Topik: longsor

  • KAI Tanjungkarang berangkatkan 29.549 penumpang hingga H-5 tahun baru

    KAI Tanjungkarang berangkatkan 29.549 penumpang hingga H-5 tahun baru

    Penumpang kereta api turun dari gerbong kereta api di Stasiun Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel, Jumat (27/12/2024). ANTARA/Edo Purmana

    KAI Tanjungkarang berangkatkan 29.549 penumpang hingga H-5 tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang hingga H-5 menjelang pergantian tahun baru 2025 telah memberangkatkan sebanyak 29.549 penumpang ke berbagai stasiun tujuan di wilayah kerjanya.

    Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel, Jumat mengatakan bahwa pihaknya mencatat selama masa angkutan Nataru hingga 5 Januari 2025 telah menjual sebanyak 45.927 tiket atau 90,87 persen dari total 50.544 kapasitas tempat duduk yang disediakan.

    Dia mengatakan, sejak dimulainya masa angkutan Nataru 2024/2025 pada 19 Desember 2024 hingga H-5 tahun baru telah memberangkatkan sebanyak 29.549 penumpang di mana Stasiun Tanjungkarang menjadi stasiun paling banyak memberangkatkan penumpang dengan jumlah 8.458 orang.

    Sementara untuk kedatangan, Divre IV mencatat sebanyak 29.468 penumpang tiba di berbagai stasiun yang berada di wilayah Divre IV Tanjungkarang.

    “Salah satunya Stasiun Baturaja, Kabupaten OKU,” katanya.

    KAI mengimbau dan mengingatkan penumpang untuk tetap waspada terhadap barang bawaan agar tidak tertinggal di stasiun dan di dalam kereta karena tidak menjadi tanggung jawab pihak perusahaan.

    “Meski KAI menyediakan berbagai fasilitas keamanan yang memadai, namun kehilangan barang bawaan merupakan tanggung jawab penumpang itu sendiri,” tegasnya.

    Zaki menambahkan, KAI Divre IV Tanjungkarang sejauh ini telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung masa angkutan Nataru berjalan aman dan lancar antara lain penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di beberapa titik wilayah Divre IV Tanjungkarang untuk mengantisipasi banjir dan tanah amblas.

    Selain itu, KAI juga menyiagakan petugas perawatan sarana dan prasarana selama 24 jam, serta personel Daerah Pemantau Khusus (Dapsus) yang siaga di lokasi-lokasi prioritas seperti perlintasan tak terjaga dengan volume lalulintas tinggi. Guna memastikan prasarana siap dilewati seluruh KA saat angkutan natal dan tahun baru, kata dia, KAI Divre IV Tanjungkarang telah siaga dengan memetakan daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerjanya.

    Setidaknya terdapat 12 titik daerah pemantauan khusus dengan rincian satu titik longsor, sembilan titik amblas/tanah labil, dan dua titik bangunan hikmat rawan.

    “Kami berkomitmen memastikan perjalanan kereta api selama Nataru ini berjalan selamat, aman, lancar, dan terkendali,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Sempat Tertimbun Longsor, Jalan Bagbagan Sukabumi Kini Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Desember 2024

    Sempat Tertimbun Longsor, Jalan Bagbagan Sukabumi Kini Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua Bandung 27 Desember 2024

    Sempat Tertimbun Longsor, Jalan Bagbagan Sukabumi Kini Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua
    Tim Redaksi
     
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Jalan Nasional Bagbagan-Kiaradua,
    Sukabumi
    , Jawa Barat, yang sebelumnya tertutup material
    longsor
    kini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.
    “Pukul 16.09 WIB tadi, jalan menurut tim bisa dilalui meskipun ada jedanya. Masyarakat yang menggunakan roda dua bisa melintas,” kata Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry, di Jalan Nasional Bagbagan, Jumat (26/12/2024) sore.
    Meski sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, Fiekry meminta masyarakat bersabar saat melewati jalan tersebut. Jalur yang dibuka masih satu arah.
    Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan mematuhi arahan petugas di lokasi.
    “Masyarakat harus bersabar dan bergantian melintas, karena evakuasi material longsor masih berlangsung. Tetap memperhatikan himbauan petugas yang mengatur lalu lintas di area longsor,” ujar Fiekry.
    Fiekry menambahkan, proses evakuasi memakan waktu cukup lama. Petugas harus mengeruk material longsor setinggi 12 meter.
    Sebelumnya, longsor terjadi di Jalan Bagbagan-Kiaradua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (25/12/2024), sekitar pukul 15.30 WIB.
    Hujan deras diduga menyebabkan tebing setinggi 45 meter longsor, hingga material menutupi akses jalan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PLN Pastikan Listrik Andal Selama Libur Nataru, 4.000 Posko Siaga

    PLN Pastikan Listrik Andal Selama Libur Nataru, 4.000 Posko Siaga

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik aman untuk memenuhi permintaan periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Bahkan, cadangannya jauh di atas perkiraan kebutuhan.

    Direktur Utama Transmisi PLN Evy Haryadi dalam kunjungannya Bersama Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengungkapkan sistem kelistrikan Jawa-Bali memiliki cadangan daya yang sangat mencukupi.

    “Untuk Nataru ini sistem kita, khususnya di Jawa Bali, cukup. Cadangan kita mencapai 40 persen lebih karena beban turun. Beban puncak kita perkirakan hanya 26 ribu MW nanti di Natal dan Tahun Baru, dan cadangannya mencapai sekitar 46 ribu MW jadi sangat cukup untuk itu,” ujar Haryadi di Unit Pengatur Beban Gandul, Depok, pada Jumat (27/12),

    Haryadi menambahkan perusahaan setrum pelat merah ini menyiapkan sekitar 4.000 posko kesiapan yang dilengkapi peralatan memadai untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama periode libur panjang tersebut.

    Sistem transmisi 500 kV sebagai tulang punggung kelistrikan Jawa-Bali juga dipastikan bekerja optimal dengan mengalirkan daya hingga transmisi 150 kV dan 70 kV.

    Tambah SPKLU

    Selain menjaga stabilitas pasokan listrik, PLN juga mengantisipasi lonjakan penggunaan kendaraan listrik selama periode Nataru. Ia menyebut jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ditingkatkan secara signifikan.

    “Kita sudah menyiapkan SPKLU. Kalau kita lihat dari pertumbuhan pergerakan pelanggan, tahun lalu sekitar 2.700. Tahun ini kita perkirakan menembus angka sekitar 5.600, jadi sekitar 2,5 kali tumbuh. Di Jakarta dan tempat wisata seperti Bali, jumlah SPKLU telah dinaikkan delapan kali lipat, dari 64 menjadi 500 SPKLU,” jelas Haryadi.

    Ia juga menggarisbawahi pentingnya mitigasi terhadap potensi gangguan akibat cuaca ekstrem, seperti hujan deras, longsor, dan pohon tumbang. Perusahaan pun melakukan inspeksi menyeluruh dan tindakan preventif untuk menjaga keandalan jaringan.

    “Sudah kita pastikan jaringan kita aman dari hal-hal seperti ini. Semoga kita bisa mengatasi hal itu. Di samping itu juga kita sudah menyiapkan regu untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” pungkasnya.

    (lau/sfr)

  • Hujan Lebat dan Angin Kencang Saat Perayaan Natal di Sulut

    Hujan Lebat dan Angin Kencang Saat Perayaan Natal di Sulut

    Liputan6.com, Manado – Momen perayaan Natal 2024 serta menjelang Tahun Baru 2025 di Sulut diwarnai dengan hujan lebat dan angin kencang. Sebagian jemaat memilih untuk tidak ke gereja karena cuaca ekstrem.

    “Sejak 24 Desember hingga perayaan Natal kedua 26 Desember ini hujan lebat dan angina kencang menerjang wilayah Kabupaten Minahasa. Sehingga banyak jemaat yang tidak ke gereja untuk beribadah,” ujar Albert Warokka, salah satu warga Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (27/12/2024).

    Dia mengatakan, meski ada beberapa jadwal ibadah dalam sehari, tetapi karena cuaca ekstrem sepanjang hari maka dia bersama sejumlah jemaat memilih untuk tidak ke gereja.

    Sementara itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Sulut masih berpotensi cuaca ekstrem.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 28 Desember 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (26/12/2024).

    Dia mengatakan kabupaten dan kota di Sulut berpotensi hujan dengan intensitas sedang atau lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

    Dia berharap agar warga berhati-hati apabila melakukan aktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem karena dapat menyebabkan banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang.

    Hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 26 Desember 2024 terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Talaud.

    Di tanggal 27 Desember 2024, diperkirakan terjadi di Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sementara di tanggal 28 Desember 2024, diprakirakan terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, serta Kabupaten Kepulauan Sitaro.

  • Zona Merah Bencana, 2 Kampung di Cianjur Harus Direlokasi, Mana Saja?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Desember 2024

    Zona Merah Bencana, 2 Kampung di Cianjur Harus Direlokasi, Mana Saja? Bandung 27 Desember 2024

    Zona Merah Bencana, 2 Kampung di Cianjur Harus Direlokasi, Mana Saja?
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Dua kampung di Kabupaten
    Cianjur
    , Jawa Barat, harus direlokasi berdasarkan hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
    Kedua kampung yang dimaksud yakni Kampung Cilengsir di Desa Wargasari dan Kampung Gunungwaru di Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak.
    Kedua kampung tersebut mengalami kerusakan akibat longsor dan pergeseran tanah.
    Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Cianjur, Nurzein, menjelaskan bahwa kedua kampung tersebut telah ditetapkan sebagai
    zona merah bencana
    , sehingga warganya harus direlokasi ke lokasi yang lebih aman.
    “Baru satu kecamatan yang hasil kajiannya telah selesai. Pemerintah daerah masih menunggu hasil kajian untuk wilayah lain yang juga terdampak bencana,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/12/2024) petang.
    Nurzein menyebutkan, kondisi wilayah berupa perbukitan bergelombang menjadi salah satu faktor risiko bencana, terutama di area lereng dengan kemiringan curam.


    KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Ilustrasi papan peringatan ancaman bencana tsunami yang dipasang di pesisir pantai. Lokasi Desa Sidaurip yang yang di zona megathrust selatan Jawa Tengah membuatnya rentan dengan risiko bencana tsunami.

    Saat ini, pendataan warga terdampak di kedua kampung tersebut sedang berlangsung agar mereka dapat segera beraktivitas di lokasi baru yang lebih aman.
    “Pemerintah telah menyiapkan tempat relokasi yang lebih aman bagi warga dari kedua wilayah tersebut,” ujar Nurzein.
    Nurzein menambahkan, terus berkoordinasi dengan BNPB agar bantuan stimulan untuk perbaikan rumah dapat segera disalurkan kepada warga yang menjadi korban bencana.
    “Rencananya, bantuan stimulan dari BNPB akan diberikan dengan rincian Rp 60 juta untuk rumah dengan kerusakan berat, Rp 30 juta untuk kerusakan sedang, dan Rp 15 juta untuk kerusakan ringan,” ungkapnya.
    Sebelumnya diberitakan, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan ambles melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
    Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah, dan beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat ambles dan tertimbun material longsor.
    Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana melanda di 27 titik yang tersebar di 17 wilayah kecamatan, di antaranya Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional

    BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional

    Ilustrasi- Ruas jalan lintas Barat Sumatera tepatnya ruas Krui-Liwa yang sering terjadi longsor hingga menutup ruas jalan nasional. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

    BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 14:55 WIB

    Elshinta.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung memetakan 33 ruas ruas jalan nasional rawan terjadi bencana longsor dan dua ruas rawan banjir yang dilintasi pengguna jalan di provinsi tersebut di periode libur akhir tahun.

    “Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan terutama di jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung, kami telah mengidentifikasi beberapa ruas jalan yang menjadi titik rawan terjadi bencana seperti tanah longsor, ataupun banjir,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Kamis.

    Ia mengatakan pengguna jalan diharapkan lebih berhati-hati saat melewati ruas jalan yang diidentifikasi menjadi titik rawan longsor dan banjir.

    “Jadi ada 33 titik rawan longsor dan dua ruas yang rawan banjir di ruas jalan nasional. Untuk 33 ruas yang rawan longsor tersebut sebagian besar ada di lintas barat Sumatera yaitu di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat karena topografinya pegunungan, sedangkan dua ruas rawan banjir ada di dalam Kota Bandarlampung serta Kabupaten Pringsewu,” katanya.

    Dia merincikan titik rawan bencana longsor dan banjir di jalan nasional tersebut meliputi ruas jalan yang ada satu titik di Kabupaten Pringsewu di identifikasi rawan banjir karena drainase tertutup. Kemudian dua titik ruas jalan di Balimbing Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus diidentifikasi awan longsor karena lokasi di pinggir jalan banyak tebing.

    “Kemudian ada 18 titik di ruas Kota Agung Kabupaten Tanggamus-Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat yang berisiko longsor karena terdapat tebing, jurang, dan lereng alam disepanjang bahu jalan,” ucap dia.

    Selanjutnya ada 10 titik ruas jalan yang rawan bencana di lintas Barat Sumatera antara Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, tepatnya di Lemong, Karya Penggawa, Krui-Liwa Way Krui, Krui-Liwa Balik Bukit.

    “Lalu ada dua titik rawan longsor karena terdapat lereng di bahu jalan yakni di daerah Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, dan satu titik rawan banjir di Rajabasa Bandarlampung,” tambahnya.

    Menurut dia, dengan adanya identifikasi dan informasi terkait 33 titik ruas rawan longsor dan dua titik ruas rawan banjir dapat membantu masyarakat yang melintasi ruas jalan nasional selama libur akhir tahun terhindar dari bencana alam.

    Sumber : Antara

  • Berencana Rayakan Tahun Baru di Area Outdoor, Simak 5 Tips Ini

    Berencana Rayakan Tahun Baru di Area Outdoor, Simak 5 Tips Ini

    Jakarta: Merayakan Tahun Baru di luar ruangan (outdoor) tentunya menjadi pilihan yang menarik. Suasana alam terbuka yang menyegarkan serta kebersamaan dengan keluarga dan orang-orang terdekat membuat kegiatan outdoor lebih berkesan. 

    Namun, untuk memastikan kegiatan outdoor berjalan lancar dan menyenangkan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. 

    Merangkum dari beberapa sumber berikut ini tips merayakan pergantian tahun di outdoor: 

    1. Periksa prediksi cuaca

    Salah satu hal terpenting adalah faktor cuaca. Pastikan Anda mengecek prakiraan cuaca beberapa hari sebelum perayaan. Jika cuaca diperkirakan hujan atau sangat dingin, Anda mungkin perlu mempersiapkan alternatif seperti tenda atau memilih lokasi yang tertutup.

    Jika tetap ingin dengan nuansa outdoor, Anda bisa mempertimbangkan lokasi outdoor yang juga menyediakan area terlindung dari hujan sehingga lebih mudah saat memindahkan barang-barang ketika hujan turun. 
     

     

    2. Bawa perlengkapan yang tepat

    Merayakan Tahun Baru di luar ruangan mengharuskan Anda untuk membawa perlengkapan yang membuat acara tetap nyaman. Beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan seperti tenda atau tikar, lampu LED atau lentera, selimut atau jaket tebal jika cuaca dingin, hingga speaker portable untuk memutar musik.

    Siapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan. Jangan lupa membawa power bank jika Anda perlu mengisi daya ponsel.
    3. Bawa makanan dan minuman yang cukup

    Aktivitas outdoor sering kali diwarnai dengan pesta makanan. Bawa makanan yang mudah dibawa, seperti camilan, buah-buahan, makanan ringan, serta makanan yang gampang dimasak di atas api (BBQ, marshmallow, sosis panggang). 

    Jangan lupa juga membawa air mineral atau minuman hangat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Bawa cooler box atau kotak pendingin agar makanan dan minuman tetap segar.

    4. Perhatikan keamanan

    Keamanan adalah prioritas utama saat merayakan Tahun Baru di alam terbuka. Pastikan tempat yang Anda pilih aman, terutama jika berada di dekat laut, gunung, atau daerah yang jarang dijamah orang.

    Pastikan lokasi tersebut bebas dari risiko bahaya seperti ombak besar, tanah longsor, atau hewan liar. Jika menggunakan api unggun atau kembang api, pastikan untuk menjaga jarak aman agar tidak merusak lingkungan sekitar.
    5. Menjaga kebersihan lokasi

    Pastikan Anda membawa kantong sampah untuk membuang sampah dan tidak meninggalkan jejak di lokasi. Buanglah sampah pada tempatnya. 

    Ini tidak hanya akan membuat tempat tetap bersih, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan.

    Jakarta: Merayakan Tahun Baru di luar ruangan (outdoor) tentunya menjadi pilihan yang menarik. Suasana alam terbuka yang menyegarkan serta kebersamaan dengan keluarga dan orang-orang terdekat membuat kegiatan outdoor lebih berkesan. 
     
    Namun, untuk memastikan kegiatan outdoor berjalan lancar dan menyenangkan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. 
     
    Merangkum dari beberapa sumber berikut ini tips merayakan pergantian tahun di outdoor: 

    1. Periksa prediksi cuaca

    Salah satu hal terpenting adalah faktor cuaca. Pastikan Anda mengecek prakiraan cuaca beberapa hari sebelum perayaan. Jika cuaca diperkirakan hujan atau sangat dingin, Anda mungkin perlu mempersiapkan alternatif seperti tenda atau memilih lokasi yang tertutup.
    Jika tetap ingin dengan nuansa outdoor, Anda bisa mempertimbangkan lokasi outdoor yang juga menyediakan area terlindung dari hujan sehingga lebih mudah saat memindahkan barang-barang ketika hujan turun. 
     

     

    2. Bawa perlengkapan yang tepat

    Merayakan Tahun Baru di luar ruangan mengharuskan Anda untuk membawa perlengkapan yang membuat acara tetap nyaman. Beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan seperti tenda atau tikar, lampu LED atau lentera, selimut atau jaket tebal jika cuaca dingin, hingga speaker portable untuk memutar musik.
     
    Siapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan. Jangan lupa membawa power bank jika Anda perlu mengisi daya ponsel.

    3. Bawa makanan dan minuman yang cukup

    Aktivitas outdoor sering kali diwarnai dengan pesta makanan. Bawa makanan yang mudah dibawa, seperti camilan, buah-buahan, makanan ringan, serta makanan yang gampang dimasak di atas api (BBQ, marshmallow, sosis panggang). 
     
    Jangan lupa juga membawa air mineral atau minuman hangat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Bawa cooler box atau kotak pendingin agar makanan dan minuman tetap segar.

    4. Perhatikan keamanan

    Keamanan adalah prioritas utama saat merayakan Tahun Baru di alam terbuka. Pastikan tempat yang Anda pilih aman, terutama jika berada di dekat laut, gunung, atau daerah yang jarang dijamah orang.
     
    Pastikan lokasi tersebut bebas dari risiko bahaya seperti ombak besar, tanah longsor, atau hewan liar. Jika menggunakan api unggun atau kembang api, pastikan untuk menjaga jarak aman agar tidak merusak lingkungan sekitar.

    5. Menjaga kebersihan lokasi

    Pastikan Anda membawa kantong sampah untuk membuang sampah dan tidak meninggalkan jejak di lokasi. Buanglah sampah pada tempatnya. 
     
    Ini tidak hanya akan membuat tempat tetap bersih, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Peringatan BMKG, Sebagian Besar Wilayah Sulut Berpotensi Cuaca Ekstrem

    Peringatan BMKG, Sebagian Besar Wilayah Sulut Berpotensi Cuaca Ekstrem

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Sulawesi Utara (Sulut) berpotensi cuaca ekstrem. Kabupaten dan kota di Sulawesi Utara berpotensi hujan dengan intensitas sedang atau lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 28 Desember 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle di Manado, Kamis, 26 Desember.

    Dia berharap agar warga berhati-hati apabila melakukan aktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem karena dapat menyebabkan banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang.

    Hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 26 Desember 2024 berpeluang terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Talaud.

    Di tanggal 27 Desember 2024, diperkirakan terjadi di Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sementara di tanggal 28 Desember 2024, diprakirakan terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, serta Kabupaten Kepulauan Sitaro.

  • Jalan Ambles 3 Meter, Libur Akhir Tahun Warga Samarinda Terganggu

    Jalan Ambles 3 Meter, Libur Akhir Tahun Warga Samarinda Terganggu

    Samarinda, Beritasatu.com – Cuaca buruk tiga hari terakhir, mengakibatkan akses jalan beton patah dan ambles sedalam tiga meter di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (26/12/2024).

    Padahal akses jalan itu baru diresmikan pada Maret 2024 lalu. Akibatnya, arus lalu lintas dan aktivitas warga Kota Samarinda saat libur akhir tahun pun menjadi terganggu.

    Jalan beton di kawasan Jalan Anwar Abdullah, Kecamatan Samarinda Kota ini, mendadak patah dan ambles akibat terjadinya tanah longsor yang menopang badan jalan. Padahal, jalan beton ini menjadi akses jalan penghubung antara Jalan Pelita 3 dan Jalan Sambutan.

    Kondisi jalan ambles di Samarinda ini mengakibatkan akses ini terpaksa harus ditutup lantaran sudah tak lagi bisa dilewati oleh kendaraan roda empat ataupun kendaraan besar.

    Sedangkan sebagian pengendara roda dua masih terpantau ada yang nekat melintas meski terpaksa harus melewati jalan tanah yang berlumpur dan licin di samping jalan ambles di Samarinda ini.

    Salah seorang pengendara roda dua Agus Salim mengaku terpaksa harus berputar arah lantaran khawatir akan terjatuh jika tetap nekat menerobos jalan yang patah dan amblas ini. 

    “Iya enggak beran. Saya bawa anak. Daripada nanti  terjadi apa-apa mending saya balik lagi ke sana,” ujarnya kepada Beritasatu.com di lokasi kejadian, Kamis (26/12/2024) sore.

    Menurutnya, jalan beton yang patah dan ambles hingga sedalam tiga meter ini sebelumnya menjadi jalan utama yang ramai dilewati oleh sebagian besar masyarakat di Kota Samarinda. Pasalnya, jalan beton yang usianya belum genap satu tahun ini, menjadi akses yang dilalui masyarakat untuk menghindari kemacetan di pusat Kota Samarinda.

    Warga pun berharap agar Pemerintah Kota Samarinda segera memperbaiki jalan ambles ini, agar arus lalu lintas masyarakat setempat bisa kembali lancar.

    “Jalan ini penting sekali. Ini jalan untuk mempercepat perjalanan karena biasanya kita harus memutar. Jalan ini bisa menghindari macet di Jalan Gunung Mangga. Terputusnya jalan ini membuat aktivitas kita terganggu,” pungkasnya tentang jalan ambles di Samarinda ini.
     

  • Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?

    Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?

    Banda Aceh

    20 tahun lalu, tepatnya pada 26 Desember 2004, salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat menggelegar di lepas pantai barat Sumatera.

    Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh di Indonesia dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.

    Tsunami tersebut, yang di Indonesia disebut sebagai Tsunami Aceh, menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Di antara mereka terdapat 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara.

    Namun, data Tsunami Evaluation Coalition menunjukkan bahwa sedikitnya 275.000 orang tewas. Jumlah itu belum termasuk korban yang tercatat hilang.

    Gelombang mematikan

    BBC

    Sejumlah penyintas bahkan menyaksikan pantai mengering sejauh ratusan meter sehingga mereka bisa melihat dasar laut.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Kurang dari 30 menit setelah gempa bumi, gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar di India.

    Dalam waktu dua jam, gelombang tersebut mencapai India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand.

    Kemudian dalam waktu tujuh jam, gelombang tsunami menghantam Tanduk Afrika.

    Dampak ekonomi dari bencana tersebut diperkirakan hampir mencapai US$10 miliar (sekitar Rp16,1 triliun).

    Tsunami menghancurkan Desa Kuede Teunom di Provinsi Aceh pada 2004 lalu (PA Media)

    Dampak tsunami dan perubahannya 20 tahun kemudian

    Di bawah ini adalah sejumlah foto yang menggambarkan kerusakan akibat gempa dan tsunami pada 2004 dan perubahan lanskap yang terjadi pada 2024 di beberapa negara terdampak, termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka dan India.

    BBC

    BBC

    BBC

    BBC

    Apa itu tsunami?

    Tsunami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang.

    Tsunami terbentuk ketika energi gempa bumi secara vertikal menggeser dasar laut sejauh beberapa meter sehingga memindahkan ratusan kilometer kubik air.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan tsunami sebagai “gelombang yang sering kali tampak seperti dinding air dan dapat menyerang garis pantai serta berbahaya selama berjam-jam.”

    BBC

    Gelombang pertama mungkin tidak selalu menjadi yang terbesar.

    Pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004, gelombang terbesar adalah gelombang kedua.

    Sedangkan pada tsunami Alaska tahun 1964, gelombang terbesar adalah gelombang keempat.

    Tsunami dapat dihasilkan oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.

    Peringatan tsunami

    Rakyat Jepang adalah yang pertama menghubungkan tsunami dengan aktivitas gempa sejak 1896.

    Hal itu terjadi setelah tsunami Sanriku, yang menewaskan lebih dari 22.000 orang.

    Pada 1923, sebelum negara mana pun memiliki kemampuan untuk mengeluarkan peringatan tsunami, Thomas Jaggar, seorang seismolog dan pendiri Hawaiian Volcano Observatory, adalah ilmuwan pertama yang menyebutkan kemungkinan tsunami setelah gempa bumi Kamchatka di Rusia timur.

    Pada 1941, organisasi peringatan dini tsunami pertama di dunia didirikan di Sendai, Jepang.

    Chennai, yang terletak 200km dari pusat gempa, juga terdampak gelombang tsunami pada 2004 lalu (Getty)

    Pusat Peringatan Tsunami pertama milik pemerintah AS didirikan pada 1949 di Observatorium Geomagnetik Honolulu. Pusat tersebut kemudian menjadi bagian penting dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

    Namun, pada 2004 lalu, negara-negara di kawasan Samudra Hindia tidak memiliki sistem peringatan maupun mekanisme untuk memperingatkan dan mengevakuasi penduduk pesisir yang rentan.

    Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia baru dibentuk pada 2005 dengan partisipasi 28 negara. Sistem itu kemudian beroperasi pada 2011.

    Banyak negara di kawasan ini juga menerapkan sistem peringatan tsunami masing-masing.

    Lihat juga Video ‘Kisah Pilu Korban Tsunami Aceh Berharap Anaknya Kembali’:

    (nvc/nvc)