Topik: longsor

  • Tembok Penyangga Tol Serpong-Cinere Ambruk Gegara Hujan Deras

    Tembok Penyangga Tol Serpong-Cinere Ambruk Gegara Hujan Deras

    Jakarta

    Tembok penyangga sisi Tol Serpong-Cinere ambruk imbas hujan deras pada Sabtu (2/11). Kejadian tersebut sempat membuat lalu lintas (lalin) di area yang dekat dengan Gerbang Tol (GT) Limo itu mengalami kemacetan.

    Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Rachman Arief mengatakan, sejumlah langkah penanganan telah dilakukan. Kondisi lalu lintas pun telah kembali normal.

    “Kondisi lalin saat ini sudah terkendali,” kata Rachman, saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/11/2024).

    Berdasarkan keterangan yang diterima detikcom, kejadian ini tepatnya terjadi di KM 35+200 Jalur A Jalan Tol Serpong-Cinere. Adapun panjang dinding penahan tanah (DPT) yang terkena longsor dan ambruk mencapai 25 meter.

    Lebih lanjut untuk kronologinya, hujan deras mulai terjadi pada pukul 13.00 WIB di kawasan Tangerang Selatan. Lalu pukul 14.15 WIB, terjadi longsor pada DPT Soldier Pile Jalan Tol Serpong-Cinere. Puing longsoran menutup lajur bahu dalam, Lajur 1, dan Lajur 2.

    “Dugaan penyebab, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan rembesan air pada saluran samping di belakang DPT dan menyebabkan tanah jenuh air sehingga mendorong ke arah DPT yang menyebabkan longsor,” bunyi keterangan tersebut.

    Atas kondisi ini, sekitar pukul 14.30 dilakukan penanganan oleh PT Cinere Serpong Jaya selaku operator, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pemeliharaan, dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), bersama Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007.

    Pertama, dilakukan pengamanan lajur dengan menutup bahu luar, serta Lajur 1 dan Lajur 2. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan pembersihan puing longsoran di lokasi.

    Selanjutnya, dilakukan penutupan bahu luar dan L1 sementara untuk pengalihan aliran air agar tidak memasuki bidang longsor. Kemudian pada pukul 15.00 WIB dilakukan penutupan secara visual dengan terpal. Pembersihan puing juga masih dilakukan di pukul 16.30 WIB.

    “PT CSJ memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami akibat kejadian tersebut dan selama proses penanganan berlangsung,” ujar CSJ dalam keterangan terpisah.

    Upaya penanganan juga dilanjutkan dengan pembongkaran DPT yang longsor serta menggunakan cerucuk bambu untuk meningkatkan daya dukung lereng sebelum dilakukan penanganan permanen setelah dilakukan evaluasi pada struktur DPT.

    “Pengguna jalan yang melintas diimbau agar lebih berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Antisipasi arah perjalanan untuk menghindari kepadatan,” kata operator.

    Sebagai informasi, Tol Serpong-Cinere merupakan bagian dari Jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Tol ini dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    (shc/ara)

  • 18 Titik Longsor dan 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Kebumen
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2024

    18 Titik Longsor dan 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Kebumen Regional 2 November 2024

    18 Titik Longsor dan 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Kebumen
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten
    Kebumen
    , Jawa Tengah, sejak 30 Oktober hingga 1 November 2024, telah menyebabkan
    tanah longsor
    dan
    pohon tumbang
    di sejumlah desa.
    Cuaca ekstrem
    ini mengakibatkan 28 titik lokasi di 13 kecamatan terdampak bencana, dengan rincian 18 titik mengalami tanah longsor dan 10 titik pohon tumbang.
    Bagus Priyanto, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen mengatakan, dari inventarisasi di Pusdalops, terdapat 28 titik lokasi bencana. 18 di antaranya tanah longsor dan 10 akibat angin kencang.
    “Di Desa Kaligending, satu rumah terdampak longsor dan mungkin ada beberapa sarana dan prasarana masyarakat yang juga terkena dampak,” kata Bagus ditemui pada Sabtu (2/11/2024).
    Di Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, longsor menimpa bangunan yang merupakan tempat usaha milik seorang warga.
    Pemilik usaha tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami patah tulang akibat tertimpa material longsor.
    “Longsor terjadi sekitar jam 14.00 WIB. Ada satu korban yang sudah kami bantu dan dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang di tempurung kaki akibat tertimpa material longsor,” jelas Bagus.
    Selain tanah longsor, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik.
    Seluruh kasus pohon tumbang telah berhasil ditangani. BPBD Kebumen telah menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak, termasuk dukungan material untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak.
    Bagus juga menyebutkan bahwa satu jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Sruwng ambruk.
    Penanganan bersama dengan PUPR telah dilakukan untuk membersihkan puing dan sampah akibat banjir yang melanda jembatan tersebut.
    “Jembatan tersebut putus dan tidak bisa digunakan. Penyebabnya adalah hujan yang turun di hulu, sehingga semua material dari hulu turun ke bawah. Kondisi sedimentasi dan sebagainya menyebabkan lokasi di jembatan tersebut tersumbat dan mengakibatkan tergerusnya abonemen, sehingga jembatan runtuh,” ungkapnya.
    Berdasarkan pantauan dari BMKG, wilayah Kebumen diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi pada bulan November hingga Desember.
    Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap siaga dan waspada.
    “Dari prediksi BMKG, curah hujan di bulan November-Desember cukup tinggi. Masyarakat diharapkan untuk tetap siaga dan waspada,” pungkas Bagus.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CSJ fokus amankan pengguna jalan terkait dinding penahan tanah longsor

    CSJ fokus amankan pengguna jalan terkait dinding penahan tanah longsor

    Jakarta (ANTARA) – PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) fokus amankan pengguna jalan terkait dinding penahan tanah yang longsor akibat curah hujan tinggi.

    Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya Mirza Nurul Handayani mengatakan longsor terjadi diduga akibat tingginya curah hujan dalam waktu cukup lama yang menyebabkan rembesan air dari saluran belakang Dinding Penahan Tanah (DPT) yang membuat tanah jenuh air. Kondisi ini menyebabkan tanah bergeser dan mendorong DPT ke sisi jalan tol.

    “Setelah kejadian tersebut, PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) selaku pengelola Ruas Tol Serpong-Cinere, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pemeliharaan dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) bersama Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007 segera melakukan pengamanan area longsor dengan melakukan penutupan sementara bahu luar dan lajur 1 dan lajur 2. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembersihan puing longsoran di lokasi, serta melakukan proteksi tanah dan area longsor dengan mengalihkan aliran air agar air tidak memasuki bidang longsor,” ujar Mirza Nurul Handayani di Jakarta, Sabtu.

    Setelah penanganan awal, telah dilakukan proteksi area longsor dan pembersihan area puing sehingga kendaraan dapat melalui lajur 1 dan lajur 2 kembali, penanganan dilanjutkan dengan upaya pemasangan shoring sebagai perlindungan Struktur DPT yang masih berdiri dan pembongkaran DPT yang longsor serta menggunakan cerucuk bambu untuk meningkatkan daya dukung lereng sebelum dilakukan penanganan permanen setelah dilakukan evaluasi pada struktur DPT.

    PT CSJ memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami akibat kejadian tersebut dan selama proses penanganan berlangsung.

    Pengguna jalan yang melintas diimbau agar lebuh berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Antisipasi arah perjalanan untuk menghindari kepadatan.

    Sebagai informasi, terjadi longsor pada Dinding Penahan Tanah (DPT) Jalan Tol Serpong – Cinere sepanjang 25 meter, tepatnya di KM 35+200 A Ruas Tol Serpong Cinere pada hari Sabtu pukul 14.15 WIB.

    Akibat kejadian tersebut, puing longsoran sempat memasuki lajur tol, namun saat ini telah dilakukan pembersihan dan pengamanan oleh petugas di lapangan.

    Baca juga: Pengamat: Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor tingkatkan mobilitas logistik
    Baca juga: Jasa Marga sebut sudah menitipkan dana ganti rugi tanah Mat Solar
    Baca juga: Presiden resmikan dua ruas tol di Sumatera Utara
     

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tembok Pembatas Jalan Tol Serpong-Cinere Ambrol, Imbas Hujan Deras

    Tembok Pembatas Jalan Tol Serpong-Cinere Ambrol, Imbas Hujan Deras

    Bisnis.com, JAKARTA – Tembok pembatas di tol Cinere-Serpong ambrol karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

    Dilansir dari akun twitter korlantasntmc, disebutkan telah terjadi Longsor di KM 35.200-A Tol Cinere – Serpong dikarenakan hujan yg cukup lebat mengakibatkan tanggul jalan tol jebol.

    Saat ini masih dalam penanganan petugas dan arus lalin di sekitar lokasi terpantau padat, tulis pernyataan tersebut.

    Sementara itu, dilansir dari akun twitter Jasamarga, hingga pukul 20.00 WIB, di Pd Cabe KM 35+200 arah Cimanggis, ada penanganan Tebing Longsor di lajur 1-bahu luar/kiri.

    Penanganan itu imbas dari longsornya tebing pembatas di ruas jalan tol tersebut.

    Kejadian ambrolnya tembok itu dekat dengan gerbang tol Limo dan membuat kemacetan panjang. 

  • Tembok Penyangga Tol Serpong-Cinere Ambruk Gegara Hujan Deras

    Tembok Penyangga Tol Serpong-Cinere Ambruk, Operator Minta Maaf

    Jakarta

    Tembok penyangga sisi Tol Serpong-Cinere KM 35+200 Jalur A ambruk imbas hujan deras. Operator jalan tol, PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) menyampaikan permohonan maaf.

    Peristiwa longsor ini terjadi pada pukul 14.15 WIB dengan panjang tembok yang ambruk 25 meter. Akibatnya, puing longsoran sempat memasuki lajur tol, namun saat ini telah dilakukan pembersihan dan pengamanan oleh petugas di lapangan.

    Longsor terjadi diduga akibat tingginya curah hujan dalam waktu cukup lama yang menyebabkan rembesan air dari saluran belakang dinding penahan tanah (DPT) yang membuat tanah jenuh air. Kondisi ini menyebabkan tanah bergeser dan mendorong DPT ke sisi tol.

    Setelah kejadian tersebut, PT Cinere Serpong Jaya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pemeliharaan, dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), bersama Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007 segera melakukan pengamanan area longsor.

    “PT CSJ memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami akibat kejadian tersebut dan selama proses penanganan berlangsung,” bunyi keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2024).

    Bentuk pengamanan yang dilakukan antara lain penutupan sementara bahu luar dan lajur 1 dan lajur 2 Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembersihan puing longsoran di lokasi, serta melakukan proteksi tanah dan area longsor dengan mengalihkan aliran air agar air tidak memasuki bidang longsor.

    Setelah penanganan awal, telah dilakukan proteksi area longsor dan pembersihan area puing sehingga kendaraan dapat melalui lajur 1 dan lajur 2 kembali, penanganan dilanjutkan dengan upaya pemasangan shoring sebagai perlindungan Struktur DPT yang masih berdiri.

    Selain itu, juga dilakukan pembongkaran DPT yang longsor serta menggunakan cerucuk bambu untuk meningkatkan daya dukung lereng sebelum dilakukan penanganan permanen setelah dilakukan evaluasi pada struktur DPT.

    “Pengguna jalan yang melintas diimbau agar lebih berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Antisipasi arah perjalanan untuk menghindari kepadatan,” bunyi keterangan tersebut.

    Sebagai informasi, Tol Serpong-Cinere merupakan bagian dari Jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Tol ini dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    (shc/ara)

  • “Pohon untuk Kehidupan” Program Penanaman Pohon Hutan Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pemulihan Ekosistem di Sebangau-Katingan, Kalimantan Tengah

    “Pohon untuk Kehidupan” Program Penanaman Pohon Hutan Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pemulihan Ekosistem di Sebangau-Katingan, Kalimantan Tengah

    Manfaat Jangka Panjang Bagi Lingkungan dan Masyarakat

    Inisiatif restorasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga ekonomi dan sosial, seperti:

    Penyimpanan karbon yang signifikan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

    Meningkatkan kualitas air tanah dan mengurangi risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor.

    Menyediakan sumber pangan dan air bersih bagi masyarakat lokal.

    Melestarikan keanekaragaman hayati, terutama populasi orangutan dan spesies endemik lainnya.

    Dengan pelaksanaan pemantauan berkala, program ini diharapkan dapat terus berkelanjutan dan beradaptasi dengan tantangan yang muncul di lapangan.

    Inisiasi restorasi hutan dan bentang alam ini diharapkan mampu memulihkan ratusan hektar hutan di koridor lanskap Sebangau-Katingan, dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida untuk mengurangi perubahan iklim, meningkatkan kualitas air tanah, dan mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan longsor. Selain itu, restorasi hutan juga akan berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati, termasuk populasi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).

    “Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan keberlanjutan bersama. Epson percaya bahwa teknologi dan inovasi harus digunakan untuk menciptakan perubahan positif, tidak hanya untuk lingkungan tetapi juga untuk masyarakat,” tambah Emile Pattiwael.(*)

  • BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sulut Hingga dua Hari ke Depan

    BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sulut Hingga dua Hari ke Depan

    Liputan6.com, Manado – Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai perubahan cuaca dalam beberapa hari ke depan. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dua hari ke depan Sulut berpotensi cuaca ekstrem.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di beberapa kabupaten dan kota hingga tanggal 2 November 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (31/10/2024).

    Dia berharap warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang. Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dapat mewaspadai naiknya permukaan air.

    “Begitupun dengan warga yang tinggal di daerah berbukit dan curam diharapkan mewaspadai runtuhnya tanah atau bebatuan,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, pada Jumat kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

    Selanjutnya pada 2 November potensi cuaca ekstrem terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sedangkan pada 3 November 2024 cuaca ekstrem diprakirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    “Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.

  • Pendulang Intan Korban Longsor di Banjarbaru Ditemukan dalam Keadaan Tak Bernyawa

    Pendulang Intan Korban Longsor di Banjarbaru Ditemukan dalam Keadaan Tak Bernyawa

    Liputan6.com, Banjarbaru – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Banjarmasin menerima laporan tentang kejadian longsor yang terjadi di kawasan Pendulangan Intan Desa Pumpung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita, saat para pekerja sedang melakukan aktivitas mendulang.

    Atas kejadian tersebut, satu korban bernama Supiani, beralamat Sungai Tiung RT 24, tertimbun longsor dan dilakukan pencarian. Sementara itu, sejumlah pekerja yang menjadi korban berhasil menyelamatkan diri dari musibah tersebut.

    Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana menyebutkan, laporan tersebut diterima pihaknya oleh Dedy, Potensi 911 melalui kontak darurat. Basarnas Banjarmasin kemudian menurunkan Tim rescue ke lokasi kejadian pukul 12.45 Wita menggunakan sarana rescue car dan alat evakuasi yang diperlukan. “Koordinasi terus dilakukan dengan Potensi SAR setempat untuk memastikan proses pencarian berjalan efektif, dari informasi laporan ada satu orang yang dinyatakan hilang, dan saat kejadian terjadi hujan,” ujarnya, Kamis (31/10/2024).

    Proses pencarian dilakukan bersama dengan tim pencarian lainnya, seperti BPBD, TNI-Polri, serta masyarakat. 12 jam perjuangan tim gabungan melakukan pencarian, akhirnya korban berhasil ditemukan. Korban ditemukan pada pukul 01.05 Wita dalam keadaan tidak bernyawa (MD) dan segera dievakuasi ke rumah duka.

    Setelah berhasil menemukan korban, dilakukan evaluasi dan briefing untuk menyusun laporan hasil operasi SAR. Tim SAR kemudian kembali ke kesatuan masing-masing. “Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam di sekitar lingkungan,” lanjut I Putu Sudayana.

    Terkait dengan peristiwa itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Doddy Harza Kusumah melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim), AKP Haris Wicaksono menyebutkan akan melakukan penyelidikan setelah korban ditemukan.

  • Anggota Komisi V DPR soroti kondisi jalan rusak di Sumut

    Anggota Komisi V DPR soroti kondisi jalan rusak di Sumut

    Anggota Komisi V DPR RI Musa Rajekshah menyoroti kondisi jalan nasional yang rusak dan memprihatinkan di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan meminta Kementerian Pekerjaan Umum agar segera membenahi jalan tersebut.

    Sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sumut, ia menilai kondisi jalan lintas nasional di Sumut jauh berbeda dengan provinsi lain yang lebih bagus, seperti di Aceh dan Riau.

    “Jalan nasional yang kami lihat, kami juga iri pak (Menteri PU) di Sumut, karena di Riau, Sumatera Barat, dan Aceh jalan nasionalnya bagus,” kata Ijeck, sapaan akrabnya, pada rapat kerja Komisi V DPR dengan Kementerian Pekerjaan Umum di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Menurut ia, banyaknya jalan di Provinsi Sumut yang seolah dibiarkan rusak berulang kali tanpa ada solusi untuk menuntaskan jalan tersebut, seperti di daerah Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    “Ada jalan lintas Sumatera yang merupakan jalan nasional dan ini saya rasa sudah berpuluh tahun tidak pernah selesai, yaitu di Kabupaten Tapanuli Selatan di Kecamatan Sipirok di Desa Luat Lombang, jalan nasional di Batu Jomba, itu setiap tahun bolak-balik itu jalan longsor dan kami melihat di sana tanah itu kondisinya selalu bergerak,” ujarnya.

    Wakil Gubernur Sumut periode 2018–2023 itu mengungkapkan jalan lintas Sumatera merupakan salah satu jalan yang sangat penting di provinsi tersebut. karena aktivitas perekonomian, seperti pengangkutan keluar maupun masuk berbagai macam komoditas pangan, salah satunya melalui wilayah itu.

    Ijeck menjelaskan banyak jalan nasional di Sumut yang tidak memiliki saluran air sehingga air menggenang dan meresap ke aspal. Kondisi ini membuat jalanan cepat rusak setelah dilewati.

    “Kami melihat juga jalan-jalan itu banyak yang tidak mempunyai saluran air hujan atau parit, jadi akhirnya hujan itu menggenang di jalan. Bahu jalan juga tidak dicor beton masih terbuka, akhirnya air tergenang di situ meresap ke bawah dan pasti membuat badan jalan itu tidak stabil. Apalagi kendaraan yang lewat itu angkutan-angkutan berat karena itu jalan nasional, jalan lintas,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Ijeck meminta permasalahan jalan rusak itu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Selain untuk kepentingan masyarakat, perbaikan jalan lintas tersebut juga bisa mendongkrak aktivitas perekonomian di provinsi tersebut lebih baik lagi ke depannya.

  • Tanda-tanda La Nina Landa Indonesia Sudah Muncul

    Tanda-tanda La Nina Landa Indonesia Sudah Muncul

    Jakarta

    Hasil analisis dinamika atmosfer Dasarian II Oktober yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memuat prediksi terbaru mengenai potensi terjadinya fenomena iklim La Nina di Indonesia.

    La Nina merupakan fenomena iklim yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun secara berlebihan. Indikasinya adalah penurunan suhu di bawah 0,5 derajat Celsius di kawasan tropis Samudra Pasifik.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa fenomena La Nina yang terjadi di Pasifik diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi sebesar 20-40% di atas normal jumlah curah hujan bulanan di Indonesia.

    Waktu La Nina Terjadi di Indonesia

    Mengutip situs BMKG, hasil monitoring indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) Dasarian II Oktober 2024, menunjukkan indeks IOD yang melewati batas ambang IOD negative (indeks -1.11), namun baru berlangsung 1 dasarian sehingga statusnya tetap IOD netral.

    “Anomali SST di Nino3.4 juga menunjukkan kondisi yang melewati batas ambang La Nina dengan indeks (indeks -0.64), namun baru berlangsung satu dasarian sehingga statusnya tetap ENSO Netral,” tulis BMKG. Ini berarti, hampir dapat dipastikan akan terjadi La Nina tahun ini.

    “La Nina IOD Netral diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2025. Sementara itu, ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina lemah mulai Oktober 2024,” sebut BMKG.

    Deputi bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan membenarkan, perkembangan indeks IOD dan ENSO tersebut merupakan pertanda La Nina. Namun, belum dapat dikonfirmasi, mengingat untuk mengonfirmasi fenomena iklim memang diperlukan waktu.

    “Betul (muncul pertanda La Nina tapi belum bisa dikonfirmasi). Lebih dari 1 bulan (waktu yang menunjukkan tren yang dibutuhkan untuk mengonfirmasi La Nina,” kata Ardhasena mengutip CNBC Indonesia.

    Curah Hujan di Indonesia

    Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

    “Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” ujarnya.

    Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudra Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

    “Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan,” ujar Guswanto.

    Aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini, ujarnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    Perkembangan Musim Hujan 2024/2025

    Sementara itu, BMKG mencatat, hasil analisisi hujan pada dasarian II Oktober 2024, curah hujan pada Dasarian II Oktober 2024 bervariasi dari kriteria rendah (24%), menengah (59%) dan tinggi-sangat tinggi (17%). Sifat hujan pada Dasarian II Oktober 2024 bervariasi Bawah Normal (21%), Normal (13%) dan Atas Normal (66%).

    “Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 27% wilayah Indonesia masuk musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Sebagian Banten, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua,” tulis BMKG.

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

    Masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, lanjutnya, dapat mengakses layanan informasi cuaca 24 jam melalui website maupun media sosial dan aplikasi yang dimiliki BMKG.

    (rns/fay)