Topik: Mata uang kripto

  • China Tiba-tiba Berubah Ikut Jejak Amerika, Terungkap Alasannya

    China Tiba-tiba Berubah Ikut Jejak Amerika, Terungkap Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mulai mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk menggenjot industri mata uang kripto. Padahal, beberapa saat lalu pemerintah China sempat melarang kepemilikan privat terhadap mata uang digital seperti Bitcoin.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025), China mempertimbangkan izin penggunaan stablecoin yang dibekingi yuan untuk pertama kalinya. Hal ini diungkap beberapa sumber dalam yang familiar dengan rencana tersebut.

    Reuters mencatat bahwa langkah ini menandai perubahan besar-besar dari sikap pemerintah China sebelumnya yang cenderung apatis terhadap aset digital.

    Sebagai informasi, stablecoin merupakan jenis mata uang kripto yang dirancang untuk mencaga nilai secara konstan. Token-token ini biasanya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS dan umumnya digunakan oleh pedagang kripto untuk memindahkan dana antar token.

    Kabinet China disebut akan mengaji dan kemungkinan menyetujui roadmap terkait stablecoin yuan pada akhir bulan ini, demi menggenjot penggunaan yuan yang lebih luas secara global.

    Senjata China Lawan AS

    Langkah ini juga dinilai sebagai strategi China untuk mengejar ketinggalan dengan AS yang lebih dulu menggenjot stablecoin, menurut beberapa sumber Reuters.

    Di AS, Presiden Donald Trump mendukung stablecoin beberapa hari setelah pelantikannya pada Januari 2025. Pemerintahan Trump juga sedang membangun kerangka regulasi yang membantu melegitimasi mata uang kripto yang dipatok dolar.

    Teknologi blockchain yang mendasari stablecoin memungkinkan transfer dana secara instan, tanpa batas, dan beroperasi 24 jam dengan biaya rendah. Keunggulan ini memberikan potensi bagi stablecoin untuk mendobrak arus uang harian tradisional dan sistem pembayaran lintas batas.

    Inovasi keuangan, khususnya stablecoin, dipandang oleh Beijing sebagai alat yang menjanjikan untuk internasionalisasi yuan di tengah meningkatnya pengaruh mata uang kripto yang dipatok dolar AS dalam keuangan global, kata sumber Reuters.

    Di dalam roadmap, rencananya akan dibahas target untuk memperluas penggunaan mata uang China di pasar global. Selain itu, roadmap juga akan menyisipkan tanggung jawab regulator domestik, serta langkah-langkah pencegahan risiko.

    Salah satu sumber menyebut pejabat senior China akan menggelar pertemuan untuk penyusunan roadmap pada akhir bulan ini. Fokusnya untuk menglobalisasi yuan dan stablecoin-nya, mengikuti tren dunia saat ini.

    Dalam pertemuan itu, para pejabat senior China juga akan mendefinisikan batasan penggunaan stablecoin dan pengembangan bisnisnya.

    Mendobrak Dominasi AS

    Sebagai informasi, China telah melarang perdagangan dan penambangan mata uang kripto pada 2021 karena kekhawatiran terhadap stabilitas sistem keuangan.

    Di sisi lain, China sudah lama memimpikan yuan bisa mencapai status mata uang kripto, sama halnya dengan dolar AS dan euro. Pasalnya, China merupakan negara ekonomi terbesar kedua di dunia. Sayangnya, kontrol modalnya yang ketat dan surplus perdagangan tahunannya yang mencapai triliunan dolar telah menghambat tujuan tersebut.

    Saat ini, stablecoin yang dibekingi dolar AS masih mendominasi pasar, yakni sebanyak 99% dari suplai stablecoin global, menurut Bank fo International Settlements.

    Di Asia, Kora Selatan telah berjanji untuk mengizinkan perusahaan-perusahaan memperkenalkan stablecoin berbasis won. Hal serupa juga sedang digodok di Jepang.

    Dorongan China untuk menggenjot stablecoin juga dipicu oleh ketegangan geopolitik dengan AS. Hal ini membuat penggunaan stablecoin berbasis dolar AS marak dilakukan para eksportir China.

    Rencana terbaru Beijing untuk mendorong stablecoin terjadi setelah regulator Shanghai pada bulan lalu menggelar pertemuan dengan pejabat lokal. Pertemuan itu mempertimbangkan respons strategis terhadap stablecoin dan mata uang digital.

    China diperkirakan akan membahas perluasan penggunaan yuan dan kemungkinan stablecoin untuk perdagangan dan pembayaran lintas batas dengan beberapa negara pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang akan diselenggarakan pada 31 Agustus-1 September di Tianjin, menurut sumber tersebut.

    Pasar stablecoin global saat ini masih kecil, sekitar US$247 miliar, menurut penyedia data kripto CoinGecko. Namun, Standard Chartered Bank memperkirakan pasar tersebut dapat tumbuh hingga US$2 triliun pada 2028 mendatang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penuturan Pekerja IT Asal Korut Dikirim ke Luar Negeri untuk Danai Rezim

    Penuturan Pekerja IT Asal Korut Dikirim ke Luar Negeri untuk Danai Rezim

    Pyongyang

    Selama bertahun-tahun Jin-su menggunakan ratusan identitas palsu untuk melamar pekerjaan di bidang Teknologi Informasi (Information Technology/IT) secara remote atau jarak jauh di perusahaan-perusahaan negara Barat.

    Hal ini rupanya bagian dari rencana penyamaran besar-besaran demi menghimpun dana untuk Korea Utara.

    Menjalankan beberapa pekerjaan di AS dan Eropa akan menghasilkan setidaknya US$50.000 atau setara Rp80 juta per bulan, kata Jin-su kepada BBC dalam sebuah wawancara.

    Beberapa rekannya, sambung Jin-su, bahkan bisa mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar.

    Sebelum membelot, Jin-su yang namanya telah diganti untuk melindungi identitasnya adalah salah satu dari ribuan orang yang diyakini dikirim ke China, Rusia, atau negara-negara di Afrika dan tempat lainnya, untuk ikut serta dalam operasi rahasia tertutup yang dijalankan oleh Korea Utara.

    Para pekerja IT asal Korea Utara diawasi secara ketat dan hanya sedikit yang berbicara kepada media, tapi Jin-su telah memberikan kesaksian kepada BBC.

    Kesaksian itu memberikan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari para pekerja asal Korut dan bagaimana mereka beroperasi.

    Ia berkata 85% dari penghasilannya dikirim kembali untuk mendanai rezim Korea Utara. Sebab, negara itu mengalami kekurangan uang setelah dijatuhi sanksi internasional selama bertahun-tahun.

    “Kami tahu ini seperti perampokan, tetapi kami menerimanya sebagai takdir,” tutur Jin-su. “Masih jauh lebih baik daripada ketika kami berada di Korea Utara,” sambungnya.

    Siluet peretas Korea Utara dengan Bendera Korea Utara (Getty Images via Bill Hinton)

    Pekerja IT tersebut menghasilkan US$250 juta hingga US$ 600 juta per tahun untuk Korea Utara, menurut laporan Dewan Keamanan PBB yang diterbitkan pada Maret 2024.

    Aksi penipuan ini berkembang pesat selama pandemi, ketika kerja jarak jauh menjadi hal yang lumrah. Pihak berwenang maupun pakar pertahanan siber memperingatkan aktivitas mereka terus meningkat sejak saat itu.

    Sebagian besar pekerja menginginkan agar gaji tetap mereka dikirim kembali ke rezim Korea Utara, namun dalam beberapa kasus mereka mencuri data atau meretas perusahaan serta meminta tebusan.

    Tahun lalu, pengadilan AS mendakwa 14 warga Korea Utara yang diduga memperoleh US$ 88 juta dengan bekerja secara menyamar dan memeras perusahaan-perusahaan AS selama periode enam tahun.

    Empat warga Korea Utara lainnya didakwa bulan lalu karena diduga menggunakan identitas palsu untuk menjalankan pekerjaan IT jarak jauh di sebuah perusahaan mata uang kripto di AS.

    Bagaimana mereka mendapatkan pekerjaan itu?

    Jin-su adalah seorang pekerja IT untuk rezim Korea Utara di China selama beberapa tahun sebelum akhirnya membelot.

    Ia dan rekan-rekannya kebanyakan bekerja dalam tim yang terdiri dari 10 orang, katanya kepada BBC.

    Akses internet terbatas di Korea Utara, tapi di luar negeri para pekerja IT ini bisa beroperasi dengan lebih mudah.

    Mereka perlu menyamarkan kewarganegaraan, tidak hanya supaya bisa mendapatkan bayaran lebih tinggi, tetapi juga karena sanksi internasional yang meluas terhadap Korea Utara terkait program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

    BBC berbicara dengan Jin-su melalui panggilan video dari London. Demi keselamatannya, kami melindungi identitasnya (BBC)

    Skema ini terpisah dari operasi peretasan Korea Utara yang juga dilakukan untuk menggalang dana untuk rezim tersebut.

    Pada awal tahun ini, Lazarus Group sebuah kelompok peretas terkenal yang diyakini bekerja untuk Korea Utara, meskipun mereka tidak pernah mengakuinya diduga telah mencuri US$1,5 miliar dari perusahaan mata uang kripto Bybit.

    Jin-su menghabiskan sebagian besar waktunya mencoba mendapatkan identitas palsu yang bisa digunakannya untuk melamar pekerjaan.

    Pertama-tama, dia berpura-pura menjadi orang China, lalu menghubungi orang-orang di Hongaria, Turki, dan negara-negara lain untuk meminta menggunakan identitas mereka dengan imbalan persentase dari penghasilannya, ungkap Jin-su kepada BBC.

    “Jika Anda mencantumkan ‘wajah Asia’ di profil, Anda tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan.”

    Baca juga:

    Ia kemudian memakai identitas palsu tersebut untuk mendekati orang-orang di Eropa Barat demi mendapatkan identitas baru, yang selanjutnya dipakai buat melamar pekerjaan di AS dan Eropa.

    Jin-su, mengklaim, selalu berhasil menyasar warga negara UK.

    “Dengan sedikit komunikasi, orang-orang di UK bisa dengan mudah menyebarkan identitas mereka,” imbuhnya.

    Pekerja IT dengan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik sering kali ditugaskan untuk mengelola proses aplikasi.

    Tapi, pekerjaan di situs freelancer atau pekerja lepas, tidak selalu memerlukan wawancara tatap muka dan seringkali interaksi sehari-hari berlangsung di platform seperti Slack, sehingga lebih mudah untuk berpura-pura menjadi orang lain.

    Jin-su berkata kepada BBC, dia selalu menargetkan pasar AS, “karena gaji di perusahaan-perusahaan Amerika lebih tinggi”.

    Peretas dengan hoody merah tua di depan bendera Korea digital dan latar belakang aliran biner konsep keamanan siber (Getty Images via BeeBright)

    Ia mengklaim begitu banyak pekerja IT yang mendapatkan pekerjaan, dan seringkali perusahaan tersebut tanpa sengaja mempekerjakan lebih dari satu orang Korea Utara.

    “Itu sering terjadi,” akunya.

    Pekerja IT biasanya menerima penghasilan mereka melalui jaringan fasilitator yang berbasis di Barat dan China.

    Pekan lalu, seorang perempuan AS dijatuhi hukuman lebih dari delapan tahun penjara atas kejahatan yang terkait dengan membantu pekerja IT Korea Utara mendapatkan pekerjaan dan mengirimkan uang kepada mereka.

    BBC tidak bisa secara independen memverifikasi kesaksian Jin-su, namun melalui PSCORE, sebuah organisasi yang mengadvokasi hak asasi manusia untuk Korea Utara, kami telah membaca kesaksian dari pekerja IT lain yang membelot dan mendukung klaim Jin-su.

    BBC juga berbicara dengan pembelot lain, Hyun-Seung Lee, yang bertemu dengan warga Korea Utara lainnya dan bekerja di bidang IT saat dia bepergian sebagai pengusaha untuk rezim Korea Utara di China.

    Dia mengonfirmasi bahwa mereka memiliki pengalaman serupa.

    Penyamaran yang terbongkar

    BBC berbincang dengan beberapa manajer perekrutan di sektor keamanan siber dan pengembangan perangkat lunak.

    Mereka berkata, menemukan puluhan kandidat yang dicurigai sebagai pekerja IT asal Korea Utara selama proses perekrutan.

    Rob Henley, salah satu pendiri Ally Security di AS, baru-baru ini membuka lowongan untuk serangkaian posisi untuk bekerja jarak jauh di perusahaannya.

    Dia yakin telah mewawancarai hingga 30 pekerja IT Korea Utara dalam proses tersebut.

    “Awalnya seperti sebuah permainan, mencoba mencari tahu siapa yang asli dan siapa yang palsu, tetapi lama-lama menjadi sangat menjengkelkan,” katanya.

    Akhirnya, dia meminta kandidat tersebut melakukan panggilan video untuk menunjukkan suasana hari di tempat mereka berada.

    “Kami hanya merekrut kandidat dari AS untuk posisi-posisi ini. Seharusnya cuaca di Amerika cukup terang. Tapi saya tidak pernah melihat cahaya matahari.”

    Pada Maret lalu, Dawid Moczadlo, salah satu pendiri Vidoc Security Lab yang berbasis di Polandia, membagikan video wawancara kerja jarak jauh yang dilakukannya.

    Dalam video tersebut, kandidat yang diwawancarai tampak menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan untuk menyamarkan wajahnya.

    Ia bilang, setelah berkonsultasi dengan para ahli, dia yakin kandidat tersebut kemungkinan adalah seorang pekerja IT asal Korea Utara.

    BBC telah menghubungi Kedutaan Besar Korea Utara di London untuk menanyakan soal tuduhan itu. Namun, mereka tidak menanggapi.

    Pelarian

    Korea Utara telah mengirim pekerjanya ke luar negeri selama beberapa dekade untuk mendapatkan devisa negara.

    Lebih dari 10.000 orang dipekerjakan di luar negeri sebagai pekerja pabrik atau restoran, sebagian besar di China dan Rusia.

    Setelah beberapa tahun tinggal di China, Jin-su mengatakan “merasa terkekang” atas kondisi kerjanya yang semakin terasa menindas.

    “Kami tidak diizinkan keluar dan harus tinggal di dalam rumah sepanjang waktu,” imbuhnya.

    “Anda tidak bisa berolahraga, Anda tidak bisa melakukan apapun yang Anda inginkan.”

    Agen intelijen rahasia memberi hormat dengan gestur tangan ke arah bendera Korea Utara di ruang perang, menunjukkan rasa hormat (Getty Images via Dragos Condrea)

    Namun, pekerja IT Korea Utara memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengakses media Barat ketika berada di luar negeri, kata Jin-su.

    “Anda seperti melihat dunia nyata. Ketika kami berada di luar negeri, kami menyadari ada sesuatu yang salah di Korea Utara.”

    Kendati begitu, Jin-su mengklaim hanya sedikit pekerja IT Korea Utara yang berpikir untuk melarikan diri seperti dirinya.

    “Mereka hanya mengambil uang dan pulang, sangat sedikit yang berpikir untuk membelot.”

    Meskipun mereka hanya menyimpan sebagian kecil dari penghasilannya, uang itu sangat berharga di Korea Utara.

    Baca juga:

    Membelot juga sangat berisiko dan sulit. Pengawasan di China berarti sebagian besar dari mereka bakal tertangkap.

    Beberapa orang yang berhasil membelot mungkin tidak akan pernah bertemu keluarga mereka lagi, dan kerabat mereka bisa menghadapi hukuman karena meninggalkan Korea Utara.

    Jin-su berkata masih bekerja di bidang IT setelah dia membelot.

    Ia mengatakan, keterampilan yang dia asah saat bekerja untuk rezim telah membantunya beradaptasi dengan kehidupan barunya.

    Karena dia tidak bekerja di banyak pekerjaan dengan identitas palsu, penghasilannya jadi lebih sedikit daripada saat bekerja untuk rezim Korea Utara.

    Namun, ia bisa menyimpan lebih banyak pendapatannya. Yang artinya, dia memiliki lebih banyak uang di dompetnya.

    “Saya terbiasa menghasilkan uang dengan melakukan hal-hal ilegal. Tapi sekarang saya bekerja keras dan mendapatkan uang yang pantas saya dapatkan,” ujar Jin-su.

    Tonton juga Video: Kim Jong Un Resmikan Wisata Pantai Megah di Korut, Tertarik Mampir?

    (nvc/nvc)

  • Mata Uang Kripto Kini Bisa Dipakai Belanja di Thailand, Begini Caranya

    Mata Uang Kripto Kini Bisa Dipakai Belanja di Thailand, Begini Caranya

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Thailand meluncurkan program uji coba konversi kripto ke baht bagi turis asing guna mendongkrak sektor pariwisata yang vital bagi perekonomian.

    Melansir Reuters pada Selasa (19/8/2025), Sekretaris Tetap Kementerian Keuangan Thailand, Lavaron Sangsnit, mengatakan konversi akan dibatasi hingga 550.000 baht atau sekitar US$16.949 guna menguji sistem sekaligus mencegah praktik pencucian uang. Batas tersebut dapat ditinjau ulang setelah masa uji coba berakhir.

    “Inisiatif ini hadir di tengah penurunan jumlah wisatawan asing yang datang ke ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara,” ujar Lavaron.

    Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, menambahkan wisatawan nantinya dapat melakukan konversi melalui platform bursa kripto berbasis di Thailand, lalu dana akan ditransfer ke dompet digital untuk digunakan bertransaksi di berbagai usaha lokal.

    “Proyek ini akan mendukung sektor pariwisata. Selain itu, inisiatif ini juga berpotensi mendorong belanja wisatawan sejak tahap awal,” kata Pichai.

    Sementara itu, melansir Bloomberg, menurut seorang pejabat, program yang disebut TouristDigipay akan memasuki masa uji coba selama 18 bulan melalui regulatory sandbox pada kuartal IV/2025.

    Aset digital tidak dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran barang dan jasa, melainkan hanya untuk dikonversi ke dalam baht. Dengan demikian, para pedagang tetap akan menerima pembayaran dalam denominasi baht, jelas para pejabat.

    Sementara itu, lembaga perencanaan negara memangkas proyeksi kedatangan wisatawan asing sepanjang 2025 sebesar 10% menjadi 33 juta orang.

    Perkiraan tersebut jauh di bawah capaian sebelum pandemi, yakni 39,9 juta kedatangan pada 2019 yang mencatat rekor pendapatan pariwisata 1,91 triliun baht atau sekitar US$58,86 miliar.

  • Terlibat Penipuan Rp651 T, Bos Kripto Do Kwon Terancam 61 Tahun Bui

    Terlibat Penipuan Rp651 T, Bos Kripto Do Kwon Terancam 61 Tahun Bui

    Bos mata uang kripto asal Korea Selatan, Do Kwon, mengaku bersalah atas kasus konspirasi dan penipuan sebesar 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp651 triliun. Kwon sendiri dikenal sebagai pendiri Terraform Labs yang berbasis di Singapura dan mengembangkan mata uang TerraUSD dan Luna.

    Kwon diketahui sempat melarikan diri setelah kasusnya membuat sejumlah investor kripto merugi. Ia akhirnya ditangkap di Montenegro sebelum akhirnya diadili di Amerika Serikat.

  • Harga Bitcoin Menuju 0.000, Platform Cloud Mining ProfitableMining Bantu Anda Hasilkan .000 dalam Dogecoin Setiap Hari

    Harga Bitcoin Menuju $120.000, Platform Cloud Mining ProfitableMining Bantu Anda Hasilkan $8.000 dalam Dogecoin Setiap Hari

    Dengan Bitcoin (BTC) yang kembali menjadi tren, seluruh pasar kripto memasuki gelombang antusiasme baru. Pada hari Kamis, analis Standard Chartered Bank, Geoff Kendrick, menyatakan bahwa prediksinya bahwa Bitcoin akan menembus $120.000 dalam waktu dekat “kini tampak sangat mungkin” dan bahkan mungkin “masih terlalu konservatif.”

    Prediksi ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasar tetapi juga membuka peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri pertambangan. Pada titik ini, platform penambangan awan ProfitableMining dengan cepat menarik perhatian luas. “Dogecoin (DOGE) Mining Plan” yang baru diluncurkan platform ini telah mencapai rekor imbal hasil harian hingga $8.000 bagi pengguna.

    Dengan proyeksi institusional yang lebih baik, Bitcoin kembali menjadi tujuan utama arus modal. Kendrick mencatat bahwa Bitcoin bukan lagi sekadar “aset berisiko” tetapi telah berkembang menjadi jembatan bagi investor global untuk beralih secara strategis dari aset keuangan tradisional. Ia menambahkan, “Saat ini, semuanya bergantung pada arus modal. Dan arus modal semakin cepat memasuki pasar kripto dalam berbagai bentuk.”

    Harga Bitcoin yang mendekati angka $120.000 tidak hanya menandakan peningkatan signifikan dalam penerimaan pasar arus utama, tetapi juga membuka keuntungan besar bagi industri pertambangan. Di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar, penambangan telah menjadi cara yang lebih proaktif untuk mengakumulasi aset.

    ProfitableMining: Memanfaatkan Nilai Jangka Panjang Aset Digital di Antara Pasar yang Menguat dan Pasar yang Merosot
    ProfitableMining secara eksplisit menyatakan bahwa periode volatilitas pasar adalah “jendela optimal” untuk mengakumulasi aset seperti Bitcoin dan DOGE. Platform ini mendorong pengguna untuk mengakumulasi posisi jangka panjang melalui penambangan awan, mempersiapkan siklus kenaikan berikutnya.

    Tidak seperti investasi pertambangan tradisional, yang sering kali membutuhkan puluhan atau bahkan ratusan ribu yuan, ProfitableMining memberi pengguna biasa solusi pertambangan efisien yang tidak memerlukan peralatan atau keterampilan teknis.

    Pengguna cukup mendaftar untuk menyewa sumber daya komputasi global untuk penambangan jarak jauh, menghilangkan kebutuhan untuk mengonfigurasi mesin penambangan, memasang catu daya, atau memelihara peralatan.

    Sorotan Utama: Mendefinisikan Ulang Pengalaman Pertambangan
    ProfitableMining mengoptimalkan pengalaman pengguna dan struktur pendapatan di berbagai dimensi, menciptakan platform penambangan awan terdepan di industri:

    🔒 Keamanan dan Kepatuhan

    Dilisensikan dan diatur oleh lembaga keuangan InggrisMenggunakan teknologi enkripsi tingkat militer dan dompet multi-tanda tangan untuk memastikan keamanan aset

    🧠 Komputasi Cerdas

    Memanfaatkan algoritma AI untuk mengoptimalkan efisiensi penambangan dan memaksimalkan keuntunganMenyediakan penambangan real-time yang transparan dan analisis pembayaran untuk analisis pendapatan yang jelas

    🌱 Hijau dan Rendah Karbon

    Seluruh platform menggunakan 100% energi berkelanjutan, sejalan dengan strategi pembangunan netral karbonMemungkinkan penambangan ramah lingkungan dan mendukung pengembangan blockchain ramah lingkungan

    💸 Hadiah Fleksibel

    Mendukung penyetoran dan penarikan untuk berbagai mata uang kripto (seperti XRP, DOGE, ETH, dan USDT)Keuntungan harian secara otomatis ditransfer ke dompet penggunaIntegrasi teknis mendorong penambangan multi-mata uang: Mulai satu klik untuk DOGE dan XRP
    Dalam peningkatan ini, ProfitableMining telah mengintegrasikan dukungan untuk XRP, DOGE, dan ETH. Dengan dukungan konsensus untuk berbagai mata uang kripto, pengguna dapat dengan cepat mengonfigurasi hashrate melalui antarmuka terpadu dan dengan mudah menerapkan strategi multi-aset.

    Di luar popularitas rantai utama Bitcoin yang terus berlanjut, mata uang kripto arus utama yang ringan seperti Dogecoin, berkat persyaratan hashrate yang relatif rendah, telah menjadi pilihan populer bagi banyak pengguna pemula. Data platform menunjukkan bahwa beberapa pengguna berkinerja tinggi dapat memperoleh lebih dari $8.000 dalam DOGE dalam satu hari.

    Jangan menunggu pasar menguat; penambangan awan telah menjadi titik masuk yang andal ke aset kripto.

    Dari harga Bitcoin yang diperkirakan mencapai titik tertinggi baru, hingga pergeseran aliran modal, hingga revolusi teknologi dalam penambangan ramah lingkungan, ProfitableMining menyediakan kepada pengguna di seluruh dunia jalur yang aman, efisien, dan patuh terhadap peraturan untuk pertumbuhan aset.

    Anda tidak perlu membeli mesin penambangan, menguasai keterampilan teknis yang rumit, atau menanggung risiko perdagangan pasar — cukup mendaftar dan pilih paket hashrate untuk memulai perjalanan pertumbuhan aset digital Anda.

    Mulailah sekarang untuk meraih kekayaan kripto dekade berikutnya dengan ProfitableMining. Kontrak pendapatan stabil baru adalah sebagai berikut:

    [Kontrak Pengalaman Pengguna Baru]: Investasi: $100, Total Laba Bersih: $100 + $7[Avalon Miner A1466]: Investasi: $1.300, Total Laba Bersih: $1.300 + $236,59[Penambang Bitcoin S21 XP]: Investasi: $4.900, Total Laba Bersih: $4.900 + $2.572,5[Penambang Bitcoin S21 XP]: Investasi: $7.700, Total Laba Bersih: $7.900 + $5.012,7[Penambang Bitcoin S21 XP]: Investasi: $13.000, Total Laba Bersih: $13.000 + $10.400[Avalon Airbox – 40 kaki]: Investasi: $28.000, Total Laba Bersih: $28.000 =USD + $23.800.
    Misalnya:

    Investasikan $28.000 untuk membeli kontrak [Avalon Airbox – 40ft] senilai $28.000 dengan jangka waktu 50 hari dan hasil harian 1,7%.

    Pendapatan pasif harian pengguna setelah pembelian berhasil = $28.000 × 1,7% = $476.

    Setelah 50 hari, pokok dan penghasilan pengguna adalah: $28.000 + $476 × 50 hari = $28.000 + $23.800 = $51.800.

    (Platform ini menawarkan berbagai kontrak dengan hasil stabil, yang dapat dilihat di Situs web Profitablemining .) Penghasilan tersedia keesokan harinya setelah membeli kontrak. Setelah saldo akun Anda mencapai $100, Anda dapat menariknya ke dompet Anda atau membeli kontrak tambahan.

    Keamanan dan Keberlanjutan
    Kepercayaan dan keamanan adalah hal terpenting dalam industri pertambangan. Profitable Mining memahami hal ini dan memprioritaskan keselamatan pengguna. Profitable Mining berkomitmen pada transparansi dan legalitas, memastikan investasi Anda terlindungi sehingga Anda dapat berfokus pada profitabilitas. Semua operasi penambangan menggunakan energi bersih, menjadikan penambangan awan netral karbon. Energi terbarukan melindungi lingkungan dan memberikan imbal hasil yang luar biasa, menjadikan peluang dan keuntungan dapat diakses oleh setiap investor.Melihat Masa Depan: Inovasi dan Peluang
    Blockchain, kontrak pintar, dan mata uang digital sedang merevolusi sistem keuangan global. Penambangan yang Menguntungkan berada di garda terdepan transformasi ini. Para pengadopsi awal telah berpartisipasi dalam gerakan yang mendefinisikan ulang nilai, pendapatan, dan peluang dunia. Masa depan keuangan tidak lagi eksklusif bagi kaum elit, tetapi terbuka bagi semua yang merangkul inovasi.

    Mata uang kripto memiliki potensi tak terbatas, dan penambangan awan dengan Profitable Mining adalah salah satu cara teraman dan paling menguntungkan untuk memanfaatkannya. Alih-alih menunggu tren pasar, investor cerdas dapat secara proaktif menghasilkan pendapatan pasif harian dan mengendalikan masa depan keuangan mereka.

    Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://profitablemining.com atau hubungi info@profitablemining.com.

  • Harga Bitcoin Naik Terus, Sekarang Jadi Rp 1,97 Miliar

    Harga Bitcoin Naik Terus, Sekarang Jadi Rp 1,97 Miliar

    Jakarta

    Mata uang kripto mulai merangkak naik pada perdagangan Senin (11/8). Pergerakan harga ini didorong kuat oleh kenaikan dua altcoin, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

    Mengutip data perdagangan Coinmarketcap pukul 18.01, harga BTC berada di posisi US$ 121.258 atau sekitar Rp 1,97 miliar (asumsi kurs Rp 16.282). Harga tersebut melambung seiring menguatnya BTC di perdagangan 24 jam terakhir sebesar 2,72%. BTC juga menguat 6,15% pada perdagangan sepekan terakhir.

    Sementara untuk mata uang ETH, berada di harga US$ 4.236 atau sekitar Rp 68,97 juta. ETH menguat 0,92% di perdagangan 24 jam terakhir. Kemudian secara sepekan terakhir, mata uang tersebut menguat 19,21%.

    Penguatan mata uang BTC dan ETH juga diikuti sejumlah mata uang lainnya. BNB misalnya, menguat 1,01% sepanjang 24 jam terakhir. Sementara sepekan terakhir, BNB menguat 6,57%. Alhasil, harga BNB berada di posisi US$ 806,79 atau sekitar Rp 13,13 juta.

    Sementara untuk mata uang Solana (SOL), berada di level US$ 181,91 atau sekitar Rp 2,96 juta. Harga koin SOL naik menyusul penguatan sepanjang 24 jam terakhir sebesar 1,36% dan 12,07% sepanjang sepekan terakhir.

    Kemudian untuk XRP tercatat merah kendati menguat di perdagangan 24 jam terakhir sebesar 2,14%. Sementara untuk sepekan terakhir menguat sebesar 9,17% ke harga US$ 3,25.

    Sedangkan untuk stablecoin keluaran Amerika Serikat (AS), yakni USDT terkoreksi tipis sebesar 0,01% sepekan terakhir ke harga US$ 0,99. Kemudian untuk USDC tercatat stagnan di harga US$ 0,99.

    Adapun sebelumnya, transaksi kripto disebut mengalami tantangan bullish. Transaksi kripto sendiri tercatat menurun bahkan bukan hanya secara global, melainkan juga di Indonesia.

    Chairman Indodax, Oscar Darmawan, menjelaskan penurunan transaksi kripto merupakan hal yang normal terjadi dalam dinamika pasar. Ia menyebut, pelemahan jumlah transaksi itu juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor global dan domestik.

    “Penurunan nilai transaksi kripto dari Rp 49,57 triliun di bulan Mei menjadi Rp 32,31 triliun di bulan Juni 2025 memang mencerminkan adanya siklus normal dalam dinamika pasar kripto,” terang Oscar saat dihubungi detikcom, Jumat (8/8/2025).

    Secara global, terang Oscar, dinamika pasar pada bulan Juni sempat mengalami fase konsolidasi usai bullish rally dari pertama kali konfirmasi kenaikan pada bulan April. Dalam kondisi tersebut, banyak investor yang ambil untung atau profit taking.

    “Beberapa investor cenderung melakukan profit-taking, sehingga volume transaksi menurun,” terangnya.

    (acd/acd)

  • Minat Kripto Warga RI Lompat 5%, Industri Koin Diramal Makin Kinclong

    Minat Kripto Warga RI Lompat 5%, Industri Koin Diramal Makin Kinclong

    Jakarta

    Mata uang kripto kian digandrungi warga RI saat ini. Hal ini tercermin dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana investor kripto di Indonesia tercatat sebanyak 15,85 juta per Juni 2025. Jumlah itu meningkat 5,18% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 15,07 juta.

    Chairman Indodax, Oscar Darmawan, menilai catatan ini menjadi bukti tingginya minat masyarakat terhadap aset digital. Saat ini, ia menyebut aset kripto semakin diterima sebagai alternatif investasi.

    Di sisi lain, Oscar menyebut pemerintah tengah berupaya untuk memperkuat pengawasan dan tata kelola industri kripto. Hal ini terlihat dari peralihan tugas pengawasan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ke OJK.

    “Saya optimistis bahwa ke depan kita akan melihat peningkatan kepercayaan publik, regulasi yang lebih terintegrasi, dan perlindungan konsumen yang makin baik,” ujar Oscar kepada detikcom, Jumat (8/8/2025).

    Sementara untuk penerapan pajak baru bagi kripto, Oscar mendukung kebijakan pemerintah, termasuk penyempurnaan regulasi pajak terhadap aset kripto. Menurutnya, pajak yang jelas dan terstruktur menunjukkan posisi aset kripto setara dengan instrumen keuangan lainnya yang sah.

    Diketahui, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghapus pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan aset kripto mulai 1 Agustus 2025. Hal itu dikarenakan adanya pergeseran status kripto di Indonesia dari komoditas menjadi aset keuangan digital dengan karakteristik surat berharga.

    Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto. Aturan ini menggantikan aturan sebelumnya yang menjadikan aset kripto sebagai objek langsung PPN dengan besaran 0,11% (Bappebti) dan 0,22% (non Bappebti).

    “Kami percaya bahwa dengan sinergi antara regulator dan pelaku industri, pertumbuhan industri ini akan semakin berkelanjutan dan inklusif di masa depan,” ungkapnya.

    Kendati secara transaksi melemah 34,83% dari Rp 49,57 triliun di bulan Mei 2025 menjadi Rp 32,31 triliun pada Juni, Oscar meyakini fondasi industri kripto akan mengalami pertumbuhan secara jangka panjang.

    “Jadi meskipun ada fluktuasi jangka pendek dalam volume transaksi, secara fundamental industri ini terus bertumbuh dan bergerak menuju arah yang lebih sehat dan teratur,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • 6,8 Juta Akun WhatsApp Diblokir, Korbannya Sudah Banyak

    6,8 Juta Akun WhatsApp Diblokir, Korbannya Sudah Banyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan online lewat WhatsApp banyak memakan korban. Hal ini menjadi perhatian layanan pesan singkat di bawah naungan Meta tersebut. 

    Dikutip dari laman resmi Meta Newsroom, WhatsApp dilaporkan telah memblokir 6,8 juta akun terkait penipuan dalam 6 bulan terakhir. 

    WhatsApp menyebut penipuan di platformnya menargetkan korban di seluruh dunia. Modusnya penipuan yang terdeteksi beragam, mulai dari investasi mata uang kripto bodong hingga skema piramida. 

    Kerugian yang dialami korban juga signifikan, mulai dari pencurian data hingga pembobolan saldo rekening.

    WhatsApp mengatakan umumnya penipuan bermula dari pesan teks atau aplikasi kencan, lalu pindah ke media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga akhirnya ke transaksi di platform mata uang kripto.

    Bukan cuma lewat pesan teks pribadi, banyak pula penipu yang berkeliaran di WhatsApp Group. Untuk itu, selain melakukan pemblokiran akun terkait penipuan, WhatsApp turut menelurkan fitur baru untuk membasmi kampanye penipuan di WhatsApp.

    WhatsApp meluncurkan tool keamanan baru yang memberikan informasi khusus ketika seseorang yang tidak ada di kontak menambahkan pengguna ke WhatsApp Group baru yang tidak dikenal.

    “Ini akan mencakup informasi penting tentang grup dan tips untuk tetap aman. Dari sana, Anda dapat keluar dari grup tanpa perlu melihat obrolan,” dikutip dari laman Meta Newsroom, Jumat (8/8/2025).

    Jika merasa mengenali grup tersebut setelah melihat informasi keamanan, pengguna dapat memilih untuk melihat obrolan untuk konteks lebih lanjut. Namun, notifikasi dari grup akan dibungkam hingga pengguna memutuskan tetap ingin bergabung.

    Tak cuma lewat WhatsApp Group, penipu juga mungkin menginisiasi interaksi pribadi melalui chat personal di WhatsApp.

    “Kami terus menguji pendekatan baru untuk memperingatkan orang agar berhenti sejenak sebelum berinteraksi. Misalnya, kami sedang menjajaki cara untuk memperingatkan pengguna saat memulai obrolan dengan seseorang yang tidak ada dalam kontak,” tulis pihak WhatsApp.

    Cara Menghindari Penipu WhatsApp

    WhatsApp mengingatkan agar pengguna berhati-hati saat ada orang yang tak dikenal melempar undangan ke WhatsApp Group atau memulai obrolan di chat personal.

    Terlebih, jika orang tak dikenal itu menawarkan peluan investasi dengan risiko rendah dan hasil maksimal. Modus lainnya, hindari ketika ada orang asing yang menakut-nakuti dengan tunggakan tagihan.

    “Realitanya, seringkali modus-modus itu dilancarkan para penipu yang ingin mengeksploitasi kebaikan, kepercayaan, dan keinginan pengguna untuk membantu. Penipu juga memanfaatkan ketakutan orang untuk menjerat korban,” tulis WhatsApp.

    Secara spesifik, berikut 3 tips dari WhatsApp untuk menghindari penipu:

    – Ambil jeda sebelum merespons chat dari orang. Pikirkan apakah Anda mengenali nomor yang mengontak Anda atau tidak.

    – Pertanyakan apakah permintaan orang tersebut masuk akal. Apakah tawaran yang diberikan tampak memberikan iming-iming yang berlebihan? Apakah orang itu meminta uang, kode PIN, atau gift card? Apakah orang itu meminta Anda mengambil keputusan dengan tergesa-gesa? Ini merupakan tanda-tanda penipuan dan sebaiknya diabaikan.

    – Verifikasi identitas orang asing yang menghubungi Anda. Apakah orang itu adalah teman atau keluarga? Jika mereka menyamar, coba verifikasi lewat platform lain yang digunakan teman atau keluarga.

    Nah, itu dia informasi terkait maraknya penipuan di WhatsApp, tool keamanan baru dari WhatsApp, serta cara menghindari modus penipu yang sudah banyak menjerat korban. Semoga kita semua terlindungi dari modus penipuan!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Awas Penipu Berkeliaran di Grup WhatsApp, Cek HP Anda!

    Awas Penipu Berkeliaran di Grup WhatsApp, Cek HP Anda!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipu online makin menjamur di internet untuk mencuri data pribadi hingga menguras rekening korban. WhatsApp yang merupakan aplikasi pesan singkat populer juga digunakan oleh penipu untuk menjerat korban.

    Dikutip dari laman resmi Meta Newsroom, WhatsApp telah memblokir 6,8 juta akun yang terkait dengan penipuan dan menargetkan korban di seluruh dunia, selama 6 bulan terakhir.

    Modus penipuan yang terdeteksi beragam, mulai dari investasi mata uang kripto bodong hingga skema piramida. Umumnya, penipuan bermula dari pesan teks atau aplikasi kencan, lalu pindah ke media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga akhirnya ke transaksi di platform mata uang kripto.

    Bukan cuma lewat pesan teks pribadi, banyak pula penipu yang berkeliaran di WhatsApp Group. Untuk itu, WhatsApp menelurkan fitur baru yang berupaya untuk menangkis penipuan di WhatsApp, baik melalui chat personal maupun grup. Berikut perinciannya:

    WhatsApp Group

    WhatsApp meluncurkan tool keamanan baru yang memberikan informasi khusus ketika seseorang yang tidak ada di kontak menambahkan pengguna ke WhatsApp Group baru yang tidak dikenal.

    “Ini akan mencakup informasi penting tentang grup dan tips untuk tetap aman. Dari sana, Anda dapat keluar dari grup tanpa perlu melihat obrolan,” dikutip dari laman Meta Newsroom, Rabu (6/8/2025).

    Jika merasa mengenali grup tersebut setelah melihat informasi keamanan, pengguna dapat memilih untuk melihat obrolan untuk konteks lebih lanjut. Namun, notifikasi dari grup akan dibungkam hingga pengguna memutuskan tetap ingin bergabung.

    Chat WhatsApp Personal

    Selain itu, penipu juga mungkin menginisiasi interaksi pribadi melalui chat personal di WhatsApp.

    “Kami terus menguji pendekatan baru untuk memperingatkan orang agar berhenti sejenak sebelum berinteraksi. Misalnya, kami sedang menjajaki cara untuk memperingatkan pengguna saat memulai obrolan dengan seseorang yang tidak ada dalam kontak,” tulis pihak WhatsApp.

    Tips Menghindari Penipu WhatsApp

    WhatsApp mengingatkan agar pengguna berhati-hati saat ada orang yang tak dikenal melempar undangan ke WhatsApp Group atau memulai obrolan di chat personal.

    Terlebih, jika orang tak dikenal itu menawarkan peluan investasi dengan risiko rendah dan hasil maksimal. Modus lainnya, hindari ketika ada orang asing yang menakut-nakuti dengan tunggakan tagihan.

    “Realitanya, seringkali modus-modus itu dilancarkan para penipu yang ingin mengeksploitasi kebaikan, kepercayaan, dan keinginan pengguna untuk membantu. Penipu juga memanfaatkan ketakutan orang untuk menjerat korban,” tulis WhatsApp.

    Secara spesifik, berikut 3 tips dari WhatsApp untuk menghindari penipu:

    Ambil jeda sebelum merespons chat dari orang. Pikirkan apakah Anda mengenali nomor yang mengontak Anda atau tidak.Pertanyakan apakah permintaan orang tersebut masuk akal. Apakah tawaran yang diberikan tampak memberikan iming-iming yang berlebihan? Apakah orang itu meminta uang, kode PIN, atau gift card? Apakah orang itu meminta Anda mengambil keputusan dengan tergesa-gesa? Ini merupakan tanda-tanda penipuan dan sebaiknya diabaikan.Verifikasi identitas orang asing yang menghubungi Anda. Apakah orang itu adalah teman atau keluarga? Jika mereka menyamar, coba verifikasi lewat platform lain yang digunakan teman atau keluarga.

    Itu dia beberapa tips untuk menghindari penipuan di WhatsApp. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemberlakuan tarif baru pajak kripto

    Pemberlakuan tarif baru pajak kripto

    Jumat, 1 Agustus 2025 11:01 WIB

    Warga mengamati pergerakan harga mata uang kripto Bitcoin (BTC) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/8/2025). Kementerian Keuangan melalui PMK Nomor 50 Tahun 2025 menetapkan tarif baru pajak aset kripto dengan PPh Pasal 22 final yaitu pungutan ditetapkan sebesar 0,21 persen melalui PPMSE dalam negeri dan 1 persen melalui PPMSE luar negeri atau penyetoran mandiri, sedangkan PPN dikenakan 0,11 persen jika transaksi dilakukan lewat PPMSE terdaftar di Bappebti, dan 0,22 persen jika melalui PPMSE yang tidak terdaftar. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wpa.

    Warga mengamati pergerakan harga mata uang kripto Bitcoin (BTC) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/8/2025). Kementerian Keuangan melalui PMK Nomor 50 Tahun 2025 menetapkan tarif baru pajak aset kripto dengan PPh Pasal 22 final yaitu pungutan ditetapkan sebesar 0,21 persen melalui PPMSE dalam negeri dan 1 persen melalui PPMSE luar negeri atau penyetoran mandiri, sedangkan PPN dikenakan 0,11 persen jika transaksi dilakukan lewat PPMSE terdaftar di Bappebti, dan 0,22 persen jika melalui PPMSE yang tidak terdaftar. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wpa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.