Topik: marketplace

  • 3 Speaker Ultimate Ears Rilis di RI, Asik untuk Diajak Beraktivitas

    3 Speaker Ultimate Ears Rilis di RI, Asik untuk Diajak Beraktivitas

    Jakarta

    Ultimate Ears mengumumkan tiga speaker baru di Indonesia. Ada Everboom, Wonderboom Play, dan Miniroll, ketiganya dijanjikan siap menemani aktivitas pengguna.

    “Everboom dan Wonderboom Play adalah dua jawaban kami atas permintaan mereka atas speaker portabel yang menggabungkan ketangguhan dengan kualitas suara yang prima. Ini menjadi bagian inti dari eksplorasi mereka,” kata Andi Irawan selaku Cluster Category Manager Personal Workspace & Music SEA2 Logitech Indonesia

    “Produk Miniroll untuk mereka yang menginginkan speaker portable yang dapat dikaitkan dan dibawa ke mana saja untuk mendukung gaya hidup aktif mereka,” lanjutnya.

    Everboom dan Wonderboom Play

    Dengan Everboom dan Wonderboom Play, pengguna dijanjikan dapat memutar audio dengan suara yang jernih dan beresonansi untuk momen-momen seperti mendaki gunung atau sekadar bersantai di tepi sungai. Hadir dalam bentuk oval, desain akustik Everboom dioptimalkan untuk menghasilkan suara yang lebih kuat dengan ukuran yang lebih mudah dibawa, sehingga suara yang prima dapat menemani setiap petualangan.

    Driver yang disetel dengan presisi memastikan mid dan high yang jernih dan punchy, menghasilkan bass yang dalam serta vokal yang jelas. Dengan rating IP67, jajaran speaker ini tahan air, tahan debu, dan dapat mengapung untuk dijatuhkan dan dimasukkan ke dalam air, ditambah dengan carabiner memungkinkan speaker dapat digantungkan pada tas, perlengkapan, ataupun ransel.

    Pada Wonderboom Play tersedia juga handloop yang memungkinkan pengguna untuk memegang speaker ringan ini sambil melakukan aktivitas.

    Wonderboom Play Foto: Ultimate Ears

    Everboom menjaga musik tetap hidup dengan jangkauan Bluetooth 55 meter dan waktu putar hingga 20 jam, serta 40 meter. Sedangkan, Wonderboom Play memiliki jangkauan Bluetooth hingga 40 meter dan waktu putar hingga 10 jam.

    Selain itu, kedua speaker ini memiliki EQ Outdoor Boost yang dapat meningkatkan suara untuk menghasilkan bass yang kuat dan mengoptimalkan suara di luar ruangan.

    Everboom juga memiliki fitur one-touch NFC yang berfungsi sebagai shortcut Bluetooth untuk pengguna dengan smartphone yang kompatibel dengan NFC dan Android 8.0 atau yang lebih baru. Cukup nyalakan, pasangkan, sambungkan, dan putar suara ke speaker, atau beralih antara beberapa playlist pengguna dalam hitungan detik saja.

    Miniroll

    Miniroll baru memiliki ukuran yang lebih kecil dan dirancang tepat dalam genggaman, namun demikian Ultimate Ears dengan bangga mengadopsi tali pengait dan memastikan desain asli Roll tetap hidup.

    Miniroll Foto: Ultimate Ears

    Berbeda dengan Everboom dan Wonderboom Play, Miniroll dirancang sangat ringan (279 gram) dan portabel. Dilengkapi dengan teknologi canggih termasuk driver khusus, radiator bass, dan penyetelan equalizer ekstensif untuk suara optimal di luar ruangan, desain inovatif Miniroll memberikan suara yang kuat dan berkualitas tinggi.

    Ditambah dengan teknologi Auracast, menggabungkan beberapa speaker Miniroll dapat dengan mudah menciptakan pengalaman suara yang epik. Cocok untuk memperkuat musik saat berkumpul bersama teman.

    Miniroll memiliki jangkauan Bluetooth hingga 40 meter, daya tahan baterai hingga 12 jam dengan pengisian daya cepat, dan port USB-C.

    Harga

    Speaker Ultimate Ears Everboom tersedia dengan harga Rp 3.990.000, Wonderboom Play RP 1.299.000 dan Miniroll Rp 1.499.000. Speaker ini didistribusikan secara resmi oleh PT. Inti Megah Swara, dan sudah bisa pengguna dapatkan di toko retail Desound seluruh Indonesia, Blibli store, Digimap, Digiplus, iBox, Gramedia, serta Logitech Official Store di Online Marketplace, mulai 17 Januari 2025.

    (afr/jsn)

  • Akses Marketplace Tak Cukup, UKM Butuh Pendampingan untuk Bertahan dan Berkembang – Page 3

    Akses Marketplace Tak Cukup, UKM Butuh Pendampingan untuk Bertahan dan Berkembang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kehadiran marketplace memang membuka akses pasar dan peluang yang lebih luas bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun, sekadar hadir di platform digital saja tidak menjamin keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka.

    Adaptasi terhadap dinamika pasar yang kompleks menjadi kunci utama. Jika UKM gagal beradaptasi, sulit bagi mereka untuk meraih transaksi, bahkan di marketplace sekali pun. Bisnis yang tidak dikelola dengan baik berpotensi stagnan dan tereliminasi dari persaingan di ranah digital.

    Kondisi inilah yang melatarbelakangi lahirnya program PaDi Talks dari Pasar Digital (PaDi) UMKM. Program ini hadir sebagai solusi atas kebutuhan UKM akan pendampingan dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis.

    EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, mengatakan perusahaan menyadari bahwa keterbukaan akses pasar saja belum cukup. UKM memerlukan strategi dan dukungan yang tepat agar mampu bertahan dan berkembang.

    “Untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka, PaDi UMKM sebagai salah satu platform Business to Business (B2B) unggulan Telkom telah menyiapkan berbagai program terkait,” tutur Komang melalui keterangannya, Sabtu (18/1/2025).

    PaDi Talks merupakan sesi diskusi interaktif terbuka bagi UKM yang telah bergabung sebagai penjual di marketplace PaDi UMKM. Melalui program ini, UKM dapat mengikuti berbagai pelatihan dan edukasi yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan bisnis mereka.

    Program ini menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, mulai dari praktisi bisnis, akademisi, hingga tokoh inspiratif.

    Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola dan mengembangkan bisnis, memberikan kesempatan bagi UKM untuk berdiskusi langsung dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

     

  • Bos Bukalapak Beberkan Alasan Setop Layanan Penjualan Produk Fisik

    Bos Bukalapak Beberkan Alasan Setop Layanan Penjualan Produk Fisik

    Jakarta

    Manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyebutkan keputusan untuk menyetop layanan penjualan produk fisik di marketplace dan website Bukalapak akan berdampak positif bagi keuangan perusahaan. Adapun kebijakan ini mulai berlaku efektif pada Februari 2025.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur PT Bukalapak.com Victor Putra Lesmana dalam acara paparan publik Bukalapak. Ia mengatakan penutupan layanan ini hanya memiliki kontribusi kurang dari 3% dari seluruh pendapatan BUKA.

    Sementara itu, Victor menjelaskan layanan produk fisik Bukalapak membutuhkan biaya operasional yang besar dan membebani keuangan perusahaan.

    “Operasional yang dikeluarkan untuk membuka layanan produk fisik ini cukup signifikan,” katanya, Kamis (16/1/2025).

    “Sehingga penutupan layanan operasional produk fisik justru akan memberikan dampak yang positif terhadap posisi keuangan perusahaan ke depannya,” imbuhnya.

    Adapun saat ini bisnis BUKA dikategorikan menjadi dua segmen utama yaitus segmen Online-to-Offline (O2O) dan marketplace. Model bisnis O2O ini kata Victor merupakan bisnis yang memberdayakan UMKM telah menyumbang 40-50% dari total pendapatan perusahaan.

    Sedangkan segmen marketplace menyumbang 50-60%. Selain melalui aplikasi dan situs web, Bukalapak terus memperluas layanan seperti Mitra Bukalapak, BMoney, itemku, Lapakgaming serta berbagai merek ritel seperti Rexus, Russ and Co, Pexio dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

    Ia optimistis, dengan inovasi dan transformasi yang berkelanjutan, BUKA akan terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

    “Dan juga pada saat yang bersamaan kami juga akan terus melihat potensi-potensi pengembangan bisnis yang ada di pasar untuk kemudian bisa kami kembangkan secara lebih lanjut,” katanya.

    (acd/acd)

  • BUKA Ungkap Penutupan Layanan Fisik Akan Berdampak Positif

    BUKA Ungkap Penutupan Layanan Fisik Akan Berdampak Positif

    Jakarta, FORTUNE – PT BUKAlapak.com Tbk (BUKA) mengungkapkan penjualan produk fisik perseroan per 30 September 2024 hanya berkontribusi sebesar 3 persen dari seluruh pendapatannya. Oleh sebab itu, penutupan layanan tersebut tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha dan juga kondisi keuangan perseroan.

    “Namun, justru sebaliknya. Karena biaya operasional yang dikeluarkan untuk membuka layanan produk fisik ini cukup signifikan, penutupan layanan operasional produk fisik justru akan memberikan dampak yang positif terhadap posisi keuangan perusahaan ke depannya,” ujar Direktur BUKA, Victor Lesmana, dalam acara Public Expose Insidentil BUKA, Jakarta, Kamis (16/1).

    Pada Oktober 2024, BUKA telah mengumumkan strategi jangka panjang yang mencakup restrukturisasi usaha dan fokus pada bisnis produk virtual, gaming, investasi, retail, serta Mitra Bukalapak. Sehingga, segmen online-to-offline (O2O) dan Marketplace tetap menjadi fokus BUKA.

    Bisnis O2O yang memberdayakan UMKM telah menyumbang 40-50 persen dari total pendapatan perusahaan, sedangkan segmen marketplace menyumbang 50-60 persen. 

    Selain melalui aplikasi dan situs web Bukalapak, BUKA juga memperluas layanan seperti Mitra Bukalapak, BMoney, itemku, Lapakgaming, serta berbagai merek ritel seperti Rexus, Russ and Co, Pexio dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

    “Perusahaan berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha kecil, memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan bisnis, dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham,” ujarnya.

    Direktur Utama BUKA, Willix Halim, menyatakan langkah-langkah tersebut akan mendukung pertumbuhan perusahaan hingga akhir 2025. 

    “Kami percaya bahwa dengan penajaman strategi, BUKA akan menjadi perusahaan yang dapat memiliki pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

    Sementara itu, dari dana hasil IPO sebesar Rp21,85 triliun, sekitar Rp11,9 triliun telah digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha BUKA dan entitas anak usahanya melalui modal kerja, pembelian aset, joint ventures, dan investasi.

  • DJI Flip Meluncur di Indonesia: Drone dengan Kamera 4K yang Bisa Dilipat – Page 3

    DJI Flip Meluncur di Indonesia: Drone dengan Kamera 4K yang Bisa Dilipat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Erajaya Active Lifestyle resmi menghadirkan DJI Flip, drone terbaru dari DJI dengan full-coverage propeller guard yang bisa dilipat. Drone ini sudah tersedia jaringan ritel Erajaya Group dengan harga mulai dari Rp 6 jutaan.

    Menurut CEO Erajaya Active Lifestyle, DJI Flip dapat digunakan oleh siapa saja untuk mengambil gambar yang menakjubkan dari udara. Yang menarik, drone ini dapat dioperasikan oleh pengguna dengan tingkat kemahiran dan kemampuan menerbangkan drone pemula sekali pun.

    “Kami yakin perangkat ini akan menjadi idola baru bagi siapa saja yang ingin mengambil gambar dari udara dengan mudah,” tutur Djohan dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (16/1/2025).

    DJI Flip hadir dengan ukuran yang ringkas, seukuran telapak tangan, dan berat kurang dari 249 gram, sehingga mudah dibawa ke mana saja. Dengan full-coverage propeller, drone ini bisa diterbangkan dari telapak tangan dengan aman.

    Drone ini memiliki berbagai mode pengambilan gambar seperti boomerang, circle, dronie, helix, rocket, dan spotlight. Dengan teknologi AI Subject Tracking, drone ini mampu memastikan subjek tetap berada dalam komposisi gambar, sehingga memungkinkan pengambilan gambar yang sempurna.

    Dilengkapi sensor CMOS 1/1,3 inci, DJI Flip mampu mengambil gambar dengan resolusi 48MP serta merekam video 4K/60fps. Fitur slow-motion pada resolusi 4K/100fps dan mode warna D-Log M 10-bit juga mampu memberikan hasil video yang memukau.

    Drone DJI ini dibekali sensor dengan aspect-ratio 4:3 memudahkan pemotongan video secara vertikal tanpa mengurangi resolusi, ideal untuk tampilan smartphone dan unggahan di media sosial.

    DJI Flip tersedia di DJI Experience Store, Urban Republic, Erafone, iBox, dan mitra resmi lainya. Pembelian online dapat juga dilakukan lewat laman e-commerce Eraspace.com serta DJI Official Store di sejumlah marketplace.

    Erajaya Active Lifestyle menawarkan tiga opsi pembelian. Ada DJI Flip seharga Rp 6.205.000, DJI Flip (RC-2) seharga Rp 8.880.000, serta DJI Flip (RC-2) Fly More Combo yang dibanderol Rp 11.000.000.

     

  • PHK Menghantui Bukalapak setelah Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik di Marketplace

    PHK Menghantui Bukalapak setelah Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik di Marketplace

    Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak mengonfirmasi akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa pegawai terkait perubahan strategi bisnis ini. Sebelumnya, marketplace ini menutup layanan penjualan produk fisik.

    “Sebagaimana telah disampaikan dalam keterbukaan informasi terkait rencana aksi korporasi, penghentian layanan produk fisik akan memengaruhi sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan,” demikian pernyataan Bukalapak dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Selasa (14/1/2025).

    Bukalapak tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak atau waktu pelaksanaan PHK tersebut. Namun, perusahaan memastikan bahwa hak-hak karyawan akan dipenuhi sepenuhnya.

    “Perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis Bukalapak dalam pernyataannya.

    Sebelumnya, Bukalapak mengumumkan penghentian penjualan produk fisik, seperti pakaian dan barang elektronik. Platform tersebut kini akan fokus pada penjualan produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan layanan digital lainnya.

    Bukalapak menjelaskan, penutupan layanan ini dilakukan karena kontribusi pendapatan dari lini bisnis produk fisik terus menurun selama tiga tahun terakhir, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk memperbaikinya.

    Perubahan dinamika pasar dan tantangan industri menjadi penyebab utama penurunan tersebut. Di sisi lain, biaya operasional untuk bisnis produk fisik terus meningkat secara signifikan.

    “Meskipun kami telah melakukan berbagai upaya terbaik, lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan. Kondisi ini diperparah oleh peningkatan biaya operasional yang signifikan,” jelas perusahaan.

    Meski demikian, meskipun ada PHK karyawan Bukalapak, tetapi perusahaan memastikan bahwa aplikasi dan situs web, termasuk layanan yang bekerja sama dengan mitra akan tetap beroperasi seperti biasa.

  • Bukalapak (BUKA) Bertemu Kemendag, Bahas Marketplace dan Nasib Pelapak

    Bukalapak (BUKA) Bertemu Kemendag, Bahas Marketplace dan Nasib Pelapak

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna membahas beberapa hal, termasuk mengenai masa depan bisnis marketplace perusahaan.

    Head of Media & Communications Bukalapak Dimas Bayu mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan BUKA dan Kemendag guna membahas fokus perusahaan ke depan.

    “Secara umum, pertemuan antara Mendag [Budi Santoso] dan Bukalapak membahas terkait dengan penajaman fokus bisnis Bukalapak ke depannya,” kata Dimas kepada Bisnis, Minggu (12/1/2025).

    Dalam keterangan yang diterima Bisnis, Bukalapak menyampaikan bahwa perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri mendorong perusahaan untuk melakukan penyesuaian strategi jangka panjang. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan.

    Dimas menyampaikan bahwa rencana ini sejatinya telah disampaikan secara transparan melalui keterbukaan informasi yang diumumkan pada akhir Oktober 2024 silam.

    Emiten bersandi saham BUKA itu mengambil keputusan untuk menghentikan secara bertahap layanan penjualan produk fisik di platform Bukalapak, yang akan dimulai pada Februari 2025.

    “Kami ingin menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar,” jelasnya.

    Meski terjadi perubahan dalam fokus produk, Dimas menyatakan bahwa platform Marketplace Bukalapak, baik aplikasi maupun situs web, serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya.

    “Dengan tetap beroperasinya marketplace Bukalapak, Bukalapak tidak melakukan perubahan kegiatan usaha,” terangnya.

    Adapun, penghentian layanan penjualan produk fisik di platform marketplace Bukalapak tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan perusahaan. Pasalnya, penjualan produk fisik di platform Bukalapak hanya berkontribusi sekitar 3% terhadap total pendapatan perusahaan.

    “Kami percaya bahwa dengan berfokus pada layanan produk virtual, Bukalapak dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” terangnya.

    Produk virtual yang dimaksud seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, listrik pascabayar, angsuran kredit, TV kabel dan internet, voucher streaming, pajak PBB, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas. 

    Selain berfokus pada produk virtual, Bukalapak telah mengembangkan berbagai lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, gaming, investment, dan retail selama beberapa tahun terakhir. BUKA melihat prospek bisnis yang positif di segmen-segmen ini juga menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan.

  • Bukalapak (BUKA) Ungkap Alasan Tutup Fitur Gratis Ongkir bagi Pelapak

    Bukalapak (BUKA) Ungkap Alasan Tutup Fitur Gratis Ongkir bagi Pelapak

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan elektronik (e-commerce), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) buka suara atas penghapusan fitur gratis ongkos kirim alias ongkir bagi pelapak di marketplace miliknya.

    Head of Media & Communications Bukalapak Dimas Bayu mengatakan penghapusan tersebut berkaitan dengan strategi perusahaan yang mengutamakan keefektifan proses bisnis, termasuk dalam hal merancang strategi promosi.

    “Bukalapak mengutamakan keefektifan proses bisnis termasuk dalam merancang strategi marketing dan promosi serta beragam kegiatan operasional dengan tujuan memberikan dampak, serta nilai tambah maksimal dengan biaya yang efisien,” kata Dimas kepada Bisnis, Minggu (12/1/2025).

    Menurut Dimas, hingga saat ini, upaya BUKA menorehkan hasil yang cukup positif melalui capaian pertumbuhan dengan biaya yang relatif terjaga.

    “Melalui performa bisnis yang sehat, Bukalapak menargetkan bisnis yang berkelanjutan dengan peningkatan EBITDA dan burn rate yang semakin rendah,” tuturnya.

    Sebelumnya, salah satu pelapak asal Kabupaten Bekasi mengungkap bahwa BUKA sudah sejak lama tidak menyediakan fitur gratis ongkir kepada pelapak.

    “Nggak ada free ongkir sudah lama, makanya pembeli lari ke marketplace sebelah karena nyari freeongkirnya itu, meskipun penjual pakal berbayar pun tetap saja hasilnya nggak maksimal,” kata pelapak BUKA kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025) malam.

    Pelapak yang bergabung dengan Bukalapak pada 2015 itu juga mengaku pesanan produk yang dijual terus mengalami penurunan, meski sudah menggunakan fitur promosi berbayar Bukalapak.

    Aplikasi BukalapakPerbesar

    Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pembeli sejatinya menginginkan adanya fitur gratis ongkir dan cashback, sama seperti platform e-commerce lainnya.

    “Pembeli mau dapat free ongkir dan cashback dan itu persaingannya lumayan berat dengan marketplace lain,” kata pelapak BUKA kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025) malam.

    Jika menengok blog resmi BUKA, memang benar perusahaan sudah lama menutup fitur gratis ongkir dari pelapak pada 2022 silam. Per 1 September 2022, gratis ongkir tidak bisa diakses melalui Seller Center atau aplikasi Bukalapak terbaru mulai dari Android v5.18 dan iOS v3.13 ke atas.

    Selain itu, per 7 Oktober 2022, gratis ongkir tidak bisa digunakan untuk semua platform termasuk untuk aplikasi Bukalapak. Demikian yang dikutip dari blog resmi BUKA, Kamis (9/1/2025).

    Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda sebelumnya mengatakan bahwa promo berupa gratis ongkir masih menjadi andalan pemain e-commerce untuk bisa bersaing di lingkup ekosistem ini.

    Apalagi, Huda mengungkap bahwa masyarakat Indonesia masih berorientasi pada harga (price oriented market). Ini artinya, harga masih menjadi faktor utama dalam pembelian.

    ”Diskon atau promo masih menjadi andalan bagi startup digital untuk bisa bersaing dengan kompetitor, termasuk dalam bisnis e-commerce,” kata Huda kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).

    Dia menjelaskan bahwa diskon dan promo ini bisa berupa cashback hingga gratis ongkir. Apalagi, ujar dia, ongkos kirim di Indonesia cukup tinggi jika tidak dibantu fitur gratis ongkir dari pihak platform.

    “Pembeli menginginkan adanya diskon ongkir, karena mereka akan lebih memilih belanja via offline store,” ujarnya.

    Menurutnya, toko online (online store) mengandalkan pengiriman paket, sedangkan pembeli ingin pengiriman paket diberikan diskon.

    Dalam hal ini, Huda menjelaskan bahwa bukan hanya ongkos kirim saja yang menjadi perhatian ke depan lantaran promo lainnya juga berpengaruh terhadap faktor pembelian barang.

    “Tidak melulu harus menggunakan diskon ongkir atau gratis ongkir. Mereka bisa menggunakan dengan cara memberikan cashback atau diskon barang secara langsung,” tandasnya.

  • Bos Bukalapak (BUKA) Bertemu Mendag Budi, Ini yang Dibahas

    Bos Bukalapak (BUKA) Bertemu Mendag Budi, Ini yang Dibahas

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan elektronik (e-commerce) PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pertemuan itu dilaksanakan usai BUKA mengumumkan penutupan layanan produk fisik.

    Pertemuan itu dihadiri oleh CEO Bukalapak Victor Lesmana di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Jumat (10/1/2025). Lantas, apa yang dibahas dalam pertemuan itu?

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Kemendag menyambut baik langkah Bukalapak untuk mendukung transformasi digital.

    “Kemendag menyambut baik inisiatif Bukalapak untuk mendukung transformasi digital perekonomian Indonesia. Salah satunya melalui digitalisasi warung dan UMKM melalui program kemitraan dan layanan virtual,” kata Budi dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (12/1/2025).

    Mendag Budi juga mendorong pengutamaan produk lokal baik produk konvensional atau produk digital, seperti gim lokal, dengan membantu on boarding UMKM melalui pelatihan, kurasi produk, serta penyediaan fasilitas ruang promosi bagi produk dalam negeri.

    Seperti diketahui, Bukalapak akan menghentikan layanan produk fisik secara bertahap dan dimulai pada Februari 2025.

    Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi mengatakan bahwa penghentian layanan produk fisik justru untuk mencapai pendapatan kotor alias EBITDA yang positif. Terlebih, layanan produk fisik hanya berkontribusi sekitar 3% dari total pendapatan BUKA.

    “Layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% dari seluruh pendapatan perseroan. Sebaliknya, penghentian layanan produk fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” kata Cut dalam keterbukaan informasi, Kamis (9/1/2025).

    Bukalapak berharap langkah penghentian layanan produk fisik dapat membawa dampak yang baik terhadap kondisi operasional dan kinerja keuangan di masa depan. “Dikarenakan perseroan dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang cukup signifikan,” sambungnya.

    Cut menjelaskan bahwa lini bisnis produk fisik terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir. Di sisi lain, biaya operasional untuk lini bisnis ini terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

    Kendati begitu, dia memastikan bahwa aplikasi dan situs web Bukalapak, maupun aplikasi dan situs web marketplace lainnya, serta mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya, di antaranya produk virtual, gaming, dan investasi.

    Lebih lanjut, manajemen BUKA juga menyatakan penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perusahaan.

    “Dalam pelaksanaannya, perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya.

    Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu mengatakan bahwa ke depan, Bukalapak akan berfokus pada layanan produk virtual. Adapun, produk virtual yang dimaksud seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.

    “Ke depannya, kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami, guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital,” kata Dimas kepada Bisnis.

  • Oknum TNI Beli Brio Bekas Rp 40 Juta, Padahal Segini Harga Pasarannya

    Oknum TNI Beli Brio Bekas Rp 40 Juta, Padahal Segini Harga Pasarannya

    Jakarta

    Kasus penembakan bos rental mobil, IA (48), di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, dilakukan oleh oknum anggota TNI AL. Oknum aparat berinisial AA itu membeli mobil Honda Brio dari penyewa pertama, tersangka Ajat Supriatna (AS), seharga Rp 40 juta. Waduh, padahal harga Brio yang setara di pasar mobil bekas masih ratusan juta rupiah!

    Diketahui Honda Brio tersebut memiliki nomor polisi B 2696 KZO. Menilik dari website Bapenda Jawa Barat, Honda Brio tersebut merupakan Honda Brio kasta tertinggi, yang menggunakan mesin 1.200 cc bertransmisi CVT, dengan warna eksterior Phoenix Orange Pearl Two Tone.

    Menilik situs resmi Honda Prospect Motor (HPM), Honda Brio RS 1.2 CVT dibanderol dengan harga Rp 253.100.000 OTR Jakarta. Ini harga barunya yang mulai mepet-mepet dengan mobil Low MPV.

    Nah soal harga bekas Brio RS dengan dokumen legalitas yang lengkap dari BPKB dan STNK, mobil itu masih dijual di atas Rp 200 juta untu keluaran tahun 2023.

    Tahun yang lebih tua berdampak pada penurunan harga mobil yang lebih murah. Misalnya Brio RS CVT tahun 2019 dengan warna Phoenix Orange, salah satu iklan marketplace Facebook menawarkan harga Rp 178 juta.

    Honda Brio RS dibeli oknum TNI Rp 40 Juta, pemilik ditembak

    Diberitakan sebelumnya, kasus penembakan oleh oknum anggota TNI AL terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari.

    Saat itu pelaku penembakan membawa mobil Honda Brio milik korban yang diduga sudah digelapkan. Namun pelaku bukan sebagai penyewa, melainkan mobil tersebut sudah berpindah tangan. Lewat GPS tracker, korban melacak keberadaan mobilnya yang digelapkan. Korban dan pelaku sempat kejar-kejaran hingga di KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Korban mencoba mengadang mobil miliknya yang dibawa pelaku. Saat itulah, pelaku oknum anggota TNI AL melepaskan lima kali tembakan ke arah korban. Bos rental mobil berinisial IA (48) tewas dan satu lainnya berinisial RAB (59) mengalami luka-luka.

    Bagaimana mobil sewa berpindahtangan?

    Kasus itu dipicu penggelapan mobil rental oleh tersangka Ajat Supriatna (AS).

    Ajat menyewa mobil Brio oranye bernopol B-2694-KZO korban lalu menjualnya atau menggelapkannya kepada pria berinisial IS.

    “Setelah dia (AS) menyewakan diserahkan kepada saudara IH yang saat ini masih (masuk) DPO (daftar pencarian orang),” kata Irjen Suyudi dalam konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    IH merupakan sindikat penggelapan mobil sewaan bersama Ajat. Pada klaster kasus penggelapan ini, ada empat orang tersangka yaitu Ajat, IS, IH, dan RM.

    Setelah menyewa mobil, Ajat menyerahkan mobil itu kepada IH. Mobil Brio oranye itu nantinya akan dibeli atau berada di tangan oknum anggota TNI AL, Sertu AA.

    Polisi menjelaskan IH (DPO) menyerahkan mobil itu kepada RM. Mobil Brio itu lalu dijual RM kepada IS seharga Rp 23 juta.

    Sebelum menjual mobil Brio korban ke IS, tersangka RM merusak alat GPS yang terpasang di mobil Brio milik korban. Dari 3 alat GPS yang dipasang, 2 alat GPS dirusak RM hingga menjualnya kepada IS.

    Mobil itu kemudian berpindah tangan ke oknum anggota TNI AL, Sertu AA, dengan harga tebus senilai Rp 40 juta. Polisi telah memeriksa 13 orang terkait kasus ini.

    “Kemudian dari saudara IH dia menyerahkan lagi ke Saudara RM. RM ini kemudian dijual kepada Saudara IS dengan harga Rp 23 juta. Kemudian dari Saudara RM baru diserahkan atau dijual kepada Saudara AA oknum TNI Angkatan Laut, melalui Saudara SY, harganya sudah naik dinaikin lagi menjadi Rp 40 juta,” katanya.

    (riar/lth)