Topik: longsor

  • Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    GELORA.CO  – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) pun dikerahkan.

    “Mungkin beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter,” ucap Prabowo dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jumat (5/12/2025) malam.

    Sebanyak 50 unit helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, serta Airbus A400 telah diterjunkan untuk mempercepat penyaluran bantuan logistik, evakuasi korban, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah-wilayah yang terputus aksesnya akibat kerusakan infrastruktur.

    “Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah. Minggu ini saja datang 5 helikopter baru, dan mulai Januari tahun depan, kita akan datangkan 200 helikopter lagi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana Republik Indonesia,” tuturnya.

    Selain kekuatan udara yang dimiliki TNI, Polri, maupun BNPB, pesawat Hercules C-130J terbaru dan Airbus A400 yang baru dimiliki Indonesia beberapa pekan lalu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam operasi kemanusiaan.

    Kapasitas angkut yang besar memungkinkan distribusi bantuan berlangsung lebih masif, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

    “Ini membuktikan bahwa alat-alat negara hadir cepat. Negara kita kuat, negara kita utuh, dan kita mampu mengatasi cobaan-cobaan besar,” kata Prabowo disambut riuh hadirin.

    Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengajak seluruh peserta untuk berdoa bagi para korban bencana di Sumatera maupun daerah lain. Menurutnya, musibah menjadi ujian sekaligus bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam merespons keadaan darurat.

    “Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah. Tapi rakyat melihat reaksi pemerintah cepat. Kita sudah buktikan alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.

    Presiden juga menyinggung bahwa kemampuan merespons cepat ini merupakan hasil perencanaan jangka panjang, termasuk keputusan pembelian alutsista yang sebelumnya sempat dikritik sebagian pihak.

    Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang berada di “Ring of Fire” membutuhkan kesiapan maksimal dalam menghadapi bencana besar maupun ancaman lainnya.

    “Untuk apa Prabowo beli alutsista? Untuk apa beli helikopter banyak-banyak? Saudara-saudara, bangsa kita berada di Ring of Fire. Kita tidak bisa kalau ada bencana baru kita cari helikopter di toko. Tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan,” ucapnya.

    Prabowo juga menyampaikan rasa bangganya terhadap aparat dan tim tanggap darurat yang bergerak cepat di lapangan.

    “Kita adalah pemerintah yang bekerja untuk rakyat. Kita merencanakan untuk rakyat, dan kita berani mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat,” kata Prabowo.

    Kepala Negara menegaskan, bencana besar yang melanda Sumatera merupakan duka sekaligus pengingat bahwa Indonesia harus terus memperkuat kemandirian dan kesiapsiagaan nasional.

    “Ini musibah, tapi di sisi lain menguji kita. Dan Alhamdulillah, kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan diri kita sendiri,” katanya

  • Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    Prabowo Kerahkan 50 Helikopter hingga Airbus A400 untuk Tangani Banjir Sumatra

    GELORA.CO  – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) pun dikerahkan.

    “Mungkin beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter,” ucap Prabowo dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jumat (5/12/2025) malam.

    Sebanyak 50 unit helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, serta Airbus A400 telah diterjunkan untuk mempercepat penyaluran bantuan logistik, evakuasi korban, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah-wilayah yang terputus aksesnya akibat kerusakan infrastruktur.

    “Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah. Minggu ini saja datang 5 helikopter baru, dan mulai Januari tahun depan, kita akan datangkan 200 helikopter lagi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana Republik Indonesia,” tuturnya.

    Selain kekuatan udara yang dimiliki TNI, Polri, maupun BNPB, pesawat Hercules C-130J terbaru dan Airbus A400 yang baru dimiliki Indonesia beberapa pekan lalu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam operasi kemanusiaan.

    Kapasitas angkut yang besar memungkinkan distribusi bantuan berlangsung lebih masif, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

    “Ini membuktikan bahwa alat-alat negara hadir cepat. Negara kita kuat, negara kita utuh, dan kita mampu mengatasi cobaan-cobaan besar,” kata Prabowo disambut riuh hadirin.

    Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengajak seluruh peserta untuk berdoa bagi para korban bencana di Sumatera maupun daerah lain. Menurutnya, musibah menjadi ujian sekaligus bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam merespons keadaan darurat.

    “Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah. Tapi rakyat melihat reaksi pemerintah cepat. Kita sudah buktikan alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.

    Presiden juga menyinggung bahwa kemampuan merespons cepat ini merupakan hasil perencanaan jangka panjang, termasuk keputusan pembelian alutsista yang sebelumnya sempat dikritik sebagian pihak.

    Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang berada di “Ring of Fire” membutuhkan kesiapan maksimal dalam menghadapi bencana besar maupun ancaman lainnya.

    “Untuk apa Prabowo beli alutsista? Untuk apa beli helikopter banyak-banyak? Saudara-saudara, bangsa kita berada di Ring of Fire. Kita tidak bisa kalau ada bencana baru kita cari helikopter di toko. Tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan,” ucapnya.

    Prabowo juga menyampaikan rasa bangganya terhadap aparat dan tim tanggap darurat yang bergerak cepat di lapangan.

    “Kita adalah pemerintah yang bekerja untuk rakyat. Kita merencanakan untuk rakyat, dan kita berani mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat,” kata Prabowo.

    Kepala Negara menegaskan, bencana besar yang melanda Sumatera merupakan duka sekaligus pengingat bahwa Indonesia harus terus memperkuat kemandirian dan kesiapsiagaan nasional.

    “Ini musibah, tapi di sisi lain menguji kita. Dan Alhamdulillah, kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan diri kita sendiri,” katanya

  • Prabowo: 50 Helikopter, Hercules, hingga Airbus A400 Tangani Banjir Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Desember 2025

    Prabowo: 50 Helikopter, Hercules, hingga Airbus A400 Tangani Banjir Sumatera Nasional 6 Desember 2025

    Prabowo: 50 Helikopter, Hercules, hingga Airbus A400 Tangani Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto mengerahkan 50 helikopter dari berbagai tipe, pesawat angkut berat Hercules C-130J, hingga Airbus A400 untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    “Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah,” kata Prabowo dalam acara HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
    Seluruh kekuatan negara juga diturunkan untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak bencana di tiga provinsi Sumatera itu.
    “Mungkin beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter,” kata Prabowo.
    Tujuan pengerahan puluhan helikopter hingga pesawat itu adalah untuk mempercepat penyaluran bantuan logistik, evakuasi korban, dan distribusi BBM ke wilayah-wilayah yang terputus aksesnya akibat kerusakan infrastruktur.
    Selain kekuatan udara yang dimiliki TNI, Polri, serta BNPB, pesawat Hercules C-130J dan Airbus A400 yang baru dimiliki Indonesia beberapa pekan lalu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam operasi kemanusiaan.
    Dengan kapasitas angkut yang besar, pesawat itu mampu mendistribusikan bantuan secara lebih masif, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
    “Ini membuktikan bahwa alat-alat negara hadir cepat. Negara kita kuat, negara kita utuh, dan kita mampu mengatasi cobaan-cobaan besar,” ujarnya disambut riuh peserta acara HUT Golkar.
    Kepala negara menambahkan, mulai 2026, Indonesia akan menambah jumlah helikopter guna memperkuat kemampuan
    tanggap bencana
    di Indonesia.
    “Minggu ini saja datang 5 helikopter baru, dan mulai Januari tahun depan, kita akan datangkan 200 helikopter lagi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana Republik Indonesia,” kata Prabowo.
    Dalam pidatonya, Prabowo juga mengajak seluruh peserta untuk berdoa bagi para korban bencana di Sumatera maupun daerah lain.
    Menurutnya, musibah ini menjadi ujian sekaligus bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam merespons keadaan darurat.
    “Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah. Tapi rakyat melihat reaksi pemerintah cepat. Kita sudah buktikan alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, Indonesia adalah negara yang berada di “Ring of Fire” sehingga membutuhkan kesiapan maksimal dalam menghadapi bencana besar maupun ancaman lainnya.
    Ia juga menyinggung bahwa kemampuan Indonesia merespons cepat bencana ini merupakan hasil perencanaan jangka panjang, termasuk keputusan pembelian alutsista yang sebelumnya sempat dikritik sebagian pihak.
    “Untuk apa Prabowo beli alutsista? Untuk apa beli helikopter banyak-banyak? Saudara-saudara, bangsa kita berada di Ring of Fire. Kita tidak bisa kalau ada bencana baru kita cari helikopter di toko. Tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan,” tegasnya.
    Selain itu, Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada aparat dan tim tanggap darurat yang bergerak cepat di lapangan.
    Menurut Prabowo, bencana besar yang melanda Sumatera merupakan duka sekaligus pengingat bahwa Indonesia harus terus memperkuat kemandirian dan kesiapsiagaan nasional.
    “Ini musibah, tapi di sisi lain menguji kita. Dan Alhamdulillah, kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan diri kita sendiri,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Aceh Ungkap Kekecewaan Pada BNPB Soal Penanganan Bencana

    Gubernur Aceh Ungkap Kekecewaan Pada BNPB Soal Penanganan Bencana

    Bisnis, JAKARTA — Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyatakan kekecewaannya pada penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah itu.

    Saat rapat gabungan di posko terpadu penanganan bencana alam Aceh di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Jumat (5/12/2025), sore, Mualem mengungkapkan kekecewaannya pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    “Saya kecewa dengan BNPB, saat hari pertama banjir, alat [boat] kita percuma saja [ada] tapi tidak boleh pakai. Itu di Aceh Tamiang,” katanya dalam keterangan video yang diterima Bisnis, Sabtu (6/12/2025).

    Muzakir menceritakan bahwa saat rumah-rumah warga terendam banjir, masyarakat berupaya untuk menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah. Warga bahkan bertahan hingga lima hari lima malam.

    “Orang panggil-panggil minta bantuan [saat bertahan] dari atas atap tapi [petugas] sebeng [berbalik arah] nggak mau ambil orang. coba dicek semua,” tegasnya.

    Kekecewaan Mualem juga dipicu oleh sikap badan penanggulangan bencana yang tidak mengizinkan boat untuk mengangkat barang. Tindakan ini kata dia menyebabkan kemarahan warga korban bencana.

    Aceh Tamiang menjadi salah satu kabupaten yang mengalami dampak paling parah dari banjir dan longsor di Aceh. Selain Provinsi ini, Sumatra Utara dan Sumatra Barat ikut terdampak bencana alam tersebut.

    Sementara itu Mualem meninjau langsung titik kerusakan, termasuk jembatan utama penghubung Nagan Raya dan Aceh Tengah yang putus diterjang banjir bandang pada Jumat (6/12/2025). Dari udara, ia menyaksikan sejumlah kampung yang hancur, bahkan sebagian rumah warga kini berada di tengah aliran sungai karena sungai yang meluas.

    “Kita akan mempercepat akses, terutama jembatan yang putus karena ini yang paling parah. Ini secepatnya kita perbaiki. Kami juga akan lapor ke Pusat, apa yang perlu kita bantu dari provinsi akan kita dorong secepat mungkin,” kata mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.

    Dia meminta Pemerintah Kabupaten Nagan Raya segera mendata kerusakan secara rinci. “Pak Bupati tolong catat berapa rumah, jembatan, dan jalan yang rusak supaya cepat-cepat kita perbaiki,” ujarnya.

    349 Orang Meninggal Dunia

    Sedikitnya 18 kabupaten kota dan 3.978 gampong atau desa terdampak banjir di Aceh. Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh mencatat banjir dan longsor berdampak pada 321.134 KK dan 1,40 juta jiwa.

    Dari total tersebut, 349 orang meninggal dunia, 92 orang hilang, 579 orang luka berat dan 2.872 orang luka ringan.

    Bencana ini juga menyebabkan 775.346 jiwa mengungsi di 824 titik. Selain itu, 452 titik jembatan atau jalan rusak, 115.288 unit rumah rusak, 56.274 ekor hewan mati, 64.024 hektare sawah dan 12.513 hektare kebun rusak serta 40.328 tambak ikut terkena banjir dan longsor.

    Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia terkait bencana banjir di Sumatra sudah mencapai 883 jiwa.

    Jumlah itu berdasarkan data dalam situs Geoportal Data Bencana Indonesia BNPB yang dilihat Bisnis pada 09.30 WIB per Sabtu (6/12/2025).

    Secara terperinci, Sumatra Utara menjadi wilayah paling tinggi korban meninggal dunia sebanyak 312 jiwa. Diikuti, Aceh 345 jiwa dan Sumatra Barat 226 jiwa total korban meninggal dunia.

    “Meninggal dunia 883 jiwa,” tulis BNPB di situs gis.bnpb.go.id dikutip Sabtu (6/12/2025).

    Dalam situs yang sama, bencana alam di Sumatra masih menyisakan 520 orang yang dinyatakan hilang dengan rincian Aceh 174 jiwa; Sumatra Utara 133 jiwa; dan Sumatra Barat 213 jiwa.

    Adapun, secara total BNPB juga merangkum total rumah rusak akibat bencana ini adalah 121.500 unit dari 51 wilayah kabupaten yang terdampak.

    “Rumah rusak 121.500 dan 50 kabupaten terdampak,” dalam data BNPB.

  • Mualem: Surat Izin Bupati Aceh Selatan Tak Saya Teken, tapi Dia Tetap Pergi Umrah

    Mualem: Surat Izin Bupati Aceh Selatan Tak Saya Teken, tapi Dia Tetap Pergi Umrah

    Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menegaskan tidak pernah mengeluarkan izin kepada Bupati Aceh Selatan Mirwan MS melaksanakan umrah di tengah bencana banjir dan longsor di daerah dengan sebutan “Tanah Rencong” itu.

    “Tidak saya teken (surat izinnya). Walaupun Mendagri teken ya sudah, terserah,” katanya di Banda Aceh, Jumat.

    Sebelumnya, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS beserta istri telah berangkat umrah sejak Selasa (2/12). Keberangkatan tersebut menuai kritikan mengingat Aceh sedang dilanda bencana, termasuk di kabupaten yang dipimpinnya.

    Mualem mengingatkan semua pejabat di Aceh untuk tidak bepergian dahulu selama masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi yang sedang dilanda Aceh.

    “Untuk sementara waktu jangan pergi. Dia (Bupati Aceh Selatan) pergi juga terserah,” katanya.

    Pemkab Aceh Selatan menjelaskan keberangkatan umrah Bupati Aceh Selatan bersama istri setelah berjibaku di lapangan memastikan setiap penanganan terhadap korban bencana.

    “Keberangkatan bupati beserta istri dilakukan setelah melihat situasi Aceh Selatan secara umum yang sudah stabil dan korban bencana tertangani dengan baik,” kata Pelaksana Tugas Sekda Aceh Selatan Diva Samudra Putra.

    Ia mengatakan bupati bersama istri melaksanakan umrah sejak Selasa (2/12). Keberangkatan kepala daerah tersebut setelah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Trumon Raya.

    Dia membantah narasi yang menyebutkan bahwa Bupati Aceh Selatan Mirwan MS meninggalkan masyarakatnya saat bencana masih berlangsung.

    “Narasi tersebut tidak benar, korban bencana yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Ini bukti soliditas semua pihak dalam penanganan banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Selatan,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi diterima Antara dari Pemerintah Aceh pada 24 November 2025, Bupati Aceh Selatan mengajukan permohonan izin perjalanan luar negeri dengan alasan penting kepada Gubernur Aceh.

    Atas dasar pertimbangan Aceh sedang dilanda bencana alam akibat siklon tropis, Gubernur Aceh telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi 2025 Aceh.

    Pada 28 November 2025, gubernur menyampaikan balasan tertulis bahwa permohonan tersebut tidak dapat dikabulkan atau ditolak.

    Secara khusus, Aceh Selatan salah satu kabupaten terdampak parah bencana saat ini, sedangkan bupati telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir dan tanah longsor di daerah setempat.

  • Kementerian PU percepat penanganan jalan nasional di Aceh pascabencana

    Kementerian PU percepat penanganan jalan nasional di Aceh pascabencana

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penanganan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Aceh pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang mengakibatkan terputusnya sejumlah ruas utama pada jalur Lintas Timur, Lintas Barat, dan Lintas Tengah.

    “Pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Dody mengatakan pihaknya telah mengerahkan dan mengalihkan alat berat dari sejumlah proyek infrastruktur untuk mempercepat pembukaan akses jalan di Aceh guna menjaga distribusi logistik serta mencegah risiko sosial.

    Upaya ini dilakukan guna memastikan kembali kelancaran distribusi logistik, mobilitas masyarakat, serta pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah terdampak.

    Pada jalur Lintas Timur Aceh, saat ini secara umum tidak terdapat kendala berarti.

    Dua jembatan yang sempat putus tengah dalam proses perbaikan dengan target penyelesaian pada 12 Desember 2025.

    Sejumlah ruas utama pada Lintas Timur Aceh telah kembali terhubung dan fungsional, di antaranya ruas Lhokseumawe-Aceh Utara hingga Langsa, Langsa-Kuala Simpang, serta Kuala Simpang-Batas Provinsi Sumatera Utara yang sejak 3 Desember 2025 telah dapat dilalui seluruh jenis kendaraan.

    Pembersihan sedimen dan material sisa banjir masih terus dilakukan untuk memulihkan kondisi jalan secara optimal.

    Selanjutnya, pada Lintas Barat Aceh, penanganan telah dilakukan Kementerian PU dan sejumlah ruas telah kembali fungsional.

    Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus melakukan pembersihan material banjir dan longsoran di sejumlah titik untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

    Sementara itu, pada Lintas Tengah Aceh, tantangan terbesar masih dihadapi karena banyaknya jembatan yang putus serta badan jalan yang tergerus sungai.

    Tercatat terdapat 13 jembatan terputus pada jalur-jalur akses menuju wilayah Takengon dan sekitarnya.

    Saat ini, fokus utama penanganan diarahkan pada pemasangan jembatan bailey secara bertahap serta penanganan badan jalan yang amblas.

    Beberapa ruas sudah dapat dilalui dengan kondisi terbatas, seperti jalur Simpang Uning-Blangkejeren yang baru dapat dilalui kendaraan roda dua, serta Genting Gerbang-Celala-batas Aceh Tengah/Nagan Raya yang masih menunggu penyelesaian akses menuju Jembatan Kr Beutong dengan target selesai pada 17 Desember 2025.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Distribusi Logistik Terus Mengalir, Pemerintah Mulai Pulihkan Jaringan Listrik

    Distribusi Logistik Terus Mengalir, Pemerintah Mulai Pulihkan Jaringan Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Arus bantuan untuk korban banjir dan longsor di wilayah Aceh dan Sumatra terus mengalir. Secara bertahap, upaya yang dilakukan pemerintah dan warga melakukan penataan infrastruktur.
     
    Salah satu wilayah yang terkena dampak banjir dan tanah longsor yakni Desa Batu Nagodang Siatas, Kecamatan Onan Ganjang.
     
    Menurut Kepala Desa Batu Nagodang Siatas Hiras Manulang, mayoritas warga yang terdampak sudah memperoleh bantuan logistik, termasuk warga yang wilayahnya terisolasi.
     
    “Puji Tuhan, sembako lancar. Sampai saat ini selimut, tikar, semua lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (6/12/2025).
     
    Hiras menuturkan longsor menerjang Desa Batu Nagodang Siatas yang berada di lereng bukit pada Selasa (25/11/2025) malam. Puluhan rumah rusak parah, dan longsor menimbun sawah serta ladang warga.
     
    Sebanyak 90 kepala keluarga mengungsi di Posko Gereja Parbutihan. Sementara warga lain ada yang memilih tetap bertahan karena rumah mereka masih utuh. Namun, satu-satunya akses menuju desa terputus akibat material longsor.
     
    Akibatnya, pengiriman logistik harus dilakukan dengan cara dipikul sejauh 7 km, melewati jalan setapak, menuruni bukit, menyeberangi sungai, kemudian naik ke area persawahan berundak sebelum tiba di permukiman warga.
     
    “Kami mengantar logistik dari Perbuputihan [Posko] pertama penyalurannya naik mobil sampai ke Desa Sapi Tua. Dari situ kita melalui jalan tikus melalui sungai, jembatan darurat. Semua logistik harus dipikul. Perjalanan sekitar 1,5 jam,” katanya.
     
    Menurutnya, masyarakat bergotong royong agar distribusi logistik dapat diterima warga hingga ke desa-desa.
     
    Hiras menyampaikan bahwa bantuan logistik dapat tersalurkan dengan baik. Warga berharap supaya aliran listrik segera menyala kembali, serta jalan yang terputus dan dua jembatan yang hanyut diterjang banjir dapat segera diperbaiki.
     
    Selain itu, dia juga meminta solusi atas longsor yang menimbun hampir 70% lahan sawah dan ladang warga.
     
    “Pemerintah Kabupaten dan pemerintah pusat tolong desa kami diperhatikan sehingga akses jalan ke desa kami bisa berjalan dengan lancar supaya masyarakat kami tidak merasa ketakutan lagi apabila dapat waktu malam,” katanya.

    Pemulihan Jaringan Listrik

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia guna menerima laporan terkini pemulihan sektor kelistrikan, bahan bakar minyak (BBM), dan pasokan gas elpiji.
     
    Dalam keterangannya usai bertemu Presiden, Bahlil menuturkan pasokan listrik di Aceh terus dipulihkan setelah jaringan transmisi dari Arun mengalami gangguan akibat banjir.
     
    Pemulihan listrik, menurut Bahlil, juga terus dilakukan di Tapanuli Tengah dan Sibolga.
     
    “Saya melaporkan bahwa urusan listrik untuk di Aceh, untuk meng-cover Banda Aceh, Bireuen, dan beberapa tempat lain dari Arun, 200 megawatt kita yang mati karena sutetnya kena banjir. Dan sekarang sudah dinaikkan, Insyaallah sudah bisa listriknya bisa jalan. Paling lambat hari Sabtu,” ujarnya.
     
    Terkait ketersediaan BBM, Menteri ESDM menegaskan bahwa stok tetap aman meski distribusi di beberapa titik sempat terganggu akibat akses jalan terputus. Untuk menjaga suplai, pemerintah menggunakan berbagai skema, termasuk di antaranya pengoperasian genset dan pengalihan mobilisasi.
     
    “Kita sebagian ada pakai gen, kita sebagian ada pakai tangki, dan terus melakukan. Tapi kalau di Tapanuli Tengah, sebagian kompor bensin sudah beroperasi 24 jam. Saya memutuskan, untuk barcode sementara untuk menghindari penumpukan dan antre, kita tiadakan di daerah-daerah bencana,” kata Menteri ESDM. (*)

  • Tapi Dia Pergi Juga, Terserah

    Tapi Dia Pergi Juga, Terserah

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menegaskan tidak pernah mengeluarkan izin kepada Bupati Aceh Selatan Mirwan MS melaksanakan umrah di tengah bencana banjir dan longsor di daerah dengan sebutan “Tanah Rencong” itu.

    “Tidak saya teken (surat izinnya) walaupun Mendagri teken ya sudah, terserah,” katanya di Banda Aceh, Jumat (5/12) seperti dilansir Antara.

    Sebelumnya, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS beserta istri telah berangkat umrah sejak Selasa (2/12). Keberangkatan tersebut menuai kritikan mengingat Aceh sedang dilanda bencana, termasuk di kabupaten yang dipimpinnya.

    Mualem mengingatkan semua pejabat di Aceh untuk tidak bepergian dahulu selama masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi yang sedang dilanda Aceh.

    “Untuk sementara waktu jangan pergi, dia (Bupati Aceh Selatan) pergi juga terserah,” katanya.

    Pemkab Aceh Selatan menjelaskan keberangkatan umrah Bupati Aceh Selatan bersama istri setelah berjibaku di lapangan memastikan setiap penanganan terhadap korban bencana.

    “Keberangkatan bupati beserta istri dilakukan setelah melihat situasi Aceh Selatan secara umum yang sudah stabil dan korban bencana tertangani dengan baik,” kata Pelaksana Tugas Sekda Aceh Selatan Diva Samudra Putra.

    Ia mengatakan bupati bersama istri melaksanakan umrah sejak Selasa (2/12). Keberangkatan kepala daerah tersebut setelah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Trumon Raya.

    Dia membantah narasi yang menyebutkan bahwa Bupati Aceh Selatan Mirwan MS meninggalkan masyarakatnya saat bencana masih berlangsung.

    “Narasi tersebut tidak benar, korban bencana yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Ini bukti soliditas semua pihak dalam penanganan banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Selatan,” ujarnya.

     

  • Listrik di Sumatera Utara Sudah Pulih 98,6% Usai Bencana Banjir Bandang

    Listrik di Sumatera Utara Sudah Pulih 98,6% Usai Bencana Banjir Bandang

    Liputan6.com, Jakarta – PT PLN (Persero) mencatat, tingkat pemulihan listrik di Sumatera Utara di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor mencapai 98,61 persen hingga 5 Desember 2025. Seiring upaya percepatan yang dilakukan di seluruh sisi sistem kelistrikan, mulai dari distribusi, transmisi, gardu induk, hingga pembangkit.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, percepatan ini merupakan hasil kerja lapangan tanpa henti di tengah kondisi medan dan cuaca yang menantang.

    Di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, PLN berhasil menyelesaikan penggantian 900 tiang listrik yang sebelumnya mengalami kerusakan. Pembangunan ini berhasil dilakukan kendati kondisi lapangan yang sulit dihadapi PLN, mulai dari cuaca ekstrem, longsor susulan yang menyebabkan tiang-tiang listrik kembali tumbang, hingga kondisi tanah yang licin dan rawan.

    “Sesuai arahan pemerintah melalui Menteri ESDM, kami terus mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat pemulihan listrik di Sumatera. Alhamdulillah dengan semangat gotong royong bersama TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah, Jumat (5/12) pasokan listrik untuk lebih dari 92 ribu masyarakat di Sibolga dan Tapanuli Tengah sudah kembali mengalir,” ujar Darmawan, Sabtu (6/12/2025).

    Pemulihan dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan layanan bagi objek-objek vital seperti BTS (base transceiver station) telekomunikasi, fasilitas kesehatan, serta posko pengungsian. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat terus diperkuat untuk mempercepat pemulihan di titik-titik prioritas.

    “Kendati medan yang cukup menantang, petugas PLN bekerja nonstop 24 jam untuk memulihkan jaringan yang terdampak secepatnya. Fokus kami satu, agar pasokan listrik dapat kembali mengalir di berbagai wilayah,” imbuh Darmawan.

     

  • Ancaman Penyakit Kulit Intai Pengungsi Korban Banjir Aceh-Sumatera

    Ancaman Penyakit Kulit Intai Pengungsi Korban Banjir Aceh-Sumatera

    Jakarta

    Ancaman kesehatan yang dihadapi ratusan ribu korban banjir dan longsor di Sumatera kian kompleks. Selain penyakit menular sistemik, kondisi lingkungan yang lembap, sanitasi yang buruk, dan kurangnya air bersih memicu darurat penyakit kulit di pos-pos pengungsian.

    Spesialis kulit dan kelamin, dr Idrianti Idrus, SpDVE dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), menyebut bahwa penyakit kulit menjadi salah satu momok terbesar bagi pengungsi. Paparan air dan kondisi lembap yang berkepanjangan adalah pemicu utama.

    “Penyakit kulit yang paling banyak itu biasa eksim. Kemudian yang paling sering juga itu digigit-gigit binatang, seperti dermatitis venenata,” jelas dr Idrianti kepada detikcom, Jumat (5/12/2025).

    Lebih lanjut, kondisi basah terus-menerus membuat kulit rentan terserang jamur.

    “Jamur makin banyak. Karena dia lembap terus, dia basah terus. Jadi jamurnya akhirnya masih bisa memakan sel-sel kerja sehat,” ucap dia.

    Penyakit akibat higienitas yang buruk seperti kutu (kutu rambut atau kutu badan) juga bisa dialami para warga di pengungsian. Di samping itu air kotor mengandung banyak bakteri dapat memicu penyakit kulit lain, seperti koreng-koreng (prurigonodularis).

    Untuk meminimalisir penyakit kulit, dr Idrianti menekankan bahwa pertolongan pertama yang harus diprioritaskan adalah menjaga higienitas dan memastikan kulit dapat kering. Namun, hal ini sulit dilakukan karena langkanya air bersih.

    Ia mendesak pemerintah agar memprioritaskan penyaluran sabun dan air bersih untuk sanitasi mendasar. Selain itu, ia juga menyoroti satu kebutuhan vital yang sering terlewatkan yakni pembalut bagi perempuan.

    “Kalau pembalutnya dipakai terus-terus bisa menjadi jamur di selangkangan. Atau bisa infeksinya masuk ke dalam vagina. Itu yang berbahaya sih,” tandas dia.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)