Topik: Mudik

  • Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan sistem `contraflow` hari ini

    Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan sistem `contraflow` hari ini

    Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan contraflow atas diskresi kepolisian pada Rabu (2/4/2025) sejak pukul 06.35 WIB. (ANTARA/HO – Jasa Marga)

    Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan sistem `contraflow` hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Pengelola jalan tol Jasa Marga mendukung pemberlakuan sistem contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Puncak, Jawa Barat mulai KM 44+500 sampai dengan KM 46+500 pada Rabu, atas diskresi kepolisian.

    “Untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahmi yang terjadi di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak pada masa libur Lebaran 2025/1446 H, atas diskresi kepolisian, Jasa Marga berlakukan contraflow mulai dari KM 44+500 sampai dengan KM 46+500 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak sejak pukul 06.35 WIB,” ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Alvin Andituahta Singarimbun di Jakarta, Rabu.

    Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku. Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan.

    Sebagai informasi, Jalur utama Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ramai lancar kendaraan pemudik berbaur dengan masyarakat yang hendak silaturahim pada hari kedua Lebaran 2025, Selasa (1/4), sedangkan sejumlah lokasi rawan macet lalu lintas terlihat antrean kendaraan melaju tersendat.

    Volume kendaraan terlihat meningkat mulai dari jalur Puncak-Cianjur, Jalan Raya Bandung-Cianjur, dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, didominasi kendaraan warga lokal berbaur dengan kendaraan pemudik yang terlambat pulang kampung. Di sejumlah titik rawan macet, seperti pertigaan Hanjawar, Kebun Raya Cibodas, dan Pasar Cipanas, antrean kendaraan dengan laju tersendat membuat petugas menerapkan sejumlah rekayasa arus dan penyekatan guna menghindari macet total.

    Antrean kendaraan tidak sampai memanjang karena petugas mengarahkan pengendara ke sejumlah jalur alternatif, seperti di jalur Pacet-Cianjur diarahkan menuju jalur Beunying tembus Cipanas dan Hanjawar atau sebaliknya dari Hanjawar hingga Pacet.

    Volume kendaraan bertambah seiring dengan tingginya aktivitas warga yang hendak silaturahim ke sanak saudara di sepanjang jalur utama Cianjur, termasuk ke objek wisata, seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, dan objek wisata lainnya di kawasan Puncak.

    Sumber : Antara

  • Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

    Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Bagi masyarakat Jawa Timur yang merayakan Lebaran 2025 di kampung halaman, penting untuk merencanakan perjalanan pulang dengan matang agar terhindar dari kemacetan.

    Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama Libur Lebaran 2025 yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Litbang Kompas, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada dua hari, yakni Sabtu, 5 April 2025 (H+4) dan Minggu, 6 April 2025 (H+5).

    Masyarakat dihimbau agar waspada lantaran setiap tahun, arus balik Lebaran selalu menjadi tantangan bagi pemudik, terutama yang menggunakan jalur darat seperti Tol Trans-Jawa, Jalur Pantura, serta jalur alternatif lainnya.

    Kepadatan kendaraan diperkirakan meningkat signifikan pada dua hari puncak tersebut, yang bisa menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan risiko kelelahan di perjalanan.

    Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan yang kembali ke kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Sidoarjo, akan meningkat drastis pada puncak arus balik.

    Ditambah lagi, kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi utama bagi pemudik, meski ada opsi transportasi umum seperti kereta api dan bus antarkota.

    Tips Menghindari Kemacetan Saat Arus Balik

    Agar perjalanan tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

    -Atur Jadwal Balik Lebih Awal atau Setelah Puncak Arus Balik
    Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada tanggal 5–6 April 2025. Alternatif terbaik adalah kembali lebih awal atau menunggu hingga arus lalu lintas lebih terkendali.

    -Manfaatkan Jalur Alternatif
    Selain jalan tol utama, pemudik bisa menggunakan jalur alternatif yang lebih lengang. Pastikan untuk menggunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze guna mendapatkan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas.

    -Gunakan Transportasi Umum
    Jika belum membeli tiket transportasi umum, segera lakukan pemesanan. Kereta api dan bus dapat menjadi pilihan yang lebih nyaman dibandingkan menghadapi kemacetan di jalan tol.

    -Pantau Informasi Lalu Lintas Secara Berkala
    Ikuti perkembangan informasi dari media sosial resmi Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Polda Jatim untuk mengetahui kondisi terkini di jalan raya.

    -Siapkan Kendaraan Secara Optimal
    Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dengan melakukan pemeriksaan mesin, rem, serta bahan bakar sebelum memulai perjalanan jauh.

    -Istirahat yang Cukup dan Jangan Paksakan Diri
    Jika perjalanan panjang tidak bisa dihindari, pastikan untuk beristirahat setiap 2–3 jam agar tetap fokus dan menghindari kelelahan yang berpotensi berbahaya.

    Dengan meningkatnya volume kendaraan saat arus balik Lebaran 2025, perencanaan perjalanan menjadi hal yang sangat penting.

    Mengatur waktu perjalanan dengan baik, memilih jalur alternatif, serta memanfaatkan informasi lalu lintas dapat membantu pemudik menghindari kemacetan dan memastikan perjalanan yang lebih nyaman dan aman. [fyi/aje]

  • Pengunjung TMII naik 2.000 orang dibanding Lebaran tahun lalu

    Pengunjung TMII naik 2.000 orang dibanding Lebaran tahun lalu

    Kita ada tambah dua bus lagi, selain ada shuttle listrik tadi kita juga ada penambahan satu unit bus tingkat (double decker) dari Transjakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur menyebut pengunjung Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada hari ini atau Lebaran H+2 mengalami kenaikan 2.000 orang apabila dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu.

    “Kalau dibandingkan tahun lalu ada kenaikan sedikit, sekitar seribu hingga dua ribu. Kan fluktuatif setiap harinya,” kata Manager Corporate Secretary TMII Novera Mayang saat ditemui di TMII, Jakarta Timur, Rabu.

    Mayang menyebut total pengunjung pada Lebaran yakni Senin (31/3) sebanyak 12 ribu orang. Lalu pada Selasa (H+1) 21 ribu orang.

    Sedangkan pengunjung hari ini (H+2) hingga pukul 15.00 WIB sudah 22 ribu orang lebih. Jumlah tersebut akan terus meningkat hingga malam nanti.

    “Untuk mengantisipasi keramaian, ya pastinya ada pos keamanan yang juga mendapat dukungan dari TNI/Polri, terus ada pelayanan kesehatan,” ujar Mayang.

    Lalu ada penambahan layanan antar-jemput gratis (free shuttle) yang disediakan untuk penumpang di sekitar TMII.

    “Kita kan sekarang sudah ada zona hijau (green zone) jadi kita menyediakan shuttle listrik gratis untuk pengunjung. Kita tambah unitnya, sekarang ada yang 42 unit,” ucap Mayang.

    Pengunjung juga bisa naik kendaraan umum, karena ada halte TransJakarta di gerbang (gate) masuk dan layanan antar-jemput gratis yang disediakan untuk penumpang dari/ke stasiun LRT.

    “Ada penambahan antar-jemput dari stasiun LRT ke Taman Mini dan sebaliknya. Kita ada tambah dua bus lagi, selain ada shuttle listrik tadi kita juga ada penambahan satu unit bus tingkat (double decker) dari Transjakarta,” jelas Mayang.

    Terkait kantong parkir, kata Mayang, TMII sudah tersedia di area Plaza Barat, Utara, Selatan, dan gedung parkir bertingkat.

    Selain itu, Mayang mengimbau, masyarakat yang datang ke TMII agar bisa menggunakan transportasi umum karena aksesnya lebih mudah.

    Pengelola TMII, Jakarta Timur menyebut, anjungan rumah adat menjadi salah satu lokasi favorit yang banyak pengunjung datangi saat libur Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Untuk favorit keluarga, setiap Lebaran orang-orang yang tidak mudik pasti inginnya ke TMII, kenapa? Karena di sini banyak anjungan-anjungan daerah,” kata Mayang.

    Mayang menyebut, anjungan rumah adat dapat menyembuhkan rasa rindu dari masyarakat yang tidak pulang ke kampung halamannya masing-masing. Sehingga banyak keluarga yang mengabadikan momen lebaran di rumah adat yang ada di TMII.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    JABAR EKSPRES – Pemberian kompensasi uang tunai dan sembako kepada sopir angkot di Jalur Puncak Kabupaten Bogor sebesar Rp 1,5 juta diduga dipotong dan banyak yang belum direalisasikan.

    Kompensasi diberikan agar angkot tidak beroperasi pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalur Puncak Kabupaten Bogor.

    BACA JUGA: Harus Diusut! Proyek Tempat Wisata Eiger Camp Diduga Langgar Perda KBU!

    Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dalam bentuk sembako. Sehingga totanya Rp 1,5 juta.

    Akan tetapi, berdasarkan pantauan langsung, di Jalur Puncak masih banyak angkot yang beroperasi. Bahkan berdasarkan penelusuran ada kompensasi yang diterima diduga dipotong.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Menanggapi hal ini, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengakui sudah menerima laporan tersebut.

    ‘’Informasi itu sudah kami terima, namun harus ada pembuktian lebih lanjut apakah benar atau tidak,’’ ujarnya.

    BACA JUGA: 10 Rekomendasi Handphone Dibandrol Dibawah 1 Jutaan!

    Menurutnya, berdasarkan laporan para sopir angkot di Jalur Puncak, hanya menerima uang sebesar Rp 800 ribu. Padahal kompensasi yang diberikan sebesar Rp 1,5 juta.

    Dadang menyebutkan, kompensasi tersebut diberikan kepada 653 sopir angkot untuk tiga trayek. Di antaranya Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang dan Bogor-Cibedug.

    BACA JUGA: Jumlah Pemudik Lebaran Turun Drastis, Daya Beli Masyarakat Anjlok?

    ‘’Kami akan telusuri dan jika dugaan pemotongan terbukti benar, pihaknya akan mengambil langkah tegas,’’ ujarnya.

    Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini. Sebab, sampai saat ini laporang sudah banyak yang masuk.

    Sementara itu, salah satu sopir angkot, Dadang 60 tahun mengaku, sampai saat ini tidak menerima kompensasi lebaran yang diberikan oleg Gubernur Jawa Barat.

    BACA JUGA: Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Banyak yang Buka di Bulan Puasa, Satpol PP kemana?

    Dia mengaku, sudah mendengar adanya kompesasi tersebut tapi untuk mendapatkannya tidak tahu caranya harus bagaimana.

    “Saya tidak terima kompensasi. Pengen dapat, tapi enggak tahu peraturannya,” ujar Dadang di Simpang Gadog, Rabu (2/4/2025).

  • Satlantas Polres Blitar Tolong Anak yang Kakinya Terjepit Roda Motor

    Satlantas Polres Blitar Tolong Anak yang Kakinya Terjepit Roda Motor

    Blitar (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Blitar menolong seorang anak yang kakinya terjepit roda motor di wilayah Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Rabu, (02/04/2025).

    Seorang anak terjepit di bagian roda belakang sepeda motor yang sedang dikendarai oleh keluarganya. Insiden ini segera menarik perhatian Anggota Kepolisian yang sedang berpatroli.

    Melihat kejadian tersebut, petugas KBO Satlantas Polres Blitar Ipda Fahmi dengan sigap membantu korban, para petugas berhasil mengevakuasi anak tersebut dengan hati-hati agar tidak menyebabkan luka lebih parah. Setelah berhasil dibebaskan dari roda motor, anak tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit An-Nisa talun untuk mendapatkan perawatan medis.

    Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengapresiasi kecepatan dan ketepatan tindakan anggotanya di lapangan.

    “Kami mengutamakan keselamatan dan keamanan masyarakat. Tindakan cepat yang dilakukan oleh personel Satlantas Polres Blitar ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk selalu hadir melayani dan melindungi masyarakat,” ujar AKBP Arif Fazlurrahman.

    Satlantas Polres Blitar pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berkendara, terutama ketika membawa anak kecil. Selain itu, penggunaan alat pengaman tambahan bagi anak-anak juga sangat dianjurkan guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

    Peristiwa ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat Blitar, yang mengapresiasi kepedulian serta kecepatan respons pihak kepolisian dalam menangani situasi darurat.

    Satlantas Polres Blitar terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip keselamatan, profesionalisme, dan kepedulian.

    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas di jalan raya utama di musim mudik dan balik lebaran,” tegasnya. [owi/aje]

  • H+2 Lebaran, jumlah pemudik masih tinggi di Terminal Kampung Rambutan

    H+2 Lebaran, jumlah pemudik masih tinggi di Terminal Kampung Rambutan

    mayoritas penumpang yang memilih mudik pada H+3 Lebaran bertujuan ke berbagai daerah di Jawa Barat

    Jakarta (ANTARA) – Jumlah pemudik masih tinggi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Rabu atau H+2 Lebaran 2025.

    Berdasarkan data yang diterima Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono, jumlah keberangkatan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih terbilang tinggi yakni sebanyak 74 bus, yang mengangkut 1188 penumpang terhitung jam 06.00 pagi hingga 14.00 siang WIB.

    Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak Libur Lebaran, Petugas Kebersihan PT KAI Pilih Mudik Duluan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 April 2025

    Tak Libur Lebaran, Petugas Kebersihan PT KAI Pilih Mudik Duluan Megapolitan 2 April 2025

    Tak Libur Lebaran, Petugas Kebersihan PT KAI Pilih Mudik Duluan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Meskipun hari
    Lebaran
    selalu menjadi hari libur nasional, sejumlah pekerja di bidang jasa tidak terdampak tanggal merah itu. Salah satunya adalah
    cleaner
    atau petugas kebersihan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
    Agar tetap bisa berkumpul dengan keluarga, seorang petugas 
    cleaner
    di Stasiun Manggarai bernama Faisal (26) memilih untuk mudik duluan sebelum Lebaran.
    “Kemarin libur juga kan, libur Jumat tuh, sebelum hari Senin, mudik dulu,” kata Faisal saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (02/04/2025).
    Hal ini mau tak mau dilakukan Faisal karena sistem kerjanya mengatur enam hari kerja dan satu hari libur. Pria dengan seragam hijau itu bahkan mendapatkan tugas bekerja di shift pagi di hari Lebaran pertama.
    Masih dalam euforia hari kemenangan, Faisal berencana akan pulang lagi di hari liburnya.
    “Enggak sih, enggak mudik. Tapi nanti saya Jumat libur, jadi besok kan masuk pagi pulang jam 2, saya pulang,” ungkapnya.
    Jarak antara Faisal dan keluarga juga sudah bukan jadi masalah lagi.
    Kondisi yang sama ternyata juga dialami kakaknya yang bekerja di bidang jasa. Mau tak mau, hubungan jarak jauh itu harus diterima dan dijalani saja.
    “Keluarga juga biasa, soalnya kakak saya juga kerjanya kan dia di
    bakery
    ya. Masuk juga Lebaran, jadi ya jadi wajar aja,” ujar Faisal.
    Merayakan Lebaran jauh dari keluarga bukan kali pertama untuk Faisal. Dua tahun menghadapi situasi yang sama membuat Faisal lebih dapat menerima keadaan.
    Meskipun begitu, Faisal sempat sedih saat pertama kali merayakan Lebaran jauh dari keluarga. Tepatnya dua tahun yang lalu, saat dia masih bertugas di Stasiun Cikini.
    “Yang sedih awal-awal doang sih, jauh dari keluarga,” katanya.
    Meskipun mendapatkan giliran
    shift
    pagi di hari pertama Lebaran, Faisal mengatakan bahwa dia dan rekan kerjanya yang lain masih dapat menyempatkan diri menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri di masjid terdekat.
    “Kalau Lebaran kita boleh Shalat Ied dulu dan nanti habis Shalat Ied baru kita masuk lagi gitu,” ujar Faisal.
    Pada akhirnya, Faisal hanya bisa menerima dan menjalankan tugasnya. Namun, dia tetap mensyukuri pekerjaannya.
    “Alhamdulillah-nya saya pas Lebaran kebagiannya masuk pagi terus. Tapi enggak apa-apa sih, karena udah biasa juga gitu,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga RI yang Lagi Mudik Diminta Urus Sertifikat Tanah, Ini Sebabnya

    Warga RI yang Lagi Mudik Diminta Urus Sertifikat Tanah, Ini Sebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengungkapkan, banyak sertifikat tanah bergambar bola dunia yang diterbitkan sebelum 1997 belum dilengkapi dengan peta kadastral. Oleh karena itu, ia mengimbau pemilik sertifikat lama untuk segera memverifikasi keabsahan dokumen mereka dengan mendatangi Kantor Pertanahan (Kantah) setempat.

    “Ada sekitar 13,8 juta sertifikat seperti ini, tapi banyak masyarakat yang belum sadar,” ungkap Menteri Nusron, melansir dari detik.com, Rabu (2/4/2025).

    Sebelum diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, pendaftaran tanah belum mencakup pencantuman bidang tanah dalam peta kadastral. Akibatnya, banyak tanah masuk dalam kategori KW 4, 5, atau 6, yang berarti belum terpetakan secara resmi.

    Jika kondisi ini dibiarkan, potensi tumpang tindih kepemilikan atau sengketa di kemudian hari semakin besar. Untuk itu, masyarakat diimbau agar segera meningkatkan kejelasan status tanah mereka dengan melaporkannya ke Kantor Pertanahan (Kantah) setempat.

    Bagi yang ingin memperbarui data tanah di kampung halaman, libur Lebaran bisa menjadi waktu yang tepat, karena beberapa kantor pertanahan tetap beroperasi selama periode tersebut.

    “Mulai 2, 3, 4, dan 7 April, Kantah di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Lampung tetap buka. Masyarakat diharapkan memanfaatkan waktu tersebut untuk datang ke Kantah untuk melaporkan sertifikatnya,” kata Nusron.

    Selain mengurus soal pemetaan bidang tanah yang dimiliki, pada momen Lebaran ini masyarakat yang memerlukan layanan informasi dan konsultasi pertanahan lainnya juga bisa langsung datang ke Kantah.

    Adapun layanan yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam libur panjang ini adalah penerimaan berkas layanan pertanahan dan penyerahan produk layanan yang diajukan oleh pemilik secara langsung tanpa melalui kuasa.

    Untuk mengetahui informasi apakah tanah-tanah yang dimiliki masuk dalam kategori KW 4, 5, 6, masyarakat bisa menggunakan aplikasi Sentuh Tanahku dan bhumi.atrbpn.go.id. Selain melalui aplikasi tersebut, masyarakat juga bisa mendapatkan informasi dari unggahan dalam kanal resmi milik Kantah di kabupaten/kota setempat.

    (hsy/hsy)

  • Cerita Warga Mudik Naik Whoosh: Biasanya Pakai Mobil Macet di Tol
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 April 2025

    Cerita Warga Mudik Naik Whoosh: Biasanya Pakai Mobil Macet di Tol Megapolitan 2 April 2025

    Cerita Warga Mudik Naik Whoosh: Biasanya Pakai Mobil Macet di Tol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kereta Api Cepat
    atau
    Whoosh
    menjadi pilihan warga untuk mudik dan berlibur ke Kota Bandung, Jawa Barat pada hari ketiga Lebaran, Rabu (2/4/2025).
    Salah satu penumpang asal Bandung Yudi (42) menggunakan Whoosh untuk mudik pulang kampung ke Bandung.
    Dia mengaku baru sempat pulang ke Bandung karena baru menyelesaikan pekerjaannya. Dia memilih naik Whoosh karena menghindari macet di tol.
    “Karena lebarannya di Jakarta dahulu, mau pulang ke Bandung masih macet juga jalan tol jadi mutusin hari ketiga dan naik
    kereta api cepat
    ,” ungkap Yudi di Stasiun Kereta Cepat Halim, Rabu (2/4/2025).
    Yudi menjelaskan dirinya baru pertama kali menggunakan kereta api cepat untuk memangkas waktu tempuh.
    “Iya, ini baru pertama kali naik sih, memangkas waktu banget sih karena biasanya naik mobil macet-macetan panjang apalagi pas Lebaran,” ujar Yudi.
    Berbeda dengan Yudi, penumpang asal Jakarta, Shela (30) mengaku memilih Whoosh karena lebih efisien waktunya.
    “Liburan setelah Lebaran kemarin, mutusin naik kereta cepat karena ya efisien waktunya lebih cepat dibandingkan naik mobil,” ungkap Shela.
    Shela mengaku sudah dua kali menaiki kereta api cepat ke Bandung untuk berwisata. Sebelumnya dia menaiki Whoosh untuk keperluan pekerjaan.
    “Tidak terlalu lama di jalan, kalau kereta biasa agak lama ya, sekitar 2 jam,” ungkap dia.
    Sebelumnya, jumlah penumpang Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim melonjak pada hari ketiga Lebaran, Rabu (2/4/2025).
    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sebanyak 16.000 tiket sudah terjual pada siang hari ini.
    “Ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena biasanya 16 ribu tiket tersebut terjual dalam satu hari penuh,” kata Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti saat ditemui di lokasi pada Rabu siang.
    Emir memperkirakan bahwa jumlah penumpang akan terus meningkat hingga mencapai 20.000 orang pada hari ini.
    “Kemungkinan ini akan sama ramainya dengan kemarin di hari kedua Lebaran, yaitu tanggal 1 April, di mana KCIC melayani sebanyak 20 ribu penumpang,” ungkap Emir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Mulai Susun Skema Rekayasa Arus Balik Lebaran, Ini Rute Contraflow yang Disiapkan

    Polri Mulai Susun Skema Rekayasa Arus Balik Lebaran, Ini Rute Contraflow yang Disiapkan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polri mulai menyiapkan skema rekayasa arus lalu lintas menghadapi arus balik Lebaran 2025 yang diprediksi puncaknya akan terjadi pada tanggal 5 dan 6 April 2025.

    Salah satu caranya yakni dengan menerapkan sistem contraflow di sejumlah ruas tol.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menjelaskan, nantinya pihaknya akan melakukan contraflow dari Km 70 hingga Km 47 Tol Jakarta-Cikampek. 

    Namun, jika diperlukan, contraflow akan diperpanjang hingga Km 36.

    “Jadi contraflow ini tentunya nanti akan melihat parameter-parameter jumlah traffic counting, termasuk visi rasio yang kita langsung lihat di lapangan,” kata Agus, Rabu (2/4/2025).

    Agus mengatakan, jika terjadi lonjakan jumlah kendaraan pada 3 April, akan dilakukan one way lokal tahap pertama dari Km 188 Palimanan hingga Km 70 gerbang Tol Cikarang Utama.

    “Apabila di tanggal 4 masih ada bangkitan yang cukup deras dari arah timur yang menuju Jakarta, kami akan berlakukan one way tahap dua dari Kilometer 246 hingga Km 188,” ujar Agus.

    Namun, jika lonjakan masih terasa hingga 5 April, one way lokal akan kembali diperpanjang. 

    Sementara one way nasional, kata Kakorlantas, akan dilakukan pada 6 April.

    “Mana kala masih terjadi bangkitan, tanggal 5 akan kita perpanjang lagi one way dari, mungkin dari Batang, termasuk juga barangkali dari 414.

    Karena pada tanggal 6, flag out daripada one way nasional yang akan dilepas oleh Bapak Kapolri dan Pak Menteri Perhubungan itu rencana tanggal 6 pagi,” jelas Agus.

    Agus menambahkan, petugas juga melakukan pengamanan di jalur arteri hingga tempat wisata saat arus balik Lebaran. Kakorlantas menegaskan, pihaknya siap memastikan arus balik Lebaran 2025 berjalan lancar.

    “Kami mengimbau kepada pemudik pada saat balik agar betul-betul menyiapkan perjalanan dengan optimal, jaga kesehatan, pastikan kendaraan sehat, sehingga perjalanan reka-rekan selamat sampai tujuan. 

    Dengan pesan dari Bapak Kapolri, tagline operasi ketupat adalah mudik aman, keluarga nyaman. Semoga selamat sampai tujuan,” jelas Agus.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya