Topik: longsor

  • 35 Orang Tewas Akibat Banjir Besar di Thailand dan Malaysia

    35 Orang Tewas Akibat Banjir Besar di Thailand dan Malaysia

    Bangkok

    Banjir besar melanda Thailand selatan dan Malaysia. Sebanyak 29 orang tewas akibat banjir di Thailand, sementara 6 orang meninggal di Malaysia.

    Dilansir AFP, Rabu (4/12/2024), hujan lebat diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari lagi di Thailand, dengan lebih dari 155.000 rumah tangga terkena dampaknya, menurut departemen hubungan masyarakat pemerintah Thailand.

    Lima provinsi di bagian selatan Thailand terkena dampaknya, yakni Pattani, Narathiwat, Songkhla, Nakhon Si Thammarat dan Phatthalung. Banjir ini memaksa lebih dari 33.000 orang meninggalkan rumah mereka, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand dalam sebuah pernyataan.

    Jumlah korban tewas kini mencapai 29 orang, naik dari 25 orang yang dilaporkan pada hari Selasa (3/12). Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengatakan tim kesehatan mental telah dikerahkan untuk memberikan dukungan dan perawatan bagi mereka yang terkena dampak.

    Seorang wanita dari distrik Tak Bai, provinsi Narathiwat, mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah Thai PBS bahwa dia belum kembali ke rumah sejak tiga hari yang lalu. Ia memilih tinggal di tempat penampungan sementara di kuil setempat setelah rumahnya terendam banjir.

    Departemen Meteorologi Thailand memperingatkan tekanan rendah yang bergerak dari Laut Cina Selatan melintasi Malaysia dan Laut Andaman diperkirakan akan membawa hujan lebat dan banjir lebih lanjut ke Thailand selatan. Departemen Sumber Daya Mineral Thailand juga memperingatkan potensi longsor dan banjir bandang hingga 5 Desember.

    Sementara itu, dilansir dari AP, dilaporkan ada 6 orang yang tewas akibat banjir di Malaysia. Banjir di Malaysia juga merendam sebagian besar sawah, menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi para petani.

    Warga desa Tumpat lainnya, Asmah Ibrahim, putus asa memikirkan bagaimana cara membangun kembali rumahnya yang hancur.

    “Untuk makan, minum, saya punya uang tunai, tapi untuk memperbaikinya?” kata Ibrahim.

    “Di mana saya bisa mendapatkan 40.000 ringgit ($9.000)?” lanjutnya.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kepada Parlemen pada hari Selasa (3/12) bahwa diperlukan biaya sekitar 1 miliar ringgit ($224 juta) untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir. Dia mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kompensasi bagi warga yang kehilangan aset.

    Anwar mengatakan pemerintah bersiap menghadapi gelombang monsun lagi yang diperkirakan akan terjadi pada hari Minggu (8/12).

    (isa/haf)

  • Tebing Longsor Timpa Satu Keluarga di Cianjur, Dua Orang Ditemukan Tewas

    Tebing Longsor Timpa Satu Keluarga di Cianjur, Dua Orang Ditemukan Tewas

    loading…

    BNPB menyebut longsor yang menimpa rumah di Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur menyebabkan dua orang meninggal dunia. Foto/istimewa

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kejadian tanah longsor menimpa sebuah rumah di Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur pada Selasa (3/12) kemarin.

    “Longsor terjadi setelah hujan deras turun dengan durasi cukup lama di wilayah tersebut, sehingga akibatkan tebing yang berada di belakang rumah tersebut menimpa satu keluarga yang ada di dalam rumah,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (4/12/2024).

    Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan tim gabungan serta masyarakat mengevakuasi warga di rumah tersebut, dua orang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tertimbun longsor dan material rumah, antara lain atas nama Yusma 26 tahun dan Aqila usia 1 tahun.

    “Sementara itu satu orang atas nama Hilman alami luka dilarikan ke rumah sakit terdekat,” ujar Aam.

    Aam pun mengimbau agar masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan mengingat saat ini sejumlah daerah memasuki musim hujan, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah tebing dan bukit agar waspada jika hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi.

    (cip)

  • Banjir dan Longsor Landa 20 Kecamatan di Sukabumi, Korban Hilang Masih Dicari

    Banjir dan Longsor Landa 20 Kecamatan di Sukabumi, Korban Hilang Masih Dicari

    GELORA.CO -Wilayah kabupaten Sukabumi dilanda banjir dan tanah longsor.

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setidaknya ada 20 kecamatan di Sukabumi terdampak banjir dan longsor hingga Rabu siang, 4 Desember 2024

    “Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata. 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena.

    Dari 20 kecamatan, Sagaranten dan Pabuaran menjadi wilayah dengan kondisi paling parah.

    Laporan sementara yang diterima BPBD dari Kecamatan Pabuaran, sekitar 70 rumah terdampak. Jumlah ini bisa bertambah mengingat kondisi banjir masih tinggi. Kemudian di Gegerbitung, tim BPBD dan Forkopimcam juga masih mencari korban tertimbun longsor.

    “Pencarian masih berlangsung, kami terus bergerak untuk membantu warga,” lanjut Deden.

  • Kemenhub siapkan kebijakan strategis untuk angkutan Natal-tahun baru

    Kemenhub siapkan kebijakan strategis untuk angkutan Natal-tahun baru

    Mengantisipasi potensi lonjakan penumpang yang berpotensi mengakibatkan kemacetan, penumpukan pada simpul-simpul transportasi, isu keselamatan dan antisipasi perubahan cuaca

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan menyiapkan kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana untuk angkutan Natal – Tahun Baru 2024/2025 guna mendukung kelancaran serta animo masyarakat dalam bepergian.

    “Mengantisipasi potensi lonjakan penumpang yang berpotensi mengakibatkan kemacetan, penumpukan pada simpul-simpul transportasi, isu keselamatan dan antisipasi perubahan cuaca pada masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, maka Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Rabu.

    Untuk sektor angkutan darat berupa penyediaan kantong parkir dan buffer zone pada akses ke pelabuhan penyeberangan, pemberlakuan delaying system, pemberian izin insidentil Perusahaan Otobus, pemberlakuan contraflow, kategorisasi kondisi antrean di pelabuhan penyeberangan.

    Kemudian sektor angkutan laut berupa penyiapan kapal navigasi dan kapal patroli untuk tanggap darurat kejadian luar biasa, penyiapan protokol tanggap darurat penanganan kejadian tidak terduga, dan penyediaan buffer area dalam kawasan pelabuhan serta penyiapan pelabuhan alternatif.

    Selanjutnya untuk sektor angkutan udara berupa informasi dan koordinasi penanganan dampak aktivitas vulkanik, kategorisasi kompensasi dan ganti rugi keterlambatan penerbangan, penanganan kemacetan traffic darat pada akses ke bandara, dan operasional bandara selama 24 jam pada masa Natal – Tahun Baru 2024/2025.

    Untuk sektor angkutan kereta api berupa penyelenggaraan Daerah Pemantauan Khusus (DAPSUS) beserta personel dan sarana standby, kesiapan Alat Material untuk Siaga (AMUS) pada beberapa titik, dan sosialisasi serta penyiagaan personel Kemenhub pada perlintasan sebidang yang rawan macet dan rawan longsor.

    Dalam rangka mendukung kelancaran dan animo masyarakat untuk bepergian pada masa Natal – Tahun Baru 2024/2025, maka Kemenhub menyiapkan sarana dan prasarana transportasi.

    Untuk transportasi jalan tersedia sarana 32.130 unit bus dan untuk prasarana tersedia 113 Terminal Tipe A. Transportasi laut tersedia sarana 765 unit kapal dan untuk prasarana tersedia 110 pelabuhan laut.

    Selanjutnya untuk transportasi kereta api tersedia sarana 2.683 kereta serta prasarana untuk di jaringan jalur perkeretaapian Sumatera, Jawa dan Sulawesi Selatan. Untuk transportasi udara tersedia sarana 417 unit pesawat, kapasitas 8,23 juta penumpang, dan prasarana 56 bandara.

    Lalu untuk transportasi penyeberangan tersedia sarana 159 unit kapal penyeberangan dan prasarana yang terdiri dari 11 Lintas Pelabuhan Penyeberangan, 29 Dermaga Moveable Bridge (MB), dua dermaga ponton, dan 17 Dermaga Plengsengan.

    Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan telah memprediksikan simpul-simpul terpadat berdasarkan jumlah penumpang antar provinsi di antaranya prediksi jumlah pengunjung terminal sebanyak 2,5 juta orang. Sedangkan prediksi penumpang melalui pelabuhan penyeberangan sebesar 1,6 juta orang.

    Selanjutnya lima stasiun kereta api asal terpadat adalah Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bekasi, Bandung, dan Surabaya, Gubeng. Lima pelabuhan asal terpadat adalah Makassar New Port, Ende, Bau Bau, Tanjung Perak, dan Falabisahaya.

    Prediksi lima bandara asal terpadat adalah Bandara Soekarno-Hatta, Sultan Hasanuddin, Juanda, Kualanamu, dan Sepinggan.

    Pemilihan rute nasional untuk pengguna mobil secara keseluruhan Tol Trans Jawa mendominasi dengan persentase pengguna sebesar 6,67 juta kendaraan, kemudian diikuti Tol Trans Sumatera sebesar 5,31 juta kendaraan dan Tol Cipularang sebesar 2,22 juta kendaraan.

    Rute nasional untuk pengguna motor melalui Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) mendominasi dengan 34,81 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 29,11 persen.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Longsor Tutup Sebagian Jalan Caringin-Bungbulang Garut, Bagaimana Akses Jalur Selatan Garut?

    Longsor Tutup Sebagian Jalan Caringin-Bungbulang Garut, Bagaimana Akses Jalur Selatan Garut?

    Liputan6.com, Garut – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak kemarin, menyebabkan material tebing tinggi di jalan raya Caringin-Bungbulang tepatnya di KM Bdg 149+880 Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat longsor menutupi bahu jalan, Rabu (4/12/2024).

    Kapolsek Caringin Ipda Indra Koncara mengatakan, musibah longsor terjadi pada hari, Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 06.00 WIB pagi, akibat curah hujan intensitas tinggi di wilayah itu.

    “Longsoran tanah yang terjadi memiliki panjang 9 meter, lebar 7,5 meter, dan tinggi 9 meter, menyebabkan jalan tersebut tertutup oleh material tanah,” ujar dia, Rabu (4/12/2024).

    Untuk mengindari dampak panjang kemacetan yang ditimbulkan dari musibah longsor itu, Anggota Polsek Caringin bersama dengan Dishub Kecamatan Caringin, UPT PUPR Kecamatan Caringin, serta warga setempat, langsung bertindka cepat dan kerjasama membersihkan material tanah yang menutupi jalan.

    “Untuk mengurangi dampak pada arus lalu lintas, petugas melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup dari kedua arah,” kata dia.

    Di tengah hujan intensitas tinggi saat ini, Indra mengingatkan dan menghimbau semua pengguna jalan di wilayah itu, berhati-hati dan waspada terhadap ancaman datangnya musibah longsor.

    “Bencana alam seperti longsor dan banjir dapat terjadi dengan tiba tiba,” ujar dia menegaskan.

  • Longsor Melanda 4 Titik di Sukabumi, Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Terputus

    Longsor Melanda 4 Titik di Sukabumi, Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Terputus

    Longsor juga mengakibatkan akses jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tertutup material longsor. Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung Sihabudin di Sukabumi, Rabu (4/12/2024) mengatakan, hujan deras yang turun sejak Selasa (3/12/2024) kemarin hingga Rabu pagi tadi, mengakibatkan tebing tanah setinggi kurang lebih lima meter yang berada di pinggir jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tepatnya di Jalan Raya Bojonggaling longsor.

    “Longsor menutup akses jalan dari arah Sukabumi menuju Palabuhanratu maupun sebaliknya,” katanya.

    Menurut Sihabudin, diperkirakan longsor terjadi pada Rabu sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bantargadung dan sekitarnya. Akibat dari kejadian itu arus lalu lintas dari kedua arah hingga pukul 09.00 WIB belum normal.

    Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah berada di lokasi untuk membantu evakuasi material longsoran yang menutup akses jalan kendaraan. Hingga saat ini, baru satu arah yang bisa dilintasi kendaraan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan dari arah Sukabumi maupun Palabuhanratu, personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi melakukan buka tutup jalan.

    Untuk mempercepat proses evakuasi material longsor, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan instansi terkait untuk mengirimkan alat berat seperti backhoe.

    “Petugas gabungan masih berupaya menormalisasi akses jalan utama yang menghubungkan Sukabumi dengan Palabuhanratu dan diharapkan seluruh material longsoran yang menutup jalan bisa segera dievakuasi agar arus lalu lintas kembali normal,” ujarnya.

    Sihab mengatakan selain bencana tanah longsor yang menutup akses jalan nasional, cuaca ekstrem juga memicu terjadinya bencana serupa di Kampung Cijambe dan pohon tumbang di Kampung Linggaresmi, Desa Bantargadung. Namun, belum ada informasi terkait jatuhnya korban jiwa maupun luka akibat terdampak bencana.

    Warga diimbau untuk selalu waspada karena hujan deras disertai angin kencang atau cuaca ekstrem masih berpotensi melanda wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Hujan deras juga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang atau puting beliung. Untuk meminimalkan dampak dari bencana, pihaknya sudah menyiagakan puluhan personel penanggulangan bencana dan berkoordinasi dengan instansi lainnya baik dari unsur TNI, Polri, Pemkot Sukabumi, lembaga kemanusiaan maupun komunitas lainnya.

  • BPBD Catat 14 Wilayah Dilanda Banjir dan Longsor di Sukabumi, Ini Titiknya

    BPBD Catat 14 Wilayah Dilanda Banjir dan Longsor di Sukabumi, Ini Titiknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatatkan ada 14 Kecamatan dilanda bencana banjir dan longsor di Sukabumi pada Rabu (4/12/2024).

    Pranata Humas Ahli Muda BPDB Jabar, Hadi Rahmat menyampaikan bencana alam tersebut disebabkan cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten Sukabumi sejak Selasa (3/12/2024).

    “Cuaca ekstrim yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi pada hari Selasa 3 Desember 2024 hingga hari ini Rabu 4 Desember 2024 mengakibatkan terjadinya kejadian bencana di beberapa titik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

    Dia merincikan enam Kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak banjir yaitu Ciemas, Palabuhanratu, Cidolog (Desa Tegallega), Gegerbitung, Tegalbuleud (Desa Sirnamekar) dan Pabuaran.

    Sementara itu, untuk wilayah yang terjadi longsor tersebar di delapan kecamatan mulai dari Simpenan, Cisolok, Nagrak, Sagaranten, Simpenan, Palabuhanratu, Warungkiara dan Lengkong.

    Atas kejadian tersebut, Hadi menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan warga dan bangunan yang terdampak akibat bencana itu.

    “BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan assessment,” pungkas Hadi.

  • Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Tertutup Longsor

    Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Tertutup Longsor

    Sukabumi

    Bencana tanah longsor di Kecamatan Bantargadung mengakibatkan akses jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tertutup material longsor. Longsor itu dipicu cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal Desember.

    “Hujan deras yang turun sejak Selasa (3/12) hingga Rabu pagi mengakibatkan tebing tanah setinggi kurang lebih lima meter yang berada di pinggir jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tepatnya di Jalan Raya Bojonggaling longsor dan menutup akses jalan dari arah Sukabumi menuju Palabuhanratu maupun sebaliknya,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung Sihabudin di Sukabumi, dilansir Antara, Rabu (4/12/2024).

    Menurut Sihabudin, longsor diperkirakan terjadi pada Rabu sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bantargadung dan sekitarnya. Akibat dari kejadian itu, arus lalu lintas dari kedua arah hingga pukul 09.00 WIB belum normal.

    Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah berada di lokasi untuk membantu evakuasi material longsoran yang menutup akses jalan kendaraan. Hingga saat ini, baru satu arah yang bisa dilintasi kendaraan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan dari arah Sukabumi maupun Palabuhanratu, personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi melakukan buka tutup jalan.

    Untuk mempercepat proses evakuasi material longsor, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan instansi terkait untuk mengirimkan alat berat seperti backhoe.

    “Petugas gabungan masih berupaya menormalisasi akses jalan utama yang menghubungkan Sukabumi dengan Palabuhanratu dan diharapkan seluruh material longsoran yang menutup jalan bisa segera dievakuasi agar arus lalu lintas kembali normal,” ujarnya.

    Warga diimbau untuk waspada, apalagi hujan deras masih turun sehingga berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, dan angin kencang.

    (idh/imk)

  • Antisipasi Jalur Medan-Berastagi Longsor Lagi, Tebing Sembahe Bakal Dipotong
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        4 Desember 2024

    Antisipasi Jalur Medan-Berastagi Longsor Lagi, Tebing Sembahe Bakal Dipotong Medan 4 Desember 2024

    Antisipasi Jalur Medan-Berastagi Longsor Lagi, Tebing Sembahe Bakal Dipotong
    Editor
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merencanakan pemotongan jalur tebing di Sembahe-Berastagi untuk mengantisipasi
    longsor
    dan banjir di Kecamatan Sibolangit.
    Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, Selasa (3/12/2024).
    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut, Mulyono, mengatakan telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) mengenai kawasan rawan longsor di sepanjang Jalan
    Medan-Berastagi
    .
    Mulyono menjelaskan, karena Jalan Medan-Berastagi termasuk jalan nasional, koordinasi dengan Kementerian PUPR sangat diperlukan.
    “Ada beberapa solusi, salah satunya yaitu membuat shortcut kawasan rawan longsor untuk beberapa tikungan guna menghindari longsor. Kajian BBPJN juga sudah dilakukan untuk mengantisipasi longsoran,” ungkap Mulyono.
    Dia juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendapatkan izin dalam melakukan aktivitas di kawasan cagar alam guna mengatasi masalah longsor tersebut.
    Solusi Pemotongan Tebing dan Tembok Penahan Tanah
    Salah satu solusi yang diajukan adalah pemotongan tebing dan pembuatan tembok penahan tanah di sisi rawan longsor.
    “Terkait longsoran yang mempengaruhi lalu lintas jalan, banyak kajian yang diperlukan, sehingga kolaborasi antara geologi, instansi terkait, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat dibutuhkan,” jelas Mulyono.
    Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman, mendukung rencana tersebut dengan menyatakan bahwa pemotongan tebing merupakan salah satu solusi untuk mengurangi risiko longsor.
    Wiriya menambahkan, kemiringan tebing di kawasan tersebut mencapai 45 derajat, yang berpotensi menyebabkan longsor, terutama jika curah hujan tinggi.
    “Kami sarankan untuk mengurangi kemiringan tebing ini menjadi kurang dari 45 derajat melalui pemotongan,” kata Wiriya.
    Sebagai informasi, longsor di jalur Medan-Berastagi beberapa waktu lalu menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan 23 orang luka-luka.
    Jalur tersebut sempat ditutup sejak 26 November 2024 dan baru dibuka kembali pada Senin (2/12/2024) untuk kendaraan.
     
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul PUPR Sumut Rencanakan Potong Tebing Sembahe-Berastagi, Antisipasi Longsor dan Banjir.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 4 Desember 2024: Langit Malam Indonesia Mayoritas akan Turun Hujan Ringan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 4 Desember 2024: Langit Malam Indonesia Mayoritas akan Turun Hujan Ringan – Page 3

    Warga Sulut diminta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat yang dapat disertai petir berpotensi melanda wilayah Sulut.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, Senin (2/12/2024).

    Dia mengatakan, cuaca ekstrem hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang tersebut berpotensi melanda sebagian besar kabupaten dan kota di Sulut.

    Karena itu, Ben berharap warga tetap berhati-hati apabila melakukan aktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem.

    “Waspadai bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang bagi warga yang tinggal di bantaran sungai serta daerah terjal atau berbukit,” ujar Ben.

    Dia memaparkan, cuaca ekstrem melanda di wilayah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Kemudian di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Pada 3 Desember 2024, kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sedangkan di 4 Desember 2024, berpeluang terjadi di wilayah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Bagi warga yang merencanakan perjalanan agar memperhatikan peringatan dini ini,” ujar Ben.