Topik: Mata uang kripto

  • LPEM UI: Banyak Alternatif Tambah Penerimaan Negara, Bukan PPN 12%

    LPEM UI: Banyak Alternatif Tambah Penerimaan Negara, Bukan PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat/LPEM UI menilai pemerintah memiliki alternatif untuk menambah penerimaan negara, bukan dengan memberlakukan PPN 12%.

    Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melihat meski PPN dianggap sebagai instrumen yang relatif lebih mudah untuk meningkatkan penerimaan, tetapi efisiensi PPN sering terhambat dengan jumlah pekerja informal.

    “Ketika proporsi tenaga kerja informal dalam perekonomian meningkat, rasio PPN terhadap PDB cenderung menurun,” ujarnya, dikutip pada Rabu (25/12/2024).

    Di mana prevalensi pekerjaan informal semakin menghambat kinerja PPN, yang menyoroti korelasi negatif antara proporsi pekerja informal dan rasio penerimaan dari PPN terhadap PDB.

    Untuk itu, LPEM UI melihat pemerintah perlu menurunkan tingkat infromalitas. Pasalnya, banyaknya aktivitas informal mempersempit basis pajak dan menambah beban pajak bagi kelompok usaha formal.

    Riefky memandang salah satu caranya yakni dengan memberi insentif atau kemudahan agar pelaku usaha informal mau beralih ke sektor formal. Mulai dari menyederhanakan aturan pajak dan mempermudah proses pendaftaran usaha. Selain itu, juga mensosialisasikan manfaat mendaftarkan usaha secara resmi.

    Alternatif kedua, pemerintah dapat mengeksplorasi potensi penerimaan pajak dari ekonomi digital. Seperti pajak kripto pada perdagangan mata uang kripto, pajak fintech pada bunga pinjaman, dan pajak pada transaksi pengadaan barang dan jasa melalui Sistem Informasi Pengadan Pemerintah (SIPP).

    Ketiga, mendorong keterbukaan perdagangan internasional dengan menyederhanakan prosedur kepabeanan, mengurangi hambatan perdagangan, serta mempermudah transaksi perdagangan internasional.

    Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Qibthiyyah & Arrachman (2018), menunjukkan bahwa semakin tinggi volume perdagangan internasional, baik impor maupun ekspor, semakin besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan penerimaan PPN.

    Melalui kebijakan tersebut juga dapat mendukung e-commerce untuk mempermudah perdagangan lintas batas serta membantu UMKM dalam ekspor.

    Terakhir, perbaikan administrasi perpajakan menjadi salah satu cara dalam meningkatkan penerimaan pajak.

    Hal tersebut nyatanya sejalan dengan kajian Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menyebutkan bahwa melalui perbaikan administrasi pajak atau tax administration, dapat mengerek pendapatan hingga 1% dari produk domestik bruto (PDB).

    Melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), dengan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) 2023 senilai Rp20.892,4 triliun, artinya tambahan pendapatan negara dapat mencapai Rp208,924 triliun.

    Meski demikian, pemerintah terpantau keukeuh terhadap implementasi PPN 12% yang menjadi amanat Undang-Undang (UU) Nomor 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP)—yang sejatinya dapat direvisi atau dibatalkan dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu).

  • Bitcoin Tembus Rekor Bertubi-tubi

    Bitcoin Tembus Rekor Bertubi-tubi

    Jakarta

    Bitcoin (BTC) sempat mencapai mencatatkan all time high (ATH) atau rekor tertinggi dengan menembus level psikologis US$ 107.000 menjelang akhir tahun 2024. Meski sempat beberapa kali anjlok, diproyeksikan kenaikan nilainya sepanjang 2024 mencapai 150%.

    Dalam catatan detikcom, sepanjang tahun 2024 nilai Bitcoin terus berfluktuasi, namun cenderung menguat. Pada 1 Januari 2024, Bitcoin naik lebih dari 6% hingga tembus US$ 45.000. Angka tersebut merupakan level tertingginya sejak awal April 2022 silam.

    Penyebab dari kenaikan ini besar kemungkinan karena didorong ekspektasi disetujuinya peraturan dana yang diperdagangkan di bursa (Exchange-Traded Fund/ETF) bitcoin spot pertama di Amerika Serikat (AS).

    Tak cukup sampai di situ, pada 12 Maret Bitcoin pun mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa atau new all time high (ATH) ke posisi US$ 72.800. Pasar aset kripto menghijau sepanjang kuartal I 2024. Sentimen positif diyakini akan berlanjut hingga kuartal II-2024 dengan proyeksi nilai kapitalisasi mencapai US$ 3 triliun.

    CEO Bittime Ryan Lymn mengatakan pasar kripto bakal tetap bullish karena investor global terus menambah kepemilikan ETF Bitcoin menjelang moment halving Bitcoin yang sangat dinantikan pada pertengahan April tahun ini. Pada saat yang sama, regulasi aset digital global menjadi lebih fokus ke investor kripto.

    “Rentang waktu tiga bulan dari Februari hingga April secara historis merupakan periode yang kuat untuk harga Bitcoin, dan investor optimis reli kripto di awal tahun 2024 dapat berlanjut hingga kuartal II,” ungkap Ryan dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

    Sempat Jatuh ke Level US$ 54.000

    Namun pada Agustus lalu, harga Bitcoin sempat anjlok ke posisi US$ 54.000, level terendahnya sejak Februari. Meski demikian, harganya masih mencatatkan kenaikan hampir 23% tahun ini.

    Kondisi ini disebabkan karena investor berbondong-bondong menjual aset berisiko seperti bitcoin dan ether. Data CoinGecko menunjukkan, Bitcoin turun hingga 11% dan ether turun 21% dalam waktu 24 jam. Hal ini membuat nilai keseluruhan mata uang kripto anjlok sekitar US$ 270 miliar.

    Bitcoin Bangkit

    Lebih lanjut, harga Bitcoin pun perlahan-lahan mulai bangkit kembali hingga akhirnya pada bulan Oktober 2024, Bitcoin tembus US$ 70.000 atau Rp 1,09 miliar (kurs Rp 15.700) untuk pertama kalinya sejak Juni 2024. Bahkan menjelang akhir bulan, nilainya merangkak naik hingga mendekati level all-time high mencapai US$ 72.785.

    Kondisi ini didorong sentimen positif dari investor menyambut pemilihan umum Amerika Serikat (AS) dan data ekonomi yang akan mempengaruhi keputusan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) berikutnya.

    Efek Trump Bikin Bitcoin Melejit

    Bitcoin pun kembali mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah atau all time high pada 6 November. Harga Bitcoin sempat tercatat berada di US$ 75.100 atau sekitar Rp 1,18 miliar (kurs Rp 15.800). Tak butuh waktu lama hingga nilainya kembali mencatatkan rekor, pada 10 November harga Bitcoin tembus US$ 76.000.

    Kemenangan Donald Trump di dalam Pilpres AS menjadi faktor pendorong penguatan kripto. Sebab sebelumnya, Trump telah mendeklarasikan dukungannya terhadap aset digital. Ia bahkan telah berjanji untuk menjadikan AS sebagai ‘ibu kota kripto dunia’.

    Tidak cukup sekali-dua kali kemenangan Trump membuat harga Bitcoin tembus rekor, pada 11 November harganya kembali mencapai ATH di level US$ 80.000 atau Rp 1,25 miliar (kurs Rp 15.619). Lalu pada 12 November, Bitcoin kembali pecah rekor ke level US$ 89.000 atau Rp 1,39 miliar (kurs Rp 15.700).

    Hampir setiap hari usai kemenangan Trump, harga Bitcoin mencatatkan rekor baru. Pada 28 November, nilainya kembali mencatatkan rekor baru dengan harga US$ 99.000 atau lebih dari Rp 1,5 miliar. Sejak diumumkan pada 6 November 2024, harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 40%.

    Semakin ngegas, memasuki bulan Desember, harga Bitcoin akhirnya tembus ke level US$ 103.587 atau setara Rp 1,64 miliar. Janji Trump untuk mendorong regulasi yang ramah kripto dan menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset nasional memicu optimisme di pasar.

    “Sejarah menunjukkan bahwa periode akhir tahun sering kali didorong oleh optimisme yang lebih besar dan ini terlihat jelas di pasar kripto. Dengan peningkatan volume perdagangan dan sentimen positif menjelang tahun baru, kami bisa melihat momentum ini berlanjut hingga 2025,” ujar CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangan resmi, Jumat (6/12/2024).

    Setelah konsisten mencatatkan tren peningkatan, pada 10 Desember lalu harga Bitcoin sempat anjlok 5% menjadi US$ 95.519. Berdasarkan Indeks CoinDesk20, penurunan juga terjadi di beberapa aset kripto. Bahkan penurunan 20% untuk Cardano (ADA), Avalanche (AVAX), dan XRP (XRP).

    Tembus Level US$ 107.000

    Akhirnya, pada 17 Desember Bitcoin kembali menciptakan All Time High anyar di level US$ 107.000 atau sekitar Rp 1,7 miliar (kurs Rp 15.925). Selain Trump, kenaikan tersebut dipacu oleh perdagangan whale dan bergabungnya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 sebagai industri teknologi yang memperkuat sentimen bullish.

    Dengan masuk indeks Nasdaq 100, artinya perusahaan itu kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak arus modal yang bisa berubah menjadi pembeli Bitcoin. Analis Pasar dari IG Analyst, Tony Sycamore menyebut Bitcoin masih bisa terbang ke level US$ 110 ribu dengan situasi dan kondisi yang ada sekarang.

    Investor telah bertaruh bahwa pemerintahan Donald Trump yang akan datang akan membawa lingkungan regulasi yang lebih bersahabat buat aset kripto. Ini meningkatkan sentimen yang baik di seputar mata uang alternatif tersebut. Bitcoin saja sudah naik sekitar 150% nilainya pada tahun 2024.

    (acd/acd)

  • Swing Trading vs Scalping, Mana Cocok untuk Kripto?

    Swing Trading vs Scalping, Mana Cocok untuk Kripto?

    Jakarta

    Ada banyak strategi yang dapat diterapkan untuk mendapatkan keuntungan di pasar kripto di mana salah satunya adalah dengan memanfaatkan pergerakan harga mata uang kripto. Salah dua strategi yang populer adalah swing trading dan scalping.

    Namun, kedua pendekatan ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Penasaran apa itu swing trading vs scalping? Nah berikut adalah penjelasnya.

    Apa Itu Swing Trading dan Scalping?

    Swing trading adalah strategi perdagangan yang bertujuan untuk memanfaatkan pergerakan harga yang lebih besar dalam jangka menengah. Seorang trader yang menggunakan pendekatan ini biasanya akan memegang posisi lebih lama dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada potensi pergerakan harga yang dapat diperkirakan.

    Metode swing trading seringkali melibatkan analisis teknikal yang mendalam untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal.

    Sebaliknya scalping adalah strategi yang lebih agresif dan berfokus pada perdagangan jangka sangat pendek. Trader yang menggunakan strategi ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga kecil yang terjadi dalam hitungan menit atau bahkan detik.

    Scalping memerlukan kecepatan eksekusi yang tinggi dan sering kali dilakukan dengan volume perdagangan yang besar.

    Perbedaan Utama Swing Trading dan Scalping

    Jangka Waktu dan Tujuan

    Perbedaan utama antara swing trading dan scalping terletak pada jangka waktu dan tujuan keuntungan. Swing trading memanfaatkan pergerakan harga dalam beberapa hari hingga minggu sehingga Anda sebagai trader atau investor dapat menganalisa lebih lama sambil memantau posisi.

    Sebaliknya scalping berfokus pada range trading yang lebih pendek dari pergerakan harga kecil dalam waktu yang sangat singkat.

    Tingkat Risiko hingga Pengelolaan Modal

    Scalping cenderung memiliki risiko lebih tinggi karena melibatkan banyak transaksi dalam waktu singkat yang dapat mengakibatkan kerugian cepat jika pasar bergerak tidak sesuai harapan. Sementara itu swing trading dapat diasumsikan lebih kecil resikonya karena memberi lebih banyak waktu dalam menganalisis pergerakan pasar sebelum mengambil keputusan.

    Swing trading memungkinkan investor untuk lebih berhati-hati dalam memilih posisi dan memantau tren pasar dalam waktu yang lebih lama. Namun, meskipun resikonya lebih terkendali dalam menjalankan swing trading juga memerlukan disiplin yang lebih besar dalam mengelola posisi selama beberapa hari atau minggu.

    Keterampilan yang Dibutuhkan

    Scalping mengharuskan trader untuk memiliki keterampilan eksekusi cepat, karena keputusan harus dibuat dalam hitungan detik. Anda sebagai trader scalper harus terbiasa dengan volatilitas pasar dan spreads kecil yang membutuhkan ketepatan tinggi dalam eksekusi transaksi.

    Di sisi lain swing trading membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang analisis teknikal dan fundamental yang mendasari pergerakan harga kripto dalam periode waktu yang lebih panjang. Trader swing harus dapat mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang tepat serta memanfaatkan tren pasar.

    Mana yang Lebih Cocok untuk Kripto?

    Volatilitas Pasar Kripto

    Kripto dikenal dengan volatilitas yang sangat tinggi. Harga mata uang kripto dapat naik dan turun dalam waktu sangat singkat yang memberikan peluang besar bagi trader untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kondisi ini, kedua strategi baik itu swing trading dan scalping memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

    ● Swing Trading

    Karena pergerakan harga dalam kripto seringkali sangat besar dalam jangka menengah maka swing trading memungkinkan untuk memanfaatkan fluktuasi harga yang lebih signifikan.

    Sebagai trader swing dapat mengatur posisi untuk mendapatkan keuntungan dari tren jangka menengah yang sering kali lebih menguntungkan di pasar kripto yang sangat volatile.

    ● Scalping

    Di sisi lain scalping dapat memberikan keuntungan lebih cepat dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif. Namun, karena seringkali melibatkan transaksi dalam volume besar dan dalam waktu singkat maka scalping membutuhkan kecepatan eksekusi yang tinggi dan mungkin lebih cocok bagi yang memiliki banyak waktu untuk memantau pasar dan siap menghadapi risiko tinggi.

    Waktu yang Tersedia

    Jika Anda memiliki waktu terbatas untuk memantau pergerakan pasar, swing trading mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Melalui strategi ini investor hanya perlu memantau pasar beberapa kali sehari dan menganalisis tren pasar secara menyeluruh.

    Sebaliknya, scalping mengharuskan Anda untuk aktif memantau pasar sepanjang waktu bahkan bisa saja Anda perlu melakukan ratusan transaksi dalam sehari.

    Toleransi Terhadap Risiko

    Jika Anda lebih menyukai pendekatan yang lebih santai dan dapat mengelola risiko dengan baik maka swing trading lebih cocok untuk Anda. Meskipun risiko tetap ada namun Anda memiliki waktu untuk menganalisis pasar dan menyesuaikan posisi jika terjadi perubahan besar.

    Sebaliknya scalping membutuhkan kemampuan untuk menghadapi volatilitas yang lebih cepat dan memerlukan pengelolaan risiko yang lebih ketat.

    Mana yang Menguntungkan?

    Baik swing trading maupun scalping dapat menguntungkan tergantung pada preferensi pribadi. Jika mampu memanfaatkan tren pasar dalam jangka menengah dan memiliki ketahanan terhadap pergerakan harga besar maka swing trading dapat memberikan hasil yang memuaskan.

    Namun, jika mampu melakukan eksekusi transaksi dengan cepat dan ingin mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil dalam waktu singkat maka scalping bisa menjadi pilihan yang menguntungkan. Kedua strategi memiliki potensi keuntungan dan juga membawa risiko yang harus dikelola dengan bijak.

    Jika Anda tertarik untuk mencoba salah satu strategi di atas maka Tokocrypto adalah exchange ideal yang bisa Anda andalkan. Ada berbagai fasilitas trading kripto yang bisa dimanfaatkan dan tampilan interfacenya sangat memudahkan. Daftar sekarang dan mulai perjalanan trading Anda di dunia kripto bersama Tokocrypto.

    (ega/ega)

  • Pasar Kripto 2025 Berpotensi dalam Tren Bullish

    Pasar Kripto 2025 Berpotensi dalam Tren Bullish

    Jakarta, Beritasatu.com  – Pasar aset kripto pada 2025 diperkirakan masih dalam tren bullish (menguat) sejalan dengan sejumlah sentimen postif, khususnya dari global.  

    “Pasar kripto diprediksi bullish pada 2025,” kata Chief Marketing Officer Pintu, aplikasi kripto, Timothius Martin di Jakarta, Minggu dilansir Antara.

    Potensi kenaikan itu ditandai positifnya berbagai faktor makroekonomi seperti, pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serika, The Fed, meningkatnya money supply global M2, hingga regulasi dari presiden terpilih AS Donald Trump yang diproyeksi mendukung penuh industri kripto. “kami berharap seluruh faktor tersebut menjadi pendorong positif bagi industri kripto di Indonesia,” kata Timothius.

    Setelah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS, harga aset kripto terus mencetak rekor baru. Bahkan harga Bitcoin melampaui US$ 100.000. Terpilihnya Donald Trump memunculkan optimisme pemerintahannya akan mendukung regulasi yang ramah terhadap mata uang kripto.  

    Di tengah proyeksi bullish-nya pasar kripto 2025, pada 2024 kripto memperlihatkan optimisme. Pada awal 2024, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menyetujui perdagangan ETF spot Bitcoin & ETH oleh yang membuka jalan investasi bagi institusi besar untuk masuk ke pasar kripto. 

    Sementara di dalam negeri, kata Timothius, industri kripto mengalami peningkatan baik dari sisi nilai transaksi hingga jumlah investor. Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti) mencatat, transaksi aset kripto di Indonesia periode Januari hingga Oktober 2024 menyentuh Rp 475,13 triliun.

    Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor kripto hingga Oktober 2024 mencapai 21,63 juta, naik 360.000 dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Positifnya pertumbuhan industri kripto di Indonesia tidak terlepas dari peran regulator yang memastikan kepastian hukum bagi perdagangan aset kripto,” ujar Timothius.

    Di tengah proyeksi bullish-nya pasar kripto 2025, performa PT Pintu Kemana Saja (Pintu) sepanjang 2024 mengalami peningkatan. Dari sisi trading volume dan jumlah downloaders naik hampir 300% secara year on year (yoy). Saat ini, aplikasi Pintu telah diunduh lebih 9 juta kali. Selain itu, jumlah aset kripto yang diperdagangkan telah mencapai 320. “2024 menjadi tahun yang luar biasa bagi seluruh pemain di industri kripto, termasuk Pintu,” kata dia.

     

  • Bitcoin Terbang, Penipu Kripto Menggila Kuras Rekening Rp 35 Triliun

    Bitcoin Terbang, Penipu Kripto Menggila Kuras Rekening Rp 35 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena penipuan di ranah digital kian mengkhawatirkan. Jumlah korban makin banyak yang mengalami kerugian, terutama dari segi keuangan.

    Salah satu bentuk penipuan yang paling sering terdengar adalah pencurian mata uang kripto. Angkanya melonjak 21% di 2024 menjadi US$2,2 miliar atau setara Rp 35,7 triliun, menurut laporan dari firma analis blockchain, Chainalysis.

    Pada 2023, kerugian dari pencurian mata uang kripto ‘hanya’ US$1,8 miliar atau setara Rp 29,2 triliun.

    Kerugian dari peretasan mata uang kripto melebihi angka US$1 miliar dalam 4 tahun terakhir. Jumlah insidennya pun melonjak dari 282 kasus di 2023 menjadi 303 kasus di 2024.

    Dikutip dari Reuters, Jumat (20/12/2024), peningkatan pencurian mata uang kripto melonjak seiring peningkatan harga Bitcoin tahun ini yang mencapai 140%.

    Harga Bitcoin tembus US$100.000 menyusul kemenangan Presiden AS terpilih Donald Trump. Dalam kampanyenya, Trump mengatakan mendukung industri kripto sepenuhnya.

    “Seiring dengan booming-nya pasar aset digital, penggunaan ilegal kripto juga bertumbuh,” kata peneliti keamanan siber Chainalysis, Eric Jardine.

    “Perlawanan terhadap pelanggaran kripto, terutama penipuan, menjadi tantangan besar yang dihadapi industri tahun depan,” ia menambahkan.

    Pencurian kripto tahun ini didominasi pelanggaran terhadap kunci pribadi yang mengontrol akses ke aset pengguna. Sebagian besar serangan menargetkan platform terpusat, kata laporan itu.

    Di antara peretasan yang paling menonjol adalah pencurian lebih dari US$305 juta dari bursa kripto Jepang DMM Bitcoin pada bulan Mei dan hilangnya $235 juta dari WazirX India pada bulan Juli.

    Peretasan kripto yang terkait dengan Korea Utara meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu ke rekor tertinggi $1.3 miliar pada tahun 2024, kata Chainalysis.

    PBB menyebut mata uang kripto memungkinkan Korea Utara menghindari sanksi internasional. Negara kekuasaan Kim Jong Un tersebut secara rutin menyangkal keterlibatannya dalam peretasan dunia maya atau pencurian kripto.

    (fab/fab)

  • Pemerintah El Salvador Akan Terus Beli Bitcoin meskipun Dapat Peringatan IMF

    Pemerintah El Salvador Akan Terus Beli Bitcoin meskipun Dapat Peringatan IMF

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah El Salvador menegaskan akan terus membeli bitcoin, bahkan dengan intensitas yang mungkin tinggi, meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) telah memberikan peringatan terkait eksposur terhadap mata uang kripto.

    Melansir Reuters, Jumat (20/12/202), Direktur Kantor Bitcoin Nasional El Salvador Stacy Herbert menyatakan, Bitcoin tetap akan berstatus alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Pemerintah juga berencana menambah cadangan strategis Bitcoin untuk mendukung kebijakan mereka.

    Sebelumnya, pada hari Rabu (18/12/2024), El Salvador mencapai kesepakatan pinjaman senilai US$ 1,4 miliar dengan IMF. Dalam perjanjian tersebut, pemerintahan Presiden Nayib Bukele sepakat untuk mengurangi kebijakan terkait Bitcoin, termasuk membatasi penggunaannya sebagai alat pembayaran pajak. Nantinya, transaksi pajak hanya akan dilakukan menggunakan mata uang resmi lainnya, yaitu dolar AS.

    Juru bicara IMF Julie Kozack menyampaikan, reformasi hukum di El Salvador akan membuat penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta menjadi opsional, bukan lagi kewajiban.

    Keputusan El Salvador untuk melanjutkan pembelian Bitcoin dipandang oleh beberapa analis sebagai langkah untuk mengatasi dampak negatif dari pengurangan status Bitcoin dalam kebijakan ekonomi negara tersebut.

    “Mengingat skala dan ketentuan kesepakatan dengan IMF, langkah ini bisa menjadi upaya strategis dari Bukele,” ujar Kepala Perdagangan dan Produk Terstruktur Moneycorp Eugene Epstein.

    Saat ini, El Salvador memiliki 5.968 Bitcoin dengan nilai mencapai US$ 594 juta. Harga bitcoin mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh pernyataan presiden terpilih AS, Donald Trump, yang berencana menjadikan bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis, mirip dengan cadangan minyak nasional.

    Pada September 2021, El Salvador menjadi negara pertama yang menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, berdampingan dengan dolar AS. Kebijakan ini sempat memicu ketegangan dengan IMF, yang menilai penggunaan Bitcoin membawa risiko finansial dan hukum. 

    Namun, IMF juga mencatat bahwa risiko-risiko tersebut hingga kini belum terealisasi. Presiden Bukele aktif mempromosikan negaranya sebagai pusat perdagangan mata uang digital. Bulan lalu, El Salvador menyelenggarakan konferensi bertajuk “Adopsi Bitcoin” yang menarik perhatian internasional.

    Selain itu, El Salvador juga dikenal dengan pantai Bitcoin, sebuah destinasi wisata pantai yang mengintegrasikan bitcoin sebagai metode pembayaran. Area ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang tertarik dengan ekosistem mata uang digital.

  • Bos The Fed Ogah Terlibat Rencana Trump Bentuk Cadangan Strategis Bitcoin AS

    Bos The Fed Ogah Terlibat Rencana Trump Bentuk Cadangan Strategis Bitcoin AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengatakan pihaknya tidak ingin terlibat dalam upaya pemerintah untuk menimbun bitcoin dalam jumlah besar.

    “Kami tidak diizinkan memiliki bitcoin,” kata Powell dalam konferensi pers dikutip dari Reuters pada Kamis (19/12/2024) setelah pertemuan kebijakan dua hari terakhir Fed.

    Adapun, pada pertemuan itu para pembuat kebijakan memangkas suku bunga seperti yang diharapkan sambil mengisyaratkan jalur yang kurang pasti untuk kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang.

    Terkait masalah hukum seputar kepemilikan bitcoin, Powell menyebut hal itu perlu dipertimbangkan oleh Kongres AS. Tetapi, Powell mengatakan pihaknya tidak mengharapkan perubahan hukum di Fed.

    Pimpinan Fed tersebut membahas prospek keterlibatan bank sentral dalam gagasan pemerintah membangun Cadangan Strategis Bitcoin setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat.

    Komentar Powell merusak nilai bitcoin, yang telah meningkat tajam bersama dengan aset kripto lainnya sejak kemenangan Trump dalam pemilihan umum 5 November karena prospek pendekatan pemerintah yang lebih lepas tangan terhadap kelas aset yang jarang berfungsi sebagai uang sebenarnya, tetapi sebagian besar digunakan sebagai sarana spekulasi.

    Trump telah mengisyaratkan akan membuat cadangan strategis bitcoin AS. Namun, presiden terpilih tersebut belum memberikan perincian tentang apa saja yang diperlukan untuk cadangan tersebut, selain mengatakan bahwa kepemilikan awalnya dapat mencakup bitcoin yang disita dari penjahat, persediaan sekitar 200.000 token senilai sekitar US$21 miliar pada harga saat ini.

    Bitcoin telah meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini menjadi lebih dari US$100.000 karena optimisme atas sikap Trump yang pro-kripto. Aset tersebut telah terbukti tidak stabil dalam 15 tahun keberadaannya, yang menurut para analis mengurangi kegunaannya sebagai penyimpan nilai atau unit pertukaran, atribut utama mata uang cadangan.

    Senator dari Partai Republik, Cynthia Lummis telah memperkenalkan sebuah Rancangan undang-undang (RUU) untuk membuat cadangan semacam itu. Pada rancangan itu, Departemen Keuangan AS akan membeli 200.000 bitcoin setiap tahun hingga persediaan mencapai satu juta token. Pembelian tersebut akan didanai oleh simpanan bank Fed dan kepemilikan emas.

    Pendanaan cadangan bitcoin strategis kemungkinan akan memerlukan persetujuan Kongres dan penerbitan utang Treasury baru, menurut sebuah analisis yang diterbitkan minggu ini oleh Barclays. Mengingat kemungkinan cara cadangan semacam itu dapat dibuat, “kami menduga rencana semacam itu akan menghadapi perlawanan keras dari Fed,” kata analis Barclays.

    Secara lebih luas, pejabat Fed bersikap skeptis terhadap sekuritas seperti bitcoin karena mereka juga telah menarik diri dari upaya mereka sendiri untuk menciptakan dolar yang sepenuhnya digital demi mengizinkan sektor swasta untuk berinovasi dalam teknologi pembayaran.

    Peran utama Fed terkait mata uang kripto tampaknya berpusat pada bagaimana aset tersebut dapat memengaruhi keamanan konsumen dan sektor perbankan.

    “Kami mengatur dan mengawasi bank dan kami ingin interaksi antara bisnis kripto dan bank … tidak mengancam kesehatan dan kesejahteraan bank,” kata Powell pada tanggal 4 Desember. Namun, dia juga mencatat saat itu bahwa dalam hal aset kripto, “kami tidak mengaturnya secara langsung.”

    Trump berencana untuk menunjuk mantan eksekutif PayPal David Sacks ke posisi baru White House AI dan Crypto Czar. Sementara itu, konsultan pro-kripto Paul Atkins dipilih untuk memimpin Securities and Exchange Commission (SEC).

  • IMF Sepakat Beri Pinjaman ke El Salvador, Penggunaan Bitcoin Bakal Menyusut?

    IMF Sepakat Beri Pinjaman ke El Salvador, Penggunaan Bitcoin Bakal Menyusut?

    Bisnis.com, JAKARTA – El Salvador mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait pemberian pinjaman setelah empat tahun negosiasi yang menegangkan akibat adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah oleh negara tersebut. 

    Mengutip Bloomberg pada Kamis (19/12/2024), negara Amerika Tengah dan pemberi pinjaman yang berpusat di Washington tersebut menyetujui program pinjaman sebesar US$1,4 miliar yang akan dicairkan selama 40 bulan, menurut pernyataan IMF. 

    Sebagai gantinya, El Salvador telah setuju untuk mengadopsi langkah-langkah yang akan meningkatkan keseimbangan primernya dan membantu memangkas rasio utang terhadap PDB.

    IMF mengutip upaya pemerintah dalam memperbaiki situasi fiskal, menumbuhkan ekonomi, menurunkan inflasi, dan mengelola kewajiban utang jangka pendek.

    Kesepakatan tersebut juga menunjukkan konsesi oleh pemerintah Bukele terkait aset digital, yang sebelumnya menjadi titik kritis utama. Reformasi hukum akan menjadikan penerimaan mata uang kripto bersifat sukarela bagi sektor swasta. Risiko proyek Bitcoin El Salvador, kata IMF, akan berkurang secara signifikan sejalan dengan kebijakan IMF.

    Selain itu, partisipasi pemerintah dalam dompet kripto lokal yang dikenal sebagai Chivo — proyek yang penuh dengan kesulitan teknis — akan dihentikan secara bertahap. 

    Penerapan Bitcoin oleh Presiden Nayib Bukele pada 2021 membuat pemerintah berselisih dengan IMF, memicu penurunan peringkat kredit, menakut-nakuti investor, dan membuat harga obligasi anjlok. 

    Meskipun masih memerlukan persetujuan dari dewan eksekutif IMF, kesepakatan tersebut akan membawa penyelesaian pada masalah yang telah lama membingungkan investor di pasar obligasi El Salvador.

    Pemerintah merilis Chivo pada September 2021 dan menjanjikan Bitcoin gratis senilai US$30 bagi orang-orang yang mendaftar. Penawaran tersebut, yang saat itu setara dengan upah satu hari, menarik lebih dari 3 juta pendaftar. 

    Namun, penggunaan dan adopsi jangka panjang mengalami kendala, Bank Sentral negara tersebut mengatakan pada tahun 2022 bahwa kurang dari 2% dari semua pengiriman uang telah dikirim menggunakan dompet digital sejak peluncurannya. 

    Bukele baru-baru ini mengatur perubahan haluan dengan membeli kembali uang dolar dengan harga diskon, melunasi obligasi lain lebih awal, merestrukturisasi utang pensiun, dan membiayai kembali sebagian sekuritas domestiknya. 

    Obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2052 melonjak dari di bawah 30 sen per dolar pada pertengahan tahun 2022 menjadi sekitar 106 sen, memberi penghargaan kepada investor utang dengan salah satu pengembalian terbaik di negara berkembang.

    Pemerintah secara mengejutkan kembali ke pasar obligasi pada bulan April, menjual obligasi global senilai US$1 miliar dalam kesepakatan yang lebih manis di mana suku bunga obligasi meningkat jika El Salvador gagal memperoleh beberapa peningkatan peringkat kredit atau kesepakatan dengan IMF. 

    Pemerintah juga melakukan pertukaran utang dengan alam untuk menyalurkan dana ke sungai terpanjang di negara itu pada bulan Oktober, dan kemudian menjual obligasi 30 tahun senilai US$1 miliar lagi untuk membeli kembali obligasi yang ada dan melunasi tunggakan pemerintah.

  • Bitcoin Pecah Rekor, Satu koin BTC Nilainya Setara 1000 Gram Emas – Halaman all

    Bitcoin Pecah Rekor, Satu koin BTC Nilainya Setara 1000 Gram Emas – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –  Menjelang penutupan tahun 2024, harga Bitcoin terus mencatatkan lonjakan menyentuh level tertinggi (all time high/ATH) hingga Bitcoin kini memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas.

    Mengutip dari laporan Decrypt, selama 24 jam terakhir Bitcoin dilaporkan naik sebesar 2,46 persen, melesat ke level 107.161 dolar AS per koin, mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Sidney Powell, CEO dan salah satu pendiri pasar modal institusional Maple Finance, menyebut harga satu Bitcoin sekarang dapat ditukarkan dengan 37 ons atau sekitar 1.048 gram emas. 

    Sebuah perusahaan perdagangan aset digital yang berbasis di Singapura, QCP Capital, yang menyebut lonjakan Bitcoin membuat status aset kripto ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai emas digital.

    Jika dilihat dari volatilitasnya, Bitcoin memiliki keunggulan karena kode Bitcoin membatasi suplai maksimum hingga 21 juta token.  

    Ini berbeda dengan produksi penambangan emas yang bisa dilakukan terus menerus.

    Keunggulan itu yang membuat Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi meskipun ada perubahan harga yang lebih signifikan, dengan volatilitas mendekati 50 Persen.

    Berbanding terbalik dengan Bitcoin, Volatilitas emas justru jauh lebih rendah, hanya sekitar 20 persen per tahun.

    Lonjakan Bitcoin terjadi menyusul kemenangan Donald Trump dalam bursa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

    Harga bitcoin telah melonjak lebih dari 50 persen sejak pemilu pada 5 November 2024, hingga nilai total pasar mata uang kripto telah meningkat hampir dua kali lipat sepanjang tahun ini mencapai rekor lebih dari 3,8 triliun dollar AS.

    Kendati koin ini dimulai sebagai aset untuk memfasilitasi pembayaran Peer-to-Peer, namun BTC terus berkembang menjadi lindung nilai yang sah terhadap inflasi. 

    Terlebih Bitcoin memiliki sifat yang terdesentralisasi, memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka.

    Kelebihan ini yang membuat Bitcoin dilirik sebagai alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi, inflasi dan devaluasi mata uang fiat.

    Lonjakan harga Bitcoin diprediksi akan terus terjadi hingga tahun depan.

    Peter Brandt, seorang pedagang komoditas kawakan, yakin bahwa  BTC dapat melipatgandakan valuasinya terhadap emas, naik hingga 89 ons per BTC.

    Meski Bitcoin mencatatkan lonjakan tajam, namun para analis memperingatkan investor agar berhati-hati lantaran Bitcoin tidak memiliki regulasi yang mengikat.

    Hal ini dikhawatirkan bakal menjadi faktor yang dapat menghambat adopsinya Bitcoin sebagai alat investasi jangka panjang yang stabil.

     

  • Modus Penipuan Baru di WhatsApp, Rekening Rp 3,5 Triliun Dikuras Habis

    Modus Penipuan Baru di WhatsApp, Rekening Rp 3,5 Triliun Dikuras Habis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Modus penipuan di WhatsApp kian mengkhawatirkan. Salah satu yang banyak ditemukan adalah penipuan gamifikasi lewat aplikasi pesan singkat atau disebut ‘task scams’.

    Komisi Perdagangan Federal (FTC) melaporkan pihaknya menerima sekitar 20.000 aduan terkait penipuan tersebut di paruh pertama 2024. Angka itu melonjak dari 5.000 aduan di 2023.

    FTC mengatakan angka di lapangan kemungkinan besar jauh lebih banyak. Sebab tak semua korban penipu melakukan pelaporan.

    Adapun kerugian yang dihimpun dari penipuan tersebut di paruh pertama 2024 senilai US$220 juta (Rp 3,5 triliun) atau naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 2020-2023.

    Secara singkat, penipu dengan modus task scams akan meminta korban melakukan pekerjaan mudah yang berulang, seperti memberikan ‘like’ pada sebuah video atau memberikan pemeringkatan alias ‘rating’ ke gambar sebuah produk.

    Pekerjaan ini dilakukan di sebuah aplikasi atau platform online. Tujuannya menciptakan ilusi bahwa korban menyelesaikan pekerjaan dan akan mendapat komisi untuk setiap klik yang dikerjakan.

    Biasanya pekerjaan ini ditawari melalui WhatsApp. Adapun satu set pekerjaan berkisar 40 kali like atau rating. Jika pekerjaan selesai, korban dijanjikan komisi dan potensi untuk mendapat pekerjaan dengan skala lebih besar.

    Banyak korban mengatakan awalnya mereka benar-benar diberikan komisi. Dari situ, mereka menjadi percaya kepada penipu untuk melakukan pekerjaan lanjutan.

    Nah, penipu lantas akan meminta korban memasukkan deposit dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan pekerjaan lanjutan. Korban harus membayar deposit tersebut untuk mengakses penghasilan yang ditampilkan pada platform.

    Namun, berapa pun penghasilan Anda yang ditunjukkan oleh platform, sebenarnya itu semua adalah tipuan. Uang deposit yang Anda berikan ke platform sepenuhnya menjadi milik penipu.

    Ada beragam buaian yang akan disampaikan penipu untuk membuat korban terus-terusan diperas. Namun, biasanya mulanya berasal dari sebuah chat asing yang masuk ke WhatsApp.

    Chat itu umumnya berisi ajakan untuk mendapat uang dari pekerjaan yang mudah. Kata kunci yang biasanya digunakan adalah ‘promosi produk’ dan ‘optimasi aplikasi’.

    Platform untuk melakukan pekerjaan mudah dan repetitif itu juga tampak meyakinkan. Saldo penghasilan bisa dicek, sehingga menciptakan ilusi bahwa korban benar-benar sedang mengumpulkan uang.

    Umumnya, mata uang kripto dipilih oleh penipu untuk melancarkan aksi ini. Pembayaran kripto membantu memperluas penipuan ini.

    FTC melaporkan hilangnya uang kripto senilai US$41 juta (Rp 658 miliar) di paruh pertama 2024 akibat penipuan ini. Angka itu naik dari US$21 juta sepanjang 2023.

    “Saat ini banyak orang yang melaporkan kehilangan uang melalui task scams dengan menggunakan mata uang kripto ketimbang metode pembayaran lain,” tertera pada laman resmi FTC, dikutip Selasa (17/12/2024).

    Untuk menghindarinya, berikut langkah yang perlu Anda catat:

    Jangan pedulikan chat di WhatsApp atau platform pesan singkat lainnya terkait tawaran pekerjaan mudah dan berulang.
    Jangan pernah membayar orang lain untuk mendapat penghasilan. Penipu kerap meminta korban membayar jumlah tertentu sebelum menerima penghasilan. Ini adalah jebakan klasik yang perlu dihindari.
    Jangan percaya siapa pun jika mereka menawarkan bayaran untuk ‘like’ atau ‘rate’ sesuatu di platform online. Praktik tersebut ilegal dan tak ada perusahaan legal yang akan melakukannya.

    Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)