Topik: Mudik

  • Hari Ke-4 Lebaran, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api – Halaman all

    Hari Ke-4 Lebaran, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api – Halaman all

    Sebanyak 48.823 pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal pada Kamis (3/4/2025), atau hari ketiga setelah Idul Fitri.

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 14:30 WIB

    Tribunnews.com/Fersianus Waku

    STASIUN SENEN LEBARAN – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik pada Kamis (3/4/2025), atau hari keempat Lebaran 2025. Sebanyak 48.823 pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal pada Kamis (3/4/2025), atau hari ketiga setelah Idul Fitri. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 48.823 pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal pada Kamis (3/4/2025), atau hari ketiga setelah Idul Fitri.

    “Per hari ini yang datang tanggal 3 bulan 4 (April) tadi sebanyak 48.823,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis.

    Menurut Ixfan, para penumpang turun di beberapa stasiun wilayah KAI Daop 1 Jakarta seperti Senen hingga Jatinegara.

    “Kemana saja, ada yang ke Gambir, ada yang Pasar Senen, ada yang Jatinegara, kemudian Bekasi, begitu,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, arus balik Lebaran 2025 diprediksi mulai sejak 2 April 2025. 

    “Mereka yang arus balik kita tetapkan dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 8 atau tanggal 11 April 2025,” ucap Ixfan.

    Untuk Stasiun Pasar Senen, Ixfan belum merinci secara detail. Pihaknya, kata dia, hanya bisa menyampaikan data secara keseluruhan.

    “Kita belum pilah-pilah untuk Pasar Senen dan Gambir,” ungkapnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jadwal One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025

    Jadwal One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran selalu menjadi tantangan besar bagi para pemudik yang kembali ke kota asal setelah merayakan hari raya Idulfitri di kampung halaman.

    Lonjakan jumlah kendaraan di jalan tol utama, terutama menuju Jakarta dan kota-kota besar lainnya, kerap menyebabkan kemacetan panjang. Untuk mengatasi hal tersebut, Korlantas Polri bersama instansi terkait telah menyiapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan one way, contraflow, dan ganjil genap di sejumlah ruas tol yang menjadi titik kepadatan.

    Dengan adanya rekayasa lalu lintas ini, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar, mengurangi risiko kemacetan, serta meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan.

    Lantas, kapan jadwal pelaksanaan one way, contraflow, dan ganjil genap di sejumlah ruas tol ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lengkapnya!

    Jadwal One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap

    1. Sistem one way

    Sistem one way diberlakukan untuk mempercepat arus balik dengan mengalihkan seluruh kendaraan dalam satu jalur arah menuju Jakarta. Dengan sistem ini, kendaraan yang menuju ke daerah dari arah Jakarta akan dialihkan ke jalur alternatif lainnya.

    Periode PemberlakuanMulai: Kamis (3/4/2025) pukul 14.00 WIBBerakhir: Senin (7/4/2025) pukul 24.00 WIBRute yang DiberlakukanDari KM 414 Tol Semarang-Batang hingga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek (Japek).Penutupan Pintu TolSelama pemberlakuan one way, seluruh pintu masuk tol yang berada dalam jalur tersebut akan ditutup untuk kendaraan yang hendak masuk ke arah berlawanan.TujuanMengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di titik-titik rawan macet selama arus balik Lebaran.Memberikan ruang lebih luas bagi kendaraan yang menuju Jakarta agar dapat melaju dengan kecepatan lebih stabil.Meningkatkan efisiensi perjalanan dan mengurangi waktu tempuh bagi pemudik yang kembali ke kota asal.

    2. Sistem contraflow

    Selain sistem one way, Korlantas juga akan memberlakukan sistem contraflow sebagai langkah antisipasi terhadap kemacetan parah di jalur utama arus balik. 

    Contraflow diterapkan untuk menambah kapasitas jalan dengan membuka jalur tambahan di arah berlawanan, sehingga dapat mengakomodasi lebih banyak kendaraan yang kembali ke Jakarta.

    Periode PemberlakuanMulai: Kamis (3/4/2025) pukul 14.00 WIBBerakhir: Senin (7/4/2025) pukul 24.00 WIBRute yang DiberlakukanDari KM 70 hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.ManfaatMengurangi kepadatan kendaraan di jalur utama dengan membuka lajur tambahan di arah yang sama.Menjaga kelancaran lalu lintas agar kendaraan tetap dapat bergerak lebih lancar menuju Jakarta.Meminimalisir risiko kemacetan total yang dapat terjadi jika volume kendaraan sudah melebihi kapasitas jalan tol.

    Petugas di lapangan akan terus memantau kondisi lalu lintas secara real-time untuk menyesuaikan penerapan contraflow sesuai dengan kebutuhan. Jika terjadi kepadatan berlebih di titik tertentu, maka contraflow dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kondisi di lapangan.

    3. Sistem ganjil genap

    Untuk mengendalikan volume kendaraan dan menghindari penumpukan yang terlalu tinggi di beberapa titik tol utama, pemerintah juga akan menerapkan sistem ganjil genap. Sistem ini bertujuan untuk membatasi jumlah kendaraan yang dapat melintas di ruas-ruas jalan tertentu berdasarkan nomor pelat kendaraan.

    Periode PemberlakuanMulai: Kamis (3/4/2025) pukul 00.00 WIBBerakhir: Senin (7/4/2025) pukul 24.00 WIBRute yang DiberlakukanDari KM 414 Tol Semarang-Batang hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.Dari KM 98 hingga KM 31 Tol Tangerang-Merak.KetentuanKendaraan dengan nomor pelat ganjil hanya diperbolehkan melintas pada tanggal ganjil.Kendaraan dengan nomor pelat genap hanya diperbolehkan melintas pada tanggal genap.TujuanMembantu mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk ke jalur utama tol.Memberikan distribusi kendaraan yang lebih merata sepanjang periode arus balik.Menghindari lonjakan kendaraan dalam satu hari yang dapat menyebabkan kemacetan ekstrem.

    Penerapan sistem one way, contraflow, dan ganjil genap dalam arus balik Lebaran 2025 merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk memastikan perjalanan lebih lancar dan aman. Dengan mengetahui jadwal dan rute yang diberlakukan, diharapkan pemudik dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik, mengurangi risiko kemacetan, dan mencapai tujuan dengan nyaman.

  • Jadwal One Way, Contraflow, Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025, Mulai Hari Ini 3 April

    Jadwal One Way, Contraflow, Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025, Mulai Hari Ini 3 April

    PIKIRAN RAKYAT – Arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan yang signifikan.

    Untuk mengantisipasi kemacetan parah, Korlantas Polri telah menyiapkan serangkaian rekayasa lalu lintas, termasuk sistem one way, contraflow, dan ganjil genap.

    Informasi mengenai jadwal dan lokasi penerapan sistem ini sangat penting bagi para pemudik agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

    Apa saja rekayasa lalu lintas yang diterapkan?

    One way: Sistem satu arah.

    Contraflow: Sistem lawan arah.

    Ganjil genap: Pembatasan kendaraan berdasarkan nomor plat.

    Adapun rekayasa lalu lintas ini akan mulai berlaku pada hari Kamis, 3 April 2025 dan berakhir hari Senin, 7 April 2025, sementara normalisasi akan dilakukan pada hari Selasa, 8 April 2025..

    Mengapa rekayasa lalu lintas ini diterapkan?

    – Mengantisipasi lonjakan volume kendaraan saat arus balik Lebaran.

    – Mengurangi kemacetan dan memperlancar arus lalu lintas.

    – Meningkatkan keamanan dan keselamatan para pemudik.

    Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

    1. Jadwal One Way Arus Balik Lebaran 2025

    Lokasi: Dari KM 414 Tol Semarang-Batang sampai dengan KM 70 Tol Jakarta-Cikampek.

    Waktu: Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    One way akan diberlakukan secara situasional sesuai dengan diskresi kepolisian.

    2. Jadwal Contraflow Arus Balik Lebaran 2025

    Lokasi: Dari KM 70 sampai dengan KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.

    Waktu: Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Senin, 3 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    Contraflow akan diberlakukan secara situasional sesuai dengan diskresi kepolisian.

    3. Jadwal Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025

    Lokasi: KM 414 Tol Semarang-Batang sampai dengan KM 47 Tol Jakarta-Cikampek dan KM 98 sampai dengan KM 31 Tol Tangerang-Merak.

    Waktu: Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 WIB sampai dengan Senin, 3 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    4. Penutupan dan Normalisasi Sistem One Way

    Kamis, 3 April 2025 pukul 12.00-14.00 WIB: Penutupan jalan masuk, pembersihan jalur dan rest area mulai dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan KM 414 A Tol Semarang-Batang.

    Selasa, 8 April 2025, pukul 00.00 WIB sampai dengan 02.00 WIB: Normalisasi kondisi lalu lintas dan pembukaan jalan masuk mulai dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan km 414 A Tol Semarang-Batang.

    Tips bagi para pemudik

    – Perhatikan jadwal dan lokasi penerapan rekayasa lalu lintas.

    – Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima.

    – Pantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui berbagai sumber.

    – Utamakan keselamatan dan ikuti arahan petugas di lapangan.

    Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2025!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Puncak Arus Balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni Diprediksi 4-6 April

    Puncak Arus Balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni Diprediksi 4-6 April

    Liputan6.com, Lampung – Lonjakan kendaraan pada arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung diprediksi akan terjadi pada 4-5 April. PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan 75 kapal untuk mengantisipasi lonjakan tersebut. Kapal-kapal tersebut akan beroperasi di Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ), dan Pelabuhan Wika Beton, Kabupaten Lampung Selatan.

    General Manager ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin, dalam konferensi pers Rabu (2/4/2025) mengungkapkan bahwa dari total 75 kapal, sebanyak 10 kapal akan beroperasi di Pelabuhan BBJ, 5 kapal di Pelabuhan Wika Beton, dan sisanya di Pelabuhan Bakauheni. “Seluruh kapal dalam kondisi siap beroperasi. Saat ini tersedia tujuh dermaga di Bakauheni, satu di Wika Beton, dan satu dermaga BBJ,” kata Syamsudin. 

    Menurut dia, puncak arus balik di Pelabuhan Bakauheni diperkirakan terjadi pada 4-6 April 2025. Masyarakat yang melakukan perjalana saat arus balik pun diprediksi mengalami kelonjakan pada malam hari. Periode Sabtu pagi hingga Minggu sore akan menjadi waktu krusial bagi arus balik. Oleh karena itu, seluruh petugas dipastikan siap siaga di lapangan.”Peningkatan jumlah penumpang diprediksi terjadi pada Jumat malam, Sabtu malam, dan Minggu malam. Mulai Senin, jumlah pemudik akan berkurang seiring dengan dimulainya aktivitas kerja,” terangnya.

    Berdasarkan data ASDP Pelabuhan Merak, selama arus mudik Lebaran 2025, sebanyak 907.287 orang telah menyeberang ke Sumatra melalui Pelabuhan Merak, Banten. Angka itu meningkat 4 persen dibandingkan tahun lalu, yang mencatat 874.929 penumpang dalam periode yang sama. “Jumlah pemudik yang menyeberang dari Merak menjadi acuan kami dalam memperkirakan arus balik. Selain itu, ada kemungkinan sebagian pemudik kembali ke Jawa bersama anggota keluarga tambahan,” ungkap dia.

    Guna mengantisipasi lonjakan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, ASDP telah berkoordinasi dengan Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan. Jika terjadi kepadatan, sistem buffer zone akan diaktifkan di beberapa lokasi, termasuk di KM 20, KM 40, serta Rumah Makan Tiga Saudara di Lintas Timur.

    “Buffer zone ini dikelola oleh pihak kepolisian guna mengurai kepadatan di tujuh dermaga Pelabuhan Bakauheni. Dengan sistem ini, kendaraan dapat menunggu di titik tertentu sebelum memasuki pelabuhan, sehingga arus lalu lintas lebih tertata dan nyaman bagi pengguna jasa penyeberangan,” tegasnya.

  • Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 April 2025

    Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran Megapolitan 3 April 2025

    Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 

    Kota Tua

    Jakarta
    tampak ramai di hari keempat
    Lebaran 2025
    . Pengunjung datang dari berbagai daerah sekitar Jakarta dan provinsi lainnya.
    Warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang berkunjung ke Kota Tua nampaknya adalah mereka yang tidak mudik Lebaran.
    Satu di antaranya adalah sekelompok ibu-ibu dari Tangerang. Kegiatan mereka berjalan-jalan ke Kota Tua ini adalah hasil spontanitas Kartini (52).
    Kartini mengatakan bahwa mereka adalah segelintir warga perumahannya yang tidak pulang kampung.
    “Enggak pada mudik. Ini makanya yang jalan-jalan ini yang enggak mudik. Jadi daripada itu di rumah stres, kita jalan-jalan ke Kota Tua,” kata Kartini di kawasan Kota Tua, Kamis (3/4/2025).
    Saat ditemui di depan selasar Museum Sejarah Jakarta, Kartini dan ibu-ibu lainnya itu tengah menyantap perbekalan yang telah siapkan dari rumah. Terlihat ada pempek, ayam sisa lebaran, hingga camilan dari warung.
    Sebelumnya, rombongan ibu-ibu itu melakukan tukar kado seperti yang sering dibagikan orang di media sosial. Agar lebih bermanfaat, kado yang mereka bawa berupa makanan ringan yang kemudian dapat dimakan bersama-sama.
    “Tadi ada tukar kado, yang Rp 10.000 per orang, buat seru-seruan aja,” ujar Kartini.
    Menurut Kartini, mereka berangkat dari Tangerang pada pukul 07.00 WIB menggunakan kereta rel listrik (KRL) commuter line. Lalu, turun di Stasiun Jakarta Kota.
    Beberapa di antara mereka juga terlihat membawa anaknya dalam perjalanan wisata ini.
    Rombongan delapan ibu-ibu ini memilih menggunakan transportasi umum dengan senang hati karena sejumlah alasan.
    “Biar
    happy
    aja,” kata Ermi (52).
    “Biar suaminya enggak ikut,” ujar Ina (35) menimpali dan disetujui ibu-ibu yang lain.
    “Biar hemat,” seloroh Wartini (50).
    Walaupun harus berdesakan dengan penumpang lainnya di dalam gerbong KRL, Wartini merasa lebih senang karena tidak harus menghadapi kemacetan dengan kendaraan pribadi.
    Sementara itu, Kota Tua dipilih sebagai destinasi juga karena lokasinya yang dekat dengan stasiun KRL, sehingga mereka tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh.
    Seperti pengalaman Dwi (55) saat pertama kali ke Kota Tua, dia harus berjalan jauh dari tempat parkir. Oleh karena itu, Commuter Line dianggap sebagai pilihan yang tepat.
    “Dulu parkirnya jauh, jalannya gitu. Sekarang enak naik kereta aja, dekat,” katanya.
    Di Kota Tua ini, mereka berencana akan memasuki tiga museum, di antaranya Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Sejarah.
    Dwi menyebutkan bahwa dia belum pernah masuk ke dalam museum tersebut.
    “Dulu ke sini pas anak masih kecil-kecil cuma foto di luar aja sama noni-noni Belanda,” ujarnya.
    Setelah mengunjungi museum, rombongan ibu-ibu ini berencana melakukan foto di sekitar Kota Tua sebelum kembali lagi ke rumah menggunakan KRL Commuter Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tunggu Harga Tiket Turun, Almi Baru Mudik H+3 Lebaran ke Purworejo

    Tunggu Harga Tiket Turun, Almi Baru Mudik H+3 Lebaran ke Purworejo

    Jakarta

    Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, masih dipadati pemudik pada H+3 Lebaran 2025. Seorang pemudik, Almi (58), mengaku baru bisa mudik ke Purworejo hari ini karena menunggu harga tiket turun.

    “Kalau hari-hari kemarin itu kan tiketnya harganya mahal ya, jadi kita menyesuaikan ekonomi juga,” kata Almi saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2025)

    Almi mengatakan harga tiket bus ke Purworejo sebelumnya mencapai Rp 500 ribu. Dia bersyukur bisa mudik hari ini dengan harga tiket Rp 200 ribu.

    “Kalau yang udah-udah sebelum lebaran (mudiknya), lebaran di sana, tapi karena liat harga tiketnya cukup lumayan, kami menyesuaikan kantong lah,” ucapnya.

    Almi mudik bersama anaknya. Dia mengaku sudah membeli tiket untuk pulang ke Jakarta pada Senin (7/4).

    “Saya saja beli tiket balik ke sini sudah Rp 500 ribu, kan kami udah pesan untuk tanggal ini, dan pesan untuk tanggal pulang. Nah tanggal pulang dari Jawa ke Jakarta sudah Rp 500 ribu,” ujarnya.

    “Ya dua hari udah cukup lah ke rumah-rumah saudara, ke tetangga,” ujarnya.

    (mib/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memilih Mudik Setelah Lebaran untuk Mencari Tiket dengan Harga Miring
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 April 2025

    Memilih Mudik Setelah Lebaran untuk Mencari Tiket dengan Harga Miring Megapolitan 3 April 2025

    Memilih Mudik Setelah Lebaran untuk Mencari Tiket dengan Harga Miring
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Terminal Kampung Rambutan
    masih diramaikan pemudik yang baru berangkat ke kampung halamannya setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
    Salah satu pemudik yang memutuskan baru berangkat setelah tiga hari Hari Raya Idul Fitri adalah
    Alim
    (59).
    Ia baru pulang ke Purworejo karena harga tiket tinggi ketika Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
    “Kalau hari-hari kemarin itu kan tiketnya harganya mahal ya, jadi kita menyesuaikan ekonomi juga lah,” kata Alim, saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (3/4/2025).\
    Alim sendiri memutuskan berlebaran di Jakarta dengan saudara serta tetangganya usai tak mudik ke Purworejo.
    “Biasanya setiap tahun pulang, kalau sekarang Lebaran ya sama tetangga, saudara yang ada di Jakarta, dua hari sudah cukup lah ke rumah-rumah saudara dan ke tetangga,” kata dia.
    Alim mengatakan, setelah Lebaran, ia memperoleh tiket dengan harga yang terjangkau dibandingkan sebelum Hari Raya Idul Fitri.
    “Saat ini sudah turun, sekarang rata-rata Rp 200.000, kemarin Rp 500.000, cukup tinggi,” ungkap Alim.
    Kendati demikian, untuk tiket balik dari Purworejo ke Jakarta, harganya terbilang cukup tinggi.
    “Balik lagi ke Jakarta pada tanggal 7 April 2025. Nah, tanggal pulang dari Jawa ke Jakarta sudah Rp 500.000,” kata Alim.
    Sebelumnya,
    arus balik Lebaran
    di Terminal Kampung Rambutan belum terlihat peningkatan yang signifikan jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, pada Rabu (2/4/2025).
    Menurut Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni, hingga pukul 14.00 WIB, data yang terkumpul hanya 1.065 penumpang yang tiba dengan 95 bus.
    “Ya, untuk arus balik dari terminal pada periode angkutan Lebaran 2025 ini, untuk hari ini pada pagi hari dari jam 06.00 WIB hingga 14.00 WIB tercatat penumpang datang itu 1.065 orang dengan menggunakan bus sebanyak 95,” kata Yulza, saat dikonfirmasi, Rabu (2/4/2025).
    Untuk pemudik yang tiba di Terminal Kampung Rambutan, didominasi dari daerah di Jawa Barat.
    “Yang tiba ini didominasi jarak pendek, kalau jarak jauh belum mendominasi, jarak pendek itu Jawa Barat,” ujar Yulza.
    Puncak arus balik di Terminal Kampung Rambutan diprediksi akan terjadi pada 5 April 2025, jelang perkantoran kembali beroperasi.
    “Melihat situasi sekarang yang masih landai, untuk aktivitas kantor di tanggal 8 April 2025, puncak diprediksi pada hari Sabtu atau Minggu,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longsor di Tasik Selatan, Akses Jalan Alternatif ke Pangandaran Sempat Tertutup

    Longsor di Tasik Selatan, Akses Jalan Alternatif ke Pangandaran Sempat Tertutup

    Liputan6.com, Tasikmalaya – Material tebing setinggi 25 meter di Desa Papayan Jatiwaras longsor menimpa Jalan Raya Salopa Cikatomas Tasikmalaya, Jawa Barat Rabu (2/4/2025) petang. Panjang longsoran sekitar 40 meter dengan ketebalan tanah 2 meter lebih, membuat akses jalur menuju Tasik selatan sempat terhenti.

    Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia mengatakan, longsor Tasik selatan itu disebabkan guyuran hujan deras yang terjadi sejak siang kemarin, hingga akhirnya menutup akses. Selain material tanah, longsor juga membuat pepohonan ambles dan menutup akses jalan. Sehingga arus kendaraan pemudik dari kedua arah tidak bisa bergerak. “Tim sedang ke lokasi. Saat ini proses evakuasi sedang berlangsung,” ujar dia, Rabu (2/4/2025) petang.

    Seperti diketahui jalur Salopa Cikatimas merupakan rute alternatif Kabupaten Tasikmalaya menuju Pangandaran. Proses evakuasi tengah dilakukan oleh Anggota Polisi, TNI, Tagana, BPBD dan masyarakat sekitar. “Evakuasi secara manual termasuk menggunakan kendaraan pemadam untuk menyemprot lumpur agar jalan tidak licin,” ujar dia.

    Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Tasikmalaya, IPTU Solihin menambahkan, untuk memudahkan proses evakuasi tim Sabhara Polres Tasikmalaya bersama intansi lain bahu-membahu melakukan evakuasi longsoran tanah. “Kami evakuasi dengan manual dan juga bantual alat,” ujar dia.

    Hasilnya, petugas gabungan berhasil mengevakuasi setengah material longsoran yang menutup jalan, sehingga akses jalan mulai bisa dilalui kendaraan secara bergantian dari kedua arah. “Cuaca di lokasi masih hujan, alhamdulillah jalan sudah bisa dilalui berkat kesiapan semua pihak. Kami pun bekerja sampai malam hari,” ujar dia.

  • Arus Balik Lebaran 2025, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta

    Arus Balik Lebaran 2025, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta

    Arus Balik Lebaran 2025, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Manajer Humas KAI Daop 1
    Jakarta
    Ixfan Hendriwintoko mencatat ada 48.823 pemudik yang kembali ke Jakarta saat
    arus balik Lebaran
    pada Kamis (3/4/2025).
    Mereka kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta api.
    “Per hari ini yang datang tanggal 3 (April) tadi sebanyak 48.823,” ujar Ixfan saat ditemui di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (3/4/2025).
    Ixfan mengatakan, para penumpang tidak hanya turun di Pasar Senen saja, melainkan juga di Gambir, Jatinegara, hingga Bekasi.
    “Ke mana saja. Ada yang ke Gambir, ada yang Pasar Senen, ada yang Jatinegara, kemudian Bekasi, begitu,” tuturnya.
    Lalu, Ixfan mengatakan, KAI sudah memprediksi arus balik Lebaran 2025 bakal terjadi sejak 2 April 2025.
    “Mereka yang arus balik kita tetapkan dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 8 atau tanggal 11 April 2025,” imbuh Ixfan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedikasi Tanpa Henti, Cerita Pekerja PTBA Menjaga Pasokan Energi Saat Lebaran – Page 3

    Dedikasi Tanpa Henti, Cerita Pekerja PTBA Menjaga Pasokan Energi Saat Lebaran – Page 3

    Sama halnya dengan Idham, Deddi Pradana Putra, Supervisor Penanggulangan Kecelakaan & Kebakaran PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga memilih untuk menjalankan tugas pada Lebaran tahun ini. 

    “Saya memilih tidak pulang karena saya ingin menjaga kesiapsiagaan kita di hari raya. Saya ingin mendukung kegiatan operasi dan produksi agar tetap berjalan dengan baik di masa Lebaran,” tegasnya.

    Sudah setahun Deddi tak pulang ke kampung halamannya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Pada Lebaran kali ini, Deddi tak bisa mencicipi ketupat buatan ibunya. 

    Tanpa keluarga di sekelilingnya pada hari raya Idul Fitri, Deddi mengaku merasakan kesepian. Untuk mengatasi rasa kesepian itu, Deddi berkumpul bersama para pekerja PTBA lainnya yang juga tetap menjalankan tugas di masa Lebaran.

    “Di Bukit Asam ini rasa kekeluargaannya sangat kuat. Hubungan antar karyawan sangat dekat dan terbuka sehingga rasa kesepian saya bisa terobati oleh rekan-rekan kerja yang sudah seperti keluarga,” dia mengungkapkan.

    Meski tak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga, Deddi merasa keputusannya tepat. Pengorbanannya terasa bermakna ketika melihat masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman di kampung halaman. 

    “Semoga kami yang bekerja di hari Lebaran ini tetap diberikan semangat dan kesehatan dalam menjalankan tugas dan Bukit Asam dapat terus memberikan Energi Tanpa Henti untuk Indonesia,” kata Denni.

    Sebagai salah satu perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia, PTBA ikut berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional. Sebagian pekerja PTBA tetap menjalankan tugas, mulai dari operasional tambang hingga proses pengiriman batu bara, guna memastikan pembangkit listrik tetap dapat beroperasi dengan lancar tanpa gangguan pada masa libur Lebaran. 

    “Kami sangat mengapresiasi dedikasi para pekerja kami yang memilih untuk tidak mudik, demi memastikan bahwa pasokan batu bara tetap berjalan lancar dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen untuk turut menciptakan Lebaran yang nyaman bagi masyarakat,” tegas Suhedi, Direktur Operasi & Produksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

     

    (*)