Topik: marketplace

  • Purbaya Kirim Tim Bea Cukai ke Perusahaan yang Akali Harga Barang Impor

    Purbaya Kirim Tim Bea Cukai ke Perusahaan yang Akali Harga Barang Impor

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menemukan satu kontainer berisi barang impor under invoicing di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (11/11). Sebagai tindak lanjut temuan tersebut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diminta untuk menyambangi perusahaan terkait.

    Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, meminta pihak Bea Cukai untuk menyampaikan temuan tersebut. Selain itu, ia meminta Bea Cukai untuk menagih pajak dari praktik under invoicing.

    “Ke depan, ke perusahaannya kita kasih tau. Saya minta Dirjen Bea Cukai sampaikan declare yang betul, apa yang ada, dan bayar pajaknya sebelum kami periksa semua impor ekspornya dia,” ungkap Purbaya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Purbaya juga akan memantau ketat perusahaan tersebut. Jika praktik under invoicing kembali terulang, ia tak segan mencabut izin impor perusahaan tersebut. Purbaya juga menyebut, terduga pelaku merupakan perusahaan besar yang mudah dideteksi.

    “Kalau melakukan hal yang sama, saya akan larang impor dari perusahaan itu. Perusahaan gede kan gampang deteksinya. Anda pernah dengar namanya di dunia persilatan,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, Kemenkeu akan memperkuat sistem pengawasan. Pengawasan ini akan dilakukan juga di kantor pusat Bea Cukai untuk memastikan tidak ada pekerjanya yang bermain.

    “Saya waktu di Surabaya kan lihat tempat scanning. Nanti saya akan tarik ke kantor pusat Bea Cukai sini sehingga yang kerja di lapangan bisa dimonitor oleh kantor Bea Cukai Pusat. Sehingga kalau main-main lebih susah, tapi kalau semuanya main, celaka kita, tapi enggak deh. Kita akan terapkan itu dengan sungguh-sungguh,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Purbaya menemukan barang berupa mesin dengan harga yang dicantumkan sebesar US$ 7 atau setara Rp 117.040 (kurs Rp 16.720). Padahal ia melihat harganya di marketplace mencapai Rp 40-50 juta. Temuan itu ia dapat dari kunjungannya KPPBC TMP dan Kantor Balai Laboratorium Bea Cukai (KBLBC) Kelas II Surabaya pada Selasa (11/11).

    Dalam kunjungan tersebut, Purbaya menemukan barang berupa mesin dengan harga yang dicantumkan sebesar US$ 7 atau setara Rp 117.040 (kurs Rp 16.720/US$). Padahal ia melihat harganya di marketplace mencapai Rp 40-50 juta.

    “Waktu periksa kontainer ada yang menarik tuh harganya kelihatannya kemurahan. Masa harga barang sebagus itu cuma US$ 7, di marketplace Rp 40-50 juta. Nanti dicek lagi,” ujar Purbaya dilansir dari video yang diunggah melalui TikTok resminya @purbayayudhis, dikutip Kamis (13/11/2025).

    (ara/ara)

  • Purbaya Sebut Barang Impor Ilegal Tiba di Pelabuhan Tanjung Perak saat Malam

    Purbaya Sebut Barang Impor Ilegal Tiba di Pelabuhan Tanjung Perak saat Malam

    Jakarta

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut banyak barang impor ilegal yang tiba di pelabuhan Tanjung Perak pada malam hari. Hal itu ia ungkap setelah melakukan kunjungan ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Tanjung Perak, pada Selasa (11/11) lalu.

    “Katanya kalau di Tanjung Perak tuh malam-malam ramainya. Semarang juga malam-malam,” ungkap Purbaya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Meski begitu, kunjungan tersebut tetap membuahkan hasil dengan temuan satu kontainer barang yang under invoicing atau praktik ilegal importir untuk menyatakan nilai barang dalam faktur impor lebih rendah dari harga sebenarnya. Padahal saat itu kunjungan dilakukan pada siang hari.

    “Kita datang ke siang, kita salah ya? Tapi siang datang saja sudah dapet satu (kontainer) tuh. Katanya mereka salah perhitungan, mereka kasih yang udah rapi, satu jenis barang supaya kalau dihitung jumlahnya pas, tapi mereka nggak duga saya lihat harga. Dia pikir saya bodoh,” jelasnya.

    Purbaya menjelaskan, harga barang dalam kontainer tersebut sengaja diturunkan untuk mengelabui pengenaan pajak. Ia menyebut, barang-barang tersebut memiliki harga asli Rp 50 juta dari label Rp 100 ribuan. Padahal dari barang tersebut, pemerintah dapat meraup pajak sekitar Rp 220 juta.

    “Jadi, dari situ dapat, kita dapat tax import tambahan Rp 220 juta kalau nggak salah dari satu-satu kontainer itu,” imbuhnya.

    Diberitakan sebelumnya, Purbaya menemukan barang berupa mesin dengan harga yang dicantumkan sebesar US$ 7 atau setara Rp 117.040 (kurs Rp 16.720). Padahal ia melihat harganya di marketplace mencapai Rp 40-50 juta. Temuan itu ia dapat dari kunjungannya KPPBC TMP Tanjung Perak beberapa waktu lalu.

    (ara/ara)

  • Buka OPOP Expo 2025, Sekdaprov Jatim Dorong Digitalisasi untuk Produk Pesantren

    Buka OPOP Expo 2025, Sekdaprov Jatim Dorong Digitalisasi untuk Produk Pesantren

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UKM terus mendorong penerapan digitalisasi bagi produk-produk pesantren atau OPOP.

    Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono, saat membuka OPOP Expo 2025 di Atrium Royal Plaza Surabaya.

    “Bagaimana OPOP itu melangkah untuk sampai kepada digitalisasi, menggunakan platform digital dalam pemasaran. Ini sudah mulai mereka menggunakan online shop-nya, menggunakan marketplace-nya, dan juga pembayarannya sudah digital,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

    OPOP merupakan program yang diinisiasi Pemprov Jatim, untuk meningkatkan perekonomian dan kemandirian pesantren. Program ini sudah berjalan selama 7 tahun, dan dinilai berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Terbukti dari tahun ketahun, jumlahnya pesantren yang memiliki usaha terus meningkat dan berkembang.

    “Baik yang didukung pendanaannya, pembinaannya oleh Pemprov, maupun oleh secara mandiri, stakeholdernya. Yang kedua, jumlah produk unggulannya bertambah. Yang ketiga, transaksinya bertambah, dan juga ada jangkauan untuk penjualnya untuk pemasarannya sampai ekspor,” katanya.

    Sekdaprov mengatakan, bahwa hal ini membuktikan program OPOP terbukti menggerakkan ekonomi pesantren, sehingga diharapkan menumbuhkan entrepreneurship. Pesantren bukan hanya sekedar tempat pendidikan, tetapi juga pemberdayakan ekonomi kemandirian pesantren.

    “Dan akhirnya bisa juga, bukan hanya memenuhi captive market di pesantrennya saja, tetapi juga masyarakat sekitar dan juga pasar,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Endy Alim Abdi Nusa menjelaskan, program OPOP terbukti menumbuhkan kemandirian pesantren melalui sektor ekonomi. Tidak hanya di dalam pesantrennya, tapi seputar pesantren, hingga alumninya.

    “Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu care terhadap ekosistem perasantren. Jadi temen-temen di pesantren itu tidak hanya belajar saja terkait ilmu agama, tapi juga diajarkan ilmu yang lain yaitu ilmu ekonomi, bagaimana bisa memberdayakan semua santrinya, terus ada alumninya,” terangnya.

    Endy menceritakan, ada pesantren yang pemasarannya menembus luar Jatim. Ternyata hal itu didukung oleh jaringan alumni pesantren tersebut. Oleh karena itu, program OPOP terbukti tidak hanya meningkatkan ekonomi pesantren, tetapi juga santrinya dan alumninya.

    “Artinya itu yang kita dorong, supaya temen-temen Pesantren itu bisa berdaya dan mandiri,” tuturnya.

    Pada OPOP Expo 2025 ini, diikuti sekitar 40 pesantren dengan berbagai produk unggulan. Mulai dari makanan, minuman, kria atau kerajinan, hingga fashion. Bahkan, Bank Jatim turut memberikan dukungan terkait dengan pembiayaan atau modal. [tok/beq]

  • Logitech MX Master 4 Meluncur Resmi di Indonesia, Ini Harga dan Fitur Andalannya

    Logitech MX Master 4 Meluncur Resmi di Indonesia, Ini Harga dan Fitur Andalannya

    Liputan6.com, Jakarta – Logitech akhirnya meluncurkan anggota baru di lini MX series dengan memperkenalkan mouse premium mereka, MX Master 4, untuk pengguna setia di Indonesia.

    Dalam acara bertajuk MX Fest 2025 di Autograph Tower, Jakarta, Rabu (12/11/2025), perusahaan menyebut MX Master 4 adalah mouse produktivitas pertama di dunia yang dilengkapi haptic feedback.

    “Fitur haptic feedback di MX Master 4 menghadirkan sensasi taktil yang membuat pengguna benar-benar “merasakan” interaksi digital mereka,” kata Maxim Bondar, Head of Business & Marketing, MX, dalam acara peluncuran.

    Dia menambahkan, “seperti getaran lembut saat klik berhasil atau notifikasi daya baterai. Logitech ingin menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan presisi dalam bekerja.”

    Maxim juga mengungkap bagaimana Action Ring, fitur overlay dinamis dengan delapan bubble bisa dikustomisasi hingga 72 aksi berbeda. “Fitur ini dirancang untuk meminimalkan pergerakan tangan pengguna hingga 63 persen, meningkatkan efisiensi, dan menjaga ergonomi kerja.”

    Lalu berapa harga Logitech MX Master 4 ini di pasar Indonesia, perusahaan menjual mouse baru mereka ini dibanderol Rp 2,399,000.

    Perusahaan menyebutkan, mouse baru ini sudah tersedia melalui Logitech Official Store di marketplace serta mitra retail resmi perusahaan di Indonesia. 

    Spesifikasi Logitech MX Master 4 

    Perusahaan berbasis di Swiss mengklaim, fitur Actions Ring di MX Master 4 mampu mengurangi gerakan mouse berulang hingga 63 persen.

    Spesifikasi MX Master 4 meliputi MagSpeed Scroll Wheel yang bisa meluncur hingga 1.000 baris per detik, sensor 8.000 DPI bisa tracking di hampir semua permukaan termasuk kaca, serta daya tahan baterai hingga 70 hari dengan pengisian cepat USB-C.

    Seperti lini mouse Logitech lainnya, MX Master 4 bisa dipakai untuk perangkat Windows, macOS, iPadOS, dan Linux. Mouse ini bisa terhubung ke tiga perangkat melalui Bluetooth, sementara satu dongle bisa terhubung hingga enam perangkat.

    Berbekal aplikasi Logi Options+, pengguna bisa membuat pintasan khusus untuk Photoshop, Excel, atau aplikasi lainnya, sehingga workflow lebih efisien.

  • Tinjau Pelabuhan, Purbaya Temukan Barang Impor Harga Puluhan Juta Dicantumkan Rp100 Ribu

    Tinjau Pelabuhan, Purbaya Temukan Barang Impor Harga Puluhan Juta Dicantumkan Rp100 Ribu

    GELORA.CO –  Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menemukan dugaan ketidakwajaran harga barang impor saat meninjau pemeriksaan fisik kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

    Dalam pengecekan di lapangan, Purbaya menyebut ada barang yang tertera hanya senilai Rp100 ribu atau sekitar 7 Dolar AS dalam data dokumen impor, namun di marketplace diketahui dijual hingga puluhan juta rupiah.

    “Saat pemeriksaan ada hal yang menarik yaitu harganya kemurahan juga. Akan kita check lagi karena barang sebagus itu mosok harganya hanya 7 Dollar AS. Sementara di marketplace harganya bisa sampai dengan Rp40-45 juta, tapi kami akan cek kembali,” ujar Purbaya saat meninjau fasilitas Bea Cukai, Selasa 11 November 2025.

    Ia menegaskan pemeriksaan lanjutan bakal dilakukan untuk memastikan akurasi penetapan nilai pabean dan potensi adanya praktik penghindaran bea masuk.

    Selain meninjau longroom, Purbaya juga mengecek fasilitas laboratorium Bea dan Cukai yang selama ini bertugas menguji kandungan barang untuk penetapan pungutan negara.

    “Untuk kondisi laboratorium kondisinya bagus, saya sudah katakan kepada mereka jika ada yang kurang perawatan agar dikasih tahu sehingga kita bisa lengkapi,” sambungnya.

    Purbaya turut memastikan penggunaan teknologi pemindai kontainer yang baru beroperasi sejak dua pekan terakhir dapat meningkatkan efektivitas pemeriksaan.

    “Tadi saya juga sudah liat controller scanner yang baru 2 minggu dipasang kondisinya lumayan bagus walaupun belum sempurna saya pikir dapat memperbaiki dan mempercepat kemampuan pengecekan barang para pegawai bea cukai disana,” katanya.

    Menurutnya, pemantauan berbasis teknologi informasi akan terus diperkuat, termasuk dalam penyatuan sistem pengawasan dengan pusat.

    “Yang pentingkan IT based saya akan tarik ke Jakarta sehingga orang Jakarta dapat melihat langsung apa yang terjadi di lapangan,” tegasnya.

  • Strategi Mendapatkan Nokos WA Bersih untuk Verifikasi Tanpa Gagal

    Strategi Mendapatkan Nokos WA Bersih untuk Verifikasi Tanpa Gagal

    Dalam ekosistem digital Indonesia yang berkembang pesat, kebutuhan akan akun WhatsApp sekunder telah menciptakan pasar yang unik untuk nomor segar. Pencarian untuk nokos wa https://hottelecom.biz/id/virtual-number-for-whatsapp.html telah menjadi fenomena umum di kalangan pengguna yang membutuhkan akun tambahan untuk bisnis, privasi, atau keperluan sementara. Namun, pasar ini dipenuhi dengan jebakan, di mana istilah “nomor kosong” sering kali disalahgunakan untuk menjual nomor daur ulang yang sudah bermasalah.

    Artikel ini akan membahas realitas di balik pasar nomor kosong ini. Kita akan mengeksplorasi mengapa banyak nomor murah sebenarnya berisiko, dan bagaimana solusi profesional seperti nomor virtual memberikan definisi sebenarnya dari nomor yang bersih dan aman untuk kebutuhan verifikasi Anda.

    Realitas Berisiko di Balik Pasar Nokos WhatsApp Murah
    Banyak pengguna memulai pencarian mereka dengan mencari layanan yang menawarkan otp whatsapp murah atau bahkan gratis. Sayangnya, “murah” dalam konteks ini sering kali berarti “kotor”. Sebuah nomor kosong wa yang ditawarkan secara bebas di internet kemungkinan besar adalah nomor publik yang telah digunakan oleh ribuan orang sebelumnya.

    Akibatnya, nomor-nomor ini sering kali sudah diblokir oleh WhatsApp karena aktivitas spam sebelumnya. Ketika Anda mencoba menggunakannya, Anda mungkin tidak akan pernah menerima kode verifikasi, atau lebih buruk lagi, akun baru Anda bisa langsung ditangguhkan. Mengandalkan layanan semacam ini untuk kebutuhan bisnis atau privasi yang penting adalah pertaruhan yang hampir selalu berakhir dengan kekecewaan.

    Nomor Virtual WA Sebagai Solusi Nokos Premium
    Jika tujuan Anda adalah mendapatkan nomor yang benar-benar bersih dan siap pakai, solusi terbaik adalah beralih ke nomor virtual whatsapp profesional. Berbeda dengan nomor gratisan, nomor virtual adalah jalur komunikasi pribadi yang disewakan khusus untuk Anda.

    Di sinilah peran penyedia berkualitas menjadi sangat krusial. Layanan seperti HotTelecom https://hottelecom.biz/id/ telah memantapkan diri sebagai penyedia terpercaya karena mereka menawarkan apa yang sebenarnya dicari pengguna: nomor yang benar-benar “kosong” dan segar. Infrastruktur mereka dirancang untuk memastikan bahwa ketika Anda menggunakan layanan mereka untuk kebutuhan virtual nomor wa, Anda mendapatkan nomor privat yang belum pernah disalahgunakan. Jaminan kebersihan ini secara drastis meningkatkan tingkat keberhasilan verifikasi Anda pada percobaan pertama.

    Proses Modern untuk Beli OTP WA
    Bagi pengguna modern, proses untuk mendapatkan verifikasi tidak lagi memerlukan pembelian kartu perdana fisik di konter pulsa. Cara baru untuk beli otp wa sepenuhnya digital dan instan.

    Prosesnya dirancang untuk efisiensi maksimal:

    Pemilihan: Anda memilih negara dan layanan (WhatsApp) di dasbor penyedia.Penyewaan: Anda membayar biaya kecil untuk menyewa nomor tersebut untuk jangka waktu tertentu.Verifikasi: Anda memasukkan nomor tersebut ke WA, dan kode OTP muncul langsung di layar Anda.
    Sistem ini mengubah proses yang dulunya memakan waktu berjam-jam menjadi tugas sederhana yang selesai dalam hitungan menit, memberi Anda kendali penuh atas pembuatan akun baru Anda.
    Kriteria Memilih Layanan Nomor Virtual WhatsApp
    Tidak semua penyedia layanan diciptakan sama, dan memilih yang salah bisa membuat frustrasi. Saat Anda mencari penyedia untuk kebutuhan nokos whatsapp Anda, ada beberapa indikator kualitas yang harus diperhatikan.Transparansi Harga: Layanan yang baik memiliki harga yang jelas di depan tanpa biaya tersembunyi saat Anda ingin beli otp wa.Reputasi Pengiriman: Cari ulasan yang secara spesifik menyebutkan keberhasilan verifikasi WhatsApp, karena ini adalah tantangan teknis tersendiri.Dukungan Pelanggan: Adanya layanan pelanggan yang responsif menunjukkan bahwa mereka adalah operasi bisnis yang serius, bukan sekadar situs web otomatis.Kebijakan Privasi: Pastikan penyedia menjamin bahwa data dan nomor Anda tidak akan dibagikan kepada pihak ketiga.
    Memperhatikan kriteria ini akan menghindarkan Anda dari layanan berkualitas rendah dan memastikan Anda mendapatkan alat yang andal untuk kebutuhan komunikasi Anda.

    Pada akhirnya, beralih dari mencari nokos gratisan yang berisiko ke layanan nomor virtual wa profesional adalah keputusan yang cerdas. Meskipun mungkin memerlukan biaya kecil, nilai yang Anda dapatkan dalam bentuk keamanan, penghematan waktu, dan jaminan keberhasilan verifikasi jauh melebihi biayanya. Ini adalah cara modern dan aman untuk mengelola identitas digital ganda Anda di dunia yang semakin terhubung.

    Skenario Ideal Penggunaan Nomor Kosong WA
    Permintaan akan nomor virtual wa yang bersih tidak muncul tanpa alasan; ini didorong oleh kebutuhan praktis dalam berbagai skenario kehidupan nyata. Kebutuhan paling umum untuk nokos wa biasanya jatuh ke dalam salah satu kategori berikut:Perisai Privasi: Saat Anda perlu berinteraksi di forum publik, marketplace, atau situs kencan online, menggunakan nomor utama Anda adalah sebuah risiko. Nokos whatsapp bertindak sebagai perisai, memungkinkan Anda berkomunikasi tanpa mengekspos nomor pribadi Anda ke orang asing.Pemisahan Bisnis: Bagi para pemilik usaha kecil atau freelancer, memisahkan komunikasi klien dari obrolan pribadi sangat penting untuk profesionalisme. Menggunakan nomor khusus untuk bisnis membantu mengatur waktu dan menjaga citra profesional.Verifikasi Satu Kali: Banyak aplikasi atau layanan online (seperti media sosial sekunder atau akun game) memerlukan verifikasi nomor telepon. Menggunakan nomor kosong untuk verifikasi satu kali ini mencegah nomor utama Anda masuk ke dalam daftar spam marketing.
    Kebutuhan-kebutuhan ini menunjukkan mengapa jaminan mendapatkan nomor yang benar-benar “bersih” sangat penting, karena nomor yang sudah pernah dipakai tidak akan mampu memberikan tingkat privasi atau fungsionalitas yang sama.

  • Tokopedia dan TikTok Shop Blak-blakan Dampak Tanggal Kembar pada Transaksi

    Tokopedia dan TikTok Shop Blak-blakan Dampak Tanggal Kembar pada Transaksi

    Bisnis.com, JAKARTA— Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia (TikTok Shop) menyampaikan promo tanggal kembar turut mendongkrak penjualan perusahaan. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan transaksi belanja online yang dilakukan peritel dan marketplace meningkat 6,19% secara kuartalan (qtq) pada kuartal III/2025. Sementara itu, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai transaksi belanja online mencapai Rp134,67 triliun, tumbuh 4,93% (qtq) dan 3,74% (yoy). 

    Dari sisi volume, total transaksi mencapai 1,44 miliar, naik 7,72% (qtq) dan 20,5% (yoy). BI menjelaskan lonjakan tersebut dipicu oleh kampanye promo tanggal kembar 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar berbagai platform e-commerce.

    Senior Director of Tokopedia and TikTok E-commerce Indonesia, Stephanie Susilo, menyampaikan pihaknya rutin mengadakan rangkaian kampanye bulanan di kedua platform, mulai dari Gajian Sale yang dimulai setiap tanggal 24 atau 25 hingga Promo Guncang yang berpuncak pada tanggal kembar di bulan berikutnya. Menurutnya, inisiatif tersebut meningkatkan jumlah penjual sebesar 46,8%.

    “Artinya, makin banyak pelaku usaha yang percaya dalam memanfaatkan Tokopedia dan TikTok Shop untuk berjualan. Pesanan pun bisa naik rata-rata 45%,” kata Stephanie dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (10/11/2025).

    Stephanie menambahkan kampanye tanggal kembar Promo Guncang 10.10 turut menggerakkan ekonomi digital lokal. Di Tokopedia, wilayah Papua Barat, Gorontalo, dan Kalimantan Selatan mencatat kenaikan transaksi tertinggi. 

    Di TikTok Shop, peningkatan terbesar terjadi di Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Jambi. Kategori produk dengan pesanan tertinggi di kedua platform meliputi handphone dan tablet, otomotif, makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan diri, serta fashion muslim.

    Berdasarkan data perusahaan, rata-rata peningkatan transaksi pada kategori makanan dan minuman serta elektronik dan otomotif selama periode Gajian Sale dan Promo Guncang mencapai masing-masing 58,4% dan 75,5%. Stephanie menjelaskan, kategori makanan dan minuman memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan, sementara produk elektronik dan otomotif termasuk dalam kategori barang dengan nilai tinggi.

    “Ketika data menunjukkan bahwa dua kategori produk ini mengalami lonjakan transaksi, artinya makin banyak pembeli yang percaya bahwa mereka bisa #BelanjaAman lewat Tokopedia maupun TikTok Shop,” katanya.

    Stephanie menegaskan kekuatan masing-masing platform e-commerce dalam ekosistem perusahaan saling melengkapi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis para pelaku usaha lintas industri.

    “Karena itu, kami terus mengimbau para penjual untuk memanfaatkan Tokopedia dan TikTok Shop secara bersamaan guna menggarap potensi pasar yang sangat besar, terutama pada momen spesial seperti double date,” ujarnya.

    Dua platform tersebut kembali menghadirkan Promo Guncang 11.11 yang berpuncak pada 11 November 2025. Stephanie optimistis strategi itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital di lebih banyak wilayah di Indonesia. 

    Tahun ini, sektor digital diperkirakan berkontribusi 8% terhadap PDB nasional, dan bisa naik menjadi 9–10% pada akhir 2025. E-commerce masih menjadi pendorong utama, menyumbang sekitar 72% dari total nilai ekonomi digital. Indonesia kini juga menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan potensi mencapai US$600 miliar pada 2030.

    Pada puncak Promo Guncang 11.11, pembeli dapat menikmati berbagai benefit yang membuat pengalaman #BelanjaAman semakin terjangkau, seperti Dibayarin Tokopedia Belanja Hingga Ratusan Juta, diskon hingga Rp1,2 juta, voucher 99%, dan flash sale serba Rp11 ribu di Tokopedia. Di TikTok Shop, promo meliputi diskon hingga Rp1,1 juta, voucher 50%, dan gratis ongkir sepuasnya.

    Sebelumnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menilai kampanye musiman tanggal kembar masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia. Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan bahwa lonjakan transaksi pada periode tersebut mencerminkan efektivitas kampanye 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar berbagai platform.

    “Yang berhasil meningkatkan traffic dan transaksi lintas kategori, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, fesyen, serta produk kecantikan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025).

    Budi menambahkan, meskipun terjadi peningkatan pada kuartal III/2025, puncak pertumbuhan biasanya terjadi pada kuartal IV, terutama pada periode 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Menurutnya, tren positif ini diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, serta strategi promosi yang semakin tersegmentasi.

    Selain kampanye promo besar, Budi menilai sejumlah faktor struktural juga memperkuat kinerja e-commerce menjelang akhir tahun. Faktor tersebut meliputi meningkatnya adopsi digital oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kemudahan sistem pembayaran digital seperti QRIS, Buy Now Pay Later (BNPL), dan e-wallet, serta efisiensi logistik dan fulfilment.

    Dia juga menyoroti integrasi antara sektor kreatif dan live commerce yang menciptakan pengalaman belanja lebih interaktif. Momentum konsumsi akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru pun secara tradisional turut mendorong penjualan lintas kategori.

    Dari sisi performa tahunan, idEA mencatat adanya peningkatan signifikan pada gelaran Harbolnas. Berdasarkan data idEA dan pemantauan industri, total nilai transaksi selama Harbolnas 2023 mencapai sekitar Rp25,7 triliun. Angka itu naik menjadi sekitar Rp31,2 triliun pada Harbolnas 2024, atau tumbuh 21,4% dibanding tahun sebelumnya.

    Budi menyebut peningkatan tersebut didorong oleh partisipasi UMKM yang lebih tinggi, perluasan kategori produk lokal, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dalam strategi kampanye.

    “idEA memperkirakan momentum akhir tahun 2025 akan tetap kuat, terutama karena kombinasi antara kampanye 11.11 dan 12.12 yang kini banyak difokuskan untuk mendorong produk lokal serta efisiensi rantai pasok digital,” tutup Budi.

  • Transaksi di Shopee-Tokopedia Cs Naik, Celios: Daya Beli Belum Membaik

    Transaksi di Shopee-Tokopedia Cs Naik, Celios: Daya Beli Belum Membaik

    Bisnis.com, JAKARTA — Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai kenaikan transaksi belanja online di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli hingga Lazada, belakangan ini lebih banyak didorong oleh faktor harga yang lebih murah dibandingkan toko offline.

    Ekonom Digital Celios, Nailul Huda, mengatakan tren tersebut memperkuat fenomena rohali dan rojali—rombongan hanya lihat-lihat dan rombongan hanya nanya—yang akhirnya melakukan pembelian lewat platform daring.

    “Perdagangan daring hingga saat ini masih membelanjakan pendanaan untuk perang harga, perang promo,” kata Huda saat dihubungi Bisnis pada Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, kondisi ini memunculkan pola belanja musiman setiap bulan, terutama pada momentum tanggal cantik hingga periode payday. Huda menilai lonjakan penjualan yang terjadi lebih disebabkan oleh harga yang lebih murah, bukan karena daya beli yang membaik.

    “Maka, saya rasa kampanye tanggal kembar, bahkan puncaknya nanti di 12.12 ketika Hari Belanja Online Nasional, itu akan menjadi titik tertinggi sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), transaksi belanja online yang dilakukan peritel dan marketplace meningkat 6,19% secara kuartalan (qtq) pada kuartal III/2025.

    Sementara itu, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai transaksi belanja online mencapai Rp134,67 triliun, tumbuh 4,93% (qtq) dan 3,74% (yoy). Dari sisi volume, total transaksi mencapai 1,44 miliar, naik 7,72% (qtq) dan 20,5% (yoy). BI menjelaskan lonjakan tersebut dipicu oleh beragam kampanye promo besar yang digelar sepanjang Juli hingga September.

    Sebelumnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) juga menilai momentum kampanye musiman masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia. 

    Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan lonjakan transaksi pada periode tersebut mencerminkan efektivitas kampanye 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar berbagai platform e-commerce.

    “Yang berhasil meningkatkan traffic dan transaksi lintas kategori, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, fesyen, serta produk kecantikan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025).

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan pada kuartal III/2025, puncak pertumbuhan biasanya terjadi di kuartal IV, terutama pada periode 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

    Dia menuturkan, idEA memperkirakan tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, serta strategi promosi yang semakin tersegmentasi di masing-masing platform e-commerce.

    Selain kampanye promo besar, Budi menilai sejumlah faktor struktural turut memperkuat kinerja e-commerce menjelang akhir tahun. Di antaranya adalah semakin luasnya adopsi digital oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kemudahan sistem pembayaran digital seperti QRIS, Buy Now Pay Later (BNPL), dan e-wallet, serta meningkatnya efisiensi logistik dan fulfilment.

    Dia menambahkan, integrasi antara sektor kreatif dan live commerce juga berperan penting dalam menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif. Momentum konsumsi akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru, kata Budi, juga secara tradisional mendorong kenaikan penjualan lintas kategori.

    Dari sisi performa tahunan, idEA mencatat adanya peningkatan signifikan pada gelaran Harbolnas. Berdasarkan data idEA dan hasil pemantauan industri, total nilai transaksi selama Harbolnas 2023 mencapai sekitar Rp25,7 triliun, sedangkan pada Harbolnas 2024 naik menjadi sekitar Rp31,2 triliun, atau tumbuh sekitar 21,4% dibanding tahun sebelumnya.

    Menurut Budi, peningkatan tersebut didorong oleh partisipasi UMKM yang lebih tinggi, perluasan kategori produk lokal, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dalam strategi kampanye.

    “idEA memperkirakan momentum akhir tahun 2025 akan tetap kuat, terutama karena kombinasi antara kampanye 11.11 dan 12.12 yang kini banyak difokuskan untuk mendorong produk lokal serta efisiensi rantai pasok digital,” tutup Budi.

  • Momentum Tanggal Kembar Dongkrak Transaksi E-Commerce Kuartal III/2025

    Momentum Tanggal Kembar Dongkrak Transaksi E-Commerce Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menilai momentum kampanye musiman masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia. 

    Hal ini sejalan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) yang mencatat peningkatan signifikan transaksi belanja online sepanjang kuartal III/2025.

    Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan lonjakan transaksi di periode tersebut mencerminkan efektivitas kampanye 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar oleh berbagai platform e-commerce.

    “Yang berhasil meningkatkan traffic dan transaksi lintas kategori, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, fesyen, serta produk kecantikan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025). 

    Berdasarkan data BPS, transaksi belanja online yang dilakukan peritel dan marketplace meningkat 6,19% secara kuartalan (qtq) pada kuartal III/2025. Sementara itu, BI mencatat nilai transaksi belanja online mencapai Rp134,67 triliun, tumbuh 4,93% qtq dan 3,74% yoy. 

    Dari sisi volume, total transaksi mencapai 1,44 miliar, atau meningkat 7,72% qtq dan 20,5% yoy. BI menjelaskan lonjakan tersebut dipicu oleh beragam kampanye promo besar yang digelar sepanjang Juli hingga September.

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan meskipun ada peningkatan pada kuartal III, puncak pertumbuhan biasanya terjadi di kuartal IV, terutama pada periode 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). 

    Dia mengatakan idEA pun memperkirakan tren positif ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun seiring meningkatnya daya beli masyarakat, kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, serta strategi promosi yang semakin tersegmentasi oleh platform e-commerce.

    Selain kampanye promo besar, Budi menilai sejumlah faktor struktural turut memperkuat kinerja e-commerce menjelang akhir tahun. Beberapa di antaranya adopsi digital oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang makin luas, kemudahan sistem pembayaran digital seperti QRIS, Buy Now Pay Later (BNPL) dan e-wallet, serta peningkatan efisiensi logistik dan fulfilment. 

    Dia menambahkan, integrasi antara sektor kreatif dan live commerce juga memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif. Momentum konsumsi akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru, kata Budi, juga menjadi faktor yang secara tradisional meningkatkan penjualan lintas kategori.

    Dari sisi performa tahunan, idEA mencatat adanya peningkatan signifikan pada gelaran Harbolnas. Berdasarkan data idEA dan hasil pemantauan industri, total nilai transaksi selama Harbolnas 2023 mencapai sekitar Rp25,7 triliun, sementara pada Harbolnas 2024 naik menjadi sekitar Rp31,2 triliun atau tumbuh sekitar 21,4% dibanding tahun sebelumnya. 

    Menurut Budi, peningkatan tersebut didorong oleh partisipasi UMKM yang lebih tinggi, perluasan kategori produk lokal, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dalam strategi kampanye.

    “idEA memperkirakan momentum akhir tahun 2025 akan tetap kuat, terutama karena kombinasi antara kampanye 11.11 dan 12.12 yang kini banyak difokuskan untuk mendorong produk lokal serta efisiensi rantai pasok digital,” tutup Budi.

  • Sentra Toko Buku Kwitang Sepi Bak Kuburan, Boroknya Terbongkar

    Sentra Toko Buku Kwitang Sepi Bak Kuburan, Boroknya Terbongkar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sentra toko buku kawasan Kwitang, Jakarta Pusat kini tampak tak seindah dahulu, di mana dulu banyak pedagang menjajakan buku-buku di sepanjang jalan Kwitang, mulai dari dekat flyover Senen hingga toko buku Gunung Mulia.

    Namun kini, hanya tersisa beberapa saja yang masih bertahan. Sedangkan lainnya ada yang pindah ke kawasan Blok M Jakarta Selatan dan sebagian lainnya beralih pekerjaan lainnya.

    Dari sekitar ratusan lapak buku di kawasan tersebut, tersisa sekitar delapan toko, di mana salah satunya masih mengemper di trotoar Jalan Kwitang.

    Beberapa pedagang mengungkapkan penyebab sepinya sentra toko buku di Kwitang, mulai dari dampak pandemi Covid-19, pergeseran minat baca masyarakat dari datang langsung menjadi ke marketplace atau toko online, minimnya minat baca masyarakat, hingga daya beli masyarakat.

    Mirna (samaran) salah satunya, di mana penyebab sepinya toko buku Kwitang bukanlah Covid-19, melainkan minat baca masyarakat yang sudah mulai tergeser sejak kemunculan ponsel pintar atau smartphone.

    “Sebenarnya penyebab utama bukan Covid-19 ya, tapi gempuran hape, sepertinya mulai 2015, hape saat itu makin canggih, orang-orang sudah malas ke sini, bisa baca di hape saja,” kata Marni saat ditemui CNBC Indonesia, Minggu (9/11/2025).

    Foto: Pedagang buku menunggu pembeli di Sentra Toko Buku Kwitang, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sentra toko buku Kwitang masih cukup eksis meski kondisinya tak seramai dahulu ditengah gempuran marketplace. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Pedagang buku menunggu pembeli di Sentra Toko Buku Kwitang, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sentra toko buku Kwitang masih cukup eksis meski kondisinya tak seramai dahulu ditengah gempuran marketplace. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Selain itu, minimnya minat baca masyarakat juga turut mempengaruhi penjualan buku di Kwitang.

    “Orang-orang sejak kehadiran hape pintar, jadi minat baca bukunya makin berkurang, dulu waktu hape belum canggih banget, masih banyak yang cari seperti buku ensiklopedia, sekarang kan tinggal cari saja di google, apalagi sekarang ada teknologi AI, langsung ketemu informasinya, ya di sini makin ditinggalkan,” lanjut Marni.

    Meski begitu, ada beberapa masyarakat yang tetap datang ke tokonya, terutama yang sedang mencari buku tertentu seperti politik, filsafat, dan lain-lainnya.

    “Tapi ada beberapa yang masih ke sini, mungkin karena di google engga ada informasinya, tapi kalau di sini ada bukunya, ya itu soal politik gitu-gitu, ya berharap dari buku itu sih sekarang,” ujarnya.

    Senada dengan Marni, Risna (samaran) juga mengungkapkan sepinya toko buku di Kwitang memang sudah terjadi sejak lama. Namun, adanya Covid-19 memperburuk kondisi.

    “Kalau dibilang sepi, sebenarnya sudah lama, ya sejak era sosial media makin eksis lah, karena sekarang kan orang-orang nyari informasi di sosmed, dulu belum ada, makanya ke sini, sejak makin banyak sosial media, ya di sini makin ditinggalkan, ditambah ada Covid-19, makin memburuk dah,” jelasnya.

    Ia pun juga sudah mencoba untuk membuka penjualan melalui toko online. Namun hasilnya tak berbeda jauh.

    “Sudah buka penjualan online, tapi ya sama saja, sepi-sepi juga, memang minat baca kita dengan buku sudah kurang banget,” ungkapnya.

    Selain itu, daya beli masyarakat yang juga sedang lesu, turut mempengaruhi penjualan buku.

    “Daya beli juga tuh, mungkin pas masih biasa-biasa saja, orang-orang tinggal ke sini, semenjak sekarang banyak orang yang nahan beli-beli, ya juga terjadi di buku, biasanya bisa beli, sekarang mungkin cari yang gratisan,” ucapnya.

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]