6 Kali Gibran Tegaskan Warga Sumatera Tidak Sendiri di Bencana Banjir dan Longsor
Tim Redaksi
KABUPATEN AGAM, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka beberapa kali menegaskan bahwa warga di Sumatera tidak sendirian dalam menghadapi bencana banjir dan longsor.
Dari pantauan Kompas.com, Gibran menyatakan hal itu sebanyak enam kali di hadapan warga yang masih mengungsi akibat bencana tersebut.
Saat mengunjungi posko yang ada di Kelurahan Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ia menyampaikan penegasan bahwa
warga Sumatera
tidak sendirian, sebanyak dua kali.
Gibran juga menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto serta permohonan maaf kepada semua korban.
“Salam dari Bapak Presiden Prabowo, ini saya haturkan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Saya mohon maaf sebelumnya. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri,” kata Gibran, dengan ekspresi yang sedih, Kamis (5/12/2025).
Gibran menuturkan, Presiden Prabowo sudah memerintahkan percepatan pemulihan pascabencana.
“Distribusi logistik, bantuan, ini akan terus dipercepat lewat jalur darat, udara, laut. Lalu untuk, tadi sudah disampaikan juga, perbaikan-perbaikan akses komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, jalan, ini juga akan dipercepat agar arus
bantuan logistik
, BBM ini bisa lancar kembali,” tutur dia.
Ia menitipkan pesan agar setiap pengungsian menjaga kebutuhan masyarakat, di antaranya tenda, makanan, serta sanitasi.
Gibran juga memohon agar lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang mengungsi untuk diprioritaskan.
Ia menambahkan, semua keluhan warga di pengungsian tersebut sudah dicatat dan akan segera dilaporkan ke Prabowo.
Wakil Presiden RI ini pun mengakhiri pernyataannya dengan kembali menyatakan bahwa warga Sumatera tidak sendirian.
“Jadi Bapak-Ibu, tidak sendiri. Warga Sumatera, tidak sendiri, kami nanti akan terus turun ke lapangan,” tegas dia.
Selanjutnya, Gibran kembali menegaskan hal yang sama ketika mengunjungi Sumatera Utara.
Di hadapan seratusan pengungsi di posko Desa Batu Hula, Batan Toru, Tapanuli Selatan, Gibran juga menegaskan bahwa warga Sumatera tidak sendiri di tengah bencana.
“Bapak-Ibu, sekali lagi saya mohon maaf. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri, kami di sini untuk Bapak-Ibu semua ya,” ujar Gibran, di Tapanuli Selatan.
Dia juga mendorong agar ada percepatan penyaluran distribusi bantuan serta perbaikan akses jalan agar tidak lagi ada daerah terisolir.
“Ini saya diperintah oleh Pak Presiden bersama Pak Wamen untuk mempercepat penanganan dan pemulihan bencana. Ini saya ditemani kepala-kepala daerah,” ungkap Gibran.
Gibran juga akan memastikan bahwa warga di pengungsian mendapat pelayanan terbaik.
Ia janji akan segera mencari solusi atas keluhan para korban.
“Sekali lagi kita pastikan ya Pak, yang di pengungsian mendapatkan pelayanan yang baik. Tadi banyak yang mengeluhkan masalah sekolah, rumah, nanti kami bantu ya Bapak-Ibu ya. Terima kasih dan sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutup dia.
Salurkan bantuan Anda untuk korban
banjir Sumatera
lewat tautan donasi ini:
https://kmp.im/BencanaSumatera
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: longsor
-

Yang Bisa Perintah Saya Prabowo
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons seruan Menko Pemberdayaan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk bertobat. Seruan ini disampaikan Cak Imin terkait dengan bencana banjir dan longsor di Sumatera.
Menurut Bahlil, Cak Imin juga seharusnya ikut bertobat. Bahlil pun menegaskan yang bisa memerintahnya di kabinet hanya Presiden Prabowo.
-

Pak Menteri Nggak Paham Kehutanan
Jakarta –
Anggota Komisi IV DPR RI, Usman Husin, menyarankan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk mundur dari posisinya jika tak mampu mengatasi persoalan hutan yang ada di Indonesia. Usman mengatakan Raja Juli Tak paham soal kehutanan.
Hal tersebut disampaikan Usman dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025). Usman mengatakan semestinya izin pelepasan kawasan hutan di Pulau Sumatera dihentikan total.
“Pak Menteri lihat nggak bencana Sumatera, seharusnya izin semua disetop. Pak Menteri harus jelaskan berapa tahun harus penanaman ulang dan seperti apa sebenarnya Ibu Ketua, pohon yang diameter dua meter bisa tumbuh kembali sehingga inilah tanggung jawab Pak Menteri. Pak Menteri tidak boleh lempar ke yang terdahulu,” kata Usman dalam rapat.
Ia lantas menyarankan Raja Juli untuk mundur dari posisi sebagai Menteri Kehutanan. Legislator PKB ini menilai Raja Juli tak paham soal kehutanan.
“Kalau Pak Menteri punya hati nurani apa yang disampaikan kan Wakil Ketua, Pak Ahmad Yohan, yang tadi Pak Menteri katakan melalui ayat hadis akhirnya terjadi,” kata Usman.
“Sehingga mohon izin teman-teman Komisi IV, saya keras karena saya paling hatinya kasih sehingga saya saran Pak Menteri, kalau Pak Menteri nggak mampu, mundur aja. Pak Menteri nggak paham tentang kehutanan,” tegasnya.
Ia menyinggung kabar Kemenhut mengeluarkan izin di Tapanuli Selatan untuk pelepasan kawasan hutan. Usman lantas mempertanyakan kapan daerah yang gundul di Sumatera ditanami pohon-pohon lagi.
“Kenapa saya katakan gitu? saya contoh di Tapanuli Selatan bulan Oktober Pak Menteri keluarkan izin, Bupati sudah katakan syukur-syukur izin ditutup. Ternyata Oktober, 30 November izinnya keluar sehingga apa yang disampaikan oleh Pak Menteri tidak sejalan semua Pak,” kata Usman.
“Jadi seolah-olahnya kita nih ya bisa diakal-akalin semua Ini ruangan yang terhormat. Saya minta Pak Menteri sekali lagi tolong fokus tiga provinsi ini kapan bisa tanam kembali pohon untuk bisa hidup yang gundul itu,”tambahnya.
Pernyataan Raja Juli
Sebelumnya Menteri Perhutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengungkit arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penjagaan kawasan hutan. Raja Juli mengatakan dirinya tak pernah sekalipun mengeluarkan izin penebangan kawasan hutan selama menjadi menteri.
“Saya sudah katakan, saya setahun jadi menteri ini, saya tidak menerbitkan PBPH penebangan satu pun ya, yang baru ya. Yang justru saya terbitkan adalah PBPH untuk jasa lingkungan atau RE, Restorasi Ekosistem,” kata Raja Juli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Raja Juli menekankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga ketat kawasan huta. Serta berani menindak pelaku yang mengubah alih fungsi hutan.
“Perintah Bapak Presiden kepada saya ketika ditunjuk menjadi Menteri Kehutanan itu dua. Pertama beliau katakan kamu jaga hutan, yang kedua kamu harus berani,” kata Raja Juli dalam rapat.
Raja Juli mengatakan tak pernah mengeluarkan izin pelepasan kawasan hutan termasuk di tiga provinsi yang terdampak bencana banjir dan longsor saat ini. Ia menegaskan selalu mengikuti arahan Prabowo untuk hati-hati memberikan izin.
“Saya bisa bersaksi, saya secara ketat seperti apa yang diperintahkan Pak Presiden Prabowo Subianto tidak pernah mengeluarkan atau menurunkan fungsi hutan,” ujar Raja Juli.
“Termasuk Ketua, Pak Wakil Ketua, di 3 provinsi terdampak. Satu jengkal pun saya tidak pernah melakukan pelepasan kawasan di tempat tersebut,” imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
(dwr/maa)
-

Menteri Agus Kirim Bantuan Kafan untuk Korban Banjir-Tanah Longsor Sumut
Jakarta –
Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengirimkan bantuan kain kafan untuk memakamkan korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara (Sumut). Bantuan kain kafan tersebut ia titipkan kepada Paguyuban Bilal Mayit dan Penggali Kubur Sumut.
Bantuan tersebut kemudian diteruskan ke penggali kubur bernama Jefri Simanjuntak, dan bilal mayit bernama Nurlediah Hutagalung. Penyerahan bantuan dilakukan di Jalan Raja Johannes Hutabarat, Desa Airaja Hutagalung, Siatas, Tapanuli.
Penyerahan bantuan kebutuhan pemulasaran jenazah itu dilakukan oleh Ketua Umum Paguyuban Bilal Mayit dan Penggali Kubur Sumut, Pusman. Ia didampingi Kabid Logistik Paguyuban Bilal Mayit dan Penggali Kubur Sumut, Reja Berutu.
“Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Pusman.
Dirinya menegaskan bahwa kegiatan sosial seperti ini merupakan bentuk penghormatan kemanusiaan terhadap para korban bencana, sekaligus wujud tanggung jawab moral paguyuban terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Jenderal Purnawirawan Agus Andrianto selaku Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, yang telah memberikan alat ini kepada kami dalam rangka Ketahanan Pangan di Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumut,” ujar penerima.
(aud/lir)
/data/photo/2025/12/05/6931c471b79a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)





