Topik: longsor

  • Longsor, Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Ditutup

    Longsor, Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Ditutup

    Lumajang (beritajatim.com) – Akibat longsor, jalur Lumajang – Malang yang melalui piket nol ditutup oleh petugas. Masyarakat yang hendak melintasi jalur tersebut diarahkan untuk putar balik atau berhenti sementara hingga proses evakuasi longsor selesai ditangani oleh petugas.

    Sebagai alternatif, pengguna jalan tersebut dapat memilih jalur melalui Probolinggo atau sebaliknya. Longsor itu terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Lumajang pada Kamis (18/4/2024) malam.

    Tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga longsor di jalur Lumajang-Malang, khususnya di wilayah Piket Nol. Anggota Polsek Candipuro, Brigadir Arief Setyawan, mengkonfirmasi bahwa penyekatan jalan menuju arah Piket Nol di Kecamatan Candipuro telah dilakukan sebagai respons terhadap situasi tersebut.

    “Anggota Polsek Candipuro, Koramil Candipuro dan Dinas Perhubungan mulai malam ini Kamis 18 April 2024 pukul 21.30 WIB, melakukan penyekatan jalan Lumajang ke arah Malang atau dari Jember karena di Piket Nol ada titik longsor,” ungkap Arief saat dimintai keterangan di sela kegiatan pengaturan arus lalu lintas di Piket Nol, Jumat (19/4/2024) dini hari, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Lumajang.

    Pengendara diimbau untuk putar balik atau berhenti. Karena petugas sudah memasang rambu-rambu untuk Lumajang-Malang via Piket Nol ditutup sementara hingga proses evakuasi selesai. Ia menambahkan, penutupan sementara jalur tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan.

    “Juga untuk memudahkan proses evakuasi dan pemulihan jalur yang terdampak longsor. Masyarakat diharapkan memahami situasi ini dan bersabar selama proses penanganan berlangsung. Kami terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai pembukaan kembali jalur Lumajang-Malang via Piket Nol,” pungkasnya. [suf]

  • 10 Desa di Lumajang Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    10 Desa di Lumajang Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 10 desa/keluarahan yang tersebar di lima kecamatan Kabupaten Lumajang terdampak lahar dingin Gunung Semeru, Jumat (19/4/2024). Sedangkan, warga yang mengungsi berdasarkan laporan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lumajang, sebanyak 42 orang.

    Dalam laporannya, BPBD Lumajang menyebut, sebanyak lima kecamatan terdampak banjir lahar dingin. Dari lima kecamatan itu terdapat 10 desa/keluarahan. Masing-masing adalah Kecamatan Pronojiwo, terdapat satu desa yakni Pronojiwo.

    Kemudian Kecamatan Candipuro. Di kecamatan ini desa yang terdampak adalah Jugosari dan Sumberwuluh. Selanjutnya Kecamatan Pasirian yang meliputi Desa Gondoruso dan Pasirian. Serta Kecamatan Lumajang yang terdapat tiga kelurahan terdampak.

    “Yaitu Kelurahan Jogoyudan, Rogotrunan, serta Kelurahan Citrodewangsan. Terakhir adalah Kecamatan Sukodono. Di kecamatan ini desa yang terdampak adalah Sukodono dan Kutorenon,” tulis laporan BPBD Lumajang yang ditujukan untuk BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa banjir lahar dingin dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Gunung Semeru. Nah, hal tersebut mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin dan membuat DAS (daerah alirah sungai) Regoyo meluap pada Kamis, 18 April 2024, sekitar pukul 19:00 WIB.

    Peristiwa tersebut menyebabkan satu warga meninggal akibat tertimbung longsor. Korban meninggalbernama Mira (47) warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Korban tertimbun longsor saat hujan deras berlangsung sekitar pukul 22.53 WIB di kediamannya Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo.

    Bagaimana dengan warga lainnya? Dalam laporannya, BPBD Lumajang menulis sebanyaj 42 KK mengungsi. Rinciannya, sekitar 32 KK (kepala keluarga) mengungsi di Masjid Jami Al Mutadin Jarit, kemudian 10 KK mengungsi di rumah Sulikah di Bondeli Selatan.

    Sejumlah upaya juga dilakukan oleh BPBD Lumajang. Di antaranya, berkoordinasi dengan pihak PVMBG terkait status aktivitas Gunung Semeru, kemudian bersama jajaran TNI/POLRI, perangkat Kecamatan/Desa dan unsur relawan melakukan evakuasi, pendataan dan penanganan.

    Serta, memberikan himbauan kepada warga sekitar DAS Regoyo sektor Gondoruso untuk tidak mendekati area DAS dan memutus sementara jaringan listrik demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. [suf]

  • Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Lumajang

    Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Satu orang warga dilaporkan meninggal tertimbun tanah longsor di Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (18/4/2024) malam.

    Korban meninggal adalah Mira (47) warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Korban tertimbun longsor saat hujan deras berlangsung sekitar pukul 22.53 WIB di kediamannya Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo.

    Proses evakuasi dibantu dengan sejumlah aparat TNI-Polri, relawan dan warga setempat. Dibutuhkan waktu kurang dari satu jam hingga tubuh korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan tanah longsor di kediaman korban.

    “Tubuh korban yang tertimbun longsor sudah dievakuasi. Dibantu dengan beberapa aparat, relawan dan warga setempat” ungkap Salam, relawan NU Kabupaten Lumajang, Jumat (19/4/2024).

    Selain itu, sampai laporan ini ditulis hujan masih berlangsung cukup deras di beberapa wilayah Lumajang. Sehingga potensi banjir bandang maupun banjir lahar dapat merendam banyak rumah.

    Terakhir, masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai potensi bencana alam yang diakibatkan hujan baik banjir bandang maupun banjir lahar, serta longsor yang bisa terjadi kapan saja.

    “Masyarakat Lumajang tetap waspada terharap potensi bahaya hujan seperti banjir dan longsor, yang dapat memakan korban jiwa” pungkasnya. [vid/suf]

  • Banjir Lahar Dingin Terjang Candipuro Lumajang, Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

    Banjir Lahar Dingin Terjang Candipuro Lumajang, Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah se-Kecamatan Kabupaten Lumajang mengakibatkan banjir.  Akibatnya, sebuah jembatan penghubung dua desa terputus, pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 22.32 WIB.

    Jembatan Kloposawit, yang merupakan penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro Lumajang baru saja terputus akibat diterjang banjir lahar.

    Jembatan tersebut sejatinya pernah dibangun kembali setelah terputus karena sempat diterjang banjir lahar pada tahun 2023 lalu.

    Selain itu, getaran gempa juga sempat terekam seismograf sebesar 40 milimeter berdasarkan laporan pengamatan PVMBG.

    Salah satu relawan NU Kabupaten Lumajang Isman mengatakan, saat ini hujan masih terus mengguyur dengan deras di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, dan Kecamatan Pronojiwo.

    “Hujan deras yang mengguyur selama hampir satu hari penuh mengakibatkan jembatan Kloposawit terputus. Proses evakuasi dan asesment masih dilakukan” ungkapnya

    Selain itu, masih terdapat warga yang perlu mengungsi karena kondisi air di beberapa tempat naik hingga 1 meter lebih.

    “Masih belum bisa diperkirakan jumlah pengungsi karena air terus membesar, dan hujan masih belum berhenti. Namun, kami tetap akan melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar aliran sungai” lanjutnya.

    Longsor di Candipuro

    Hingga saat laporan ini ditulis, hujan deras masih mengguyur sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir susulan yang lebih besar.

    Sementara itu di temoat terpisah petugas dari kepolisian dan koramil Candipuro berjaga-jaga terhadap situasi karena ada kurang lebih dua titik longsor di Candipuro.

    “Kami menghimbau kepada pengguna jalan agar putar balik lewat Probolinggo yang bertujuan ke Malang baik dari Jember maupun dari Lumajang atau bisa beristirahat sejenak sambil menunggu proses evakuasi demikian bisa kami laporkan dari tiket Tol Kecamatan Candi Purwo” kata Arief anggota Polsek Candipuro Lumajang . (ted)

  • Dapur Umum Kemensos Bantu Pengungsi Korban Longsor Tana Toraja

    Dapur Umum Kemensos Bantu Pengungsi Korban Longsor Tana Toraja

    Tana Toraja (beritajatim.com) – Kementerian Sosial (Kemensos) telah bergerak cepat dalam menangani bencana tanah longsor di dua lokasi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang terjadi pada Sabtu (13/4).

    Sejak Minggu (14/4), Kemensos telah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi.

    Dapur umum tersebut memproduksi 1.200 nasi bungkus setiap hari yang didistribusikan tiga kali sehari. Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan logistik berupa kasur lipat, selimut, makanan anak, perlengkapan keluarga, dan tenda keluarga.

    Hingga Selasa (16/4), masih terdapat 104 jiwa yang mengungsi di rumah kerabat terdekat. Sebanyak 16 tenda telah didirikan untuk menampung para pengungsi, dengan rincian 2 tenda serbaguna dan 15 tenda keluarga.

    Dapur Kemensos di Tana Toraja

    1 unit tenda serbaguna difungsikan untuk mendukung aktivitas dapur umum, 1 unit tenda serbaguna untuk layanan psikososial, dan 15 unit tenda keluarga sebagai persediaan untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah pengungsi atau jika terjadi longsor susulan.

    Para pengungsi memilih untuk tidak kembali ke rumah mereka karena masih trauma dan khawatir dengan potensi longsor susulan.

    Bencana tanah longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, dan Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, pada Sabtu malam (13/4) telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia. 16 orang berasal dari Kelurahan Manggau dan 4 orang dari Desa Lembang Randan Batu. Dua orang lainnya mengalami luka ringan dan 7 rumah warga hancur tertimbun longsor.

    Kemensos terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membantu para korban bencana tanah longsor di Tana Toraja. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka untuk kembali pulih dari musibah ini. (ted)

  • Mensos Risma Tinjau Langsung Kondisi Korban Longsor Tana Toraja

    Mensos Risma Tinjau Langsung Kondisi Korban Longsor Tana Toraja

    Tana Toraja (beritajatim.com) – Masih dalam suasana lebaran, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengambil langkah cepat dengan berkunjung ke lokasi tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja pada hari Rabu, 17 April.

    Tujuan kunjungan Mensos Risma adalah untuk memeriksa kondisi para penyintas dan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang telah meninggal. Sebelum kedatangannya, tim dari Kementerian Sosial sudah berada di lokasi untuk membantu.

    Demi efisiensi waktu, Mensos Risma memilih rute udara dari Jakarta dengan transit di Makassar, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter ke Tana Toraja. Pilihan ini diambil karena perjalanan darat dari Makassar ke Toraja memakan waktu sekitar 8 jam melalui jalur berbukit.

    Setibanya di Tana Toraja, Mensos Risma langsung berinteraksi dengan keluarga korban, menanyakan kebutuhan mereka dan berjanji untuk memberikan bantuan. “Apa yang Ibu perlukan? Saya akan membantu,” ujar Mensos Risma kepada setiap keluarga korban yang ditemuinya.

    Menteri Sosial Tri Rismaharini di Tana Toraja

    Mensos Risma juga mengarahkan stafnya untuk mencatat kebutuhan warga dan meminta stakeholder terkait untuk mengumpulkan data yang akan diserahkan ke Kementerian Sosial. Banyak dari keluarga korban memerlukan dukungan modal usaha, mengingat sebagian besar korban merupakan tulang punggung keluarga.

    Lurah Maggau dari Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Lukas Duma Tarukkada, mengkonfirmasi bahwa kebutuhan terbesar keluarga korban adalah dukungan ekonomi.

    Mensos Risma menekankan pentingnya kesejahteraan keluarga yang ditinggalkan dan berkomitmen untuk pendekatan individual dalam mendukung kelangsungan ekonomi mereka.

    Sebelumnya, pada 13 April 2024, Mensos Risma telah mendistribusikan bantuan awal dari gudang Dinas Sosial Toraja. Bantuan lanjutan dikirim dari beberapa gudang logistik di Kota Makassar.

    Bantuan yang disalurkan meliputi tenda gulung, tenda keluarga portabel, tenda serbaguna, toilet portabel, penjernih air, genset powerbank, perlengkapan dapur keluarga, kasur, selimut, matras, family kit, kidsware, makanan siap saji, makanan anak, dan beras, dengan total nilai bantuan mencapai Rp713,6 juta. (ted)

  • Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir

    Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah beroperasi selama 14 hari sejak H-7 lebaran atau tanggal 3 April 2024, Posko Siaga Hidrometeorologi untuk musim Lebaran yang didirikan BPBD Jatim bersama BPBD kabupaten/kota ini telah berakhir pada Selasa (16/4/2024) pukul 24.00 WIB.

    Dari catatan laporan posko yang tersebar di lima daerah ini, tidak ada kejadian bencana yang menonjol pada musim Lebaran 2024. Kecuali kejadian banjir, angin kencang, dan tanah longsor dengan skala kecil dan sedang.

    Adapun sebaran lokasi posko ini berada di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kantor BPBD Kabupaten Malang, Perempatan Lampu Merah Suramadu Kab. Bangkalan, Kebun Refugia Plaosan Magetan dan di Pantai Telengria Kabupaten Pacitan.

    “Untuk posko induknya tetap berada di Posko Command Center TRC Kantor BPBD Jatim,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu (17/4/2024).

    Gatot mengungkapkan, selama musim lebaran tahun ini, kejadian yang cukup menonjol adalah banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan pada Selasa (9/4/2024) yang sempat memutus jalur utama Banyuwangi-Surabaya.

    Akibat kejadian ini, terjadi kemacetan panjang di jalur nasional yang terdampak banjir dan juga mengakibatkan dua orang meninggal, yakni, seorang warga dewasa yang tersengat listrik dan seorang balita usia 2 tahun tenggelam terbawa banjir.

    Pada saat kejadian, Tim TRC BPBD Jatim juga bergerak cepat membantu proses evakuasi warga terdampak dengan perahu karet dan menyerahkan sejumlah bantuan, seperti, makanan siap saji dan air mineral.

    Posko Siaga BPBD Jatim

    Secara umum, berdasar data Pusdalops PB BPBD Jatim, jumlah kejadian selama kurun 14 hari ini sebanyak 25 kejadian, yang didominasi banjir dengan jumlah 14 kejadian, tanah longsor 6 kejadian dan angin kencang 5 kejadian.

    Secara khusus, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kerja Tim Gabungan BPBD Jatim, BPBD Kabupaten/Kota, TNI, Polri dan para relawan dalam kegiatan Posko Siaga Hidrometeorologi tahun ini.

    Namun, ia tetap mengingatkan, bahwa musim pancaroba, peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau masih berlanjut hingga April ini. Sepanjang musim ini, potensi cuaca ekstrem dan angin kencang masih berpeluang akan terjadi.

    Karenanya, ia tetap mengimbau segenap warga Jawa Timur untuk waspada dan berhati-hati, utamanya bagi yang akan menjalani balik mudik lebaran.

    “Jangan lupa, pantau informasi tentang cuaca, baik yang disampaikan BMKG atau yang kita sampaikan melalui media sosial atau lewat informasi lainnya,” pungkas Gatot. [tok/beq]

  • Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Malang (beritajatim.com) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan cuaca ekstrem hujan lebat di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) mulai 16 april hingga 21 April 2024. BMKG mengimbau masyarakat Jatim agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan memperkirakan bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi sampai 21 April 2024. Pada periode tersebut berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti puting beliung, hujan es, hujan lebat, banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.

    Masyarakat dan instansi terkait dihimbau agar waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Termasuk di Malang Raya.

    “Kami harap masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” ungkap Taufik dilansir dari laman BMKG Juanda pada Rabu (17/4/2024).

    Peringatan dini ini dikeluarkan karena sebagian besar wilayah Jatim berada pada peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Suhu permukaan laut di perairan Jatim masih hangat yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

    Analisis udara atas menunjukkan atmosfer kondisi labil dan lembab mulai dari lapisan bawah sampai atas. Taufiq juga menyebut gangguan gelombang atmosfer equatorial Rossby sehingga mendukung terbentuknya awan konvektif masif di wilayah Jatim.

    Adapun daerah yang mendapat peringatan dini tiga diantaranya berada di wilayah Malang Raya, yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Selain itu himbauan juga berlaku untuk Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan.

    Berlaku juga untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

    “Maka dari itu, kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan diharap berhati-hati dan waspada. Ikuti arahan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.

    Masyarakat yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir diharapkan waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. [dan/aje]

     

  • Longsor di Tana Toraja Tewaskan 20 Orang

    Longsor di Tana Toraja Tewaskan 20 Orang

    Jakarta (beritajatim.com)- Usai lebaran Tana Toraja Sulawesi Selatan dihantam bencana tanah longsor. Akibat dari bencana ini  sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan dan menewaskan banyak orang warga sipil. Total hingga hari ini Selasa (16/4/2024) sudah ada 20 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya menyebutkan dari BNPB menerjunkan tim pencarian dan pertolongan gabungan. Dari pencarian ini ditemukan dua korban meninggal dunia yang sebelumnya dinyatakan hilang.

    “Dari hasil penemuan dua korban tersebut, maka total korban jiwa atas bencana tanah longsor di Tana Toraja menjadi 20 orang,” katanya.

    Adapun rinciannya, 16 korban ditemukan di Desa Manggau Kecamatan Makale dan empat korban lainnya sebelumnya sudah ditemukan di Desa Lembang Randan Baru di Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja.

    Atas penemuan seluruh korban tersebut, maka operasi pencarian dan pertolongan pun dihentikan. Kendati demikian, tim gabungan masih akan tetap bersiaga apabila terdapat laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

    Adapun upaya pencarian dan pertolongan para korban tersebut sedikit terkendala dan mengalami hambatan karena faktor cuaca. Selain berkabut, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih sering terjadi sehingga tim gabungan harus menghentikan operasi pencarian dan pertolongan untuk beberapa saat demi alasan keamanan. [aje]

  • BPBD Mojokerto Imbau Hindari Daerah Rawan Bencana

    BPBD Mojokerto Imbau Hindari Daerah Rawan Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat menghindari daerah rawan bencana saat arus balik Lebaran 2024. Hal ini menyusul prediksi Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di Jawa Timur pada April.

    Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu kabupaten yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto pada libur dan arus balik Lebaran 2024.

    Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat agar waspadai cuaca ekstrem saat libur dan balik Lebaran 2024.

    “Kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati karena potensi terjadi hujan masih tinggi. Puncak libur Lebaran dan arus balik Lebaran 2024 terjadi hari ini dan besok,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa), BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati, Minggu (14/4/2024).

    Pihaknya mengimbau untuk menghindari berhenti di tempat-tempat berpotensi terjadi angin kencang, rawan longsor, dan banjir saat berkendara. Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat melihat kondisi cuaca lewat prakiraan cuaca BMKG, dan aplikasi milik BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Kami ada SIMONA (Sistem Informasi Mojokerto Bencana), masyakat bisa melihat dari sini kondisi cuaca sehingga bisa update wilayah-wilayah mana yang sedang terjadi hujan. Wilayah Pacet, Trawas, Gondang dan jalur arah ke Batu lewat Cangar sering kali menjadi jujukan para wisatawan,” katanya.

    Para wisatawan yang sedang libur Lebaran biasanya memilih lokasi wisata di Pacet, Trawas dan Gondang. Kalaksa menjelaskan, jika tiga wilayah tersebut perlu untuk selalu diwaspadai karena merupakan wilayah di Kabupaten Mojokerto yang sering potensi terjadi bencana.

    “Meski begitu, kami juga telah menyiapkan sejumlah personil yang telah stand by di masing-masing pos pam yang berada di Kabupaten Mojokerto. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto memiliki desa-desa yang teridentifikasi sebagai rawan bencana. Ini berdasarkan kajian resiko bencana yang telah kami susun,” tegasnya. [tin/beq]