Topik: longsor

  • Puluhan KK Mengungsi Akibat Gunung Garu Sukabumi Longsor

    Puluhan KK Mengungsi Akibat Gunung Garu Sukabumi Longsor

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ratusan orang atau puluhan kepala keluarga (KK) yang berasal dari empat kampung di Desa Sirnasari, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengungsi setelah Gunung Garu longsor, Senin (23/12).

    “Kampung yang berada di Kecamatan Pabuaran yang terdampak bencana tersebut yakni Kampung Cijambu, Cipalahlang, Lemburpasir, dan Kampung Talaga,” kata Kepala Desa (Kades) Sirnasari Bangbang Gunawan, di Sukabumi, Senin, seperti dikutip dari Antara.

    Menurut Bangbang, total warga yang mengungsi mencapai 90 KK atau kurang lebih 250 jiwa. Mereka mengungsi di tiga lokasi berbeda seperti bangunan madrasah, sekolah, maupun masjid.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi Pemdes Sirnasari dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pabuaran memilih mengungsikan warga. Pasalnya, mereka khawatir terjadi longsor susulan yang bisa menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

    Ia menjelaskan, pemicu Gunung Garu longsor itu selain kondisinya sudah minim pepohonan juga dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan deras. Hal itu, katanya, saling terkait sehingga kondisi tanah menjadi labil dan akhirnya longsor.

    “Tanda-tanda akan terjadinya longsor sudah terlihat sejak pukul 11.00 WIB, sehingga warga sudah melakukan antisipasi dan bergegas menjauh. Tiga jam kemudian atau pukul 14.00 WIB, longsor pun benar-benar terjadi,” ujar Bangbang.

    Selain mengancam puluhan rumah warga, longsor juga berdampak terhadap 15 hektare lahan pertanian yang berada tepat di bawah kaki gunung tersebut. Pihak Pemdes Sirnasari mengimbau warga agar untuk sementara menjauhi lokasi demi keselamatan.

    (Antara/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Liburan Akhir Tahun di Bali? Waspadai Titik Rawan Macet Ini

    Liburan Akhir Tahun di Bali? Waspadai Titik Rawan Macet Ini

    Jakarta: Bali masih menjadi destinasi favorit saat libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.  Di momen libur panjang ini wisatawan perlu memperhatikan titik rawan kemacetan.

    Kepolisian Daerah Bali pun mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Bali saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 untuk menghindari jalur rawan macet. 

    “Para wisatawan agar menghindari jalur-jalur rawan macet dengan menggunakan aplikasi seperti Goggle Maps dan sejenisnya sebelum berwisata ke lokasi tertentu untuk memastikan situasi arus lalin yang akan dilalui lancar,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan dikutip dari Antara, Senin, 23 Desember 2024.

    Jansen mengatakan diperkirakan hampir 2,8 juta wisatawan baik lokal maupun asing akan berlibur di Bali saat Nataru. Hal ini juga akan berpengaruh pada pergerakan transportasi yang luar biasa dari satu tempat ke tempat lain.
     
    Menurut dia, pergerakan transportasi tersebut pasti akan menimbulkan gangguan kamtibmas, terutama kemacetan arus lalu lintas di beberapa wilayah. Lalu mana saja titik kemacetan yang harus diwaspadai oleh wisatawan?

    Adapun wilayah yang menjadi titik kemacetan, yakni Kuta, Kuta Utara, Kuta Selatan, Sanur, Sanggaran, Sesetan dan seputaran Kota Denpasar. Selain itu, Ubud, Sukawati, Tampaksiring, Tegallalang Gianyar maupun wilayah Tabanan seperti jalur Bedugul, termasuk mungkin Kintamani Bangli.
     

     
    Selain itu, Polda Bali mengingatkan wisatawan untuk menghindari ke lokasi rawan bencana. Pasalnya, Bali beberapa minggu terakhir mengalami cuaca sangat ekstrem, hujan berkepanjangan disertai angin kencang dan petir, terjadi bencana alam di beberapa lokasi seperti banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang.
     
    “Para wisatawan yang akan berlibur ke Bali agar menghindari berwisata ke lokasi rawan bencana, seperti pegunungan, sungai dan lokasi yang ada pepohonan rimbun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Jansen.

     

    Jakarta: Bali masih menjadi destinasi favorit saat libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.  Di momen libur panjang ini wisatawan perlu memperhatikan titik rawan kemacetan.
     
    Kepolisian Daerah Bali pun mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Bali saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 untuk menghindari jalur rawan macet. 
     
    “Para wisatawan agar menghindari jalur-jalur rawan macet dengan menggunakan aplikasi seperti Goggle Maps dan sejenisnya sebelum berwisata ke lokasi tertentu untuk memastikan situasi arus lalin yang akan dilalui lancar,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan dikutip dari Antara, Senin, 23 Desember 2024.
    Jansen mengatakan diperkirakan hampir 2,8 juta wisatawan baik lokal maupun asing akan berlibur di Bali saat Nataru. Hal ini juga akan berpengaruh pada pergerakan transportasi yang luar biasa dari satu tempat ke tempat lain.
     
    Menurut dia, pergerakan transportasi tersebut pasti akan menimbulkan gangguan kamtibmas, terutama kemacetan arus lalu lintas di beberapa wilayah. Lalu mana saja titik kemacetan yang harus diwaspadai oleh wisatawan?
     
    Adapun wilayah yang menjadi titik kemacetan, yakni Kuta, Kuta Utara, Kuta Selatan, Sanur, Sanggaran, Sesetan dan seputaran Kota Denpasar. Selain itu, Ubud, Sukawati, Tampaksiring, Tegallalang Gianyar maupun wilayah Tabanan seperti jalur Bedugul, termasuk mungkin Kintamani Bangli.
     

     
    Selain itu, Polda Bali mengingatkan wisatawan untuk menghindari ke lokasi rawan bencana. Pasalnya, Bali beberapa minggu terakhir mengalami cuaca sangat ekstrem, hujan berkepanjangan disertai angin kencang dan petir, terjadi bencana alam di beberapa lokasi seperti banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang.
     
    “Para wisatawan yang akan berlibur ke Bali agar menghindari berwisata ke lokasi rawan bencana, seperti pegunungan, sungai dan lokasi yang ada pepohonan rimbun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Jansen.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Jalan Negara Menuju IKN Amblas Sedalam 3 Meter, Libur Nataru Terganggu

    Jalan Negara Menuju IKN Amblas Sedalam 3 Meter, Libur Nataru Terganggu

    Kukar, Beritasatu.com – Bencana pergerakan tanah akibat hujan deras dan angin kencang selama dua hari terakhir menyebabkan jalan negara menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, longsor dan amblas hingga sedalam tiga meter. Insiden ini terjadi di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, dan telah mengganggu arus lalu lintas, terutama selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Longsornya jalan sepanjang 15 meter ini menyebabkan antrean panjang kendaraan, terutama truk roda sepuluh atau lebih, dari arah Balikpapan menuju IKN atau sebaliknya. Bahkan, dinding penahan jalan di kedua sisi juga ikut amblas, memperparah kondisi jalan.

    Hingga Senin (23/12/2024) sore, kondisi jalan yang amblas semakin parah sehingga petugas memberlakukan sistem one-way secara bergantian untuk mengurai kemacetan. Namun, hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang diizinkan melintas, sedangkan kendaraan berat masih dilarang karena risiko jalan semakin amblas.

    Maskur, seorang sopir truk roda sepuluh yang membawa alat berat, mengaku terjebak di lokasi sejak pukul 09.00 Wita hingga sore hari karena jalan negara menuju IKN amblas. Ia dan rekan-rekannya tak berani melintas karena khawatir jalan akan semakin rusak.

    “Jalan makin amblas. Jadi kami enggak berani ambil risiko. Solusinya ya pakai ferry saja untuk menuju IKN,” ujar Maskur kepada Beritasatu.com.

    Petugas Satlantas Polres Kutai Kartanegara mengimbau masyarakat, terutama sopir truk, untuk menggunakan jalur alternatif melalui kapal ferry di Pelabuhan Kariangau Balikpapan. Perbaikan jalan sedang diupayakan. Namun, kondisi tanah yang belum stabil membuat proses tersebut membutuhkan waktu.

    Amblasnya jalan negara menuju IKN menjadi tantangan besar, terutama di tengah meningkatnya arus kendaraan selama libur Nataru. Petugas terus bekerja untuk memastikan keselamatan pengguna jalan sambil mencari solusi jangka panjang untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

  • Dihadiri Presiden Prabowo, Puncak Natal Nasional 2024 Digelar di GBK dan Undang 12.000 Umat

    Dihadiri Presiden Prabowo, Puncak Natal Nasional 2024 Digelar di GBK dan Undang 12.000 Umat

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih akan menghadiri acara puncak perayaan Natal nasional 2024. Acara ini akan diselenggarakan di Indonesia Arena, kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada Sabtu (28/12/2024) mulai pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024 Thomas Djiwandono menyampaikan, kegiatan ini juga akan dihadiri pimpinan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), para tokoh-tokoh lintas agama, serta 12.000 umat Kristiani.

    “Bapak Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir bersama jajaran pimpinan kementerian dan lembaga negara, pimpinan KWI dan PGI serta para tokoh-tokoh lintas agama. Diharapkan, kegiatan ini akan dihadiri sekitar 12.000 orang,” ungkapnya dalam konferensi pers persiapan jelang perayaan Natal nasional 2024 di Gedung KWI Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Masyarakat yang ingin mengikuti perayaan Natal nasional 2024 ini dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu. Panitia juga akan menyediakan layar besar di dua area GBK untuk mengakomodasi masyarakat yang tidak tertampung. Selain itu, masyarakat bisa mengikuti secara daring.

    Lebih lanjut, Thomas mengungkapkan, tema perayaan Natal nasional 2024 ini adalah “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”. Ia menjelaskan, tema tersebut diambil dari penggalan ayat Alkitab, Lukas Bab 2 ayat (15). Dia berharap, tema ini akan menjadi simbol harapan, keadilan, dan kesejahteraan bagi umat dan bangsa.

    Implementasi tema perayaan Natal nasional 2024 ini diwujudkan melalui beberapa aksi kemanusiaan dan ekologis di sejumlah daerah.

    Bakti sosial kemanusiaan dilakukan di Timika, Provinsi Papua Tengah dan Asmat, Provinsi Papua Selatan. Bakti sosial ekologis di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Bakti sosial kemanusiaan bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Serta, bakti sosial kemanusiaan bagi korban letusan gunung Lewatobi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kemudian, dilaksanakan juga seminar Natal nasional dengan tema gereja berjalan bersama negara, semakin beriman, humanis, dan ekologis. Melalui seminar ini gereja dapat berinteraksi dengan negara untuk mewujudkan visi yang sama, yakni memajukan kesejahteraan bersama mengentaskan permasalahan sosial yang masih terus ada serta mengupayakan pola interaksi antara manusia dan lingkungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan,” paparnya.

    Terakhir, Thomas mengatakan, kegiatan perayaan Natal nasional 2024 yang diikuti oleh puluhan ribu umat yang merayakan ini, merupakan bukti kuatnya toleransi dan kerukunan di Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

    “Keberagaman di Indonesia terefleksikan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini harus senantiasa diterapkan dan dijalankan salah satunya dalam kehidupan beragama, nilai-nilai kebangsaan, dan kerukunan antar umat beragama menjadi dasar dari perayaan Natal nasional 2024,” ujarnya.

  • Baru Diresmikan, Pagar GOR Kedungadem Bojonegoro Ambruk

    Baru Diresmikan, Pagar GOR Kedungadem Bojonegoro Ambruk

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pagar Gedung Olahraga (GOR) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro roboh. Tembok pagar yang roboh diduga karena terdampak sungai di depan bangunan longsor usai diterjang arus yang deras.

    Bangunan yang diperuntukkan menunjang bakat olahraga warga di Kecamatan Kedungadem tersebut baru diresmikan oleh Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto pada 15 Desember 2024 bersamaan dengan beberapa bangunan lain di GOR Utama Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.

    “Kita baru menerima laporan kemarin sore dan memang pagar depan GOR ambruk usai di daerah kami terjadi hujan lebat,” ujar Kepala Desa (Kades) Sidomulyo Kecamatan Kedungadem, Hari Agus, Senin (23/12/2024).

    Hari Agus menambahkan, saat pembangunan GOR pihak kontraktor maupun dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro tidak pernah berkomunikasi dengan pemerintah desa. Sehingga, dalam perencanaan tempat tidak ada kajian bersama dengan Pemdes.

    “Sehingga kita tidak bisa memberitahukan bahwa arus sungai depan bangunan GOR itu deras atau tidak. Mereka kan tidak tahu,” jelas Hari Agus.

    Pembangunan GOR Kedungadem itu, sesuai data di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bojonegoro dilakukan 2022 melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) dengan nilai anggaran sebesar Rp2,1 miliar. Hasil lelang dimenangkan oleh CV Devissa Utama yang beralamatkan di Desa Megale Kecamatan Kedungadem Bojonegoro.

    Pada 2024, Pemkab Bojonegoro melalui Dinpora kembali melakukan lelang terbuka dalam pembangunan GOR Kedungadem. Dari data LPSE Bojonegoro menyebutkan pembangunan GOR Kedungadem dimenangkan oleh CV Mulya Jaya Prima yang beralamatkan di Jalan Melati, Wisma Indah Timur, Kelurahan Ledokkulon dengan nilai kontrak Rp1,5 miliar.

    Menanggapi hal itu, Wakil Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro Sukur Prianto menyayangkan kondisi GOR Kedungadem yang baru diresmikan dan rusak. Menurutnya, sangat aneh untuk bangunan yang baru diresmikan sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.

    “Baru diresmikan kok sudah roboh, besar kemungkinan kontruksi tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB),” tanya Sukur.

    Pihaknya menambahkan setiap bangunan yang bersumber dari uang negara seharusnya memiliki perencanaan yang matang. Sehingga, memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. Untuk memastikan hal itu, pihaknya dalam waktu dekat mengaku akan meninjau langsung ke lokasi GOR Kedungadem.

    “Kalau seperti ini wajar kan kalau banyak warga yang mempertanyakan kualitas bangunan, Dispora harus bertanggung jawab soal ini. Kita akan cek kelokasi dan melihat kontruksi bangunan,” pungkasnya. [lus/beq]

  • Sawah Jadi Sungai hingga 3 Jembatan Ambrol Akibat Banjir Bandang di Tlogosari Bondowoso

    Sawah Jadi Sungai hingga 3 Jembatan Ambrol Akibat Banjir Bandang di Tlogosari Bondowoso

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, tak hanya terdampak ke rumah warga di enam desa, pada Senin (23/12/2024).

    Namun juga ada lima petak sawah di Desa Pakisan, Kecamatn Tlogosari yang kini rata menjadi sungai. Masyarakat sejak pagi bahkan berkerumun menyaksikan sawah yang sudah tertutup lumpur dan kayu-kayu yang dibawa banjir.

    Kemudian juga ada dua jembatan di Dusun Doren Desa Brambang Darussalam, dan jembatan penghubung Dusun Butok – Dusun Sukorejo, Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, yang ambrol. Kemudian, ada juga jembatan penghubung Desa Pakisan dan Desa Sulek,.

    Sejak kejadian banjir bandang pada pukul 02.00 WIB dini hari, warga di dusun-dusun tersebut terisolasi. Hingga, pada siang ini mereka bergotong royong membuat jembatan sementara menggunakan kayu dan bambu.

    Menurut Hanif (38), Kasun Doren, Desa Brambang Darussalam, sejak pagi tadi warga langsung membuat jembatan sementara. Karena, jembatan tersebut akses satu-satunya ke kota.

    “Semua masyarakat Doren ini tergantung pada jembatan ini untuk akses ekonominya. Jual beli, semua pedagang lewat sini,” jelasnya.

    Ia menyebut beruntung tak ada korba jiwa dari banjir bandang dan tanah longsor. Hanya satu rumah terkena material longsor.

    “Tapi alhamdulillah rumahnya tak sampai roboh,” terangnya.

    Menurutnya, arus air besar yang melintasdi jembatan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Karena hujan deras sejak pagi hari di daerah tersebut. “Hujan sejak pagi,” pungkasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Bondowoso pada Senin (23/12/2024) pukul 02.18 WIB dini hari.

    Data sementara diterima BPBD, desa-desa yang mengalami banjir dan tanah longsor, yakni, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari; Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Pakisan, Jebung Lor, Jebung Kidul di Kecamatan Tlogosari

  • Rawan Bencana Alam, Stok Beras di Cianjur Aman hingga Maret 2025

    Rawan Bencana Alam, Stok Beras di Cianjur Aman hingga Maret 2025

    Cianjur, Beritasatu.com – Ketersediaan stok beras di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Maret 2025.

    Kepala Bulog Cianjur Renato Horison menyampaikan, stok beras saat ini mencapai 2.500 ton sehingga dinilai cukup demi memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru.

    “Alhamdulillah, stok kami yang tersimpan di gudang Bulog Cianjur sangat mencukupi. Kemungkinan besar awal atau pertengahan Maret 2025 sudah mulai panen,” ungkap Kepala Bulog Cianjur Renato Horison kepada awak media, Senin (23/12/2024).

    Renato Horison memastikan, stok beras di masyarakat maupun di pasar tetap terjaga, dengan harga yang stabil dan sesuai harga eceran tertinggi (HET).

    “Harga medium berkisar Rp 12.400, dan ini masih stabil,” tambahnya.

    Meski Cianjur dilanda cuaca ekstrem serta bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, kondisi stok beras tidak mempengaruhi serapan maupun suplai beras dari para petani.

    Renato menjelaskan, sentra-sentra produksi beras masih dalam kondisi aman.

    “Area sentra produksi tidak terganggu. Jika hujan terus berlangsung, sebenarnya ini menjadi keuntungan bagi para petani karena mendukung masa tanam,” jelasnya.

    Dengan kondisi yang ada, Bulog Cianjur optimistis kebutuhan beras masyarakat akan tetap terpenuhi hingga musim panen mendatang.

  • Air Surut, Warga Bersama TNI-Polri dan Pemerintah Kecamatan Bersihkan Material Banjir dan Longsor

    Air Surut, Warga Bersama TNI-Polri dan Pemerintah Kecamatan Bersihkan Material Banjir dan Longsor

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Warga di Dusun Sulek Timur, Desa Sulek, Kecamatan Wonosari bergotong royong membersihkan material lumpur yang dibawa banjir, pada Senin (23/12/2024).

    Ada pula yang membersihkan material tanah akibat tanah longsor yang merusak total tiga rumah di dusun tersebut.

    Pantauan di lapangan, masyarakat, Babinsa, Babhinkamtibmas, Pemerntah Desa dan Kecamatan, menggunakan cangkul, sapu, dan peralatan lainnya untuk membawa material lumpur dan tanah. Ada yang lumpurnya setinggi betis orang dewasa.

    Hingga berita diturunkan, air banjir masih setinggi mata kaki. Cukup surut dibanding sebelumnya ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa.

    Menurut Zen, Sekretaris Desa Sulek, empat rumah mengalami rusak parah akibat tanah longsor. Salah satunya, adalah milik Fat, di RT 12 RW 5.

    “Tak ada orang di rumahnya. Karena Fat kerja ke Malaysia,” jelasnya.

    Sementara itu, Maria (53) Buk De korban, mengatakan, saat kejadian dua anak pemilik rumah tidur di rumahnya.

    “Alhamdulillah, anak-anak bersama saya tidur do rumah,” kata Maria.

    Sementara itu, Heru (26), warga RT 13 RW 05, yang bagian dapurnya rata dengan tanah akibat longsor.

    Saat ini bahkan tetangganya langsung membersihkan materia longsor di dapurnya. Beberapa kali terlihat warga menggunakan argo bergantian membawa setumpuk lumur dari dapurnya.

    “Saudara sepupu saya Pak Davin, kakinya zampai terkena kayu saat membantu membersihkan lumpur,” pungkasnya

  • Banjir Kepung Sejumlah Daerah di Jawa Timur, Ribuan Warga Terdampak

    Banjir Kepung Sejumlah Daerah di Jawa Timur, Ribuan Warga Terdampak

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah daerah di Jawa Timur diterjang banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Jatim sejak Minggu (22/12).

    Daerah yang dilaporkan terdampak banjir di antaranya Jember, Banyuwangi, Bondowoso, hingga Kediri.

    Limpahan air yang menerjang permukiman penduduk itu bervariasi, mulai dari bencana banjir bandang hingga banjir rob.

    Puluhan ribu warga terkena dampak akibat banjir yang menerjang sejumlah daerah di Jatim tersebut.

    Banjir rendam 7 kecamatan di Jember

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 2.248 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Jumlah KK yang terdampak banjir sebanyak 2.248 KK atau 7.331 jiwa yang tersebar di Desa Pondokrejo, Sidodadi, Andongrejo, Curahtakir, Curahnongko,Wonoasri dan Desa Sanenrejo,” kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto di kabupaten setempat, Senin.

    Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember menyebabkan sejumlah sungai meluap hingga menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Tempurejo dan Wuluhan pada Ahad(22/12) sore.

    “Terjadi kenaikan debit air di Sungai Mayang, Bedadung, dan Kalisanen dan Curahnongko, sehingga menyebabkan banjir di beberapa lokasi di Kecamatan Tempurejo dengan ketinggian air hingga 140 cm,” tuturnya.

    Banjir rob rendam ribuan rumah di Banyuwangi

    Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sekitar 1.200 rumah warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, terendam banjir rob pada Minggu  (22/12) malam.

    Banjir rob di Kecamatan Muncar, itu terjadi setelah sebelumnya selama satu hari diguyur hujan dengan intensitas hujan tinggi.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangannya di Banyuwangi, Senin, mengatakan telah melakukan beberapa tindakan salah satunya membagikan ribuan nasi siap santap kepada warga yang seharian tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

    “Dapur umum sudah mulai jalan sejak dini hari tadi untuk mensuplai makanan siap santap kepada warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
    Hujan deras pada Ahad (22/12) kemarin juga menyebabkan jembatan akses menuju ke Pos SPTN II Alas Purwo (Tanjung Pasir) terputus itu terhitung cukup besar.

    Bondowo diterjang banjir bandang

    Sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (22/12) malam diterjang banjir bandang setelah sebelumnya di wilayah itu beberapa jam diguyur hujan deras.

    BPBD Kabupaten Bondowoso mencatat sementara ada puluhan rumah warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Tlogosari.

    “Hari ini tim kami masih melakukan asesmen rumah warga yang terdampak banjir luapan ari sungai tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo di Bondowoso, Jawa Timur, Senin.

    Banjir luapan air sungai dan jebolnya DAM Ansana menerjang 23 rumah warga di Desa Tangsil (Kecamatan Wonosari), Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Desa Pakisan (Kecamatan Tlogosari).
    “Banjir bandang juga menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar 20 cm, dan sejumlah fasilitas umum juga terdampak dari banjir luapan air sungai tersebut,” kata dia.
    Hujan deras di Desa Sulek (Kecamatan Tlogosari), lanjut Sigit, juga mengakibatkan tanah longsor dan menimpa dua rumah warga.

    Tanggul jebol di Kediri

    BPBD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendata kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (22/12) sore.

    Banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan wilayah Kabupaten Kediri, antara lain di Desa Tiron, Banyakan, Maron dan Jatirejo di Kecamatan Banyakan.

    Sedangkan di Kecamatan Grogol, banjir melanda di Desa Cerme, Bakalana, Sonorejo, Sumberjo, Gambyok hingga Datengan.

    Banjir melanda pada Minggu (22/12) setelah hujan deras mengguyur wilayah puncak (Gunung Wilis, 2.563 meter di atas permukaan laut/mdpl).

    Ketinggian air juga bervariasi. Rata-rata sekitar 50 sentimeter. Beberapa rumah warga bahkan terendam air luapan sehingga pemilik rumah harus mengungsi.

    Banjir juga terjadi di area Bandara Internasional Dhoho Kediri. Video banjir juga viral di media sosial.

    Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) 1 Bandara Dhoho Bintari Ariyani mengatakan untuk mengatasi banjir itu telah dilakukan penanganan.

    “Telah dilakukan tindakan cepat dan tepat sehingga sejak kemarin sudah surut dan banjir tidak mengganggu aktivitas di area bandar udara,” kata Bintari.

    (Antara/gil)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pipa Air Bersih Pecah, Warga Dusun Sulek Timur Bondowoso Cuci Tangan Pakai Sisa Air Banjir

    Pipa Air Bersih Pecah, Warga Dusun Sulek Timur Bondowoso Cuci Tangan Pakai Sisa Air Banjir

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu 

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang yang terjadi di Dusun Sulek Timur, Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, membuat warga tak bisa menggunakan air bersih, pada Senin (23/12/2024). 

    Pasalnya, sumber air bersih yang selama ini digunakan untuk minum, mandi, dan aktivitas lainnya ambrol akibat banjir.

    “Air bersih disini kan dari Gunung, dialirkan pakai paralon ke rumah-rumah warga,” ungkap Maria, salah seorang warga yang rumahnya terdampak tanah longsor.

    Maria menyebut bahwa sejak semalam dirinya mencuci tangan dan kaki menggunakan sisa-sisa air banjir yang masih semata kaki.

    “Ya tidak mandi. Kita cuci pakai air sisa banjir,” ungkapnya pada TribunJatim.com

    Sementara itu, Sekretaris Desa Sulek, Zen mengatakan, banjir terjadi sejak pukul 24.00 WIB semula bahkan tingginya sepinggang manusia dewasa.

    Warga semalam langsung bergotong royong membersihkan material yang dibawa banjir, seperti ranting-ranting pohon dari atas gunung.

    “Gotong royong sejak semalam. Sekarang sudah surut, namun air masih semata kaki,” urainya.

    Di desanya sendiri bukan hanya dilanda banjir. Namun juga tanah longsor yang mengakibatkan tiga rumah di desanya rusak parah.

    “Airnya mati, paralonnya pecah,” pungkasnya.

    Pantauan di lapangan, warga bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir yang masuk ke rumah warga.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Bondowoso pada Senin (23/12/2024) pukul 02.18 WIB dini hari.

    Data sementara diterima BPBD, desa-desa yang mengalami banjir dan tanah longsor, yakni, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari; Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Pakisan, Jebung Lor, Jebung Kidul di Kecamatan Tlogosari