Menteri P2MI Akan Cek Hasil Penyelidikan Internal Malaysia Terkait Penembakan WNI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding akan mengecek penyelidikan terkait penembakan warga negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim
Malaysia
(APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor pada Jumat, 24 Januari 2025.
“Saya cek ya (penyelidikan
penembakan WNI
oleh internal Malaysia),” kata Abdul Kadir Karding saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Minggu (16/2/2025).
Namun, Abdul Kadir Karding enggan merinci lebih jauh terkait dengan perkembangan dari penanganan kasus penembakan pekerja migran asal Indonesia tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Malaysia mengungkap fakta baru terkait penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, pada Sabtu (15/2/2025), menyebut bahwa penyelidikan internal sedang dilakukan terkait adanya kemungkinan pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) penggunaan senjata api oleh petugas APMM.
Dia memastikan, APMM tengah melakukan penyelidikan internal atas insiden penembakan WNI.
Di samping itu, menurut dia, kepolisian Malaysia juga sedang melakukan penyelidikan terpisah untuk menentukan apakah ada pelanggaran dalam pelaksanaan tugas selama kejadian pada Januari lalu tersebut.
“Penyelidikan dilakukan dalam dua tahap, pertama oleh APMM secara internal, dan kedua oleh kepolisian yang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan apakah ada pelanggaran dalam pelaksanaan tugas,” ujar Saifuddin setelah menghadiri perayaan ulang tahun ke-20 APMM di Karpal Singh Drive pada Sabtu, dikutip dari
The Star
.
Saifuddin menyadari bahwa petugas APMM sering menghadapi situasi yang mengancam nyawa saat menjalankan tugas.
“Dalam kasus ini, saat insiden penembakan terjadi, aparat harus menilai situasi di tengah laut pada pukul 03.00 pagi dalam kondisi gelap. Kita hanya bisa memahami situasi sepenuhnya jika kita menempatkan diri dalam posisi mereka (aparat APMM),” katanya.
Meski demikian, Saifuddin menekankan bahwa tindakan yang diambil oleh petugas APMM dalam situasi apa pun harus tetap sesuai dengan SOP, termasuk penggunaan senjata api dan protokol lainnya.
“Individu asing yang terlibat dalam insiden ini dikaitkan dengan aktivitas penyelundupan migran. Penyelidikan kepolisian masih berlangsung, dan mereka telah menangkap seorang individu yang berperan sebagai ‘pengangkut’ beberapa hari setelah kejadian,” ujar Saifuddin.
“Penyelidikan akan dilakukan berdasarkan Undang-Undang Anti-Perdagangan Orang dan Anti-Penyelundupan Migran (Atipsom) Malaysia. Saya akan memberikan pembaruan kepada media dari waktu ke waktu,” katanya lagi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: migran indonesia
-
/data/photo/2025/01/11/6782488a9c768.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri P2MI Akan Cek Hasil Penyelidikan Internal Malaysia Terkait Penembakan WNI
-

Wamen Christina Ungkap Rencana Program Magang di Luar Negeri Bakal Masuk Bagian Pekerja Migran
loading…
Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengungkapkan rencana mengenai program magang di luar negeri bakal masuk ke dalam kategori pekerja migran. Foto/Dok SindoNews/Ari Sandita
JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengungkapkan rencana mengenai program magang di luar negeri bakal masuk ke dalam kategori pekerja migran . Hal itu diungkapkannya usai acara Serap Aspirasi dan Evaluasi terhadap Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Aula Abdurrahman Wahid KemenP2MI, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2024).
“Jadi kemarin memang ada wacana untuk mengatur. Ini juga arahan dari Pak Menteri agar magang juga masuk dalam bagian pekerja migran,” kata Christina.
Mereka yang mengikuti program magang di luar negeri dan mendapatkan upah sama saja dengan bekerja di luar negeri. Pun bagi pelajar yang magang bekerja meski tak sesuai dengan jurusan yang digeluti.
Baca Juga
“Selama ini kita sering mendengar banyak yang pergi magang. Tapi ternyata magangnya itu sebenarnya tidak in-line dengan pendidikan mereka. Nah ini kan sebetulnya sama saja bekerja ke luar negeri gitu,” ujar Christina.
Lebih lanjut dia mengatakan, masuknya program magang ke dalam bagian pekerja migran tujuannya agar terdata di KemenP2MI dan bisa mendapatkan pelindungan hukum maupun sosial.
“Jadi terdata dan bisa lebih terlindungi. Untuk itu diperlukan revisi undang-undang ya, UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran,” pungkasnya.
(rca)
-

Soal Tren ‘Kabur Aja Dulu’, Menteri KP2MI: Silakan Kabur Asal Tidak Percuma
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan tanggapan terkait maraknya tren “kabur aja dulu” yang tengah digandrungi oleh generasi muda di media sosial (medsos) belakangan ini.
Tren “kabur aja dulu” berkembang di kalangan generasi muda yang merasa kecewa dengan ketimpangan kesempatan di Indonesia, baik dalam hal beasiswa maupun lapangan pekerjaan yang semakin sulit dijangkau.
Menteri Karding mengakui, fenomena ini mencerminkan kegelisahan di kalangan masyarakat. Namun, dia menilai hal tersebut juga bisa dilihat sebagai sebuah peluang.
“Jika Anda merasa ingin ‘kabur’, pastikan Anda bekerja di luar negeri. Daripada kabur tanpa arah, lebih baik kami siapkan kapasitas Anda untuk bekerja di luar negeri,” jelas Karding di kompleks parlemen Senayan, pada Kamis (13/2/2025).
Abdul Kadir Karding juga menyampaikan, KP2MI siap memfasilitasi generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kapasitas mereka agar dapat bersaing dalam memperoleh pekerjaan di luar negeri.
“Kami akan meningkatkan kapasitas mereka, memfasilitasi mereka agar bisa mendapatkan pekerjaan, memperoleh penghasilan, dan pada akhirnya dapat membantu keluarga serta negara,” ujarnya.
Menteri Karding menjelaskan, mereka yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki kompetensi yang memadai akan dibantu untuk memperoleh pekerjaan di luar negeri sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
“Yang penting adalah pelatihan. Setelah itu, kami akan menempatkan mereka di tempat kerja yang sesuai dengan kemampuan mereka,” tambahnya.
Tren “kabur aja dulu” kini tengah menjadi sorotan di kalangan generasi muda Indonesia. Banyak orang yang sudah bekerja di luar negeri menyarankan agar netizen mengikuti jejak mereka untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Fenomena “kabur aja dulu” semakin populer karena banyak pihak yang mengungkapkan keuntungan bekerja di luar negeri, seperti gaji yang lebih tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik. Namun demikian, Menteri Abdul Kadir Karding memberikan respons yang positif terkait dengan fenomena tersebut.






