Topik: marketplace

  • Perusahaan Sarang Burung Walet Mau IPO, Bidik Dana Segar Rp 105 M

    Perusahaan Sarang Burung Walet Mau IPO, Bidik Dana Segar Rp 105 M

    Jakarta

    Perusahaan eksportir sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, perseroan mulai melakukan pencatatan saham pada 8 Desember 2025.

    Mengutip dari prospektus IPO, Abadi Lestari berencana melepas 625 juta lembar saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga setiap saham yang dipatok sebesar Rp 150 hingga Rp 168 per lembar, maka dana segar IPO yang diraih perseroan sebesar Rp 105 miliar.

    “Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 105.000.000.000,” tulis Manajemen Abadi Lestari Indonesia, Senin (24/11/2025).

    Ke depan, dana hasil IPO ini akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan untuk mengelola usaha sarang burung walet. Adapun rinciannya, 56,33% dialokasikan untuk pemenuhan modal kerja pembelian bahan baku, yakni sarang burung walet.

    Kemudian sekitar 43,67% akan dialokasikan untuk penyertaan modal kepada PT Realfood Winta Asia untuk pembelian bahan baku berupa sarang burung walet. Perseroan meyakini bisnis sarang burung walet prospektif untuk jangka panjang.

    Pada 2024, nilai ekspor sarang burung walet Indonesia sendiri tercatat mencapai US$ 551,556. Kemudian dari sisi domestik, sarang burung walet untuk produk segmen kesehatan di marketplace mencapai Rp 10,7 triliun, dengan suplemen makanan berkontribusi sekitar 55%.

    “Perseroan menargetkan segmen kelas menengah ke atas di Indonesia yang tengah bertumbuh pesat, sehingga kemampuan menangkap peluang pada segmen ini menjadi penentu pertumbuhan jangka panjang. Prospek sarang burung walet sangat menjanjikan seiring kenaikan permintaan, terutama dari pasar Asia seperti China, Hong Kong, dan Singapura,” pungkasnya.

    (ara/ara)

  • DOKU Ekspansi ke Pasar Sumatra 2026, Incar Bisnis Enterprise dan UMKM Digital

    DOKU Ekspansi ke Pasar Sumatra 2026, Incar Bisnis Enterprise dan UMKM Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — DOKU, perusahaan fintech pembayaran yang menyediakan layanan payment gateway, e-wallet, pembayaran lintas negara dan manajemen risiko, berencana memperluas bisnisnya dengan masuk ke pasar Sumatra pada tahun depan. Perusahaan akan terlibat lebih dalam mendorong UMKM Digital berkembang. 

    Co-Founder & Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat mengatakan perusahaan yang memiliki posisi cukup kuat di segmen enterprise, rencananya akan memperluas jangkauan pasar dan segmen.

    DOKU akan masuk ke Sumatra dan mengincar segmen UMKM Digital pada tahun depan, mengingat ruang pertumbuhan di pasar tersebut masih terbuka lebar. 

    “Sumatra provinsi yang sangat menjanjikan dengan kultur dan juga kemampuan ekonomi yang terus meningkat, jadi kami rasa sudah waktu yang cukup tepat untuk masuk ke wilayah berikutnya setelah Bali dan Nusra,” kata Himelda kepada Bisnis di sela-sela acara Aksi Tanam Pohon, Jumat (21/11/2025). 

    Himelda mengatakan saat ini DOKU telah menjadi pemimpin pasar di Bali dengan menguasai sekitar 70% dari pangsa pasar di Pulau Dewata. DOKU ingin solusi inovatif mereka dapat diduplikasi ke wilayah lain sehingga makin banyak perusahaan dan UMKM Digital yang terdigitalisasi pembayarannya dan berkembang.

    “Keberhasilan tersebut akan kita lakukan di daerah-daerah lain,” kata Himelda. 

    Diketahui, DOKU mencatat kinerja positif pada semester pertama 2025 dengan pertumbuhan transaksi pembayaran mencapai 80–85% secara  tahunan (year-on-year/YoY). DOKU memproses lebih dari 500 juta transaksi sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.

    Lonjakan tersebut terutama didorong oleh kontribusi segmen korporasi besar hingga UMKM Digital serta inovasi produk seperti DOKU PayChat dan integrasi teknologi Wallet as a Service (WaaS) yang banyak digunakan oleh merchant hingga komunitas.

    Dari sisi bauran transaksi, sebanyak 38% berasal dari transaksi game dan digital, 25% dari marketplace, 11% ritel dan 26% sektor lainnya. 

    QRIS Tap

    Himelda mengatakan DOKU juga menjadi salah satu perusahaan yang akan terlibat untuk melakukan uji coba di awal QRIS Tap, sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communication) untuk memproses transaksi secara nirkontak atau “tap”, dimana saat ini tim internal DOKU masih dalam proses persiapan untuk sistem pembayarannya.

    Dengan fitur QRIS Tap, pengguna cukup menempelkan ponsel atau kartu berteknologi NFC ke mesin pembayaran tanpa perlu membuka aplikasi e-wallet atau melakukan scan kode QR. Sistem langsung membaca data dan nominal transaksi, pengguna cukup melakukan konfirmasi, dan pembayaran pun selesai secara instan. Keterlibatan mereka dalam program tersebut diharapkan turut meningkatkan transaksi, sebagai yang terjadi pada QRIS yang tumbuh signifikan pada semester I/2025. 

    Asal tahu saja, DOKU mencatat lompatan jumlah transaksi pada QRIS hingga 12x lipat pada pertengahan 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong oleh aktivitas masyarakat yang makin digital dan ketepatan DOKU dalam memilih mitra. “Jadi untuk QRIS TAP mungkin tantangannya adalah pemilihan di mana kita menerapkan [teknologi tersebut]” kata Himelda.

  • Pemprov Jatim Dorong Lompatan Digital Lewat E-Purchasing Awards 2025

    Pemprov Jatim Dorong Lompatan Digital Lewat E-Purchasing Awards 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempercepat modernisasi sistem pengadaan barang/jasa kembali ditegaskan melalui gelaran E-Purchasing Awards 2025 yang berlangsung di Ruang Rapat Hayam Wuruk, Gedung Setda Provinsi Jatim.

    Acara tahunan ini menjadi ajang apresiasi bagi pemerintah daerah, perangkat daerah, hingga pelaku UMKM yang dinilai berhasil mengoptimalkan transaksi lewat platform pengadaan elektronik.

    Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menegaskan bahwa digitalisasi pengadaan merupakan pintu masuk penting untuk memperkuat transparansi, efisiensi, sekaligus membuka ruang lebih luas bagi UMKM lokal.

    “Penghargaan ini mengafirmasi komitmen kita bersama memperkuat reformasi digital. Katalog Versi 6 yang telah terintegrasi dengan berbagai lokapasar kini memberi peluang besar bagi percepatan layanan publik,” ujarnya.

    Melalui program Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online), daerah-daerah di Jatim didorong aktif memaksimalkan Toko Daring sebagai sarana transaksi pemerintah dengan UMKM.

    Dalam kategori pemerintah kota/kabupaten dengan total transaksi tertinggi menggunakan Jatim Bejo, Kota Surabaya keluar sebagai juara pertama, disusul Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Sidoarjo.

    Kategori perangkat daerah dengan pemesanan terbesar juga mencatat dominasi OPD provinsi. Dinas Pendidikan Jatim berada di posisi pertama, diikuti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya.

    Sementara itu, kategori transaksi terbanyak diraih Kota Kediri, disusul Kota Malang dan Kabupaten Pasuruan. Adapun BPBD Jatim menjadi OPD dengan pemerataan penyedia paling luas.

    Dukungan penuh datang dari LKPP RI yang menilai Jatim sebagai daerah dengan ekosistem digital paling progresif dalam e-purchasing.

    Deputi Transformasi Pengadaan Digital LKPP, Patria Susantosa, menyebut integrasi marketplace seperti Jatim Bejo mampu mempercepat proses pengadaan yang selama ini rumit.

    “Pendekatan ini membuat pengadaan lebih cepat, kompetitif, dan terstandarisasi. Inovasi marketplace menjembatani kebutuhan spesifik daerah yang menuntut adaptasi cepat,” tegasnya.

    Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Setdaprov Jatim, Arif Endro Utomo, menegaskan bahwa pihaknya terus memperluas sosialisasi Katalog Elektronik Versi 6.

    “Target kami jelas: seluruh pengadaan di Jatim dilakukan secara elektronik. Ketika UMKM ikut dalam pengadaan, ekonomi daerah ikut tumbuh,” ujarnya.

    Sebagai salah satu marketplace terintegrasi dalam Katalog Elektronik V6, Mbizmarket menilai Jatim sebagai motor penting dalam digitalisasi pengadaan nasional.

    CEO Mbizmarket Ryn MR Hermawan menyoroti inovasi pembayaran Virtual Account berbasis BI SNAP yang pertama dijalankan Pemprov Jatim bersama Bank Jatim.

    “Komitmen Jatim memberi dorongan besar bagi percepatan transformasi e-purchasing di Indonesia,” katanya.

    Program E-Purchasing Award Jatim Bejo 2025 dinilai tidak hanya memperkuat ekosistem digital daerah, tetapi juga memberi standar baru bagi percepatan transformasi pengadaan di tingkat nasional. (tok/ian)

  • Banyak Dijual Online! BPOM Temukan 5 Jamu Asam Urat ‘Dioplos’ Tramadol-Parasetamol

    Banyak Dijual Online! BPOM Temukan 5 Jamu Asam Urat ‘Dioplos’ Tramadol-Parasetamol

    Jakarta

    Berdasarkan data patroli siber Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tahun 2023 hingga Triwulan I 2025, ditemukan lima jamu asam urat berbahaya yang paling banyak dicari masyarakat.

    Kelima produk tersebut diketahui mengandung bahan kimia obat (BKO). Penggunaan BKO yang tidak sesuai aturan dapat menimbulkan berbagai efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama.

    Berikut daftar lima jamu asam urat berbahaya yang banyak diperjualbelikan di lapak online atau marketplace:

    1. Tong Mai Dan

    Tong Mai Dan mengandung deksametason dan natrium diklofenak. Penjualan online produk tersebut mencapai 210.495 produk. Wilayah dengan jumlah toko online terbanyak berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten.

    2. Cap Madu Manggis

    Produk ini mengandung sildenafil dan parasetamol. Total sudah ada 113.706 produk yang dijual. Daerah dengan toko online terbanyak tersebar di Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur.

    3. Tawon Liar

    Total penjualan Tawon Liar di lapak online mencapai 68.304 produk. Padahal, produk ini berbahaya lantaran mengandung tramadol. Wilayah dengan penjualan terbanyak produk Tawon Liar berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta.

    4. Asam Urat + Flu Tulang Ramuan Mahkota Dewa

    Mirip dengan produk lain, jamu ini juga ‘dioplos’ fenilbutazon dan parasetamol. Penjualan online tercatat mencapai 5.123 produk dengan toko terbanyak berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

    5. Herbalin Kapsul

    Mengandung parasetamol. Penjualan online sebanyak 1.118 produk. Wilayah penjual terbanyak: Jawa Tengah.

    “Maka dari itu, yuk cek 5 produk Jamu Asam Urat Berbahaya yang tersebar di masyarakat. Dan, jangan lupa untuk selalu Cek KLIK: Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa sebelum membeli dan mengonsumsi Obat dan Makanan yaa!” kata BPOM melalui Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Banyak Dijual Online! BPOM Temukan 5 Jamu Asam Urat ‘Dioplos’ Tramadol-Parasetamol

    Banyak Dijual Online! BPOM Temukan 5 Jamu Asam Urat ‘Dioplos’ Tramadol-Parasetamol

    Jakarta

    Berdasarkan data patroli siber Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tahun 2023 hingga Triwulan I 2025, ditemukan lima jamu asam urat berbahaya yang paling banyak dicari masyarakat.

    Kelima produk tersebut diketahui mengandung bahan kimia obat (BKO). Penggunaan BKO yang tidak sesuai aturan dapat menimbulkan berbagai efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama.

    Berikut daftar lima jamu asam urat berbahaya yang banyak diperjualbelikan di lapak online atau marketplace:

    1. Tong Mai Dan

    Tong Mai Dan mengandung deksametason dan natrium diklofenak. Penjualan online produk tersebut mencapai 210.495 produk. Wilayah dengan jumlah toko online terbanyak berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten.

    2. Cap Madu Manggis

    Produk ini mengandung sildenafil dan parasetamol. Total sudah ada 113.706 produk yang dijual. Daerah dengan toko online terbanyak tersebar di Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur.

    3. Tawon Liar

    Total penjualan Tawon Liar di lapak online mencapai 68.304 produk. Padahal, produk ini berbahaya lantaran mengandung tramadol. Wilayah dengan penjualan terbanyak produk Tawon Liar berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta.

    4. Asam Urat + Flu Tulang Ramuan Mahkota Dewa

    Mirip dengan produk lain, jamu ini juga ‘dioplos’ fenilbutazon dan parasetamol. Penjualan online tercatat mencapai 5.123 produk dengan toko terbanyak berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

    5. Herbalin Kapsul

    Mengandung parasetamol. Penjualan online sebanyak 1.118 produk. Wilayah penjual terbanyak: Jawa Tengah.

    “Maka dari itu, yuk cek 5 produk Jamu Asam Urat Berbahaya yang tersebar di masyarakat. Dan, jangan lupa untuk selalu Cek KLIK: Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa sebelum membeli dan mengonsumsi Obat dan Makanan yaa!” kata BPOM melalui Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Cara Cek Oli Asli atau Palsu, Awas Ketipu!

    Cara Cek Oli Asli atau Palsu, Awas Ketipu!

    Jakarta

    Banyak oli palsu beredar di pasaran. Bagaimana supaya tidak ketipu saat beli oli?

    Federal Oil, lini merek dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) membongkar peredaran oli tidak seusai spesifikasi atau palsu di Kalimantan Timur.

    Setelah sebelumnya mengungkap kasus serupa di Jambi, kali ini tim investigasi Federal Oil berhasil menemukan peredaran pelumas yang tidak sesuai spesifikasi di dua kota besar Kalimantan Timur, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

    Pertama, Bengkel Puncak Motor, Balikpapan ditemukan 25 botol pelumas jenis Federal Ultratec yang tidak sesuai spesifikasi. Pemilik bengkel, Bong, telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf. Kedua, Bengkel VM Motor, Samarinda, ditemukan 5 karton dan 19 botol pelumas jenis Federal Ultratec dan Federal Matic Ultratec yang tidak sesuai spesifikasi. Pemilik, Victor, juga telah mengakui kesalahannya secara terbuka.

    Pengungkapan ini menjadi peringatan keras bagi oknum yang mencoba meraup untung dari produk palsu.

    Federal menemukan fakta kedua bengkel itu mendapatkan oli dari oknum pengedar dari Jakarta. Oknum ini dilaporkan mengirimkan barang secara langsung saat kunjungan pribadi, tanpa menggunakan jasa kurir, sehingga keberadaannya masih terus ditelusuri.

    “Kami terus melakukan berbagai upaya sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi konsumen. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum, mitra bengkel, dan masyarakat,” ujar Alfin Kurniadi.

    Untuk menjamin kualitas dan kenyamanan maksimal, PT EMLI mengimbau konsumen untuk membeli produk Federal Oil di bengkel resmi, seperti Federal Oil Center, atau melalui official store di marketplace. Konsumen bisa memverifikasi keaslian produk dengan melakukan scan QR Code yang tertera di belakang label kemasan.

    Federal Oil menyatakan akan terus mendukung program pemerintah dalam memberantas pelumas tidak sesuai spesifikasi demi menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di Indonesia.

    (riar/riar)

  • BRI Dorong Transformasi Teknologi UMKM Naik Kelas Lewat PRABU Expo 2025

    BRI Dorong Transformasi Teknologi UMKM Naik Kelas Lewat PRABU Expo 2025

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menunjukkan komitmennya dalam memperkuat daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui partisipasi dalam kegiatan Produk Anak Bangsa Unggulan (PRABU) Expo 2025 yang digelar oleh Kementerian UMKM di Jakarta pada 5 – 6 November 2025.

    Mengusung tema ‘Produk Anak Bangsa, Unggul dan Berdaya Saing’, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan inovasi teknologi produksi sekaligus memperluas kolaborasi antar pelaku usaha, lembaga keuangan, riset, dan pemerintah. Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguatan teknologi produksi agar UMKM Indonesia tidak tertinggal di tengah disrupsi digital dan kompetisi global.

    “Penguatan teknologi produksi adalah langkah strategis agar produk lokal mampu bersaing dan mengambil peran lebih besar, baik di pasar dalam negeri maupun internasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2025).

    Sebagai bank dengan mandat utama memperkuat ekonomi kerakyatan, BRI terus konsisten menghadirkan solusi pembiayaan dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil agar dapat naik kelas. Dalam ajang ini, BRI menampilkan UKM binaan terkurasi yang telah berhasil memanfaatkan teknologi produksi dan digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

    Corporate Secretary BRI, Dhanny menyampaikan bahwa dukungan terhadap kegiatan PRABU Expo merupakan wujud nyata sinergi BRI dengan pemerintah dalam mempercepat adopsi teknologi di sektor UMKM.

    “Melalui partisipasi BRI di PRABU Expo, kami ingin menegaskan komitmen BRI untuk terus mendorong transformasi digital dan inovasi teknologi bagi pelaku UMKM. Kami percaya, penguatan kapasitas dan modernisasi produksi adalah kunci agar UMKM Indonesia semakin berdaya saing,” ungkap Dhanny.

    Partisipasi BRI dalam PRABU Expo 2025 mencerminkan semangat perusahaan dalam memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan yang modern dan inklusif.

    “Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, BRI terus berkomitmen untuk mendorong UMKM tumbuh lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global”, ungkap Dhanny.

    Dalam rangkaian acara tersebut, turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM, Bank Indonesia (BI), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengenai sinergi pengembangan UMKM dalam pembiayaan, riset, dan inovasi produksi.

    Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menegaskan pentingnya penguatan kapasitas, perluasan akses pasar, serta digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung akselerasi UMKM naik kelas. Sementara Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyoroti pentingnya riset terapan agar komoditas lokal memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar global.

    Melalui PRABU Expo, pemerintah memperkenalkan skema Kredit Investasi Padat Karya (KUR Padat Karya) dengan target penyaluran Rp20 triliun pada 2025 guna membantu UMKM bertransformasi menuju teknologi modern serta memperluas penyerapan tenaga kerja. Selain itu, program Help Me Grow juga diluncurkan untuk memfasilitasi bantuan alat dan mesin produksi bagi UMKM terpilih dengan dukungan lembaga keuangan, BUMN, dan industri besar.

    Selain menghadirkan booth pameran dan layanan konsultasi pembiayaan, BRI juga berpartisipasi dalam sesi business matching yang mempertemukan pelaku UMKM dengan investor, supplier, dan marketplace, baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan ini menjadi momentum kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat terwujudnya ekosistem UMKM yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

    (akd/ega)

  • Kementerian UMKM Harap Produk Lokal Makin Mendominasi di Shopee-Tokopedia Cs

    Kementerian UMKM Harap Produk Lokal Makin Mendominasi di Shopee-Tokopedia Cs

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berharap produk lokal dapat memperoleh porsi yang lebih besar di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop, Lazada, dan Tokopedia. Harapan tersebut disampaikan oleh Deputi Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana.

    “Jadi kami harapkan memang banyak seller kita semakin banyak menjual produk-produk lokal dan produk dalam negeri,” kata Temmy dalam acara peluncuran Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi Spesial 10 Tahun di Startup Hub Gedung Smesco Indonesia, Selasa (18/11/2025).

    Temmy menjelaskan Indonesia tengah menghadapi tantangan berat karena produk lokal harus bersaing ketat, baik di kanal online maupun offline, dengan produk impor yang harganya lebih murah dan kualitasnya kerap lebih baik. 

    Menurutnya, kondisi ini harus dihadapi bersama oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dengan meningkatkan kualitas serta efisiensi produk dalam negeri. “Kami tetap mendorong agar UMKM bisa memasukkan produk yang lebih kualitas dengan efisiensi harga yang lebih baik dan juga oleh regulasi yang lebih sesuai,” ujarnya.

    Temmy juga menyampaikan pemerintah mengapresiasi Shopee dan platform e-commerce lainnya yang telah mematuhi aturan terkait larangan penjualan pakaian bekas impor ilegal. 

    Dia menyoroti Shopee menjadi platform pertama yang merespons cepat dengan melakukan takedown terhadap sekitar 93.000 seller atau lebih dari 100.000 produk.

    Dia menilai langkah tersebut penting untuk menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih sehat, sekaligus membuka peluang konektivitas antara produsen lokal dan para penjual online yang membutuhkan suplai produk.

    Lebih lanjut, Temmy mengungkapkan masih banyak konsumen yang mengutamakan harga murah tanpa mempertimbangkan asal produk. Karena itu, dia juga meminta platform e-commerce untuk membantu membedakan secara jelas antara produk impor dan produk lokal guna meningkatkan literasi dan kesadaran konsumen.

    Temmy memastikan pemerintah menyiapkan regulasi yang mendukung terciptanya peluang yang lebih adil bagi produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan barang impor.

    “Kami memastikan memang regulasi akan berkesempatan untuk mencapai level of playing field yang lebih baik dari Kementerian UMKM sehingga tidak lagi kita melihat mayoritas produk-produk impor yang berada di marketplace tapi juga produk lokal sudah menjadi pilihan,” ungkapnya.

  • Dukung PRABU Expo 2025, BRI Dorong UMKM Makin Adaptif dan Berdaya Saing

    Dukung PRABU Expo 2025, BRI Dorong UMKM Makin Adaptif dan Berdaya Saing

    Melalui PRABU Expo, pemerintah memperkenalkan skema Kredit Investasi Padat Karya (KUR Padat Karya) dengan target penyaluran Rp20 triliun pada 2025 guna membantu UMKM bertransformasi menuju teknologi modern serta memperluas penyerapan tenaga kerja. Selain itu, program Help Me Grow juga diluncurkan untuk memfasilitasi bantuan alat dan mesin produksi bagi UMKM terpilih dengan dukungan lembaga keuangan, BUMN, dan industri besar.

    Sebagai bank dengan mandat utama memperkuat ekonomi kerakyatan, BRI terus konsisten menghadirkan solusi pembiayaan dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil agar dapat naik kelas. Dalam ajang ini, BRI menampilkan UKM binaan terkurasi yang telah berhasil memanfaatkan teknologi produksi dan digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

     

    Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa dukungan terhadap kegiatan PRABU Expo merupakan wujud nyata sinergi BRI dengan pemerintah dalam mempercepat adopsi teknologi di sektor UMKM. “Melalui partisipasi BRI di PRABU Expo, kami ingin menegaskan komitmen BRI untuk terus mendorong transformasi digital dan inovasi teknologi bagi pelaku UMKM. Kami percaya, penguatan kapasitas dan modernisasi produksi adalah kunci agar UMKM Indonesia semakin berdaya saing,” ungkap Dhanny.

    Selain menghadirkan booth pameran dan layanan konsultasi pembiayaan, BRI juga berpartisipasi dalam sesi business matching yang mempertemukan pelaku UMKM dengan investor, supplier, dan marketplace, baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan ini menjadi momentum kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat terwujudnya ekosistem UMKM yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

    Dalam rangkaian acara tersebut, turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM, Bank Indonesia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai sinergi pengembangan UMKM dalam pembiayaan, riset, dan inovasi produksi.

    Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menegaskan pentingnya penguatan kapasitas, perluasan akses pasar, serta digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung akselerasi UMKM naik kelas. Sementara Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyoroti pentingnya riset terapan agar komoditas lokal memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar global.

    Partisipasi BRI dalam PRABU Expo 2025 mencerminkan semangat perusahaan dalam memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan yang modern dan inklusif. “Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, BRI terus berkomitmen untuk mendorong UMKM tumbuh lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global”, ungkap Dhanny.

     

  • Pertamina Berdayakan UMKM Perempuan untuk Tembus Pasar Global

    Pertamina Berdayakan UMKM Perempuan untuk Tembus Pasar Global

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation mendorong UMKM yang dipimpin perempuan atau Womenpreneur jajal pasar global. Hal itu dilakukan dengan memberikan pembinaan dan pelatihan.

    President Director Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menuturkan Womenpreneur merupakan bagian dari program PFpreneur yang diselenggarakan oleh Pertamina Foundation.

    Dia menyebut, saat ini terdapat 150 UMKM yang dipimpin perempuan di bawah binaan Pertamina. Pihaknya pun memberikan pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada pengembangan bisnis modern, digitalisasi, dan daya saing untuk pasar lokal maupun global. 

    “Ada 150 wirausaha perempuan yang kamu dampingi dari UMKM lokal menjadi UMKM internasional. 150 itu akan digembleng jadi UMKM global,” ucap Agus dalam acara pembukaan SMEXPO Regional Jakarta 2025 di Blok M Hub, Jakarta Selatan pada Jumat (14/11/2025). 

    Secara ringkas, Agus mengatakan pelatihan yang diberikan mencakup tiga program utama. Pertama, coaching terkait daya saing produk di pasar global. 

    Dia mengatakan, dengan coaching tersebut para Womenpreneur dipacu agar mampu menghadirkan produk yang unik dan diminati pasar internasional.

    kedua, pelatihan terkait jejaring. Dalam pelatihan ini, pelaku UMKM perempuan dipertemukan dengan pembeli dari mancanegara.

    “Bahkan ada B2B [busines to business] yang sedang kami rancang. Dalam waktu dekat kita akan bertemu dengan organisasi yang bisa membuka ekspor,” imbuh Agus.

    Ketiga, pelatihan digital skill. Dalam program ini para Womenpreneur diberikan pemahaman tentang bisnis digital. Hal ini seperti membuat desain hingga foto produk.

    “Mereka dalam Womenpreneur langsung diberikan pemahaman bagaimana membuat website dan foto yang OK agar produk bisa dibawa ke pasar internasional,” jelas Agus.

    Kisah sukses alumni PFpreneur datang dari UMKM “Agromina Fiber” yang mendapatkan transaksi sebesar Rp350 juta pada ajang Inacraft 2024. Selain itu, Mutiara Handycraft karya wirausaha difabel, mendapatkan transaksi home decor sebesar Rp200 Juta di SMEXPO Yogyakarta 2024. 

    Bahkan ketika diikutsertakan dalam Trade Expo Indonesia 2024, transaksinya menyentuh Rp500 juta serta ekspor ke Australia. Sama halnya dengan Bananania yang mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang yang sama.