Topik: migran indonesia

  • Remitansi BNI Permudah Pekerja Migran Akses Layanan Keuangan di Luar Negeri

    Remitansi BNI Permudah Pekerja Migran Akses Layanan Keuangan di Luar Negeri

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus membuktikan posisinya sebagai bank nasional berskala global dengan membantu memudahkan transaksi keuangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui layanan remitansi.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, tren transaksi remitansi sepanjang 2024 menunjukkan pertumbuhan yang stabil terutama ditopang oleh ketersediaan jaringan layanan remitansi BNI di berbagai negara.

    ”Kekuatan jaringan kantor BNI di luar negeri ditambah dengan kemajuan digitalisasi kami, menjadikan BNI sebagai bank pilihan PMI dalam memudahkan transaksi keuangan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan keluarga mereka di Indonesia,” ujar Okki dalam siaran pers.

    Kontribusi remitansi PMI terhadap bisnis BNI sangat signifikan terutama dalam mendukung pertumbuhan transaksi internasional dan memperkuat likuiditas.

    Transaksi remitansi yang dilakukan Pekerja Migran Indonesia di BNI mencapai 4,1 juta atau lebih dari 80% dari keseluruhan total transksi remitansi pada 2024. Jumlah itu meningkat dari 3,9 juta pada 2023.

    Ke depan, prospek transaksi remitansi terhadap bisnis BNI diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah PMI, perluasan jaringan kantor internasional, serta adopsi teknologi digital yang memudahkan pengiriman dana lintas negara.

    ”Selain adanya upaya peningkatan layanan internasional, pemerintah juga sudah membentuk Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang menjadi mitra BNI dalam mme membantu kelancaran transaksi PMI,” katanya.

    Okki menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi secara rutin kepada segenap PMI terutama dalam meningkatkan literasi keuangan, keterampilan usaha, serta akses terhadap layanan perbankan dan investasi.

    Saat ini, BNI memiliki layanan remitansi untuk PMI melalui produk BNI Taplus PMI G2G dan Smart Remittance, di mana BNI Taplus PMI G2G merupakan produk tabungan yang dilengkapi dengan kartu edisi PMI.

    ”Kartu ini dapat digunakan untuk melakukan transaksi keuangan di mesin ATM sedangkan Smart Remittance merupakan layanan transfer valas yang dapat dilakukan melalui BNI Mobile Banking atau wondr by BNI,” tutup Okki.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lindungi Pekerja Migran, Indonesia Harus Perkuat Diplomasi dengan Malaysia dan Percepat Revisi UU

    Lindungi Pekerja Migran, Indonesia Harus Perkuat Diplomasi dengan Malaysia dan Percepat Revisi UU

    Jakarta, Beritasatu.com – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mendorong pemerintah memperkuat diplomasi dengan Malaysia dalam rangka melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Negeri Jiran.

    Ketua SBMI Hariyanto mengatakan pemerintah harus membuat kesepahaman bersama (MoU) dengan Malaysia berspektif hak asasi manusia (HAM) dan gender yang berorientasi pada perlindungan PMI.

    “Itu adalah harus dilakukan. Kalau kemudian MoU ada yang tidak cukup karena di sana adalah nonlegally binding, maka kemudian mengupayakan MOA itu harus dilakukan dan dibutuhkan leadership yang kuat,” kata Hariyanto, Senin (3/2/2025).

    Menurut Hariyanto harus ada pembahasan di tingkat pimpinan negara untuk membangun pemahaman bahwa pekerja migran itu saling menguntungkan.

    “Indonesia membutuhkan pekerjaan, Malaysia membutuhkan pekerja maka yang dibangun adalah gimana saling menguntungkan antara Indonesia dengan Malaysia,” ucapnya.

    Selain memperkuat diplomasi Indonesia dan Malaysia, SBMI juga mendesak tata kelola masalah PMI di Indonesia. Kemudian mempercepat revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI.

    “Ini momentum Indonesia merevisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tetapi persoalannya adalah bagaimana kemudian tata kelola ini yang tidak mempersulit yang tidak kemudian memperumit, yang tidak menciptakan pembiayaannya mahal. Ini yang harus dibikinkan oleh pemerintah,” tutur Hariyanto.

    SBMI juga mendesak pemberantasan mafia dan aktor-aktor intelektual yang mengeksploitasi pekerja migran Indonesia. 

  • Serikat Buruh Migran Indonesia desak penyelamatan WNI korban TPPO online scam di Myanmar

    Serikat Buruh Migran Indonesia desak penyelamatan WNI korban TPPO online scam di Myanmar

    Senin, 3 Februari 2025 12:30 WIB

    Sejumlah keluarga korban dan korban industri online scam di Myanmar melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta, Senin (3/2/2025). Aksi yang digelar Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) itu bertujuan untuk mendesak pemerintah Myanmar dan Indonesia segera mengambil tindakan konkret dalam menyelamatkan WNI yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) online scam di Myanmar. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.

    Sejumlah keluarga korban dan korban industri online scam di Myanmar melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta, Senin (3/2/2025). Aksi yang digelar oleh Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) itu bertujuan untuk mendesak pemerintah Myanmar dan Indonesia agar segera mengambil tindakan konkret dalam menyelamatkan WNI yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) online scam di Myanmar. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.

  • Catat! Ada 30 Instansi yang Punya Peluang lolos Lebih Besar di CPNS 2025 Ini

    Catat! Ada 30 Instansi yang Punya Peluang lolos Lebih Besar di CPNS 2025 Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Setiap tahunnya, pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri (CPNS) memang menjadi salah satu waktu yang paling banyak ditunggu oleh masyarakat, yang diketahui membuka peluang untuk bergabung di berbagai instansi pemerintah.

    Tentunya ada berbagai macam taktik yang harus dilakukan agar bisa mengalahkan saingan, yang tidak jarang jumlahnya mencapai ratusan hingga ribuan orang.

    Salah satunya adalah dengan melihat instansi-instansi yang peminat di tahun sebelumnya.

    Dilansir dari laman Antara, dijelaskan bahwa dari data Badan Kepegawaian Negara (BKN) di CPNS 2024, didapatkan bahwa ada 30 instansi yang sepi peminat.

    Di antara ketiga puluh instansi yang sepi peminat tersebut, dan bisa menjadi peluang di tahun 2025 ini adalah sebagai berikut:

    1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    2. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

    3. Sekretariat Jenderal Komnas HAM

    4. Badan Riset dan Inovasi Nasional

    5. Sekretariat Jenderal MPR

    6. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

    7. Sekretariat Jenderal WANTANNAS

    8. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

    9. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial

    10. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

    11. Badan Informasi Geospasial

    12. Badan Narkotika Nasional

    13. Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

    14. Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal

    15. Sekretariat Jenderal Depan Perwakilan Daerah

    16. Kementerian Perdagangan

    17. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

    18. Badan Keamanan Laut RI

    19. Lembaga Administrasi Negara

    20. Badan Siber dan Sandi Negara

    21. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

    22. Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian

    23. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

    24. Komisi Pemberantas Korupsi

    25. Badan Kepegawaian Negara

    26. Arsip Nasional Republik Indonesia

    27. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    28. Kementerian Luar Negeri

    29. Perpustakaan Nasional RI

    30. Kementerian Pemuda dan Olahraga

    Itulah beberapa tiga puluh instansi yang disebut sepi peminat di CPNS tahun 2024 yang lalu, dan tentunya bisa menjadi pilihan dan peluang besar di tahun ini.

    Namun perlu untuk dipahami juga bahwa, peserta CPNS juga harus menyesuaikan dengan aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh setiap instansi, agar lolos dalam tahap pemberkasan.

    Hingga tahun 2024 lalu, tidak sedikit dari peserta CPNS yang gagal dalam tahap pertama ini karena tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh instansi terkait.

    Ketidakhati-hatian ini, tentunya hanya akan merugikan diri sendiri dan harus menunggu masa pembukaan CPNS di tahun selanjutnya, jika masih ingin bergabung di seleksi pada lembaga pemerintahan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Top 5 News: Respons Bahlil Soal LPG 3 Kilogram Langka hingga Istri Kanye West Nyaris Tanpa Busana Saat Grammy Awards

    Top 5 News: Respons Bahlil Soal LPG 3 Kilogram Langka hingga Istri Kanye West Nyaris Tanpa Busana Saat Grammy Awards

    Jakarta, Belitasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons terkait kabar gas LPG atau elpiji 3 kilogram langka, serta pim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Direktur Utama PT Loco Montrado, Siman Bahar, menjadi top 5 news, Senin (3/2/2025).

    Selain itu berita yang tak kalah menarik lainnya adalah istri Kanye West membuat geger Grammy Awards 2025 karena datang nyaris tanpa busana, hingga harga emas Antam turun Rp 3.000 per gram.

    Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com yang dirangkum pada Selasa (4/2/2025).

    1. Respons Bahlil Soal LPG 3 Kilogram Langka

    Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia merespons terkait kabar gas LPG atau elpiji 3 kilogram langka. Kabar gas bersubsidi yang langka ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jabodetabek.

    Bahlil mengatakan, pihaknya memastikan saat ini kuota LPG 3 kilogram tidak dikurangi, dan stok dalam kondisi aman. Bahkan, pemenuhan stok nasional melalui impor besarannya masih sesuai.

    2. KPK Periksa Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar Terkait Kasus Korupsi PT Antam

    Tim penyidik KPK menjadwalkan pemeriksaan Direktur Utama PT Loco Montrado, Siman Bahar, pada Senin (3/2/2025). Pemeriksaan ini terkait dengan dugaan korupsi dalam kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Aneka Tambang (Antam) Tbk dan PT Loco Montrado.

    “Pemeriksaan akan dilakukan di gedung KPK Merah Putih,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, pada Senin (3/2/2025).

    3. Istri Kanye West Bikin Geger Grammy Awards 2025 karena Datang Nyaris Tanpa Busana

    Top 5 news selanjutnya adalah penyanyi Kanye West dan istrinya, Bianca Sensori bikin geger Grammy Awards 2025 yang berlangsung pada Minggu (2/2/2025) waktu setempat. Bianca Sensori datang ke lokasi acara nyaris tanpa busana.

    Saat tiba di lokasi acara yang digelar di Crypto Arena, Los Angeles, Bianca Sensori menutup badannya dengan mantel bulu berwarna hitam. Ia tampak percaya diri masuk ke ruangan bersama Kanye West.

    4. Kisah Pilu Hamzani yang Kehilangan Tangan dan Kaki setelah Kerja di Malaysia

    Kisah pilu menimpa Hamzani (35), mantan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lingkungan Pancoran Manis, Kelurahan Suryawangi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Hamzani harus menghadapi kenyataan pahit setelah mengalami kecelakaan kerja di Malaysia yang mengakibatkan kedua tangan dan kakinya diamputasi setelah tersengat listrik bertegangan tinggi.

    5. Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Per Gram dari Level Tertinggi

    Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam hari ini turun dari level tertinggi pada awal perdagangan Senin (3/2/2025).

    Melansir Logam Mulia, harga emas Antam hari ini turun Rp 3.000 menjadi Rp 1,621 juta per gram. Sementara, harga buyback pada Senin (3/2/2025) ikut turun Rp 3.000 menjadi Rp 1,472 juta per gram.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Kemenlu Sebut Polisi Malaysia Berkomitmen Usut Kasus Penembakan WNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Februari 2025

    Kemenlu Sebut Polisi Malaysia Berkomitmen Usut Kasus Penembakan WNI Nasional 3 Februari 2025

    Kemenlu Sebut Polisi Malaysia Berkomitmen Usut Kasus Penembakan WNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan,
    kepolisian Malaysia
    berkomitmen untuk menyelidiki secara menyeluruh insiden
    penembakan WNI
    di Selangor.
    Judha mengatakan, komitmen itu disampaikan Kepala Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Selangor (Kepala Kepolisian Daerah Selangor) dalam rapat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada 31 Januari 2025.
    “Kepala Polis menyampaikan komitmennya untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh, cepat, dan transparan, termasuk terhadap petugas APMM (Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia) yang terlibat,” kata Judha dalam pesan singkat, Senin (3/2/2025).
    Judha menjelaskan bahwa dari tiga pasal yang disangkakan dalam insiden tersebut, ada satu pasal yang mengatur akta senjata api.
    Pasal ini menjadi dasar Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APPM) untuk menyelidiki petugasnya yang diduga menjadi aktor penembakan.
    “Guna keperluan penyelidikan, aparat APMM yang berpatroli di malam kejadian telah dibebastugaskan,” kata Judha.
    “APMM telah menyatakan bersedia bekerjasama dengan PDRM dalam proses investigasi,” ujar dia.
    Sebagai informasi, insiden penembakan terhadap WNI ini bermula ketika kepolisian Malaysia, dalam hal ini APMM, mendapati sebuah kapal yang diduga mengangkut pekerja migran Indonesia.
    Pada hari Jumat (24/1/2025), APMM menembaki kapal tersebut setelah diduga mendapat perlawanan.
    Namun, dugaan perlawanan ini dibantah oleh para korban yang bersaksi kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
    Akibat dari penembakan ini, satu WNI tewas, sementara empat lainnya mengalami luka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 21.252 Pekerja Migran NTB Berangkat ke Luar Negeri pada 2024, Mayoritas ke Malaysia

    21.252 Pekerja Migran NTB Berangkat ke Luar Negeri pada 2024, Mayoritas ke Malaysia

    Mataram, Beritasatu.com – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 21.252 warga NTB berangkat ke luar negeri untuk bekerja sepanjang tahun 2024. Mayoritas dari mereka, sekitar 90%, ditempatkan di Malaysia.

    Kepala BP2MI NTB, Noerman Adhiguna, menyatakan bahwa pihaknya terus meningkatkan pelayanan bagi pekerja migran NTB, baik sebelum keberangkatan maupun saat mereka kembali ke daerah asal. “Kami memberikan orientasi dan pelatihan sebelum mereka berangkat ke luar negeri,” ujarnya.

    Dari total pekerja migran NTB yang berangkat, sebanyak 20.089 orang (90%) ditempatkan di Malaysia, sementara sisanya tersebar di Singapura, Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor non-profesional, seperti buruh perkebunan, konstruksi, dan pekerja rumah tangga. 

    “Ini menjadi tantangan karena mereka rentan menghadapi berbagai masalah di luar negeri,” jelas Noerman.

    Selain itu, BP2MI NTB mencatat bahwa 31.031 warga NTB telah mengikuti pelatihan dan orientasi sebelum keberangkatan. Namun, sekitar 1.000 orang memilih mengurus keberangkatan mereka melalui perusahaan di luar NTB, seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Meskipun jumlah pekerja migran NTB terus meningkat, tidak sedikit dari mereka yang menghadapi permasalahan saat bekerja di luar negeri. BP2MI NTB menerima sekitar 1.000 pengaduan sepanjang tahun 2024, di mana 90% berasal dari pekerja non-profesional. “Masalah yang paling sering dilaporkan adalah deportasi, pencegahan keberangkatan, hingga kasus kematian,” tambah Noerman.

    Untuk menangani permasalahan ini, BP2MI NTB telah memfasilitasi pemulangan 920 pekerja migran, termasuk 640 orang dari Malaysia. Selain itu, 77 jenazah pekerja migran juga berhasil dipulangkan ke NTB.

    Guna mengurangi risiko permasalahan pekerja migran NTB, BP2MI NTB aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon pekerja migran. Salah satu fokus utama adalah mencegah keberangkatan secara non-prosedural. “Kami telah mencegah keberangkatan 233 warga NTB yang hendak berangkat secara ilegal, bekerja sama dengan imigrasi dan kepolisian,” ungkap Noerman.

    BP2MI NTB juga berencana meluncurkan fasilitas khusus di Bandara Internasional Lombok untuk memastikan keberangkatan pekerja migran sesuai prosedur. “Kami akan meluncurkan fasilitas baru di bandara untuk mendukung proses keberangkatan yang lebih aman dan terkontrol,” katanya.

    Lombok Timur menjadi kabupaten dengan jumlah pekerja migran terbanyak di NTB. Sebagian besar dari mereka bekerja di Malaysia, sementara sebagian kecil lainnya ditempatkan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). “Lombok Timur merupakan daerah dengan jumlah pekerja migran terbesar kedua di NTB. Ini menunjukkan tingginya minat warga untuk bekerja di luar negeri,” ujar Noerman.

    Secara nasional, NTB menempati peringkat keempat sebagai provinsi dengan jumlah pekerja migran terbanyak setelah provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Jika dilihat dari persentase jumlah penduduk, NTB memiliki proporsi pekerja migran yang cukup signifikan. “Dengan populasi sekitar 6 juta jiwa, NTB berkontribusi besar dalam penempatan pekerja migran. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan bagi mereka,” tutup Noerman.

    Ke depan, BP2MI NTB akan terus memperkuat program sosialisasi dan edukasi bagi calon pekerja migran NTB guna memastikan perlindungan dan keselamatan mereka selama bekerja di luar negeri.

  • BP3MI Riau Gagalkan Pengiriman 2 PMI Ilegal Asal Jawa Barat ke Malaysia

    BP3MI Riau Gagalkan Pengiriman 2 PMI Ilegal Asal Jawa Barat ke Malaysia

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau berhasil menggagalkan pengiriman dua pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal asal Jawa Barat yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Kedua wanita tersebut ditemukan di sebuah tempat penampungan di Kota Dumai, Senin (3/2/2025).

    Menurut Kepala BP3MI Riau Fanny Wahyu kedua calon PMI ilegal ini berinisial PN dan LI, yang rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia. Saat penggerebekan di Jalan Sejahtera, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, petugas menemukan keduanya di dalam kamar, dengan paspor dan dokumen pribadi mereka disita oleh Syafrel, sang penampung.

    “Korban mengaku dijanjikan bekerja sebagai asisten rumah tangga oleh seorang sponsor bernama Ade Sumantri dari Tasikmalaya. Mereka berangkat dari Cianjur dan tiba di Pekanbaru pada Minggu (2/2/2025) pukul 08.00 WIB, lalu dijemput travel menuju Dumai,” ungkap Fanny terkait aksi BP3MI Riau yang berhasil menggagalkan PMI ilegal.

    Fanny menjelaskan sponsor telah mengeluarkan biaya Rp 8 juta per orang untuk pembuatan paspor, belum termasuk biaya transportasi dan keperluan lainnya. Biaya tersebut nantinya akan diganti oleh korban melalui pemotongan gaji selama tiga bulan sebesar Rp 5 juta per bulan.

    “Setelah kami melakukan penggeledahan bersama Satreskrim Polres Dumai, kami menemukan dua wanita di dalam kamar. Mereka mengaku akan diberangkatkan ke Malaysia melalui pelabuhan setelah ditampung di rumah saudara Syafrel,” jelasnya.

    Saat ini, kedua korban sementara ditampung di rumah aman (shelter) P4MI Dumai. Setelah proses administrasi selesai, korban PMI ilegal yang berhasil digagalkan BP3MI Riau akan segera dipulangkan ke daerah asalnya.

  • Di Forum Internasional, PMKRI Soroti Perdagangan Manusia, Masyarakat Adat, dan Krisis Lingkungan – Halaman all

    Di Forum Internasional, PMKRI Soroti Perdagangan Manusia, Masyarakat Adat, dan Krisis Lingkungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) periode 2024-2026 kembali menegaskan perannya di kancah internasional dengan berpartisipasi dalam Forum Internasional yang diselenggarakan oleh International Movement of Catholic Students (IMCS) Asia Pasifik. 

    Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Nepal, dan Sri Lanka yang berlangsung pada 22-31 Januari 2025.

    Presidium Hubungan Luar Negeri PP PMKRI, Ferdinandus Wali Ate, menegaskan bahwa keterlibatan PP PMKRI dalam forum ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas lintas negara dalam menyikapi tantangan global yang semakin kompleks.

    “Kami melihat bahwa perdagangan manusia, marginalisasi masyarakat adat, dan krisis lingkungan merupakan isu-isu yang memerlukan perhatian serius dan kerja sama internasional. PP PMKRI hadir untuk memperjuangkan keadilan sosial dengan membangun dialog serta aksi bersama dengan berbagai organisasi masyarakat sipil di Asia Pasifik,” ungkapnya.

    Dalam diskusi yang berlangsung, delegasi PP PMKRI menyoroti peningkatan kasus perdagangan manusia di Indonesia. Merujuk data Global Slavery Index, Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan estimasi jumlah orang yang hidup dalam perbudakan terbesar di dunia.

    Data Kementerian Luar Negeri tahun 2020-2022 mencatat sekitar 1.200 pekerja migran Indonesia menjadi korban TPPO scamming di kawasan Asia Tenggara.

    Selain itu, Jarnas Anti TPPO mencatat ada 248 kasus perdagangan orang sepanjang 2024 yang terdiri dari 87 korban anak dan 212 korban dewasa, dengan kasus terbanyak terjadi di Kepri, Kaltara, dan NTT.

    “Kita perlu memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan kerja sama regional untuk mengatasi perdagangan manusia yang semakin kompleks. Tanpa kolaborasi lintas negara, jaringan perdagangan manusia akan terus berkembang dan merugikan masyarakat rentan,” tambah Ferdinandus.

    Selain itu, PP PMKRI juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di Indonesia. Perubahan iklim, ekspansi industri, serta pelaksanaan beberapa proyek strategis nasional telah mengancam keberlangsungan hidup mereka.

    Sebagai contoh, masyarakat adat di Kampung Adat Praijing, Sumba Barat, mengalami penurunan hasil panen akibat musim kemarau panjang yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sementara proyek food estate di Papua Selatan telah merugikan masyarakat adat di wilayah Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Yahukimo.

    Delegasi PP PMKRI menyerukan pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat, termasuk hak atas tanah dan sumber daya alam. Mereka menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat adat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan dan pembangunan harus dijamin, salah satunya dengan segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat (RUU MA).

    Dalam isu lingkungan, PP PMKRI menyoroti dampak signifikan perubahan iklim terhadap ekosistem hutan dan kehidupan masyarakat adat.

     Hutan yang terdegradasi tidak hanya mengurangi kemampuan alam untuk menyerap karbon, tetapi juga mengancam mata pencaharian dan kebudayaan masyarakat adat.

    Eksplorasi geotermal di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Flores, NTT, juga menjadi perhatian karena dinilai tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, tetapi justru menyebabkan kerusakan lingkungan serta memunculkan persoalan sosial baru.

    “Kita harus memahami bahwa perlindungan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari keadilan sosial. PP PMKRI berkomitmen untuk mengadvokasi kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat yang terdampak langsung oleh eksploitasi sumber daya alam,” kata Ferdinandus.

    Sekretaris Jenderal PP PMKRI, Astra Tandang, turut menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dan orang muda Katolik dalam isu-isu sosial dan lingkungan.

    “Partisipasi kami dalam forum ini menegaskan komitmen PP PMKRI dalam memperjuangkan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Kami mendorong implementasi ensiklik Laudato Si’ sebagai pijakan dalam menjaga lingkungan dan mengajak seluruh orang muda serta mahasiswa Katolik untuk berpartisipasi aktif dalam perayaan Yubileum 2025 sebagai momentum refleksi dan aksi nyata bagi bumi kita.”

    Kehadiran PP PMKRI dalam forum internasional ini menunjukkan peran aktif mereka dalam diplomasi lintas gerakan masyarakat sipil di Asia Pasifik, serta komitmen untuk terus berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu krusial yang dihadapi kawasan ini.

  • Kisah Pilu Hamzani yang Kehilangan Tangan dan Kaki setelah Kerja di Malaysia

    Kisah Pilu Hamzani yang Kehilangan Tangan dan Kaki setelah Kerja di Malaysia

    Lombok Timur, Beritasatu.com – Kisah pilu menimpa Hamzani (35), mantan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lingkungan Pancoran Manis, Kelurahan Suryawangi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Hamzani harus menghadapi kenyataan pahit setelah mengalami kecelakaan kerja di Malaysia yang mengakibatkan kedua tangan dan kakinya diamputasi setelah tersengat listrik bertegangan tinggi.

    Hamzani menceritakan bagaimana dirinya bisa berangkat ke Malaysia secara ilegal. Awalnya, ia mengurus paspor pelancong dan berangkat ke Batam untuk mencari tekong atau calo yang akan mengurus perjalanan ke Negeri Jiran.

    “Kami berangkat dari Batam menuju Singapura, lalu dari Singapura ke Malaysia menggunakan kapal ferry. Dengan paspor pelancong, kami hanya bisa tinggal secara resmi selama satu bulan di Malaysia,” ungkapnya, Senin (3/2/2025).

    Namun, Hamzani tidak kembali ke Indonesia setelah masa berlaku paspornya habis. Ia memilih menetap dan bekerja di perkebunan kelapa sawit hingga lebih dari dua tahun. 

    Seharusnya, dalam waktu satu bulan, harus kembali ke Batam untuk memperpanjang izin tinggal, tetapi ia memilih bertahan meski dengan risiko besar.

    Hamzani bekerja sebagai buruh pemanen buah kelapa sawit di Malaysia. Pada saat kecelakaan itu terjadi, ia sedang berpindah dari satu kebun ke kebun lainnya. 

    Tanpa disadari, alat yang ia gunakan untuk memanen kelapa sawit  menyentuh kabel listrik tegangan tinggi (SUTET) sehingga tubuhnya tersengat hingga tak sadarkan diri selama dua jam.

    “Saya baru sadar setelah sudah berada di rumah sakit, dikelilingi dokter. Awalnya, saya tidak merasa apa-apa, tetapi setelah dua menit, saya baru sadar tangan dan kaki saya sudah hancur akibat sengatan listrik itu,” ujarnya dengan nada sedih.

    Dokter memutuskan mengamputasi kaki dan tangan Hamzani hingga ia mengalami cacat seumur hidup.

    Perasaan campur aduk dirasakan Hamzani saat itu. Ia memikirkan nasib diri dan anak-anaknya yang masih kecil di kampung. 

    “Biasanya saya bisa mengirim uang setiap bulan, tapi sekarang dalam kondisi seperti ini, saya tidak bisa lagi bekerja,” katanya.

    Hamzani kini sudah pulang ke kampungnya di Lombok Timur dan berkumpul dengan keluarga. Namun, tubuhnya tidak lagi sempurna seperti dahulu.

    Sang istri, Masirah kini menjadi tulang punggung keluarga. Ia mengurus semua kebutuhan Hamzani, mulai dari mandi, makan, hingga tidur. Tak hanya itu, Masirah juga harus mencari nafkah dengan berjualan gorengan yang ia titipkan di pasar, keliling, dan menjualnya di rumah.

    “Anak saya yang pertama baru kelas lima SD dan yang kedua baru berusia lima tahun. Apa yang terjadi pada suami saya, saya terima dengan ikhlas. Saya hanya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk modal usaha agar kami bisa bertahan hidup,” ujar Masirah.