Topik: longsor

  • 7 Tsunami Masa Kuno dan Prasejarah yang Mengerikan

    7 Tsunami Masa Kuno dan Prasejarah yang Mengerikan

    Jakarta: Tsunami telah menjadi salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah, termasuk pada zaman kuno. Berikut adalah tujuh tsunami mengerikan dari masa lalu yang tidak hanya menghancurkan wilayah tetapi juga meninggalkan jejak sejarah yang abadi.
     
    1. Tsunami Abad 15 yang Menghancurkan Budaya Maori
    Pada abad ke-15, tsunami setinggi delapan lantai menghantam pesisir Selandia Baru, menghapus komunitas-komunitas Maori yang tinggal di sepanjang pantai

    Gelombang ini tidak hanya merenggut nyawa tetapi juga menghancurkan seni, teknologi perikanan, dan pengetahuan pelayaran mereka. Tanah yang tersisa menjadi terlalu asin untuk bercocok tanam, menyebabkan kelaparan massal dan penurunan budaya yang signifikan.
     
    2. Tsunami di New York pada 300 SM
    Wilayah yang kini menjadi New York City mengalami tsunami setinggi 4 meter sekitar 300 SM. Gelombang ini menyebarkan material laut seperti cangkang dan fosil ke Long Island dan New Jersey.

    Keberadaan nanodiamond menunjukkan bahwa tsunami ini kemungkinan dipicu oleh asteroid yang jatuh ke laut, menciptakan gelombang besar yang menghancurkan.
     
    3. Kehancuran Lebanon pada 551 M
    Tsunami dahsyat menghantam pesisir Lebanon setelah gempa besar mengguncang dasar laut Mediterania. Kota-kota seperti Tripoli dan Beirut hancur total, dengan korban tewas di Beirut saja mencapai 30.000 jiwa.

    Peristiwa ini mengingatkan kita pada risiko besar yang dihadapi wilayah tersebut akibat aktivitas seismik yang terus berlangsung hingga kini.
     
    4. Tsunami Alexandria pada 365 M
    Gempa di lepas pantai Yunani memicu tsunami yang menghancurkan pelabuhan Alexandria di Mesir. Gelombang ini menewaskan ribuan orang dan merusak 50.000 rumah.

    Bahkan, beberapa desa pertanian di sekitarnya hilang sepenuhnya. Tsunami ini juga meracuni tanah dengan air asin, membuat pertanian menjadi mustahil selama bertahun-tahun.
     
    5. Landslide dan Tsunami Fogo, 73.000 Tahun Lalu
    Di Cape Verde, tsunami setinggi 170 meter yang dihasilkan oleh tanah longsor vulkanik menghantam pulau Santiago.

    Batuan besar seberat 770 ton ditemukan jauh di atas permukaan laut, menjadi bukti kekuatan gelombang ini. Peristiwa ini menggarisbawahi potensi bahaya dari aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.
     
    6. Tsunami Doggerland, 8.000 Tahun Lalu
    Doggerland, tanah yang menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa, tenggelam sepenuhnya akibat tsunami yang dipicu oleh longsoran bawah laut dekat Norwegia.

    Gelombang setinggi 5 meter menghancurkan wilayah tersebut, memaksa penduduk terakhirnya untuk meninggalkan tanah mereka. Kini, Doggerland sepenuhnya berada di bawah Laut Utara.
     
    7. Tsunami Nea Potidea, 479 SM
    Tsunami ini dikenal sebagai “Gelombang Poseidon” dalam catatan Herodotus. Gelombang besar menghancurkan pasukan Persia yang menyerang Nea Potidea di Yunani.

    Penelitian modern menunjukkan adanya sedimen laut yang mendukung cerita ini, menjadikannya salah satu tsunami paling legendaris dalam sejarah.

    Tsunami kuno ini menunjukkan bahwa bencana alam telah memengaruhi peradaban manusia selama ribuan tahun.

    Dari kehancuran budaya hingga perubahan geografis, gelombang besar ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga.

    Baca Juga:
    Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: 5 Film Bertema Bencana Tsunami

    Jakarta: Tsunami telah menjadi salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah, termasuk pada zaman kuno. Berikut adalah tujuh tsunami mengerikan dari masa lalu yang tidak hanya menghancurkan wilayah tetapi juga meninggalkan jejak sejarah yang abadi.
     
    1. Tsunami Abad 15 yang Menghancurkan Budaya Maori
    Pada abad ke-15, tsunami setinggi delapan lantai menghantam pesisir Selandia Baru, menghapus komunitas-komunitas Maori yang tinggal di sepanjang pantai
     
    Gelombang ini tidak hanya merenggut nyawa tetapi juga menghancurkan seni, teknologi perikanan, dan pengetahuan pelayaran mereka. Tanah yang tersisa menjadi terlalu asin untuk bercocok tanam, menyebabkan kelaparan massal dan penurunan budaya yang signifikan.
     
    2. Tsunami di New York pada 300 SM
    Wilayah yang kini menjadi New York City mengalami tsunami setinggi 4 meter sekitar 300 SM. Gelombang ini menyebarkan material laut seperti cangkang dan fosil ke Long Island dan New Jersey.
     
    Keberadaan nanodiamond menunjukkan bahwa tsunami ini kemungkinan dipicu oleh asteroid yang jatuh ke laut, menciptakan gelombang besar yang menghancurkan.
     
    3. Kehancuran Lebanon pada 551 M
    Tsunami dahsyat menghantam pesisir Lebanon setelah gempa besar mengguncang dasar laut Mediterania. Kota-kota seperti Tripoli dan Beirut hancur total, dengan korban tewas di Beirut saja mencapai 30.000 jiwa.
    Peristiwa ini mengingatkan kita pada risiko besar yang dihadapi wilayah tersebut akibat aktivitas seismik yang terus berlangsung hingga kini.
     
    4. Tsunami Alexandria pada 365 M
    Gempa di lepas pantai Yunani memicu tsunami yang menghancurkan pelabuhan Alexandria di Mesir. Gelombang ini menewaskan ribuan orang dan merusak 50.000 rumah.
     
    Bahkan, beberapa desa pertanian di sekitarnya hilang sepenuhnya. Tsunami ini juga meracuni tanah dengan air asin, membuat pertanian menjadi mustahil selama bertahun-tahun.
     
    5. Landslide dan Tsunami Fogo, 73.000 Tahun Lalu
    Di Cape Verde, tsunami setinggi 170 meter yang dihasilkan oleh tanah longsor vulkanik menghantam pulau Santiago.
     
    Batuan besar seberat 770 ton ditemukan jauh di atas permukaan laut, menjadi bukti kekuatan gelombang ini. Peristiwa ini menggarisbawahi potensi bahaya dari aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.
     
    6. Tsunami Doggerland, 8.000 Tahun Lalu
    Doggerland, tanah yang menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa, tenggelam sepenuhnya akibat tsunami yang dipicu oleh longsoran bawah laut dekat Norwegia.
     
    Gelombang setinggi 5 meter menghancurkan wilayah tersebut, memaksa penduduk terakhirnya untuk meninggalkan tanah mereka. Kini, Doggerland sepenuhnya berada di bawah Laut Utara.
     
    7. Tsunami Nea Potidea, 479 SM
    Tsunami ini dikenal sebagai “Gelombang Poseidon” dalam catatan Herodotus. Gelombang besar menghancurkan pasukan Persia yang menyerang Nea Potidea di Yunani.
     
    Penelitian modern menunjukkan adanya sedimen laut yang mendukung cerita ini, menjadikannya salah satu tsunami paling legendaris dalam sejarah.
     
    Tsunami kuno ini menunjukkan bahwa bencana alam telah memengaruhi peradaban manusia selama ribuan tahun.
     
    Dari kehancuran budaya hingga perubahan geografis, gelombang besar ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga.
     
    Baca Juga:
    Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: 5 Film Bertema Bencana Tsunami
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Kapolri Imbau Pemudik Nataru Jangan Berkendara Lebih dari 8 Jam

    Kapolri Imbau Pemudik Nataru Jangan Berkendara Lebih dari 8 Jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada para pemudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 untuk tidak berkendara lebih dari 8 jam demi keselamatan berkendara.

    Sigit mengaku telah menyiapkan pos pengamanan (pospam), pos pelayanan (posyan) hingga rest area yang bisa digunakan para pengemudi untuk beristirahat.

    “Sehingga harapan kita kemampuan masyarakat untuk berkendara memaksimalkan 7 jam atau 8 jam, setelah itu kita harapkan apabila memang capek segera laksanakan istirahat sudah kita siapkan tempat-tempatnya kami juga sudah menyiapkan,” kata Sigit kepada wartawan di PTIK, Senin (16/12).

    Sigit menuturkan imbauan ini diberikan sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan selama arus mudik Nataru.

    Kata Sigit, sebagai antisipasi pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah rumah sakit rujukan di lokasi-lokasi rawan kecelakaan.

    “Rumah sakit rujukan dan juga petugas-petugas di lapangan kita siapkan apabila memang dibutuhkan untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan apabila terjadi kecelakaan,” ujarnya.

    Sigit juga memerintahkan jajarannya untuk mensosialisasikan kepada para masyarakat terkait batas kecepatan di wilayah rawan kecelakaan.

    Apalagi, lanjut dia, BMKG juga memprediksi curah hujan masih tinggi dan berpotensi menyebabkan bencana banjir hingga tanah longsor.

    “Ini tentunya juga kami himbau terkait dengan informasi di awal terhadap masyarakat sehingga kemudian pada saat terjadi hujan dan kemudian terjadi ombak tinggi, masyarakat sudah terinformasi lebih dulu sehingga paling tidak bisa mengurangi untuk tidak terjadi penumpukan di wilayah dermaga,” tutur dia.

    Sebelumnya, Polri memprediksi puncak arus mudik perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024.

    “Prediksi arus mudik kemungkinan akan terjadi di sekitar tanggal 21 Desember karena itu kegiatan mudik yang kemungkinan mencapai puncaknya karena anak sekolah saat itu juga sudah libur,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan di PTIK, Senin (16/12).

    “Dan kemudian tanggal 28 Desember puncak arus mudik kedua,” imbuhnya.

    Sigit juga mengatakan berdasarkan survei, jumlah pemudik akan yang melakukan perjalanan diprediksi mengalami peningkatan sebesar 2,83 persen atau kurang lebih sebanyak 110,6 juta orang.

    (dis/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Telkom Ungkap 409 Titik Rawan Jelang Nataru 2025, Ini Lokasinya

    Telkom Ungkap 409 Titik Rawan Jelang Nataru 2025, Ini Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkom Group akan berfokus pada jaringan dan operasional selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dengan begitu memastikan layanan akan tetap normal dalam periode tersebut.

    “Secara preventif kita melakukan siaga 1, jadi kita freeze semua aktivitas di network kita untuk memastikan semua trafik normal,” jelas Direktur NITS Telkom, Herlan Wijanarko dalam konferensi pers persiapan jaringan Nataru di kantor Telkom, Senin (16/12/2024).

    Dia menjelaskan ini dilakukan agar layanan normal dan meminimalisir anomali. Freeze network itu akan dilakukan pada 23 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 mendatang.

    Patroli juga dilakukan pada sejumlah wilayah. Misalnya terdapat bencana akan langsung bisa diantisipasi.

    “Jadi jalur-jalur optik kita ini rawan oleh proyek, oleh longsor. Patroli lebih intensif. Dan seandainya tereskalasi ada tanda bencana longsor, kita aktifkan krisis manajemen. Itu struktur organisasi adhoc untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana seperti gunung berapi, longsor, banjir,” jelasnya.

    “Karena dampak dari bencana itu biasanya lebih dari sekedar layanan. Jadi termasuk dampaknya ke masyarakat. Termasuk dampaknya ke karyawan, dampaknya ke instalasi kita,” kata Herlan menambahkan.

    Secara khusus selama momen Nataru, Telkom telah mengidentifikasi 409 titik keramaian. Ini tersebar di semua wilayah dan akan diakomodasi jaringannya.

    “Ini jumlah point of interest-nya masing-masing ada area akomodasi, public service, SPBU, rest area, stasiun, pelabuhan,” ungkapnya.

    Berikut pembagian 409 Point of Interest Telkom selama Natal dan Tahun Baru:

    Sumatera (Sumatera bagian Utara, Tengah, dan Selatan)

    1. Special Area (mall, alun-alun, dan crowd area): 91

    2. Transportation: 23

    3. Mudik Route: 3

    4. Residential: –

    5. Religion: –

    Jabotabek-Jabar

    1. Special Area (mall, alun-alun, dan crowd area): 72

    2. Transportation: 3

    3. Mudik Route: 4

    4. Residential: 1

    5. Religion: –

    Jawa-Bali Nusa Tenggara

    1. Special Area (mall, alun-alun, dan crowd area): 124

    2. Transportation: 8

    3. Mudik Route: 8

    4. Residential: –

    5. Religion: –

    Kalimantan, Sulawesi, Maluku Papua

    1. Special Area (mall, alun-alun, dan crowd area): 52

    2. Transportation: 10

    3. Mudik Route: 8

    4. Residential: 8

    5. Religion: 1

    (fab/fab)

  • BPBD Magetan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Status Siaga Tunggu Teken Pj Bupati

    BPBD Magetan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Status Siaga Tunggu Teken Pj Bupati

    Magetan (beritajatim.com) – Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, terus memantau perkembangan potensi bencana di sejumlah wilayah, khususnya di Kecamatan Kartoharjo, Desa Jajar dan Desa Ngelang, Senin (16/12/2024). Pemantauan dilakukan di aliran Sungai Ulo yang menunjukkan kenaikan debit air akibat curah hujan tinggi pada Minggu (15/12/2024) sore hingga malam hari.

    “Kami selalu mengupdate perkembangan kebencanaan, terutama di wilayah Magetan. Saat ini wilayah Ponorogo dan Ngawi sudah terdampak banjir. Maka, kami mengantisipasi potensi serupa di Magetan, khususnya di Kartoharjo,” ujar Eka Wahyudi.

    Berdasarkan hasil pantauan sementara, debit air di Sungai Sidodadi yang berad a di Desa Ngelang, cenderung meningkat. Air mulai masuk ke area persawahan dan pekarangan di RT 4, namun belum memasuki pemukiman. Eka menjelaskan bahwa aliran air di sungai tersebut bersifat lokal, meskipun tetap perlu diwaspadai. Potensi limpasan dari Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun dan wilayah Ngawi juga menjadi perhatian, terutama jika debit air meningkat secara signifikan.

    Untuk mengantisipasi potensi bencana, BPBD Magetan telah mengaktifkan posko kesiagaan di tingkat kabupaten. Eka menambahkan bahwa opsi untuk mendirikan pos pantau di dua titik strategis sedang dipertimbangkan, salah satunya di wilayah atas yang rawan longsor.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi cuaca ekstrem. Eka menyarankan agar masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. Selain itu, masyarakat diminta untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG sebagai panduan dalam beraktivitas.

    “Jika ditemukan penyumbatan aliran air atau potensi bahaya lain, masyarakat diharapkan dapat melakukan tindakan awal secara mandiri dan segera melaporkan kepada pihak terkait,” tambahnya.

    Saat ini, BPBD Magetan tengah mengusulkan penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi kepada Bupati Magetan. Masa siaga ini direncanakan berlangsung selama 135 hari, hingga Maret 2025, karena puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2025.

    “Dengan status siaga darurat bencana, langkah-langkah peningkatan kewaspadaan bisa dilakukan. Jika bencana meluas, status ini dapat ditingkatkan menjadi darurat bencana,” kata Eka.

    BPBD Magetan terus mengoptimalkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, demi keselamatan masyarakat di wilayahnya. [fiq/kun]

  • Pj Gubernur Sulsel Zudan Akui Baru Kali Ini Rujabnya di Makassar Kebanjiran

    Pj Gubernur Sulsel Zudan Akui Baru Kali Ini Rujabnya di Makassar Kebanjiran

    ERA.id – Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Abdul Malik Faisal mengunjungi sejumlah titik banjir di Kota Makassar.

    Salah satu titik yang dikunjungi yakni di Rumah Sakit Faisal yang membuat sejumlah pasien harus dievakuasi.

    “Alhamdulillah, banjir di RS Islam Faisal sudah surut, juga para pengungsi tertangani dengan baik dan malam ini saya berkeliling Makassar bersama Pak Kadis sosial, hampir di semua titik banjir sudah mulai surut. Alhamdulillah,” kata Zudan dalam keterangannya diterima di Makassar, Senin (16/12/2024).

    Ia mengungkapkan, halaman Rumah Jabatan Gubernur Sulsel juga kebanjiran, dan ini untuk pertama kalinya terjadi. Air juga banyak masuk ke halaman rumah jabatan karena yang di belakang saluran airnya penuh, kemudian rumah jabatan ini halamannya paling rendah dibandingkan dengan jalanan di depan rumah jabatan di belakang, sehingga air mudah masuk.

    Yang lebih penting, kata Zudan, adalah kesiapan seluruh masyarakat Sulsel dengan datangnya musim hujan.

    “Mari seluruh masyarakat Sulsel, masing-masing saluran airnya dikeruk, masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk mempersiapkan diri dengan baik. Apalagi kalau di Kota Makassar ini air laut juga pasang, maka air akan banyak menggenang,” pesannya.

    “Kepada seluruh pengendara kendaraan bermotor, untuk mengambil jalur alternatif dan tidak memaksakan ketika ada genangan air,” sambungnya.

    Kepada seluruh OPD terkait, seperti Dinas PU, Dinas PSDA, BPBD, Prof Zudan menginstruksikan untuk terus siaga melindungi masyarakat.

    Para kepala daerah juga diminta untuk memperhatikan surat edaran yang telah dikirimkan, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor, maupun bencana ikutan lainnya.

    “Beberapa pekan lalu sudah saya kirimkan surat edarannya agar kepala daerah mempersiapkan menghadapi cuaca ekstrim. Di antaranya, untuk membersihkan saluran air, mengajak masyarakat untuk waspada, kemudian mencegah kerusakan yang lebih parah dari bencana banjir ini dengan memitigasi yang lebih baik, juga menghindari daerah-daerah yang rawan tanah longsor,” katanya menguraikan.

  • 9 Titik Wilayah Longsor di Pacitan, Jalur Selatan Jatim-Jateng Terputus

    9 Titik Wilayah Longsor di Pacitan, Jalur Selatan Jatim-Jateng Terputus

    Liputan6.com, Pacitan – Terjadi bencana tanah longsor di sembilan titik di wilayah perbatasan antara Pacitan-Wonogiri. Akibat dari longsor tersebut akses jalur provinsi Jawa Timur-Jawa Tengah.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Jawa Timur berupaya menangani material longsor yang menutup ruas jalan privinsi tersebut dengan mengerahkan sejumlah alat berat.

    BPBD Pacitan menyebut longsor terjadi pada Minggu malam, salah satunya di RT 01 RW 05 Dusun Semen, Desa Gondang, Kecamatan Nawangan.

    “Untuk jalur Arjosari (Pacitan) ke Purwantoro (Wonogiri), sementara terdata ada sembilan titik longsor. Saat ini kendaraan belum bisa melintas,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Anggono, Minggu (15/12/2024).

    Daite Suryo mengatakan penanganan material longsor melibatkan sejumlah unsur, yaitu BPBD, TNI/Polri, warga, serta sukarelawan.

    Menurutnya, tumpukan material longsor yang cukup tebal memerlukan pengerahan alat berat untuk mempercepat proses pembukaan jalan.

    “Sebagian titik sudah berhasil dibersihkan, tetapi beberapa lokasi masih dalam proses karena medan cukup sulit,” jelas Radite.

     

  • 6 Wilayah Rawan Banjir di Jawa Timur Sepanjang Desember 2024

    6 Wilayah Rawan Banjir di Jawa Timur Sepanjang Desember 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyampaikan data potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur dan Bali.

    Dalam kunjungannya ke kantor Gubernur Jawa Timur dan Bali Dwikorita memberikan data terkait fenomena cuaca yang dipengaruhi oleh La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.

    “Kondisi global ini meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Bali. Meski fenomena ini diprediksi netral pada awal 2025, masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi,” ujar Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG.

    BMKG mencatat bahwa intensitas curah hujan tinggi di Jawa Timur pada Desember 2024 akan mencapai peluang curah hujan menengah (51-150 mm) lebih dari 70%, sementara curah hujan tinggi (151-300 mm) lebih dari 60%.

    Wilayah yang diprediksi rawan banjir meliputi:

    � Blitar: Kecamatan Gandusari, Nglegok

    � Gresik: Kecamatan Sangkapura, Tambak

    � Jember: Kecamatan Bangsalsari, Panti, Sumberbaru, Tanggul

    � Malang: Kecamatan Ngantang

    � Pacitan: Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Pringkuku

    � Probolinggo: Kecamatan Krucil, Tiris

    Selain itu, gelombang tinggi 1,25-2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Jawa Timur, mencakup Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Banyuwangi.

    Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan langkah antisipasi. “Kami siap berkoordinasi dengan BMKG dan lembaga terkait untuk memitigasi dampak bencana. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, dan kami mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan proaktif dalam upaya pencegahan,” katanya.

  • Nataru Dibayangi Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Digelar di Jabar dan Jateng

    Nataru Dibayangi Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Digelar di Jabar dan Jateng

    loading…

    Operasi Modifikasi Cuaca digelar di kawasan Jabar dan Jateng untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Foto/BNPB

    JAKARTA – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) digelar di kawasan Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Operasi ini memanfaatkan teknologi penyemaian garam di awan comulonimbus untuk mengendalikan curah hujan.

    Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan BNPB untuk menghadapi potensi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Melalui OMC diharapkan intensitas hujan dapat dikendalikan sehingga banjir serta tanah longsor bisa dicegah.

    “Indikator keberhasilan OMC ini bisa dilihat dari adanya pengurangan curah hujan yang signifikan di wilayah target pada 11 Desember hingga 14 Desember 2024,” kata kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Senin (16/12/2024).

    Sebelum pelaksanaan, tim BNPB bersama dengan BMKG dan BPBD mengadakan briefing mendalam untuk memastikan langkah-langkah yang diambil tepat sasaran.

    Berdasarkan prediksi Global Forecast System (GFS), wilayah Jawa Tengah, khususnya daerah seperti Demak, Blora, Salatiga, dan Banjarnegara, diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas 14-32 mm per hari.

    Dalam konteks ini, OMC menjadi strategi mitigasi yang diperlukan untuk mencegah dampak bencana yang lebih besar.

  • Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Selatan Terendam Banjir

    Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Selatan Terendam Banjir

    Makassar, Beritasatu.com – Hujan deras melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan membuat area rumah dinas gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir. Hal itu terlihat, saat penjabat (Pj) gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh melalui video amatir yang meninjau rumah dinasnya.

    Zudan Arif Fakrulloh yang mengenakan payung dengan celana digulung mencoba berkeliling di sekitar halaman rumah dinas. Melihat ketinggian air menggenangi lapangan futsal dan sekitarnya, ia memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi Sulsel Astina Abbas dan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang Pemprov Sulsel Andi Darmawan Bintang untuk segera melakukan penanganan.

    Zudan menyebut, asal air yang membanjiri rumah dinas gubernur Sulsel merupakan luapan drainase dari belakang rumah dinas, yakni Jalan Sungai Tangka dan Jalan Sungai Saddang.

    “Rumah jabatan ini halamannya paling rendah, dibandingkan dengan jalan di depan dan di belakang sehingga airnya masuk,” ujar Pj gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh, Minggu (15/12/2024).

    Meski area pekarangan rumah dinas banjir, tetapi tidak sampai masuk ke dalam ruang tamu rumah dinas.

    “Alhamdulillah sudah surut malam hari ini,” tuturnya.

    Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, pentingnya peran kepala daerah di Sulsel untuk mengantisipasi bencana alam baik banjir hingga tanah longsor.

    “Tolong memperhatikan, surat edaran yang sudah saya sampaikan untuk mengantisipasi bencana yang terkait curah hujan dengan intensitas tinggi. Mulai dari tanah longsor, banjir, maupun bencana lainnya,” jelasnya.

    Diketahui, sejak pagi hingga petang, Kota Makassar diguyur hujan yang mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan dan permukiman warga tergenang dengan ketinggian bervariatif.

    Sejumlah wilayah di Kota Makassar tergenang air terjadi pada beberapa titik. Naiknya air ke permukaan disebabkan meluapnya air dari drainase dan kanal-kanal ke jalanan hingga meluber ke permukiman warga.

  • 3.098 Rumah Rusak, 4.061 Jiwa Mengungsi

    3.098 Rumah Rusak, 4.061 Jiwa Mengungsi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi di Cianjur Selatan bertambah menjadi 3.098 unit membuat 1.309 kepala keluarga terdiri dari 4.061 jiwa mengungsi.

    Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan data terbaru pengungsi yang jumlahnya bertambah di 14 kecamatan terdampak seiring curah hujan yang masih tinggi serta pergerakan tanah yang terus meluas.

    “Pengungsi tersebar di 14 kecamatan, Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Cikadu, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung,” katanya mengutip Antara, Minggu (15/12).

    Pihaknya juga mencatat untuk sementara sekitar 3.098 unit rumah rusak terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi dengan rincian 701 rumah rusak berat, 835 rumah rusak sedang, dan 1.562 rumah rusak ringan.

    Hingga saat ini ungkap dia, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur masih terus mendata rumah terdampak bencana, sehingga kemungkinan jumlah rumah rusak akan terus bertambah tersebar di belasan kecamatan.

    “Pendataan dilakukan terkait bantuan stimulan dari pusat, nanti akan diverifikasi ulang sebelum diajukan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” katanya.

    Pihaknya juga mendata sejumlah infrastruktur terdampak seperti 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan rusak serta fasilitas umum yang rusak seperti 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 fasilitas pendidikan.

    “Kami akan terus memperbaiki data dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Cianjur, dengan harapan bantuan segera turun dan masyarakat terdampak dapat kembali ke rumah,” katanya.

    Sedangkan terkait Tanggap Darurat (TDB) pergerakan tanah yang masih berjalan, pihaknya sudah mendirikan dapur umur di 14 kecamatan termasuk mendirikan gudang logistik di Kecamatan Sukanagara, guna memudahkan pendistribusian logistik ke lokasi pengungsian yang tersebar di wilayah selatan.

    Bahkan posko kesehatan yang dibangun terus memberikan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi yang membutuhkan penanganan cepat dibantu sejumlah relawan bidang kesehatan termasuk mendatangi rumah pengungsian dan tenda darurat.

    (antara/DAL)

    [Gambas:Video CNN]