Topik: longsor

  • Prediksi BMKG, Banten-Jabar Potensi Hujan Lebat Akhir Pekan Ini

    Prediksi BMKG, Banten-Jabar Potensi Hujan Lebat Akhir Pekan Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Lampung diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat dalam periode tiga hari ke depan, mulai Jumat (6/12) hingga Minggu (8/12). Simak prediksinya.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan potensi cuaca tersebut akibat dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah dampak bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten.

    “Khusus untuk dampak berupa ujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan diprediksi dapat mencapai sangat lebat disertai angin kencang ini diprediksi akan terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat hampir merata dan di Jabodetabek,” kata Dwikorita dalam konferensi pers, Kamis (5/12).

    Merujuk laporan BMKG, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya di sekitar 9,5 derajat Lintas Selatan dan 105,0 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa.

    Kendati begitu, menurut BMKG secara umum potensi bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cukup rendah. Begitu juga untuk periode 48 hingga 72 jam ke depan.

    Selain itu, fenomena itu juga bisa menimbulkan angin kencang disertai dengan kilat dan petir.

    “Serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di wilayah Indonesia,” ucapnya.

    Dwikorita menyebut ketinggian gelombang laut hingga 1,25 hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di Samudra Hindia Selatan Bali hingga NTT.

    Sebelumnya Dwikorita juga telah mengingatkan potensi banjir bandang seperti yang pernah terjadi di empat tahun lalu.

    Kondisi itu karena musim hujan saat ini turut disertai fenomena La Nina meningkatkan curah hujan hingga 20 persen dari normalnya yang akan terjadi akhir tahun hingga awal 2025.

    “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan, dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah tersebut mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” kata Dwikorita kemarin.
    “Artinya selama mudik Nataru ini kebetulan berada atau menuju puncak musim hujan,” ucapnya kemudian.

    Faktor pemicu

    BMKG, dalam Prospek ‘Cuaca Mingguan Periode 3-9 Desember 2024’ memprediksi dalam beberapa hari ke depan, cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia seiring dengan puncak musim hujan.

    BMKG melaporkan berbagai fenomena atmosfer yang aktif akan mempengaruhi pola cuaca, memicu potensi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menimbulkan dampak serius seperti banjir, tanah longsor, hingga banjir lahar di sekitar gunung berapi aktif.

    Salah satu faktor yang memicu kondisi ini adalah keberadaan sirkulasi siklonik di Laut Natuna dan Samudra Hindia barat daya Banten. Fenomena ini memperkuat pengangkatan massa udara, sehingga mempercepat pembentukan awan hujan dengan intensitas lebat di wilayah sekitarnya.

    Selain itu, kombinasi beberapa dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta Low Frequency juga turut memperbesar peluang curah hujan lebat di wilayah barat dan tengah Indonesia.

    “Kondisi ini berpotensi memicu hujan dengan durasi yang lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

    Seiring dengan periode puncak musim hujan, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan yang tinggi dan dapat menyebabkan banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan.

    Hal lain yang perlu diperhatikan adalah potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini dan terus memantau informasi cuaca terkini,” ujar lembaga.

    (mnf/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga Maret-April 2025, Curah Hujan Meningkat 20 Persen – Page 3

    BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga Maret-April 2025, Curah Hujan Meningkat 20 Persen – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk memperbarui informasi prakiraan cuaca secara berkala selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini penting untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan lintas moda transportasi.

    “Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Kami meminta masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang selalu diperbarui. Peringatan dini akan disampaikan sepekan, tiga hari, hingga tiga jam sebelum potensi cuaca ekstrem,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

    BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan berlangsung hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen. Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge dari Siberia diproyeksikan aktif selama libur Nataru. Kedua fenomena ini dapat memperkuat intensitas dan volume hujan di berbagai wilayah.

    “Kondisi ini rawan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, atau longsor. Informasi cuaca berkala sangat penting untuk mendukung keselamatan selama perjalanan atau kunjungan ke destinasi wisata,” tambah Dwikorita.

    BMKG juga mengingatkan bahwa survei Kementerian Perhubungan memproyeksikan 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan selama Nataru, mayoritas menggunakan kendaraan pribadi yang lebih rentan terhadap dampak cuaca buruk.

    Untuk mendukung masyarakat, BMKG menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) dalam aplikasi InfoBMKG. Fitur ini memberikan informasi cuaca untuk jalur darat, laut, udara, serta pelabuhan dan penyeberangan.”Pengguna dapat mengecek peringatan dini, cuaca jalur mudik, hingga informasi gelombang dan penerbangan melalui aplikasi ini,” jelas Dwikorita.

     

  • 6 Titik Jalan Provinsi di Sukabumi Putus Imbas Longsor-Pergerakan Tanah

    6 Titik Jalan Provinsi di Sukabumi Putus Imbas Longsor-Pergerakan Tanah

    Jakarta

    Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Tercatat, ada enam titik akses jalan yang terputus akibat bencana ini.

    Pada kesempatan tersebut, Bey mengungkapkan bahwa bencana itu menyebabkan akses masyarakat terputus di beberapa titik. Jalan itu, kata dia, beberapa di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi Jabar.

    Berdasarkan data sementara yang tercatat oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, terdapat enam titik jalan utama milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terputus akibat bencana tanah longsor dan pergerakan tanah.

    “Kami rapat di dalam, yang pertama fokus pada evakuasi warga, yang kedua fokus kepada transportasi yang terputus oleh longsor dan ada beberapa jalan yang jembatannya terputus dan ketiga logistik,” kata Bey dilansir detikJabar, Kamis (12/5/2024).

    Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menambahkan, bahwa sejumlah ruas jalan dan jembatan mengalami kerusakan parah. Dia menargetkan, perbaikan akan selesai pada satu setengah bulan.

    “Untuk perbaikan jalan yang terputus, kami targetkan satu setengah bulan. Di lokasi bencana, ada enam titik jalan provinsi yang terputus,” kata Bambang.

    6 Titik Jalan Provinsi di Sukabumi Putus Imbas Longsor-Pergerakan Tanah

    Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Tercatat, ada enam titik akses jalan yang terputus akibat bencana ini.

    Pada kesempatan tersebut, Bey mengungkapkan bahwa bencana itu menyebabkan akses masyarakat terputus di beberapa titik. Jalan itu, kata dia, beberapa di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi Jabar.

    Berdasarkan data sementara yang tercatat oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, terdapat enam titik jalan utama milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terputus akibat bencana tanah longsor dan pergerakan tanah.

    “Kami rapat di dalam, yang pertama fokus pada evakuasi warga, yang kedua fokus kepada transportasi yang terputus oleh longsor dan ada beberapa jalan yang jembatannya terputus dan ketiga logistik,” kata Bey dilansir detikJabar, Kamis (12/5/2024).

    Dia mengatakan, posko utama sudah dibangun di Palabuhanratu. Tujuannya, kata dia, untuk memusatkan logistik serta bantuan. Adapun bagi daerah yang terisolir dapat diantarkan melalui jalur air.

    Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menambahkan, bahwa sejumlah ruas jalan dan jembatan mengalami kerusakan parah. Dia menargetkan, perbaikan akan selesai pada satu setengah bulan.

    “Untuk perbaikan jalan yang terputus, kami targetkan satu setengah bulan. Di lokasi bencana, ada enam titik jalan provinsi yang terputus,” kata Bambang.

    (rdp/idh)

  • TNI AU bantu proses evakuasi pasca banjir dan longsor di Cianjur

    TNI AU bantu proses evakuasi pasca banjir dan longsor di Cianjur

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AU melalui Lanud Husein Sastranegara membantu proses evakuasi dan pembenahan akibat bencana banjir dan tanah longsor di Desa Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat.

    Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Kamis dijelaskan bahwa bantuan itu diberikan TNI AU dalam rangka menjalankan salah satu tugas utama yakni menunaikan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

    “Pengiriman personel ini sesuai dengan instruksi pimpinan TNI untuk bertindak cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana alam” kata Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Alfian dalam siaran pers tersebut.

    Alfian mengatakan proses evakuasi dan pembenahan yang dilakukan jajarannya baru dimulai ini. Mereka menyisir dari berbagai sisi lokasi untuk memudahkan proses evakuasi.

    Tidak hanya memberikan bantuan personel untuk proses evakuasi, pihaknya juga memberikan dukungan moral bagi para korban untuk memulihkan psikologis yang terdampak akibat peristiwa bencana tersebut.

    “Mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, serta memberikan semangat agar bisa bangkit kembali,” kata Alfian.

    Tidak lupa jajaran Lanud juga memberikan bantuan pangan berupa beberapa kardus mie instan dan air mineral untuk memenuhi kebutuhan korban di tempat pengungsian.

    Alfian memastikan pihaknya akan menyiagakan pasukan di lokasi bencana selama masih dibutuhkan masyarakat dan pemerintah kota setempat. Dengan adanya keterlibatan personel Lanud, diharapkan proses evakuasi di lokasi bisa berjalan dengan lancar dan maksimal.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menerapkan status darurat bencana alam selama satu pekan ke depan, seiring bencana yang terjadi di 11 kecamatan seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, dalam satu hari dampak curah hujan deras.

    Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Rabu (4/12) mengatakan dengan banyaknya bencana yang terjadi dalam kurun waktu satu hari akibat curah hujan yang tinggi, terutama di wilayah selatan Cianjur, dinilai sudah masuk dalam status darurat bencana.

    “Kalau dari penilaian tentu sudah masuk dalam darurat bencana seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang terjadi dalam satu hari di belasan kecamatan. Untuk surat dan penetapan resminya sudah dibuat BPBD,” katanya.

    Curah hujan dengan intensitas tinggi di Cianjur diprediksi akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Karena itu pihaknya meminta masyarakat di seluruh wilayah meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.

    Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya mengatakan akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12) menyebabkan 11 kecamatan di wilayah selatan Cianjur dikepung bencana alam seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang terjadi di 27 titik.

    “Laporan sementara yang masuk hingga Rabu pukul 15.00 WIB tercatat ada empat titik bencana longsor, enam titik bencana banjir, dan 17 titik bencana pergerakan tanah terjadi di Cianjur terutama di wilayah selatan,” katanya.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • 110 KK Terendam Banjir Setinggi 2 Meter di Kecamatan Agrabinta Cianjur

    110 KK Terendam Banjir Setinggi 2 Meter di Kecamatan Agrabinta Cianjur

    JABAR EKSPRES – Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Jawa Barat melakukan evakuasi terhadap 110 Kepala Keluarga yang terdiri dari 296 jiwa, warga Desa Mekarsari, kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur yang terdampak banjir setinggi dua meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusuma Wijaya mengatakan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur, termasuk Agrabinta, membuat pihaknya meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian.

    ‘’Ini sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana alam seperti banjir dan longsor susulan kembali terjadi seiring curah hujan masih tinggi melanda Cianjur hingga tiga hari ke depan berdasarkan informasi BMKG,’’ katanya.

    BACA JUGA: Lembaga Pemantau Kritik Anjloknya Partisipasi Pilwalkot Bandung, Ini Anggaran KPU

    Puluhan petugas gabungan dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) dalam relawan PMI Cianjur menyisir perkampungan warga untuk melakukan pendataan serta membantu proses evakuasi terhadap warga, khususnya balita dan lansia ke aula desa untuk sementara.

    Sebagian besar wilayah Cianjur hingga Rabu petang masih diguyur hujan, termasuk Kecamatan Agrabinta sehingga air bah yang mengenangi perkampungan warga semakin bertambah tinggi.

    Dua perahu karet milik BPBD Cianjur diturunkan untuk penanganan evakuasi lebih cepat.

    BACA JUGA: Segudang Manfaat Cuka Apel Jika Dikonsumsi dengan Benar, Begini Aturannya

    Asep menjelaskan debit air di Sungai Cibuni yang membentang di wilayah Agrabinta masih tinggi dan terus meluap, sehingga dengan cepatnya menggenangi perkampungan di Desa Mekarsari dan Desa Sukamanah.

    Ia melanjutkan, bencana alam banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, di mana sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara mereka yang dinilai aman dari banjir, karena meluapnya Sungai Cibala yang melintasi perkampungan.

    Puluhan petugas gabungan dikerahkan serta disiagakan di lokasi untuk membantu warga, terutama yang mengungsi, karena curah hujan sampai hari Rabu petang masih turun mengguyur wilayah selatan Cianjur. Selain itu, terjadi juga pergerakan tanah dan longsor di sejumlah titik.

    BACA JUGA: Pencairan Bantuan PKH dan BPNT Desember 2024 Sudah Disalurkan Bertahap di Beberapa Wilayah

  • Cuaca Besok Jumat 6 Desember 2024: Mayoritas Jabodetabek Akan Diguyur Hujan Siang Hari – Page 3

    Cuaca Besok Jumat 6 Desember 2024: Mayoritas Jabodetabek Akan Diguyur Hujan Siang Hari – Page 3

    Warga Sulut diminta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat yang dapat disertai petir berpotensi melanda wilayah Sulut.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, Senin (2/12/2024).

    Dia mengatakan, cuaca ekstrem hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang tersebut berpotensi melanda sebagian besar kabupaten dan kota di Sulut.

    Karena itu, Ben berharap warga tetap berhati-hati apabila melakukan aktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem.

    “Waspadai bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang bagi warga yang tinggal di bantaran sungai serta daerah terjal atau berbukit,” ujar Ben.

    Dia memaparkan, cuaca ekstrem melanda di wilayah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Kemudian di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Pada 3 Desember 2024, kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sedangkan di 4 Desember 2024, berpeluang terjadi di wilayah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Bagi warga yang merencanakan perjalanan agar memperhatikan peringatan dini ini,” ujar Ben.

  • Banjir dan Longsor Sukabumi, Akses Wisata Terputus hingga Proses Evakuasi Ibu dan Anak dari Banjir

    Banjir dan Longsor Sukabumi, Akses Wisata Terputus hingga Proses Evakuasi Ibu dan Anak dari Banjir

    Banjir yang merendam fasilitas kesehatan di Kecamatan Palabuhanratu, membuat seorang ibu dan bayinya perlu dievakuasi. Aksi heroik itu dilakukan Kasat Samapta Polres Sukabumi, AKP Dadi.

    Momen dramatis video berdurasi 20 detik yang merekam proses evakuasi ibu dan bayi dari Puskesmas Palabuhanratu, dan aksi itu mendapat apresiasi dari masyarakat. Banjir yang dipicu oleh luapan Sungai menggenangi kawasan Puskesmas Palabuhanratu, menyebabkan sejumlah orang terjebak tanpa akses keluar. 

    Dalam video itu terlihat AKP Dadi memimpin langsung proses evakuasi. Ia secara seksama menarik sang ibu yang menggendong bayi di tengah arus banjir yang cukup deras. Meski menghadapi tantangan berupa arus air yang kuat, evakuasi berjalan sukses.  

    “Saat itu, arus sangat deras dan banjir sudah mencapai dada orang dewasa. Para petugas memprioritaskan evakuasi ibu dan bayi tersebut karena situasinya cukup mengkhawatirkan. Langsung di tandu oleh petugas dan dapat dievakuasi ke area jauh dari rendaman banjir,” ujar Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rohman.  

    Selain itu, ada juga seorang ibu yang terjebak dari derasnya banjir tersebut. Tanpa ragu para petugas pun mengevakuasi menggunakan tandu lantaran kondisinya tidak memungkinkan berjalan. 

    Warga yang menyaksikan momen tersebut mengaku tak kuasa menahan rasa haru. “Terima kasih kepada petugas yang sudah membantu menyelamatkan mereka. Situasinya sangat sulit, tetapi mereka tetap sigap dan berani,” kata Tuti (42), salah satu warga setempat.   

    Hingga kini, banjir di wilayah Palabuhanratu masih dalam penanganan. Tim gabungan dari Polres Sukabumi, TNI, BPBD, dan Basarnas terus bersiaga untuk memastikan keselamatan warga di lokasi terdampak. 

     

     

  • Polda Jabar Kerahkan Brimob untuk Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Desember 2024

    Polda Jabar Kerahkan Brimob untuk Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi Bandung 4 Desember 2024

    Polda Jabar Kerahkan Brimob untuk Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Polda Jawa Barat (Jabar) telah menerjunkan tiga tim
    Brimob
    yang didukung oleh anggota Polres
    Sukabumi
    untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak
    bencana hidrometeorologi
    di Kabupaten Sukabumi.
    Penugasan ini dilakukan pada Rabu (4/12/2024).
    “Tiga tim Brimob Polda sudah dikerahkan untuk membantu Polres Sukabumi dalam penanggulangan bencana,” ungkap Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dihubungi.
    Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (2/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) telah memicu bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
    Sebanyak 20 kecamatan dilaporkan terdampak oleh bencana tersebut.
    Menurut data yang tercatat oleh
    Polda Jabar
    , sekitar 85 kepala keluarga (KK) atau 201 jiwa terpengaruh oleh bencana ini.
    “Dari korban itu, data mengungsi ada 46 KK, 93 jiwa,” jelas Jules.
    Ketiga tim Brimob Polda Jabar dikerahkan di tiga lokasi bencana.
    Mereka akan bekerja sama dengan instansi lain untuk melakukan evakuasi, salah satunya di Jalur Palabuhanratu – Sagaranten, yang saat ini masih tertutup dan belum dapat dilalui.
    “Masih dalam upaya dari pihak kepolisian maupun instansi terkait, bersama-sama untuk melakukan evakuasi, terutama terhadap korban maupun upaya lain membantu penanganan bencana, baik banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang,” tambah Jules.
    Jules menilai bahwa peristiwa bencana di wilayah Sukabumi ini cukup berat, terutama di daerah yang masih terendam banjir dengan banyak rumah tergenang air deras.
    Pihak kepolisian, instansi terkait, dan pemerintah daerah setempat tengah berupaya keras untuk menyelamatkan para korban.
    “Bersama-sama berusaha yang utama bagaimana menyelamatkan para korban, khususnya yang tertimpa longsoran dan banjir, agar dapat dievakuasi,” tegasnya.
    Dalam bencana tanah longsor ini, dilaporkan terdapat dua orang korban yang tertimbun; satu orang telah ditemukan, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bencana Alam Melanda Kabupaten Sukabumi, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

    Bencana Alam Melanda Kabupaten Sukabumi, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

    Sukabumi, Beritasatu.com – Bencana longsor, banjir hingga pergerakan tanah serta pohon tumbang melanda di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat hujan yang terjadi selama tiga hari secara terus menerus. Akibat bencana tersebut, dilaporkan terdapat dua korban jiwa.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan, ada 20 kecamatan terdampak dengan sebaran di 27 desa. Bencana tesebut yakni banjir, longsor hingga pergerakan tanah dan pohon tumbang terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Sukabumi.

    “Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata di seluruh wilayah. Akibatnya, 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana,” ujar kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena kepada awak media, Rabu (4/12/2024).

    Adapun kecamatan paling terdampak terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten. Sedikitnya 177 kepala keluarga mengungsi, 20 rumah terendam, delapan rumah dan delapan kendaraan roda empat hanyut terbawa banjir.

    Sedangkan untuk bencana longsor, wilayah paling terdampak ada di Kecamatan Gegerbitung dan Simpenan. Dilaporkan ada satu orang yang tertimbun di Gegerbitung dan satu orang anak tertimpa lemari akibat longsor di Simpenan.

    “Saat ini pencarian masih berlangsung, kami terus bergerak untuk membantu warga,” jelasnya.

    Bencana pergerakan tanah juga terjadi di beberapa ruas jalan nasional maupun provinsi yang mana ada beberapa ruas jalan tidak bisa di lewati atau terputus.

    Pertama ada di jalan Provinsi Baros-Sagaranten, kemudian jalur Geopark Ciletuh terdampak. Satu jalur Simpenan-Loji terputus total dan beberapa jembatan di berbagai wilayah juga banyak yang terputus.

    “Geopark jalur Simpenan-Loji, titik longsornya di daerah Sangrawayan. Satu lagi jembatan Cisanti, Simpenan,” tuturnya.

    Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus mendata korban terdampak akibat bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan pohon tumbang.

  • Pengelola Tol Cipali Bersiap Antisipasi Kecelakaan saat Libur Nataru

    Pengelola Tol Cipali Bersiap Antisipasi Kecelakaan saat Libur Nataru

    Bisnis.com, CIREBON – Operator jalan bebas hambatan PT Astra Tol Cipali melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan lalu lintas pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Direktur Operasional Astra Tol Cipali Rinaldi,menjelaskan persiapan menyeluruh ini dilakukan dengan melibatkan Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait lainnya. 

    “Rencana yang telah disusun tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan sinergi ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan selama periode Nataru,” kata Rinaldi, Rabu (4/12/2024).

    Sebagai langkah awal, Astra Tol Cipali bersama kepolisian wilayah telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas. Strategi ini dibahas secara rinci dalam diskusi Tactical Floor Game (TFG) yang digelar pada Kamis, 21 November 2024.

    Melalui simulasi berbasis visual menggunakan papan permainan berskala besar, Astra Tol Cipali dan kepolisian memetakan titik rawan kemacetan serta jalur alternatif untuk mengurai kepadatan. 

    Mengantisipasi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi akibat peningkatan volume kendaraan, Astra Tol Cipali menggelar simulasi Vehicle Accident Rescue (VAR) pada 28-29 November 2024. 

    Latihan ini melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung, SAR Astra, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

    Simulasi berlangsung di Gerbang Tol Kertajati Utama dan melibatkan skenario kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan dengan lima korban. Petugas dari berbagai satuan, termasuk patroli jalan raya, ambulans, rescue, dan derek, dilatih untuk melakukan analisis situasi, memberikan pertolongan pertama, hingga mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan.

    “Praktik langsung seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan petugas di lapangan. Dengan latihan yang konsisten, penanganan kecelakaan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif,” jelas Rinaldi.

    Tidak hanya pada sisi operasional, Astra Tol Cipali juga memperkuat kesiapan jalur melalui inspeksi bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. 

    Survey jalur yang dilakukan pada 28 November 2024 ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh ruas tol dalam kondisi siap digunakan selama arus libur Nataru.

    Peningkatan infrastruktur menjadi fokus utama, termasuk normalisasi saluran air untuk mencegah banjir, perbaikan jalan, dan penguatan infrastruktur di titik rawan longsor. Layanan di rest area juga ditingkatkan, baik dari segi fasilitas maupun kapasitas, agar pengguna jalan dapat beristirahat dengan nyaman.

    Astra Tol Cipali juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai keselamatan berkendara melalui berbagai platform komunikasi. Informasi terkait rekayasa lalu lintas, jalur alternatif, dan lokasi layanan darurat akan disebarkan secara luas melalui media sosial dan aplikasi resmi Astra Tol Cipali.

    Selain itu, petugas di lapangan dilatih untuk memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan mengenai pentingnya mematuhi batas kecepatan dan menjaga konsentrasi selama berkendara, terutama di malam hari ketika risiko kecelakaan meningkat.

    Dengan serangkaian langkah strategis ini, Astra Tol Cipali optimis dapat menghadirkan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi masyarakat.