untuk transportasi, akomodasi, makanan, pakaian, oleh-oleh, serta hiburan.

    Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Wihadi Wiyanto mengatakan, peningkatan belanja masyarakat selama mudik berdampak langsung pada sektor pariwisata, UMKM, dan transportasi. “Mudik kali ini memiliki dampak ekonomi yang nyata, membuktikan ekonomi kita tetap terkendali. Industri makanan-minuman juga mengalami pertumbuhan signifikan,” ujarnya, Selasa (1/4/2025).

    Dampak ekonomi yang pasti dari mudik Lebaran 2025 akan terlihat setelah musim mudik berakhir. Namun, berdasarkan arus mudik yang terjadi, Wihadi optimistis perekonomian akan mendapatkan dorongan positif.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, juga menegaskan mudik Lebaran 2025 berperan dalam perputaran ekonomi daerah. “Pemudik yang kembali ke daerah membantu meningkatkan ekonomi lokal,” katanya seusai salat Idulfitri di DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (31/3/2025).

    Senada dengan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan aktivitas mudik berdampak positif bagi ekonomi daerah. “Pergerakan pemudik meningkatkan konsumsi barang dan jasa, mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya setelah salat Idulfitri di Masjid Salahuddin, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

    Sri Mulyani mencontohkan Dusun Bambu di Kabupaten Bandung, yang menerima hingga 17.000 pengunjung dalam sehari selama libur Lebaran 2025. “Destinasi wisata ramai dikunjungi, meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.

    Pada 2024, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat perputaran uang selama libur Lebaran mencapai Rp 157,3 triliun. Sementara itu, survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan mencatat pergerakan pemudik 2024 mencapai 193,6 juta orang, naik dari 123,8 juta pada 2023 dan 85,5 juta pada 2022. Tahun 2025, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memperkirakan jumlah pemudik mencapai 146,48 juta orang.

    Pergerakan jutaan orang selama mudik Lebaran 2025 menciptakan lonjakan konsumsi yang signifikan. Masyarakat mengalokasikan pengeluaran untuk transportasi, akomodasi, makanan, pakaian, dan oleh-oleh, yang pada akhirnya meningkatkan perputaran ekonomi nasional.

  • Kadin Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif meski Melambat

    Kadin Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif meski Melambat

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anindya Bakrie, menanggapi indikasi perlambatan ekonomi Indonesia yang ditandai dengan menurunnya daya beli masyarakat dan anjloknya jumlah pemudik pada Idulfitri 2025.

    Anindya menilai, kondisi tersebut belum berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Anindya menyampaikan pandangannya seusai menghadiri open house Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Rosan Roeslani, di Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Selasa (1/4/2025) malam.

    “Kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, itu masih sesuai dengan target,” ujar Anindya.

    Menurutnya, fluktuasi ekonomi Indonesia merupakan hal wajar. Oleh karena itu, perbandingan harus dilakukan berdasarkan target ekonomi nasional dan prioritasnya.

    “Target ekonomi bisa tercapai, dan ekspor setiap bulannya meningkat sebesar US$ 2,5 miliar hingga US$ 3 miliar. Ini merupakan prospek positif untuk jangka panjang, termasuk tahun ini,” jelasnya.

    Anindya menambahkan tingkat investasi di Indonesia pada 2024 mengalami kenaikan. Dibandingkan tahun sebelumnya, investasi meningkat hingga Rp 700 triliun, dengan total mencapai Rp 900 triliun pada 2024.

    “Jika investasi dan perdagangan terus meningkat, maka pertumbuhan ekonomi akan tetap sesuai target,” ujarnya.

    Dengan data tersebut, Anindya memastikan perlambatan ekonomi hanya bersifat sementara. Kadin tetap optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh sesuai harapan.

    “Jadi kita cukup positif pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap sesuai target,” tegasnya.

  • Terminal Pulo Gebang prakirakan arus balik terjadi pada 5-7 April 2025

    Terminal Pulo Gebang prakirakan arus balik terjadi pada 5-7 April 2025

    Pemudik bersepeda motor melintas di Jalan Raya Pantura, Tanjungpura, Karawang, Jawa Barat, Minggu (30/3/2025).ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.

    Terminal Pulo Gebang prakirakan arus balik terjadi pada 5-7 April 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Selasa, 01 April 2025 – 19:35 WIB

    Elshinta.com – Otoritas Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta memprakirakan arus balik pada libur Lebaran 1446 Hijriah di terminal tersebut terjadi pada 5-7 April 2025 mendatang.

    “Prediksi kita mungkin di 5, 6, 7 (April), ya, malam Sabtu mungkin hingga malam Senin,” kata Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulogebang Mujib Tambrin saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Hingga Selasa pukul 09.00 WIB ini, Mujib memaparkan terdapat 61 kendaraan yang diberangkatkan, dengan 508 orang penumpang.

    Adapun untuk kedatangan, ia menyebutkan terdapat 70 kendaraan yang tiba, dengan 196 orang penumpang.

    Menurut Mujib, jumlah tersebut masih terbilang sedikit, dan diprakirakan akan menunjukkan peningkatan pada 5-7 April 2025 mendatang.

    Diketahui, total pemudik yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang dari H-7 hingga H-2 tahun lalu berjumlah 26.369 orang, sedangkan untuk total pemudik tahun ini untuk periode yang sama mencapai 28.700 orang.

    Sumber : Antara

  • Duka Warga Yogyakarta, Jambi, dan Papua Dihantam Banjir saat Lebaran

    Duka Warga Yogyakarta, Jambi, dan Papua Dihantam Banjir saat Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah semaraknya perayaan Idul Fitri di sebagian besar wilayah Indonesia, sekelompok warga menyambut Lebaran dalam keadaan duka akibat hantaman banjir. Itulah yang dirasakan warga Jambi, Yogyakarta, dan Papua.

    Padahal, berbagai jenis makanan dan cemilan kering khas Lebaran, serta minuman kemasan telah tersusun rapi di ruang tamu. Perabot rumah juga sudah ditata sedemikan rupa agar membuat nyaman sanak saudara yang akan datang.

    Warga Kelurahan Simpang III Sipin, Kota Baru, Jambi, Desmayati (54) pun berharap keluarga besarnya yang datang akan merasa nyaman dan bahagia saat merayakan Lebaran di rumahnya. Namun, harapan itu sirna.

    Semangat merayakan Lebaran bersama keluarga yang datang dari Sumatra Barat dan Lampung seketika berubah jadi kepanikan. Rumah yang telah dihuni lebih dari 25 tahun itu diserang banjir untuk kali pertama pada Minggu 30 Maret 2025.

    “Keramik belakang jebol, hancur. Lalu masuk airnya. Tidak bisa disetop lagi, kayak bom. Air masuk dari belakang karena ada parit kecil,” kata Desmayati di Jambi, Senin 31 Maret 2025.

    Dia menuturkan, air tidak henti-hentinyya memasuki rumah hingga setinggi pinggang orang dewasa. Dia dan keluarganya pun berusaha menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan.

    Akan tetapi, derasnya air mengakibatkan lemari rusak, pakaian basah, dan sejumlah barang elektronik rusak. Air sempat surut sebentar, tetapi keesokan paginya hujan kembali datang. Rumah Desmayati pun dilanda banjir lagi.

    Dia dan keluarganya tidak bisa mengikuti salat Idul Fitri. Lagi pula, mereka tidak memiliki pakaian yang layak dan bersih untuk beribadah karena telah dilumuri lumpur banjir. Bukan hanya itu, anggota keluarga yang berasal dari luar kota pun batal ke rumahnya.

    “Suasana Lebaran yang menyedihkan. Kita sudah siapkan kue. Sudah siap yang lain, tetapi tamu tidak bisa datang ke sini karena genangan air seperti ini,” ujar Desmayati.

    Banjir Jambi: Tak Ada Lebaran yang Meriah

    Duka yang sama juga dirasakan Misrina Suryani (33), warga Kelurahan Simpang IV Sipin, Jambi. Dia dan suami telah membersihkan rumahnya yang diserang banjir pada Minggu 30 Maret 2025.

    Dia berharap bisa menerima tamu esok harinya, saat Idul Fitri. Namun, banjir kembali datang.

    “Kemarin bersih-bersih nian, mau Lebaran. Sudah disterilkan, tetapi hari ini banjir lagi. Kue-kue sudah siap. Masak lontong, ketupat di meja makan. Dua hari kami kebanjiran. Ini memang tertinggi sepanjang sejarah banjir,” tutur Misirna Suryani.

    Ketua RT di Kelurahan Simpang III Sipi, Rozjiman mengatakan bahwa terdapat 25 rumah yang terdampak banjir di wilayahnya.

    “Di hari bahagia ini mestinya menghadapi bahagia juga. Tetapi malah menghadapi situasi ini. Sudah surut, datang lagi air. Masuk ke rumahnya. Ini kan tidak kondusif. Tidak merasakan Lebaran yang meriah,” ujarnya.

    Banjir di Kota Jambi juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia pada Minggu 30 Maret 2025.

    “Lantai bangunan (kamar mandi yang membelakangi anak sungai runtuh) menimpah korban, dan korban langsung tertimbun,” kata Mustari, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa banjir yang berlangsung selama dua hari ini terjadi di 23 kelurahan dalam delapan kecamatan. Penyebab banjir berbeda-beda di setiap wilayah, seperti drainase yang kurang memadai, sedimentasi pada drainase, penumpukan sampah, dan minimnya titik resapan air.

    Banjir Yogyakarta: Semangat Lebaran yang Hilang

    Suasana sore Hari Raya Idul Fitri 2025 di Dusun Nogosari 1 Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tampak sepi. Beberapa pintu rumah tertutup dan tak terlihat keramaian orang yang saling berkunjung.

    Desa ini menjadi salah satu titik terparah banjir pada Jumat 28 Maret 2025, akibat luapan Sungai Celeng. Salah seorang warga, Fredi Giyanto (50) terlihat tengah membersihkan mobilnya yang terendam banjir.

    “Semangat Lebarannya hilang, bahkan makanan yang seharusnya dipersiapkan untuk waktu Lebaran, kita makan pada malam itu (banjir), karena sudah tidak bisa masak atau apa,” katanya.

    Meski sisa lumpur dan bekas banjir sudah tak terlalu terlihat, tetapi masih nampak kesedihan di wajah pria yang berprofesi sebagai tukang kayu tersebut.

    “Harusnya mau bersiap menyambut Lebaran, malah kayak gini. Di masjid itu, kita sudah bikin maskot (mempersiapkan untuk takbir keliling) tapi terkena dampak banjir, hilang,” tutur Fredi Giyanto.

    Dia juga mengatakan bahwa selama tiga hari menjelang Lebaran mereka mengalami kesulitan air bersih karena kondisi sumur yang tercemar lumpur banjir.

    “Kita beli air buat masak. Kita bisa mandi itu setelah tiga hari, itu pun airnya belum benar-benar jernih, tapi kita paksakan untuk mandi,” ucapnya.

    Fredi Giyanto menaksir, mengalami kerugian belasan juta rupiah akibat banjir ini. Dia bercerita, banjir berlangsung selama dua jam dari sore hingga malam.

    “Ketinggiannya itu setengah meter masuk rumah, kalau di jalan itu tinggi banget satu meter lebih mungkin,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dusun Nogosari 2, Dalmuji mengatakan bahwa banjir telah merendam belasan rumah warga dan area pertanian yang siap panen di wilayahnya pada Jumat 28 Maret 2025 sore lalu. Banjir melanda desanya memang bukan hal baru, bahkan sudah ada sejak 1980.

    “Akan tetapi, semakin ke sini makin jadi (parah) karena sungai semakin dangkal, dan bantaran menyempit. Banjir ini juga mengganggu psikologis masyarakat, namun kita karena orang Jawa ya menerima saja (pasrah),” tuturnya.

    Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, banjir dan longsor mengakibatkan tiga orang luka-luka, dan puluhan bangunan rusak. Bencana ini pun ditaksir menyebabkan kerugian hingga Rp150 juta.

    Banjir Jayapura: Sudah Down, Tak Antusias Sambut Lebaran

    Tak hanya di Pulau Jawa, banjir juga merendam beberapa wilayah di Jayapura, Papua, sesaat sebelum Lebaran, pada Minggu 30 Maret 2025 malam.

    “Selama Lebaran, baru pertama kali saya Lebaran, malam takbiran banjir,” ucap Warwey (46), ibu yang tinggal di di Entrop, Kota Jayapura.

    Dia mengatakan, air masuk lewat saluran pembuangan kamar mandi rumahnya. Air lalu merembet masuk ruang tamu, hingga kamar.

    “Banjir masuk lewat pembuangan kamar mandi. Saya sudah pasang setiap batu di pintu rumah, untuk mencegah banjir itu. Tapi air masuk lewat pembuangan kamar mandi itu,” kata Warwey.

    Dia bercerita, air banjir masuk ke rumah saat dirinya dan keluarga tengah membuat kue Lebaran. Warwey mengatakan bahwa air membasahi kasur dan pakaian, tetapi barang elektronik sempat diselamatkan.

    Dia pun tidur bersama keluarganya beralaskan tikar pada malam sebelum Lebaran. Dia memperkirakan kerugian akibat banjir itu sebesar Rp5 juta.

    “Barang-barang elektronik sempat diselamatkan. Kasur terendam kita tidur melantai, tidak pakai kasur, tidur di lantai. buka kain tidur. Kan kasur basah semua,” ucap Warwey.

    Dia mengaku, banjir membuatnya tidak semangat menyambut hari raya Idul Fitri.

    “Yang pertama kita down yah, karena antusias besok mau [persiapan] tiba-tiba banjir (bikin) pikiran terpecah. Mau urus rumah kah, mau terima tamu kah, mau masak kah. Akhirnya down. Perasaan sudah tidak antusias lagi, seperti tahun-tahun kemarin begitu,” kata Warwey.

    Dia pun hanya menyiapkan menu seadanya yaitu opor ayam, kerupuk dan sambal untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

    Warwey memiliki ayah dari Raja Ampat yang beragama Muslim dan ibu dari Port Numbay. Dia mengatakan, dirinya mendapatkan dukungan yang luar biasa dari keluarga ibunya yang Kristen.

    “Buka puasa dikasih selamat, lebaran dikasih selamat. Saya open house lebih banyak untuk keluarga Kristen. Dukungan keluarga sangat besar ke kami saat bencana ini,” ujarnya.

    Banjir juga merendam tempat tinggal Hamdana (54) di Jayapura. Dia menuturkan sudah tiga kali mengalami kebanjiran.

    Menurut ceritanya, air yang meluap dari got depan rumah masuk melalui saluran pembuangan kamar mandi. Namun, dia bersyukur banjir tidak merendam barang-barang di rumahnya.

    “Belum ada barang terendam. Kalau sudah mulai hujan, kita persiapan angkat barang-barang. Kalau air masuk lewat belakang, otomatis angkat barang duluan. Tadi malam (saat banjir) kasih naik barang-barang di bangku,” kata Hamdana.

    Akan tetapi, banjir menganggu persiapannya dalam merayakan Idul Fitri. Dia hanya menghindangkan menu makanan khas Lebaran yang seadanya untuk disantap bersama keluarganya.

    Selain itu, Hamdana mengaku tidak mudik ke tempat asalnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Alasannya, biaya yang mahal membuatnya memilih Lebaran bersama anak-anaknya di Jayapura.

    “Mama sudah dari 1997 di Kota Jayapura. Pikiran mau mudik tapi banyak orang, sementara biaya untuk mudik mahal,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    Ini bukan kali pertama wilayah Jayapura dihantam banjir. Tahun lalu, banjir merendam empat lokasi di ibu kota Papua ini, yang menyebabkan 62 orang terserang penyakit.

    Bahkan banjir bandang dan longsor pernah menghantam Sentani, Jayapura pada Maret 2019. Bencana ini menewaskan ratusan orang, dan menyebabkan sekitar 4.000 warga mengungsi. Banjir menghantam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sentani Tami, akibat curah hujan yang tinggi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News