Korban Banjir Punguti Beras yang Dilempar dari Helikopter, Bupati Minta Maaf
Tim Redaksi
MEDAN,KOMPAS.com-
Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Jonius Taripar Parsaoran meminta maaf atas insiden warga memunguti beras bantuan banjir bercampur tanah, akibat dilempar dari helikopter.
Permintaan maaf disampaikannya melalui sebuah video.
“Saya Bupati
Tapanuli Utara
, bersama pilot, kami pertama-tama meminta maaf kepada seluruh masyarakat Tapanuli Utara, secara khusus masyarakat yang ada di Desa Manalu Purba, tepatnya di Hajorang,” ujar Jonius dalam sebuah video.
Pada kesempatannya, Jonius menjelaskan kronologi peristiwa, awalnya dia dan rombongan Tim SAR gabungan mendistribusikan
bantuan logistik
melalui helikopter.
Mereka mendistribusikan ke desa terpencil dan terisolir akibat banjir di Taput.
“Kemarin (yang) terjadi adalah bagaimana kami mendistribusikan makanan sembako ke daerah terpencil, daerah terisolir,” ujarnya.
Pihaknya sudah melakukan penerbangan untuk mendistribusikan logistik sebanyak tujuh kali penerbangan.
“Kami lakukan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang masih belum bisa kita jangkau dengan jalan darat,” ujarnya dalam video.
Lalu tibalah mereka di Kecamatan Hajoran, saat itu mereka hendak mendarat di salah satu sekolah.
Namun terjadi kendala, lantaran adanya kabel di sekitar lokasi pendaratan.
“Saya mengajak pilot untuk mendarat di sekolah, kemudian pilot mencari (tempat) untuk bisa mendarat,” ujarnya.
Akan tetapi pada ketinggian kurang lebih 10 hingga 15 meter, pendaratan terhambat karena ada kabel listrik.
“Sehingga pilot menyarankan untuk tidak mendarat dan masyarakat sudah berkumpul di bawah,” ujar Jonius.
Karena takut masyarakat kecewa, Jonius berusaha tetap menurunkan bantuan beras dari helikopter.
“Kami menurunkan tidak lebih dari 10 (karung) mungkin,” katanya.
“Saat kami melihat ke bawah, mereka bilang sudah ada yang rusak. Dan waktu itu memang saat kita keluarkan ada indomie, Indomie nya langsung berserak (berhamburan),” ujarnya.
Karena kerusakan logistik akibat diturunkan dari helikopter, pilot mencoba mencari lokasi pendaratan di landasan yang baru di sekitar lokasi.
“Nah tidak jauh dari situ, kami melihat ada landasan, yaitu ada kebun dan kami mencoba mendarat di sana. Setelah itu kami mendarat dengan ketinggian hanya sekitar 1 meter dari tanah,” ujarnya.
Pihaknya kemudian mengeluarkan semua bantuan dari helikopter tersebut dan kemudian diserahkan ke warga.
“Yang pasti bantuan itu ada kurang lebih 400 kilogram (beras) yang kami bawa saat itu. Yang kami jatuhkan dengan jarak 20 meter itu, paling tidak sampai 10 karung beras. Selebihnya kami turunkan dengan normal, itu pada ketinggian 1 meter di atas permukaan lahan,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap meminta maaf atas insiden terjadi.
Ia menyatakan semua bantuan yang diberikan atas dasar kemanusiaan.
“Mungkin itu yang bisa kami sampaikan, dan semua ada dokumentasi dan bukti-buktinya. Jadi sekali lagi, atas nama pemerintahan, kami mohon maaf, yang pasti kami melakukan ini adalah upaya kemanusiaan,” ujarnya.
Sebelumnya video warga memunguti beras bantuan banjir yang bercampur tanah akibat dilempar dari helikopter viral di media sosial.
Disebutkan peristiwa terjadi di lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Dilihat dari akun instagram @jawatimurpopuler, awalnya tampak helikopter menjatuhkan beras dan bantuan mie instan dari helikopter kepada korban banjir dan longsor di sana.
Video warga memunguti beras bantuan banjir yang bercampur tanah akibat dilempar dari helikopter viral di media sosial.
Disebutkan peristiwa terjadi di lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Data Korban
Sementara itu berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Rabu (3/2/2025), korban meninggal sudah mencapai angka 307 orang.
Lalu sejauh ini ada 17 kabupaten/kota yang masih terdampak bencana alam yang terjadi sejak Senin (24/11/2025).
Lokasi terparah berada di Tapanuli Tengah. Korban meninggal disana 86 orang, hilang 112 orang dan luka-luka 521 orang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: longsor
-
/data/photo/2025/12/02/692edca48630a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Korban Banjir Punguti Beras yang Dilempar dari Helikopter, Bupati Minta Maaf Regional
-

Pemprov harap Kemenhub serius tangani soal tiket pesawat mahal di Aceh
Banda Aceh (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dapat menangani secara serius terkait mahalnya harga tiket pesawat di bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah saat musibah bencana banjir dan longsor.
“Semoga ada tindakan serius dari Kemenhub,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal saat dimintai tanggapannya, di Banda Aceh, Rabu.
Sebelumnya, viral sebuah informasi dari salah seorang penumpang terkait tingginya harga tiket pesawat Susi Air dan Wings Air untuk rute bandara Rembele Bener Meriah menuju Kualanamu Sumatera Utara, serta dari Rembele ke bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar.
Untuk pesawat Wings Air dari Rembele ke Kualanamu mencapai Rp3,5 juta per orang. Kemudian, untuk pesawat Susi Air yang menggunakan sistem carter harganya mencapai Rp8 juta dari Rembele ke bandara SIM di Aceh Besar.
Terkait informasi tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, dan sedang ditelusuri bagaimana permasalahannya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenhub khususnya Ditjen Perhubungan Udara. Mereka sedang meneliti terkait hal ini,” ujarnya.
Sejauh ini, Dishub Aceh belum menerima informasi terkait hasil yang telah dilakukan Kemenhub. Diharapkan permasalahan itu mendapat perhatian karena Aceh sedang dilanda musibah besar.
“Mereka sedang meneliti. Kita tunggu saja hasilnya. Semoga ada tindakan serius,” kata Faisal.
Sebagai informasi, 18 kabupaten/kota di Aceh sedang ditimpa musibah banjir bandang hingga longsor. Termasuk wilayah dataran tinggi Aceh seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
Bahkan hingga hari ini, Kabupaten Bener Meriah masih menjadi salah satu daerah yang terisolir pasca bencana. Hal itu dikarenakan akses jalur darat menuju baik jalan maupun jembatan lumpuh total, dan masih dalam tahapan penanganan tim tanggap darurat bencana Aceh.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

KNKT Minta Operator Transportasi Mewaspadai Gangguan Cuaca Ekstrem saat Libur Nataru 2025
Surabaya (beritajatim.com) – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperingatkan seluruh operator transportasi umum, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI), untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Peringatan ini disampaikan menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai peningkatan intensitas hujan dan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, yang berpotensi menimbulkan banjir, longsor, dan gangguan transportasi.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi risiko tersebut, ia terlibat dalam serangkaian inspeksi bersama KAI. Tujuannya adalah memastikan kesiapan keselamatan pada masa angkutan Nataru dan memetakan titik lokasi rentan yang memerlukan perhatian khusus.
“Kami dari KNKT ikut di dalam KAIS (Kereta Inspeksi) ini untuk meyakinkan masalah-masalah keselamatan. Tadi juga sudah disampaikan Bapak Dirut (KAI) ada beberapa titik dan kami melihat sudah ada penanganan-penanganan khusus di daerah-daerah tersebut,” ujar Soerjanto di Surabaya, Rabu (3/12/2025).
Soerjanto juga menekankan bahwa cuaca belakangan ini menunjukkan anomali serius, dengan intensitas hujan melebihi batas normal di sejumlah wilayah. Ia menyebut kondisi ini sebagai sinyal potensi bencana hidrometeorologi.
“Masalah cuaca yang sekarang ini benar-benar ekstrem. Kalau di Surabaya ini hujan dengan intensitas sekitar 150 sampai 200 mm itu sudah banjir. Nah, kemarin di Sumatera itu intensitasnya sampai 450. Ini baru terjadi saat-saat ini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, telah mendapatkan pemaparan dari KAI terkait wilayah mana saja yang rentan terganggu akibat banjir maupun longsor, dan kembali mengingatkan, agar diantisipasi sedini mungkin.
“Kami juga mengingatkan kepada semua teman-teman Kereta Api, ini bahwa (perhatiannya fokus pada) tempat-tempat rawan khususnya untuk daerah-daerah yang kemungkinan terjadinya longsor atau banjir,” urai Soerjanto.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyampaikan bahwa salah satu jalur kereta api yang rawan berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang. Ia menyebut kawasan tersebut telah dilakukan pemantauan ekstra karena secara alami rawan banjir, longsor, dan amblesan.
“Tapi untuk tahun baru (Nataru) ini kita telah siapkan dan DAOP 4 dalam hal ini sebelum tanggal 16, sudah 100 persen siap,” ungkap Bobby. (rma/ian)
-

Jangkau Wilayah Sulit Dijangkau, Pertamina Hulu Energi Salurkan Bantuan Lewat Udara
Aceh Tamiang (beritajatim.com) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina melalui PHR Zona 1 menyalurkan bantuan logistik secara langsung dari udara (airdrop) ke sejumlah titik yang tak dapat dijangkau melalui jalur darat. Hal ini sebagai respons cepat penanggulangan bencana dengan menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk korban banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.
Dalam video resmi yang diunggah akun Pertamina pada Selasa (2/12), terlihat kru Pertamina berada di dalam helikopter menyiapkan paket bantuan sebelum dijatuhkan ke permukiman warga di Kecamatan Rantau yang kini terputus aksesnya akibat tingginya genangan air dan kerusakan jalan.
“Tidak memungkinkan untuk mendarat, tim Subholding Upstream Pertamina salurkan bantuan untuk masyarakat melalui airdrop,” demikian keterangan Pertamina.
Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina Hermansyah Y Nasroen juga menyampaikan, penyaluran bantuan tanggap darurat ini merupakan bagian dari Satgas Nataru Pertamina, yang telah aktif sejak 13 November 2025. Bantuan disalurkan melalui operasi wilayah kerja PHE yang berada paling dekat dengan titik bencana, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan aparat penanggulangan bencana.
Bantuan prioritas yang diberikan meliputi paket bahan makanan pokok, beras, gula pasir, mie instan, minyak goreng, telur, sarden, makanan bayi, air mineral, teh kotak, biskuit, kecap, dan susu kental manis. Bantuan lainnya yang disalurkan berupa perlengkapan ibadah (sarung, mukena dan sajadah), pembalut, popok bayi, ambalan, selimut, dan minyak kayu putih.
“Keselamatan dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas kami. Subholding Upstream Pertamina berupaya hadir secepat mungkin untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta membantu percepatan pemulihan pascabencana,” ujarnya. [hen/ian]
-

Menteri Bahlil bebaskan penggunaan barcode di wilayah bencana Sumatera
Tidak perlu pakai barcode (BBM), ini dalam rangka mengantisipasi (gangguan distribusi) semua.
Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membebaskan penggunaan barcode pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi guna memastikan distribusi energi tetap berjalan di wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Menurut Bahlil, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, pihaknya mengambil langkah cepat untuk mempermudah akses masyarakat terhadap BBM selama masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi.
“Tidak perlu pakai barcode (BBM), ini dalam rangka mengantisipasi (gangguan distribusi) semua,” kata Bahlil saat mengawal langsung proses pemulihan akses energi, di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (2/12).
Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut bersifat sementara.
Gangguan distribusi BBM dan listrik, putusnya jaringan internet, serta terhambatnya akses transportasi akibat longsor dan kerusakan jembatan menjadi dasar diperlukannya relaksasi aturan di lapangan.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar kebijakan ini tidak disalahgunakan dan tetap digunakan sesuai kebutuhan mendesak.
“Saya mohon kepada saudara-saudara saya di sini, agar tolong jangan disalahgunakan. Artinya, kita harus pakai betul-betul sesuai dengan kebutuhan,” ujar Bahlil.
Kementerian ESDM berharap kebijakan darurat tersebut dapat mempercepat pengiriman BBM untuk mendukung distribusi logistik, mobilisasi alat berat, dan operasional tim penanganan bencana yang masih terkendala akses menuju lokasi terdampak.
Untuk memastikan kelancaran suplai, PT Pertamina Patra Niaga menambah armada mobil tangki dan personel pengangkutan.
Pemerintah bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga turut memberikan relaksasi operasional, agar alokasi BBM dapat dipindahkan antarkabupaten dan kota dalam satu provinsi bila diperlukan, menyesuaikan perubahan jalur distribusi pascabencana.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


/data/photo/2025/12/03/692fef9851cb1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

