Topik: Mudik

  • Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura Cirebon Macet

    Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura Cirebon Macet

    loading…

    Arus balik Lebaran di Jalur Pantura Cirebon terpantau ramai oleh pemudik pada Jumat (4/4/2025) sore. Foto/Ari Sandita

    CIREBON – Arus balik Lebaran di Jalur Pantura Cirebon terpantau ramai oleh pemudik pada Jumat (4/4/2025) sore. Bahkan, kawasan Weru pun mengalami kemacetan imbas peningkatan volume pemudik dan aktivitas warga lokal.

    Pada sekitar pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas di Jalur Pantura Cirebon terpantau macet, tepatnya di kawasan Kedawung sampai Weru. Kemacetan terjadi dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta maupun sebaliknya.

    Kemacetan terjadi karena adanya peningkatan pemudik yang hendak balik ke Jakarta dari kampung halamannya. Lalu, tingginya aktivitas warga lokal di kawasan tersebut, mengingat kawasan Kedawung sampai Weru merupakan tempat kuliner.

    Petugas kepolisian pun tampak sibuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Bahkan, tak jarang petugas kepolisian memberikan imbauan dan pengingat bagi para pengendara menggunakan pengeras suara untuk selalu bersabar dan hati-hati saat berkendara.

    “Mohon bersabar. Mohon bersabar (dalam berkendara),” kata anggota kepolisian lewat pengeras suaranya memberikan imbauan pada pemudik dan warga lokal di Pos Weru Plered.

    Arus pemudik di Jalur Pantura Cirebon lebih banyak didominasi oleh pengendara roda dua. Tak sedikit pemudik yang membawa muatan berlebih meskipun cukup berbahaya baginya ataupun pengguna jalan lainnya.

    Cuaca di kawasan Cirebon pun terpantau gerimis, membuat pemudik harus lebih berhati-hati saat berkendara. Sebabnya, jalanan tampak lebih licin dibandingkan dalam kondisi terik.

    (rca)

  • Ini Sejumlah Kota Favorit Para Pemudik yang Berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta – Halaman all

    Ini Sejumlah Kota Favorit Para Pemudik yang Berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengungkapkan sejumlah kota favorit yang menjadi tujuan para pemudik pada musim Lebaran tahun 2025. 

    Adapun pemudik yang melalui Stasiun Gambir memilih naik kereta api menuju kota Yogyakarta, Surabaya hingga Kutoarjo. 

    Hal ini tercatat dari data penumpang sejak 21 Maret hingga 11 April 2025 atau 22 hari masa libur Lebaran ini.

    “Betul kota favorit tertinggi menjadi tujuan selama 22 hari, Yogyakarta, Surabaya dan Kutoarjo,” ujar Ixfan saat dikonfirmasi, Jumat (4/4/2025).

    Ixfan pun merinci jumlah penumpang yang menuju kota tujuan melalui Stasiun Gambir perhari ini, Jumat 4 April 2025.

    Yakni Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta 26.952 orang, Stasiun Surabayapasarturi 26.420 orang dan Stasiun Kutoarjo 22.386 orang.

    “Sementara terpantau tanggal 4 April,” kata dia.

    Ixfan juga menyampaikan untuk penumpang berangkat pada hari ini, tercatat 85 perjalanan KA yang melayani keberangkatan dari Daop 1 Jakarta. 

    Sebanyak 49.184 seat disediakan untuk keberangkatan, dengan 33.804 seat yang telah terjual, mencatatkan okupansi sebesar 69 persen.

    “Stasiun Gambir melayani 46 perjalanan KA dengan kapasitas seat yang tersedia sebanyak 21.868. Sebanyak 11.052 seat telah terjual, mencatatkan okupansi sebesar 51 persen,” ujar dia.

    “Stasiun Pasar Senen melayani 42 perjalanan KA dengan kapasitas seat yang tersedia sebanyak 27.316. Sebanyak 22.752 seat telah terjual, mencatatkan okupansi sebesar 83 persen,” tambahnya.

    Dia mengatakan keberangkatan dari Stasiun Gambir masih cukup tersedia bagi para pelanggan kereta api yang masih belum memiliki tiket.

    “Segera melakukan pemesanan melalui kanal-kanal resmi,” lanjut Ixfan.

     

  • H+2 lebaran volume kendaraan di jalur utama Cianjur meningkat

    H+2 lebaran volume kendaraan di jalur utama Cianjur meningkat

    Volume kendaraan di Jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, mengalami peningkatan sehingga antrean kendaraan terlihat di kawasan Puncak Pass menuju Bogor, Kamis (3/4/2025).(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

    H+2 lebaran volume kendaraan di jalur utama Cianjur meningkat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 04 April 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Memasuki H+2 lebaran volume kendaraan yang melintas di jalur utama Cianjur, Jawa Barat, meningkat dimana kendaraan pemudik dengan tujuan balik berbaur dengan kendaraan wisatawan yang hendak menghabiskan libur hari raya, namun tidak menyebabkan antrean.

    Pantauan Antara, Kamis, meningkatnya volume kendaraan yang melintas sudah terlihat sejak Kamis pagi, sehingga menyebabkan antrean di titik rawan macet termasuk di sepanjang jalur Puncak dengan laju tersendat.

    Kendaraan dengan tujuan Bogor mendominasi, bahkan menjelang siang terlihat antrean panjang kendaraan dengan laju tersendat karena pemberlakuan satu arah dari Bogor menuju Cianjur, sehingga rekayasa arus termasuk penyekatan dilakukan petugas di masing-masing pos pam.

    Sebagian besar pengendara menunggu diberlakukannya sistem satu arah sebaliknya dari Cianjur menuju Bogor, memilih untuk berhenti di rest area atau mendatangi obyek wisata seperti Kebun Raya Cibodas, Savilage dan wisatawan lainnya. Meski sudah mengetahui jalur Puncak padat, mereka tetap melintas karena dapat singgah ke rumah sanak saudara atau dapat beristirahat di obyek wisata atau rest area yang banyak terdapat di sepanjang jalur tersebut.

    “Tetap jalur favorit meski sering macet, namun tahun ini tidak akan seperti tahun sebelumnya, kami hendak kembali ke kota asal setelah mudik ke kampung halaman di Tasikmalaya, kalau lewat Puncak bisa mampir-mampir,” kata pengendara asal Jakarta Timur Iman Sulaiman.

    Dia menjelaskan selama perjalanan sampai Puncak, tidak ada antrean panjang kendaraan seperti lebaran tahun lalu yang mencapai puluhan kilometer, sehingga dia memilih singgah ke Kebun Raya Cibodas sambil menunggu diberlakukan-nya sistem satu arah ke Bogor. Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yongky Dilatha, mengatakan memasuki H+2 lebaran kendaraan yang melintas di jalur utama Cianjur meningkat termasuk kendaraan pemudik yang hendak kembali ke kota asal, namun tidak menyebabkan antrean panjang.

    Namun imbas padatnya volume kendaraan di wilayah hukum Bogor, membuat ekor antrean panjang sampai ke wilayah hukum Cianjur tepatnya di kawasan Puncak Pass, namun upaya mengurai antrean tinggal menunggu koordinasi dari Polres Bogor.

    “Antrean terlihat dari kawasan Puncak, tidak di titik rawan lainnya seperti Pasar Cipanas, pertigaan Hanjawar dan Kebun Raya Cibodas, biasanya antrean terlihat di tiga jalur rawan tersebut,” katanya. 
     

    Sumber : Antara

  • Sederet Jurus Elnusa Petrofin Amankan Pasokan BBM Selama Mudik dan Arus Balik Lebaran – Page 3

    Sederet Jurus Elnusa Petrofin Amankan Pasokan BBM Selama Mudik dan Arus Balik Lebaran – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta PT Elnusa Petrofin anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA), kembali diamanahkan untuk mendukung Satuan Tugas (SATGAS) Ramadan Idul Fitri 2025 Pertamina. SATGAS ini berlangsung mulai 17 Maret hingga 13 April 2025, dengan memegang peran strategis dalam memastikan ketahanan energi Nasional.

    Diperkirakan sekitar 52% pergerakan masyarakat akan meningkat dalam periode ini, dengan lonjakan permintaan bahan bakar mencapai 12,5%. Untuk menjamin kelancaran distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia, Elnusa Petrofin mengoptimalkan sistem pengawasan dan kontrol berbasis teknologi guna memastikan keamanan, efisiensi, serta keandalan pasokan energi selama periode krusial ini.

    Dalam menjalankan tugasnya, Elnusa Petrofin telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung Pertamina dalam menjaga kelancaran distribusi energi. Dari sisi kesiapan Sumber Daya Manusia dan armada, sebanyak 7.240 Awak Mobil Tangki dan 2.070 Mobil Tangki telah dipersiapkan untuk mendukung operasional selama SATGAS. Elnusa Petrofin memastikan seluruh sarana, fasilitas, dan unit kendaraan operasional telah melalui proses kalibrasi, peningkatan standar, serta dalam kondisi optimal.

    Selain Mobil Tangki reguler, Elnusa Petrofin juga menyediakan SPBU Storage di beberapa lokasi serta ratusan unit MT Spot Charter yang tersebar di titik-titik strategis SATGAS. Dukungan terhadap operasional Mobil Tangki juga diperkuat dengan penyediaan workshop kendaraan, rest area, serta tim mekanik siaga guna memastikan armada tetap dalam kondisi prima sepanjang perjalanan. Pemeriksaan kesehatan berkala kepada Awak Mobil Tangki yang bertugas, termasuk Daily Fit to Work Check, Medical Check-Up, serta pemberian vitamin dan extra fooding, juga dilakukan untuk menjaga kebugaran para pengemudi selama bertugas.

    Sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan dan kelancaran distribusi BBM/BBK, Elnusa Petrofin mengimplementasikan sistem pengawasan 24 jam dengan mengoptimalkan peran strategis Tim Road Traffic Control (RTC) dan Pusat Kontrol Distribusi Area (PKDA). Kedua tim ini berperan dalam mendampingi Awak Mobil Tangki (AMT) selama bertugas, memantau pengiriman BBM/BBK secara real-time, serta memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan berkendara.

    Tim RTC yang berpusat di Jakarta berkolaborasi erat dengan Tim PKDA yang tersebar di enam wilayah operasional, yaitu Medan (Region Sumatera bagian Utara), Palembang (Region Sumatera bagian Selatan), Surabaya (Region Jawa, Bali. Nusa, Tenggara), Balikpapan (Region Kalimantan), Makassar (Region Sulawesi), dan Jayapura (Region Maluku Papua). Dengan sistem ini, Elnusa Petrofin dapat secara cepat mendeteksi potensi kendala operasional dan melakukan intervensi segera guna menjaga kelancaran distribusi energi.

     

  • 7 Remaja Trenggalek Ditetapkan Tersangka Ledakan Petasan di Tulungagung

    7 Remaja Trenggalek Ditetapkan Tersangka Ledakan Petasan di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Tulungagung menetapkan 7 tersangka dalam kasus ledakan petasan yang diterbangkan dengan balon udara. Dari jumlah tersebut sebanyak 5 tersangka masih berstatus dibawah umur. Sedangkan dua tersangka sudah berusia dewasa.

    Kedua tersangka ini diketahui berinisial AA (20) dan ZR (19), mereka merupakan warga Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

    Petasan yang dipasang di balon udara tersebut jatuh di rumah Turmudi, warga Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Rabu (2/4/2025) lalu. Akibatnya teras rumah dan sebuah mobil milik pemudik yang parkir mengalami rusak parah.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan pihaknya berhasil mengamankan pelaku lima jam selang peristiwa ledakan ini. Mereka lalu melakukan pemeriksaan terhadap 7 pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka. Karena lima pelaku masih berusia dibawah umur, polisi tidak melakukan penahanan.

    “Jadi yang kami tahan ini dua orang yang sudah dewasa, para tersangka ini bertanggungjawab atas peristiwa ledakan petasan yang merusak rumah serta mobil,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).

    Dari hasil pemeriksaan para tersangka ini sudah merencanakan untuk membuat balon dan petasan sejak tahun lalu. Selama bulan Ramadan mereka mengumpulkan uang hingga terkumpul Rp700 ribu.

    Uang tersebut digunakan untuk membeli bahan balon plastik dan petasan. Balon setinggi 20 meter tersebut dipasang 100 petasan ukuran kecil dan 5 petasan ukuran besar.

    “Dari jumlah petasan ini ada yang tidak meledak, petasan ukuran bear terjatuh dan meledak di lokasi kejadian, untuk balonnya tidak jatuh tetap terbang,” tuturnya.

    Taat menerangkan saat ini sedang dilakukan upaya mediasi antara keluarga pelaku dengan korban. Hasil mediasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi kepolisian untuk menangani kasus tersebut. Para pelaku sendiri dijerat dengan UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951, UU RI tentang penerbangan dan Pasal 406 KUHP.

    “Memang saat ini proses mediasi masih berlangsung, tentunya kami tidak akan menutup mata dengan hasil mediasi tersebut,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Tak Mau Kena Macet, Pemudik Ini Pilih Berangkat ke Surabaya dari Terminal Poris Pada H+4 Lebaran

    Tak Mau Kena Macet, Pemudik Ini Pilih Berangkat ke Surabaya dari Terminal Poris Pada H+4 Lebaran

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG – Arus mudik di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang masih terlihat hingga H+4 Jumat (4/4/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, sejumlah calon penumpang masih mengantre untuk membeli tiket bus di loket.

    Sedangkan penumpang yang sudah memiliki tiket tampak menunggu kedatangan bus yang akan membawa mereka ke kota tujuan.

    Dari data yang dihimpun, jumlah pemudik selama tiga hari terakhir sudah mencapai sekitar 1.500 orang.

    Seorang pemudik bernama Fendi (41) mengaku sengaja berangkat pada H+4 Lebaran untuk menghindari kemacetan.

    “Saya mau balik ke Surabaya. Di Tangerang cuma ketemu kakak saja. Sengaja berangkat hari ini biar nggak kena macet,” kata Fendi.

    Di sisi lain, arus balik mudik Lebaran di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, belum terlihat signifikan.

    Aksi premanisme terjadi menyerang pedagang sayur yang berjualan di Pasar Baru, Rawalumbu. Pelaku melakukan aksi premanisme terhadap seorang pedagang wanita yang membuka lapaknya dipinggir jalan.

    Adapun jumlah penumpang yang tiba di Terminal Poris Plawad selama tiga hari terakhir hanya sekitar 150 orang.

    Seorang karyawan agen PO Bus Rosalia, Frida, tak menampik jika terdapat perbedaan jumlah penumpang pada arus mudik dan balik yang cukup signifikan.

    “Situasinya sudah agak sepi. Kalau arus balil kan kita mobil juga nggak selalu stand by,” kata Frida kepada wartawan di lokasi.

    “Kalau soal penumpang turun di jalan, kita nggak tahu. Kita kan memantaunya di terminal saja. Tapi kalau Rosalia gak memperbolehkan penumpangnya turun di jalan,” imbuh dia.

    Sementara itu, Kepala Terminal Poris Plawad Alwien Athena Alwie mengungkapkan, puncak arus balik mudik Lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada Minggu (5/4/2025).

    Arus balik mudik Lebaran di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, belum terlihat signifikan pada Jumat (4/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Memang kalau hari ini penumpang arus balik belum signifikan. Kemungkinan hari Minggu baru ramai,” tutur Alwien.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Petasan Balon Udara Rusak Rumah di Tulungagung, 7 Perakit Jadi Tersangka

    Petasan Balon Udara Rusak Rumah di Tulungagung, 7 Perakit Jadi Tersangka

    Tulungagung

    Polisi mengusut kasus petasan balon udara yang meledak hingga merusak rumah warga di Tulungagung, Jawa Timur. Total tujuh orang perakit petasan itu kini ditetapkan sebagai tersangka.

    Kapolres Tulungagung AKBP Mohammad Taat Resdi mengatakan ketujuh tersangka berinisial AA (20), ZR (19), IRK (16), KAF (16), KFH (15), RRP (14), dan GWP (14). Semuanya warga Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Trenggalek.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan, RRP (14) disebut sebagai otak dari peristiwa ini. Ia mendapatkan ide membuat petasan dari media sosial dan mengajak ZR (19) untuk meraciknya,” kata Taat Resdi dilansir detikJatim, Jumat (4/4/2025).

    Resi mengatakan tujuh tersangka ini sengaja menerbangkan balon udara dengan dilengkapi ratusan petasan. Saat diterbangkan rangkaian petasan itu jatuh dan meledak di salah satu rumah warga di Dusun Bancang, Desa Gandong.

    “Rangkaian petasan itu terdiri dari ukuran kecil 100 buah dan yang besar lima. Dari jumlah itu 83 yang kecil meledak dan dua yang besar juga meledak. Akibat ledakan itu satu rumah dan mobil rusak. Selain itu juga melukai pemudik asal Bali,” ujarnya.

    Para tersangka mengaku memproduksi sendiri balon udara berukuran 20 meter maupun bahan peledak yang digunakan. Bahan baku peledak juga dibeli secara daring dari dirakit sendiri.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lonjakan Arus Balik Diprediksi Terjadi Akhir Pekan Ini di Terminal Pandaan Pasuruan

    Lonjakan Arus Balik Diprediksi Terjadi Akhir Pekan Ini di Terminal Pandaan Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Lonjakan arus balik mudik Lebaran diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu akhir pekan ini di Terminal Tipe A Pandaan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Terminal Pandaan, Mega Perwira Doniwati, pada Jumat (4/4/2025).

    Menurut Mega, saat ini arus penumpang yang keluar masuk terminal sudah menunjukkan tren penurunan. Penurunan ini diperkirakan berlangsung secara bertahap sekitar 1 hingga 3 persen setiap harinya.

    “Untuk lonjakan arus balik kami perkirakan besok akan terjadi di hari sabtu dan minggu. Tapi meski ramai datanya cenderung turun karena beberapa masyarakat sudah balik sebelumnya,” ungkap Mega.

    Meski data menunjukkan penurunan secara harian, Mega menegaskan bahwa secara keseluruhan jumlah kendaraan dan penumpang yang masuk ke Terminal Pandaan tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Hal ini membuat pihak terminal meningkatkan pengawasan, khususnya terkait kelengkapan surat dan administrasi kendaraan yang masuk.

    Data yang dihimpun oleh beritajatim.com menunjukkan bahwa pada H+3 Lebaran tahun 2024 lalu, jumlah kendaraan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang masuk ke Terminal Pandaan mencapai 92 unit per hari. Sementara pada periode yang sama tahun 2025 ini, jumlahnya meningkat menjadi 95 unit per hari.

    Untuk jumlah penumpang, pada H+3 Lebaran tahun 2024 tercatat sebanyak 693 orang. Sedangkan pada tahun 2025 ini jumlah pengunjung melonjak hingga 720 orang.

    “Kedatangan pengunjung paling banyak di Terminal Tipe A Pandaan ini terjadi pada H+2 lebaran yang mencapai 720 pengunjung. Jika dibandingkan dengan tahun kemaren naik 10 persen,” tutupnya. [ada/beq]

  • Ingat! Haram Lakukan Hal Ini di Jalan Tol

    Ingat! Haram Lakukan Hal Ini di Jalan Tol

    Jakarta

    Keselamatan berkendara wajib hukumnya saat berkendara di jalan. Terlebih saat melintas di jalan bebas hambatan, seperti saat musim libur lebaran atau saat hendak balik ke Jakarta setelah mudik ke kampung halaman.

    Namun cukup disesalkan masih banyak pengendara lalai saat berkendara. Auto2000 ingatkan ada beberapa hal yang haram dilakukan saat berkendara di jalan bebas hambatan atau jalan tol.

    “Hindari menormalkan kesalahan, jangan melakukan tindakan salah yang dapat merugikan banyak orang saat mengemudi mobil di jalan tol. Lakukan servis berkala dan pengecekan mobil sebelum melakukan perjalanan panjang arus balik mudik, untuk menjaga kondisi mobil. Auto2000 menghadirkan Posko Siaga dan Bengkel siaga yang beroperasi sepanjang cuti lebaran 2025,” terangYagimin, Chief Marketing Auto2000.

    Berikut beberapa larangan di jalan tol yang harus diperhatikan:

    1. Putar Balik di Tengah Jalan Tol

    Tindakan putar balik atau putar arah atau balik arah di jalan tol sangat dilarang karena menyangkut keamanan semua pengguna jalan. Selain itu, sudah ada aturan yang menyatakan jika pengemudi mobil nekat putar balik di jalan tol, akan dikenakan denda dua kali lipat dari tarif tol terjauh di ruas tol tersebut.

    Putar balik hanya boleh dilakukan oleh petugas dalam kondisi darurat dan bukan oleh umum. Risikonya sangat berbahaya karena menyangkut keselamatan semua pengguna jalan. Jika gerbang tol terlewatkan, detikers bisa keluar di gerbang berikutnya dan kembali masuk dari arah berlawanan.

    2. Lawan Arus kecuali ada contraflow resmi

    Lawan arus atau lawan arah bisa masuk ranah pidana karena dianggap tidak mengindahkan rambu perintah atau rambu larangan dan gerakan lalu lintas. Bahaya yang mengintai adalah rawan kecelakaan lalu lintas, apalagi kalau sampai terjadi ‘adu banteng’ dengan kendaraan lain. Bukan hanya berisiko membuat mobil rusak, namun nyawa menjadi taruhannya.

    3. Mengemudi di Bahu Jalan Tol

    Tidak sedikit pengemudi yang melewati bahu jalan. Kebiasaan buruk ini berbahaya karena saat akan masuk ke jalur jalan, bisa menabrak atau tertabrak kendaraan lain. Ada pula risiko menabrak mobil lain yang berhenti di bahu jalan padahal ada kondisi darurat. Karena harus menyerobot lajur orang lain untuk kembali ke lajur utama, maka jalan menjadi semakin macet tidak terkendali.

    4. Main Ponsel Ketika Mengemudi Mobil

    Bahaya laten ini masih sering diabaikan. Atas alasan ingin eksis di socmed, sebagian pengemudi justru asyik bermain ponsel saat mengemudi mobil. Karena perhatian teralihkan, detikers tidak waspada sehingga kurang memperhatikan mobil di depan sedang mengurangi kecepatan. Atau bahkan mobil pindah lajur tanpa disadari padahal dari belakang ada mobil lain.

    Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya) Foto: Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya)5. Malas Menjaga Jarak Aman

    Begitu ada situasi darurat, AutoFamily akan melakukan pengereman mendadak. Katakan tidak menabrak mobil di depan, tapi bagaimana dengan pengguna jalan lain di belakang? Dengan menjaga jarak aman dengan mobil di depan, detikers bisa melakukan pengereman secara bertahap dan diikuti oleh mobil di belakang, atau manuver menghindar jika memungkinkan.

    6. Pindah Lajur Seenaknya

    Biasanya, pengemudi yang malas menjaga jarak aman juga suka pindah lajur seenaknya. Memaksakan masuk ke lajur lain terutama lajur cepat, bisa mengakibatkan mobil ditabrak dari belakang. Atau karena memaksakan masuk, tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan sehingga menabraknya. Pastikan jalur yang akan dimasuki dalam kondisi aman dan nyalakan lampu sein untuk memberi tanda ke driver lain.

    7. Mengabaikan Batas Kecepatan Kendaraan

    Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di lajur cepat atau lane hogger. Padahal lajur tersebut khusus untuk mobil menyalip dengan kecepatan tinggi. Di lajur lambatpun tidak boleh terlalu pelan karena berisiko sama, tapi juga jangan terlalu kencang karena bisa menabrak mobil di depan.

    Gunakan jalur sesuai kecepatan, dan pastikan hanya memakai lajur paling kanan untuk mendahului. Jangan paksakan menyalip dari lajur kiri karena diperuntukkan untuk mobil yang berjalan lebih lambat, apalagi bahu jalan yang hanya untuk berhenti darurat.

    8. Memaksakan Mengemudi Meskipun Mengantuk

    Jangan pernah disepelekan, masalah ini sama bahayanya dengan bermain ponsel di dalam mobil. Meski hanya sekian detik, mobil detikers bisa pindah lajur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba yang sanggup memicu kecelakaan. Solusi paling tepat untuk mengantuk adalah tidur di pom bensin atau rest area meskipun hanya 30 menit.

    9. Mengabaikan Rambu dan Marka Jalan

    Di jalan, ada berbagai rambu yang wajib dipatuhi seperti batas kecepatan maksimal dan minimal. Ada pula rambu yang melarang untuk menyalip jika tidak memungkinkan. Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang menandakan pengemudi tidak boleh pindah lajur. Patuhi rambu dan marka jalan untuk menghindari tabrakan beruntun.

    10. Emosional Saat Berkendara

    Jagalah emosi saat mengemudi mobil karena terkait ketertiban dan keselamatan sesama pengguna jalan. Jangan memprovokasi orang lain meskipun mereka salah karena akan memicu perselisihan bahkan kecelakaan. Hindari terpancing emosi hanya karena ada pengemudi mobil lain yang tidak patuh pada aturan.

    11. Malas Mengecek Kondisi Mobil

    Meskipun klise, faktanya banyak pemilik mobil yang malas servis berkala atau sekadar melakukan pengecekan mobil. Bahkan membiarkan mobil walaupun terindikasi ada masalah seperti rem yang kurang pakem atau telapak ban sudah aus. Begitu ada masalah, mobil tidak dapat merespons dengan baik sehingga gagal mencegah kecelakaan.

    (lth/rgr)

  • Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Semarang Capai 90 Persen

    Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Semarang Capai 90 Persen

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Momen libur Lebaran 2025 menjadi berkah bagi industri perhotelan di Kota Semarang. 

    Tingkat hunian hotel mengalami peningkatan signifikan, dengan beberapa hotel mencatat okupansi hingga 90 persen. 

    Mayoritas tamu yang menginap berasal dari kalangan keluarga yang berlibur dan berkumpul bersama sanak saudara.

    Dijelaskan Public Relation Hotel Dafam Semarang, Dian Martha, selama libur Lebaran, tingkat okupansi hotelnya meningkat dari 50 persen di hari biasa menjadi 90 persen.

    “Peningkatan ini mulai terasa sejak hari pertama Lebaran, 31 Maret 2025. Mayoritas tamu berasal dari Jakarta, Jabar, dan Jatim,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).

    Meski mengalami kenaikan dibanding hari biasa, tingkat hunian hotel pada Lebaran tahun ini masih lebih rendah dibandingkan 2024. 

    Tahun lalu, okupansi hotel bahkan mencapai 100 persen hingga pihaknya terpaksa menolak tamu. 

    Dian menilai, penurunan ini terjadi karena semakin banyak jalan tol yang beroperasi, sehingga pemudik langsung menuju tujuan tanpa perlu menginap.

    Kondisi serupa juga dialami Hotel Ciputra Semarang. General Manager Hotel Ciputra, Erny Kusmastuti, menyebutkan bahwa okupansi hotelnya selama libur Lebaran hanya mencapai 60-65 persen. Angka ini jauh dari target 90 persen yang diharapkan.

    “Peraturan pemerintah terkait efisiensi juga berdampak pada industri perhotelan. Setelah Lebaran, okupansi kami kembali turun di bawah 50 persen,” imbuh Erny.