Topik: migran indonesia

  • Kementerian P2MI Benarkan 19 Pekerja Migran Terindikasi Korban TPPO di Dubai – Page 3

    Kementerian P2MI Benarkan 19 Pekerja Migran Terindikasi Korban TPPO di Dubai – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membenarkan terdapat 19 pekerja migran non-prosedural yang terindikasi kuat menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Dubai.

    “Terkait dengan list 19 orang yang terindikasi kuat mengalami TPPO di Dubai, memang benar apa adanya, ada 19 orang yang kabur dari majikannya,” kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam konferensi pers di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Jumat (11/5/2025).

    Setelah kabur dari majikannya di Dubai itu, para PMI non-prosedural tersebut lantas mendapat iming-iming untuk bekerja di tempat baru dan di tempat baru itu mereka malah dipertemukan dengan mucikari dan diperkerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK).

    Dari 19 orang tersebut, Menteri Karding mengatakan tujuh orang di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia dan 12 orang sisanya ini saat ini sedang mengikuti proses hukum di Dubai.

    Karena Dubai bukan tujuan penempatan untuk pekerja domestik di tengah moratorium, maka para PMI tersebut dikategorikan sebagai pekerja migran yang berangkat secara non-prosedural.

    Karding mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan KBRI dan konsulat di Dubai dan permasalahan para PMI tersebut telah dapat diatasi, dengan 12 PMI yang masih ada di sana ditempatkan di tempat penampungan di KBRI di Abu Dhabi dan akan dipulangkan setelah proses pemeriksaan dilakukan.

    Puluhan pekerja migran Indonesia ilegal yang menjadi korban scamming online tiba di bandara Soekarno Hatta, setelah melakukan perjalanan dari Myanmar.

  • Menteri P2MI Belum Pastikan Soal Penjualan Ginjal dari Kasus Kematian Soleh Darmawan di Kamboja – Halaman all

    Menteri P2MI Belum Pastikan Soal Penjualan Ginjal dari Kasus Kematian Soleh Darmawan di Kamboja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding merespons soal viralnya kabar duka dari PMI asal Bekasi, Soleh Darmawan (24) yang meninggal dunia di Kamboja.

    Dalam narasi yang beredar di media sosial khususnya, Soleh meninggal karena diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang turut dijual organ tubuhnya, yakni ginjal.

    Terkait hal ini, Karding buka suara, kata dia, belum ada kepastian soal organ tubuh Soleh yang dijual.

    Pasalnya, lipatan kulit di bagian perut Soleh yang juga disaksikan oleh pihak keluarga saat memandikan jenazah, itu merupakan bekas luka lama.

    “Jadi kalau pengamatan kita bersama Polsek setempat, lurah setempat dan sebagainya dan keluarga juga mengakui bahwa lipatan-lipatan atau bekas luka yang ada itu adalah apa namanya? Luka lama maka sebenarnya, ini sementara ya, jangan dijustifikasi, dugaan kita tidak ada penjualan organ,” kata Soleh saat jumpa pers di Kantor KP2MI, Jumat (11/4/2025).

    Hanya saja kata Karding, pemerintah dalam hal ini khususnya Kementerian P2MI bersedia apabila pihak keluarga menginginkan adanya autopsi terhadap Soleh.

    Kata Politikus PKB tersebut, pemerintah akan membantu sejauh apapun yang diinginkan bantuannya oleh pihak keluarga Soleh.

    “Tetapi, sekali lagi kalau keluarga menginginkan itu diselidiki lebih jauh dan lebih dalam, misalnya autopsi untuk memastikan itu, kami akan bantu kami akan bantu, dan kita akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk itu,” ujar dia.

    Dengan begitu, hingga kini, pemerintah juga belum dapat memastikan soal sebab musabab meninggalnya Soleh di Kamboja.

    Termasuk kata Karding, soal kemungkinan Soleh yang memang sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Jadi sampai betul-betul keluarga meyakini betul masalahnya apakah betul ini adalah pengambilan organ untuk dijual atau memang karena sakit,” kata dia.

    “Jadi kita akan bantu sejauh itu, jadi posisi kementerian sebenarnya hanya ingin mengklarifikasi ke publik, dan akan membantu keluarga korban semaksimum dan semampu kita,” tandas Karding.

    Sebagai informasi, sebelumnya viral kabar seorang pemuda berusia 24 tahun asal Bekasi, Jawa Barat bernama Soleh Darmawan yang tewas usai dua minggu pamit untuk bekerja di luar negeri.

    Berdasarkan narasi yang beredar, sejatinya Soleh ingin bekerja sebagai koki di Thailand, namun, singkat cerita, yang bersangkutan justru disalurkan bekerja di Kamboja.

    Beberapa hari setelah Soleh meninggalkan rumah, pihak keluarga mendapatkan kabar kalau Soleh mengalami sakit dan bahkan kritis.

    Sehari setelahnya, Soleh dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya langsung dipulangkan ke Indonesia.

     

  • Kementerian P2MI Siap Layani dan Lindungi Pekerja Migran

    Kementerian P2MI Siap Layani dan Lindungi Pekerja Migran

    loading…

    Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyebut Kementerian P2MI siap melayani dan melindungi pekerja migran Indonesia. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyebut Kementerian P2MI siap melayani dan melindungi pekerja migran Indonesia. Dia memastikan Kementerian P2MI akan terus hadir memberikan pelayanan bagi warga negara Indonesia, khususnya pekerja migran Indonesia di luar negeri, meskipun statusnya ilegal atau unprosedural.

    “Pelayanan yang KemenP2MI berikan ini sejalan dengan isu ‘pemimpin harus mewujudkan keselamatan rakyat’ yang dibahas Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan pimpinan media massa beberapa waktu lalu,” ujar Christina Aryani di Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto berdialog dengan tujuh jurnalis nasional di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025). Dialog itu juga menjadi momen Presiden Prabowo menyampaikan berbagai pandangan terkait isu-isu strategis yang sedang berkembang di Indonesia.

    Berkaca pada pernyataan Presiden Prabowo soal keselamatan rakyat, Christina meminta pekerja migran Indonesia mengakses pelayanan dan bantuan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara penempatan, jika mengalami masalah.

    Christina menuturkan, pekerja migran maupun calon pekerja migran juga bisa mengakses call center Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di nomor 0-800-1000 (dalam negeri), +622129244800 (luar negeri), dan laman BP2MI. “Bisa juga melalui WhatsApp di nomor 0811-8080-141, Kantor BP3MI atau P4MI terdekat maupun media sosial kementerian,” katanya.

    Sedangkan masalah yang kerap dihadapi pekerja migran Indonesia di antaranya terkait permasalahan hubungan kerja seperti gaji tidak dibayar, kontrak kerja tidak sesuai dan lain sebagainya. Wamen Christina juga mengingatkan masyarakat tidak tergiur iklan-iklan lowongan kerja dengan gaji besar di negara-negara yang tidak memiliki kerja sama penempatan dengan pemerintah Indonesia seperti Thailand, Myanmar, dan Kamboja.

    “Sosialisasi ini terus disuarakan dalam setiap kunjungan saya ke sekolah-sekolah vokasi. Alasannya negara-negara itu rawan akan tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” katanya.

    Christina juga menyayangkan masih banyak warga Indonesia yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), karena tidak memperoleh informasi yang jelas soal pekerjaan di negara penempatan. Seperti kasus Saleh Darmawan (24), warga Kota Bekasi, Jawa Barat yang diduga menjadi korban sindikat perdagangan orang internasional.

    Kementerian P2MI, lanjut dia, terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menangani kasus penempatan pekerja migran ilegal di luar negeri. “Harapannya, tidak ada lagi rakyat yang menjadi korban TPPO dan tentunya sejalan dengan concern Bapak Presiden Prabowo terkait keselamatan rakyat kita di luar negeri,” pungkas Christina.

    (rca)

  • Modus Perdagangan Manusia, WNI Dijual dan Dipaksa Jadi PSK di Dubai – Halaman all

    Modus Perdagangan Manusia, WNI Dijual dan Dipaksa Jadi PSK di Dubai – Halaman all

    Sebuah kasus perdagangan manusia yang melibatkan WNI di Dubai, di mana korban dipaksa menjadi pekerja seks komersial. Eni Roheti mengungkapkan masalah ini dalam video viral yang membuat pemerintah Indonesia turun tangan untuk menyelamatkan para korban.

    TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Viral video pengakuan seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI), Eni Roheti, yang mengungkapkan bahwa teman-temannya sesama tenaga kerja wanita (TKW) di Dubai, Uni Emirat Arab, telah dijual oleh sesama WNI kepada orang Bengali dan warga negara lain.

    Mereka dipaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).

    Eni yang merasa prihatin dengan nasib temannya itu pun meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan mereka dari kondisi mengenaskan tersebut.

    Tindak Lanjut dari Pemerintah Indonesia

    Merespons hal ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai sudah berhasil berkomunikasi dengan Eni Roheti.

    Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan masalah yang menimpa teman-teman Eni telah diteruskan kepada kepolisian setempat untuk ditangani.

    “Terkait video seseorang bernama Eni Roheti, saat ini KJRI Dubai telah berhasil berkomunikasi dengan yang bersangkutan,” kata Judha Nugraha, Selasa (8/4/2025).

    “Ibu Eni menyatakan tidak memiliki masalah di Dubai. Sedangkan kasus yang menimpa temannya telah ditindaklanjuti dan dilaporkan ke kepolisian setempat,” lanjutnya.

    Kementerian Luar Negeri menggandeng Criminal Investigation Division Kepolisian Dubai untuk memproses penyelamatan dan penegakan hukum atas kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini.

    Langkah-langkah yang diambil oleh Kemlu dan KJRI Dubai:

    Berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk investigasi lebih lanjut.

    Menyediakan shelter atau tempat penampungan sementara bagi WNI yang membutuhkan perlindungan.

    Menyediakan hotline yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan cepat.
    Nomor hotline yang bisa dihubungi:

    +971 56 332 2611 (KJRI Dubai)

    Peringatan untuk Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI)

    Kemlu RI juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan tawaran bekerja di luar negeri, khususnya di Dubai, yang dapat berisiko menempatkan pekerja migran dalam situasi rentan dan eksploitasi.

    Banyak pekerja migran yang tergiur oleh iming-iming gaji tinggi, tetapi berakhir menjadi korban perdagangan manusia.

    “Status ilegal akan menempatkan mereka menjadi rentan tereksploitasi, termasuk eksploitasi seksual,” ujar Judha Nugraha.

    Peraturan Pemerintah Terkait Penempatan PMI di UEA

    Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 260 Tahun 2015, Uni Emirat Arab (UEA) merupakan salah satu negara yang terlarang untuk penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik.

    “Sesuai Permenaker Nomor 260 Tahun 2015, Persatuan Emirat Arab termasuk negara yang terlarang untuk penempatan PMI sektor domestik (PLRT),” pungkas Judha.
    Kesimpulan: Pentingnya Pengetahuan Sebelum Memutuskan Bekerja di Luar Negeri

    Kemlu RI menegaskan pentingnya bagi calon pekerja migran Indonesia untuk memahami risiko bekerja di luar negeri, terutama di negara-negara yang memiliki peraturan ketat mengenai pekerja migran.

    Dalam hal ini, Eni Roheti memberikan peringatan bagi mereka yang ingin bekerja di Dubai, agar tidak terjebak dalam situasi berbahaya yang dapat mengarah pada eksploitasi seksual dan perdagangan manusia.

    PSK – Video viral Eni Roheti ungkap perdagangan manusia di Dubai, WNI dijual dan dipaksa jadi PSK. Kemlu RI tangani kasus ini, waspadai risiko bekerja ilegal di luar negeri. (Tribun Bali)

    Peringatan Penting

    Calon PMI perlu memverifikasi agen penempatan kerja untuk memastikan legalitas dan keamanannya.

    Pentingnya edukasi tentang hak-hak pekerja migran dan langkah-langkah yang dapat diambil jika terjadi masalah.

  • MPR: Siswa sekolah kejuruan harus berkualitas demi pasar kerja

    MPR: Siswa sekolah kejuruan harus berkualitas demi pasar kerja

    “Berbagai langkah harus segera diambil dengan dukungan pihak-pihak terkait untuk memastikan para peserta didik di sekolah-sekolah kejuruan dapat menjawab permintaan pasar kerja,”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan lulusan sekolah kejuruan harus berkualitas agar dapat diterima di pasar kerja.

    “Berbagai langkah harus segera diambil dengan dukungan pihak-pihak terkait untuk memastikan para peserta didik di sekolah-sekolah kejuruan dapat menjawab permintaan pasar kerja,” kata Lestari dalam siaran pers resmi yang diterima Antara, Sabtu.

    Lestari mengatakan peningkatan kualitas lulusan sekolah kejuruan dapat dilakukan dengan beragam upaya, salah satunya meningkatkan kualitas pengajar dan fasilitas sekolah.

    Menurut dia, pihak sekolah dan seluruh elemen guru harus dapat melihat kebutuhan perusahaan di bursa kerja. Dengan demikian, guru dapat menyesuaikan kebutuhan ilmu yang diperlukan siswa agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

    Hal tersebut dapat terwujud dengan kolaborasi antara sekolah-sekolah dan pemerintah guna memastikan para siswa bisa disalurkan ke lapangan pekerjaan yang tepat.

    Pekan lalu, kata dia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkolaborasi bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI/BP2MI) guna meningkatkan kompetensi pendidik maupun lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

    “Langkah tersebut ditujukan untuk mengatasi permasalahan serius di sektor ketenagakerjaan Indonesia karena dari total 7,5 juta pengangguran di Indonesia, sekitar 3 juta orang merupakan lulusan SMA dan SMK, sementara 2,5 juta orang lainnya adalah lulusan SMP,” kata dia.

    Dengan adanya kolaborasi ini, Lestari berharap siswa siswa lulusan sekolah kejuruan memiliki kualitas tinggi dan dapat menyesuaikan dengan permintaan bursa kerja saat ini.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Rp 10 Juta hingga Rp 50 Juta dengan Bunga Rendah, Syarat Tanpa Jaminan

    Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Rp 10 Juta hingga Rp 50 Juta dengan Bunga Rendah, Syarat Tanpa Jaminan

    TRIBUNJATENG.COM –  Tabel cicilan KUR BRI 2025, syarat dan cara pengajuannya.

    Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) adalah salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

    Suku Bunga KUR BRI 2025

    Untuk pinjaman pertama, suku bunga yang ditetapkan adalah 6 persen per tahun.

    Namun, untuk pengajuan pinjaman kedua, ketiga, dan seterusnya, suku bunga akan meningkat secara bertahap.

    Misalnya, untuk pinjaman kedua, suku bunga menjadi 7 persen , pinjaman ketiga 8 persen , dan seterusnya.

    Berikut tabel angsuran KUR BRI Februari 2025:     .

    1. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta periode Februari 2025

    TABEL KUR BRI – Tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta periode Februari 2025

     

    2. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta periode Februari 2025

    TABEL KUR BRI – Tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta periode Februari 2025

       

    3. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – 500 Juta periode Februari 2025

    TABEL KUR BRI – Tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – 500 Juta periode Februari 2025

      Syarat dan Cara Pengajuan KUR BRI 2025

    Calon debitur yang ingin mengajukan KUR BRI 2025 perlu memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

    -Individu atau perorangan yang memiliki usaha produktif dan layak.

    -Telah menjalankan usaha secara aktif minimal selama 6 bulan.

    -Tidak sedang menerima kredit dari perbankan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit.

    -Untuk proses pengajuan, calon debitur dapat mengunjungi kantor cabang BRI terdekat dengan membawa dokumen pendukung seperti identitas diri, dokumen legalitas usaha, dan laporan keuangan sederhana. 

    Syarat Dokumen:

     * KTP

     * Kartu Keluarga (KK)

     * NPWP (untuk plafond di atas Rp 50 juta)

     * Surat Izin Usaha (SIUP) atau Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK)

     * Agunan (untuk KUR Mikro dan Kecil dengan plafond di atas Rp 50 juta)

    • Akta Nikah (jika sudah berkeluarga).  

     

    Jenis-jenis KUR
     * KUR Super Mikro
       KUR Super Mikro ditujukan untuk usaha mikro dengan pinjaman hingga 10 juta rupiah. Usaha mikro yang bisa mengajukan KUR Super Mikro ialah usaha yang dimiliki perorangan, belum pernah menerima KUR, serta usaha yang baru berjalan kurang dari 6 bulan.
     * KUR Mikro
       KUR Mikro ditujukan untuk usaha mikro dan kecil dengan pinjaman mulai dari 10 juta hingga 50 juta rupiah. Untuk mengajukan KUR Mikro, usaha mikro dan kecil harus dimiliki oleh perorangan, memiliki izin usaha mikro dan kecil, serta telah beroperasi minimal 6 bulan.
     * KUR Kecil
       KUR Kecil ditujukan untuk usaha kecil dengan pinjaman mulai dari 50 juta hingga 500 juta rupiah. Usaha yang dapat mengajukan jenis KUR ini ialah usaha kecil yang dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha, memiliki izin usaha, serta telah beroperasi minimal 2 tahun.
     * KUR Menengah
       KUR Menengah ditujukan untuk usaha menengah dengan pinjaman mulai dari 500 juta hingga 10 miliar rupiah. Usaha yang dapat mengajukan jenis KUR ini ialah usaha menengah yang berbentuk badan usaha seperti CV, PT, atau koperasi, memiliki izin usaha, serta telah beroperasi minimal 2 tahun.
     * KUR TKI
       KUR TKI ditujukan untuk pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di luar negeri. Pinjaman KUR TKI maksimal 25 juta rupiah dengan tenor maksimal 3 tahun atau sesuai dengan masa kontrak kerja.

    Cara Pengajuan KUR
    Pengajuan KUR dapat dilakukan secara online maupun offline. Secara online, calon debitur dapat mengajukan KUR melalui website atau aplikasi dari lembaga keuangan yang bersangkutan. Secara offline, calon debitur dapat datang langsung ke kantor cabang lembaga keuangan terdekat.

    Peringatan terhadap Penipuan

    Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan BRI, seperti pengajuan KUR melalui WhatsApp atau platform tidak resmi lainnya. BRI menegaskan bahwa pengajuan KUR hanya dilakukan melalui kantor cabang resmi atau platform online resmi mereka.

    Dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan, KUR BRI 2025 diharapkan dapat menjadi solusi bagi UMKM di Indonesia untuk mengembangkan usahanya dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

  • Nelayan RI ‘Pahlawan di Korsel’, Kini Jadi Duta Pekerja Migran

    Nelayan RI ‘Pahlawan di Korsel’, Kini Jadi Duta Pekerja Migran

    PIKIRAN RAKYAT – Aksi heroik seorang nelayan asal Indonesia, Sugiyanto, telah menggemparkan Korea Selatan. Di tengah kobaran api yang melahap hutan dan lahan di Yeongdeok, Sugiyanto tak gentar membantu proses evakuasi warga lanjut usia (lansia).

    Tindakan sigap dan keberaniannya telah menyelamatkan nyawa banyak orang, menjadikannya pahlawan di mata warga setempat.

    Aksi Heroik di Tengah Kobaran Api

    Pada malam yang mencekam tanggal 25 Maret 2025, kebakaran hutan yang bermula dari Uiseong merembet hingga ke desa pesisir tempat Sugiyanto tinggal.

    Tanpa membuang waktu, Sugiyanto bersama kepala desa setempat, Yoo Myung-sin, bahu-membahu mengevakuasi warga yang terjebak dalam kobaran api.

    Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari dari Koreajoongangdaily, Sugiyanto dan Yoo Myung-sin berlari dari rumah ke rumah, membangunkan warga yang tengah tertidur lelap.

    Mereka tak pandang bulu, membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan, terutama para lansia yang kesulitan bergerak.

    Sugiyanto menggendong para lansia di punggungnya, berlari sejauh 300 meter menuju titik evakuasi yang aman.

    Salah seorang warga lansia berusia 90 tahun, yang nyawanya terselamatkan berkat Sugiyanto, mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam.

    “Jika bukan karena dia, saya mungkin sudah tidak ada di sini,” ujarnya dengan suara bergetar.

    Diangkat Jadi Duta Pekerja Migran

    Aksi heroik Sugiyanto telah menyentuh hati banyak orang, termasuk pemerintah Indonesia. Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, melalui panggilan video, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sugiyanto.

    “Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mas Sugiyanto. Insya Allah, Pemerintah Indonesia akan memberikan penghargaan sebagai bentuk penghormatan, yang akan disampaikan melalui keluarganya di Indramayu,” tulis Abdul Kadir Karding dalam keterangannya.

    Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga tengah mengupayakan agar Sugiyanto mendapatkan visa F-2, yaitu visa residensi jangka panjang di Korea Selatan.

    Sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan atas jasanya, Sugiyanto juga diangkat menjadi Duta Pekerja Migran Indonesia.

    “Kami juga tengah mengupayakan agar Mas Sugiyanto bisa mendapatkan visa F-2, yakni visa residensi jangka panjang di Korea Selatan. Selain itu, kami akan mengangkatnya sebagai Duta Pekerja Migran Indonesia,” lanjutnya.

    Pengangkatan Sugiyanto sebagai duta ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi pekerja migran Indonesia lainnya.

    “Sugiyanto adalah contoh nyata bahwa kebaikan dan keberanian tidak mengenal batas negara. Ia adalah pahlawan bagi kita semua,” ujar Abdul Kadir Karding.

    Sugiyanto: Sosok Sederhana dengan Hati Mulia

    Sugiyanto adalah sosok sederhana yang bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan. Ia telah merantau ke negeri ginseng itu selama delapan tahun dengan visa kerja.

    Meskipun jauh dari keluarga di Indramayu, Sugiyanto dikenal sebagai pribadi yang ramah dan mudah bergaul.

    “Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga,” kata Sugiyanto.

    Kefasihannya berbahasa Korea dan keakrabannya dengan warga setempat membuatnya menjadi bagian dari komunitas di sana. Sugiyanto tak pernah menyangka bahwa aksinya akan membuatnya menjadi pahlawan.

    “Saya hanya ingin membantu menyelamatkan orang-orang,” ujarnya.

    Aksi heroik Sugiyanto telah membuktikan bahwa kebaikan dan keberanian dapat muncul dari siapa saja, di mana saja. Ia adalah pahlawan sejati yang telah menginspirasi banyak orang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • PENGAKUAN Sugianto Selamatkan Puluhan Lansia dari Kebakaran Korsel, Cemasnya Keluarga di Indramayu

    PENGAKUAN Sugianto Selamatkan Puluhan Lansia dari Kebakaran Korsel, Cemasnya Keluarga di Indramayu

    TRIBUNJAKARTA.COM – Keluarga Sugianto sempat cemas saat terjadinya kebakaran hutan di Korea Selatan.

    Padahal saat itu, Nelayan Indonesia itu sedang menyelamatkan puluhan lanjut usia (lansia) dari kebakaran hutan di Kabupaten Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan.

    Sugianto (31) belakangan disebut-sebut di media Korea Selatan dan Indonesia. 

    Nelayan asal Indonesia tersebut menjadi pahlawan bagi warga Yeongdeok di Utara Gyeongsang. 

    Pasalnya, dengan penuh nyali tak kenal rasa takut ia menolong warga Yeongdeok dari ganasnya amukan  si jago merah yang melanda wilayah tersebut minggu lalu. 

    Sugianto dengan cekatan berlari dari rumah ke rumah untuk menyelamatkan nyawa warga yang sudah uzur dari kebakaran. 

    Sugianto mengungkapkan keluarganya di Indonesia berada di Indramayu, Jawa Barat.

    Sedangkan, ia telah bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan selama delapan tahun.

    Saat menyelamatkan para lansia, Sugianto mengingat keluarganya di Indramayu. Sugianto ingat kakek dan nenek di rumahnya di Indonesia.

    “Sedangkan saya di sini sudah delapan tahun kerja di desa yang sama. Enggak pernah pindah, jadi masyarakat sini itu bagaikan keluarga saya juga yang di Indonesia gitu aja,” kata Sugianto dikutip TribunJakarta dari Youtube Official iNews, Jumat (4/4/2025).

    Ia juga menceritakan keluarganya di Indramayu sempat cemas saat mengetahui kebakaran hutan di Korea Selatan.

    KLIK SELENGKAPNYA:Nelayan Indonesia bernama Sugianto Menceritakan Detik-detik Evakuasi Lansia dari Kebakaran di Korea Selatan. Ia Terpaksa Mendobrak Pintu Meski Dianggap Tidak Sopan.

    “Awalnya was-was juga cemas. Apakah tidak apa-apa. Saat itu jam 10 malam sudah tidak bisa menelpon,” kata Sugianto.

    Sugianto mengungkapkan kebakaran hutan di Korsel memutuskan jaringan dan sinyal internet. 

    Sehingga, Sugianto tidak bisa mengabarkan keluarganya di Indonesia. Ia pun langsung pergi ke pengungsian pada pagi harinya setelah menyelamatkan para lansia.

    Namun, akhirnya Sugianto bisa menghubungi keluarganya di Indonesia.

    Kini berkat aksinya tersebut, Pemerintah Korsel melalui Kementerian Kehakiman Korsel sangat mengapresiasi Sugianto. Penjabat Menteri Kehakiman Kim Seok-woo mengatakan, ia menganugerahi Sugianto visa F2.

    Pemberian status kependudukan F-2 adalah hak prerogatif Menteri Hukum yang diberikan kepada seseorang yang berkontribusi kepada Korea.

    Kini, Kementerian Hukum Korea sedang melakukan review terhadap pemrosesan Sugianto untuk mendapatkan status F-2.

    Sebagai informasi, status F-2 bisa didapatkan pekerja asing dengan berbagai cara.

    Namun bagi Sugianto (seorang nelayan) hampir mustahil ia dapatkan.

    Dengan visa F-2, pekerja asing dapat membawa anak istri, bisa bekerja atau tak bekerja namun masih tinggal di Korea hingga paling mudah, pemilik visa F-2 bisa mempermudah permanent resident.

    “Alhamdulillah berkah, mungkin Tuhan Maha Kuasa memberi kesempatan saya untuk berbuat baik dan dapat berkahnya bisa dikasih visa F-2,” katanya.

    Mengenai rencana membawa keluarganya dari Indramayu ke Korea Selatan, Sugianto mengaku belum ada rencana.

    Pasalnya, usia putranya masih berusia lima tahun.

    Momen Lebaran 2025, Sugianto mengungkapkan belum dapat pulang ke kampung halaman. Namun, keluarga Sugianto dapat memakluminya.

    “Ya enggak apa-apa, kata ayah dan ibu juga di rumah sebagai orang tua cuma bisa mendoakan semoga anak yang lagi kerja di luar negeri juga sehat enggak ada halangan, enggak ada rintangan, enggak ada masalah. Ya sama-sama berdoa saja demi kebaikan masing-masing,” ucapnya.

    Sugianto pun menyampaikan terimakasih kepada keluarganya di Indramayu karena telah mendoakan yang terbaik bagi dirinya. 

    Sementara itu, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, mengapresiasi aksi heroik yang dilakukan Sugianto.

    Christina menilai, aksi heroik Sugianto menunjukkan bahwa pekerja migran Indonesia sejatinya memiliki empati yang luar biasa, di luar dedikasinya pada pekerjaan. 

    “Harapan kami, Sugianto menjadi contoh dan panutan bagi pekerja migran Indonesia lain yang juga sedang mencari nafkah di luar negeri,” kata Christina, dalam keterangannya, Kamis (3/4/2025). 

    Christina mengaku bangga dengan aksi heroik Sugianto di negara tetangga. 

    “Kami bangga dengan apa yang telah dilakukan Sugianto, kepeduliannya menunjukkan spirit kemanusiaan yang tinggi,” kata dia. 

    Politikus Partai Golkar ini juga mengapresiasi peninjauan kembali izin tinggal jangka panjang (F-2) dari Kementerian Kehakiman Korea Selatan kepada Sugianto. 

    “Izin tinggal jangka panjang merupakan penghargaan atas aksi Sugianto yang dianggap berkontribusi bagi kepentingan umum di Korea Selatan,” imbuh dia. 

    Diketahui, aksi heroik Sugianto menyelamatkan lansia dari kobaran api di Korea Selatan sempat viral di berbagai platform media sosial. 

    Sugianto merupakan pekerja migran asal Indramayu, Indonesia, yang bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan. 

    Dikutip dari Tribunnews.com, situs Korea Naver melabeli Sugianto sebagai pahlawan tersembunyi setelah orang asing menggendong nenek di Yeongdeok. 

    Sebab, Sugianto baru saja menyelamatkan para lansia dari kebakaran hutan di Uiseong-gun, Gyeongbuk. 

    Kebakaran ini bermula dari kawasan hutan di Uiseong-gun, Gyeongbuk. 

    Kobaran api dibawa angin hingga merembet ke desa-desa pesisir di Chuksan-myeon. Sugianto, yang kala itu tengah bekerja shift malam sebagai nelayan, langsung berteriak berusaha mengevakuasi warga. 

    Warga asal Indramayu ini juga berlari dari rumah ke rumah memberi tahu penduduk desa agar terhindar dari kebakaran. 

    Kawasan wilayah itu berada di lereng dengan jalanan curam. 

    Hal ini pun mempersulit para lansia untuk melakukan evakuasi. Sugianto pun secara sigap langsung menggendong warga lansia dan berjalan sejauh 300 meter. 

    “Jika tidak ada tuan Sugianto di sana, kami semua pasti sudah mati. Saya sudah tertidur saat menonton TV, tetapi saya terbangun mendengar Sugianto berteriak ada kebakaran di luar. Saya melihat Sugianto di luar. Saya berhasil melarikan diri dari rumah dengan bantuan Sugianto,” terang seorang warga berusia 90 tahun. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sosok Sugianto, Penyelamat 60 Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, Dijuluki ‘Pahlawan Tersembunyi’  – Halaman all

    Sosok Sugianto, Penyelamat 60 Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, Dijuluki ‘Pahlawan Tersembunyi’  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Sugianto, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang viral karena selamatkan lansia dari kebakaran hutan di Korea Selatan.

    Dikutip dari kantor berita Yonhap News Agency, Sugianto diketahui lahir pada 1994 dan kini berusia 31 tahun.

    Sugianto bekerja sebagai nelayan di wilayah Gun (Kabupaten) Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan.

    Ia sudah bekerja di Korea Selatan sejak 8 tahun lalu.

    Karena aksi heroik menyelamatkan lansia dari kebakaran, Sugianto mendapat julukan ‘pahlawan tersembunyi’.

    Nama Sugianto juga viral di media sosial setelah foto dan aksinya diunggah sejumlah akun media sosial, baik di Korea Selatan dan di Indonesia sendiri, termasuk akun resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.

    Komentar positif terhadap aksi heroik Sugianto juga bermunculan di kolom komentar.

    Tak sedikit yang ikut mengapresiasi keberanian dari Sugianto.

    Bahkan, ada netizen meminta pemerintah Korea Selatan untuk memberikan hadiah berupa status kewarganegaraan dan rumah.

    Di web Yonhap News Agency, berita terkait Sugianto diberi judul: “Seorang pelaut asing berteriak “Nenek” dalam bahasa Korea yang terbata-bata… 60 orang diselamatkan dalam kebakaran hutan”.

    Kronologi kejadian

    Masih dikutip dari Yonhap News Agency, kejadian bermula saat kebakaran hutan melanda sejumlah wilayah di Yeongdeok sejak 22 Maret 2025.

    Titik api mulai muncul di Desa Uiseong dan terus meluas ke wilayah  Andong dan Cheongsong dengan kecepatan 10 kilometer per jam.

    Pada 25 Maret 2025, api sudah memasuki perbatasan barat Yeongdeok sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat.

    Diberitakan, kondisi saat itu kacau karena listrik serta komunikasi lumpuh, salah satunya melanda Desa Chuksan-myeon Gyeongjeong.

    Akibatnya, banyak warga yang tidak mengetahui informasi terkait penyebaran api.

    Kim Pil-kyung, kepala desa Chuksan-myeon Gyeongjeong yang menyadari kebakaran datang, langsung memberitahukan warganya agar segera mengungsi.

    Ia dibantu oleh kepala desa nelayan Yoo Myeong-shin (56), dan pelaut asing Sugianto.

    “Kami sudah siarkan kepada para warga agar segera keluar, tetapi mereka tidak keluar juga.”

    “Jadi, kami bertiga membangunkan mereka dengan berteriak dan menyuruh mereka keluar,” katanya, dikutip pada Rabu (2/4/2025).

    Kim melanjutkan ceritanya, ia pergi memberitahu warganya yang berada di sisi kiri desa.

    Sementara, Sugianto berlari ke tengah wilayah Chuksan-myeon Gyeongjeong.

    Dalam proses evakuasi, Sugianto rela menggendong tujuh warga untuk dibawa ke tempat aman.

    Kim menyebut Sugianto cukup akrab dengan kehidupan Korea, sampai-sampai dia memanggil orang yang ditolong dengans sebutan “nenek” dalam bahasa Korea.

    Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya yang ikut mengevakuasi para korban, Leo, turut memberikan kesaksiannya.

    “Kebakaran hutan semakin mendekat, tetapi saya tidak dapat melihat nenek saya. Akhirnya saya berteriak agar dia segera datang.” tutur Leo dalam bahasa Korea yang terbata-bata.

    WNI SELAMATKAN LANSIA – Kisah Sugianto, gendong lansia untuk selamatkan dari kebakaran hutan di Korea pada 31 Maret 2025, kini pemerintah rekomendasikan Sugianto untuk dapat visa jangka panjang F-2 (Tangkap layar potral berita Korea Selatan Naver)

    “Saya menggendong nenek saya yang sedang tidur di dalam, di punggung saya dan mengungsi,” lanjutnya.

    Ia kemudian menggambarkan situasi darurat pada saat itu.

    “Angin bertiup sangat kencang saat itu, nenek saya hampir terbang.”

    “Saya menyuruhnya untuk duduk dan mengungsi,” lanjut Leo.

    Total ada 60 warga yang berhasil diselamatkan nyawanya dari kebakaran hutan.

    Aksi heroik Sugianto dan Leo mendapatkan apresiasi dari para korban dan Pemerintah Korea Selatan.

    Seorang warga berumur 60 tahun yang ditemui wartawan, memuji aksi keduanya.

    Ia menyebut mereka sebagai  ‘pahlawan tersembunyi’ di tengah krisis kebakaran hutan.

    Selain itu, Menteri UKM dan Perusahaan Rintisan, Oh Young-joo, bahkan bertemu langsung dengan keduanya.

    Ia memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan tindakan dukungan, seperti perpanjangan visa.

    Imbauan KBRI Seoul

    KBRI Seoul sudah memberikan imbauan kepada para WNI terkait bencana kebakaran hutan.

    Utamanya yang berada di wilayah Sancheong, Uiseong, Ulju, Gyeongnam, Cheongsong, Yeongyang, Yeongdok dan Andong. 

    Kebakaran masih mungkin meluas ke wilayah lain akibat udara kering dan angin kencang.

    KBRI Seoul mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah-wilayah tersebut dan wilayah lain di sekitarnya, untuk:

    1. Tetap tenang dan selalu memantau perkembangan kebakaran hutan di wilayah sekitar.

    2. Informasi dan perkembangan dapat dipantau melalui situs http://eng.safekorea.go.kr (Bahasa Inggris) dari portal National Safety and Disaster, dan aplikasi Emergency Ready App yang dapat diunduh di telepon genggam.

    3. Patuhi dan ikuti perintah Pemerintah Setempat/Otoritas yang berwenang dalam situasi evakuasi.

    4. Tetap berada di lokasi evakuasi hingga Pemerintah Setempat/Otoritas yang Berwenang menyatakan bahwa situasi dan kondisi telah kembali dalam keadaan aman.

    5. Apabila mengalami situasi yang 
    mengancam kesehatan dan hal-hal yang berbahaya lainnya, mohon dapat menghubungi nomor darurat:

    119: Emergency Korea (Ambulans, Pemadam Kebakaran, SAR);
    112: Polisi Korea;
    010-5394-2546: Hotline Darurat KBRI Seoul

    “Demikian imbauan ini disampaikan untuk menjadi perhatian,” dikutip dari kemlu.go.id.

    (Tribunnews.com/Endra)

  • Menteri Karding Larang WNI Kerja di Kamboja-Myanmar, Ini Alasannya

    Menteri Karding Larang WNI Kerja di Kamboja-Myanmar, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur terhadap tawaran pekerjaan bergaji tinggi di sejumlah negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

    Pasalnya, ada banyak tawaran kerja di sejumlah negara yang cenderung mengarah pada kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

    Karding menegaskan, Indonesia sejauh ini belum memiliki perjanjian kerja sama mengenai penempatan pekerja migran Indonesia dengan Pemerintah Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

    “Kita sebenarnya belum punya kesepakatan penempatan [pekerja migran] dengan beberapa negara itu,” kata Karding dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Dia mengatakan, tawaran pekerjaan di negara-negara tersebut cenderung mengarah pada kasus TPPO.

    Untuk itu, dia melarang keras masyarakat yang ingin berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan Thailand, apalagi secara ilegal dan dengan iming-iming upah tinggi.

    “Jadi sementara, kalau saya boleh melarang, saya larang,” tegasnya.

    Pada Maret 2025, pemerintah berhasil memulangkan 554 Warga Negara Indonesia (WNI) korban TPPO penipuan daring dari Myanmar. Melansir laman Kementerian Sekretariat Negara, kepulangan ratusan WNI dilakukan dalam dua tahap.

    Tahap pertama atau pada 18 Maret 2025 sebanyak 400 orang dan tahap kedua pada 19 Maret 2025 sebanyak 154 orang.

    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan mengatakan, selama menjadi korban TPPO, para WNI ini dipekerjakan di markas sindikat online scamming.

    Para korban juga mengalami tekanan, kekerasan fisik, serta ancaman untuk diambil organ tubuhnya ketika tidak mencapai target yang ditetapkan oleh bandar. 

    Selain itu, paspor para korban juga ditahan serta tidak diperkenankan untuk berkomunikasi dengan pihak luar termasuk keluarga.

    “Petunjuk-petunjuk yang ada ini sangat kuat [menunjukkan] bahwa adanya penyanderaan dalam jaringan mafia online scamming dalam skala yang besar atau masif,” ujar Budi Gunawan.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono juga telah mengimbau para WNI yang ingin bekerja di luar negeri agar menggunakan jalur resmi.

    Dia juga meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming yang tidak jelas.

    “Ada saluran-saluran di mana jika saudara-saudara atau keluarga kita ingin bekerja di luar negeri yang bisa dilewati, sehingga ada jaminan terhadap keselamatan dan pelindungan mereka,” tegasnya.