Topik: marketplace

  • Celios Sebut E-Commerce Sulit Bersaing Tanpa Gratis Ongkir

    Celios Sebut E-Commerce Sulit Bersaing Tanpa Gratis Ongkir

    Bisnis.com, JAKARTA — Pembebasan biaya ongkos kirim atau gratis ongkir kepada pembeli menjadi nilai tambah yang dinanti pengguna. Tanpa kebijakan tersebut, platform e-commerce sulit bersaing. 

    Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa promo berupa gratis ongkir masih menjadi andalan pemain e-commerce untuk bisa bersaing antarpemain.

    Terlebih, Huda mengungkap bahwa masyarakat Indonesia masih berorientasi pada harga (price oriented market). Artinya, harga masih menjadi faktor utama dalam pembelian.

    “Diskon atau promo masih menjadi andalan bagi startup digital untuk bisa bersaing dengan kompetitor, termasuk dalam bisnis e-commerce,” kata Huda kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).

    Dia menjelaskan bahwa diskon dan promo ini bisa berupa cashback hingga gratis ongkir. Apalagi, ungkap dia, ongkos kirim di Indonesia cukup tinggi jika tidak dibantu oleh gratis ongkir dari pihak platform.

    Sebelumnya, salah satu pelapak yang bergabung dengan Bukalapak pada 2015 mengatakan bahwa pembeli menginginkan adanya fitur gratis ongkos kirim (ongkir) dan cashback, sama seperti platform e-commerce lainnya.

    Pelapak yang menjual aksesoris elektronik itu juga menyampaikan bahwa fitur gratis ongkir di Bukalapak sudah tidak ada sejak lama.

    “Pembeli mau dapat free ongkir dan cashback dan itu persaingannya lumayan berat dengan marketplace lain,” kata pelapak BUKA yang enggan disebutkan namanya kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025) malam.

    Jika menengok blog resmi BUKA, perusahaan sudah lama menutup fitur gratis ongkir dari pelapak pada 2022 silam. Per 1 September 2022, gratis ongkir tidak bisa diakses melalui Seller Center atau aplikasi Bukalapak terbaru mulai dari Android v5.18 dan iOS v3.13 ke atas.

    Selain itu, per 7 Oktober 2022, gratis ongkir tidak bisa digunakan untuk semua platform termasuk untuk aplikasi Bukalapak. Demikian yang dikutip dari blog resmi BUKA, Kamis (9/1/2025).

    “Makanya pembeli lari ke marketplace sebelah karena nyari free ongkirnya itu, meskipun penjual pakal berbayar pun tetap saja hasilnya nggak maksimal,” ungkapnya.

  • Meta Tampilkan Daftar eBay di Facebook Marketplace, Hindari UU Antimonopoli

    Meta Tampilkan Daftar eBay di Facebook Marketplace, Hindari UU Antimonopoli

    Bisnis.com, JAKARTA – Meta, perusahaan induk Instagram dan Whatsapp, sedang menguji integrasi daftar eBay di Facebook Marketplace di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis.

    Melansir dari The Verge, Kamis (9/1/2025) langkah ini diambil sebagai respons terhadap aturan antimonopoli yang dikeluarkan oleh Uni Eropa pada tahun lalu.

    Aturan tersebut, mengharuskan perusahaan untuk menghentikan praktik yang dianggap memberlakukan kondisi perdagangan yang tidak adil terhadap pesaing Marketplace.

    Dalam uji cobanya, pengguna Facebook Marketplace kini dapat menjelajahi produk yang terdaftar di eBay, dan kemudian melakukan transaksi pembayaran langsung di platform eBay. 

    Meta menilai langkah ini bakal memberikan keuntungan bagi kedua platform. Kareka memudahkan penjual eBay untuk menjangkau audiens lebih luas di Facebook dan memberikan akses lebih banyak daftar produk kepada pengguna Marketplace.

    Juru bicara Meta, Jocelyn Jones, menjelaskan bahwa uji coba ini bersifat terbatas, sehingga tidak semua pengguna akan merasakannya. Namun, perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan uji coba tersebut dalam waktu dekat. 

    Pengguna Marketplace akan dapat melihat daftar barang dari eBay yang mencakup produk lokal maupun barang yang dapat dikirim ke seluruh dunia, menurut informasi yang diberikan oleh FAQ eBay.

    “Ini adalah uji coba kecil untuk saat ini, jadi tidak semua orang akan melihatnya, tetapi kami berharap dapat segera memperluasnya,” kata Jones.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk mematuhi perintah yang dikeluarkan oleh Uni Eropa pada tahun lalu.

    Uni Eropa mendenda Meta sebesar US$840 juta atas tuduhan bahwa perusahaan tersebut secara paksa mempromosikan Marketplace kepada pengguna Facebook dengan menghubungkannya dengan platform sosial mereka. 

    Otoritas Eropa juga menuduh Meta memberlakukan kondisi perdagangan yang tidak adil terhadap pesaing Marketplace, khususnya pada layanan iklan baris.

    Meskipun Meta tengah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut, perusahaan tetap berkomitmen untuk mencari solusi yang sesuai dengan peraturan yang ada. 

  • BEI Tunggu Klarifikasi Bukalapak soal Penutupan Marketplace

    BEI Tunggu Klarifikasi Bukalapak soal Penutupan Marketplace

    Jakarta

    PT Bukalapak Tbk (BUKA) mengumumkan akan menyetop layanan penjualan untuk semua produk fisik di marketplace. Nantinya platform ini akan fokus pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan lain sebagainya.

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menanti konfirmasi pihak BUKA terkait penutupan layanan marketplace. Hingga saat ini, ia mengaku tengah memonitoring saham BUKA.

    “Mudah-mudahan hari ini ada keterbukaan informasi dari mereka untuk mengklarifikasi yang ditutup itu apanya. Jadi bukan e-commerce dalam konteks bisnisnya semua ditutup, enggak. Nanti akan ada produk yang akan ditutup di e-commerce itu. Karena e-commerce itu kan menjual produk fisik dan non-fisik,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Ia mengatakan, BUKA hanya menutup produk e-commerce fisik. Sementara e-commerce untuk produk non-fisik hingga saat ini masih terus berjalan.

    “E-commerce-nya benar memberikan kontribusi more than 50%. Dan e-commerce-nya masih akan berjalan. Dan kita juga tanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun. Karena tujuannya kan ada untuk pengembangan e-commerce,” jelasnya.

    Ia menilai, langkah yang dilakukan BUKA untuk melakukan efisiensi untuk melihat peluang profitabilitas yang lebih tinggi. Nyoman menegaskan, penutupan layanan yang dilakukan hanya pada salah satu komponen bisnisnya.

    “Jadi teman-teman kita juga sampai pada monitoring atas ini apakah perubahan bisnis atau tidak. Tapi kan kita dengerin dulu dan kita sudah melakukan permintaan penjelasan. Dan kita sudah ketemu kemarin hearing bahwa e-commerce-nya masih ada,” tutupnya.

    Selain itu, tercatat sebanyak Rp 8,7 triliun dari total dana IPO BUKA yang memgendap dalam bentuk surat utang atau obligasi. Adapun total dana IPO BUKA sendiri diketahui sebesar Rp 21,3 triliun.

    Mengutip dari Keterbukaan Informasi BUKA di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan baru menggunakan dana IPO sebanyak Rp 11,94 triliun. Sementara saat ini, diketahui ada sebanyak Rp 9,82 triliun dana IPO per Juni 2024. Adapun mayoritas dana yang terisa atau sekitar Rp 8,7 triliun mengendap di obligasi.

    Diketahui sebelumnya, Bukalapak mengumumkan akan menyetop layanan penjualan untuk semua produk fisik di marketplace. Nantinya platform ini akan fokus pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan lain sebagainya.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” dikutip dari keterangan Bukalapak dalam blog resminya, Selasa (7/1/2025).

    Bukalapak menyadari penutupan layanan penjualan produk fisik ini akan berdampak pada usaha para pelapak. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin.

    Dalam hal ini pedagang di Bukalapak masih dapat mengunggah produk fisik baru hingga Kamis 1 Februari 2025. Selanjutnya, pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi waktu terakhir bagi pembeli dapat membuat pesanan untuk sejumlah kategori produk.

    “Kami menyarankan kepada Pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional Marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi,” terang Bukalapak.

    Sedangkan untuk semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

    (rrd/rrd)

  • Video: Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Pertanda Apa?

    Video: Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Pertanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Bukalapak resmi menutup layanan penjualan produk fisik di marketplace per 7 Januari 2025 dan fokus pada penjualan produk virtual seperti pulsa prabayar hingga token listrik.

    Keputusan Bukalapak ini disebut Executive Director Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA), Arshi Adhini tidak dari bagian dari strategi dan transformasi bisnis Bukalapak. iDEA memandang masih dinamisnya bisnis e-Commerce membuat pelaku usaha harus dapat menerapkan strategi bisnis yang berdampak bagi ekosistem dan prospek usaha terkait.

    Seperti apa iDEA menanggapi penutupan layanan penjualan fisik Bukalapak? bagaimana tantangan bisnis E-Commerce saat ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Executive Director Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) dalam Profit,CNBCIndonesia (Rabu, 08/01/2025)

  • Daftar HP Oppo Lipat dan Harganya di 2025 serta Spesifikasi

    Daftar HP Oppo Lipat dan Harganya di 2025 serta Spesifikasi

    Jakarta

    Ponsel lipat menggabungkan desain futuristik dengan fungsional yang canggih. Sebagai salah satu pemain dalam industri teknologi, Oppo telah merilis ponsel lipat dengan desain inovatif dan fitur mumpuni.

    Daftar Hp Oppo Lipat dan Harganya di 2025

    Berbagai hp lipat Oppo ini telah dirilis pada tahun 2023. Oppo belum merilis seri ponsel lipat kembali. Namun hp lipat ini masih bisa diperoleh melalui website resmi Oppo dan berbagai marketplace.

    Berikut spesifikasi ponsel lipat Oppo beserta harga terbarunya:

    1. Oppo Find N3

    Harga: Rp 19.999.000

    Oppo Find N3 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Oppo Find N3 dibekali cover screen dan layar utama yang lebih lapang. Meski lebih besar, Oppo mengklaim HP ini tetap ringan dan nyaman digenggam.

    Bodinya ramping dengan ketebalan 4,8 mm dalam keadaan terbuka dengan bobot 239 gram. Cover screen Oppo ini berukuran 6,3 inch dengan layar utama berukuran 7,8 inch.

    OPPO membekali Find N3 material engsel yang telah diperbarui, yaitu menggunakan zirconium. Material tersebut diklaim 5 kali lebih kokoh dibandingkan stainless biasa.

    Smartphone ini juga dibekali fitur App Library yang mendukung multitasking. Fitur ini bisa memudahkan pengguna mencari seluruh aplikasi dalam satu halaman. Di samping itu, ada Boundless View dan Three-app Boundless View untuk menampilkan beberapa aplikasi sekaligus.

    Layar: AMOLED, refresh rate 120HzChipset: Snapdragon 8 Gen 2,RAM/memori internal: 16GB/512 GBBaterai: 4.805 mAH dengan pengisian cepat SuperVOOC 67WKamera: Kamera utama 48 MP, kamera ultra-wide 48 MP, dan kamera telephoto periskop 64 MP. Kamera depannya 32 MP dan 20 MPWarna: Classic black dan champagne gold

    2. Oppo Find N3 Flip

    OPPO Find N3 Flip Foto: Dok. OPPO

    Harga: Rp 14.499.000

    Oppo Find N3 Flip memiliki bodi melengkung dan kaca yang mewah. Aplikasi pada perangkat ini sudah mengantongi sertifikasi TÜV Rheinland Reliable Folding Certification, yang menguji layarnya hingga 1.000.000 lipatan dan tetap berfungsi dengan baik.

    Kehadiran fitur IPX4 anti cipratan air membuat ponsel ini lebih tahan terhadap cipratan air normal. Cover screen pada smartphone lipat ini mampu menampilkan berbagai notifikasi secara realtime.

    Cover screennya juga menampilkan interactive pets atau hewan peliharaan interaktif dalam bentuk 3D. Pilihan hewan yang ditampilkan mulai dari Panda, Harimau, Koala, Anjing, Kelinci, hingga Kucing.

    Layar: AMOLEDChipset: MediaTek Dimensity 9200RAM/memori internal: 12GB/256 GBBaterai: 4300mAh dengan pengisian super cepat SUPERVOOC 44WKamera: Kamera utama 50 MP, kamera ultrawide angle 48 MP
    kamera telephoto 32 MP. Kamera depan 32 MP.Warna: Cream gold, misty pink, dan sleek black

    3. Oppo Find N2 Flip

    OPPO Find N2 Flip Foto: Dok. OPPO

    Harga: Rp 14.999.000

    Oppo Find N2 Flip mengadopsi teknologi New Generation Flexion Hinge yang membuat lipatan di bagian layar nyaris tidak terlihat. Teknologi ini juga memungkinkan Find N2 Flip tampil dengan desain yang fleksibel, compact, dan tanpa celah saat ditutup.

    Oppo juga menjamin ketahanan engsel ponsel ini dengan adanya sertifikasi dari TÜV Rhineland. Find N2 Flip mampu bertahan hingga 400.000 kali lipatan. Hal ini penggunaan lebih dari 10 tahun, dengan penutupan layar sebanyak 100 kali sehari.
    Pengguna Oppo juga bisa memilih 5 interactive pets sebagai cover dengan pilihan burung, kucing, anjing, hamster atau kelinci.

    Layar: AMOLED, refresh rate 120 HzChipset: MediaTek Dimensity 9000+RAM/memori internal: 8GB/256 GBBaterai: 4300 mAH dengan pengisian super cepat SUPERVOOC 44WKamera: Kamera utama 50 MP, kamera ultrawide 8MP, kamera selfie 32 MPWarna: Astral Black dan Moonlite Purple

    Sebagai informasi, harga yang tertera didapat berdasarkan pembelian smartphone lewat website resmi Oppo. Pembelian di marketplace mungkin akan memiliki harga yang sedikit berbeda. Bagi detikers yang berminat, jangan lupa cek harga dan pastikan gadget sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

    Oppo Find N5, Hp Lipat Oppo yang Bakal Rilis di Indonesia

    Oppo N5 akan menjadi salah satu ponsel layar lipat yang akan dirilis tahun ini. Mengutip arsip detikINET, ponsel Oppo CPH2671 sudah mendapatkan restu dari Kementerian Perindustrian setelah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Nomor model itu merujuk kepada Oppo Find N5.

    Smartphone ini memiliiki kamera belakang dengaan resolusi 12,5 MP setelah pixel binning 4-in-1. Hal tersebut berarti, kamera utama Oppo Find N5 akan memiliki resolusi 50 MP.

    Kabarnya, Oppo Find 5 akan dibekali Snapdragon 8 Elite. Kamera 50 MP tersebut juga akan ditemani dua kamera lain yang juga mempunyai resolusi yang sama.

    (elk/row)

  • Saham Bukalapak Makin Merosot, Hari Ini Dibuka Melemah – Halaman all

    Saham Bukalapak Makin Merosot, Hari Ini Dibuka Melemah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kembali merosot. Pada perdagangan Kamis (9/1/2025) ini, harga per saham dibuka sebesar Rp 115.

    Harga saham BUKA hari ini dibuka lebih rendah dibanding hari sebelumnya, yaitu sebesar Rp 117.

    Harga saham BUKA pada pukul 09.10 WIB sempat menyentuh Rp 112 per saham. Kapitalisasi pasar BUKA saat ini sebesar Rp 11,76 triliun.

    Sebagaimana diketahui, Bukalapak hanya menutup layanan marketplace yang selama ini dikelolanya mulai Selasa 7 Januari 2025.

    Manajemen Bukalapak menyampaikan pemberitahuan ini melalui surat elektronik yang diunggah di blog Bukalapak.

    Dalam pernyataan resminya, mereka menyatakan menghentikan operasional penjualan produk fisik seperti barang elektronik, gadget, busana, dan sebagainya di marketplace Bukalapak.

    Strategi ini mereka ambil sebagai transformasi untuk fokus pada produk virtual (seperti pulsa prabayar, token listrik, dan sebagainya).

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak di blognya.

    Namun begitu, pengguna masih dapat membuat pesanan hingga Kamis, 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB untuk produk fisik di Bukalapak.

    Rincian produk fisik yang masih dapat dipesan hingga 9 Februari 2025 di marketplace Bukalapak adalah Aksesoris Rumah, Elektronik, Evoucher, Fashion Anak, Fashion Pria, Fashion Wanita, Food, Games, Handphone Hobi & Koleksi, Industrial, Kamera.

    Lalu produk Kesehatan, Komputer, Logam Mulia, Luxury Media Mobil, Part & Aksesoris, Motor Olahraga, Perawatan & Kecantikan, Perawatan Rumah Tangga, Personal Care, Rumah Tangga, Sepeda, Tiket & Voucher, Vape.

    Kemudian, mulai 1 Februari 2025, Bukalapak akan menonaktifkan fitur untuk menambahkan produk baru.

    Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.

    Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23.59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

    Ke depan, Bukalapak hanya akan fokus menjual produk virtual seperti Pulsa Prabayar. Paket Data. Token Listrik, Listrik Pascabayar, Prakerja, Angsuran Kredit, iuran BPJS Kesehatan, Air PDAM, Telkom, Pulsa Pascabayar, TV Kabel & Internet. Pajak PBB, Penerimaan Negara, Voucher Streaming. Bayar Denda Tilang, Bayar PPh Final, Bayar PPN Bayar, PPh 21, Bayar SBN, Bayar Bea BPJS Ketenagakerjaan BMoney Voucer dan Digital Emas.

    Bukalapak menyediakan panduan untuk penjual menjelang penutupan layanan marketplace ini.

    Pada blog resminya, Bukalapak menyediakan panduan dan langkah bagi pedagang untuk menarik saldo dan pengembalian dana, serta mengunduh data transaksi dan riwayat penjualan.

    “Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha Pelapak, dan kami berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin,” tulis Bukalapak. 

  • Bukalapak Masih Simpan Dana IPO Triliunan meski Operasional yang Berhenti Bikin Investor Merugi

    Bukalapak Masih Simpan Dana IPO Triliunan meski Operasional yang Berhenti Bikin Investor Merugi

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bukalapak Tbk (BUKA) memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama pendapatannya. Keputusan ini diambil seiring dengan kinerja keuangan perusahaan yang terus mencatatkan kerugian.

    Dalam sembilan bulan pertama 2024, Bukalapak melaporkan kerugian sebesar Rp 597,35 miliar. Angka ini mengikuti kerugian pada tahun sebelumnya, yaitu Rp 1,36 triliun pada 2023.

    Kondisi saham Bukalapak pun mengalami penurunan signifikan. Saham BUKA, yang saat penawaran umum perdana (IPO) pada Juli 2021 ditawarkan di harga Rp 850 per lembar, kini hanya bernilai Rp 116.

    Sebagai gambaran, jika seorang investor ritel membeli 100 lot saham BUKA pada harga IPO dengan total investasi Rp 8,5 juta, nilai investasi tersebut kini hanya tersisa sekitar Rp 1,36 juta, atau turun sebesar 86,35%.

    Selain penurunan harga saham, investor yang memegang saham BUKA sejak IPO juga belum pernah mendapatkan dividen. Hal ini wajar, mengingat perusahaan e-commerce ini lebih sering mencatatkan kerugian dibanding keuntungan sejak melantai di bursa.

    Pada tahun pertama Bukalapak sebagai perusahaan publik, BUKA melaporkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 1,67 triliun, meningkat dari kerugian Rp 1,35 triliun pada tahun sebelumnya.

    Meski sempat mencatatkan laba sebesar Rp 1,98 triliun pada tahun buku 2022, BUKA kembali mencatat kerugian Rp 1,36 triliun di tahun berikutnya dan Rp 597,35 miliar selama sembilan bulan pertama 2024.

    Dana IPO Masih Tersisa
    Manajemen Bukalapak melaporkan bahwa hingga 30 Juni 2024, perusahaan masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 9,83 triliun. Jumlah ini setara dengan 44,87% dari total dana IPO sebesar Rp 21,9 triliun.

    Saat IPO pada Juli 2021, Bukalapak menawarkan 25,76 miliar saham atau setara dengan 25% total saham perusahaan dengan harga Rp 850 per saham. Dari IPO ini, Bukalapak berhasil menghimpun dana Rp 21,9 triliun, dengan dana bersih sebesar Rp 21,32 triliun setelah dikurangi biaya penawaran sebesar Rp 574,85 miliar.

    Dana tersebut direncanakan dialokasikan untuk tiga tujuan utama, yakni sekitar Rp 7 triliun untuk modal kerja, Rp 7 triliun untuk suntikan modal anak usaha, dan Rp 7 triliun lainnya untuk pengembangan usaha. 

    Hingga saat ini, saat operasional Bukalapak (BUKA) gulung tikar, perusahaan telah menggunakan Rp 6,4 triliun untuk modal kerja dan Rp 3,89 triliun untuk pengembangan usaha. Namun, alokasi modal kerja untuk anak usaha baru terealisasi sebesar Rp 1,19 triliun dari total rencana Rp 7 triliun.

  • Bukalapak tutup layanan marketplace, persaingan usaha atau..

    Bukalapak tutup layanan marketplace, persaingan usaha atau..

    Logo Bukalapak. Foto: Istimewa

    Bukalapak tutup layanan marketplace, persaingan usaha atau..
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 08 Januari 2025 – 18:06 WIB

    Elshinta.com – Salah satu e-commerce di Indonesia, Bukalapak resmi menutup layanan marketplace pada, Selasa (7/1/2025). Penjualan produk fisik seperti barang elektronik, gadget, busana, dan sebagainya diganti dengan hanya menjual produk virtual seperti pulsa prabayar, token listrik, dan sebagainya. Hal ini disampaikan manajamen Bukalapak melalui blog resminya.

    “E-Commerce di Indonesia masih cukup kuat, terlepas dari Bukalapak yang menutup layanannya di bidang marketplace, ” ungkap Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda dalam wawancara di Radio Elshinta, Rabu (8/1/2025).

    “Ini adalah buah dari persaingan yang ketat. Bisa dilihat beberapa tahun terakhir mereka tidak bisa bersaing dengan E-Commerce lainnya dalam hal menyediakan lapak bagi penjual. Statement Bukalapak dalam beberapa tahun terakhir mereka fokus pada offline commerce atau mitra Bukalapak. Hal ini saya lihat menjadi tanda Bukalapak tidak bisa bertahan di tengah persaingan E-Commerce di Indonesia yang ketat, ” tambah Nailul Huda.

    Nailul juga menjelaskan, di dalam persaingan E-Commerce, Bukalapak seperti ‘hidup segan menutup pun tak mau’. Seakan mereka menjadi zombie, mereka ada tapi tidak digunakan. Yang mengakibatkan penjual malas berdagang di Bukalapak. Karena mereka tidak mendapat insentif.

    “Sementara pelanggan membutuhkan harga yang bersaing, butuh promo dan lain sebagainya, hingga menyebabkan Bukalapak semakin sepi dan kalah bersaing dengan E-Commerce lain,” kata Nailul memberikan catatan.

    Sebelum Bukalapak, pada tahun 2023 E-Commerce JD.ID pun menutup layanannya di Indonesia. Menurut Nailul, apa yang terjadi pada Bukalapak mirip dengan apa yang dialami JD.ID.

    “Mereka kekurangan pendanaan juga. Ketika itu JD.ID menyasar luxury consumer dengan tagline “Pasti Original”. Namun di platform lain juga menyediakan fitur untuk memastikan barang original. Sehingga dua E-Commerce itu tidak mampu bersaing dalam inovasi dan tidak bakar duit, ” jelas Nailul.

    Bukalapak yang menutup layanan marketplace, bisa menjadi peringatan untuk E-Commerce lainnya.

    “Namun bagi E-Commerce yang sekarang berada paling atas seperti Shopee dan Tokopedia kondisi ini justru menguntungkan bagi mereka karena kompetitor berkurang. Dan mereka bisa lebih menonjolkan diri sebagai E-Commerce yang sedang diminati. Tetapi ini perlu diwaspadai E-Commerce lain dan harus memicu mereka untuk terus berinovasi,” papar Nailul Huda.

    Bukalapak merupakan salah satu E-Commerce atau perusahaan perdagangan elektronik di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid sebagai lokapasar untuk memfasilitasi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

    Bukalapak pernah menjadi salah satu E-Commerce  terbesar di Indonesia dan masuk ke dalam jajaran startup unicorn. Penawaran umum perdana (IPO) pertamanya di Bursa Efek Indonesia pada 2021 menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, yakni sebesar USD 1,5 miliar.

     

    Penulis: Dwi Iswanto/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bukalapak tidak tutup, ini layanan virtual yang jadi fokus perusahaan

    Bukalapak tidak tutup, ini layanan virtual yang jadi fokus perusahaan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com

    Bukalapak tidak tutup, ini layanan virtual yang jadi fokus perusahaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 08 Januari 2025 – 19:07 WIB

    Elshinta.com – Salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Bukalapak, baru-baru ini mengumumkan akan menghentikan layanan penjualan produk fisik di platform marketplace mereka dalam waktu dekat.

    Namun, berdasarkan pengumuman yang diunggah pada situs resmi blog perusahaan, yang diakses Rabu, Bukalapak tidak tutup, melainkan saat ini mereka akan segera bertransisi ke produk virtual.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada produk virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak,” tulis perusahaan seperti dikutip pada Rabu.

    Adapun produk-produk virtual yang dimaksud adalah seperti pulsa prabayar dan pascabayar, paket data internet, token listrik, listrik pascabayar, Prakerja, Bukasend, BMoney, voucher streaming, voucher digital emas, dan TV kabel & internet.

    Perusahaan juga akan berfokus pada penyediaan layanan seperti angsuran kredit, pajak PBB, bayar denda tilang, bayar bea, PPh final, PPh 21, PPN, SBN, Penerimaan Negara, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, hingga pembayaran PDAM dan Telkom.

    Pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan untuk kategori produk fisik seperti kategori aksesoris rumah, elektronik, fashion, games, perawatan rumah tangga, peralatan kantor, perawatan dan kecantikan, otomotif, dan masih banyak lagi.

    Sementara mulai 1 Februari mendatang, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.

    Para penjual atau pelapak disarankan untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional Marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi.

    “Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet,” ujar perusahaan.

    Kebutuhan lainnya seperti pencairan dana di luar dari tanggal 14 Maret 2024 dapat dilakukan via email kepada Bukalapak melalui: bl.id/bukabantuan.

    “Kami berkomitmen untuk mendukung seluruh pengguna Bukalapak selama masa transisi ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, silakan hubungi BukaBantuan,” perusahaan menambahkan.

    Sumber : Antara

  • Terbatas! Antam Jual Emas Edisi Tahun Ular Kayu

    Terbatas! Antam Jual Emas Edisi Tahun Ular Kayu

    Jakarta: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP Logam Mulia), meluncurkan emas tematik edisi khusus untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2025.
     
    Produk edisi khusus Tahun Ular Kayu ini hadir dalam dua varian, yakni emas batangan dan gift series. Emas batangan tersedia dalam ukuran 8 gram dan 88 gram, sedangkan gift series tersedia dalam varian 0,5 gram dan 1 gram.
     
    Direktur Operasi dan Produksi Antam Hartono menyampaikan, emas edisi Imlek ini menawarkan desain filosofis yang mendalam dan simbol keberuntungan. Jumlah yang dijual pun terbatas.

    “Produksi (emas edisi khusus Tahun Ular Kayu) ini terbatas, hanya untuk periode Imlek. Dijual perdana mulai hari ini hingga Hari Raya Imlek nanti,” ujar Hartono dalam peluncuran emas tematik edisi khusus Tahun Ular Kayu di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.
     
    Tahun Ular Kayu yang hadir setiap 60 tahun sekali dalam kalender Tionghoa, terakhir dirayakan pada 1965. Dalam budaya Tionghoa, ular melambangkan kecerdasan, kebijaksanaan, dan kemampuan beradaptasi. Sementara elemen kayu merepresentasikan pertumbuhan, vitalitas, dan peluang baru.  
     

    Memberikan keberuntungan

    Antam menambahkan elemen tiga dimensi dalam desain emas tematik ini, seperti ular bersisik, bambu, bunga plum blossom, dan simbol ‘Fu’ yang berarti keberuntungan. Elemen-elemen ini mencerminkan ketahanan, integritas, dan harapan, menjadikannya pelengkap sempurna dalam perayaan Imlek sekaligus simbol investasi berharga.
     
    “Dengan desain yang kaya akan makna filosofis, Antam berharap produk ini dapat menjadi bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh kebahagiaan, serta memberikan keberuntungan bagi para pelanggan,” tambah Hartono.
     
    Emas Imlek Tahun Ular Kayu dilengkapi fitur keamanan canggih, termasuk nomor seri khusus, watermark, efek tiga dimensi, QR code, dan microtext. Finishing glossy dan doff menambah kesan elegan, sementara kemasan eksklusif membuatnya menarik sebagai hadiah maupun investasi.  
     
    Produk ini mulai tersedia untuk pembelian pada 9 Januari 2025 melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia Antam, situs resmi www.logammulia.com, kegiatan pameran, serta marketplace resmi Antam Logam Mulia.  
     
    “Dengan desain yang eksklusif dan makna yang mendalam, Antam optimis produk ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi juga instrumen investasi jangka panjang yang bernilai tinggi,” tutup Hartono.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)