Topik: longsor

  • Alip Budiarto: Tagana Difabel Semarang yang Tak Kenal Lelah Membantu Korban Bencana

    Alip Budiarto: Tagana Difabel Semarang yang Tak Kenal Lelah Membantu Korban Bencana

    Jakarta (beritajatim.com) – “Dimana ada bencana, di situ ada Mas Alip”. Ungkapan tersebut tepat menggambarkan dedikasi dan pengabdian seorang Tagana bernama Alip Budiarto asal Kota Semarang.

    Alip Budiarto, difabel tuna daksa, telah bergabung dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Semarang sejak tahun 2017.

    Meskipun keterbatasan fisiknya, Alip tak pernah gentar terjun ke lapangan saat terjadi bencana di daerahnya. Bagi Alip, membantu orang lain yang sedang kesusahan adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

    “Selama jadi anggota Tagana, saya sudah menangani beberapa bencana di Kota Semarang, terutama banjir dan tanah longsor. Dengan kondisi fisik saya yang terbatas, yang bisa saya lakukan adalah membantu di dapur umum seperti mengiris cabai, bawang putih, bawang merah, dan sebagainya”, kata Alip.

    Rekan Alip sekaligus Ketua Tagana Kota Semarang, Erwinda, mengaku bangga dengan kegesitan Alip saat menangani bencana. Menurutnya, Alip selalu hadir dan berperan nyata di setiap penanganan bencana, meskipun dengan kondisi fisiknya yang terbatas. “Tekad, semangat dan pengabdiannya pantas menjadi contoh bagi siapapun. Sebagai Ketua Tagana Kota Semarang saya hormat dan bangga kepada Mas Alip,” ujarnya berterus terang.

    Dedikasi Alip yang luar biasa dalam penanganan bencana pun mendapatkan apresiasi. Pada tahun 2022, Alip menerima penghargaan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

    Kisah Alip ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berkarya dan membantu orang lain. Semangat dan pengabdiannya patut dicontoh dan diteladani. (ted)

  • 8 Rumah Terdampak Tanah Longsor, Pemkab Mojokerto Siapkan Tempat Pengungsian

    8 Rumah Terdampak Tanah Longsor, Pemkab Mojokerto Siapkan Tempat Pengungsian

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyiapkan tempat pengungsian dan tempat evakuasi cadangan yang telah didukung dengan berbagai logistik pengungsian. Tempat pengungsian tersebut disiapkan untuk delapan rumah warga terdampak tanah longsor di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

    Adapun delapam rumah warga yang terdampak tanah longsor yakni rumah Iswati (47), rumah Winarto (42), rumah Mat Slimin (55), rumah Sebo (70), rumah Sumito (65), rumah Sutami (55), rumah Kasian (70), dan rumah Suwadi (70). Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati secara langsung meninjau kondisi warga dan rumah terdampak tanah longsor.

    Delapan rumah tersebut rusak diakibatkan longsornya bibir Sungai Raharja Tirta. Bibir sungai itu longsor sepanjang 400 meter dengan ketinggian longsor mencapai 30 meter. Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga menyalurkan bantuan paket sembako kepada delapan keluarga yang terkena imbas dari tanah longsor tersebut.

    Pada kesempatan tersebut, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menggelar audiensi dengan warga yang terdampak tanah longsor. Bupati mengatakan, bahwa Sungai Raharja Tirta merupakan kewenangan dari pemerintah pusat sehingga ia akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat.

    “Kita akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat untuk menemukan solusi terbaik dalam penanganan bencana tanah longsor ini. Kita akan segera carikan solusi, setidak-tidaknya solusi permanen. Saya minta tolong kondisi ini sebetulnya kita masih bisa untuk antisipasi menyelamatkan diri. Jangan sampai karena keteledoran karena sudah tahu itu bahaya, kita tidak mempunyai upaya untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.

    Bupati pun mewanti-wanti agar warga tidak beraktivitas didalam rumah ketika kondisi rumah sudah sangat membahayakan. Menururnya, Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto juga akan segera melengkapi data-data pendukung untuk segera dirapatkan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) dalam mengatasi bencana tanah longsor ini.

    “Saya minta tolong untuk diberi waktu karena kita harus membahas semuanya tindak lanjutnya, nanti kalau relokasi berarti pak Rachmat yang mengurusi tetapi itu tetap dibereskan agar tidak merambat sampai ke jalan,” bebernya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida mengatakan, bahwa adanya bencana tanah longsor ini, Pemkab Mojokerto telah melakukan berbagai mitigasi dan berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    “Kita sudah bersurat ke provinsi untuk segera ada penanganan dan langkah-langkah yang telah kita lakukan untuk saat ini adalah pertama, kita dirikan pengungsian sementara dirumah Bu Ramiah. Kedua tempat evakuasi cadangan ada di balai dusun dan ditempat TPQ. yang jelas pemerintah tidak diam dan ini demi masyarakat, pemerintah hadir,” pungkasnya.

    Diketahui, pada peninjauan rumah yang terdampak tanah longsor juga turut dihadiri Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Yurdiansah, dan jajaran Forkopimca Dlanggu. [tin/ian]

  • Dampak Gempa Garut, Pakar UGM Prediksi Ancaman Bencana di Indonesia Masih Tinggi

    Dampak Gempa Garut, Pakar UGM Prediksi Ancaman Bencana di Indonesia Masih Tinggi

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4) malam. Peristiwa ini menambah daftar panjang kejadian bencana alam di Indonesia, menyusul gempa bumi di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

    Pakar gempa bumi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Gayatri Indah Marliyani, Ph.D., menjelaskan bahwa Indonesia memang rawan gempa bumi karena terletak di Cincin Api Pasifik yang menyebabkan pergeseran lempeng tektonik.

    Meskipun pemerintah memiliki Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak sangatlah penting untuk menghadapi risiko bencana.

    Menurut Gayatri, sumber gempa bumi dapat berasal dari daratan maupun lautan. Beruntung, selama ini, kebanyakan gempa terjadi di tengah laut, karena gempa di darat umumnya lebih merusak. “Semakin dekat dengan sumber gempa, semakin besar guncangannya,” ujar Gayatri dalam Diskusi Pojok Bulaksumur UGM bertajuk “Meningkatkan Kesiapsiagaan Pemerintah dan Kesadaran Masyarakat terhadap Ancaman Risiko Bencana di Tanah Air” di UGM, Jumat (26/4).

    Gempa bumi dapat berulang karena mengikuti pergeseran lempeng tektonik. Bencana ini sulit diprediksi, namun data geologi dan catatan sejarah gempa bumi dapat menjadi acuan untuk mengetahui wilayah rawan gempa. “Penting bagi kita untuk mengenali dan mengetahui potensi bencana alam,” tuturnya.

    Berbeda dengan gempa bumi, tanda-tanda erupsi gunung api dapat dikenali melalui tanda alam dan alat deteksi. “Tanda-tandanya dapat berupa peningkatan suhu di danau, air yang menjadi hangat, serta kematian binatang,” jelasnya.

    Gayatri juga mengingatkan potensi gempa di Ibu Kota Nusantara (IKN). Wilayah Kalimantan memiliki sesar tua yang tidak terlalu aktif, tetapi berpotensi reaktif. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pembangunan yang mempertimbangkan potensi maksimum magnitudo gempa bumi di IKN.

    Sementara itu, Dr. Muhammad Anggri Setiawan, M.Si, Plt. Ketua Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, mengatakan bahwa di musim penghujan seperti sekarang ini, risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor dapat terjadi kapan saja.

    PSBA terus melakukan studi kebencanaan di berbagai wilayah di Indonesia dan mengembangkan alat deteksi dini longsor bernama SipendiL (Sistem Peringatan Dini Longsor) yang bekerja berdasarkan pembacaan total hujan. “Kami terus mengkaji sistemnya, baik secara meteorologi maupun geologi. Harapannya untuk meminimalisir risiko destruktif yang ditimbulkan,” ujarnya.

    Amin Susiatmojo, S.Pt., M.Sc., perwakilan Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM, menambahkan bahwa UGM tidak hanya berkontribusi pada kegiatan mitigasi dan studi penanggulangan bencana, tetapi juga memberikan kepedulian kepada korban bencana.

    DERU dibentuk untuk membantu penanganan cepat, tepat, dan efektif di lokasi bencana. Tim DERU dan mahasiswa KKN-PPM UGM yang tergabung dalam tim ini memiliki kompetensi dari berbagai fakultas. “Mereka diarahkan oleh DPL sesuai tugasnya, seperti tim trauma healing dari Fakultas Psikologi dan pembuatan jamban darurat oleh mahasiswa Fakultas Teknik,” paparnya.

    Amin juga menjelaskan peran KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) dalam membantu pengiriman dan penyediaan bantuan logistik. Upaya untuk meningkatkan kapasitas relawan terus dilakukan agar mereka tidak hanya menguasai persoalan yang bersifat responsif, tetapi juga mampu menjaga keselamatan diri saat menyelamatkan korban. [aje]

  • Pencari Rumput Hilang di Magetan Ditemukan Lemas di Jurang

    Pencari Rumput Hilang di Magetan Ditemukan Lemas di Jurang

    Magetan (beritajatim.com) – Lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya ditemukan pada Sabtu (27/4/2024) pagi. Tukimun dalam kondisi lemas dan duduk di dasar jurang saat ditemukan Khoirun (50) saat mencari rumput.

    “Pada saat saya cari rumput terdengar suara pergerakan dari jurang. Krusak-krusuk, sempat saya kira binatang. Ketika saya periksa ternyata Pak Tukimun yang katanya dilaporkan hilang,” kata Khoirun.

    Menurut dia, Tukimun dalam kondisi sadar. Khoirun kemudian membawa Tukimun ke rumah keponakannya, Nasori.

    Kapolsek Parang AKP Joko Hari Prayitno membenarkan jika orang yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan pagi ini.

    “Korban telah ditemukan oleh pencari rumput lain di Jurang Gantung dalam kondisi lemas akibat tidak makan selama tiga hari,” kata Joko.

    Selanjutanya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perangkat desa, BPBD, dan petugas kesehatan (PMI) kemudian menuju ke rumah Nasori untuk melakukan pengecekan pada Tukimun.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, Pak Tukimun masih dalam kondisi lemas karena tidak makan selama tiga hari namun secara keseluruhan dalam keadaan sehat dan sadar. Sudah dijemput pihak keluarga,” pungkasnya.

    Sebelumnya, seorang lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dilaporkan hilang di hutan Gunung Bancak. Korban tidak pulang sejak Kamis (25/4/2024) pagi.

    Menurut Yahmi (50), kakak ipar korban, Tukimun tidak pernah mencari rumput di hutan Gunung Bancak. Biasanya korban mencari rumput di dekat rumah.

    “Biasanya cari rumput hanya di sawah sekitar rumah saja. Ini malah sampai ke gunung hingga akhirnya tidak pulang hingga siang,” kata Yahmi saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/4/2024).

    Upaya pencarian yang dilakukan warga hingga malam hari tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parang.

    Kapolsek Parang, AKP Hari Joko Prayitno membenarkan kabar orang hilang tersebut. Saat ini, pihaknya bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, dan warga bersama-sama melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi terakhir korban ketemu warga.

    “Sekitar orang dalam tim gabungan kami libatkan untuk menyisir sejumlah lokasi. Rumput dan karung milik korban ditemukan. Kita periksa juga di semak dan jurang-jurang ya,” terangnya.

    Sayangnya, proses pencarian terkendala medan terjal, hutan lebat, dan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

    “Jika hujan tidak reda, proses pencarian akan kita lanjutkan besok pagi. Bila kita paksakan justru membahayakan tim, ancaman pohon tumbang, longsor dan petir bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” pungkas Hari.

    Hingga sore ini, proses pencarian belum membuahkan hasil. Tim gabungan belum dapat menemukan keberadaan korban. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, mengingat hujan turun lebat serta medan terjal dan gelap.

    Keluarga korban berharap Tukimun dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di kawasan hutan, terutama saat cuaca buruk. [fiq/beq]

  • Lansia Pencari Rumput Hilang di Gunung Bancak Magetan

    Lansia Pencari Rumput Hilang di Gunung Bancak Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dilaporkan hilang di hutan Gunung Bancak. Korban tidak pulang sejak Kamis (25/4/2024) pagi.

    Menurut Yahmi (50), kakak ipar korban, Tukimun tidak pernah mencari rumput di hutan Gunung Bancak. Biasanya korban mencari rumput di dekat rumah.

    “Biasanya cari rumput hanya di sawah sekitar rumah saja. Ini malah sampai ke gunung hingga akhirnya tidak pulang hingga siang,” kata Yahmi saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/4/2024).

    Upaya pencarian yang dilakukan warga hingga malam hari tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parang.

    Kapolsek Parang, AKP Hari Joko Prayitno membenarkan kabar orang hilang tersebut. Saat ini, pihaknya bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Magetan, dan warga bersama-sama melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi terakhir korban ketemu warga.

    “Sekitar orang dalam tim gabungan kami libatkan untuk menyisir sejumlah lokasi. Rumput dan karung milik korban ditemukan. Kita periksa juga di semak dan jurang-jurang ya,” terangnya.

    Sayangnya, proses pencarian terkendala medan terjal, hutan lebat, dan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

    “Jika hujan tidak reda, proses pencarian akan kita lanjutkan besok pagi. Bila kita paksakan justru membahayakan tim, ancaman pohon tumbang, longsor dan petir bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” pungkas Hari.

    Hingga sore ini, proses pencarian belum membuahkan hasil. Tim gabungan belum dapat menemukan keberadaan korban. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, mengingat hujan turun lebat serta medan terjal dan gelap.

    Keluarga korban berharap Tukimun dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di kawasan hutan, terutama saat cuaca buruk. [fiq/beq]

  • Rumah di Ponorogo Rusak Tertimpa Tanah Longsor

    Rumah di Ponorogo Rusak Tertimpa Tanah Longsor

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Dusun Dawuk, Desa Gondowido, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, tertimpa material longsoran tebing setinggi 10 meter. Akibatnya, 3 ruangan di rumah tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah tanah longsor yang terjadi pada hari Kamis (25/4/2024) kemarin. Sebab, penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri saat musibah itu terjadi.

    “Kejadian tebing 10 meter longsor ini, terjadi pada Kamis kemarin. Akibatnya, satu rumah warga mengalami kerusakan, sebab material longsor menerjang rumah yang ada di samping tebing tersebut,” kata Kepala Desa Gondowido, Baskoro Widya Mandala, Jumat (26/4/2024).

    Tidak hanya mengancam rumah yang ada di bawahnya, tebing dengan tinggi 10 meter itu, juga mengancam hilangnya bahu jalan yang berada di atasnya. Tebing yang longsor itu, kata Baskoro, dipicu oleh curah hujan dengan intensitas sedang dan deras deras yang terjadi kurang lebih 5 jam.

    Sehingga karena adanya air yang masuk di sela-sela tebing yang dimungkinkan retak, akhirnya mengakibatkan tebing labil dan longsor menimpa rumah warga desa setempat. Kejadian itu pun sudah dilaporkan Baskoro ke BPBD Ponorogo.

    “Panjang tebing sekitar 20 meter dan tinggi itu longsor dan terjang rumah milik warga. Ya akibat hujan yang cukup lama kurang lebih 5 jam, dengan intensitas sedang hingga deras,” katanya.

    Meskipun kondisi rumah rusak dan material longsor berpotensi menyebabkan longsor susulan, pemilik rumah bersama empat anggota keluarga enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka memilih tinggal di ruangan yang tidak terdampak longsor.

    “Sebenarnya sudah saya sarankan untuk mengungsi ke rumah tetangga atau saudara. Namun, sekeluarga pilih bertahan di ruangan rumah yang jauh dari tebing,” pungkasnya. [end/beq]

     

  • 155 Orang Tewas di Tanzania Usai Hujan Lebat Picu Banjir dan Longsor

    155 Orang Tewas di Tanzania Usai Hujan Lebat Picu Banjir dan Longsor

    Jakarta

    Sedikitnya 155 orang tewas di Tanzania usai hujan lebat yang terkait dengan El Nino memicu banjir dan tanah longsor. Ratusan ribu warga di Tanzania terdampak banjir dan tanah longsor hebat ini.

    Dilansir AFP, Jumat (26/4/2024), Tanzania dan negara-negara lain di Afrika Timur–wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim–dilanda curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya selama musim hujan saat ini, dengan puluhan kematian juga dilaporkan di Kenya.

    Perdana Menteri Tanzania, Kassim Majaliwa, mengatakan lebih dari 51.000 rumah tangga dan 200.000 orang terkena dampak hujan, dengan 155 korban jiwa dan 236 orang luka-luka.

    “Hujan lebat El Nino, disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor di berbagai wilayah negara, telah menyebabkan kerusakan besar,” kata Majaliwa kepada parlemen di ibu kota Tanzania, Dodoma.

    “Ini termasuk korban jiwa, hancurnya tanaman, rumah, harta benda warga, dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan kereta api,” tambahnya.

    El Nino adalah pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan suhu panas di seluruh dunia, kekeringan di beberapa bagian dunia, dan hujan lebat di tempat lain, serta dapat berdampak buruk di Afrika Timur.

    Sementara itu, di Burundi, salah satu negara termiskin di dunia, sekitar 96.000 orang terpaksa mengungsi akibat hujan yang tiada henti selama berbulan-bulan.

    Selain itu, sekitar 45 orang telah tewas di Kenya sejak awal musim hujan pada bulan Maret, termasuk 13 orang yang kehilangan nyawa akibat banjir bandang di ibu kota Nairobi minggu ini.

    Presiden Kenya, William Ruto, mengadakan pertemuan darurat multi-lembaga pada Kamis (25/4) untuk menanggapi krisis ini setelah hujan lebat memicu banjir yang menyebabkan kekacauan di seluruh kota, memblokir jalan dan jembatan serta melanda rumah-rumah di daerah kumuh.

    Warga Kenya telah diperingatkan untuk tetap waspada, karena diperkirakan akan terjadi hujan lebat lebih banyak di seluruh negeri, sementara para pejabat mengatakan orang-orang yang tinggal di daerah paling rentan akan direlokasi.

    “Pemerintah…akan melakukan apa pun yang diperlukan, menggunakan semua sumber daya yang diperlukan dalam bentuk uang dan personel untuk memastikan tidak ada korban jiwa dan masyarakat Kenya terlindungi dari bencana ini,” kata Wakil Presiden, Rigathi Gachagua.

    Badan tanggap kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan dalam minggu ini bahwa di Somalia, hujan Gu (April hingga Juni) semakin meningkat dengan banjir bandang dilaporkan sejak 19 April.

    Empat orang dilaporkan tewas, sedikitnya 134 keluarga atau lebih dari 800 orang terkena dampak atau mengungsi di seluruh negeri.

    Akhir tahun lalu, lebih dari 300 orang tewas akibat hujan lebat dan banjir di Kenya, Somalia dan Ethiopia, ketika wilayah tersebut sedang berusaha pulih dari kekeringan terburuk dalam empat dekade yang menyebabkan jutaan orang kelaparan.

    Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB mengatakan pada bulan Maret bahwa El Nino, yang mencapai puncaknya pada bulan Desember, adalah salah satu dari lima El Nino terkuat yang pernah tercatat.

    Meskipun pola cuaca saat ini secara bertahap melemah, dampaknya akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang dengan meningkatkan panas yang terperangkap di atmosfer melalui gas rumah kaca.

    Oleh karena itu, “suhu di atas normal diperkirakan terjadi di hampir seluruh wilayah daratan antara bulan Maret dan Mei”, kata WMO dalam laporan triwulanan.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemkab Lumajang akan Bangun Bronjong 200 Meter Cegah Banjir Lahar Susulan Semeru

    Pemkab Lumajang akan Bangun Bronjong 200 Meter Cegah Banjir Lahar Susulan Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Guna mencegah terjadinya banjir lahar susulan Gunung Semeru yang lebih besar, Pemkab Lumajang segera membangun bronjong sepanjang 200 meter di sekitar DAS Kali Mujur.

    Normalisasi material banjir lahar susulan dan aliran DAS Kali Mujur menjadi penanganan awal Pemkab Lumajang sebagai upaya Tanggap Darurat Bencana yang berlaku sejak Jumat, 19 April hingga 2 Mei mendatang. Dengan bantuan 2 alat berat, normalisasi berjalan tanpa gangguan.

    “Penanganan awal dulu, kita normalisasi yang sebelah sini. Karena dekat dengan pemukiman warga. Kita pindah alirannya ke tengah” ungkap PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni beserta jajaran Pemkab saat kunjungi lokasi terdampak banjir lahar susulan, Rabu (25/4/2024) pukul 12.20 WIB di Dusun Rojobalen, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

    Pemkab Lumajang bersama UPT Pengelolaan Sumber Daya Air berencana akan memasang bronjong sepanjang 200 meter. Namun, sebelum itu pondasi bangunan tanggul harus diperkuat agar tidak mudah rusak saat kembali diterjang banjir lahar.

    “Rencannya akan segera dibuat bronjong mulai besok. Tapi karena ini baru, bagian bawahnya harus diperkuat agar nanti ada terjangan air lagi itu tidak gampang rusak” lanjutnya.

    Sementara, rumah warga yang saat ini mengalami kerusakan akibat banjir lahar maupun tanah longsor, masih menunggu proses assesment. “Nanti kita assesment dulu, melihat sosiologi warga setempat, biasanya bertahun-tahun tinggal lama di desa susah untuk direlokasi. Kita lihat dulu, apa memang perlu direlokasi atau memang bangunan didirikan di bantaran sungai” terangnya.

    Selain itu, sejumlah lahan pertanian terutama tanaman pangan juga terkena dampak banjir lahar. Sementara itu, saat ini memasuki musim panen, sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi para petani. Tercatat, ada 9,4 hektare lahan padi milik warga di Dusun Rojobalen terdampak hingga gagal panen.

    Sejauh ini, total sementara ada 75,35 hektare lahan padi dan jagung milik warga di Kecamatan Pasirian, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Sukodono, dan Kecamatan Lumajang yang terdampak banjir lahar maupun banjir luapan. Dan, sebanyak 31,35 hektare lahan tanaman holtikultura seperti cabai, tomat dan lainnya juga ikut terdampak. [ian]

  • Longsor Wonomulyo Magetan, Petani Rugi Puluhan Juta Rupiah

    Longsor Wonomulyo Magetan, Petani Rugi Puluhan Juta Rupiah

    Magetan (beritajatim.com) – Hujan deras yang melanda kawasan Kecamatan Poncol Magetan mengakibatkan lahan ladang warga di Dusun Wonomulyo Desa Genilangit mengalami longsor, Rabu (24/4/2024) pukul 12.00 WIB siang. Akibatnya, empat orang petani pemilik lahan mengalami kerugian total Rp25 juta.

    Data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Magetan, lahan milik Kasto (40) warga setempat longsor menimpa lahan milik Sudar (50), luasan lahan yang rusak mencapai 700 meter persegi. Kemudian, lahan milik Jono (40) warga setempat longsor menimpa lahan milik Hartono Lanjar (70), luas lahan terdampak yakni 750 meter persegi. Masing-masing mengalami kerugian Rp15 juta dan Rp 10 juta. 

    ‘’Kemudian, talud bahu jalan di desa setempat juga mengalami longsor sepanjang 12 meter,  dengan tinggi lima meter. Perangkat Desa Genilangit melakukan pemasangan tanda bahaya untuk pengguna jalan di lokasi kejadian tanah longsor. Kami bersama perangkat desa melakukan pemasangan terpal dan glangsing / tanggul penahan darurat sebagai upaya mitigasi longsor susulan. Dilakukan pemantauan secara berkala oleh pihak Desa,’’ kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi. 

    Tak hanya Wonomulyo, longsor lebih dulu terjadi di Desa Giripurno, Kawedanan, Magetan yang berada di lereng Gunung Bancak. Tebing jalan Dukuh Suci RT 22 RW 07, Desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan longsor. Tebing longsor dengan ketinggian 4 meter, panjang 20 meter.  Material longsor berjarak -+4m dari rumah warga dan menutup 75 persen badan jalan desa.

    ‘’Perangkat desa dan masyarakat setempat sudah melakukan kerja bakti menggunakan eskavator milik masyarakat. Kami  memberikan bantuan terpal, glangsing dan sesek bambu sebagai upaya mitigasi longsor susulan,’’ terang Eka. 

     BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, berhati-hati dampak cuaca ekstrim peralihan musim penghujan ke musim kemarau apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.  [fiq/but]

     

  • Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik

    Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik

    Semoga kita semua sehat dan masih semangat menjalani semua tanggung jawab pekan ini. Untuk menambah semangat Anda, kami sudah merangkumkan sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara, sebagai bekal asupan informasi Anda.

    Dunia Hari Ini edisi 23 April 2024 akan kita awali dari Australia.

    Olahragawan terbaik berusia empat belas tahun

    Saat Novak Djokovic dan Aitana Bonmati mendapat anugerah olahragawan terbaik dunia dan olahragawan terbaik tahun ini di Laureus Awards, Arisa Trew yang berusia 14 tahun dari Gold Coast, Australia, sangat gembira dinobatkan sebagai olahragawan aksi terbaik tahun ini dalam sebuah upacara di Madrid.

    Arisa mendapat kehormatan atas prestasi ketika menjadi skater perempuan pertama yang mendaratkan 720, sebuah trik yang melibatkan dua rotasi penuh di udara, dalam sebuah kompetisi.

    Dia melakukan gerakan ikonik tersebut, yang pertama kali berhasil dilakukan oleh pemain skate board Tony Hawk pada tahun 1985, di X Games di California pada bulan Juli tahun lalu — dan Hawk ada di sana dan bertepuk tangan untuk Trew saat gadis itu mengukir sejarah.

    “Saya sangat mengagumi Tony Hawk,” katanya saat menerima penghargaan Laureus dari legenda sepak bola Prancis Patrice Evra.

    Dua pria dituduh menjadi mata-mata China

    Polisi Inggris telah mendakwa dua pria dengan tuduhan menjadi mata-mata untuk China, termasuk satu orang yang dilaporkan bekerja sebagai peneliti di parlemen Inggris untuk politisi terkemuka di Partai Konservatif yang berkuasa.

    Seluruh Eropa semakin mencemaskan dugaan aktivitas spionase China, sementara Inggris menjadi semakin vokal mengenai kekhawatirannya dalam beberapa bulan terakhir.

    Kedua pria tersebut, berusia 32 dan 29 tahun, didakwa memberikan informasi yang merugikan kepada China dan dianggap melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi, dan akan hadir di pengadilan pada hari Jumat pekan ini.

    “Ini merupakan penyelidikan yang sangat kompleks terhadap tuduhan yang sangat serius,” kata Dominic Murphy, kepala Komando Kontra Terorisme.

    Kedutaan Besar China di London mengatakan tuduhan bahwa China berusaha mencuri rahasia Inggris adalah “sepenuhnya dibuat-buat”.

    Banjir melanda provinsi Guangdong

    Banjir telah menggenangi beberapa kota di Delta Sungai Pearl yang padat penduduk di China selatan setelah curah hujan tinggi yang memecahkan rekor, sehingga memicu kekhawatiran terhadap banjir besar yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem.

    Pada hari Senin (22/04), tim penyelamat berperahu di provinsi Guangdong yang dilanda banjir di China berlomba untuk mengevakuasi penduduk yang terjebak, membawa beberapa orang lanjut usia dari rumah mereka dan mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan penduduk desa yang terjebak tanah longsor.

    Peristiwa cuaca tersebut menyebabkan 36 rumah roboh dan 48 rumah rusak parah.

    Provinsi yang pernah dijuluki sebagai “pusat pabrik dunia” ini rentan terhadap banjir di musim panas.

    Sejak Kamis pekan lalu, Guangdong dilanda curah hujan yang luar biasa deras, berkelanjutan, dan meluas. Badai petir diperkirakan akan kembali terjadi di wilayah tersebut akhir pekan ini.

    Tiada bukti ratusan anggota badan pengungsi Palestina adalah teroris

    Hal ini tercantum di dalam laporan setebal 48 halaman, yang dirilis pada hari Senin (22/04).

    Laporan itu juga menemukan bahwa badan tersebut memiliki struktur yang kuat untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip netralitas kemanusiaan meskipun masih terdapat permasalahan.

    PBB menunjuk mantan Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna untuk memimpin peninjauan terhadap netralitas UNRWA pada bulan Februari setelah Israel menuduh bahwa 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas, yang memicu perang Gaza.

    Laporan hasil peninjauan tersebut mengatakan Israel telah membuat klaim publik bahwa “sejumlah besar” staf UNRWA adalah anggota “organisasi teroris”.

    “Namun, Israel belum memberikan bukti pendukung mengenai hal ini,” katanya.