Topik: marketplace

  • eBakul Diluncurkan, ASN Bojonegoro Wajib Belanja Produk Lokal Mulai Agustus 2025

    eBakul Diluncurkan, ASN Bojonegoro Wajib Belanja Produk Lokal Mulai Agustus 2025

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro meluncurkan program inovatif bertajuk eBakul (Belanja ASN untuk Kemajuan Usaha Lokal) yang akan mulai diterapkan pada Agustus 2025. Program ini mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PPPK di lingkungan Pemkab Bojonegoro untuk membelanjakan sebagian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) mereka untuk produk dan jasa dari pelaku usaha lokal.

    Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Pemkab Bojonegoro, Enggarini, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendongkrak geliat ekonomi mikro, namun juga menjadi basis data dalam memetakan jenis usaha yang paling diminati masyarakat ASN.

    “Setiap ASN diwajibkan belanja dengan nominal tertentu yang disesuaikan dengan kelas jabatan. Untuk ASN kelas 14, misalnya, limit belanjanya harus lebih dari satu juta rupiah,” ujar Enggarini, Rabu (19/6/2025).

    Jika ASN tidak memenuhi batas minimum belanja sesuai ketentuan, maka sistem secara otomatis akan mengoreksi besaran TPP melalui integrasi dengan sistem e-TPP. Artinya, program ini langsung terhubung dengan sistem penggajian digital Pemkab Bojonegoro, dan menjadi bagian dari kebijakan insentif berbasis kinerja dan partisipasi ekonomi.

    Pada tahap awal, ASN diberi kebebasan untuk berbelanja berbagai jenis produk lokal, mulai dari makanan dan minuman, jasa, kebutuhan harian, hingga produk industri kecil menengah (IKM). Lokasi belanja diprioritaskan pada tempat usaha mikro yang berada di sekitar tempat kerja, tempat tinggal, atau sentra IKM yang tersebar di seluruh kecamatan.

    “Melalui eBakul, kami ingin mendorong kebiasaan belanja di usaha lokal, sehingga pelaku UMKM semakin berkembang dan ASN pun turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Enggarini.

    Untuk saat ini, sistem eBakul masih dalam bentuk online sederhana, namun ke depan akan dikembangkan menjadi marketplace digital yang terstruktur dan interaktif. Harapannya, selain memperluas akses pasar bagi UMKM lokal, program ini juga akan memunculkan potensi baru berdasarkan tren konsumsi ASN.

    Jumlah ASN dan PPPK non-guru di lingkungan Pemkab Bojonegoro tercatat sebanyak 8.470 orang. Dengan jumlah tersebut, eBakul diharapkan dapat memberi dorongan signifikan bagi pemberdayaan ekonomi mikro dan IKM lokal, sekaligus menciptakan siklus ekonomi yang berputar di dalam daerah. [lus/beq]

  • AI Marketplace Karya Anak Bangsa Ini Bantu UMKM dan Startup untuk Ekspansi Global – Page 3

    AI Marketplace Karya Anak Bangsa Ini Bantu UMKM dan Startup untuk Ekspansi Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah platform AI marketplace global karya anak bangsa bernama MWX baru saja diperkenalkan . Platform ini didesain khusus untuk membuka pintu bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengakses beragam produk AI yang sebelumnya eksklusif bagi perusahaan-perusahaan besar.

    MWX juga berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi startup AI dari Indonesia dalam menembus pasar global.

    Inisiatif ini digagas oleh Yose Rizal, sosok di balik kesuskesan MediaWave, platform AI enterprise yang telah berkiprah lebih dari satu dekade.

    “MWX adalah wujud nyata bahwa inovasi besar tidak mengenal batas negara. Sebagai karya anak bangsa, kami tidak hanya ingin memberikan solusi bagi UMKM di Indonesia, tetapi juga membawa beragam inovasi AI ke pasar internasional dan membantu UMKM di seluruh dunia mengubah cara mereka beroperasi,” ungkap Pendiri MWX, Yose Rizal, melalui keterangannya, Kamis (19/6/2025).

    “Pengalaman kami membangun MediaWave memberikan fondasi yang kuat untuk melahirkan MWX, sebuah platform yang kami yakini akan menjadi mitra strategis bagi UMKM dalam mengadopsi AI dan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih pesat,” ia menambahkan

    Mengusung semangat lokal dengan visi global, MWX memadukan kecanggihan teknologi dengan pemahaman mendalam akan tantangan yang dihadapi UMKM saat ini.

    Platform ini hadir untuk mendemokratisasi akses terhadap teknologi AI, sehingga UMKM dapat berkembang dan bersaing tanpa kendala.

     

  • 25 Ide Bisnis Sampingan untuk Karyawan, Tambah Penghasilan dari Rumah

    25 Ide Bisnis Sampingan untuk Karyawan, Tambah Penghasilan dari Rumah

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah tekanan ekonomi yang tidak pasti dan kebutuhan hidup yang terus meningkat, memiliki satu sumber penghasilan saja sering kali tidak mencukupi. Tak heran bila semakin banyak karyawan mulai melirik peluang usaha sampingan untuk menambah pemasukan, tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama.

    Usaha sampingan memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan waktu luang di luar jam kerja—seperti malam hari atau akhir pekan—untuk menghasilkan uang tambahan. Bahkan, bila ditekuni dengan konsisten, bisnis ini bisa berkembang menjadi sumber penghasilan utama.

    Berikut adalah 25 ide bisnis sampingan untuk karyawan yang bisa dijalankan dari rumah, lengkap dengan estimasi modal awal dan potensi pengembalian (balik modal).

    1. Jualan Makanan atau Camilan Homemade

    Hobi memasak bisa menjadi sumber pendapatan. Produk seperti kue kering, sambal botol, atau camilan khas selalu memiliki pasar.

    Modal awal: Rp500 ribu – Rp2 juta Balik modal: Dalam 1–2 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp5 juta/bulan 2. Jasa Pengetikan dan Entry Data

    Bagi yang cekatan dalam mengetik dan teliti, pekerjaan ini bisa dijalankan di malam hari atau akhir pekan.

    Modal awal: Rp0 – Rp1,5 juta Balik modal: Dalam 1 bulan Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp2 juta/bulan 3. Reseller Produk Populer

    Tanpa perlu produksi sendiri, bisa menjual kembali barang fashion, skincare, atau alat rumah tangga.

    Modal awal: Rp500 ribu – Rp2 juta Balik modal: Dalam 1–2 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp4 juta/bulan 4. Guru Les Privat

    Mengajar pelajaran sekolah, bahasa asing, atau musik ke anak-anak di lingkungan sekitar.

    Modal awal: Rp100 ribu – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 2 minggu Potensi pendapatan: Rp1,5 juta – Rp5 juta/bulan 5. Rental Barang Pribadi

    Punya kamera, tenda, atau drone? Sewa saja ke orang lain untuk penghasilan pasif.

    Modal awal: Rp0 (jika barang sudah dimiliki) Balik modal: Instan Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp3 juta/bulan 6. Jasa Desain Grafis

    Membuat logo, brosur, feed Instagram, atau banner promosi untuk UMKM.

    Modal awal: Rp1 juta – Rp3 juta Balik modal: Dalam 1 bulan Potensi pendapatan: Rp2 juta – Rp10 juta/bulan 7. Kedai Kopi Mini di Rumah

    Dengan lahan kecil dan alat seduh sederhana, bisa membuka warung kopi rumahan.

    Modal awal: Rp5 juta – Rp10 juta Balik modal: 3–5 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp3 juta/bulan

    Pekerjaan ini fleksibel dan cocok untuk karyawan yang punya kemampuan menulis.

    Modal awal: Rp500 ribu – Rp1,5 juta Balik modal: Dalam 1 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp5 juta/bulan 9. Budidaya Tanaman Hias

    Tanaman seperti aglonema atau sukulen masih diminati banyak orang.

    Modal awal: Rp500 ribu – Rp2 juta Balik modal: Dalam 2–3 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp10 juta/bulan 10. Jahit & Permak Pakaian

    Jasa sederhana namun selalu dibutuhkan, terutama di lingkungan rumah atau perumahan.

    Modal awal: Rp1 juta – Rp3 juta Balik modal: Dalam 2–3 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp2 juta/bulan 11. Affiliate Marketing

    Cukup promosikan produk milik orang lain dan dapatkan komisi setiap kali terjadi penjualan.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: 1–2 bulan Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp5 juta/bulan 12. Dropshipper

    Tidak perlu stok barang, semua dikirim langsung oleh supplier.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 1 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp5 juta/bulan 13. Jualan di Marketplace

    Menjual barang baru maupun preloved lewat Tokopedia, Shopee, atau Blibli.

    Modal awal: Rp500 ribu – Rp2 juta Balik modal: Dalam 2 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp6 juta/bulan

    Banyak UMKM butuh orang untuk mengelola akun Instagram atau TikTok.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: Instan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp4 juta/bulan 15. Membuat Kelas Online

    Membagikan keahlian dalam bentuk video pembelajaran, misalnya Excel, public speaking, atau desain.

    Modal awal: Rp500 ribu – Rp2 juta Balik modal: Dalam 1 bulan Potensi pendapatan: Rp2 juta – Rp10 juta/bulan 16. Jasa Terjemahan

    Proyek terjemahan tersedia untuk bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, dan lainnya.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: Instan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp5 juta/bulan 17. Jual Foto Digital

    Menjual hasil jepretan ke situs seperti Shutterstock atau iStockPhoto.

    Modal awal: Rp1 juta – Rp3 juta Balik modal: 3–4 bulan Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp3 juta/bulan 18. Toko Print on Demand

    Cukup desain kaos, mug, atau totebag. Produksi dan pengiriman dilakukan pihak ketiga.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 1 bulan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp5 juta/bulan 19. Jasa Caption dan Copywriting

    Banyak UMKM dan kreator membutuhkan tulisan menarik untuk konten harian.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 2 minggu Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp3 juta/bulan 20. Virtual Assistant

    Mengatur jadwal, membalas email, atau mengelola data untuk pelaku usaha atau startup.

    Modal awal: Rp0 – Rp500 ribu Balik modal: Instan Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp5 juta/bulan 21. Cuci Motor Panggilan

    Modal sederhana tapi hasilnya lumayan. Cocok dijalankan saat akhir pekan.

    Modal awal: Rp300 ribu – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 1–2 minggu Potensi pendapatan: Rp1 juta – Rp3 juta/bulan 22. Repack Snack Kiloan

    Membeli camilan kiloan lalu dikemas ulang dalam kemasan kecil.

    Modal awal: Rp200 ribu – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 2 minggu Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp2 juta/bulan 23. Penulis Konten Mini

    Menyediakan jasa pembuatan caption atau konten harian untuk brand atau UMKM.

    Modal awal: Rp0 – Rp300 ribu Balik modal: Dalam 1 minggu Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp2 juta/bulan 24. Cetak Foto Instan

    Cetak foto dari smartphone menggunakan printer kecil, cocok untuk event komunitas.

    Modal awal: Rp300 ribu – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 2–3 bulan Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp2 juta/bulan 25. Jualan Pulsa dan Token Listrik

    Bisnis praktis yang selalu dibutuhkan, terutama di lingkungan perumahan.

    Modal awal: Rp100 ribu – Rp500 ribu Balik modal: Dalam 1 minggu Potensi pendapatan: Rp500 ribu – Rp2 juta/bulan

    Usaha sampingan bukan hanya cara untuk menambah penghasilan, tetapi juga sarana melatih kreativitas dan memperluas pengalaman. Dengan perencanaan matang dan konsistensi, bisnis ini bisa menjadi sumber penghasilan utama di masa depan. Mulailah dari yang kecil, dan biarkan waktu dan usaha membentuk hasil yang besar.***

  • 25 Ide Bisnis Kekinian yang Lagi Tren di Tahun 2025, Peluang Usaha Buat Pemula

    25 Ide Bisnis Kekinian yang Lagi Tren di Tahun 2025, Peluang Usaha Buat Pemula

    PIKIRAN RAKYAT – Tahun 2025 menghadirkan momentum emas bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis. Perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi kecerdasan buatan, serta meningkatnya kepedulian terhadap isu lingkungan, menciptakan beragam peluang usaha baru yang menjanjikan.

    Berikut ini adalah 25 ide bisnis kekinian yang sedang tren di tahun 2025, lengkap dengan deskripsi, estimasi biaya awal, serta potensi balik modal.

    1. Jasa Pembuatan Konten AI

    Bisnis ini cocok untuk freelancer atau praktisi komunikasi. Menawarkan jasa pembuatan artikel, caption, hingga naskah video dengan bantuan AI.

    Estimasi modal awal: Rp2 juta (laptop, koneksi internet, tools AI) Balik modal: Dalam 1-2 bulan dengan klien rutin mingguan 2. Produk Digital Edukasi

    E-book, video pembelajaran, dan template kini sangat dicari. Topik seperti desain grafis, keuangan pribadi, dan pemasaran digital laris di marketplace digital.

    Estimasi modal: Rp500 ribu – Rp1 juta (alat rekam, software) Balik modal: Dalam 1-3 bulan tergantung volume penjualan

    Banyak UMKM ingin eksis di media sosial tapi tak punya waktu atau skill. Jasa ini mencakup konten, penjadwalan, dan laporan performa.

    Modal awal: Rp2-3 juta (tools, Canva Pro, iklan awal) Balik modal: Bisa dalam 2 bulan dengan sistem langganan bulanan 4. Makanan Sehat Siap Saji

    Meal prep dan makanan sehat pre-order jadi tren di kalangan pekerja urban dan ibu muda.

    Estimasi modal: Rp3-5 juta (bahan makanan, alat masak, kemasan) Balik modal: Dalam 1 bulan jika menjual 10-20 porsi per hari 5. Virtual Event Organizer

    Meski tatap muka telah kembali, acara daring tetap digemari karena efisien dan murah. Pasarnya luas, mulai dari pelatihan hingga peluncuran produk.

    Modal awal: Rp5 juta (platform Zoom premium, honor MC, promosi) Balik modal: Dalam 2-3 proyek besar 6. Sustainable Fashion

    Konsumen Gen Z dan milenial kini lebih memilih pakaian daur ulang atau produksi etis.

    Modal awal: Rp4 juta (stok kain ramah lingkungan, produksi terbatas) Balik modal: 2-3 bulan dengan strategi pre-order

    UMKM Indonesia kini tertarik pakai AI tapi butuh tools yang mudah. Peluang besar bagi pengembang lokal.

    Modal awal: Rp10 juta (pengembangan MVP, hosting, promosi) Balik modal: Dalam 6 bulan dengan sistem langganan atau lisensi 8. Virtual Assistant

    Tugas administratif jarak jauh kini sangat dibutuhkan oleh pebisnis, agensi, dan mentor.

    Modal: Hanya laptop dan skill komunikasi Balik modal: Cepat, hanya 1 bulan dengan satu klien aktif 9. Daur Ulang Kreatif

    Botol plastik, limbah kayu, hingga kain perca bisa diubah jadi produk bernilai seperti hiasan, aksesori, atau tas.

    Modal awal: Rp1-2 juta (bahan bekas, alat kerajinan) Balik modal: Dalam 1-2 bulan lewat bazar atau e-commerce 10. Produk Digital AI

    Template CV, prompt AI, dan tools instan jadi kebutuhan baru. Cocok dijual di Etsy atau Gumroad.

    Modal: Di bawah Rp1 juta Balik modal: Cepat, dalam hitungan minggu dengan traffic organik 11. Toko Refill dan Sabun Organik

    Produk rumah tangga tanpa plastik seperti sabun refill atau sabun batang alami makin diminati.

    Modal awal: Rp3-7 juta (stok awal, kemasan ramah lingkungan) Balik modal: 2-4 bulan dengan promosi di komunitas lokal 12. Kursus Online Skill Digital

    Mentoring via Zoom untuk skill seperti desain, copywriting, atau coding makin laku keras.

    Modal: Rp1 juta (platform, promosi awal) Balik modal: Dalam 1 bulan jika mendapat 5 peserta per batch 13. Thrift Shop Branded

    Fashion sirkular makin digandrungi. Jual kembali pakaian bekas branded dari luar negeri.

    Modal awal: Rp3-5 juta (stok baju, promosi) Balik modal: Dalam 1-2 bulan lewat TikTok Shop atau Shopee 14. Dropship Produk Lokal

    Produk dari UMKM lokal bisa dijual ulang via sistem dropship tanpa perlu stok.

    Modal awal: Rp500 ribu (biaya iklan dan desain toko online) Balik modal: Sangat cepat, bahkan di bulan pertama 15. Bisnis Rice Bowl Online

    Menu praktis seperti ayam sambal geprek, daging lada hitam, dan varian sehat bisa jadi favorit pemesan online.

    Modal awal: Rp2-4 juta Balik modal: Dalam 1 bulan jika target harian tercapai 16. Jasa Keuangan UMKM

    Pendampingan pembukuan, laporan pajak, hingga strategi digitalisasi bisnis sangat dibutuhkan.

    Modal: Laptop dan software akuntansi Balik modal: 1-2 bulan dengan 2 klien tetap 17. Print on Demand Custom

    Kaos, tote bag, casing HP, dan mug dengan desain custom bisa diproduksi tanpa stok.

    Modal: Rp1 juta untuk koneksi ke supplier dan promosi Balik modal: Cepat, tergantung traffic e-commerce 18. Prompt Writing AI

    Membantu user mengoptimalkan penggunaan AI dengan menyediakan prompt siap pakai.

    Modal: Hampir nol, hanya butuh riset dan kreativitas Balik modal: Dalam minggu pertama dengan promosi di grup atau media sosial 19. Produk Eco-Friendly Lokal

    Sabun batang, tas daur ulang, dan sedotan stainless bisa menjadi produk andalan.

    Modal awal: Rp2-4 juta Balik modal: 1-2 bulan lewat komunitas pecinta lingkungan 20. Kopi Literan Premium

    Kopi lokal seperti Gayo dan Toraja bisa dikemas dalam botol literan dengan rasa unik seperti klepon latte atau cendol espresso.

    Modal: Rp3-6 juta (alat seduh, bahan baku, botol) Balik modal: Dalam 1 bulan dengan skema pre-order 21. Interior Virtual dengan VR

    Visualisasi rumah atau apartemen lewat teknologi VR menarik pemilik properti baru.

    Modal: Rp10 juta (kamera 360, software desain) Balik modal: Dalam 3-5 proyek 22. Family Experience Service

    Melayani keluarga muda yang ingin pengalaman baru seperti piknik tematik atau cooking class anak-anak.

    Modal: Rp2-5 juta (alat piknik, venue sewa, promosi) Balik modal: Dalam 2 bulan dengan sistem booking 23. AI-Generated Merchandise

    Lukisan digital dari foto keluarga, puzzle custom AI, atau T-shirt berdasarkan kepribadian makin diminati.

    Modal: Rp1-2 juta (akses AI, koneksi ke printer) Balik modal: Dalam 1 bulan dengan strategi viral marketing 24. Catering untuk Karyawan Hybrid

    Pekerja WFH ingin makan sehat tapi praktis. Catering langganan berbasis mingguan bisa menjadi solusi.

    Modal awal: Rp3-4 juta Balik modal: Dalam 2 minggu dengan minimal 10 pelanggan 25. Jasa AI Microservices untuk UMKM

    Auto-caption video, chatbot sederhana, dan layanan personalisasi kini menjadi kebutuhan mendesak.

    Modal awal: Rp2-5 juta (setup awal dan platform) Balik modal: Dalam 1 bulan dengan klien aktif

    Tren bisnis 2025 mengarah pada perpaduan kreativitas, keberlanjutan, dan teknologi. Sebagian besar peluang usaha di atas dapat dimulai dengan modal minim dan risiko yang terukur. Yang terpenting adalah memahami kebutuhan pasar, menawarkan solusi yang relevan, serta berani mencoba dan terus belajar dari proses.***

  • Belanja Obat dan Makanan saat Promo Payday Sale, Aman Nggak Sih?

    Belanja Obat dan Makanan saat Promo Payday Sale, Aman Nggak Sih?

    Jakarta

    Promo tanggal kembar kerap dinanti konsumen lantaran menawarkan diskon harga miring. Namun, sebaiknya tetap perlu waspada, ada celah produsen menjual produk tidak sesuai dengan ketentuan.

    Hal ini yang juga disoroti CEO Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi. Sebagai produsen salah satu suplemen herbal, setiap marketplace disebutnya menekan perusahaan untuk memberikan diskon bahkan hingga 40 persen demi mengikuti promo tanggal kembar maupun payday sale.

    Ada kekhawatiran konsumen terlena dengan produk harga murah dan tidak lagi memastikan kualitas dan keamanan produk.

    “Jadi itu orang-orang langsung impulsive buying. Jadi mereka yang nggak butuh pun beli. Harganya makin hancur sebenarnya, karena dipaksa diskon sama marketplace,” terang Dennis dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’, Rabu (18/6/2025).

    Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Namun ia mengklaim, BPOM RI selama ini sudah aktif melakukan pengujian sebelum produk dijual.

    Selama berizin resmi BPOM RI, pihaknya memastikan konsumen mendapat kualitas, juga keamanan obat hingga kosmetik meski harga relatif murah. Sebelum produk dibuat, BPOM RI mewajibkan uji availability hingga stabilitas produk.

    Dilanjutkan dengan izin good manufacturing practice (GMP) sebelum produsen bisa memproduksi. Khusus obat, juga memerlukan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

    “Jadi pabriknya itu harus dapat lisensi dari kami. Terus yang berikutnya pada saat produk sudah dapat, setelah itu membutuhkan izin edar. Badan POM yang juga bertanggung jawab memberi nomor izin edar, lalu kemudian mau didistribusikan, obat, ada yang disebut dengan perusahaan besar farmasi, distributornya itu semuanya harus dapat izin dari kami, karena ada risiko,” terang Taruna di acara yang sama.

    NEXT: Izin edar diperbarui secara berkala

    Taruna menegaskan, BPOM RI melakukan pengawasan hingga post market. Untuk memastikan nihil celah pelanggaran post market juga dievaluasi dalam kurun dua hingga tiga tahun sekali.

    Artinya, izin yang diberikan tidak serta merta berlaku seumur hidup. Otomatis selalu diperlukan kebaruan dan maintenance.

    “Renewal itu juga untuk memastikan kualitas, kalau tidak ada renewal seumur hidup, boleh jadi setelahnya tidak ada quality control-nya.”

    “Misal kalau pangan, kan ada juga pangan-pangan khusus, misalnya untuk bayi, kalau tidak dilakukan secara tepat, jangankan untuk kosmetik aja, kalau dia tidak ditempatkan pada tempat yang biasa storagenya atau gudangnya itu bisa bermasalah, kandungannya rusak, jadi harus ditindak,” pungkas dia.

    Bukan hanya produk yang beredar di dalam negeri, ketentuan yang sama juga berlaku pada barang impor. Pasca mendapatkan surat keterangan impor, produk juga memerlukan sertifikasi dari BPOM RI.

    Simak Video “Video: Respons BPOM soal Kinerjanya Kerap Dicibir Masyarakat”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Peredaran Obat-Pangan Ilegal Bisa Bahayakan Ginjal, Bahas di Sini Bareng BPOM dan BPKN

    Peredaran Obat-Pangan Ilegal Bisa Bahayakan Ginjal, Bahas di Sini Bareng BPOM dan BPKN

    Jakarta

    detikcom Leaders Forum kembali hadir, kali ini mengangkat tema ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’. Bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), forum ini akan mengulas regulasi dan kebijakan untuk mengantisipasi dampak negatifnya.

    Di era digital ini, pengawasan peredaran produk obat dan pangan ilegal menjadi tantangan tersendiri. Banyaknya informasi dan promosi produk melalui berbagai saluran seperti di marketplace dan media sosial tanpa petunjuk atau izin yang jelas bisa menyesatkan, sekaligus membahayakan.

    Salah satu masalah yang kerap muncul adalah temuan Bahan Kimia Obat (BKO) dalam obat bahan alam dan suplemen kesehatan. Pemakaian dalam dosis tinggi atau jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan penglihatan hingga gagal ginjal dan bahkan kematian.

    Forum ini akan menghadirkan Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, Kepala BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok, serta CEO Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi.

    Bersama Taruna Ikrar, akan dibahas pelanggaran-pelanggaran apa saja yang kerap ditemukan di lapangan hingga dampak kesehatan dari produk pangan dan obat ilegal. Hak-hak konsumen akan dibahas bersama Kepala BPKN RI, sedangkan perspektif industri dalam melihat banyaknya produk pangan dan suplemen yang beredar di marketplace akan diulas bersama Dennis Hadi.

    detikcom Leaders Forum dengan tema ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’ bisa disaksikan secara streaming melalui detikcom, Rabu (18/6/2025) pada pukul 13.00 WIB. Acara ini didukung oleh Flimty, Le Minerale, dan Extra Joss Ultimate.

    (avk/suc)

  • Bye iPhone! BlackBerry Bekas Jadi HP Incaran Gen Z

    Bye iPhone! BlackBerry Bekas Jadi HP Incaran Gen Z

    Jakarta

    Sebelum zaman iPhone dan Samsung, ada BlackBerry yang jadi ponsel idaman sejuta orang. Ponsel ikonik itu sudah lama pensiun, namun popularitasnya kembali meroket di media sosial karena banyak dicari Gen Z.

    Pada masa jayanya di awal tahun 2000-an, BlackBerry merupakan salah satu merek ponsel paling laris di dunia. BlackBerry menguasai lebih dari 50% pangsa pasar ponsel Amerika Serikat dan 20% pangsa pasar ponsel global.

    Namun semuanya berubah ketika tren ponsel bergeser dari keyboard fisik ke layar sentuh. BlackBerry sempat meluncurkan beberapa ponsel dengan layar sentuh, tapi pada akhirnya mereka berhenti memproduksi ponsel pada tahun 2016, lalu menghentikan dukungan untuk ponsel yang ada pada tahun 2022.

    Saat BlackBerry menguasai pasar ponsel dunia, Gen Z banyak yang belum lahir atau terlalu muda untuk menggunakan ponsel. Mereka langsung menggunakan iPhone atau Android sebagai ponsel pertamanya.

    Hal itu yang mendorong Gen Z untuk memburu BlackBerry bekas di marketplace online seperti eBay. Ada juga yang membeli BlackBerry karena ingin melakukan ‘detoks digital.’

    Menurut laporan Fast Company, tagar #blackberry di TikTok kini memiliki lebih dari 125.000 postingan, yang sebagian besar isinya adalah pengguna melakukan unboxing atau memperlihatkan koleksi BlackBerry lawasnya.

    @kaia.chanel 🔮🫧 lillac blackberry curve from 2009. This phone it’s older than many of you on this app ! #y2kaesthetic #blackberryphone ♬ admire the perc – !

    “Ini adalah kalimat yang tidak pernah saya duga akan saya ucapkan, terutama di tahun 2025. Saya baru saja mendapatkan BlackBerry,” kata seorang pengguna TikTok sambil unboxing BlackBerry Bold 9900 bekas, seperti dikutip dari Fast Company, Minggu (15/6/2025).

    “Ponsel pertama saya adalah iPhone saat saya kelas 6, jadi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendapatkan BlackBerry seperti yang saya inginkan. Ini selalu menjadi mimpi saya,” imbuhnya.

    @shozi_055 My phone addiction is getting way too out of hand, I’m trying to take my life back #fypviralシ ♬ original sound – NOLSTALGIC SOUNDS

    “POV: kamu membeli blackberry di tahun 2025 karena iPhone menghancurkan hidupmu,” tulis salah satu postingan di TikTok yang sudah ditonton lebih dari 6,4 juta kali. Postingan itu disambut komentar yang menyebut BlackBerry sebagai puncak teknologi. Komentar lainnya mengatakan BlackBerry seharusnya memanfaatkan momen ini untuk bangkit kembali.

    Keinginan pengguna TikTok sepertinya mungkin saja terjadi. Belum lama ini pengguna Reddit u/coldheartedsigma mengunggah postingan di forum r/BlackBerry tentang rencana sebuah startup untuk menghidupkan kembali BlackBerry Classic.

    Postingan itu, yang saat ini sudah dihapus, tidak mengungkap banyak informasi dengan alasan perjanjian kerahasiaan. Banyak pengguna Reddit yang skeptis, namun beberapa pengguna lainnya berharap rumor ini menjadi kenyataan.

    “Saya tertarik jika ini benar-benar terwujud,” ujar pengguna Reddit.

    (vmp/vmp)

  • Langkah Strategis UMKM Tembus Pasar Internasional

    Langkah Strategis UMKM Tembus Pasar Internasional

    Bisnis.com, JAKARTA – Data menunjukkan UMKM berkontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan nilai mencapai sekitar Rp9.580 triliun pada tahun 2023.

    UMKM juga tercatat mampu menyerap hingga 97% tenaga kerja nasional atau sekitar 117 juta orang, dan berkontribusi sebesar 15,7% terhadap ekspor nasional. Karena itu, sektor UMKM bisa menjadi salah satu penopang ekonomi nasional jika terus tumbuh positif.

    Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman menegaskan pentingnya perubahan cara pandang dalam memajukan sektor UMKM.

    “Kita tidak bisa lagi menyebut mereka sebagai pelaku UMKM. Mereka adalah pengusaha UMKM, dan harus berpikir sebagai pengusaha yang menargetkan pasar global, bukan hanya lokal. Dengan pemikiran itu, maka cara bertindak, strategi, dan semangatnya juga akan berbeda,” ujar Bagus Rachman dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Indonesian Marketing Association (IMA) 2025, dengan tema ”Agile Marketing in Times of Global Disruption,” Sabtu (14/6) dikutip dari keterangannya.

    Bagus juga menyoroti langkah strategis pemerintah dalam memisahkan unit kerja kementerian antara koperasi dan UMKM. Dia mengatakan Presiden Prabowo meminta pemisahan ini dilakukan agar keduanya bisa mendapatkan fokus pengembangan yang lebih tajam dan tepat sasaran.

    “Komitmen pemerintah untuk mendukung kemajuan UMKM juga tercermin dari besarnya anggaran yang dialokasikan, hampir Rp1.000 triliun untuk mendorong pengembangan dan pemberdayaan sektor ini secara menyeluruh,” pungkas Bagus.

    Sementara itu, President IMA Suparno Djasmin menyampaikan ada beberapa strategi yang bisa mendorong UMKM untuk bisa maju ke pasar global.

    “Kami percaya bahwa UMKM Indonesia tidak hanya perlu didukung dengan pelatihan dan pembiayaan, tetapi juga dengan strategi pemasaran yang unggul, koneksi lintas sektor, jejaring ekspor dan eksposur media yang kuat. Inisiatif dukungan IMA untuk UMKM ini sejalan dengan semangat IMA dalam menjadikan Marketing for a Better Indonesia,” jelas Suparno.

    Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia, Benny Soetrisno mengatakan untuk menembus pasar ekspor, UMKM harus memahami lebih dari sekadar produksi, UMKM harus memiliki storytelling produk yang kuat agar mampu menarik pasar global.

    “Storytelling yang kuat akan memperkuat daya jual produk. Dalam dunia ekspor, bukan hanya kualitas produk yang penting, tetapi juga kisah dan nilai yang dibawanya,” ujar Benny.

    Benny juga menekankan bahwa pelaku UMKM perlu fokus pada peningkatan kualitas terlebih dahulu, sebelum mengejar volume produksi.

    “Kalau kualitas sudah terjaga, maka kuantitas akan mengikuti dengan sendirinya. Ini mindset yang perlu ditanamkan oleh para pengusaha UMKM yang ingin menembus pasar ekspor. Jangan terburu-buru mengejar volume sebelum memastikan produk kita benar-benar siap bersaing secara mutu di pasar global,” ungkap Benny.

    Dengan kombinasi antara kualitas dan kuantitas produk serta narasi dan pemahaman pasar yang baik, Benny optimistis bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan bersaing di kancah internasional.

    Senada dengan Benny, Bagus Rachman menekankan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta untuk mendorong UMKM naik kelas.

    “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan komunitas, asosiasi seperti IMA, dan sektor swasta agar program pemberdayaan UMKM bisa lebih tepat sasaran dan berdampak luas,” ungkapnya.

    Sedangkan Erik Hidayat menyoroti pentingnya literasi digital dan kesiapan mental UMKM dalam menghadapi pasar global.

    “Digitalisasi adalah kunci. UMKM harus mulai aktif memanfaatkan media sosial, marketplace, dan video testimoni sebagai strategi pemasaran. Selain itu, kami di IMA terus membuka akses jejaring, pelatihan, dan pendampingan agar UMKM lebih siap dan percaya diri untuk ekspor,” jelas Erik.

  • Marketeers Tech for Business Ungkap Tren Digital Marketing 2025

    Marketeers Tech for Business Ungkap Tren Digital Marketing 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Marketeers kembali menggelar ajang tahunan Marketeers Tech for Business (TFB) 2025, yang kini memasuki tahun keempat penyelenggaraannya.

    Digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta, acara ini menjadi panggung utama untuk mengulas transformasi strategi digital marketing di era teknologi yang semakin pesat.

    Mengusung tema Digital Marketing Madness, Marketeers TFB 2025 menghadirkan berbagai insight dan tren terbaru yang menjadi panduan penting bagi para pelaku bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar digital.

    Tahun ini, Marketeers menyoroti bahwa digital marketing bukan lagi sekadar soal “posting konten”, melainkan tentang membangun strategi yang solid dan terintegrasi dengan teknologi.

    “Kami sebut Digital Marketing Madness karena banyak pemasar yang tidak paham soal digital marketing. Untuk mengawali cerita hari ini, saya ingin membagikan kisah dari dua perusahaan, mereka yang digital native dan perusahaan hang merupakan digital immigrant,” ujar Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. & Marketeers saat pembukaan Marketeers Tech For Business 2025 di Arena Starium CGV Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

    Iwan melanjutkan, perusahaan yang digital native umumnya sudah berjualan di platform digital bahkan sejak lahir sudah digital tanpa memiliki offline store.

    Bagi mereka yang sudah digital native, ada tiga resep untuk mencapai performa di dalam strategi digital marketing, yakni mengandalkan matrik Return on Ad Spend (ROAS) terus mengejar konsumen baru, dan masuk ke setiap tren yang terjadi.

    Sayangnya, tidak sedikit dari pemain ini yang justru mengalami kebuntuan saat mengejar ROAS lantaran produk yang dijajakannya mengalami kejenuhan sementara ekuitas mereknya belum kuat. Alhasil, mereka harus terus bertarung dengan biaya akuisisi karena tidak memiliki konsumen loyal yang melakukan repeat order.

    Di sini, mereka punya performa penjualan yang baik namun belum memiliki kekuatan dari brand mereka.

    Kekuatan brand dan performance dari perusahaan pun menjadi dua kunci dalam membangun performa bisnis yang berkelanjutan.

    Berangkat dari persoalan ini, Marketeers Tech for Business mengangkat 9 insight penting di era digital marketing yang semakin dinamis dan menggila.

    9 Insight dan tren Digital Marketing Madness:

    Omnichannel is the New Standard
    Konsumen kini menjelajah berbagai kanal sebelum membeli. Brand dituntut hadir secara konsisten di setiap titik kontak—dari media sosial hingga marketplace, channel penjualan online juga offline.
    AI is the New Marketing Booster
    Kecerdasan buatan menjadi alat bantu utama dalam memahami perilaku konsumen, mempersonalisasi kampanye, dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.
    Gen Z is the New Youth
    Gen Z bukan hanya target pasar, tapi juga trendsetter. Strategi harus dibuat agile dan relevan untuk menarik perhatian mereka.
    Funnel is the New Roadmap
    Customer journey perlu dikelola secara sistematis dari awareness hingga advokasi, dengan pendekatan berbasis data dan konten yang sesuai di setiap tahap.
    Data is the New Customer Relationship
    Pengelolaan data yang tepat dapat membangun hubungan yang lebih intim dengan pelanggan, membuat mereka merasa dikenal dan dihargai.
    Content is the New Ad
    Konten yang informatif, emosional, dan menghibur kini lebih efektif daripada iklan yang isinya hanya profil produk. Audiens ingin cerita, bukan sekadar jualan.
    Digital Value is the New Selling
    Keberhasilan digital marketing bukan semata soal transaksi, tapi tentang membangun nilai dan hubungan jangka panjang.
    Immersive is the New CX
    Customer experience kini menuntut pengalaman yang menyeluruh dan saling terhubung—baik secara online maupun offline. Saluran ini dibangun dengan sentuhan storytelling yang kuat.
    Micro Influencer is the New Mega
    Influencer berskala micro dan nano kini dipercaya lebih efektif dalam membangun kepercayaan dan mendorong konversi karena kedekatan mereka dengan audiens.

    Deretan insight dan tren digital marketing terkini dibawa oleh para pembicara yang sangat kompeten dengan study case dari para perusahaan lintas industri yang terbukti berhasil dalam menjalankan strategi digital marketing.

    Di sini, Marketeers TFB 2025 menghadirkan deretan pembicara. Bersama Iwan Setiawan, sederet pembicara juga dihadirkan, seperti: Asnawi Jufrie, VP dan General Manager (SEA) SleekFlow; Helmi, VP Shared Services Human Capital PT Pertamina (Persero); Krisna Arianto, EVP of Passenger Transport Marketing & Sales PT Kereta Api Indonesia (Persero); Benno Suryo Ariantoputro, Head of Brand Lion Parcel; dan pembicara lainnya dari perusahaan di berbagai industri.

    Di panggung ini pula, para peserta diajak berdiskusi langsung, menyerap ilmu praktikal, dan memantik ide-ide kreatif baru dalam menyusun kampanye digital yang lebih berdampak dalam mendukung performa perusahaan.

    Selain menghadirkan sesi diskusi, Marketeers Tech for Business 2025 juga menghadirkan ajang penghargaan Marketeers OMNI Brands of the Year. Memasuki tahun ketujuh, Marketeers OMNI Brands of the Year 2025 menyoroti performa dari para merek dan perusahaan yang selama setahun terakhir sukses dalam melakukan pendekatan omnichannel marketing dan transformasi digital.

  • Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara

    Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan kreator konten YouTube (YouTuber) terbesar. Tercatat ada 3.000 channel YouTube di Indonesia yang sudah memiliki lebih dari 1 juta subscriber. 

    Jumlah itu lebih unggul ketimbang negara-negara tetangga. Misalnya, Vietnam hanya punya 2.500 channel YouTube dengan 1 juta subscriber. Selanjutnya ada Thailand (1.300 channel YouTube), Filipina (450 channel YouTube), Malaysia (190 channel YouTube), dan Singapura (170 channel YouTube).

    Secara keseluruhan, ekosistem YouTuber di Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan signifikan. Totalnya ada 7.600 channel YouTube di Asia Tenggara yang memiliki 1 juta subscriber dengan Indonesia menjadi penyumbang terbesar.

    Selain itu, ada 30.000 channel YouTube di Tahan Air yang memiliki lebih dari 100 ribu subscriber. Vietnam mencatat angka yang setara. Selanjutnya Thailand (13.000 channel YouTube), Filipina (6.000 channel YouTube), Malaysia (3.000 channel YouTube), dan Singapura (1.300 channel YouTube).

    VP Southeast Asia and South Asia Frontier, Google, Sapna Chadha mengatakan, pesatnya pertumbuhan ini membuka peluang besar, tak hanya bagi kreator, tetapi juga bagi brand dan pelaku e-commerce.

    Pasalnya, YouTube kini menjadi platform yang sangat efektif mendorong tren video commerce di Asia Tenggara yang kontribusinya sudah mencapai 20% dari Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce kawasan, atau naik empat kali lipat dalam dua tahun terakhir

    “YouTube mendorong niat membeli hampir 4x lebih besar dibandingkan platform media sosial lain,” ujar Sapna Chadha dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Menurut data, YouTube kini menjangkau 290 juta penonton di Asia Tenggara yang mewakili 85% populasi online di kawasan. Sementara itu, konten yang diunggah dari Vietnam dan Indonesia bahkan tumbuh 85% year-on-year selama periode 2023-2024.

    Kepercayaan publik menjadi kekuatan utama ekosistem kreator YouTube. Studi Kantar mencatat, 67% penonton Indonesia menilai kreator YouTube sebagai sumber yang dapat dipercaya. Bahkan, 60% Gen Z Indonesia mengaku lebih percaya pada brand yang dipromosikan lewat kreator YouTube, dibandingkan hanya 46% di platform sosial lain

    “Kepercayaan ini mewujud jadi tindakan nyata. Brand yang bermitra dengan kreator tidak hanya mengiklankan produk, tapi benar-benar terintegrasi dalam cerita,” kata Sapna.

    “Karakteristik utama YouTube di Asia Tenggara adalah kepercayaan dan kredibilitas yang telah dibangun creator dengan audiens mereka. Pengguna 98% lebih mungkin untuk percaya rekomendasi kreator di YouTube dibandingkan dengan rekomendasi di situs atau aplikasi sosial lainnya,” ujarnya menambahkan.

    Belanja Lewat YouTube

    Tren video commerce di YouTube juga kini makin diperkuat dengan fitur YouTube Shopping yang telah resmi meluncur di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina, lewat kemitraan dengan Shopee. Program ini memungkinkan kreator mempromosikan produk mereka sendiri atau brand lain, dan sudah mulai diikuti oleh 55% kreator yang memenuhi syarat di tiga negara awal peluncuran (Indonesia, Vietnam, Thailand)

    Contohnya, channel Jagat Review melaporkan bahwa 50% dari total pendapatan channel kini berasal dari program ini. Sementara channel Mai Trinh Hồ di Vietnam mengalami peningkatan pendapatan hingga lima kali lipat. Tak hanya di ponsel, YouTube kini juga makin dominan di Connected TV (CTV). Secara global, penonton menonton lebih dari 1 miliar jam konten YouTube di layar TV setiap hari.

    Di Asia Tenggara, YouTube di TV menjangkau lebih dari 79 juta orang. Format interaktif seperti Shoppable CTV (di mana penonton bisa langsung belanja lewat QR code di layar TV) juga mulai diadopsi banyak brand.

    Di Filipina, McDonald’s mencatat peningkatan penjualan harian rata-rata lebih dari 46% berkat kampanye CTV bersama YouTube. Sementara di Vietnam, Pepsi meningkatkan jangkauan audiens usia 18-44 tahun sebesar 27% lewat format ini.

    VP Client Strategy & Growth APAC di WPP Media, Arthur Altounian menilai, YouTube akan terus jadi penggerak utama video commerce di Asia Tenggara. “Dengan fitur seperti live streaming, Shorts, dan kemitraan marketplace seperti Shopee, YouTube memungkinkan transisi yang mulus dari penemuan ke pembelian,” ia menuturkan.

    (fab/fab)