Topik: Mata uang kripto

  • Transaksi Kripto RI Kebakaran, Rontok Rp 109,76 Triliun

    Transaksi Kripto RI Kebakaran, Rontok Rp 109,76 Triliun

    Jakarta

    Transaksi mata uang kripto di Indonesia mengalami penurunan jelang akhir tahun. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi aset kripto melemah 24,53% secara bulanan dari Rp 49,29 triliun di bulan Oktober 2025 menjadi Rp 37,20 triliun pada November 2025.

    Kemudian secara tahunan, transaksi aset kripto juga turun 19,72% atau terkoreksi sebesar Rp 109,76 triliun. Adapun rinciannya, total nilai transaksi aset kripto hingga November 2025 sebesar Rp 446,77 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 556,53 triliun.

    CEO Tokocrypto Calvin Kizana menjelaskan penurunan transaksi ini terjadi seiring runtuhnya harga harga Bitcoin (BTC) yang mencatat bulan terburuk kedua sepanjang 2025. Pada November, harga Bitcoin terkoreksi lebih dari 17% akibat kombinasi arus keluar dana ETF Bitcoin, melemahnya permintaan institusional, dan tekanan jual dari investor jangka pendek.

    “Tekanan pasar global semakin besar setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperluas kebijakan tarif terhadap China pada 10 Oktober 2025, yang memicu penilaian ulang risiko di pasar global. Volatilitas berlanjut hingga November dan diperparah oleh penutupan pemerintahan AS yang memecahkan rekor, sehingga memperketat likuiditas di pasar keuangan tradisional,” jelas Calvin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/12/2025).

    Selain itu, arus dana institusional BTC juga melemah yang tercermin dalam data SoSo Value, di mana ETF Bitcoin di Amerika Serikat (AS) mengalami arus keluar dana sebesar US$ 3,48 miliar sepanjang November. Kondisi ini mempengaruhi sentimen investor domestik, yang cenderung mengambil posisi wait and see menjelang akhir tahun.

    Sementara berdasarkan transaksi di Tokocrypto hingga November 2025, total nilai transaksi tercatat mendekati Rp150 triliun. Capaian ini mencerminkan tingginya minat dan partisipasi pengguna meskipun pasar global tengah berada dalam fase koreksi.

    “Kami melihat pasar kripto global memang sedang berada dalam fase koreksi yang berdampak pada psikologi investor, termasuk di Indonesia yang cenderung bersikap wait and see menjelang akhir tahun. Namun, minat terhadap aset kripto tetap kuat,” ujar dia.

    Lihat juga Video: Modus Pria Bandung Bobol Situs Kripto London Rp 6,6 M

    (kil/kil)

  • Geger Kasus Peretasan BI-FAST, OJK: Terorganisir Lintas Negara

    Geger Kasus Peretasan BI-FAST, OJK: Terorganisir Lintas Negara

    Jakarta

    Industri perbankan digegerkan dengan dugaan peretasan sistem BI-FAST yang dilakukan melalui aktivitas transfer ilegal di beberapa bank pembangunan daerah (BPD) beberapa waktu lalu. Peretasan ini bahkan disebut menelan kerugian nasabah hingga Rp 200 miliar.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyebut peretasan ini terjadi secara terorganisir lintas negara. Pasalnya, banyak dana hasil peretasan tersebut dikonversi ke bentuk mata uang kripto.

    “OJK menduga bahwa ini adalah organize crime, bukan kejahatan individual ini sekarang, kejahatannya adalah kejahatan bisa dikatakan terorganisasi,” ungkap Dian kepada wartawan di Four Season, Jakarta, Senin (15/12/2025).

    Dian mengaku kesulitan memblokir dana yang telah dikonversi ke mata uang kripto. Pasalnya, konversi ini dilakukan di bursa-bursa kripto internasional.

    “Yang paling kita khawatirkan adalah pelarian dananya ini justru kita tidak bisa blok lebih cepat karena sekarang dilarikan ke kripto internasional. Jadi begitu melalui, begitu ditransfer ke kripto internasional, ke kripto global, ini kemudian kita seperti kehilangan track,” ungkapnya,

    Meski begitu, Dian mengaku telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mendorong kolaborasi lembaga lintas negara. Karena menurutnya, peristiwa ini juga dialami oleh negara-negara lainnya.

    “Sebetulnya banyak negara kena juga gitu ya. Nah ini yang kita, pemberantasannya tidak bisa dilakukan oleh satu negara seperti kita, tapi juga oleh seluruh negara terkait gitu. Nah itu yang sedang akan kita upaya, itu sudah ada komitmen kita dengan Bank Indonesia untuk melakukan itu,” pungkasnya.

    (ahi/kil)

  • Ikuti Saran Warren Buffett Bila Ingin Kaya Saat Gaji Pas-pasan

    Ikuti Saran Warren Buffett Bila Ingin Kaya Saat Gaji Pas-pasan

    Filosofi investasi Buffett sederhana: Beli bisnis hebat dengan harga wajar dan pertahankan selama bertahun-tahun. Ini berarti fokus pada kualitas saat Anda melakukan pembelian atau investasi. Buffett juga dikenal mengatakan bahwa periode kepemilikan favoritnya adalah “selamanya.”

    Bagi investor rata-rata, ini berarti berinvestasi dalam aset yang akan Anda pegang selama beberapa dekade, bukan beberapa hari. Memilih reksa dana indeks atau ETF dengan biaya rendah dapat menjadi investasi jangka panjang yang bagus, misalnya, dan memungkinkan Anda untuk membeli ratusan perusahaan berkualitas dalam satu reksa dana.

    6. Simpan Uang Tunai untuk Keadaan Darurat

    Buffett selalu menyimpan banyak uang tunai. Ini membantunya tetap tenang ketika pasar turun dan memungkinkannya untuk membeli ketika orang lain panik. Bahkan, perusahaan induknya, Berkshire Hathaway, saat ini memegang jumlah uang tunai yang sangat besar, menunggu peluang.

    Bagi Anda, itu berarti memiliki dana darurat yang mencakup setidaknya tiga hingga enam bulan pengeluaran. Dan memiliki “dana peluang” yang disisihkan untuk penawaran bagus yang mungkin Anda temukan.

    Uang tunai juga mencegah Anda bergantung pada kartu kredit ketika terjadi hal-hal tak terduga dalam hidup dan memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan percaya diri selama penurunan pasar.

    7. Tetaplah pada Hal yang Sederhana

    Buffett menghindari investasi rumit yang tidak dia pahami. Itulah mengapa dia menunda investasi di perusahaan teknologi begitu lama, dan meskipun dia mungkin tidak akan pernah memiliki mata uang kripto. Ini telah membantunya sukses.

  • Investor Berbondong-bondong ke 8HoursMining untuk Mendapatkan Pendapatan Pasif Kripto

    Investor Berbondong-bondong ke 8HoursMining untuk Mendapatkan Pendapatan Pasif Kripto

    Pada tahun 2025, pasar kripto berada di bawah pengaruh bank sentral AS, Federal Reserve, yang tidak langsung namun kuat. Seiring investor global dan pemegang kripto mencermati perkembangan keuangan tradisional, keputusan kebijakan moneter The Fed telah menjadi pendorong utama sentimen risiko, arus likuiditas, dan pilihan alokasi aset — termasuk bagaimana orang menyikapi mata uang kripto, penambangan, dan strategi pencarian imbal hasil.

    Apa Artinya Ini bagi Kripto — dan Mengapa Beberapa Investor Lebih Memilih Penambangan/Hasil daripada Perdagangan
    Meskipun permintaan dan selera risiko meningkat, pasar kripto tetap volatil dan tidak dapat diprediksi. Fluktuasi harga, ketidakpastian makro, dan hambatan regulasi membuat banyak investor merasa tidak nyaman untuk hanya mengandalkan apresiasi harga. Di sinilah strategi pendapatan kripto alternatif—seperti penambangan awan atau kontrak penambangan dengan imbal hasil tetap—mendapatkan daya tarik. Metode-metode ini menawarkan jenis eksposur yang berbeda: bukan pada pergerakan harga token, melainkan pada ekonomi penambangan dan imbal hasil infrastruktur.

    Misalnya, kontrak penambangan dapat menawarkan imbal hasil harian atau jangka pendek yang terlindungi dari volatilitas token sesaat. Bagi investor yang lebih menyukai aliran pendapatan yang terprediksi daripada kepemilikan spekulatif, hal ini menghadirkan alternatif yang menarik.

    – Jenny (Amerika Serikat)

    Setelah menyaksikan aset-aset yang sensitif terhadap suku bunga berfluktuasi tajam, Jenny menghentikan perdagangan jangka pendek sepenuhnya. Ia mengalihkan sebagian portofolionya ke kontrak penambangan awan, menjelaskan bahwa ia “menginginkan sesuatu yang tetap menghasilkan pendapatan harian, terlepas dari fluktuasi harga.”

    Dia menemukan bahwa siklus kontrak 8HoursMining yang dapat diprediksi membantu mengurangi tekanan keuangan yang dia rasakan selama volatilitas pasar.

    – Carlos (Prancis)

    Carlos dulu sangat bergantung pada perdagangan ayunan altcoin. Namun, setelah pernyataan kebijakan terakhir Federal Reserve memicu koreksi cepat sebesar 9% di seluruh token utama, ia memindahkan dananya ke kontrak penambangan otomatis 8HoursMining , dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih stabil.

    – Lena (Jerman)

    Sebagai investor konservatif, ia tidak pernah menyukai ketidakpastian berita makro. Perubahan arahan The Fed mendorongnya untuk melakukan diversifikasi ke struktur pendapatan berbasis pertambangan. Kini ia menggunakan 8HoursMining sebagai “zona penyangga” antara perdagangan berisiko tinggi dan kepemilikan jangka panjang.
    Mengapa Kebijakan The Fed Mengarahkan Investor pada Penambangan Awan
    Ketika Federal Reserve memperketat atau melonggarkan kebijakan, tiga hal terjadi:Likuiditas menjadi tidak stabilPasar global menjadi sangat sensitifAset berisiko (termasuk kripto) berfluktuasi secara intens
    Lingkungan ini membuat hasil yang dapat diprediksi menjadi lebih menarik — terutama bagi investor yang lebih menyukai pengembalian harian yang stabil daripada mengikuti gelombang harga yang panjang.

    Penambangan awan memenuhi permintaan ini karena berfokus pada:

    √ Output penambangan
    √ Efisiensi daya hash
    √ Struktur pendapatan yang dikontrak

    daripada mengandalkan spekulasi harga token saja.

    Fitur Utama Penambangan 8Jam
    Jaringan penambangan global di 70+ lokasiEnam tahun beroperasi tanpa gangguan100% energi terbarukan yang mendukung semua aktivitas penambanganKeamanan tingkat bank: enkripsi SSL, penyimpanan dingin, perlindungan berlapisTerdaftar dan berlisensi di Inggris RayaWaktu respons dukungan pelanggan 1–3 menitDukungan multi-mata uang: BTC, ETH, XRP, LTC, DOGE, SOL, USDT, USDC, dan lainnya
    Cara Bergabung dengan 8Hours Mining
    Partisipasi disederhanakan menjadi dua langkah:

    Jenis kontrakInvestasi
    Durasi KontrakPengembalian Tetap
    Total Pembayaran

    Uji Coba Pengguna Baru$1002 hari
    $6$106
    Penambang Ant S17 Pro$6006 hari
    $48,6$648,6
    WhatsMiner M30S$1.50012 hari
    $252$1.752
    Avalon A1246$3.50016 hari
    $812$4.312
    Penambang Ant S19j Pro$6.00020 hari
    $1.800$7.800
    Antminer S19K Pro$9.70027 hari
    $4.190,4$13.890,4

    Pendapatan harian didistribusikan secara otomatis.

     
    Penarikan tersedia setelah saldo akun mencapai $100 .

    Mengapa Investor Memilih 8HoursMining di Pasar yang Didorong oleh The Fed
    Mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga tokenStruktur pembayaran harian menawarkan stabilitas psikologisAmbang batas masuk yang lebih rendah selama ketidakpastian makro yang tinggiTidak diperlukan perangkat keras selama fluktuasi rantai pasokan globalWaktu yang tepat ketika Federal Reserve meningkatkan tekanan ekonomi
    Dengan platform seperti 8HoursMining , investor kini menemukan cara untuk tetap berada dalam industri kripto tanpa tertelan oleh volatilitas setiap kali Fed berbicara .
    Kesimpulan
    Kebijakan moneter Federal Reserve yang terus berkembang terus membentuk pasar keuangan global — dan pada tahun 2025, kripto pun tak terkecuali. Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dan peningkatan likuiditas telah menghidupkan kembali permintaan aset berisiko, termasuk mata uang kripto dan strategi pendapatan berbasis penambangan. Bagi investor yang berhati-hati terhadap volatilitas, kontrak penambangan dan eksposur kripto berbasis infrastruktur dapat menawarkan jalan tengah yang seimbang: potensi keuntungan, dengan sedikit prediktabilitas.

    Seiring dengan berjalannya siklus ekonomi makro, platform penambangan dan layanan penambangan awan — yang dikelola dengan baik dan dioperasikan secara transparan — dapat muncul sebagai alternatif penting bagi mereka yang mencari pengembalian terkait kripto yang konsisten.

    Situs web resmi: https://hoursmining.com

    Email kontak: info@hoursmining.com

  • Dari Aset ke Ladang Spekulasi

    Dari Aset ke Ladang Spekulasi

    Jakarta

    “Harga emas telah meledak dalam beberapa bulan terakhir,” jelas Kepala Strategi Investasi Logam Mulia di MKS PAMP Group, Nicky Shields dalam wawancara dengan DW.

    “Ini merupakan indikator dari menurunnya kepercayaan pada pemerintah dan institusi-institusi.” Pertanyaannya adalah apakah pasar yang relatif kecil untuk reksa dana emas dapat menyerap limpahan modal saat ini.

    MKS PAMP Group, yang bermarkas di Jenewa, termasuk di antara para pelaku industri logam mulia global yang paling penting. Mereka mengolah emas, perak, dan platina menjadi batangan, koin, serta produk untuk perusahaan perhiasan dan industri, dan juga menawarkan investasi bagi investor institusional maupun pribadi.

    “Emas kertas”: Putri kesayangan para investor

    Menurut data dari World Gold Council, nilai aset global yang dikelola dalam emas ETF (Exchange Traded Funds) meningkat dari 472 miliar dolar AS pada bulan September menjadi 503 miliar dolar AS pada bulan Oktober, naik enam persen. Hanya pada bulan Oktober saja, arus masuknya mencapai 8,2 miliar dolar AS, jauh di atas rata-rata tahunan sebelumnya yang sebesar 7,1 miliar dolar AS.

    Pada kuartal ketiga (Q3) 2025, dari Juli hingga September, emas ETF yang didukung fisik mencatat arus masuk rekor 26 miliar dolar AS. Investor Amerika Utara memimpin kenaikan dengan 16,1 miliar dolar AS, sementara dana Eropa mencatat pembelian kuat dan mencapai kuartal terkuat kedua di kawasan tersebut dengan 8,2 miliar dolar AS.

    Emas ETF (Exchange Traded Funds) adalah dana yang diperdagangkan di bursa yang meniru harga emas, tanpa mengharuskan investor membeli atau menyimpan emas batangan secara fisik. Banyak emas ETF menyimpan emas fisik di brankas yang dialokasikan sebagai aset dana, sehingga sering disebut sebagai “emas kertas”.

    Berbeda dengan reksa dana saham, emas ETF hanya memiliki satu komponen—yaitu emas. Artinya, tidak ada diversifikasi risiko. Karena alasan ini, emas ETF tidak diizinkan di Jerman, meskipun di banyak negara Eropa lainnya diperbolehkan.

    Kenaikan harga emas berlanjut

    Analis pasar Martin Siegert dari Landesbank Baden-Wrttemberg (LBBW) berpendapat bahwa kenaikan harga emas akan terus berlanjut. “Banyak argumen proemas tetap berlaku,” tulisnya pada akhir November di platform resmi bank. “Arus masuk ke dalam emas ETC seharusnya tetap kuat.”

    Ia menambahkan bahwa suku bunga di AS akan terus menurun, tanda tanya mengenai masa depan independensi bank sentral AS, Federal Reserve, dan mengenai soliditas dolar AS tetap ada, serta kebijakan perdagangan AS kemungkinan akan memberikan kejutan pasar pada tahun 2026.

    Ia mengumumkan: “LBBW, dengan latar belakang ini, menaikkan proyeksinya: Hingga akhir 2026, harga emas diperkirakan akan naik hingga 4.600 dolar AS.”

    Aset “antifragile”

    Rekor tertinggi sebelumnya dicapai pada Oktober tahun ini dengan lebih dari 4.350 dolar AS per ons troy. Saat ini, harganya stabil di 4.115 dolar AS per ons troy (per 25 November).

    Bank investasi AS Morgan Stanley menyarankan para investornya pada bulan September untuk mengubah struktur portofolio mereka dan mengintegrasikan emas sebagai “komponen inti”. Alih-alih menanamkan 60 persen dalam saham dan 40 persen dalam obligasi, mereka menyarankan agar 20 persen investasi dialokasikan ke produk emas.

    Kepala Kantor Investasi Morgan Stanley, Mike Wilson mengatakan kepada Reuters bahwa emas adalah aset “antifragile” yang paling penting, yang memberikan stabilitas dan perlindungan pada masa ketidakpastian. Model portofolio baru 60/20/20 menurutnya merupakan “perlindungan kuat terhadap inflasi”.

    Surat kabar Financial Times menyebut hype kenaikan harga emas sebagai “gold-plated FOMO” (fear of missing out — rasa takut ketinggalan): “Rally harga emas terbesar sejak 1970-an dipicu oleh ketakutan investor kehilangan imbal hasil dan kekhawatiran terhadap inflasi yang meningkat,” tulis harian Inggris itu.

    Kripto memasuki bisnis emas

    Namun, bukan hanya arus modal ke emas ETF yang mendorong kenaikan harga emas. Menurut laporan Reuters, perusahaan AS Tether juga memainkan peran besar.

    Perusahaan aset digital terbesar di dunia itu berkedudukan di El Salvador dan merupakan penerbit mata uang kripto Stablecoin Tether (USDT). Di situsnya, Tether mempromosikan investasi dalam “goldcoins”.

    Perusahaan kripto tersebut adalah pemilik tunggal emas batangan terbesar di luar bank sentral besar, dengan cadangan emas sebanding dengan beberapa bank sentral negara seperti Korea Selatan, Hungaria, atau Yunani.

    Pasar emas yang memanas menunjukkan bahwa justru emas—yang selama ini dianggap aset aman—telah menjadi objek spekulasi, menurut pakar MKS, Nicky Shields.

    “Dalam dua bulan terakhir, terjadi pembentukan gelembung nyata di pasar keuangan, tidak hanya pada emas dan perak, tetapi juga pada saham AS dan kecerdasan buatan (AI),” jelasnya kepada DW.

    Ia menambahkan bahwa “pemanasan berlebihan” terjadi karena beberapa faktor. “Bank Sentral AS, Fed, menurunkan suku bunga meskipun kita tidak dalam resesi. Ini menciptakan lebih banyak likuiditas dalam sistem, yang mungkin sebenarnya tidak dibutuhkan,” kata Shields. “Akibatnya, kita melihat penilaian tinggi pada aset gelembung di AI, saham AS, serta krisis gelembung pada emas dan perak.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Asia Tenggara Waspadai Penambangan Kripto

    Asia Tenggara Waspadai Penambangan Kripto

    Jakarta

    Perusahaan listrik negara Malaysia, Tenaga Nasional, mengalami kerugian lebih dari USD 1 miliar (Rp. 16,6 triliun) akibat penggunaan listrik ilegal oleh penambang kripto antara tahun 2020 hingga Agustus 2025 berdasarkan informasi Kementerian Energi Malaysia, awal bulan Desember ini.

    Polisi Malaysia menindak tegas para penambang kripto ilegal ini dengan melakukan beberapa razia di lokasi-lokasi yang dicurigai sejak Januari 2025. Operasi multi lembaga dilakukan bersama para regulator energi dan otoritas anti korupsi untuk menangani pencurian listrik yang digunakan dalam aktivitas penambangan kripto.

    Tenaga Nasional mengatakan dalam laporan kepada parlemen bulan ini bahwa mereka telah mendeteksi 13.827 lokasi yang dicurigai sebagai situs penambangan kripto ilegal. “Aktivitas ini tidak hanya mengancam keselamatan pengguna, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi nasional, meningkatkan risiko keamanan publik … dan menimbulkan ancaman serius bagi sistem pasokan energi nasional,” kata perusahaan negara tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Cina pernah menjadi lokasi penambangan kripto terbesar di dunia. Penambangan kripto menvalidasi transaksi dan mencatatnya pada jaringan blockchain (rantai blok) untuk mendapatkan mata uang digital sebagai imbalannya. Untuk memvalidasi transaksi kripto para penambang perlu memecahkan teka-teki matematika kompleks menggunakan komputer canggih yang membutuhkan banyak energi.

    Ketika pemerintah Cina melarang praktik tersebut pada 2021 dengan alasan ancaman terhadap stabilitas keuangan negara dan konservasi energi, beberapa negara Asia Tenggara menerima para penambang yang melarikan diri dari penindakan Cina tersebut, dengan harapan memanfaatkan listrik murah untuk menarik investasi baru.

    Contoh yang paling signifikan adalah Laos, negara daratan yang kaya akan sumber daya energi ini pada tahun 2021 meluncurkan program percontohan kerja sama pemerintah dan swasta yang memungkinkan sejumlah perusahaan untuk menambang dan memperdagangkan cryptocurrency (mata uang kripto) menggunakan listrik yang berumber dari pembangkit bertenaga air.

    Negara-negara kian bersiaga

    Penambangan kripto kini terasa semakin suram, seiring meningkatnya tekanan dari Cina dan Amerika Serikat yang menargetkan industri penipuan siber yang meluas di Asia Tenggara, industri ini diduga memiliki hubungan erat dengan bursa dan para penambang kripto.

    Bulan lalu, pemerintah Laos mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan program penambangan kripto dan kemungkinan akan menghentikan pasokan listrik ke penambang pada kuartal pertama 2026, setelah hasil yang buruk.

    Hal ini terkait dengan dampak ekonomi yang tidak signifikan baik dalam penciptaan lapangan kerja serta dukungan rantai pasokan lokal. Penambang kripto pun yang mengonsumsi terlalu banyak energi selama musim kemarau, ketika produksi energi berbasis hidropower menurun.

    “Kripto tidak menciptakan nilai dibandingkan dengan memasoknya kepada konsumen industri atau komersial,” kata Wakil Menteri Energi Chanthaboun Soukaloun kepada Reuters bulan lalu.

    Pada Maret, Biro Investigasi Pusat Thailand menyita puluhan mesin penambangan kripto ilegal yang disembunyikan di rumah-rumah kosong dekat ibu kota Bangkok. Otoritas memperkirakan mesin-mesin tersebut telah merugikan perusahaan listrik negara sekitar $327.000 (Rp 5.4 miliar) dari penggunaan listrik gelap.

    Minggu lalu, Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia mengumumkan pembentukan komite multi-lembaga untuk menangani masalah pencurian listrik yang terkait dengan penambangan kripto.

    Beban ekonomi dan harga energi meningkat secara signifikan

    “Kegiatan ilegal, baik penambangan kripto maupun bukan, tentu saja harus ditindak tegas,” kata Qiang Tang, seorang profesor di Sekolah Ilmu Komputer Universitas Sydney di Australia, kepada DW.

    Namun, Tang menambahkan bahwa penggunaan listrik ilegal atau pencurian listrik, bukan semata-mata akibat penambangan kripto, “Saya pikir perhatian seharusnya lebih difokuskan pada masalah sebenarnya, seperti bagaimana meningkatkan keamanan rantai pasokan listrik di negara-negara Asia Tenggara,” katanya.

    Saaidal Razalli Azzuhri, seorang pakar telekomunikasi di Universitas Malaya, meyakini bahwa kerugian $1 miliar kemungkinan ambang batas bawah listrik yang dicuri oleh penambang kripto di Malaysia.

    “Angka tersebut hanya mencakup lokasi yang benar-benar ditemukan dan diperiksa, dan tidak termasuk situs yang tidak terdeteksi atau kerusakan jangka panjang pada transformator dan kabel,” katanya kepada DW.

    Karena banyaknya mata uang kripto, terutama bitcoin yang memiliki batas pasokan yang diprogram secara permanen, jaringan pun menjalani “halving”, di mana penerbitan koin baru dikurangi secara drastis. Hal ini menekan keuntungan penambang kripto.

    “Halving” terakhir terjadi pada April 2024. Setelah peristiwa tersebut, “penambangan hanya masuk akal jika listrik sangat murah atau hasil curian,” kata Azzuhri.

    Para ahli menduga, pencurian listrik atau penggunaan listrik ilegal yang meningkat sejak tahun lalu diakibatkan para penambang yang ingin meningkatkan pendapatan mereka yang berkurang akibat “halving”.

    Namun, bukan hanya biaya ekonomi yang menjadi kekhawatiran pemerintah-pemerintah di Asia Tenggara.

    Di Malaysia, sekitar 80% listrik domestik dihasilkan dari batu bara atau gas alam. Secara regional, bahan bakar fosil masih menyumbang sekitar tiga perempat dari campuran energi, menurut Badan Energi Internasional.

    “Pemerintah semakin tidak nyaman dengan penggunaan listrik yang langka dan sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil untuk penambangan bitcoin ilegal,” kata Azzuhri.

    Negara-negara sarat penipuan

    Hal ini terjadi di tengah penindakan global terhadap penipuan “pig butchering” dengan kompleks industri penipuan siber besar yang dioperasikan di Asia Tenggara. Penipuan “pig butchering” dilakukan dengan membangun kepercayaan emosional/personal dengan korban lalu menarik mereka daam investasi kripto.

    Menurut perkiraan,industri penipuan siber ilegal di kawasan Mekong menghasilkan pendapatan setara dengan sekitar sepertiga hingga hampir setengah dari total ekonomi Kamboja, Laos, dan Myanmar.

    Laporan dari Kantor PBB urusan obat terlarang dan kriminal pada April lalu menyebutkan bahwa kelompok kriminal transnasional dari Asia Tenggara sedang memperluas operasi mereka secara global, menggunakan penambangan kripto ilegal sebagai “sarana” untuk mencuci miliaran dolar yang diperoleh dari tindak kejahatan.

    Awal bulan ini, pemerintah AS mengumumkan pembentukan satuan tugas baru untuk menindak lonjakan penipuan investasi kripto oleh kelompok kriminal transnasional yang beroperasi dari Asia Tenggara. Kelompok-kelompok kriminal ini yang diperkirakan menipu warga AS hingga $10 miliar per tahun (Rp 166 triliun), berdasarkan informasi Departemen Kehakiman AS.

    AS pun telah menyita lebih dari $400 juta (Rp 6.6 triliun) dalam bentuk kripto dan mengumumkan proses penyitaan tambahan sebesar $80 juta (Rp 1.3 triliun) yang akan dikembalikan kepada korban.

    Oktober lalu, Amerika Serikat dan Inggris memberlakukan sanksi besar terhadap konglomerat Kamboja Prince Group, yang diduga telah mengoperasikan kompleks kerja paksa di seluruh Asia Tenggara dan mencuci uang hasil kerja paksa tersebut lewat bisnis kasino, properti, dan kripto.

    Pihak berwenang AS menyita bitcoin senilai sekitar $15 miliar (Rp. 249 triliun) dari Chen Zhi, seorang warga negara Kamboja naturalisasi dan CEO Prince Group. Jaksa menyebut penyitaan ini sebagai penyitaan terbesar sepanjang sejarah.

    Chen, yang pernah menjabat sebagai penasihat keluarga penguasa di Kamboja didakwa dengan tuduhan penipuan lewat sarana elektronik dan pencucian uang.

    Perubahan kebijakan pemerintah Laos dan pengetatan aturan di Malaysia menunjukkan negara-negara Asia Tenggara mulai lebih berhati-hati dan ketat mengatur kripto. Energi listrik dianggap sebagai sumber daya strategis, pembuat kebijakan kembali mempertanyakan apakah server kripto anonim benar-benar layak diprioritaskan di atas jaringan listrik yang rapuh dan berbahan bakar fosil.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Berani Serang Presiden, Pria Ini Dipenjara dan Ditagih Rp 90 Miliar

    Berani Serang Presiden, Pria Ini Dipenjara dan Ditagih Rp 90 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pelaku utama peretasan Twitter tahun 2020, Joseph James O’Connor, kembali menjadi sorotan.

    Setelah dijatuhi hukuman penjara lima tahun pada 2023, pria berusia 26 tahun itu kini diperintahkan membayar ganti rugi senilai 4,1 juta poundsterling atau sekitar Rp 90 miliar.

    Perintah pembayaran tersebut diumumkan oleh Crown Prosecution Service (CPS) Inggris pada Senin.

    O’Connor, yang mengaku bersalah di Amerika Serikat atas dakwaan intrusi komputer, wire fraud, dan pemerasan, terbukti terlibat dalam peretasan yang menimpa sejumlah tokoh besar, termasuk Presiden AS ke-44 Barack Obama, Joe Biden, Elon Musk, Bill Gates, Warren Buffett, dan Kim Kardashian.

    Skema kejahatannya menggunakan akun-akun yang diretas untuk meminta kiriman mata uang kripto dan mengancam beberapa selebritas. Atas tindakan itu, CPS berhasil mendapatkan perintah pemulihan sipil untuk menyita 42 Bitcoin dan aset kripto lainnya yang terkait dengan penipuan tersebut.

    “Kami mampu menggunakan seluruh kewenangan yang tersedia untuk memastikan bahwa sekalipun seseorang tidak dihukum di Inggris, kami tetap dapat mencegah mereka mengambil keuntungan dari tindakan kriminal mereka,” kata jaksa Adrian Foster dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa (18/11/2025).

    O’Connor sendiri ditangkap di Spanyol pada 2021 sebelum akhirnya diekstradisi ke AS setelah pengadilan setempat menyimpulkan bahwa proses hukum lebih tepat dilakukan di Amerika karena bukti dan korban berada di sana.

    Aset kripto yang disita akan segera dilikuidasi oleh wali amanat yang ditunjuk pengadilan. Serangan siber itu sempat membuat Twitter, yang kini bernama X, membatasi sementara akses akun terverifikasi karena tingginya risiko penyalahgunaan.

    Kasus ini menjadi salah satu peretasan terbesar dalam sejarah media sosial dan kembali menegaskan pentingnya pengamanan siber bagi platform digital dunia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sadis! Juragan Kripto Rusia Tewas Dimutilasi di Dubai

    Sadis! Juragan Kripto Rusia Tewas Dimutilasi di Dubai

    Jakarta

    Roman Novak dikenal sebagai juragan kripto dengan gaya hidup mewah. Tak disangka dia ditemukan tewas dimutilasi dengan sadis.

    Diberitakan New York Post, Selasa (18/11/2025) Roman Novak dan istrinya Anna terakhir terlihat hidup pada 2 Oktober 2025. Mereka lalu pergi ke resor pegunungan di luar kota Dubai untuk temu janji dengan calon investor.

    Diduga itu adalah jebakan. Aparat hukum Uni Emirat Arab mengatakan pasangan ini diduga diperas untuk simpanan mata uang kripto.

    Roman dan Anna kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial sebagai juragan kripto. Mereka pamer naik mobil Rolls Royce dan jet pribadi selama tinggal di Dubai.

    Roman dan Anna rupanya bukan juragan kripto sungguhan, melainkan scammer. Mereka berhasil menggalang uang investor sampai USD 500 juta (Rp 8,3 triliun) lewat aplikasi kripto tipuan lalu kabur dengan uang investor untuk hidup mewah di Dubai, demikian kata aparat hukum setempat.

    Terkait dengan penculikan itu, Roman dan Anna dipancing ke sebuah villa di Kota Hatta, UAE. Mereka lalu disandera dan para pelaku meminta password ke dompet kripto Novak.

    Dompet kripto Roman ternyata kosong dan para pelaku diduga membunuh pasangan itu dan memutilasi dan menyebar potongan tubuhnya termasuk di tong sampah mall, demikian dilansir dari media Fontanka Rusia. Potongan tubuh yang lain belum ditemukan.

    “Berdasarkan informasi awal, Novak dan istrinya diculik untuk tebusan. Ketika para kriminal ini sadar tidak bisa dapat uangnya, mereka membunuh keduanya,” kata seorang sumber kepada media Komsomolskaya Pravda.

    Aparat hukum Rusia dari St Petersburg ikut dalam investigasi kasus ini. Kata mereka sinyal ponsel korban terakhir diterima pada 4 Oktober 2025, posisinya di Cape Town, Afrika Selatan.

    8 Orang sudah ditahan terkait kasus ini. Salah satunya adalah mantan investor yang kena tipu dan merupakan mantan pegawai Kementerian Dalam Negeri pemerintahan Vladimir Putin.

    3 Pelaku diduga melakukan eksekusi, 4 pelaku lain diduga merencanakan pembunuhan dengan membeli pisau. Peran pelaku ke-8 belum ditangkap.

    Novak semasa hidupnya punya catatan kejahatan di Rusia dalam kasus penipuan kripto. Dia pernah dipenjara di Rusia karena pencurian uang investor USD 100.000 (Rp 16,7 miliar).

    (fay/fyk)

  • Yudo Sadewa Lacak Wallet Kripto, Duga Banyak Koruptor Sembunyikan Uang di Crypto Mixer

    Yudo Sadewa Lacak Wallet Kripto, Duga Banyak Koruptor Sembunyikan Uang di Crypto Mixer

    GELORA.CO – Yudo Sadewa, anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sedang melacak wallet kripto orang Indonesia. 

    Diduga, terdapat banyak orang Indonesia yang terhubung ke crypto mixer, untuk menyembunyikan aliran uang hasil korupsinya. 

    Dilansir dari laman Instagram @coinvestasi, uang yang disimpan di crypto mixer sulit untuk dilacak. 

    “Tempat ini sering dipakai buat sembunyiin aliran uang biar nggak bisa dilacak, dan kabarnya banyak dimanfaatkan koruptor buat cuci uang hasil kejahatan,” tulisnya, dikutip Kamis (13/11/2025). 

    Yang berbahaya, jika terus terjadi, crypto mixer mengancam kripto. 

    “Kalau dibiarkan, crypto mixer justru bisa ngerem perkembangan industri kripto di Indonesia,” ungkapnya. 

    Sementara itu, dalam laman reku.id, dijelaskan dalam dunia crypto, anonimitas sering menjadi prioritas bagi para pengguna yang ingin menjaga privasi dan keamanan transaksi mereka.

    Salah satu alat yang populer untuk mencapai tingkat anonimitas yang lebih tinggi adalah crypto mixer, juga dikenal tumbler atau blender.

    “Crypto mixer, juga dikenal sebagai tumbler atau blender, adalah layanan yang digunakan untuk meningkatkan privasi dan anonimitas dalam transaksi mata uang kripto,” jelasnya, dikutip Harian Massa.

    Dijelaskan, hal ini dilakukan dengan mencampurkan transaksi dari beberapa pengguna, sehingga sulit untuk melacak aliran dana.

    Dengan menggunakan crypto mixer, pengguna dapat memperoleh lapisan tambahan keamanan dan privasi dalam bertransaksi, mengurangi kemungkinan pelacakan dan identifikasi pihak ketiga.

    “Crypto mixer membantu melindungi privasi pengguna dengan menyamaratakan jejak transaksi, membuatnya sulit bagi pihak lain untuk mengetahui sumber dan tujuan dana tersebut,” ungkapnya.

    Dilanjutkan, crypto mixer bekerja dengan cara yang relatif sederhana.

    Seorang pengguna yang ingin menggunakan crypto mixer, mereka mengirimkan akan sejumlah aset kripto ke alamat yang ditentukan oleh mixer dan mixer kemudian mengambil mata uang tersebut.

    Selanjutnya, mixer akan mencampurkannya mata uang itu dengan dana dari pengguna lain dan setelah pencampuran selesai, dana yang telah dicampurkan dikirimkan kembali ke alamat tujuan.

    “Tetapi dalam bentuk tidak terkait lagi dengan alamat asal,” jelasnya.

    Meskipun crypto mixer menawarkan sejumlah manfaat, tetapi mixer juga menyimpan sisi gelap rawan digunakan aktivitas kejahatan.

    “Salah satu risiko utama dari penggunaan crypto mixer adalah penyalahgunaannya untuk aktivitas ilegal, seperti pencucian uang, pembiayaan terorisme, hingga perdagangan narkoba,” ungkapnya.

    Selain itu, penggunaan crypto mixer juga dapat menyebabkan risiko kehilangan aset, terutama jika mixer tidak dapat diandalkan.

    “Ada juga risiko pengguna akan lupa atau kehilangan kunci privat untuk mengakses dana mereka setelah dicampur,” tandasnya.

  • Video BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto

    Video BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto

    Video BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto

    155 Views |

    Rabu, 12 Nov 2025 17:01 WIB

    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto menyebut adanya modus baru dalam peredaran narkoba yang terus berkembang setiap tahun. Katanya, pengiriman narkoba saat ini dilakukan secara online.

    Para pelaku menggunakan sistem pembayaran menggunakan mata uang kripto-bitcoin. Metode ini membuat proses pelacakan semakin sulit.

    Dian Fitriyanah – 20DETIK