Bertemu Prabowo, Putin Sampaikan Duka Cita atas Banjir Sumatera
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan duka cita atas bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ucapan duka itu disampaikan
Putin
secara langsung saat bertemu Presiden RI
Prabowo Subianto
di Moskow, Rusia, Rabu (10/12/2025).
“Saya mau menyampaikan kata-kata belasungkawa terkait dengan banjir yang menimpa Indonesia dan menimpa bangsa Indonesia,” ujar Putin.
Mendengar ucapan belasungkawa dari Putin, Prabowo pun berterima kasih.
“Tapi saya terima kasih beliau ucapkan belasungkawa terhadap korban banjir,” ucap Prabowo.
Diketahui, berdasarkan update terbaru BNPB, total ada 969 jiwa yang tewas dalam bencana di Sumatera.
Lalu, untuk korban hilang mencapai angka 252 orang.
Sementara itu, BNPB mengungkap jumlah pengungsi di Provinsi
Aceh
menjadi paling banyak dibandingkan dua provinsi lain yang terdampak
bencana banjir
dan longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Aceh menjadi fokus perhatian karena memiliki jumlah pengungsi terbanyak dibandingkan Sumut dan Sumbar.
“Aceh ini yang menjadi atensi kita karena jumlah pengungsi yang paling banyak dari jumlah 894.501 orang, itu 831.000-nya ada di Aceh,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (10/12/2025).
Untuk itu, menurut Abdul, pihaknya mengoptimalkan frekuensi distribusi logistik bagi para pengungsi di Aceh.
“Jadi distribusi logistik memang kita atensi dan optimalkan di Provinsi Aceh tanpa mengurangi intensitas dan frekuensi yang sama di dua provinsi lainnya,” tuturnya.
Adapun secara keseluruhan, Abdul bilang, jumlah pengungsi pada Rabu (10/12/2025) yang mencapai 894.501 orang mengalami penambahan 500 orang dari data sebelumnya pada Selasa (9/12/2025) sebanyak 894.101 orang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: longsor
-

Penting! Cara Pertolongan Pertama Pascabencana yang Sering Dilupakan
Jakarta, Beritasatu.com – Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor dapat terjadi tanpa peringatan dan memicu kepanikan hingga menyebabkan berbagai jenis cedera.
Dalam kondisi tersebut, memahami pertolongan pertama pascabencana menjadi sangat penting agar penanganan awal dapat dilakukan dengan tepat.
Namun sebelum menolong orang lain, langkah utama yang wajib dilakukan adalah memastikan keselamatan diri dan lingkungan sekitar.
Pertolongan Pertama Pascabencana
1. Menilai situasi dan menjaga keamanan diri
Setelah bencana terjadi, tetaplah tenang dan lakukan evaluasi cepat terhadap ancaman lanjutan, seperti puing bangunan yang berisiko roboh, kebocoran gas, atau potensi kebakaran.
Apabila memungkinkan, pindahkan korban ke area yang lebih aman dan jauh dari sumber bahaya. Perlu diingat keselamatan penolong selalu menjadi prioritas agar bantuan dapat diberikan secara optimal.
Jika keadaan sudah aman, barulah lakukan penilaian awal mengenai jenis dan tingkat keparahan cedera korban.
2. Menghubungi layanan darurat dan memeriksa tanda vital
Setelah memastikan lingkungan aman, segera hubungi layanan darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau tim penyelamat.
Berikan informasi yang jelas mengenai lokasi kejadian, jenis bencana, serta jumlah korban yang membutuhkan pertolongan. Komunikasi yang akurat akan mempercepat respons tim medis.
Sambil menunggu bantuan datang, lakukan pemeriksaan vital menggunakan metode airway, breathing, and circulation (ABC):
Pastikan jalan napas korban terbuka. Jika terlihat sumbatan, seperti muntahan, darah, atau debu, bersihkan secara hati-hati agar tidak memperparah kondisi.
Periksa apakah korban bernapas dengan normal. Amati pergerakan dada atau dengarkan suara napasnya untuk memastikan tidak ada gangguan.
Raba denyut nadi di pergelangan tangan atau leher. Jika korban tidak bernapas atau nadi tidak terdeteksi, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) apabila Anda memiliki kemampuan dasar pertolongan pertama.
Tindakan Pertolongan Pertama untuk Cedera Umum Pascabencana
Setelah pemeriksaan vital dilakukan, lanjutkan dengan menangani cedera yang umum terjadi di lokasi bencana. Penanganan cepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan memperbesar peluang keselamatan korban.
1. Mengatasi pendarahan dan luka terbuka
Pendarahan merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan secepat mungkin. Untuk luka ringan, bersihkan area yang terluka dengan air mengalir atau antiseptik jika tersedia, lalu tutup dengan perban steril.
Untuk pendarahan berat, lakukan tekanan langsung pada area luka menggunakan kain bersih atau perban tebal. Angkat bagian tubuh yang mengalami luka di atas posisi jantung untuk mengurangi aliran darah.
Jika terdapat benda asing seperti pecahan kaca atau kayu, jangan mencabutnya karena dapat memperburuk pendarahan. Biarkan benda tersebut tetap pada posisinya sambil menunggu bantuan medis.
2. Penanganan luka bakar dan cedera tulang
Bencana alam sering menimbulkan luka bakar akibat api, bahan kimia, atau air panas. Untuk luka bakar ringan, dinginkan area yang terkena selama beberapa menit dengan air bersuhu normal.
Hindari menggunakan es, mentega, atau pasta gigi karena dapat merusak jaringan kulit. Setelah area dingin, tutup dengan kain steril secara longgar. Apabila korban mengalami cedera tulang atau patah tulang, hindari memindahkan atau meluruskan anggota tubuh yang cedera.
Gunakan material keras seperti kayu atau karton sebagai penyangga (splint) untuk menstabilkan posisi tulang, kemudian ikat dengan kain agar tidak bergerak. Menstabilkan area cedera dapat mencegah kerusakan tambahan pada saraf atau pembuluh darah.
3. Penanganan korban yang mengalami syok
Syok merupakan kondisi serius yang bisa muncul akibat kehilangan darah, cedera berat, atau trauma emosional. Gejalanya meliputi kulit pucat dan dingin, napas cepat, keringat berlebih, dan denyut nadi lemah.
Untuk menolong korban syok, baringkan mereka di lokasi aman dengan kaki sedikit diangkat, kecuali jika terdapat cedera pada kepala, leher, atau tulang belakang.
Longgarkan pakaian yang ketat dan bantu korban tetap hangat menggunakan selimut. Berikan dukungan secara verbal dengan suara yang tenang untuk membantu mengurangi kepanikan.
Memahami pertolongan pertama pascabencana merupakan bentuk kesiapsiagaan yang sangat penting dimiliki setiap orang. Langkah cepat dan tepat dalam menit-menit pertama dapat menentukan keselamatan korban.
-

Longsor di Jalan Lingkar Telaga Sarangan Magetan, Akses Sempat Tertutup 50 Persen
Magetan (beritajatim.com) – Tanah longsor terjadi di Jalan Lingkar Telaga Sarangan sisi barat, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, material longsoran sempat menutup sekitar 50 persen badan jalan dan menimpa sebuah warung milik warga.
BPBD Kabupaten Magetan menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 08.16 WIB melalui Pusdalops-PB. Tim langsung bergerak menuju lokasi bersama TRC-PB untuk melakukan pendataan dan penanganan awal.
Menurut keterangan BPBD Magetan, longsor dipicu oleh hujan berintensitas ringan hingga sedang yang mengguyur wilayah setempat serta kondisi tebing yang cukup curam. Material longsoran memiliki ukuran sekitar 5 meter dengan lebar 2 meter.
Warung milik Suwito (74), warga Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, ikut terdampak akibat tertimpa material longsor dan mengalami kerusakan ringan pada bagian atap.
Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan pembersihan material tanah dan batu. Proses evakuasi material dilakukan secara manual menggunakan peralatan sederhana. Beberapa batu besar berdiameter sekitar dua meter bahkan harus dipecah terlebih dahulu.
“Pada pukul 11.40 WIB, pembersihan material tanah dinyatakan selesai. Namun, material batu belum seluruhnya tertangani dan akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat melalui kerja bakti,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.
Penanganan longsor melibatkan beberapa unsur, di antaranya BPBD Magetan, TNI–POLRI, Agen Bencana BPBD Provinsi Jawa Timur, Perhutani, Dinas Pariwisata, serta warga sekitar.
BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan. Beberapa tanda potensi longsor yang perlu diperhatikan antara lain: muncul retakan tanah, air keruh dari celah tanah, suara gemuruh dari lereng, serta pohon atau tiang yang terlihat miring.
“Warga di sekitar lereng terjal diminta mengurangi aktivitas saat dan setelah hujan deras serta terus memantau informasi cuaca resmi dari BMKG,” tulis BPBD Magetan dalam keterangannya.
Saat ini jalur Lingkar Telaga Sarangan sudah dapat dilalui kembali, meski masyarakat diimbau tetap berhati-hati karena kondisi kawasan masih labil akibat curah hujan yang terus meningkat. [fiq/aje]
-

Terima Sanksi Nonaktif 3 Bulan, Ini Respon Bupati Aceh Selatan
Banda Aceh, Beritasatu.com – Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, menyatakan menerima dengan lapang dada keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menjatuhkan sanksi nonaktif selama tiga bulan kepadanya. Sanksi tersebut diberikan setelah Mirwan diketahui menunaikan ibadah umrah ketika wilayah Aceh Selatan sedang dilanda banjir dan tanah longsor.
Mirwan menyebut keputusan itu sebagai pelajaran penting untuk memperbaiki profesionalisme dan meningkatkan kualitas pelayanan publik pada masa mendatang. Ia berharap kondisi di Aceh Selatan segera pulih sehingga pelayanan masyarakat dan penanganan bencana dapat berjalan tanpa hambatan.
“Kita berharap keadaan segera kembali kondusif agar pelayanan kepada masyarakat, penanganan bencana, dan agenda pembangunan daerah dapat terus berjalan,” ujar Mirwan dalam keterangan resminya, Rabu (10/12/2025).
Dalam pernyataannya, Mirwan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Aceh dan Aceh Selatan, atas kegaduhan yang muncul akibat polemik kepergiannya ke Tanah Suci saat bencana terjadi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk menjaga suasana damai serta mendukung percepatan penanganan bencana di Aceh Selatan dan wilayah Aceh lainnya.
“Ajakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menempatkan kepentingan daerah di atas segalanya,” tambah Mirwan.
Sebelumnya diberitakan, selama menjalani masa nonaktif, Bupati Mirwan MS akan mengikuti program magang di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Program tersebut bertujuan memberikan ruang bagi Mirwan untuk memperbaiki diri serta memperdalam pemahaman mengenai tata kelola pemerintahan yang baik.
Dengan sikap menerima sanksi ini, Mirwan berharap dapat kembali bertugas dengan lebih matang dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Aceh Selatan.
-
/data/photo/2025/12/05/6932f47aba492.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fakta Pemberhentian Sementara Mirwan MS: Umrah Saat Bencana sampai Ditelepon Mendagri
Fakta Pemberhentian Sementara Mirwan MS: Umrah Saat Bencana sampai Ditelepon Mendagri
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara selama tiga bulan terhadap Mirwan MS, dari posisinya sebagai Bupati Aceh Selatan.
Mirwan dinyatakan melanggar Pasal 76 ayat (1) huruf i Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengatur bahwa kepala daerah harus mengantongi izin dari Mendagri untuk pergi ke luar negeri.
“SK yang pertama mengenai pemberhentian sementara selama 3 bulan kepada saudara
Mirwan MS
sebagai Bupati
Aceh Selatan
hasil pemilihan pilkada serentak untuk masa jabatan 2025-2030. Hasil pemeriksaan sudah terjadi pelanggaran,” ujar Mendagri
Tito Karnavian
dalam konferensi pers di Kantor
Kemendagri
, Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Dalam konferensi pers tersebut, Tito menyampaikan sejumlah fakta terkait Mirwan yang umrah saat daerahnya terdampak bencana banjir dan longsor. Berikut rangkumannya dari Kompas.com:
Dalam konferensi pers tersebut, Tito menjelaskan bahwa Mirwan berangkat menjalankan ibadah umrah pada 2 Desember 2025.
Padahal lima hari sebelumnya, tepatnya 27 November 2025, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem telah menetapkan status tanggap darurat untuk provinsinya.
“Kemudian tanggal 2 Desember 2025, yang bersangkutan berangkat umrah dan berangkatnya dari Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda. Dan kemudian kita semua tahu, ada berita tersebut,” ujar Tito.
Tito juga mengungkapkan bahwa sebelum berangkat ke Tanah Suci, Mirwan telah mengajukan izin kepada Pemerintah Provinsi Aceh pada 22 November 2025.
Namun, permohonan tersebut tidak disetujui oleh Mualem. Padahal, persetujuan dari pemerintah provinsi diperlukan untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kalau ke Kemendagri nggak ada izin sama sekali, karena memang belum nyampai ke Kemendagri,” jelas Tito.
ANTARA/HO-Camat Trumon Tengah/pri Banjir menggenangi badan jalan nasional Aceh-Sumut di Desa Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (29/11/2025).
Begitu mengetahui pemberitaan bahwa Mirwan sedang melaksanakan ibadah umrah ketika wilayahnya terdampak bencana, Tito segera mencari kontak
Bupati Aceh Selatan
tersebut.
“Saya kemudian langsung menelepon kepada yang bersangkutan, saya minta nomornya, dan kemudian dapat, dan saya minta yang bersangkutan segeran pulang,” ujar Tito.
Dalam percakapan itu, Tito juga menanyakan soal izin perjalanan luar negeri yang seharusnya diajukan oleh kepala daerah.
Menurut Tito, Mirwan menyampaikan bahwa ia telah mengajukan izin, tetapi permohonan tersebut tidak disetujui oleh Mualem.
“Yang bersangkutan menyatakan sudah pernah mengajukan izin, tapi kemudian yang bersangkutan tetap berangkat katanya,” jelas Tito.
Setelah menonaktifkan Mirwan, Kemendagri menunjuk Wakil Bupati Aceh Selatan Baital Mukadis sebagai pelaksana tugas (Plt) bupati Aceh Selatan.
“SK kedua mengenai penggantinya. Bukan pengganti tetap, namanya Plt, Bupati Aceh Selatan yaitu menurut aturan, Wakil Bupati menjadi Plt, yaitu Saudara Baital Mukadis,” ujar Tito.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan menjelaskan, keberangkatan Mirwan untuk melaksanakan ibadah umrah tidak menggunakan dana pemerintah.
“Bupati Aceh Selatan dan istri melaksanakan umrah dengan biaya sendiri,” kata Irwan kepada Kompas.com, Rabu (10/12/2025).
Penegasan ini merujuk pada hasil pemeriksaan Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) yang bertemu langsung dengan Mirwan setibanya ia kembali ke Tanah Air.
Dari pemeriksaan tersebut diketahui bahwa tiket keberangkatan umrah dipesankan oleh istri Mirwan.
Irwan juga menyampaikan bahwa berdasarkan pemeriksaan yang sama, tidak ada pejabat pemerintah daerah lain yang melakukan pelanggaran.
Ia memastikan hanya Mirwan yang terbukti melanggar aturan ketika bepergian ke luar negeri di tengah situasi bencana.
“Tidak ada pejabat Pemda lainnya yang menerima sanksi. Dalam hal ini, hanya Bupati sendiri yang ditemukan melanggar aturan,” ungkap Irwan.
Mirwan Minta Maaf
Sebelum dijatuhkannya sanksi tersebut, Mirwan menyampaikan permohonan maaf terkait kepergiannya menunaikan ibadah umrah saat wilayahnya dilanda banjir.
Ungkapan maaf itu disampaikan melalui sebuah video singkat yang diterima Kompas.com dari tim medianya.
Dalam pernyataannya, Mirwan mengaku menyesal dan memahami kegelisahan publik atas keberangkatannya di tengah situasi darurat.
Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas ketidaknyamanan, keresahan, dan kekecewaan yang muncul.
Instagram/@h.mirwan_ms_official Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang pergi umrah saat wilayahnya diterjang banjir dan tanah longsor.
“Terutama kepada Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto dan Mendagri Tito Karnavian, dan juga kepada Bapak Gubernur Aceh Muzakir Manaf,” kata Mirwan.
Ia menegaskan bahwa permintaan maaf tersebut juga ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, masyarakat Aceh, serta warga Kabupaten Aceh Selatan.
“Kami menyadari bahwa kepergian kami di tengah musibah menyita perhatian publik dan mengganggu stabilitas nasional,” ujar Mirwan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/10/693949bd7e120.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5035451/original/023571100_1733322529-IMG_20241204_115826.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439318/original/084337100_1765354726-Mendagri_Tito_Karnavian.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433995/original/041249400_1764908788-9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)