Topik: longsor

  • Breaking News: Longsor di Pejagoan Kebumen, 2 Orang Tertimbun

    Breaking News: Longsor di Pejagoan Kebumen, 2 Orang Tertimbun

    Liputan6.com, Kebumen – Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah memicu longsor di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, Sabtu malam (9/11/2024). Dilaporkan dua orang tertimbun material longsoran.

    Kasubsie Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap menjelaskan, hujan deras terjadi sejak sekitar pukul 20.00 Wib. Hujan tersebut mengakibatkan longsor dan menimbun rumah warga di Desa Jemur, Kebumen pada pukul 21.57 Wib.

    “Terdapat dua orang yang terjebak di material longsoran,” katanya, dalam keterangannya, Minggu dinihari (10/11/2024).

    Priyo mengungkapkan, begitu mendapat informasi tersebut, Basarnas Cilacap berangkatkan tim rescue ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap kedua survivor.

    Survivor yang sedang dalam pencarian bernama Novi Nugrahtati (25) dan Muhammad Abian (6) yang beralamat di Desa Jemur Rt 05 Rw 02.

    “Kami bersama Tim SAR Gabungan masih berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi terhadap survivor dengan melakukan pembersihan material longsoran,” ujarnya.

     

    Kisah Pilu Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Kebumen

  • Tanah Longsor di Sukaraja Bogor, Jalan Penghubung 2 Desa Ditutup

    Tanah Longsor di Sukaraja Bogor, Jalan Penghubung 2 Desa Ditutup

    Bogor

    Tanah longsor terjadi di jalan penghubung Desa Nagrak dan Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. Longsor disebabkan hujan deras dengan durasi waktu yang cukup lama.

    “Dikarenakan hujan yang cukup deras dalam durasi waktu yang lama, sehingga menyebabkan longsoran di akses jalan penghubung Desa Nagrak dan Desa Sukatani,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Sabtu (9) 11/2024).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB sore tadi. Tanah longsor menyebabkan akses jalan kedua desa ditutup.

    “Sehingga jalan tidak bisa dilewati Kendaraan roda 2 maupun roda 4, dan akses jalan tersebut sementara ditutup,” sebutnya.

    Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada petugas setengah jam kemudian. Menerima laporan warga, petugas segera menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan dan asesmen.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. “Korban terancam di Desa Nagrak satu rumah dan satu kontrakan, di Desa Sukatani dua rumah dan satu kontrakan,” jelasnya.

    “Situasi akhir longsoran sudah dicek oleh dinas terkait (PUPR), dipasangkan BPBD line agar jalan tidak dilewati, dan warga diberi edukasi terkait peringatan apabila cuaca kembali ekstrim agar selalu waspada,” ucapnya.

    “Dikarenakan tanah yang gembur dan labil, sehingga sangat mudah mengalami longsor ketika hujan deras dalam durasi waktu yang lama. Perlu alat berat untuk mengangkat material longsor,” lanjut Adam.

    (rdh/taa)

  • Prakiraan Cuaca Jakarta dan Kota-kota Besar saat Hari Pahlawan, Minggu (10/11)

    Prakiraan Cuaca Jakarta dan Kota-kota Besar saat Hari Pahlawan, Minggu (10/11)

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah kota di Tanah Air diguyur hujan saat Hari Pahlawan 10 November 2024.

    Sejumlah instansi menyatakan akan melaksanakan upacara memperingati Hari Pahlawan. Maka penting untuk mengetahui prakiraan cuaca besok, saat memperingati Hari Pahlawan.

    Deputi Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan bahwa saat ini sejumlah wilayah Indonesia khususnya di Sumatera, sebagian Kalimantan dan sebagian Jawa bagian tengah hingga barat telah memasuki musim hujan. 

    Sementara itu, untuk wilayah Pulau Jawa lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II November 2024.

    “Baru saja masuk musim penghujan, tapi beberapa kejadian bencana hidrometeorologi sudah terjadi seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor dan Sukabumi Jawa Barat. Karenanya, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk waspada, jangan lengah,” katanya.

    Guswanto memaparkan bahwa berdasarkan hasil analisa BMKG, terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir atau angin kencang selama sepekan mulai 7 – 12 November 2024.

    Mengutip dari laman BMKG, ini rangkuman prakiraan cuaca di Jakarta dan kota-kota besar Indonesia pada 10 November 2024 saat peringatan Hari Pahlawan:

    Jakarta Barat  

    – Pagi: Hujan Ringan   

    – Siang: Hujan Ringan  

    – Malam: Berawan Tebal

    Jakarta Pusat   

    – Pagi: Berawan Tebal  

    – Siang: Hujan Ringan  

    – Malam: Berawan Tebal

    Jakarta Selatan   

    – Pagi: Berawan Tebal  

    – Siang: Hujan Ringan 

    – Malam: Berawan Tebal

    Jakarta Timur   

    – Pagi: Berawan Tebal  

    – Siang: Hujan Ringan  

    – Malam: Berawan Tebal

    Jakarta Utara   

    – Pagi: Berawan Tebal  

    – Siang: Berawan Tebal  

    – Malam: Berawan Tebal

     

  • Siap Mitigasi Bencana, Banyuwangi Pasang Dua Alat EWS Baru

    Siap Mitigasi Bencana, Banyuwangi Pasang Dua Alat EWS Baru

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sebagai upaya meminimalisir risiko dan korban kebencanaan. Mitigasi bencana di Kabupaten Banyuwangi terus ditingkatkan. Salah satunya dengan adanya dua alat Early Warning System (EWS) baru.  Dijelaskan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartarto menjelaskan, ada dua EWS yang tengah berdiri di Bumi Blambangan. Satu EWS untuk peringatan tsunami dan satu EWS lagi untuk pemberitahuan longsor. “Kita didukung dua EWS dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, satu EWS untuk tsunami yang bertempat di Pantai Rajegwesi, Kecamatan Sarongan dan satu EWS untuk longsor yang ditempatkan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran,” kata Danang, Kamis (7/11/2024).

    Danang, menerangkan jika untuk EWS tsunami yang berada di Pantai Rajegwesi sudah didirikan pada 5 November 2024, sedangkan untuk untuk EWS pemberitahuan longsor tengah proses didirikan. “EWS baru untuk tsunami sudah selesai berdiri, sedangkan untuk EWS longsor sedang diproses, dan EWS longsor itu pertama di Banyuwangi,” tuturnya.

    Sejauh ini, di Banyuwangi telah berdiri sembilan EWS Tsunami. Dengan berdirinya dua EWS baru tersebut, total sistem peringatan dini yang ada di kabupaten paling timur pulau Jawa, ada sepuluh unit EWS tsunami dan satu unit EWS longsor. “Untuk mengetahui aktifnya sirine EWS, setiap bulan pada tanggal 26, pukul 10.00 WIB kita melakukan pembunyian, sebagai cara untuk mengecek kondisi EWS,” terang Danang. 

    Diketahui lokasi alarm peringatan tsunami tersebut dipasang di Kantor Kelurahan Kampung Mandar, Balai Desa Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, Pelabuhan Muncar, Masjid Baitul Amin Pancer, Balai Dusun Pantai Pancer, Pantai Grajagan dan Pantai Lampon, serta Pantai Rajegwesi.

  • Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di Sulut

    Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di Sulut

    Liputan6.com, Manado – Hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Sulut hingga beberapa hari ke depan. Untuk itu warga diminta agar waspada terhadap semua dampak akibat cuaca ekstrem tersebut.

    “Warga diharapkan mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga tanggal 9 November 2024,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (7/11/2024).

    Ben mengatakan, potensi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di beberapa tempat hingga sebagian besar wilayah Sulut. Karena itu dia berharap warga berhati-hati dan waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor serta pohon tumbang.

    “Cuaca ekstrem pada Kamis terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara,” ujarnya.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    Pada 8 November 2024, cuaca ekstrem terjadi di wilayah Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    Sedangkan di tanggal 9 November 2024, peluang cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    “Warga diharapkan mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang,” dia memungkasi.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti – Page 3

    Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Sulut berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

    “Waspadai potensi cuaca ekstrem hingga 7 November 2024,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Selasa (5/11/2024).

    Ben berharap, warga berhati-hati dan mewaspadai bencana tanah longsor, banjir serta pohon tumbang saat beraktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem.

    Untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti daerah bantaran sungai, berbukit atau daerah terjal harus mewaspadai bencana tanah longsor ataupun banjir.

    “Sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang, di mana dari 15 kabupaten dan kota, 12 daerah diantaranya diterjang cuaca ekstrem pada Selasa 5 Nopember 2024,” ujarnya.

    Wilayah-wilayah tersebut mencakup Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Pada 6 November 2024, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Sedangkan pada 7 November 2024, kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,” ujarnya.

  • Masuk Musim Penghujan, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

    Masuk Musim Penghujan, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat dan kepala daerah untuk waspada dan bersiap menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

    Dwikorita menyampaikan, fenomena La Nina diperkirakan akan meningkatkan curah hujan hingga 20% sampai awal 2025, yang dapat menambah potensi bencana hidrometeorologi.

    Dwikorita menekankan pentingnya peningkatan fungsi infrastruktur sumber daya air di wilayah perkotaan atau area rawan banjir, seperti kapasitas sistem drainase,  penampungan air, dan resapan, guna mencegah banjir.

    “Waduk, kolam retensi, embung, dan penyimpanan air lainnya harus dipastikan berfungsi optimal untuk menangani curah hujan tinggi di musim hujan dan penggunanya saat musim kemarau,” kata Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (8/11/2024).

    Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menambahkan, sebagian wilayah Indonesia, terutama Sumatera, Jawa bagian tengah hingga barat, dan sebagian Kalimantan telah memasuki musim hujan. Meskipun baru memasuki musim hujan, beberapa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor sudah terjadi, misalnya di Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

    “Karena itu, kami mengingatkan masyarakat dan pihak terkait agar tetap waspada dan tidak lengah,” katanya.

    Berdasarkan analisis mingguan BMKG, ada potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir atau angin kencang pada 7-12 November 2024. Peningkatan intensitas hujan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dinamika atmosfer yang berdampak pada banyak wilayah.

  • Dampak Cuaca Ekstrem, 93 Titik Banjir-Longsor di Sukabumi Ratusan Warga Mengungsi

    Dampak Cuaca Ekstrem, 93 Titik Banjir-Longsor di Sukabumi Ratusan Warga Mengungsi

    Liputan6.com, Sukabumi Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi mengakibatkan bencana banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Hujan intensitas disertai angin yang terjadi selama hampir 7 jam pada Selasa (5/11/2024) berdampak bencana pada 93 titik lokasi. 

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Novian menyampaikan, terkini ada 118 warga terpaksa mengungsi akibat banjir limpasan, dengan rincian 60 titik terdampak banjir limpasan, 13 titik tanah longsor, 10 titik pohon tumbang, 5 titik tanggul jebol, dan 2 tembok penahan tanah (TPT) ambruk.

    “Di Cikondang sendiri memang pada awalnya ada saluran air sungai yang menjebol dinding rumah warga yang masuk sehingga limpas ke rumah rumah lainnya. Untuk yang di Cikondang sebanyak 15 rumah yang megungsi,” kata Novian kepada awak media, Rabu (6/11/2024).

    Belasan rumah lainnya juga terendam akibat banjir limpasan di jembatan merah Jalan Raya Baros Kota Sukabumi. Pihak BPBD mendirikan sebanyak 2 tenda di berlokasi di Taman Cikondang, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. Dengan kapasitas penampungan mencapai 50 orang untuk pengungsian. Novian menyebut, saat ini pihaknya masih menghimpun data terbaru menganai warga yang membutuhkan pengungsian. Karena sebagian warga terdampak memilih mengungsi di rumah saudara. 

    “Untuk hari ini pascanya ini kita bersih-bersih rumah yang terdampak baik dari banjir yang roboh atap rumahny ada di beberapa titik sekarang lagi membersihkan sarana prasarana di masy bisa mengisi rumahnya lagi,” jelasnya.

    Tak ada korban luka maupun jiwa akibat bencana yang terjadi. Meskipun puluhan rumah warga sempat terendam banjir, dan 3 rumah mengalami kerusakan. 

    “Dilihat di lokasi itu udah enggak ada (banjir limpasan) banjir di kota itu bukan karena genangan namun karena banjir limpasan. Diakibatkan banyak saluran air yang memang terhambat oleh sampah,” ungkapnya. 

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, agar sampah tak menyumbat saluran air yang dapat mengakibatkan banjir.

     

  • Imbas Longsor, Warga Parung Panjang Memutar 5 Km Menuju Kabupaten Tangerang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 November 2024

    Imbas Longsor, Warga Parung Panjang Memutar 5 Km Menuju Kabupaten Tangerang Bandung 6 November 2024

    Imbas Longsor, Warga Parung Panjang Memutar 5 Km Menuju Kabupaten Tangerang
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
     Warga Desa Parung Panjang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus memutar sejauh  5 kilometer menuju Kabupaten Tangerang, Banten.
    Hal ini imbas longsor yang mengakibatkan jalan penghubung di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, terputus.
    “Nggak ada korban jiwa, tapi akses warga terputus. Kan itu jalur alternatif penghubung dua kabupaten,” kata Junaedi, warga Parung Panjang, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2024).
    Junaedi menuturkan, lokasi longsor merupakan jalur alternatif yang sering dilintasi warga Bogor dan Tangerang.
    Warga di Desa Malang Nengah yang ingin menuju Desa Parung Panjang atau sebaliknya terpaksa mengambil jalan utama yang cukup jauh.
    “Lewat jalan utama itu bisa 5 kilometer jaraknya. Tapi kalau lewat jalur alternatif (yang jalan longsor) itu menghemat waktu. Soalnya jalur alternatif itu juga yang biasa dipakai oleh warga ketika mau berangkat dan pulang kerja. Karena kalau lewat jalur utama provinsi, sering berhadapan dengan truk-truk tambang,” ungkapnya.
    Sebelumnya diberitakan, longsor dengan kedalaman 7 meter dan panjang 40 meter,  mengakibatkan terputusnya jalan desa di Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024).
    Petugas gabungan dari BPBD dan kepolisian melakukan pengalihan arus lalu lintas. Polisi juga telah memasang
    police line
    di lokasi longsor.
    Dari hasil analisa, penyebab longsor karena hujan deras dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai mengikis jalan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aki Alat Peringatan Dini Longsor di Ponorogo Hilang Dicuri
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 November 2024

    Aki Alat Peringatan Dini Longsor di Ponorogo Hilang Dicuri Surabaya 6 November 2024

    Aki Alat Peringatan Dini Longsor di Ponorogo Hilang Dicuri
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Aki yang digunakan sebagai sumber daya
    Early Warning System (
    EWS) bencana tanah longsor di Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur, hilang dicuri orang yang tidak bertanggung jawab.
    Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Marsanto mengatakan, satu dari 22 EWS untuk memantau  tanah longsor diketahui tidak berfungsi karena akinya hilang.
    “Akinya kan dicuri orang. Jadi untuk peralatan EWS-nya saat ini diamankan di balai desa,” kata Marsanto melalui pesan singkat, Rabu (6/11/2024).
    Dari 22 EWS yang terpasang di Ponorogo, 6 EWS untuk memantau kondisi banjir, dua titik EWS untuk memantau gempa bumi dan 14 titik EWS adalah untuk memantau tanah longsor.
    “Kami sudah cek 22 EWS yang ada di Ponorogo. Selain satu EWS longsor yang hilang akinya, 3 EWS banjir juga perlu perbaikan,” imbuhnya.
    Tiga EWS banjir yang perlu perbaikan ada di Sungai Tempuran, Kelurahan Brotonegaran, di Sungai Ngrenteng, Desa Ngampel dan di Sungai Gendol, Desa Jabung. EWS itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu tidak bisa menghasilkan bunyi peringatan bahaya.
    “Kami cek dengan rekanan, akinya ada tetapi untuk menghasilkan bunyi peringatan sangat berat. Kami akan perbaiki dalam waktu dekat,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.