Topik: Mudik

  • Lintasan Jawa-Bali Siaga Cuaca Ekstrem di Arus Balik Lebaran 2025 – Page 3

    Lintasan Jawa-Bali Siaga Cuaca Ekstrem di Arus Balik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi, menggelar rapat koordinasi demi memastikan keamanan pelayaran di lintasan penyeberangan Jawa-Bali.

    Bertujuan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang bertepatan dengan arus balik Lebaran, guna menjamin kelancaran dan keselamatan penyeberangan lintasan Ketapang-Gilimanuk.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan, awal April merupakan periode kemunculan bibit siklon tropis di Lintang Selatan yang dapat berdampak pada kondisi perairan.

    “Kita perlu melakukan langkah antisipasi dini dan memperkuat koordinasi di wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak. Terutama karena waktunya bersamaan dengan puncak arus balik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis ASDP Indonesia Ferry, Jumat (4/4/2025).

    Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin dengan BMKG dan para pemangku kepentingan selama arus mudik.

    “Koordinasi yang baik selama periode mudik telah memastikan kelancaran operasional meskipun ada peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan. Kami berharap tren positif ini berlanjut hingga arus balik, dengan ASDP siap mendukung keamanan dan kenyamanan perjalanan masyarakat,” tuturnya.

    Dalam rapat ini, sejumlah langkah strategis dibahas untuk mengantisipasi peningkatan gelombang, kecepatan arus, dan kecepatan angin dalam periode arus balik 2025 ini.

    Sesuai arahan BMKG, sistem peringatan dini akan diperkuat melalui prosedur operasional standar (SOP) gabungan antara BMKG, ASDP, dan Forkopimda.

     

  • 6 Olahraga Ringan agar Kembali Bugar Pascalibur Lebaran

    6 Olahraga Ringan agar Kembali Bugar Pascalibur Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menikmati liburan panjang selama perayaan hari raya Idulfitri atau Lebaran, banyak orang merasa tubuhnya kurang bugar dan membutuhkan waktu untuk kembali ke rutinitas harian.

    Kebiasaan makan berlebihan, pola tidur yang tidak teratur, serta kurangnya aktivitas fisik selama liburan dapat membuat tubuh terasa lesu. Oleh karena itu, penting untuk segera memulai olahraga ringan agar tubuh kembali bugar dan siap menjalani aktivitas sehari-hari.

    Olahraga ini tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan dengan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi tubuh, sehingga membantu tubuh beradaptasi secara perlahan.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut rekomendasi olahraga ringan yang dapat dilakukan pascalibur Lebaran:

    Olahraga Pascalibur Lebaran

    1. Berlari

    Berlari merupakan salah satu olahraga kardio yang efektif untuk meningkatkan kebugaran. Kunci utama adalah mengatur kecepatan dan menemukan ritme yang tepat untuk tubuh.

    Mulailah dengan perlahan dan tingkatkan intensitas secara bertahap sesuai kemampuan. Lari bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, sehingga menjadi pilihan yang fleksibel.

    2. Berjalan kaki selama 30 menit

    Melakukan jalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat membantu mengurangi kelebihan lemak dalam tubuh. Anda bisa berjalan mengelilingi kompleks perumahan atau pergi ke taman untuk menikmati udara segar. Rutin berjalan kaki juga dapat mengurangi rasa lelah atau pegal pada kaki setelah perjalanan jauh saat mudik Lebaran.

    3. Bersepeda

    Meskipun baru saja melalui perjalanan panjang saat mudik, bersepeda tetap menjadi pilihan olahraga yang tepat setelah Lebaran. Bersepeda secara rutin dapat memperkuat otot dan tulang serta melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Dengan bersepeda selama 30 menit, Anda dapat membakar kalori dan meningkatkan daya tahan tubuh.

    4. Senam

    Senam adalah olahraga yang bisa dilakukan di rumah atau di luar ruangan tanpa memerlukan peralatan khusus. Aktivitas ini cocok dilakukan bersama keluarga atau teman.

    Gerakan senam pagi yang melibatkan seluruh tubuh efektif untuk meredakan kekakuan otot setelah beristirahat cukup lama. Mulailah dengan gerakan ringan, seperti memutar leher, meregangkan tangan, dan gerakan tubuh sederhana lainnya.

    5. Berenang

    Bagi yang memiliki akses ke kolam renang, olahraga ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan kebugaran. Renang melibatkan hampir seluruh kelompok otot tubuh dan sangat baik untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, serta daya tahan tubuh.

    Selain itu, olahraga ini memiliki dampak rendah pada sendi, sehingga cocok bagi mereka yang baru kembali berolahraga setelah jeda panjang. Cobalah untuk berenang selama 20 hingga 30 menit dengan intensitas ringan.

    6. Melakukan aktivitas fisik sehari-hari

    Jika belum siap untuk berolahraga dengan intensitas tinggi, Anda masih bisa meningkatkan kebugaran tubuh dengan melakukan aktivitas fisik sehari-hari, seperti membersihkan rumah, berkebun, atau naik turun tangga.

    Walaupun terlihat sederhana, aktivitas ini dapat membantu membakar kalori, menggerakkan tubuh, dan meningkatkan mobilitas.

    Itulah beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan setelah libur Lebaran untuk mengembalikan stamina dan kebugaran tubuh. Jangan lupa untuk menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi serta suplemen atau vitamin jika diperlukan.

  • Lonjakan Penumpang Kereta di Arus Balik Lebaran 2025, KAI Catat 52 Ribu Kedatangan

    Lonjakan Penumpang Kereta di Arus Balik Lebaran 2025, KAI Catat 52 Ribu Kedatangan

    loading…

    Puncak arus balik Lebaran 2025 yang menggunakan moda transportasi kereta api terjadi pada hari ini, Jumat (4/3/2025). Foto/Danandaya Arya Putra.

    JAKARTA – Puncak arus balik Lebaran 2025 yang menggunakan moda transportasi kereta api terjadi pada hari ini, Jumat (4/3/2025). PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 52.056 penumpang tiba di sejumlah stasiun wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan bahwa angka kedatangan penumpang hari ini tergolong tinggi, dengan mayoritas pemudik turun di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir.

    Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi pada 5-7 April, Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal

    “Data hari ini menunjukkan angka yang cukup tinggi sebanyak 52.056 penumpang datang di wilayah Daop 1 Jakarta,” ujar Ixfan di Stasiun Pasar Senen, Jumat (4/3/2025).

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 34.950 penumpang turun di Stasiun Pasar Senen dan Gambir. Rinciannya, 16.700 orang tiba di Stasiun Gambir dan 18.250 orang di Stasiun Pasar Senen. Sisanya, 17.106 penumpang, turun di stasiun lain seperti Jatinegara, Bekasi, Cikampek, Cikarang, dan Karawang.

    Baca juga: Tol Palikanci Ramai Lancar, Arus Balik Diprediksi Memuncak Sabtu-Minggu

    Ixfan mengimbau kepada seluruh penumpang agar lebih waspada dan teliti terhadap barang bawaannya, terutama saat hendak turun dari kereta. Ia juga mengingatkan para orang tua untuk selalu menjaga dan mengawasi anak-anak, khususnya balita, selama di area stasiun.

    Tak hanya kedatangan, lonjakan penumpang juga terjadi untuk keberangkatan dari Jakarta. Ixfan menyebutkan bahwa hari ini terdapat sekitar 32.000 penumpang yang meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

    Baca juga: Kurangi Macet Arus Balik, Tol Japek II Selatan Gratis hingga Deltamas

    “Bagi para penumpang yang akan berangkat, sampai dengan saat ini memang juga cukup tinggi, ada sekitar 13 ribuan dari Stasiun Gambir dan 19 ribuan dari Pasar Senen,” jelasnya.

    PT KAI mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan jadwal keberangkatan dan tetap menjaga keselamatan selama melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2025.

    (nnz)

  • Pantura Cirebon Mengular, Antrean Kendaraan hingga 4,5 Kilometer!

    Pantura Cirebon Mengular, Antrean Kendaraan hingga 4,5 Kilometer!

    Bisnis.com, CIREBON – Antrean kendaraan yang melewati jalur Pantai Utara alias Pantura Cirebon mengular hingga sejauh 4,5 kilometer. Penumpukan kendaraan itu tampak di Jalan Otto Iskandar Dinata hingga Ir H Juanda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lapangan, antrean kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta tampak mengular hingga sejauh 4,2 kilometer. Ratusan kendaraan roda empat maupun roda dua terlihat merayap pelan sejak pukul 09.00 WIB. 

    Kondisi ini terjadi akibat tingginya volume kendaraan pemudik yang mulai kembali ke tempat tinggal dan aktivitas mereka di Jakarta serta sekitarnya.

    Sementara itu, arus kendaraan dari arah sebaliknya atau dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah justru terpantau ramai lancar tanpa hambatan berarti. Sejumlah kendaraan pribadi, truk logistik, hingga bus antar kota masih lalu-lalang tanpa penumpukan berarti di jalur sebaliknya.

    Kepadatan di ruas Jalan Otto Iskandar Dinata hingga Ir H Juanda diduga kuat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pertemuan arus kendaraan dari berbagai simpul dan aktivitas pasar tradisional.

    Selain itu, keberadaan persimpangan lampu lalu lintas juga turut memperlambat laju kendaraan. Sejumlah kendaraan tampak harus berhenti berulang kali karena padatnya arus masuk ke kota serta aktivitas warga lokal.

    Di tengah kemacetan panjang, sejumlah pemudik tetap berusaha bersabar. Salah satunya adalah Naufal Fadhilah (32), warga Bekasi yang baru saja kembali dari kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah.

    “Start dari Brebes jam 9 pagi. Sampai Cirebon sudah jam 12 macetnya luar biasa. Tapi ya dimaklumi saja, namanya juga arus balik. Yang penting bisa pulang dengan selamat,” ujar Naufal saat ditemui di pinggir jalan saat beristirahat bersama keluarganya di dalam mobil.

    Naufal mengaku lebih memilih jalur Pantura dibandingkan Tol Trans Jawa karena ingin menghindari kepadatan di rest area dan juga bisa lebih fleksibel berhenti untuk makan atau mengisi bensin. Namun, ia tidak menyangka antrean di jalur arteri ternyata cukup parah.

    Lain halnya dengan Prayudo (27), pemudik asal Depok yang memilih mudik menggunakan sepeda motor saat lebaran. Menurutnya, meski harus berjibaku dengan panas dan debu, ia tetap antusias menjalani perjalanan balik.

    “Biarpun capek dan sempat nyasar tadi, rasanya senang bisa mudik dan ketemu orang tua. Sekarang balik ke Depok, rencananya nginap dulu di Cirebon, baru lanjut besok pagi,” kata Prayudo.

    Kepadatan arus balik di jalur Pantura Cirebon diperkirakan masih akan berlangsung hingga Minggu (6/4/2025), mengingat banyak pemudik baru akan kembali menjelang masuk kerja awal pekan depan. 

  •  33.804 Pemudik Berangkat dari Jakarta Via Stasiun Gambir dan Senen Hari Ini  – Halaman all

     33.804 Pemudik Berangkat dari Jakarta Via Stasiun Gambir dan Senen Hari Ini  – Halaman all

    Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik pada Jumat (4/4/2025) hari ini atau H+4 Lebaran 2025.

    Tayang: Jumat, 4 April 2025 13:26 WIB

    Tribunnews/Fersianus Waku

    HARI KEEMPAT LEBARAN DI SENEN – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih ramai oleh pemudik pada hari keempat Lebaran, Kamis (3/4/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik pada Jumat (4/4/2025) hari ini atau H+4 Lebaran 2025.

    Pantauan Tribunnews.com, hingga pukul 13.16 WIB, pemudik masih terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan sebanyak 22.752 pemudik yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen hari ini dengan okupansi sebesar 83 persen.

    Sementara dari Stasiun Gambir sebanyak 11.052 dengan okupansi 51 persen.

    Sehingga total pemudik yang berangkat dari Daop 1 Jakarta adalah 33.804 orang.

    Menurut Ixfan, terdapat 85 perjalanan kereta api yang melayani keberangkatan dari Daop 1 Jakarta pada hari ini.

    “Jadi untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir maupun Pasar Senen masih cukup tersedia. Bagi para pelanggan kereta api yang masih belum memiliki tiket dapat segera melakukan pemesanan melalui kanal-kanal resmi,” kata Ixfan di lokasi.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 7
                    
                        Uang Kompensasi dari Dedi Mulyadi Disunat Oknum, Sopir Angkot Cuma Terima Rp 400.000
                        Bandung

    7 Uang Kompensasi dari Dedi Mulyadi Disunat Oknum, Sopir Angkot Cuma Terima Rp 400.000 Bandung

    Uang Kompensasi dari Dedi Mulyadi Disunat Oknum, Sopir Angkot Cuma Terima Rp 400.000
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Dugaan pemotongan
    uang kompensasi
    bagi sopir angkutan kota (angkot) terjadi di Kabupaten
    Bogor
    , Jawa Barat.
    Seorang
    sopir angkot
    jurusan Cisarua, Ade (58), mengungkapkan bahwa ia seharusnya menerima uang kompensasi sebesar Rp 1 juta, namun mengalami pemotongan hingga Rp 200.000 per orang oleh oknum dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Organda.
    “Uangnya dicokot per-satu orang Rp 200 ribu, jadi bantuan (dari
    Dedi Mulyadi
    ) itu kita nggak nerima utuh,” kata Ade saat ditemui di dalam angkotnya, Jumat (4/4/2025).
    Ade menjelaskan bahwa petugas sempat menyampaikan bahwa pemotongan tersebut diperuntukkan bagi para pengurus sebagai uang iuran sukarela.
    Menurutnya, pemotongan ini tidak hanya dialami olehnya, tetapi hampir semua sopir angkot juga merasakannya.
    Bantuan uang tunai yang diterima bervariasi, dengan jumlah antara Rp 800.000 hingga Rp 400.000.
    “Kalau saya cuman nerima Rp 400.000 karena Rp 800.000 itu kan harus dibagi lagi ama yang punya mobil (angkot). Jadi yang saya terima di tangan Rp 400.000 aja,” ungkapnya.
    Ade menambahkan bahwa semua sopir angkot mengalami pemotongan yang sama, sehingga banyak dari mereka yang mengeluh.
    “Makanya, temen-temen sopir pada komplain. Kok kayak gini, jadi tersiksa. Waktunya rame kok malah dicegat (diliburkan), padahal duitnya aja dipotong,” imbuhnya.
    Awalnya, Ade mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meliburkan angkot untuk mencegah kemacetan.
    Namun, kini ia merasa kebijakan tersebut justru merugikan sopir angkot, meskipun ada uang kompensasi.
    “Momen libur Lebaran adalah ladang rezeki bagi para sopir angkot. Uang yang dihasilkan selama libur Lebaran bisa menghidupi keluarga,” jelasnya.
    “Kita mau diliburkan, tapi uang (kompensasi) harusnya tetep utuh, jangan dipotong-potong. Udah mah dicegat enggak boleh narik, duit bantuannya dipotong pula, kita nggak ikhlaslah. Berapa unit totalnya, bisa sampai puluhan juta itu kalau dikumpulin,” tambah Ade.
    Sebagai bentuk protes, Ade mengaku akan tetap beroperasi sesuai rute bersama rekan-rekannya. “Kita tetep narik lah, bodo amat mau melanggar. Duit bantuannya aja dipotong per-orang,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi meliburkan operasional angkot di jalur wisata Puncak Bogor selama libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yang berlangsung satu pekan penuh.
    Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sepanjang jalur Puncak Bogor.
    “Dengan kebijakan ini, diharapkan jalur Puncak lebih lancar dan nyaman bagi pemudik, dari mulai jalan Raya Ciawi hingga ke Puncak,” kata Dedi saat berkunjung ke Polres Bogor, Kamis (27/3/2025).
    Sebagai dukungan, sopir angkot yang diliburkan dijanjikan mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp 1,5 juta dan sembako.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  •  33.804 Pemudik Berangkat dari Jakarta Via Stasiun Gambir dan Senen Hari Ini  – Halaman all

    Ulwan Mencari Peruntungan Baru di Arus Balik Lebaran ke Jakarta – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih ramai pada hari keempat Lebaran, Kamis (3/4/2025).

    Ini karena terjadi pertemuan antara warga yang akan berangkat mudik belakangan ke kampung halaman dengan pemudik yang sudah berlebaran di kampung dan kembali ke Jakarta.

    Di tengah hiruk-pikuk keramaian itu, terdapat pula mereka yang datang ke Jakarta untuk mencari peluang baru. Salah satunya adalah Ulwan (29), warga Pemalang, Jawa Tengah.

    Saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Ulwan ternyata baru saja tiba di stasiun tersebut. Ulwan mengatakan, ia sejatinya sudah beberapa kali ke Jakarta.

    Berbeda dengan yang lain, Ulwan datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

    “Baru datang. Sebenarnya enggak pertama kali sih (ke Jakarta). Dulu sempat kerja juga, cuman sekarang datang lagi buat kerja lagi,” kata Ulwan.

    Dia menceritakan, sebelumnya sempat bekerja di Jakarta namun memilih kembali ke Pemalang karena merasa pekerjaan yang dijalani tidak cocok.

    “Karena waktu itu kerjanya enggak cocok, makanya balik ke Pemalang lama 1 tahun hampir 2 tahun. Sekarang pengen nyoba lagi ke Jakarta,” ujarnya.

    Ulwan pun kembali mendatangi Jakarta meksipun belum mendapatkan pekerjaan. Namun, dia mengaku diajak temannya.

    “Belum (mendapatkan pekerjaan). Kemarin sih ada dari teman. Disuruh datang dulu saja katanya. Nanti kalau sudah di Jakarta baru dilihat lagi kerjanya apa,” ucapnya.

    Temannya, menurut Ulwan, menawarkan pekerjaan di bidang pelayanan, meskipun dia masih belum mendapatkan kepastian.

    “Masih untung-untungan, belum tentu dapat. Ini kan juga diajak teman sebenarnya. Ke Jakarta saja dulu,” tuturnya.

     

     

  • Arus Balik Lebaran 2025, Polri Akan Pertebal Pengamanan

    Arus Balik Lebaran 2025, Polri Akan Pertebal Pengamanan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepolisian berencana menambah jumlah personelnya untuk mempertebal pengamanan arus balik lebaran 2025 nanti.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan bahwa penambahan jumlah personel Polri tersebut akan diberikan ke sejumlah titik seperti pinggir jalan tol dan jalan alternatif nasional serta kawasan wisata.

    Dia mengemukakan penebalan personil itu sudah sesuai dengan arahan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    “Bapak Kapolri juga memerintahkan agar dilakukan penebalan personil, baik itu di pinggir jalan tol dan jalan-jalan alternatif nasional dan tempat-tempat wisata,” tutur Agus di Jakarta, Jumat (4/4).

    Selain itu, menurut Agus, patroli jalan raya juga akan dimasifkan di sepanjang jalan arus balik Lebaran 2025 agar pengendara bisa lebih aman dan nyaman selama arus balik.

    “Kapolri juga memerintahkan penggelaran sarana-prasarana, khususnya kendaraan patroli untuk bisa dihadirkan di sepanjang jalan,” katanya.

    Dia juga memastikan bahwa rekayasa lalu lintas pada arus balik mudik Lebaran 2025 terus dikoordinasikan bersama stakeholder terkait. 

    Ditambah lagi, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan dengan parameter jumlah kendaraan yang telah ditetapkan.

    “Bapak Kapolri, Bapak Menteri, dan pejabat lainnya yang rencananya blackout tersebut akan dilakukan tanggal 6 hari Minggu jam 09.00 WIB,” ujarnya.

  • Jadwal Diskon Tarif Tol Semarang-Jakarta saat Arus Balik Lebaran 2025 – Page 3

    Jadwal Diskon Tarif Tol Semarang-Jakarta saat Arus Balik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kabar baik bagi para pemudik yang akan kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran 2025! PT Jasamarga Transjawa Tol (PT JTT) memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi pengguna jalan yang melintasi ruas tol dari Semarang menuju Jakarta pada periode arus balik Lebaran.

    Periode dan Besaran Diskon Tarif Tol Corporate Secretary & Legal PT JTT, Ria Marlinda Paallo, menyampaikan bahwa diskon tarif tol ini berlaku untuk kendaraan Golongan 1 yang melakukan perjalanan dari Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang menuju GT Cikampek Utama.

    Selama periode diskon, pengguna jalan hanya perlu menyiapkan saldo minimal Rp360.000 dalam kartu uang elektronik mereka. Diskon ini berlaku pada:

    3 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga 5 April 2025 pukul 05.00 WIB
    8 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga 10 April 2025 pukul 05.00 WIB

    Di luar periode diskon arus balik Lebaran 2025, tarif normal kembali berlaku, sehingga pengguna jalan Golongan 1 perlu menyiapkan saldo minimal Rp500.000 untuk rute yang sama.

    Pastikan Saldo Cukup

    Pastikan Saldo Cukup dan Gunakan Kartu yang Sama Ria juga mengingatkan bahwa pengguna jalan di Jalan Tol Trans Jawa yang menggunakan sistem transaksi tertutup (tarif sesuai jarak) harus memakai kartu uang elektronik yang sama saat tap in dan tap out.

    Jika saldo kurang, pengguna tidak bisa meminjam kartu dari pengendara lain, sehingga penting untuk memastikan saldo cukup sebelum memulai perjalanan.

     

  • Perputaran Duit Lebaran Diramal Turun, Pengusaha Beri Peringatan

    Perputaran Duit Lebaran Diramal Turun, Pengusaha Beri Peringatan

    Jakarta

    Uang beredar selama Lebaran diperkirakan turun. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pun angkat bicara terkait hal tersebut.

    Hipmi menilai, jumlah uang beredar merupakan salah satu indikasi perlambatan ekonomi. Hal ini menjadi ‘lampu kuning’ bagi pemerintah.

    Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari mengatakan, sejak pergantian tahun indikasi pelambatan ekonomi mulai bermunculan. Puncaknya, tercermin pada momen Idul Fitri.

    “Dari tahun ke tahun, Lebaran menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengerek ekonomi. Namun, sepertinya hal itu tak terjadi sekarang,” ujar Akbar dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Berdasarkan hitungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, asumsi perputaran uang selama Lebaran turun 12,28%. Jika asumsi tahun 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, tahun ini hanya Rp 137,9 triliun.

    Bahkan, Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi tambahan Jumlah Uang Beredar (JUB) hanya Rp 114,37 triliun, turun 16,5% dari tahun 2024 yang mencapai Rp 136,97 triliun.

    “Ini merupakan warning atau lampu kuning bagi pemerintah. Jika tidak segera diatasi, pertumbuhan ekonomi 8% hanya akan menjadi isapan jempol belaka,” pesan Akbar.

    Indikasi lainnya adalah penurunan jumlah pemudik. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), total pemudik tahun ini hanya 146,48 juta orang, turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.

    Fenomena ini tentu mempengaruhi industri pariwisata. Akbar mencontohkan okupansi hotel kamar di Yogyakarta. Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), okupansi libur Lebaran turun 30%.

    “Saat ini, masyarakat benar-benar hati-hati membelanjakan uangnya. Ini menandakan ekonomi kita sedang tidak baik-baik saja. Sehingga perlu intervensi pemerintah,” kata Akbar.

    Soal daya beli, Akbar melihat adanya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 0,4% dari Desember 2024 ke Januari 2025. Padahal, sejak 2022, IKK selalu naik di awal tahun. Hal itu cermin bahwa konsumen optimis.

    Data lainnya juga menunjukkan adanya penurunan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025. Pada Desember 2024, angka IPR sebesar 222 poin, turun menjadi 211,5 di Januari 2025. Menurut Akbar, pemerintah harus segera turun tangan, memperbaiki berbagai indikasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, persoalan tidak semakin buruk.

    “Caranya, dengan berbagai hal. Seperti mempercepat realisasi belanja sosial dan infrastruktur padat karya, menstabilkan harga kebutuhan pokok, dan memastikan UMKM mendapat dukungan konkret,” pungkasnya.

    (acd/acd)